BAHAYA KARBON MONOKSIDA BAGI KESEHATAN M
BAHAYA KARBON MONOKSIDA BAGI KESEHATAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah dan Populer
Dosen Pengampu: Jamil Suprihatiningrum, M.Pd
Oleh:
Yuni Lestari (11670051)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan bahkan menjadi prioritas
bagi sebagian besar orang. Demi menjaga kesehatan, apapun akan dilakukan, termasuk
menjaga diri dari zat-zat yang membahayakan tubuh. Pencemaran yang terjadi baik di tanah,
air, maupun udara menyebabkan tubuh terlalu mudah untuk terpapar zat yang berbahaya.
Pencemaran udara, misalnya, banyak sekali terjadi di daerah perkotaan padat penduduk
dan daerah indutri. Kemajuan zaman menuntut menyebabkan kebutuhan masyarakat akan
mobilitas dan alat transportasi sangat tinggi untuk memenuhi standar hidup yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya keinginan
masyarakat untuk memiliki alat transportasi pribadi, baik motor maupun mobil. Hal tersebut
memicu kepadatan arus transportasi sekaligus pencemaran udara akibat sisa pembakaran
mesin kendaraan.
Pencemaran udara di daerah padat penduduk sangat berbahaya karena mengandung gasgas yang dapat mengganggu sistem pernapasan manusia, salah satunya yaitu gas karbon
monoksida. Gas karbon monoksida merupakan gas tak berwarna yang mampu berikatan
dengan hemoglobin dalam darah, sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan darah
untuk berikatan dengan oksigen yang sangat dibutuhan oleh tubuh. Selain berasal dari sisa
pembakaran mesin kendaraan, karbon monoksida juga dihasilkan dari asap pabrik, asap
pembakaran rumah tangga, maupun asap rokok.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu,
1. Mengetahui sumber karbon monoksida dan daurnya di atmosfer.
2. Memahami bahaya karbon monoksida bagi kesehatan manusia.
BAB II
ISI
A. Sumber Karbon Monoksida dan Daur Karbon Monoksida di Atmosfer
Achmad (2004) menyatakan bahwa karbon monoksida atau CO, dihasilkan dari
bahan bakar yang mengandung karbon melalui pembakaran yang tidak sempurna, dan
pembakaran yang terjadi pada mesin dalam suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa
sifat gas CO seperti yang diungkapkan Sugiyarto (2000), yaitu gas CO merupakan
gas tak berwarna, tak berbau, tak larut dalam air dan hampir semua cairan, serta
beracun. Apabila terhirup gas CO akan bergabung dan bersenyawa dengan
hemoglobin darah sehingga darah tidak dapat
lagi membawa oksigen yang
diperlukan oleh sel tubuh.
Selain dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar yang mengandung
karbon, Achmad (2004), juga menjelaskan bahwa
gas karbon monoksida juga
dihasilkan dari reaksi oksidasi gas metana oleh radikal hidroksil. Reaksi pembusukan
tanaman juga turut menambah kadar CO di udara, meskipun tidak sebesar yang
dihasilkan dari pembakaran bensin. Konsentrasi CO di udara mencapai 50-100 ppm
di daerah perkotaan pada jam sibuk, karena kandungan CO berbanding lurus dengan
padatnya lalu lintas, tetapi berbanding terbalik dengan kecepatan angin.
Gas CO hanya berada di atmosfer selama kurang lebih empat bulan, hal tersebut
terjadi karena gas CO di udara dihilangkan melalui reaksi dengan radikal hidroksil
sebagai berikut:
CO + HO˙
→
CO2 + H
Reaksi menghasilkan radikal hidroperoksil,
O2 + H + M
→
HOO˙ + M
Reaksi dengan NO dihasilkan kembali radikal hidroperoksil melalui reaksi berikut:
HOO˙ + NO
→
HO˙ + NO2
HOO˙ + HOO˙
→
H2O2 + O2
Reaksi terakhir terjadi denagn disosiasi H2O2 melalui reaksi fotokimia dan
menghasilkan kembali HO˙:
H2O2 + O2
→
2HO˙
Gas metana juga terlibat dalam reaksi siklus atmosfer yang berhubungan dengan CO,
HO˙, dan CH4.
CH4 + HO˙
→
H3C˙ + H2O
CO + HO˙
→
CO2 + H
H + O2
→
HOO˙
Reaksi selanjutnya yaitu pembentukan HO˙ dari radikal hidroperoksil seperti pada
raksi yang telah dituliskan di awal. Aktivitas mikroorganisme dalam tanah dapat
menghilangkan CO dari atmosfer, sehingga tanah merupakan tempat pemampungan
karbon monoksida (Achmad, 2004).
B. Bahaya Karbon Monoksida bagi Kesehatan Manusia
Gas CO sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena gas tersebut dapat
mengikat oksigen dari hemoglobin menghasilkan karboksil hemoglobin melalui
reaksi berikut:
O2Hb + CO
→
COHb + O2
(Achmad, 2004).
Achmad (2004) juga memaparkan bahwa reduksi yang terjadi berpengaruh pada
menurunnya kapasitas darah dalam mengangkut oksigen.kenaikan CO atmosfer dan
aktivitas fisik individu menaikkan kandungan COHb dalam darah. Gas CO
memberikan
pengaruh
terhadap
kondisi
fisik
seseorang
bergantung
pada
konsentrasinya dalam darah. Kenaikan konsentrasi gas CO dalam darah
mengakibatkan penurunan fungsi system saraf pusat, perubahan fungsi jantung dan
paru-paru, mengantuk, koma, sesak napas, dan dapat pula menyebabkan kematian.
Table 1.1 Pengaruh Kenaikan Konsentrasi CO dalam Darah
Konsentrasi CO
(ppm)
Persen konversi
Pengaruh terhadap manusia
O2Hb → COHb
10
2
Gangguan
penglihatan
perasa
100
15
Sakit kepala, pusing, capai
250
32
Kehilangan kesadaran
750
60
Setelah beberapa jam mati
1000
66
Cepat mati
dan
Sumber: Crosby, 1998 dalam Achmad, 2004
Uji emisi untuk setiap mobil perlu dilakukan dikarenakan banyak kasus kematian
akibat keracunan gas CO di dalam mobil. Menurut Achmad (2004), dengan
pengaturan pemasukan udara, emisi dari gas CO dapat diturunkan. Perbandingan
massa bahan bakar dan udara 16:1 dalam pembakaran mesin mobil diperkirakan tidak
akan menghasilkan gas CO. Selain itu, untuk menurunkan emisi CO, pada mobilmobil modern dilengkapi dengan Catalytic Exhaust Reaktors. Di dalam alat ini,
kelebihan udara dipompa masuk ke dalam tempat pembuangan gas, dan campuran
tersebut dilewatkan melalui ruang katalitik dalam sistem pembuangan dimana akan
terjadi oksidasi CO menjadi CO2.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Karbon monoksida dihasilkan dari bahan bakar yang mengandung karbon melalui
pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida hanya berada di atmosfer
selama kurang lebih empat bulan. Karbon monoksida di atmosfer dihilangkan melalui
reaksi dengan radikal hidroksil.
2. Karbon monoksida sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, gangguan perasa, sakit kepala, kehilangan
kesadaran bahkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih.2004.Kimia Lingkungan.Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sugiyarto, Kristiyan Handoyo.2000.Kimia Anorganik I, Dasar-Dasar Kimia Anorganik
Nonlogam.Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta.
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah dan Populer
Dosen Pengampu: Jamil Suprihatiningrum, M.Pd
Oleh:
Yuni Lestari (11670051)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan bahkan menjadi prioritas
bagi sebagian besar orang. Demi menjaga kesehatan, apapun akan dilakukan, termasuk
menjaga diri dari zat-zat yang membahayakan tubuh. Pencemaran yang terjadi baik di tanah,
air, maupun udara menyebabkan tubuh terlalu mudah untuk terpapar zat yang berbahaya.
Pencemaran udara, misalnya, banyak sekali terjadi di daerah perkotaan padat penduduk
dan daerah indutri. Kemajuan zaman menuntut menyebabkan kebutuhan masyarakat akan
mobilitas dan alat transportasi sangat tinggi untuk memenuhi standar hidup yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya keinginan
masyarakat untuk memiliki alat transportasi pribadi, baik motor maupun mobil. Hal tersebut
memicu kepadatan arus transportasi sekaligus pencemaran udara akibat sisa pembakaran
mesin kendaraan.
Pencemaran udara di daerah padat penduduk sangat berbahaya karena mengandung gasgas yang dapat mengganggu sistem pernapasan manusia, salah satunya yaitu gas karbon
monoksida. Gas karbon monoksida merupakan gas tak berwarna yang mampu berikatan
dengan hemoglobin dalam darah, sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan darah
untuk berikatan dengan oksigen yang sangat dibutuhan oleh tubuh. Selain berasal dari sisa
pembakaran mesin kendaraan, karbon monoksida juga dihasilkan dari asap pabrik, asap
pembakaran rumah tangga, maupun asap rokok.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu,
1. Mengetahui sumber karbon monoksida dan daurnya di atmosfer.
2. Memahami bahaya karbon monoksida bagi kesehatan manusia.
BAB II
ISI
A. Sumber Karbon Monoksida dan Daur Karbon Monoksida di Atmosfer
Achmad (2004) menyatakan bahwa karbon monoksida atau CO, dihasilkan dari
bahan bakar yang mengandung karbon melalui pembakaran yang tidak sempurna, dan
pembakaran yang terjadi pada mesin dalam suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa
sifat gas CO seperti yang diungkapkan Sugiyarto (2000), yaitu gas CO merupakan
gas tak berwarna, tak berbau, tak larut dalam air dan hampir semua cairan, serta
beracun. Apabila terhirup gas CO akan bergabung dan bersenyawa dengan
hemoglobin darah sehingga darah tidak dapat
lagi membawa oksigen yang
diperlukan oleh sel tubuh.
Selain dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar yang mengandung
karbon, Achmad (2004), juga menjelaskan bahwa
gas karbon monoksida juga
dihasilkan dari reaksi oksidasi gas metana oleh radikal hidroksil. Reaksi pembusukan
tanaman juga turut menambah kadar CO di udara, meskipun tidak sebesar yang
dihasilkan dari pembakaran bensin. Konsentrasi CO di udara mencapai 50-100 ppm
di daerah perkotaan pada jam sibuk, karena kandungan CO berbanding lurus dengan
padatnya lalu lintas, tetapi berbanding terbalik dengan kecepatan angin.
Gas CO hanya berada di atmosfer selama kurang lebih empat bulan, hal tersebut
terjadi karena gas CO di udara dihilangkan melalui reaksi dengan radikal hidroksil
sebagai berikut:
CO + HO˙
→
CO2 + H
Reaksi menghasilkan radikal hidroperoksil,
O2 + H + M
→
HOO˙ + M
Reaksi dengan NO dihasilkan kembali radikal hidroperoksil melalui reaksi berikut:
HOO˙ + NO
→
HO˙ + NO2
HOO˙ + HOO˙
→
H2O2 + O2
Reaksi terakhir terjadi denagn disosiasi H2O2 melalui reaksi fotokimia dan
menghasilkan kembali HO˙:
H2O2 + O2
→
2HO˙
Gas metana juga terlibat dalam reaksi siklus atmosfer yang berhubungan dengan CO,
HO˙, dan CH4.
CH4 + HO˙
→
H3C˙ + H2O
CO + HO˙
→
CO2 + H
H + O2
→
HOO˙
Reaksi selanjutnya yaitu pembentukan HO˙ dari radikal hidroperoksil seperti pada
raksi yang telah dituliskan di awal. Aktivitas mikroorganisme dalam tanah dapat
menghilangkan CO dari atmosfer, sehingga tanah merupakan tempat pemampungan
karbon monoksida (Achmad, 2004).
B. Bahaya Karbon Monoksida bagi Kesehatan Manusia
Gas CO sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena gas tersebut dapat
mengikat oksigen dari hemoglobin menghasilkan karboksil hemoglobin melalui
reaksi berikut:
O2Hb + CO
→
COHb + O2
(Achmad, 2004).
Achmad (2004) juga memaparkan bahwa reduksi yang terjadi berpengaruh pada
menurunnya kapasitas darah dalam mengangkut oksigen.kenaikan CO atmosfer dan
aktivitas fisik individu menaikkan kandungan COHb dalam darah. Gas CO
memberikan
pengaruh
terhadap
kondisi
fisik
seseorang
bergantung
pada
konsentrasinya dalam darah. Kenaikan konsentrasi gas CO dalam darah
mengakibatkan penurunan fungsi system saraf pusat, perubahan fungsi jantung dan
paru-paru, mengantuk, koma, sesak napas, dan dapat pula menyebabkan kematian.
Table 1.1 Pengaruh Kenaikan Konsentrasi CO dalam Darah
Konsentrasi CO
(ppm)
Persen konversi
Pengaruh terhadap manusia
O2Hb → COHb
10
2
Gangguan
penglihatan
perasa
100
15
Sakit kepala, pusing, capai
250
32
Kehilangan kesadaran
750
60
Setelah beberapa jam mati
1000
66
Cepat mati
dan
Sumber: Crosby, 1998 dalam Achmad, 2004
Uji emisi untuk setiap mobil perlu dilakukan dikarenakan banyak kasus kematian
akibat keracunan gas CO di dalam mobil. Menurut Achmad (2004), dengan
pengaturan pemasukan udara, emisi dari gas CO dapat diturunkan. Perbandingan
massa bahan bakar dan udara 16:1 dalam pembakaran mesin mobil diperkirakan tidak
akan menghasilkan gas CO. Selain itu, untuk menurunkan emisi CO, pada mobilmobil modern dilengkapi dengan Catalytic Exhaust Reaktors. Di dalam alat ini,
kelebihan udara dipompa masuk ke dalam tempat pembuangan gas, dan campuran
tersebut dilewatkan melalui ruang katalitik dalam sistem pembuangan dimana akan
terjadi oksidasi CO menjadi CO2.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Karbon monoksida dihasilkan dari bahan bakar yang mengandung karbon melalui
pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida hanya berada di atmosfer
selama kurang lebih empat bulan. Karbon monoksida di atmosfer dihilangkan melalui
reaksi dengan radikal hidroksil.
2. Karbon monoksida sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, gangguan perasa, sakit kepala, kehilangan
kesadaran bahkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih.2004.Kimia Lingkungan.Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sugiyarto, Kristiyan Handoyo.2000.Kimia Anorganik I, Dasar-Dasar Kimia Anorganik
Nonlogam.Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta.