SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY community KERJASAMA

SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR
NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT
TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL
(PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR)
DISUSUN UNTUK
MENGIKUTI LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
SELF ISLAMIC ECONOMIST SOCIETY
UNIVERSITAS UDAYANA BALI
OLEH :
MEDANI HAKIM
FATHONI DWI JANARKO
PUJI WIDAYATI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

1

LEMBAR PENGESAHAN


1. Judul

:

SHARIA

ENTREPRENEUR

SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR NEGARA ISLAM (OKI)
DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR TRANSAKSI
DALAM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL (PENERAPAN MODEL
TATANIAGA HULU-HILIR)
2. Bidang Kajian

: Ekonomi

3. Penulis
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan/Fakultas/Angkatan

d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah/Telp
f. Email
4. Anggota
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP

: Medani Hakim
: F0112058
: S1 Ilmu Ekonomi/Ekonomi/2011
: Universitas Sebelas Maret
:Bendokarang, Gentan, Bendosari,
Sukoharjo
: medani_hakim@yahoo.com
:2
: Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si., Ak
:19690924 199402 1 001
Surakarta, 10April 2014


DosenPembimbing

KetuaKelompok

Drs. SantosoTri Hananto,M.Si., Ak
NIP. 19690924 199402 1 001

Medani Hakim
NIM. F0112058

Mengetahui
Pembantu Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS

Lukman Hakim, SE, M.Si, Ph.D
NIP. 19680518 200312 1 002
2

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya
tulis ilmiah dalam rangka mengikuti SELF karya tulis ini berjudul SHARIA
ENTREPRENEUR

SOLIDARITY

:

KERJASAMA

UMKM

ANTAR

NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT
TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI EKONOMI
GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR). Penulisan
karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbingan,
petunjuk, dan dukungan yang sangat berarti. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku tercinta yang dengan sabar dan
mendoakan penulis.
2. Teman-teman semua kebersamaan, persahabatan, dan kerjasamanya.
Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah SWT.
Karena keterbatasan penulis, apabila ada kekurangan atau kesalahan
penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangan dari para pembaca.
Semoga karya tulis ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan semoga
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Surakarta, 10 April 2014

Penulis

3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................iv

ABSTRAK.............................................................................vi
BAB I....................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan................................................................3
BAB II...................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................5
2.1 Tinjauan Umum UMKM.........................................................5
2.2 Tinjauan Umum Organisasi Kerjasama Islam..................................7
2.3 Tinjauan Umum Tataniaga Hulu-hilir.........................................10
2.4 Tinjauan Dinar-Dirham.........................................................11
BAB III...............................................................................12
METODELOGI PENULISAN.....................................................12
3.1 Desain Penulisan.................................................................12
3.2 Sumber Penulisan...............................................................12
3.3 Sasaran Penulisan...............................................................12
3.4 Tahapan Penulisan..............................................................13
BAB IV................................................................................16

PEMBAHASAN......................................................................16
4.1 Implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dengan penerapan model
tataniaga hulu-hilir pada UMKM..................................................16
4.2 Implementasi media promosi produk UMKM di negara-negara Islam......18
4.3 Akad kerjasama yang digunakan dalam Sharia Entrepreneur Solidarity.....21
BAB V.................................................................................24
PENUTUP............................................................................24
4

5.1 Kesimpulan......................................................................24
5.2 Saran.............................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................vii

SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY : KERJASAMA UMKM ANTAR
NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR – DIRHAM SEBAGAI ALAT
5

TUKAR TRANSAKSI DALAM MENGHADAPI EKONOMI EKONOMI
GLOBAL (PENERAPAN MODEL TATANIAGA HULU-HILIR)

Medani Hakim, Fathoni Dwi Janarko, Puji Widayati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta
fathoni.051@gmail.com
ABSTRAK
Ekonomi global merupakan era dimana keterbukaan ekonomi dunia yang
menghilangkan batas-batas ekonomi di antara negara-negara di dunia. Untuk itu
perlu adanya kesiapan bagi negara-negara dalam menghadapi ekonomi gobal.
Ekonomi negara yang baik dan sehat sangat berpengaruh dalam persaingan
ekonomi global. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi negara-negara
berkembangng ketika ekonomi yang relatif lebih kecil dengan negara-negara
maju. Kerjasama bagi negara-negara berkembang dalam membantu sebuah
perekonomian negara khususnya Indonesia untuk memperkuat fondasi ekonomi
yang kuat. Salah satu sektor yang perlu diperhatikan negara Indonesia adalah
sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Peningkatan UMKM dilakukan
dengan kerjasama diantara negara-negara Islam dengan sistem ekonomi syariah.
Di sini setiap negara akan melakukan kerjasama dalam hal peningkatan kualitas
maupun pemasaran. Setiap negara Islam mempunyai peran dari hulu sampai hilir
dalam kegiatan ekonomi UMKM ini. Negara secara terbuka menyediakan bahanbahan mentah berkualitas yang dibutuhkan oleh UMKM, disamping itu
pendampingan proses produksi dan teknologi diperlukan UMKM, serta

pemasaran dari hasil produksi UMKM kenegara-negara Islam. Di dalam
keberjalannya anggota solidaritas juga akan mengadakan sebuah pameran hasil
dari UMKM dengan tujuan agar produk UMKM dapat dikenal di berbagai
negara solidaritas pada khususnya dan negara-negara lain pada umumnya.
Diharapkan dari kerjasama ini negara-negara Islam akan mampu menghadapi
perekonomian global sehingga UMKM di negara-negara Islam tidak kalah
bersaing.
Kata kunci: Kerja sama negara Islam, Peningkatan kualitas UMKM, Hulu-hilir
industri

6

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah
Globalisasi merupakan era yang saat ini telah dihadapi dunia. Baik negara
maju maupun negara berkembang tidak akan menutup negara mereka dalam
informasi maupun hal-hal lainnya. Era globalisasi merupakan sebuah era dimana
ketebukaan informasi dalam segala bidang dapat diakses oleh semua Negara. Hal
ini juga terjadi pada bidang perekonomian. Ekonomi global saat ini menjadi

sebuah era keterbukaan dalam hal perekonomian. Untuk itu setiap negara harus
secara terbuka bersaing dengan negara-negara lain tanpa adanya batas.
Era globalisasi yang telah banyak melibatkan banyak negara-negara maju
serta berkembang untuk bekerja lebih keras, berkompetisi, serta mencari solusi
untuk bisa bertahan hidup dari terjangan badai globalisasi tersebut. Tidak banyak
juga negara yang telah gagal atau kalah untuk bertahan hidup dari globalisasi lalu
mencari bantuan dari negara lain yang masih bertahan hidup sampai sekarang.
Globalisasi juga berpotensi selain menjatuhkan negara yang lemah juga
menjadikan kompetensi menyeluruh di semua aspek baik aspek sosial, politik,
budaya maupun ekonomi sehingga menyebabkan perubahan (acceleration)
lingkungan di dunia secara cepat. Dari segi ekonomi globalisasi mengakibatkan
persaingan yang bisa dikatakan cukup ketat yang bisa dilihat dari perdagangan
bebas serta pertumbuhan ekonomi sehingga cenderung dapat menjatuhkan satu
sama lain. Globalisasi pun menjadi peluang pasar dalam mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya bagi pemerintahan, perusahaan, maupun masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, semua bangsa wajib untuk memajukan dan memanfaatkan
peluang pasar yang terbuka sangat lebar yang mampu memantapkan
perekonomiannya serta menyejahterakan masyarakatnya.
Globalisasi bukanlah proses yang deterministik, tetapi bentuk konkretnya
pada suatu kurun waktu bergantung pada sikap dan respons masyarakat dunia.

Dampaknya bisa baik dan bisa buruk, bergantung pada bagaimana masyarakat

1

dunia bersepakat untuk mengelola proses globalisasi itu, dan bagaimana masingmasing negara meresponsnya. Kebanyakan para ahli berpendapat bahwa
globalisasi adalah fakta sejarah yang merupakan konsekuensi dari evolusi sejarah
manusia1.
Perdagangan internasional menjadi solusi dari permasalahan arus
globalisasi serta untuk meningkatkan perekonomiannya. Dimana negara maju
maupun berkembang gencar untuk melakukan perjanjian dengan negara lain.
Salah satu tujuan utama diadakannya perjanjian perdagangan internasional adalah
berupaya mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan. Demikian pula
dengan Indonesia yang telah melakukan kerjasama perdagangan baik dari sektor
bilateral, regional, maupun internasional. Walaupun keterlibatan Indonesia
terhadap

kerjasama

perdagangan

menimbulkan

hal

yang

positif

bagi

perekonomian negara, tetapi ada juga hal negatif yang didapat dari kerjasama
perdagangan tersebut seperti memberikan hambatan terhadap penjualan produk
dalam negeri. Salah satu sektor ekonomi yang perlu menjadi perhatian Indonesia
adalah arus perdagangan barang dan jasa.Sektor perdagangan saat ini didominasi
oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang merupakan usaha dengan modal
dan kemampuan produksi yang umumnya masih rendah.
Dengan adanya tuntuan persaingan global ini, UMKM di Indonesia harus
mempunyai sebiah keunggulan kompetitif disbanding dengan produsen luar
negeri agar UMKM di Indonesia tidak akan mati. Persaingan ini yang menuntut
UMKM Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya baik dari segi produk,
manajemen, maupun pasar. Dukungan stakeholder diperlukan dalam upaya
peningkatan kualitas UMKM di Indonesia ini. Untuk itu peranan dari perbankan
syariah dan dukungan dari pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung upaya
ini.
Tidak hanya berhenti dipermodalan saja. Para pelaku usaha di sektor
UMKM juga perlu adanya pendampingan wirausaha secara intensif karena pada
1Joseph Stiglitz, “Globalization and Its Discontents”, makalah yang
disampaikan dalam symposium tentang Pembangunan yang disponsori oleh
Bank Dunia, Paris, tahun 2000.

2

dasarnya peningkatan mutu UMKM di Indonesia memerlukan skil atau keahliah.
Pendampingan dilakukan dari sektor hulu yaitu pencarian bahan baku yang mudah
dan murah. Kemudian dalam sektor proses produksi yang dilakukan agar
mempunyai kualitas produk yang baik, serta di sektor hilir yaitu pendampingan
pemasaran.
Dari beberapa permasalahan dan gagasan model diatas maka penulis menyusun
karya tulis ini dengan judul “SHARIA ENTREPRENEUR SOLIDARITY :
KERJASAMA UMKM ANTAR NEGARA ISLAM (OKI) DENGAN DINAR


DIRHAM

SEBAGAI

MENGHADAPI

ALAT

EKONOMI

TUKAR

GLOBAL

TRANSAKSI

DALAM

(PENERAPAN

MODEL

TATANIAGA HULU-HILIR)”. Diharapkan dengan karya tulis ini gagasan
penulis bisa menjadi sumbangan pemikiran mengenai kebijakan pemerintah dalam
menghadapai ekonomi global yang akan dihadapi Indonesia.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana implementasi Sharia Entrepreneur Solidaritydengan penerapan
model tataniaga hulu-hilir terhadap peningkatan kualitas UMKM di
Indonesia?
2. Bagaimana

implementasi

Sharia

Entrepreneur

Solidarity

dalam

mempromasikan produk UMKM di negara-negara Islam?
3. Bagaimana kerjasama dan transaksi yang diterapkan dalam Sharia
Entrepreneur Solidaritydengan menggunakan Dinar-Dirham?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelasakan implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dengan
penerapan model tataniaga hulu-hilir pada UMKM.
2. Menjelaskan implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity sebagai media
promosi produk UMKM di negara-negara Islam.

3

3. Menjelaskan kerjasama dan akad transaksi yang digunakan dalam Sharia
Entrepreneur Solidarity.
1.4 Manfaat Penulisan
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah,
masyarakat, dan kalangan akademisi, yaitu :
1. Bagi pemerintah diharapkan dengan adanya karya tulis ini pemerintah
dapat merumuskan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan
UMKM dalam upaya menghadapi ekonomi global.
2. Bagi masyarakat mendapatkan pengetahuan dan peningkatan keahlian
sehingga dapat membantu dalam mengembangkan UMKM.
3. Bagi kalangan akedemisi diharapkan dengan adanya karya tulis ini
diharapkan dapat menambah keilmuan dalam menciptakan programprogram baru.

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1 TinjauanUmum UMKM
Menurut UU no 20 tahun 2008, usaha mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

ini. Kriteria usaha Mikro,

Kecil dan Menengah menurut UU no 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut:
a.

Usaha Mikro:
1. Usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.
2. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b.

Usaha Kecil:
1. Usaha ekonomi poduktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung atau maupun tidak langsung
dari usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
2. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
(tiga

ratus

juta

rupiah)

sampai

denganpaling

banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c.

Usaha Menengah

6

1. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baiklangsung atau maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar.
2. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan

paling

banyak

Rp50.000.000.000,00

(lima

puluh

milyarrupiah).
Gambar 1. Proporsi Jumlah UMKM

Sumber: Hasil Survey BI, 2005

Pandangan

umum

bahwa

UKM

itu

memiliki

sifat

dan

jiwa

entrepreneurship (kewiraswastaan) adalah kurang tepat. Ada sub kelompok UKM
yang memiliki sifat entrepreneurship tetapi ada pula yang tidak menunjukkan sifat

7

tersebut. Dengan menggunakan kriteria entrepreneurship maka kita dapat
membagi UKM dalam empat bagian2, yakni :
1) Livelihood Activities
UKM yang masuk kategori ini pada umumnya bertujuan mencari
kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Para pelaku dikelompok ini tidak
memiliki jiwa entrepreneurship. Kelompok ini disebut sebagai sektor
informal. Di Indonesia jumlah UKM kategori ini adalah yang terbesar.
2) Micro enterprise
UKM ini lebih bersifat “artisan” (pengrajin) dan tidak bersifat
entrepreneurship (kewiraswastaan). Jumlah UKM ini di Indonesia juga
relatif besar.
3) Small Dynamic Enterprises
UKM ini yang sering memiliki jiwa entrepreneurship. Banyak pengusaha
skala menengah dan besar yang tadinya berasal dari kategori ini. Kalau
dibina dengan baik maka sebagian dari UKM kategori ini akan masuk ke
kategori empat. Jumlah kelompok UKM ini jauh lebih kecil dari jumlah
UKM yang masuk kategori satu dan dua. Kelompok UKM ini sudah bisa
menerima pekerjaan sub-kontrak dan ekspor.
4) Fast Moving Enterprises
Ini adalah UKM tulen yang memilki jiwa entrepreneurship yang sejati.
Dari kelompok ini kemudian akan muncul usaha skala menengah dan
besar. Kelompok ini jumlahnya juga lebih sedikit dari UKM kategori satu
dan dua.
Ditengah tuntutan kemampuan bersaing didalam negeri yang masih
dilindungi oleh proteksi pemerintah, UMKM juga harus menghadapi persaingan
2Heri.2012.Peran UMKM Terhadap Perekonomian Indonesia.
http://www.h4r1y4d1.wordpress.com

8

global yang berasal dari berbagai bentuk usaha mendorong integrasi pasar antar
negara dengan seminimal mungkin hambatan. Berbagai bentuk kerjasama
ekonomi regional maupun multilateral seperti AFTA, APEC, dan GATT
berlangsung dengan cepat dan mendorong perekonomian yang semakin terbuka.
Pada kondisi lain, strategi pengembangan UMKM masih menghadapai kondisi
nilai tambah yang kecil termasuk kontribusinya terhadap ekspor.
2.2 Tinjauan Umum Organisasi Kerjasama Islam
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada awalnya organisasi ini bernama
Organisasi Konferensi Islam. OKI dibentuk pada konferensi tingkat tinggi di
Rabbat Maroko pada tanggal 25 September 1967. Saat ini OKI beranggotakan
sebanyak 57 negara yang mayoritas berasal dari negara berkembang.
Pada KTT pada tanggal 6 Pebruari 2013 yang dilaksanakan di Mesir,
dengan mengambil tema “The Muslim Word: New Challeges and Expanding
Opportunities”. Dari sini mengambarkan tekat OKI dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan meningkatkan integrasi diberbagai aspek seperti
ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pertanian3.
Permasalahan ekonomi OKI ditandai dengan masih tingginya angka
pengangguran dan kemiskinan. Dalam laporan ILO Global Employment Trends
2012, terungkap bahwa tingkat pengangguran negara-negara anggota OKI
mencapai angka 9,4 persen, jauh di atas rata-rata pengangguran dunia yang
mencapai 6,8 persen, dan negara-negara maju yang mencapai 6,3 persen. Selain
itu, tidak kurang dari 27,2 persen penduduk muslim dunia (352 juta jiwa)
memiliki pendapatan di bawah USD 1,25/hari/kapita, atau sekitar Rp
12.125/hari/kapita. Hampir 10 persennya berada di Indonesia4.
OKI merumuskan Program AksiSepuluh Tahun untuk menghadapi
tantangan umat Islam dalam abad 215 yang salahsatunyaadalahpengembangan
social-ekonomidanimiah:
3www.presidenri.go.id
4www.sesrtcic.org
5www.oic-oic.org

9

Pengembangan, Isusosial-ekonomi, danIlmiah
a. KerjasamaEkonomi
Ada

beberapapoin

diantaranya:

yang
OKI

dianggappentingdalambidangekonomi,
menyerukankepada

Negara

anggotauntukmenandatanganidanmeratifikasiseluruhperdagangandanperja
njianekonomi

yang

ada,

melaksanakanketentuan

yangrelevanuntukmemperkuatkerjasama

rencana

Negara

OKI

anggota,

mempromosikanlangkah-langkahuntukmemperkuatperdagangan

intra

OKI, mempertimbangkanuntukmembangun Free Trade Area antaranegara
OKI

untukmengintegrasikan

volume

ekonomi

meningkatkankerjasamadenganorganisasiekonomidunia,
Negara

yang

menyerukan

anggotauntukmemfasilitasigerak

memperkuatkamardagang

di

besar,
investor,

masing-masingnegara,

danmenyerukankepada Negara anggotauntukmengoordinasikankebijakan
yang
diambilolehorganisasiinternasionalsupayatidakberdampakburukbagiekono
mimereka.
b. Mendukung Islamic Development Bank (IDB)
Kaitannyadengan IDB, OKI memilikirencanastrategisbagi Negara anggota,
yaitumembentukdana

khususdalam

dalamrangkamengatasidanmengentaskankemiskinan
peluangkerjadan
dengan

OKI

mechanism

pembayarannya,

IDB
Negara

anggota,

kerjasamaantara

untukmembuatkontrakkerjasamadengan

IDB
WHO

untukmemerangipenyakit di negara OKI dandibiayaimelaluidanakhusus
yang dihimpun IDB, meminta IDB untukmengembangkanmekanismedan
program yang bertujuanuntukkerjasamadenganswasta, sertameminta IDB
untukmempromosikanpeluanginvestasidanperdagangan intra OKI.
c. SolidaritasSosialdalamMenghadapiBencana

10

Islam mengajarkanuntuksalingtolongmenolong sesame manusia.Begitu
pula

dengananggota

OKI

yang

seringterkenabencanaalam,

makaanggotalainnyadihimbauuntukmembantunegara

yang

terkenabencanaalam.
d. MendukungPengentasanKemiskinan di Afrika
Kemiskinandankesehatan

di

Afrikaperlumendapatperhatianlebih.Olehkarenaitu
Negara

OKI

menghimbau

anggotauntukbersama-samamembantu

Negara

Afrikadenganmendorongindustrialisasi,

investasi,

dan

transfer

teknologiuntukmengentaskankemiskinan,

selainitujugamendesaknegara-

negaraanggota donor untukmembatalkanutang bilateral dan multilateral
untuk

Negara

berpenghasilanrendah,

mendesakorganisasiinternasionaluntukmengerahkanupaya

yang

lebihbesardalammengentaskankemiskinan.
e. Pendidikan, Sains, danTeknologi
Efektif

menciptakandanmereformasilembaga-

lembagapendidikandankurikulum

di

semuajenjangpendidikan,

meningkatkan program pengembangandanpenelitiandenganmengaggarkan
2%

dari

PDB,

mendoronglembagapenelitianuntukberinvesatasidalammembangunteknolo
gicanggihsepertinuklir,
anggota,

meningkatkanwakafbagiuniversitas
meminta

di

Negara
IDB

untukmenambahjumlahbeasiswamahasiswaberprestasi di bidang IPTEK.
f. HakPerempuan, Remaja, Anak, danKeluarga di Dunia Islam
Memperkuathukum

yang

ditujukanuntukkemajuanperempuanmuslimdenganmeningkatkanpendidika
n,

politik,

sosial,

melindungihakperempuandanmenjaganyadaridiskriminasi,

11

menyediakanpendidikan gratis bagisemuaanak, membuathukum yang
menjaminkeberlangsunganhidupanakdanmelindungimerekadarieksploitasi,
mengajak Negara anggotauntukmemperbanyak forum kepemudaan,
menyeru

OKI

untukmensyiarkan

Islam

sebagai

agama

yang

melindungihaksemuamanusia.
g. PertukaranBudayadanInformasiantar Negara Anggota
Menyeru Negara anggotauntukmelekinformasidanperkembangannya di
seluruhdunia, sertaberpartisipasidalammendukungsolidaritas digital yang
memungkinkan

OKI

untuksecaraaktifberpartisipasidalamupayamengurangikesenjangan digital.
2.3 Tinjauan Umum Tataniaga Hulu-hilir
Industri merupakan kegiatan ekonomi yang tujuan utamanya adalah
menciptakan sebuah produk untuk dijual kepada konsumen. Dalam kegiatan
produksinya industri terbagi ke dalam 2 sektor industri yaitu sektor industri hulu
dan sektor industri hilir.
Industri hulu merupakan suatu industri yang mengumpulkan bahan mentah
melalui penangkapan dan budidaya, pada umumnya usaha ini berlokasi dekat
dengan daerah penghasil bahan baku yang mana prodak yang dihasilkan dari
perusahaan yang bergerak dibidang ini bisa dipasarkan pada perusahaanperusahaan yang akan mengolah prodaknya lebih lanjut.Industri hilir,yaitu industri
yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang
dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen6.
Berdasarkan

beberapa

penelitian

ada

faktor

yang

menghambat

perkembangan UMKM, yaitu :
1. Lemahnya akses pasar
2. PPn pertanian dan perkebunan
6Mydolping. 2013. Industri Hulu dan Industri Hilir.
http://mydolping.blogspot.com

12

3. Tarif import barang baku dan penolong yang mahal
4. Disharmonisasi tarif import
5. Kurangnya instensif investasi
2.4 Tinjauan Dinar-Dirham
Dinar emas berdasarkan Hukum Syari’ah Islam adalah uang emas murni
yang memiliki berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce, sedangkan
Dirham perak Islam berdasarkan ketentuan Islamic Mint Nusantara (IMN)
memiliki kadar perak murni dengan berat 1/10 troy ounce, atau setara dengan 3,11
gram. Dengan demikian, dinar versi Islamic Mint Nusantara (IMN) memiliki berat
4,44 gram. World Islamic Mint (WIM), mengikuti pendapat Syaikh Yusuf
Qardhawi, menetapkan 1 dinar memiliki berat 4,25 gram. Ketentuan berat 1 dinar
= 4,25 gram ini diikuti oleh beberapa pihak seperti Kerajaan Kelantan di
Malaysia, Wakala Induk Nusantara di Indonesia, dan Gerai Dinar di Indonesia7.
Nama dirham berasal dari kata kerja "δράττω" (dráttō, "menggenggam") 8.
Mulanya satu drakhma jumlahnya segenggam yang terdiri atas enam oboloi
potongan logam, yang digunakan sebagai alat pembayaran sejak masa sekitar
1100 s.M. Ini adalah satuan standar uang perak pada kebanyakan pencetakan uang
Yunani kuno. Nama 'obol' digunakna untuk menggambarkan mata uang yang
nilainya seperenam drakhma. Pengertian bahwa "drakhma" diambil dari kata
untuk "segenggam" tampaknya berasal setidak-tidaknya pada Herakleides dari
Pontos (387-312 s.M.) tetapi metrologiwan Livio C. Stecchini berpendapat bahwa
drakhma adalah kata yang berasal dari dunia Semit. Stecchini seringkali melawan
pendapat umum

7Wikipedia. Dinar Emas. http://id.wikipedia.org/wiki/Dinar_emas
8Liddell dan Scott, Greek-English Lexicon", hlm. 180. Oxford University Press,
1979

13

BAB III
METODELOGI PENULISAN
3.1 DesainPenulisan
Penulisan ini dilakukan dalam hal mendukung peningkatan kualitas
UMKM malalui bentuk Sharia Entrepreneur Solidarity. Metode penulisan ini
dilakukan dengan studi pustaka dan beberapa penulisan terdahulu.
dalam hal ini akan menjelaskan implementasi kerjasama dalam
mendukung UMKM dalam menghadapi ekonomi global. Tahap pertama adalah
bentuk kerjasama antara negara-negara Islam di dunia dalam hal kerjasama
Ekonomi.Penjelasan ini dimaksudkan untuk acuan penyusunan alternatif solusi
dalam meningkatkan daya saing UMKM. Tahap kedua adalah menggambarkan
implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dalam meningkatkan kualitas
UMKM di negara-negara Islam dalam menghadapi ekonomi global. Selanjudnya
tahap terakhir menjelaskan akad yang digunakan dalam kerjasama pemasaran
produk-produk UMKM dengan satuan alat tukar tunggal (Dinar-Dirham).
3.2 SumberPenulisan
Sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder. Data
Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003). Data
diperoleh dari literatur, penulisan sebelumnya maupun data lain yang mendukung
data primer dan berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sedangkan
referensi atau data dalam penulisan karya tulis ini sumbernya diperoleh dari
literatur/buku, jurnal, internet dan penulisan sebelumnya.
3.3 SasaranPenulisan
Penerapan kerjasama antar negara dalam menghadapi ekonomi global
dengan model tataniaga hulu-hilir, sehingga sasaran dari penulisan yaitu:
1. Pelaku Usaha (UMKM)

14

Pelaku usaha diharapkan dapat terlibat aktif dan partisipatif dalam
peranannya di strategi kolaborasi ini.
2. Pemerintah
Pemerintah dapat menjadikan karya tulis ini sebagai gambaran dalam
meningkatkan

daya

saing

UMKM,

sehingga

pemerintah

dapat

memfasilitasi upaya ini melului kelembagaan yang ada maupun yang akan
dibentuk.
3. Sharia Entrepreneur Solidarity
Bentuk nyata kerjasama ini akan membantu UMKM dalam memasarkan
produknya ke dalam maupun luar negeri.
3.4 TahapanPenulisan
Tahap-tahap yang dilalui dalam penulisan ini, yaitu:
Memilih Masalah Penelitian
1) Pertimbangan dalam Memilih Masalah
Adapun pertimbangan dalam memilh masalah karya tulis ini, yaitu:
a) Masalah dalam penulisan karya tulis ini mempunyai nilai
pembahasan, maksudnya mempunyai nilai kegunaan tertentu.
b) Masalah dalam penulisan karya tulis ini fisibel, artinya dapat
dipecahkan secara deskritif.
c) Masalah dalam penulisan karya tulis ini sesuai dengan kualifikasi
penulis, dalam hal ini masalah yang ditulis menarik bagi penulis dan
sukar mudahnya pemecahan masalah tersebut sesuai dengan derajad
ilmiah yang dimilki penulis.
Sumber Memperoleh Masalah

15

Banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan di sekeliling penulis,
hanya saja yang menjadi kendala adalah kesanggupan penulis dalam
menggali dan mengidentifikasi masalah, serta mengetahui dari mana
sumber masalah dapat diperoleh. Berikut ini adalah sumber masalah
yang dapat digali untuk dikaji (Nazir, 1985):
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.
2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper seminar ilmiah,
majalah ilmiah, jurnal ilmiah dan hasil penelitian.
3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan
metodenya.
4) Cabang studi yang sedang dikembangkan.
5) Catatan dan pengalaman pribadi.
6) Praktik dan keinginan masyarakat, berupa unjuk rasa, pernyataan
pejabat, otoritas ilmu pengetahuan.
7) Bidang spesialisasi yang dimiliki.
8) Pelajaran yang sedang diikuti, diskusi dan seminar ilmiah.
Dalam penulisan ini sumber masalah diperoleh dari :
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.
2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper, majalah, jurnal ilmiah,
internet dan hasil penelitian.
3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan
metodenya.
4) Diskusi dan seminar ilmiah.

16

Merumuskan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:
b.

Rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan.

c.

Jelas dan padat

d.

Berisi implikasi untuk memecahkan masalah

e.

Menjadi dasar dalam judul penulisan
Studi Ekplorasi
Studi ekplorasi adalah kegiatan atau studi yang lebih mendalam
mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan masalah yang
telah dipilih. Segala sesuatu tersebut adalah meliputi teori, hasil penelitian
atau karya tulis mengenai hal yang sama, data, model analisis dan metode
penelitian.
Studi ekplorasi dapat dilakukan dengan 3P yaitu person, place dan
paper (Hadi, 1989). Person berarti menggali sesuatu tersebut dari nara
sumber, place berarti dengan mengadakan studi atau penelitian
pendahuluan di lapangan, dan paper berarti mengadakan kajian pustaka
(meliputi jurnal ilmiah, majalah ilmiah, buku teks, hasil penelitian dan
paper. Dalam penulisan ini yang digunakan adalah peper, yang meliputi
internet, jurnal ilmiah, buku teks, paper dan hasil penulisan terdahulu.
Melakukan Pembahasan
Setelah kegiatan memilih masalah, studi ekplorasi dan merumuskan
masalah selesai, maka tahap selanjudnya adalah melakukan pembahasan.
Dalam kegiatan ini yang pertama dilakukan adalah menjelas tentang cara

17

kerja

sistem

tersebut,

kemudian

menggambarkan

tentang

implementasinya.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Sharia Entrepreneur Solidarity dengan penerapan model
tataniaga hulu-hilir pada UMKM
Nagara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mayoritas
merupakan negara berkembang. Hal ini ini yang malarbelakangi OKI
merencanakan kerjasama yang salah satunya adalah kerjasama dalam bidang
ekonomi. Kerjasama yang direncanakan oleh negara-negara Islam di seluruh
dunia dalam bentuk kerjasama ekonomi bagi negara-negara anggota. Bentuk
18

kerjasama ekonomi tersebut antara lain menandatangani dan meratifikasi seluruh
perdagangan dan perjanjian ekonomi yang ada, melaksanakan ketentuan rencana
OKI yang relevan untuk memperkuat kerjasama negara anggota, mempromosikan
langkah-langkah untuk memperkuat perdagangan intra OKI, mempertimbangkan
untuk membangun Free Trade Area antara negara OKI untuk mengintegrasikan
volume ekonomi yang besar, meningkatkan kerjasama dengan organisasi ekonomi
dunia, menyerukan negara anggota untuk memfasilitasi gerak investor,
memperkuat kamar dagang di masing-masing negara, dan menyerukan kepada
negara anggota untuk mengoordinasikan kebijakan yang diambil oleh organisasi
internasional supaya tidak berdampak buruk bagi ekonomi mereka.
Sebagai implementasi kerjasama yang telah direncanakan, maka perlu
adanya sebuah wadah untuk membangun dan mengembangakan kerjasama
ekonomi ini. Untuk itu pengembangan Sharia Entrepreneur Solidarity (SES) bagi
negara-negara Islam diperlukan yang khususnya untuk kerjasama dalam
mengembangkan UMKM di negara-negara angggota. Sharia Entrepreneur
Solidarity dibentuk dalam rangka mengembangkan UMKM di negara-nrgara
anggora, untuk itu kerjasama di bidang entreprener ini akan memberikan pengaruh
yang baik bagi perekonomian negara-negara anggota Sharia Entrepreneur
Solidarity.
Sharia Entrepreneur Solidarity memberikan kebebasan pasar kepada
UMKM untuk memasarkan hasil produksinya ke negara-negara lain angggota
kerjasama Islam. Kerjasama yang dilakukan dalam Sharia Entrepreneur
Solidarity ini meliputi kerjasama dalam hal bahan baku, proses atau teknologi dan
pemasaran.
Gambar 2. Skema Sharia Entrepreneur Solidarity
UMKM di negaranegara anggota
kerjasama Islam

19

Sharia Entrepreneur
Solidarity

Pemasaran di
negera-negara
anggota kerjasama
Islam

Sumber : Penulis
Sharia Entrepreneur Solidarity dalam implementasinya menggunakan
tataniaga hulu-hilir dimana kegiatan dari awal produksi yaitu pencarian bahan
baku berkualitas sampai dengan pemasaran akan di akomodasi oleh Sharia
Entrepreneur Solidarity. Hulu yang merupakan kegiatan pendamping UMKM
dalam hal pencarian bahan baku yang berkualitas, akan dibantu dengan adanya
Sharia Entrepreneur Solidarity. Dengan adanya kerjasama Sharia Entrepreneur
Solidarity setiap negara anggota yang ingin mengambangkan UMKM di

20

negaranya maka bahan baku akan diberikan informasi mengenai keberadaan
bahan baku dari berbagai negara anggora kerjasama Islam, kemudian UMKM
dapat mengambil atau membeli bahan baku tersebut dari negara yang melimpah
bahan bakunya dengan kebebasan dalam hal bea keluar dari negara asal.
Sharia Entrepreneur Solidarity juga merupakan kerjasama dalam hal
kerjasama pengelolaan atau proses UMKM dalam mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi siap jual. Kerjasama dalam hal kegiatan pemrosesan pada UMKM
menjadi perhatian karena pemrosesan juga akan mempengaruhi kualitas produk
yang akan dihasilkan oleh UMKM. Dalam kerjasama ini negara akan secara
terbuka akan menciptakan teknologi-teknologi yang dibutuhkan oleh UMKM.
Kerjasama dalam hal teknologi ini akan memudahkan UMKM dalam menciptakan
produk dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang banyak.
Selanjutnya dalam Sharia Entrepreneur Solidarity juga ada kerjasama
dalam hal pemasaran produk yang telah dihasilkan melalui proses. Pemasaran
produk UMKM ke negara-negara anggota kerjasama Islam ini akan secara mudah
masuk ke dalam pasar luar negara. Tentunya sebelum di pasarkan di luar negeri
dalam Sharia Entrepreneur Solidarity akan dilakukan peninjauan mutu produk
agar sesuai dengan ketentuan eksport dan import di masing-masing negara. Untuk
mempermudah penjualan produk UMKM ke negara-negara anggota kerjasama
negara Islam, maka akan diterapkan free trade area untuk mendukung
peningkatan penjualan produk UMKM.
Dalam hal kerjasama,Sharia Entrepreneur Solidarity mempunyai peran
dalam hal mendukung kerjasama ini. Salah satu peran Sharia Entrepreneur
Solidarity adalah sebagai penyedia informasi dalam hal penyediaan input UMKM
yaitu bahan baku dan teknologi untuk UMKM. Selain itu Sharia Entrepreneur
Solidarity juga berperan dalam hal membantu UMKM untuk memasarkan
produknya ke luar negeri, serta meninjau mutu produk UMKM agar kualitasnya
dapat diterima oleh negara-negara anggota kerjasama Islam.

21

4.2 Implementasi media promosi produk UMKM di negara-negara Islam
Dalammendukung

program

solidarityiniperluadanyasebuahpengenalanatau
produk

UMKM.

anggotadengan

Media

system

sharia
media

entrepreneur
promosiuntukproduk-

promosiinidiselenggarakandiberbagai

tuanrumahpenyelenggara

yang

bergilir.

Negara
Program

inidilakukansetiaptahunnya agar UMKM akantermotivasimemamerkanproduk
yang barudenganinovasi yang baik.

Gambar 2. Skema Partisipasi UMKM dalam Promosi
UMKM

Sharia Entrepreneur Solidarity

YA

Proses seleksi
produk

TIDAK

Media Promosi
di Negara
Islam

Pembeli
Produk UMKM
dari Negara
Lain

22

Sumber : Penulis
Acara promosi produk UMKM ini dikemas dalam sebuah acara Festival
UMKM. Festival UMKM yang direncanakan ini adalah kegiatan tahunan yang
dilaksanakan secara internasional. Festival ini akan mengundang berbagai UMKM
yang yang merupakan perwakilan dati tiap-tiap negara yang merupakan anggota
solidarity (OKI). Sharia Entrepreneur Solidarity sebagai pelaku utama dalam hal
pelaksanaan festival ini. Sharia Entrepreneur Solidarity yang dibentuk diberbagai
negara akan membantu pelaksanaan festival UMKM ini.
Pelaksanaan festival ini akan diselenggarakan diberbagai negara anggota
OKI. Sehingga pelaksanaan setiap tahunnya akan berpindah tempat. Tujuan dari
pelaksanaan festival yang selalu berpindah tempat ini adalah agar merangsang
ekonomi dan wirausaha negara-negara anggota yang menjadi tuan rumah.
Dalam acara ini akan diadakan berbagai kegiatan dengan tujuan
memperkenalkan, dan meningkatkan kualitas UMKM. Acara-acara yang akan
dilaksanakan dalam festival ini adalah UMKM fair dan UMKM clinic. Selain itu
juga akan ada sebuah kerjasama Sharia Entrepreneur Solidarity diantara negara
dalam rangka penjualan produk-produk UMKM.

23

1. UMKM fair
UMKM fair adalah kegiatan pameran produk UMKM diseluruh
anggota solidariti atau negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI.
Dalam kegiatan ini setiap UMKM akan diberikan space untuk dapat
mempromosikan

produknya

dengan

keunggulan-keunggulan

yang

dimilikinya serta dapat melakukan kegiatan penjualan secara langsung kepada
konsumen. Kegiatan UMKM fair ini terbuka bagi seluruh masyarakat yang
berminatuntuk membeli maupun melihatpotensi UMKM di seluruh negaranegara anggota OKI.
Selain terbuka bagi masyarakat, dalam kegiatan ini akan mengundang
berbagai pihak yang biasanya menjadi perantara ekport-import barang-barang
dari dalam maupun luar negaranya. Hal ini akan menjadi sebuah peluang bagi
UMKM untuk dapat menjalin kerjasama dalam hal penjualan produk ke luar
negeri.
Kegiatan UMKM fair ini akan membantu UMKM dalam hal
pengenalan produknya kepada masyarakat luar negari anggota OKI. Hal ini
akan menjadi media promosi UMKM secara langsung kepada masyarakat.
2. UMKM clinic
Agenda

ini

merupakan

agenda

yang

diharapkan

untuk

mengembangkan kualitas UMKM dengan cara akan diadakan sebuah
tanya jawab mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami UMKM. Hal ini
dimaksukan untuk mambantu UMKM keluar dari permasalahanpermasalahan bisnis yang dialaminya. Peran ini akan dilaksanakan dengan
agen bantuan Business Development Service (BDS).
Ketiga agenda dari Festival UMKM diatas diharapkan akan membantu
UMKM dalam meningkatkan kualitasnya baik dari segi produksi maupun
manajemennya. Sehingga diharapkan dengan adanya festival ini akan merangsang
UMKM negara-negara Islam atau OKI untuk meningkatkan kualitas dan

24

kemampuannya sehingga UMKM akan dapat bersaing dengan produk negara lain
non anggota. Hal ini akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi negara-negara Islam
atau anggota OKI dalam menghadapi ekonomi global.
4.3 Akad kerjasama yang digunakan dalam Sharia Entrepreneur Solidarity
Akad kerjasama dari kegiatan solidarity ini adalah dengan akad tabarru’,
yaitu jenis akad yang berorientasi pada kepentingan sosial. Teknisnya, ada sebuah
kerjasama dalam hal profit sharing dari penjualan ke luar negeri anggota untuk
UMKM sendiri dengan organisasi pengelola dalam hal ini adalah Sharia
Entrepreneur Solidariity. Sebagaimana firman Allah:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.”( Q.S Al-Baqarah : 245)
Profit sharing dalam hal ini adalah sebagai dana tabarru’ (kebajikan) dari
transaksi penjualan antar negara yang difasilitasi oleh Sharia Entrepreneur
Solidarity dengan nisbah 90:10. Nisbah ini akan dikelola oleh Sharia
Entrepreneur Solidarity untuk dialokasikan kepada UMKM negara miskin.
Kerjasama antara UMKM dan Sharia Entrepreneur Solidarity diharapkan dapat
memfasilitasi UMKM untuksaling tolong menolong antar sesama negara muslim
dan dapat mengembangkan dan memajukan usahanya. Sebagaimana dalam firman
Allah:
“..Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.”(Q.S Al-Maidah : 2)

25

Gambar 3. Skema Kerjasama UMKM dan Sharia Entrepreneur Solidarity
Sharia
Entrepreneur
Solidarity

Penjual
Negara X

Pembeli
Negara Y

Profit
Sharing
Laba
Bersih
Sumber : Penulis
Dari adanya akad kerjasama antara negera-negara anggota solidariti ini
diharapkan akan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi untuk dapat bersaing
dengan negara-negara lain dalam menghadapai ekonomi global. Dengan
ditepakannya free trade area pada kerjasama ekonomi negara-negara solidariti
akan dapat mampu meningkatkan keuntungan dari produk UMKM karena akan
mengurangi biaya penjualan produk UMKM sendiri.
Kerjasama ini berlaku bagi semua negara anggota solidariti. Pembagian
laba atau profit sharing akan dilakukan oleh lembaga Sharia Etrepreneur
Solidarity. Lembaga ini juaga dalam menentukan proses penyaluran dana
tabarru’ untuk negara-negara yang dianggap perlu mendapatkan bantuan.
Dalam akad transaksi penjualan yang digunakan ini akan menggunakan
alat tukar tunggal yaitu Dinar dan Dirham. Hal ini dilakukan karena perbedaan
mata uang yang digunakan oleh negara-negara anggora OKI. Dengan
menggunakan Dinar dan Dirham ini diharapkan akan adanya keadilan dalam nilai
barang yang diperjual-belikan.
Penggunaan mata uang dinar (emas) dan dirham (perak) sebagai alat
pembayaran dalam kegiatan transaksi ekonomi dikarenakan adanya kegunaankegunaan yang dapat dilihat daripada dinar dan dirham itu, yaitu:

26



Dalam rangka menegakkan rukun islam untuk pembayarn zakat dan
menegakkan sunnah rasul.



Dapat berfungsi sebagai hal jual beli



Dapat dipergunakan untuk disimpan dan nilainya tidak akan mengalami
penurunan



Dapat dipergunakan sebagai mas kawin



Untuk menegakkan kedaulatan umat
Dinar dan Dirham telah terbukti lebih stabil dibandingkan dengan fiat

money yang digunakan dunia internasional sekarang. Dalam artikelnya "The
Islamic Gold Dinar: Socio-economic Perspective", Meera dan Aziz (2002)
menjelaskan secara detail kelebihan sistem mata uang Islam (Dinar dan Dirham).
Tidak seperti uang hampa, Dinar dan Dirham tidak dapat dicetak ataupun
dimusnahkan dengan sekendak-hati pihak berkuasa (pemerintah), karena ia
memiliki nilai intrinsik 100%. Ini tentunya akan menghindari terjadinya kelebihan
uang dalam masyarakat, atau dengan kata lain akan menghalang terjadinya inflasi.

27

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sharia Entrepreneur Solidarity dibentuk dalam rangka mengembangkan
UMKM di negara-nrgara anggora, untuk itu kerjasama di bidang
entreprener ini akan memberikan pengaruh yang baik bagi perekonomian
negara-negara

anggota

Sharia

Entrepreneur

Solidarity.

Sharia

Entrepreneur Solidarity dalam implementasinya menggunakan tataniaga
hulu-hilir dimana kegiatan dari awal produksi yaitu pencarian bahan baku
berkualitas sampai dengan pemasaran akan di akomodasi oleh Sharia
Entrepreneur Solidarity.
2. Acara promosi produk UMKM ini dikemas dalam sebuah acara Festival
UMKM. Festival UMKM yang direncanakan ini adalah kegiatan tahunan
yang dilaksanakan secara internasional. Festival ini akan mengundang
berbagai UMKM yang yang merupakan perwakilan dati tiap-tiap negara
yang merupakan anggota solidarity (OKI)
3. Akad transaksi dari kegiatan solidarity ini adalah dengan akad tabarru’,
yaitu jenis akad yang berorientasi pada kepentingan sosial. Teknisnya, ada
sebuah kerjasama dalam hal profit sharing dari penjualan ke luar negeri
anggota untuk UMKM sendiri dengan organisasi pengelola dalam hal ini

28

adalah Sharia Entrepreneur Solidariity. Selain itu penggunaan Dinar dan
Dirham menjadi solusi dalam keadilan transaksi antar negara.
5.2 Saran
1. Bagi pemerintah
Pemerintah harus memperhatikan UMKM yang ada dinegaranya sehingga
UMKM akan dapat berkembang dan dapat bersaing dengan UMKM negara
non Islam.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat menjadi pelaku UMKM harus dapat berperan aktif dalam
pengembangan kualitas dan kuantitas produksinya sebagai sayarat untuk
dapat bersaing di pasar global.
3. Swasta
Swasta dapat menjadi penyedia modal untuk UMKM. Pengembangan
UMKM juga harus menjadi perhatian karena ini berpengaruh terhadap
kualitas produk.Selain itu membentuk pasar untuk produk UMKM di
negara-negara solidariti juga diperlukan dalam mendistribusikan produk
dari UMKM.

29

DAFTAR PUSTAKA
_____________.2013.KTT pada tanggal 6 Pebruari 2013 yang dilaksanakan di
Mesir. www.presidenri.go.id (Diakses 22 Oktober 2013)
_____________.2013.Permasalahan ekonomi OKI ditandai dengan masih
tingginya

angka

pengangguran

dan

kemiskinan

www.sesrtcic.org(Diakses 22 Oktober 2013)
Bank Indonesia. 2005. Proporsi Jumlah UMKM. www.bi.go.id (Diakses 25
Oktober 2013)

30

Heri.

2012.

Peran

UMKM

Terhadap

Perekonomian

Indonesia.

http://www.h3r1y4d1.wordpress.com (Diakses 25 Oktober 2013)
Joseph Stiglitz. 2010. “Globalization and Its Discontents”, makalah yang
disampaikan dalam symposium tentang Pembangunan yang disponsori
oleh Bank Dunia, Paris.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga.
Liddell dan Scott, Greek-English Lexicon", hlm. 180. Oxford University Press,
1979
Mydolping.

2013.

Industri

Hulu

dan

Industri

Hilir.

http://mydolping.blogspot.com(Diakses 22 Oktober 2013)
OKI.2013. OKI merumuskan Program Aksi Sepuluh Tahun untuk menghadapi
tantangan umat Islam dalam abad 21www.oic-oic.org (Diakses 22
Oktober 2013)
Q.S Al-Baqarah : 245
Q.S Al-Maidah : 2
Q.S Ash-Shaff : 4
Undang-Undang nomor 28 Tahun 2008 Tentag Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Wikipedia. Dinar Emas. http://id.wikipedia.org/wiki/Dinar_emas

31

LAMPIRAN

MEDANI HAKIM
085875994306
JL. AREN JAYA 6 NO. 62 RT 6 RW 2
AREN JAYA BEKASI TIMUR BEKASI
medani_hakim@yahoo.com

1. Nama Lengkap

: MEDANI HAKIM

2. Jenis Kelamin

: LAKI-LAKI

3. Tempat, Tanggal lahir

: Bekasi, 16 Agustus 1993

4. Alamat

: Jl. Aren Jaya 6 No. 62 RT 6 RW 2
Aren Jaya Bekasi Timur Bekasi
Telepon Seluler

: 085875994306

Pos-el

: medani_hakim@yahoo.com

5. Status Pendidikan
a. Jurusan
Bisnis

: Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan
Universitas Sebelas Maret

b. Program Studi

: S1 Reguler

6. Riwayat Pendidikan
a. SD

: SD N Aren Jaya 14

Tahun : 2005

b. SMP

: SMP Negeri 11 Bekasi

Tahun : 2008

c. SMA

: SMA Negeri 8 Bekasi

Tahun : 2011

7. Hobi / Minat

: Menulis, Organisasi

7

8. Organisasi
N
UKM
o
1
KajianEkonomi Islam

Jabatan
Staff RnD

Tahun
2013-2014

FATHONI DWI JANARKO
085725489939
BENDOKARANG RT 03 RW XI GENTAN
BENDOSARI SUKOHARJO JAWA TENGAH
fathoni.051@gmail.com

1. Nama Lengkap

: FATHONI DWI JANARKO

2. Jenis Kelamin

: Laki-Laki

3. Tempat, Tanggal lahir

: Sukoharjo, 06 Januari 1993

4. Alamat
Bendosari

: Bendokarang RT 03 RW XI Gentan
Sukoharjo Jawa Tengah
Telepon Seluler

: 085725489939
8

Pos-el

: fathoni.051@gmail.com

5. Status Pendidikan
a. Jurusan

: Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret

b. Program Studi

: S1 Reguler

6. Riwayat Pendidikan
a. SD

: MI Gentan

b. SMP

: SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun : 2008

c. SMA

: SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun : 2011

7. Hobi / Minat
8. Organisasi
N
UKM
o
1
KajianEkonomi Islam
2
KajianEkonomi Islam

Tahun : 2005

: Menulis, Organisasi, Sepak Bola
Jabatan
Staff MoT
Manager
Treasury

Tahun
2011-2012
Of 2012-2013

PUJI WIDAYATI
9

085701521240
Desa Banyudono RT 05 RW 03, Ngariboyo, Magetan
widayati_puji@yahoo.com

1. Nama Lengkap

: PUJI WIDAYATI

2. Jenis Kelamin

: PEREMPUAN

3. Tempat, Tanggal lahir

: Magetan, 12 Oktober 1994

4. Alamat

: Desa Banyudono RT 05 RW 03,

Ngariboyo, Magetan
Telepon Seluler

: 085701521240

Pos-el

: widayati_puji@yahoo.com

5. Status Pendidikan
a. Jurusan

: Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret

b. Program Studi

: S1 Reguler

6. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri 2 Banyudono 2001-2007
b. SMP Negeri 1 Ngariboyo 2007-2010
c. SMA Negeri 1 Magetan 2010-2013
d. Akuntansi FEB UNS 2013-sekarang
7. Hobi / Minat
8. Organisasi
N
UKM
o
1
KajianEkonomi Islam

: Menulis, Organisasi
Jabatan
Staff RnD

Tahun
2013-2014

10