Makalah Sumber Daya Manusia dan Desain K
Makalah Sumber Daya Manusia dan Desain Kerja
Download
Sumber Daya Manusia dan Rancangan Kerja
| 14
operasional, gambaran tingkat persdiaan, gambaran cek-time untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, gambaran
informasi kebutuhan persediaan setiap hari, gambaran monitor peralatan dan mesin yang memerlukan bantuan
karyawan, serta gambar prosedur kerja operasional yang secara spesifik di tempat kerja.
3.
Standar Tenaga Kerja (Labor Standards)
Standar tenaga kerja digunakan untuk tujuan: 1.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam pekerjaan karyawan, serta pemanfaatan fasilitas operasional. 2.
Untuk membuat forcasting, perencanaan, dan pengawasan. Kedua tujuan standar tenaga kerja tersebut merupakan
dasar untuk membuat keputusan operasional.
Pengukuran Kerja (Work Measurement)
Pengukuran kerja merupakan penentuan tingkat dan kuantitas karyawan yang langsung terlibat di dalam system
konversi. Pertama-tama di tentukan standar waktu kerja karyawan berdasarkan data kemampuan rata-rata kerja
karyawan yang pada umumnya dilakukan dengan cara mengadakan sampel pengamatan. Sampel tersebut terdiri
dari sejumlah karyawan dengan tingkat keterampilan yang berbeda, kemudian tingkat output yang diperoleh masingmasing diukur. Dari hasil pengukuran itu diperoleh rata-rata kemampuan kerja mereka. Menetapkan standar waktu
karyawan (labor standar) dapat dilakukan melalui teknik pengukuran kerja dengan beberapa macam pendekatan. 1.
Pendekatan dengan Mengabaikan Formalitas Pada usaha jasa, pada umumnya bersifat padat karya, standar karyawan
diukur dengan teknik ini, dengan demikian, gaji atau upah tidak di dasarkan atas efektivitas kerja. 2. Pendekatan
Data Historis Teknik ini menganggap bahwa apa yang sudah dilaksanakan adalah normal. Jadi standar karyawan di
tetapkan berdasarkan data pelaksanaan yang sudah dilakukan. 3. Pendekatan Waktu Langsung Pada umumnya
teknik ini disebut studi waktu atau stopwatch, dan alat yang digunakan adalah stopwatch.
Sumber Daya Manusia dan Rancangan Kerja
| 15
4. Pendekatan Sampel Kerja Teknik ini dapat menggunakan metode Tippet yang diperkenalkan tahun 1934, di mana
Morrow merupakan orang pertama yang menggunakan metode ini
di Inggris dan menyebutnya “rasio penundaan”. Sejak 1952, metode tersebut
berkembang pesat, khususnya di Amerika dan negara-negara industri maju yang ada sekarang. Dasar-dasar teknik
ini menggunakan metode statistik dalam menentukan proporsi dan besaran sampel. Langkah penggunaan teknik
adalah : 1.
Menentukan kegiatan yang bisa digolongkan sebagai kaitan bekerja dan tidak bekerja terhadap objek studi
(karyawan, mesin, atau kedua-duanya); 2.
Menentukan lama waktu pengamatan terhadap satu unsur objek studi (umumnya yang tergolong kepada kegiatan
bekerja); 3.
Menghitung proporsi satu unsur objek studi tersebut terhadap jumlah pengamatan Penetapan tujuan dari strategi
sumber daya manusia dan pengukuran kerja adalah manajemen tenaga kerja dengan mendesain tugas setiap orang
secara efektif dan efisien di dalam pemanfaatannya. Fokus dari strategi sumber daya manusia adalah;
Memanfaatkan secara efisien, dengan semua keterbatasannya untuk keputusan manajemen operasional
Memiliki kualitas kehidupan yang dapat diterima akal, untuk menciptakan suatu iklim untuk membuat komitmen
atas dasar saling mempercayai.
Pengalaman Masa Lalu (Work Sampling)
Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu yaitu berapa jam kerja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Cara ini memiliki kelebihan karena relatif murah dan mudah
didapatkan. Standar seperti ini lazimnya didapatkan datanya dari kartu waktu atau dari data produksi. Akan tetapi
kelemahannya adalah tidak objektif dan tidak dapat diketahui keakuratannya apakah kecepatan kerjanya layak atau
tidak, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum. Oleh karena itu penggunaan teknik ini
tidak dianjurkan, maka tiga cara yang lain adalah yang dianjurkan.
Sumber Daya Manusia dan Rancangan Kerja
| 16
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan
Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan sebagai strategi yang handal
dalam mencari strategi yang tepat, yaitu strategi yang unik untuk memenangkan persaingan. Untuk itu pengelola
SDM dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus mendapatkan prioritas utama, jika
perusahaan itu ingin maju dan menjadi pemenang dalam pentas bisnis. Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan
dapat dilihat dari tingkat produktivitas karyawan. Jika suatu perusahaan mempunyai karyawan yang
produktivitasnya tinggi, maka akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan tersebut
B.
Saran
Sebaiknya Startegi SDM benar-benar diciptakan dan dapat digunakan untuk mengarahkan program, kebijakan, dan
keputusan praktis serta kegiatan, mengingat perlunya membangun suatu angkatan kerja yang berdisiplin diri dan
organisasi yang tanggap dalam zaman yang cepat berubah ini.
READ PAPER
About
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!
Help Center
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Desain Pekerjaan
Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga
kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat
untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu
memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi
timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang
digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ).
Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur
lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja
dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang
potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
1. Unsur Organisasi à Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu
caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika
dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan
kemampuan.
2. Unsur Lingkungan à Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan
ketersediaan pegawai.
3. Unsur Prilaku à Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
yang terdiri dari :
a. Autonomy (Responsibility for work)
b. Task Variety (use of different skill and ability)
c. Task Identity (doing the whole piece of work)
d. Task Siginificance (meaning of work to other)
e. Feed Back (information on performance)
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency dapat menjadi dua hal yang bertentangan.
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis
tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan
bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
1. Identitas pekerjaan
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
3. Standar wewenang dan pekerjaan
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya
Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan
Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada
disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang
harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang
harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal
berikut ( Herjanto, 2000) :
1. Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job variety,
job identity, dan job significance)
2. Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
3. Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)
Manfaat Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi
karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan, 2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap
perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas
menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut
(Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan
efektifitas tim
5.
Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi
SSumber :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28072/4/Chapter%20II.pdf
http://hiddengrazz.blogspot.com/2012/04/pengertian-desain-pekerjaan-pendahuluan.html
http://herdi73.wordpress.com/2014/01/20/analisa-pekerjaan-dan-desain-pekerjaan/
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/viewFile/1529/1382
Hasibuan, s.p Malayu.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Bumi
Aksara,2011 hlm. 69
Download
Sumber Daya Manusia dan Rancangan Kerja
| 14
operasional, gambaran tingkat persdiaan, gambaran cek-time untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, gambaran
informasi kebutuhan persediaan setiap hari, gambaran monitor peralatan dan mesin yang memerlukan bantuan
karyawan, serta gambar prosedur kerja operasional yang secara spesifik di tempat kerja.
3.
Standar Tenaga Kerja (Labor Standards)
Standar tenaga kerja digunakan untuk tujuan: 1.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam pekerjaan karyawan, serta pemanfaatan fasilitas operasional. 2.
Untuk membuat forcasting, perencanaan, dan pengawasan. Kedua tujuan standar tenaga kerja tersebut merupakan
dasar untuk membuat keputusan operasional.
Pengukuran Kerja (Work Measurement)
Pengukuran kerja merupakan penentuan tingkat dan kuantitas karyawan yang langsung terlibat di dalam system
konversi. Pertama-tama di tentukan standar waktu kerja karyawan berdasarkan data kemampuan rata-rata kerja
karyawan yang pada umumnya dilakukan dengan cara mengadakan sampel pengamatan. Sampel tersebut terdiri
dari sejumlah karyawan dengan tingkat keterampilan yang berbeda, kemudian tingkat output yang diperoleh masingmasing diukur. Dari hasil pengukuran itu diperoleh rata-rata kemampuan kerja mereka. Menetapkan standar waktu
karyawan (labor standar) dapat dilakukan melalui teknik pengukuran kerja dengan beberapa macam pendekatan. 1.
Pendekatan dengan Mengabaikan Formalitas Pada usaha jasa, pada umumnya bersifat padat karya, standar karyawan
diukur dengan teknik ini, dengan demikian, gaji atau upah tidak di dasarkan atas efektivitas kerja. 2. Pendekatan
Data Historis Teknik ini menganggap bahwa apa yang sudah dilaksanakan adalah normal. Jadi standar karyawan di
tetapkan berdasarkan data pelaksanaan yang sudah dilakukan. 3. Pendekatan Waktu Langsung Pada umumnya
teknik ini disebut studi waktu atau stopwatch, dan alat yang digunakan adalah stopwatch.
Sumber Daya Manusia dan Rancangan Kerja
| 15
4. Pendekatan Sampel Kerja Teknik ini dapat menggunakan metode Tippet yang diperkenalkan tahun 1934, di mana
Morrow merupakan orang pertama yang menggunakan metode ini
di Inggris dan menyebutnya “rasio penundaan”. Sejak 1952, metode tersebut
berkembang pesat, khususnya di Amerika dan negara-negara industri maju yang ada sekarang. Dasar-dasar teknik
ini menggunakan metode statistik dalam menentukan proporsi dan besaran sampel. Langkah penggunaan teknik
adalah : 1.
Menentukan kegiatan yang bisa digolongkan sebagai kaitan bekerja dan tidak bekerja terhadap objek studi
(karyawan, mesin, atau kedua-duanya); 2.
Menentukan lama waktu pengamatan terhadap satu unsur objek studi (umumnya yang tergolong kepada kegiatan
bekerja); 3.
Menghitung proporsi satu unsur objek studi tersebut terhadap jumlah pengamatan Penetapan tujuan dari strategi
sumber daya manusia dan pengukuran kerja adalah manajemen tenaga kerja dengan mendesain tugas setiap orang
secara efektif dan efisien di dalam pemanfaatannya. Fokus dari strategi sumber daya manusia adalah;
Memanfaatkan secara efisien, dengan semua keterbatasannya untuk keputusan manajemen operasional
Memiliki kualitas kehidupan yang dapat diterima akal, untuk menciptakan suatu iklim untuk membuat komitmen
atas dasar saling mempercayai.
Pengalaman Masa Lalu (Work Sampling)
Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu yaitu berapa jam kerja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Cara ini memiliki kelebihan karena relatif murah dan mudah
didapatkan. Standar seperti ini lazimnya didapatkan datanya dari kartu waktu atau dari data produksi. Akan tetapi
kelemahannya adalah tidak objektif dan tidak dapat diketahui keakuratannya apakah kecepatan kerjanya layak atau
tidak, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum. Oleh karena itu penggunaan teknik ini
tidak dianjurkan, maka tiga cara yang lain adalah yang dianjurkan.
Sumber Daya Manusia dan Rancangan Kerja
| 16
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan
Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan sebagai strategi yang handal
dalam mencari strategi yang tepat, yaitu strategi yang unik untuk memenangkan persaingan. Untuk itu pengelola
SDM dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus mendapatkan prioritas utama, jika
perusahaan itu ingin maju dan menjadi pemenang dalam pentas bisnis. Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan
dapat dilihat dari tingkat produktivitas karyawan. Jika suatu perusahaan mempunyai karyawan yang
produktivitasnya tinggi, maka akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan tersebut
B.
Saran
Sebaiknya Startegi SDM benar-benar diciptakan dan dapat digunakan untuk mengarahkan program, kebijakan, dan
keputusan praktis serta kegiatan, mengingat perlunya membangun suatu angkatan kerja yang berdisiplin diri dan
organisasi yang tanggap dalam zaman yang cepat berubah ini.
READ PAPER
About
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!
Help Center
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Desain Pekerjaan
Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga
kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat
untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu
memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi
timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang
digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ).
Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur
lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja
dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang
potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
1. Unsur Organisasi à Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu
caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika
dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan
kemampuan.
2. Unsur Lingkungan à Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan
ketersediaan pegawai.
3. Unsur Prilaku à Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
yang terdiri dari :
a. Autonomy (Responsibility for work)
b. Task Variety (use of different skill and ability)
c. Task Identity (doing the whole piece of work)
d. Task Siginificance (meaning of work to other)
e. Feed Back (information on performance)
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency dapat menjadi dua hal yang bertentangan.
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis
tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan
bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
1. Identitas pekerjaan
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
3. Standar wewenang dan pekerjaan
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya
Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan
Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada
disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang
harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang
harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal
berikut ( Herjanto, 2000) :
1. Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job variety,
job identity, dan job significance)
2. Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
3. Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)
Manfaat Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi
karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan, 2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap
perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas
menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut
(Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan
efektifitas tim
5.
Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi
SSumber :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28072/4/Chapter%20II.pdf
http://hiddengrazz.blogspot.com/2012/04/pengertian-desain-pekerjaan-pendahuluan.html
http://herdi73.wordpress.com/2014/01/20/analisa-pekerjaan-dan-desain-pekerjaan/
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/viewFile/1529/1382
Hasibuan, s.p Malayu.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Bumi
Aksara,2011 hlm. 69