TUGAS AKHIR - Analisa Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI & Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)

  TUGAS AKHIR ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER (STUDI KASUS : JL. TRITURA/ JL. BAJAK) Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

DISUSUN OLEH: 08 0424 026 NINGSIH FARIDA MANALU PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

  TUGAS AKHIR ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER (STUDI KASUS : JL. TRITURA/ JL. BAJAK) Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

  Disusun Oleh : NINGSIH FARIDA MANALU NIM : 08 0424 026

  Disetujui Oleh : (Medis S. Surbakti ST.,MT) NIP. 19710914 200012 1 001 PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

  

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN

JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER

  

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat dalam

Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

Dikerjakan Oleh :

  

NINGSIH FARIDA MANALU

08 0424 026

Dosen Pembiming,

Medis S. Surbakti ST.,MT

  19710914 200012 1 001 NIP. Penguji I, Penguji II, Penguji III,

Yusandy Aswad, ST, MT Ir. Indra Jaya Pandia, MT Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc

NIP.19611231 198811 1 001 NIP.19560618 198601 1 001 NIP.19560618 198601 1 001

  Mengesahkan : Koordinator, PPSE Ketua Departemen T. Sipil FT USU Departemen T. Sipil FT USU Ir. Zulakarnain A. Muis, M.Eng.Sc Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan NIP. 19560326 198103 1 003 NIP. 19561224 198103 1 002

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION

DEPARTEMAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

  

2013

  ABSTRAK

  Persimpangan adalah lokasi atau daerah dimana dua atau lebih ruas jalan yang saling bertemu atau bersilangan/ berpotongan. Persimpangan dapat dipengaruhi kemampuan (Capability) jalan dalam melayani volume kendaraan dan volume pejalan kaki sebab “gangguan” kepada lalu lintas sering terjadi di persimpangan. Oleh karena itu persimpangan harus dirancang sedemikian rupa, baik dari pengaturan geometriknya maupun dari pengaturan atau pengendalian

  Traffic Light sehingga pergerakan arus lalu lintas pada persimpangan dapat terkendali aman dan nyaman.

  Kondisi persimpangan pada Jl. Marendal – Jl. Bajak (Arah Sp. Limun) – Jl. A.H Nasution (Arah Jl. Johor) – Jl. A.H Nasution (Arah SM. Raja) Medan yang diamati oleh penulis, khususnya pada jam – jam puncak (peak hour) sering mengalami kemacetan yang mengakibatkan terjadinya antrian yang panjang pada ruas jalan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya volume kendaraan yang melaluinya serta tingginya hambatan samping pada setiap lengan persimpangan sehingga melampaui kapasitas persimpangan yang direncanakan.

  Melihathal tersebut maka penulis mencoba untuk melakukan analisa pada system Traffic Light pada persimpangan Jl. Marendal – Jl. Bajak (Arah Sp. Limun) – Jl. A.H Nasution (Arah Jl. Johor) – Jl. A.H Nasution (Arah SM. Raja) Medan. Adapun analisa yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan metode Manual kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) yang meliputi analisa terhadap kapasitas persimpangan, waktu siklus, panjang antrian, system fase dan lain - lain dan menggunakan metode Webster meliputi analisa terhadap arus jenuh, waktu hijau efektif, waktu siklus dan tundaan.

  Setelah dilakukan survey terhadap volume lalu lintas, waktu siklus, dan geometrik persimpangan selama tiga hari serta penganalisaan data dengan menggunakan MKJI 1997 maka penulis mendapatkan hasil yaitu untuk 2 fase sebesar 101 detik. Sedangkan waktu siklus yang ada dengan 2 fase sebesar 98 detik. Hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya pertumbuhan lalu lintas yang yang sangat cepat sehingga melampaui kapasitas perencanaan sebelumnya.

KATA PENGANTAR

  Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala Puji, Hormat dan Kemuliaaan serta penulis panjatkan kepada

  Tuhan yang Maha Esa atas Kasih dan Karunianya yang telah member hikmat, kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjana ekstension pada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Adapun judul yang diajukan adalah “Analisa Traffic Light Pada Persimpangan

  

Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI &

Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)

  Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan, serta dorongan moril, material, maupun spiritual dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu dengan kerendahan hati dan rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  • Medis S. Surbakti ST.,MT

  , selaku Pembimbing yang telah menyediakan waktu dan kesempatan untuk mengarahkan, membimbing dan memberikan saran serta memperluas wawasan teknik transportasi hingga penyelesaian tugas akhir ini.

  Bapak

  • Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

  Bapak Prof. DR. Ing. Johannes Tarigan, selaku ketua Departemen Teknik Sipil

  • Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

  Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc, selaku Koordinator PPE Departemen

  • Teknik Universitas Sumatera Utara.

  Bapak Syahrizal, MT, selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

  • Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah membimbing dan mendidik sejak semester awal sampai berakhirnya masa studi pada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
  • Pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
  • Teristimewa, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dan pengorbanannya yang tidak terhingga kepada penulis selama ini.
  • Penulis mengucapkan terima kasih buat yang penulis sayangi Nanda Christianto Hutagalung atas seluruh dukungan, do’a dan pengorbanannya buat penulis.
  • Seluruh sahabat-sahabat mahasiswa stambuk ’08 ekstension khususnya serta rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu selama penulisan tugas akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan akhir ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.

  Medan, Novembe 2012 Penulis

  08 0424 026 NINGSIH F. MANALU

DAFTAR ISI

  ABSTRAK ……………………………………………………………….. iv KATA PENGANTAR …………………………………………………… v DAFTAR ISI ……………………………………………………………… viii DAFTAR TABEL ………………………………………………………… ix DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi DAFTAR NOTASI ……………………………………………………….. xvii BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Umum ............................................................................... 1

  1.2. Latar Belakang …………………………………………… 1

  1.3. Tujuan Penelitian………………………………………… 4

  1.4. Hipotesa Penelitian………………………………………. 4

  1.5. Manfaat Penelitian……………………………………….. 5

  1.6. Batasan Masalah…………………………………………. 5

  1.7. Kerangka Penelitian……………………………………… 6

  1.8. SistematikaPenulisan…………………………………… 9

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. PengertianPersimpangan………..………..……………… 10

  2.2. Kondisi dan Karakteristik Lalu Lintas………………….. 13

  2.3. Tujuan Pengaturan Simpang…………………………….. 15

  2.4. Gerakan Lalu Lintas pada Persimpangan……………….. 16

  2.5. Simpang Bersinyal………………………………………. 19

  2.6. Pengaturan Lalu Lintas pada Persimpangan……………. 21

  2.7. Ruas Jalan dan Persimpangan…………………………... 35

  2.7.1. Kapasitas Tingkat Pelayanan……….……………… 35

  3.4. PerancanganSurveiLaluLintas…………………………. 69

  BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

  3.5. SurveiuntukProsedurPerhitunganMetode Webster……. 73

  3.4.1.5Penempatan Surveyor…….……………………… 73

  3.4.1.4TenagadanPeralatan…….……………………… 71

  3.4.1.3KeadaanSinyaldanGeometrikSimpang………… 70

  3.4.1.2ProsedurPelaksanaanPerhitunganArusLalu LintasAktual.…………….……………………… 69

  3.4.1.1WaktuPelaksanaan.…………….………………… 69

  3.4.1. SurveiUntukProsedurPerhitungan MKJI………… 69

  68

  2.7.2. Jenis – JenisPersimpangan………….……………... 39

  3.3.1.2PeriodeSurvei.…………….……………………

  3.3.1.1PenentuanLokasi.…………….………………… 66

  3.3.1. Pengumpulan Data.…………….………………… 66

  3.3. Metode Survei……………………………….…………… 66

  3.2. Tahapan Kerja Penelitian………………………………… 64

  3.1. Tahapan Persiapan……………………………………….. 64

  BAB III METODOLOGI

  2.9. Pertumbuhan Lalu Lintas………………………………… 57

  2.8. Metode Perhitungan dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)…………………………………... 42

  4.1. Pengumpulan Data……………………………………….. 75

  4.1.1. Road Inventory Survey.…………….……………… 75

  4.1.2. WaktuTempuh.…………….……………………… 78

  4.1.3. VolumeLaluLintas.…………….………………… 78

  4.1.4. PengaturanSinyal.…………….…………………… 91

  4.2. Analisa data PersimpanganEksistingdanProyeksiLalu

  4.2.1. Analisis Data PersimpanganEksistingWaktu Puncak………….………………….………………. 93

BAB V PENUTUP

  5.1. Kesimpulan…………………………………………..…. 110

  5.2. Saran ……………………………………………..…….. 112

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 PengelompokkanKendaraan…………………………………...…… 7Tabel 2.1 Nilai Normal Waktu Antar Hijau…………………………………....31Tabel 2.2 Penentu Anti Pendekat…………………………………………….…32Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Pelayanan Pada Persimpangan Bersinyal…………35Tabel 2.5 Nilai Konversi Satuan Mobil Penumpang pada Simpang………….43Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian ukuran kota Fcs………………………………..44Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Untuk tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor ( Fsf)…………………………………..45Tabel 2.8 Waktu Siklus yang Layak Untuk Simpang………………………….49Tabel 2.9 ArusjenuhuntukLebarPendekat……………………….…………58Tabel 4.1 KondisiLapangan…………………………………………………… 75Tabel 4.2 Data AruslaluLintas…………………………………………………91Tabel 4.3 HasilPengamatanWaktuSinyal Dan SiklusTiapFasePadaWaktu

  Jam PuncakPagi, Siang, Sore……………………………………..…93

Tabel 4.4 ArusJenuhUntuklebarJalan………………………………………101Tabel 4.5 Menghitung Y Kritis…………………………………………………107

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe Dasar Gerakan Diverging…………………………………. 16Gambar 2.2 Tipe Dasar Gerakan Merging……………………………….….. 17 Gambar 2.3 Tipe Dasar Gerakan Weaving…………………………………..

  17 Gambar 2.5 Konflik Lalu lintas pada persimpangan sebidang tak bersinyal... 19

Gambar 2.6 Konflik Lalu lintas pada persimpangan sebidang bersinyal….…. 21Gambar 2.7 Simpang tanpa Prioritas…………………………………….……. 23Gambar 2.8 Persimpangan dengan Prioritas………………………………….. 24Gambar 2.9 Rambu Lalu Lintas untuk Simpang dengan Prioritas…………… 24Gambar 2.10 Persimpangan dengan Traffic Light……………………………… 25

  Gambar 2.11a Pengaturan Simpang dengan Dua Fase…………………………. 33 Gambar 2.11b Pengaturan Simpang Tiga Fase dengan Late Cut-Off………….. 33 Gambar 2.11c Pengaturan Simpang Tiga Fase dengan Early-Start……………. 33 Gambar 2.11d Pengaturan Simpang Tiga Fase dengan Pemisahan

  Belok Kanan……………………………………………………. 34 Gambar 2.11e Pengaturan Simpang Empat Fase dengan Pemisahan

  Belok Kanan…………………………………………………….. 34 Gambar 2.11f Pengaturan Simpang Empat Fase dengan Arus Berangkat dari Satu per satu Pendekat pada Saatnya Masing-masing……… 34

Gambar 2.12 Kelompok umum Simpang susun jalan bebas hambatan………… 41Gambar 2.13 Lebar efektif ruas jalan ( We )……………………………………. 46Gambar 2.14 Faktor koreksi untuk kemiringan jalan ( Fg )……………………. 46Gambar 2.15 Faktor penyesuaian untuk pengaruh parkir ( Fp )……………….. 47Gambar 2.16 Faktor penyesuaian untuk kendaraan belok kanan ( Frt )……….. 47Gambar 2.17 Faktor penyesuaian untuk kendaraan belok kiri ( Flt )………….. 48Gambar 2.18 Peluang Untuk Pembebanan Lebih (POL)………………………. 52Gambar 2.19 Bagan Prosedur Perhitungan dengan MKJI……………………… 56Gambar 3.2 PetaSurveiJalanTritura (Bajak I)……………………………… 68

  Gambar 4.2a FluktuasiArusLaluLintasArah Utara (BelokKiri)…………… 79 Gambar 4.2b FluktuasiArusLaluLintasArah Utara (Lurus)………………… 80 Gambar 4.2c FluktuasiArusLaluLintasArah Utara (BelokKanan)………… 81 Gambar 4.2d FluktuasiArusLaluLintasArah Selatan (BelokKiri)…………

  82 Gambar 4.2e FluktuasiArusLaluLintasArah Selatan (Lurus)……………… 83 Gambar 4.2f FluktuasiArusLaluLintasArah Selatan (BelokKanan)………

  84 Gambar 4.2g FluktuasiArusLaluLintasArahTimur (BelokKiri)…………… 85 Gambar 4.2h FluktuasiArusLaluLintasArahTimur (Lurus)………………… 86 Gambar 4.2i FluktuasiArusLaluLintasArahTimur (Belokkanan)…………

  87 Gambar 4.2j FluktuasiArusLaluLintasArah Barat (BelokKiri)…………… 88 Gambar 4.2k FluktuasiArusLaluLintasArah Barat (Lurus)………………… 89 Gambar 4.2k FluktuasiArusLaluLintasArah Barat (BelokKanan)………… 90

DAFTAR NOTASI

  NOTASI

  ISTILAH DEFENISI emp Ekivalen Mobil Faktor dari berbagai tipe kendaraan Penumpang sehubungan dengan keperluan waktu hijau untuk keluar dari antrian apabila dibandingkan dengan sebuah kendaraan ringan (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan ringan yang sasisnya sama, emp=1,0) smp Satuan Mobil Satuan arus lalu lintas dari berbagai tipe

  Penumpang kendaraan yang diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan faktor emp

  Type O Arus berangkat Keberangkatan dengan konflik antara terlawan gerak belok kanan dan gerak lurus/belok kiri dari bagian pendekat dengan lampu hijau pada fase yang sama

  Type P Arus berangkat Keberangkatan tanpa konflik antara terlindung gerakan lalu lintas belok kanan dan lurus LT Belok kiri Indeks untuk lalu lintas belok kiri

  LTOR Belok kiri langsung Indeks untuk lalu lintas yang belok kiri ST Lurus Indeks untuk lalu lintas yang lurus

  RT Belok kanan Indeks untuk lalu lintas yang belok kekanan T Pembelokan Indeks untuk lalu lintas yang berbelok

  P RT Rasio belok kanan Rasio untuk lalu lintas yang belok kekanan Q Arus lalu lintas Jumlah arus lalu lintas yang melalui titik tak terganggu di hulu, pendekat per satuan waktu (sbg. Contoh: kebutuhan lalu lintas kend/jam;smp/jam) Q O Arus melawan Arus lalu lintas dalam pendekat yang berlawanan, yang berangkat dalam fase hijau yang sama

  Q Arus melawan, belok Arus dari lalu lintas belok kanan dari

  RTO

  kanan pendekat yang berlawanan (kend/jam; smp/jam) S Arus jenuh Besarnya keberangkatan antrian di dalam suatu pendekat selama kondisi yang ditentukan (smp/jam hijau)

  S O Arus jenuh dasar Besarnya keberangkatan antrian di dalam pendekat selama kondisi ideal (smp/jam hijau)

  DS Derajat kejenuhan Rasio dari arus lalu lintas terhadap kapasitas untuk suatu pendekat (Qxc/Sxg)

  FR Rasio arus Rasio arus terhadap arus jenuh (Q/S) dari suatu pendekat

  IFR Rasio arus Simpang Jumlah dari rasio arus kritis (=tertinggi) untuk semua fase sinyal yang berurutan dalam suatu siklus (IFR= CRIT )

  ∑(Q/S) PR Rasio fase Rasio arus kritis dibagi dengan rasio arus

  Simpang (sbg. Contoh: untuk fase I : PR = FR/IFR)

  C Kapasitas Arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan (sbg. Contoh, untuk bagian pendekat j: C j = S j xg j /c; kend/jam, smp/jam)

  F Faktor penyesuaian Faktor koreksi untuk penyesuaian dari nilai ideal ke nilai sebenarnya dari suatu variabel D Tundaan Waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui Simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang Tundaan terdiri dari Tundaan Lalu Lintas (DT) dan Tundaan Geometri (DG). DT adalah waktu menunggu yang disebabkan interaksi lalu lintas dengan gerakan lalu lintas yang bertentangan. DG adalah disebabkan oleh perlambatan dan percepatan kendaraan yang membelok disimpangan dan/atau yang terhenti oleh lampu merah

  QL Panjang antrian Panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat (m) NQ Antrian Jumlah kendaraan yang Antri dalam suatu pendekat (kend; smp)

  NS Angka henti Jumlah rata-rata berhenti per kendaraan (termasuk berhenti berulang-ulang dalam antrian)

  P SV Rasio kendaraan Rasio dari arus lalu lintas yang terpaksa terhenti berhenti sebelum melewati garis henti akibat pengendalian sinyal

  Pendekat Daerah dari suatu lengan persimpangan jalan untuk kendaraan mengantri sebelum keluar melewati garis henti. (Bila gerakan lalu lintas kemiri atau kekanan dipisahkan dengan pulau lalu lintas, sebuah lengan persimpangan jalan dapat mempunyai dua pendekat)

  W A Lebar pendekat Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, diukur di bagian tersempit di sebelah hulu (m) W MASUK Lebar masuk Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, diukur pada garis henti (m)

  W KELUAR Lebar keluar Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan oleh lalu lintas buangan setelah melewati persimpangan jalan (m)

  W e Lebar efektif Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan dalam perhitungan kapasitas (yaitu dengan pertimbangan terhadap W A , W MASUK dan W KELUAR dan gerakan lalu lintas membelok; m)

  L Jarak Panjang dari segmen jalan (m) GRAD Landai jalan Kemiringan dari suatu segmen jalan dalam arah perjalanan (+/-%)

  COM Komersial Tata guna lahan komersial (sbg. Contoh: toko, restoran, kantor) dengan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan kendaraan

  RES Permukiman Tata guna lahan tempat tinggal dengan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan kendaraan

  RA Akses terbatas Jalan masuk langsung terbatas atau tidak ada sama sekali (sbg. Contoh: karena adanya hambatan fisik, jalan samping dsb.)

  CS Ukuran kota Jumlah penduduk dalam suatu daerah perkotaan

  SF Hambatan samping Interaksi antara arus lalu lintas dan kegiatan di samping jalan yang menyebabkan pengurangan terhadap arus jenuh di dalam pendekat

  I Fase Bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakan lalu lintas (i=indeks untuk nomor fase) c Waktu siklus Waktu untuk urutan lengkap dari indikasi sinyal (sbg. Contoh: di antara dua saat permulaan hijau yang berurutan di dalam pendekat yang sama; det) g Waktu hijau Waktu nyala hijau dalam suatu pendekat

  (det.) g max Waktu hijau Waktu hijau maksimum yang diijinkan maksimum dalam suatu fase untuk kendali lalu lintas aktuasi kendaraan (det) g min Waktu hijau minimum Waktu hijau minimum yang diperlukan

  (sbg. Contoh: karena penyeberangan pejalan kaki, det) GR Rasio hijau Perbandingan antara waktu hijau dan waktu siklus dalam suatu pendekat

  (GR=g/c) ALL-RED Waktu merah semua Waktu dimana sinyal merah menyala bersamaan dalam pendekat-pendekat yang dilayani oleh dua fase sinyal yang berurutan (det)

  AMBER Waktu kuning Waktu dimana lampu kuning dinyalakan setelah hijau dalam sebuah pendekat (det)

  IG Antar hijau Periode kuning+merah semua antara dua fase sinyal yang berurutan (det) LTI Waktu hilang Jumlah semua periode antar hijau dalam siklus yang lengkap (det). Waktu hilang dapat juga diperoleh dari beda antara waktu siklus dengan jumlah waktu hijau dalam semua fase yang berurutan

Dokumen yang terkait

Analisa Koordinasi Sinyal antar Simpang (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi)

7 73 87

Perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor Pada Persimpangan Bersinyal Di Medan (Studi Kasus: Persimpangan Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Brigjend Katamso)

52 261 118

Analisa Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI & Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)

44 243 151

Analisa Koordinasi Sinyal Antar Simpang (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi)

9 80 87

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan Pada Persimpangan Bersignal Sei Sikambing Medan (Studi Kasus : Persimpangan Jl. Gatot Subroto Dengan Jl.Sunggal – Jl.Kapten Muslim )

14 82 89

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (Studi Kasus)

16 99 87

Analisa Sistem Drainase Untuk Menanggulangi Banjir Pada Kecamatan Medan Selayang Dan Kecamatan Medan Sunggal (Studi Kasus : Jl. Jamin Ginting, Jl. Dr. Mansyur dan Jl. Gatot Subroto).

18 75 90

Pewarnaan Simpul Dengan Algoritma Welch-Powell Pada Traffic Light di Yogyakarta

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI & Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)

0 4 53

BAB I PENDAHULUAN - Analisa Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI & Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)

0 1 9