PMM PENCEMARAN MAKANAN OLEH PARASIT DA

PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN

PENCEMARAN MAKANAN OLEH PARASIT
DAN LOGAM BERAT

OLEH
NAMA

: Vio Ardilles Putra B

NIM

: P00933011099

Tingkat/Semester

: 1-B/1

Program

: Reguler-B


Dosen Pembimbing

: Irma Erlina, SKM

.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe
2013/2014

PENCEMARAN PARASIT
PADA MAKANAN

Pencemaran makanan dapat terjadi karena mikroorganisme yang
disebut kontaminasi biologi. Kontaminasi biologis merupakan organisme
yang hidup dan menimbulkan kontaminan makanan. Organisme hidup yang
sering menjadi kontaminan atau pencemar bervariasi mulai yang berukuran
besar seperti serangga, sampai yang amat kecil seperti mikroorganisme.
Mikroorganisme adalah bahan pencemar yang harus diwaspadai, karena

keberadaannya di dalam makanan sering tidak disadari, sampai
menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan, misalnya kerusakan
makanan atau keracunan makanan.
Jenis mikroorganisme yang sering menyebabkan pencemaran makanan
adalah
 Bakteri (Clostridium perfringens, Streptokoki fecal, Salmonella),

 Fungi (Aspergillius, Penicillium, Fusarium),
 Parasit (Entamoeba histolytica, Taenia saginata, Trichinella spiralis, dan
 Virus (virus hepatitis A/HAV).
Parasit yang mencemari makanan:


Entamoeba Histolytica

Amebiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Entamoeba
histolytica. Hal ini dapat menyerang siapa saja, meskipun lebih umum pada
orang yang tinggal di daerah tropis dengan kondisi sanitasi yang buruk.
Diagnosis dapat menjadi sulit karena parasit lain dapat terlihat sangat mirip
dengan E. histolytica bila dilihat di bawah mikroskop. Orang yang terinfeksi

tidak selalu sakit. Jika dokter Anda menentukan bahwa Anda terinfeksi maka
perlu perawatan, pengobatan yang tersedia.


Taenia
asiatica

Saginata\Taenia

Solium\Taenia

Taeniasis pada manusia adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh
cacing pita Taenia saginata spesies (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing
pita babi), dan Taenia asiatica (Asian cacing pita). Manusia dapat terinfeksi
cacing pita ini dengan makan daging mentah atau kurang matang (T.
saginata) atau babi (T. solium dan T. asiatica). Orang dengan taeniasis
mungkin tidak tahu bahwa mereka memiliki infeksi cacing pita karena gejala
biasanya ringan atau bahkan tidak ada.

Infeksi cacing pita Taenia solium dapat menyebabkan cysticercosis ,

yang merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kejang, sehingga
sangat penting mencari pengobatan.

Trichinella Spiralis
Trichinellosis, juga disebut cacingan, adalah penyakit yang orang bisa
mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dari hewan yang
terinfeksi dengan parasit mikroskopis Trichinella.
Biasa ditemukan pada daging beruang Alaska, Babi, babi liar, puma
dan beruang hitam.

Ascaris Lumbricoides
Parasit yang sering ditemukan pada sayuran adalah Ascaris
lumbricoides. Manusia yang terinfeksi Ascaris lumbricoides apabila menelan
larva ataupun telur yang masih infektif yang kemudian menetas didalam
usus halus manusia. Larva yang menembus dinding usus halus akan menuju
ke pembuluh darah limfe, lalu dialirkan ke jantung, kemudian mengikuti
aliran darah ke paru-paru. Larva di paru menembus dinding pembuluh darah,
lalu dinding alveolus, masuk rongga alveolus, kemudian naik ke trachea
melalui bronkiolus dan bronkus. Larva dari trachea menuju ke faring.
sehingga menimbulkan berbagai rangsangan pada faring yang akan menuju

ke esofagus lalu menuju ke usus halus.


Giardia Intestinalis

Giardia adalah parasit mikroskopis yang menyebabkan penyakit diare
yang dikenal sebagai giardiasis. Giardia (juga dikenal sebagai Giardia
intestinalis, Giardia lamblia, atau Giardia duodenalis) ditemukan pada
permukaan atau di dalam tanah, makanan, atau air yang telah
terkontaminasi dengan kotoran (kotoran) dari manusia atau hewan yang
terinfeksi.
Giardia dilindungi oleh cangkang luar yang memungkinkan untuk
bertahan hidup di luar tubuh untuk jangka waktu yang lama dan
membuatnya toleran terhadap klorin desinfeksi. Sementara parasit dapat
menyebar dengan cara yang berbeda, air (air minum dan rekreasi air) adalah
metode yang paling umum penularan.

Cryptosporidium spp
Cryptosporidium adalah parasit mikroskopis yang menyebabkan
penyakit diare. Parasit dan penyakit yang umum dikenal sebagai "Crypto."

Ada banyak spesies Cryptosporidium yang menginfeksi manusia dan
hewan. Parasit dilindungi oleh cangkang luar yang memungkinkan untuk
bertahan hidup di luar tubuh untuk jangka waktu yang lama dan
membuatnya sangat toleran terhadap klorin desinfeksi.
Sementara parasit ini dapat menyebar dalam beberapa cara berbeda,
air (air minum dan rekreasi air) adalah metode yang paling umum penularan.
Cryptosporidium adalah salah satu penyebab paling sering penyakit
ditularkan melalui air di antara manusia di Amerika Serikat.

Cyclospora Cayetanensis
Cyclosporiasis adalah penyakit usus yang disebabkan oleh parasit
mikroskopis Cyclospora cayetanensis.
Orang dapat terinfeksi Cyclospora dengan mengkonsumsi makanan
atau air yang terkontaminasi dengan parasit. Masyarakat yang tinggal atau
melakukan perjalanan di negara-negara dimana cyclosporiasis endemik
mungkin pada peningkatan risiko infeksi.

Anisakis spp
Anisakiasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh nematoda
anisakid (cacing) yang dapat menyerang dinding lambung atau usus

manusia. Penularan penyakit ini terjadi ketika larva infektif yang tertelan dari
ikan atau cumi-cumi yang manusia makan mentah atau setengah matang.
Dalam beberapa kasus, infeksi ini diobati dengan penghapusan larva melalui
endoskopi atau pembedahan.

Diphyllobothrium spp
Diphyllobothrium Latum dan terkait spesies (ikan atau cacing pita
lebar), cacing pita yang terbesar yang dapat menginfeksi orang, dapat
tumbuh sampai panjang 30 kaki. Sementara sebagian besar infeksi tidak
menunjukkan gejala, komplikasi termasuk obstruksi usus dan penyakit
kandung empedu yang disebabkan oleh migrasi proglottids. Diagnosa dibuat

dengan identifikasi telur atau segmen dari cacing pita dalam sampel tinja
dengan mikroskop. Obat yang aman dan efektif yang tersedia untuk
mengobati Diphyllobothrium. Infeksi diperoleh dengan makan ikan mentah
atau kurang matang, biasanya dari belahan bumi utara (Eropa, negaranegara yang baru merdeka dari Bekas Uni Soviet, Amerika Utara, Asia),
tetapi kasus-kasus juga telah dilaporkan di Uganda dan Chile. Ikan terinfeksi
larva Diphyllobothrium dapat diangkut ke dan dikonsumsi dalam setiap
wilayah dunia. Cukup dengan pembekuan atau memasak ikan akan
membunuh parasit.


Toxoplasma Gondii
Toksoplasmosis dianggap menjadi penyebab utama kematian dikaitkan
dengan penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat. Lebih dari 60 juta
pria, wanita, dan anak-anak di AS membawa parasit Toxoplasma, tapi sangat
sedikit memiliki gejala karena sistem kekebalan tubuh biasanya menjaga
parasit dari menyebabkan penyakit.
Namun, perempuan yang baru terinfeksi toksoplasma selama
kehamilan dan orang dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi harus
menyadari bahwa toksoplasmosis dapat memiliki konsekuensi parah.
Toksoplasmosis dianggap salah satu Infeksi parasit Terabaikan ,
sekelompok lima penyakit parasit yang telah ditargetkan oleh CDC untuk
tindakan kesehatan masyarakat.

PENCEMARAN LOGAM BERAT
PADA MAKANAN
MANUSIA bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang
tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat.
Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan
yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah

mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan
pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap
alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan
penggunaan bahan tersebut oleh manusia.

Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri
yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan
lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu
dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam
lingkungan (air, tanah, dan udara).
Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari
udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang
tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan logamlogam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).
Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada tanaman
dan menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia
yang termasuk ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan
tercemar logam tersebut dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup
saat bernapas, air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak
(berupa daging, telur, dan susu).

Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam
yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada
kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga
dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk
ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur.
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen
(As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan
seng (Zn).



Arsen

Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang
ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk
senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut
dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National
Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik
bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama
kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.

Arsen banyak ditemukan di dalam air tanah. Hal ini disebabkan arsen
merupakan salah satu mineral yang memang terkandung dalam susunan
batuan bumi. Arsen dalam air tanah terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk

tereduksi, terbentuk dalam kondisi anaerobik, sering disebut arsenit. Bentuk
lainnya adalah bentuk teroksidasi, terjadi pada kondisi aerobik, umum
disebut sebagai arsenat (Jones, 2000).
Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti
udang, cumi-cumi, dan kerang. Kandungan arsen dalam makanan laut
mencapai angka lebih dari 4,5 mikrogram arsen/g berat basah. Arsen juga
terdapat dalam daging dan sayur-sayuran, namun jumlahnya amat kecil.
Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas
atau ciri-ciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa
arsen terutama adalah sakit di kerongkongan, sukar menelan, menyusul rasa
nyeri lambung dan muntah-muntah. Kompensasi dari pemaparan arsen
terhadap manusia adalah kanker, terutama kanker paru-paru dan hati.
Terpapar arsen di udara juga dapat menyebabkan pembentukan kanker kulit
pada manusia.


Merkuri

Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami,
merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam
murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila
dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan
penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor dan
soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai.
Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak
bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak
digunakan dalam bentuk logam murni dan organik daripada bentuk
anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung
dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang
biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg sering digunakan dalam krim
pemutih dan krim antiseptik.
Hg anorganik (logam dan garam Hg) terdapat di udara dari deposit
mineral dan dari area industri. Logam Hg yang ada di air dan tanah terutama
berasal dari deposit alam, buangan limbah, dan akitivitas vulkanik. Logam
Hg dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa Hg organik.
Senyawa Hg organik yang paling umum adalah metil merkuri, yang
terutama dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Bila

bakteri itu kemudian termakan oleh ikan, ikan tersebut cenderung memiliki
konsentrasi merkuri yang tinggi.
Para penambang emas tradisional menggunakan merkuri untuk
menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan.
Endapan Hg ini disaring menggunakan kain untuk mendapatkan sisa emas.
Endapan yang tersaring kemudian diremas-remas dengan tangan. Air sisasisa penambangan yang mengandung Hg dibiarkan mengalir ke sungai dan
dijadikan irigasi untuk lahan pertanian.
Selain itu, komponen merkuri juga banyak tersebar di karang, tanah,
udara, air, dan organisme hidup melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang
kompleks. Walaupun mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum
diketahui dengan jelas, beberapa hal mengenai daya racun merkuri dapat
dijelaskan sebagai berikut (Fardiaz, 1992):
1. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup, beracun terhadap
tubuh.
2. Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik
dalam daya racun, distribusi, akumulasi, atau pengumpulan, dan waktu
retensinya di dalam tubuh.
3. Transformasi biologi dapat terjadi di dalam lingkungan atau di dalam
tubuh, saat komponen merkuri diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.
4. Pengaruh buruk merkuri di dalam tubuh adalah melalui penghambatan
kerja enzim dan kemampuannya untuk berikatan dengan grup yang
mengandung sulfur di dalam molekul enzim dan dinding sel.
5. Kerusakan tubuh yang disebabkan merkuri biasanya bersifat
permanen, dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan.
Hg mempunyai bentuk kimiawi yang berbeda-beda dalam
menimbulkan keracunan pada mahluk hidup, sehingga menimbulkan gejala
yang berbeda pula. Toksisitas Hg dalam hal ini dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu toksisitas organik dan anorganik.
Toksisitas Hg anorganik menyebabkan penderita biasanya mengalami
tremor. Jika terus berlanjut dapat menyebabkan pengurangan pendengaran,
penglihatan, atau daya ingat.
Senyawa merkuri organik yang paling populer adalah metil merkuri
yang berpotensi menyebabkan toksisitas terhadap sistem saraf pusat.
Kejadian keracunan metil merkuri paling besar pada makhluk hidup timbul di

tahun 1950-an di Teluk Minamata, Jepang yang terkenal dengan nama
Minamata Disease.


Timbal

Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak
dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang
digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan
pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna
cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan.
Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang
sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan
di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah
sering menyebabkan keracunan.
Logam Pb banyak digunakan pada industri baterai, kabel, cat (sebagai
zat pewarna), penyepuhan, pestisida, dan yang paling banyak digunakan
sebagai zat antiletup pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat penyusun
patri atau solder dan sebagai formulasi penyambung pipa yang
mengakibatkan air untuk rumah tangga mempunyai banyak kemungkinan
kontak dengan Pb (Saeni, 1997).
Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan,
dan minuman. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga bila
makanan tercemar oleh logam tersebut, tubuh akan mengeluarkannya
sebagian. Sisanya akan terakumulasi pada bagian tubuh tertentu seperti
ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut.
Sumber kontaminan timbal (Pb) terbesar dari buatan manusia adalah
bensin beraditif timbal untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Diperkirakan
65 persen dari semua pencemaran udara disebabkan emisi yang dikeluarkan
oleh kendaraan bermotor.
Sumber bahan pangan lain yang dilaporkan tinggi kadar timbalnya
adalah makanan kaleng (50-100 mkg/kg), jeroan terutama hati dan ginjal
ternak (150 mkg/kg), ikan (170 mkg/kg). Kelompok yang paling tinggi adalah
kerang-kerangan (molusca) dan udang-udangan (crustacea), yaitu rata-rata
lebih tinggi dari 250 mkg/kg (Winarno dan Rahayu, 1994).
Jenis bahan pangan lain yang mengandung kontaminan timbal cukup
tinggi adalah sayuran yang ditanam di tepi jalan raya. Kandungan rata-

ratanya sebesar 28,78 ppm, jauh di atas batas aman yang diizinkan
Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan, yaitu sebesar 2 ppm
(Winarno, 1997).
Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan,
makanan, dan minuman. Accidental poisoning seperti termakannya senyawa
timbal dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan gejala keracunan
timbal seperti iritasi gastrointestinal akut, rasa logam pada mulut, muntah,
sakit perut, dan diare.
Menurut Darmono (1995), Pb dapat mempengaruhi sistem saraf,
inteligensia, dan pertumbuhan. Pb di dalam tubuh terikat pada gugus SH
dalam molekul protein dan hal ini menyebabkan hambatan pada aktivitas
kerja sistem enzim. Efek logam Pb pada kesehatan manusia adalah
menimbulkan kerusakan otak, kejang-kejang, gangguan tingkah laku, dan
bahkan kematian.


Tembaga

Tidak seperti logam-logam Hg, Pb, dan Cd, logam tembaga (Cu)
merupakan mikroelemen esensial untuk semua tanaman dan hewan,
termasuk manusia. Logam Cu diperlukan oleh berbagai sistem enzim di
dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, Cu harus selalu ada di dalam
makanan. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar kadar Cu di dalam
tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan.
Kebutuhan tubuh per hari akan Cu adalah 0,05 mg/kg berat badan.
Pada kadar tersebut tidak terjadi akumulasi Cu pada tubuh manusia normal.
Konsumsi Cu dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan gejala-gejala
yang akut.
Logam Cu yang digunakan di pabrik biasanya berbentuk organik dan
anorganik. Logam tersebut digunakan di pabrik yang memproduksi alat-alat
listrik, gelas, dan zat warna yang biasanya bercampur dengan logam lain
seperti alloi dengan Ag, Cd, Sn, dan Zn.
Garam Cu banyak digunakan dalam bidang pertanian, misalnya
sebagai larutan “Bordeaux” yang mengandung 1-3% CuSO4 untuk
membasmi jamur pada sayur dan tumbuhan buah. Senyawa CuSO4 juga
sering digunakan untuk membasmi siput sebagai inang dari parasit, cacing,
dan juga mengobati penyakit kuku pada domba (Darmono, 1995).

Cemaran logam Cu pada bahan pangan pada awalnya terjadi karena
penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan. Meskipun demikian,
pengaruh proses pengolahan akan dapat mempengaruhi status keberadaan
tersebut dalam bahan pangan.
Cemaran tembaga (Cu) terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang
disemprot dengan pestisida secara berlebihan. Penyemprotan pestisida
banyak dilakukan untuk membasmi siput dan cacing pada tanaman sayur
dan buah.
Toksisitas logam Cu pada manusia, khususnya anak-anak, biasanya
terjadi karena CuSO4. Beberapa gejala keracunan Cu adalah sakit perut,
mual, muntah, diare, dan beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan
gagal ginjal dan kematian (Darmono, 1995).

Referensi
 http://dicerahkan.blogspot.com/2010/12/laporan-pemeriksaan-parasitpada-sayuran.html
 http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/terjadinyakontaminasi-makanan.html
 http://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/diphyllobothrium/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/anisakiasis/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/trichinellosis/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/amebiasis/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/cyclosporiasis/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/crypto/index.html
 http://www.cdc.gov/parasites/giardia/
 http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=71261.0;wap2