PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH PASAR (1)
PENCEMARAN LINGKUNGAN
OLEH LIMBAH PASAR
TRADISIONAL
1. UMAR MA’RUF
(17.142.1684)
2. ENDANG SULASTRI
(17.142.1719)
3. AULA PUTRI ANINDYA
(17.142.1740)
Pengertian Pencemaran dan Limbah
Pencemaran adalah masuknya /
dimasukkannya suatu zat, energi, benda
atau apapun kedalam suatu lingkungan
yang keberadaanya tidak diinginkan.
Limbah adalah sesuatu yang berlebih,
ditolak, dan dibuang karena tidak
dimanfaatkan lagi untuk maksud semula.
Jenis limbah berdasarkan sumbernya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
domestik
industri
pertanian
pertambangan
pariwisata
medis
Limbah pasar tradisional termasuk dalam
jenis limabah domestik / rumah tangga,
karena menghasilkan limbah berupa sisa
makanan, air bekas cucian, dll
Penyebab adanya limbah
1.
2.
3.
4.
5.
Pertambahan penduduk setiap tahun
Sarana prasarana berkurang
Berkembangnya wilayah perkotaan
Sumber daya manusia yang kurang mencukupi
Sistem manajemen pengelolahan sampah yang
tidak baik
6. Terbatasnya lahan untuk pembuangan sampah
7. Tidak adanya pendidikan lingkungan di
masyarakat,
8. Kurangnya pemahaman masyarakat akan arti
pentingnya menjaga lingkungan.
Pengertian Pasar
Pasar sebagai tempat berlangsungnya jual beli
barang yang dibutuhkan oleh setiap komunitas.
Semakin besar dan kompleksnya suatu komunitas,
maka semakin banyak pasar yang dibutuhkan.
Dalam lingkungan pasar, sumber-sumber sampah
pasar dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis
barang yang diperdagangkan. Jenis barang yang
diperjual belikan dalam suatu pasar mempengaruhi
volume serta sifat dari sampah yang dihasilkan.
Sampah pasar memiliki karakteristik khas,
volumenya besar, kadar air tinggi, serta mudah
membusuk. Oleh karena itu pengelolaan sampah
pasar perlu dilakukan secara tepat.
Pasar tradisional selama ini kebanyakan terkesan
kumuh, kotor, semrawut, bau dan seterusnya yang
merupakan stigma buruk yang dimilikinya.
Namun demikian sampai saat ini di kebanyakan
tempat masih memiliki pengunjung atau pembeli
yang setia berbelanja di pasar tradisional.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak
juga pasar tradisional yang dalam
perkembangannya menjadi sepi, ditinggalkan oleh
pengunjung atau pembelinya yang beralih ke
pasar moderen.
Stigma yang melekat pada pasar tradisional
secara umum dilatarbelakangi oleh perilaku dari
pedagang pasar, pengunjung atau pembeli dan
pengelola pasar.
Seringkali dikesankan bahwa perilaku
pedagang yang menjadi penyebab utama
terjadinya kondisi di kebanyakan pasar
tradisional memiliki stigma buruk. Sebaliknya,
di lapangan dijumpai peran pengelola pasar
terutama dari kalangan aparatur pemerintah
dalam mengupayakan perbaikan perilaku
pedagang pasar tradisional masih sangat
terbatas.Banyak penyebab yang
melatarbelakangi kondisi ini. Dimulai dari
keterbatasn jumlah tenaga dan kemampuan
(kompetensi) individu tenaga pengelola serta
keterbatasan kelembagaan (organisasi)
pengelola pasar untuk melakukan pengelolaan
pasar dan pembinaan pedagang.
Cara Mengatasi Limbah Pasar Tradisional
Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan
melalui 3 tahapan kegiatan yakni pengumpulan,
pengangkutan dan pembuangan akhir/pengolahan.
Dari sumber penghasil sampah dilakukan pewadahan
dilanjutkan dengan pengumpulan, pemindahan dan
pengangkutan lalu dilanjutkan pembuangan di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).Sistem ini merupakan sitem
manajemen pengelolaan sampah yang sering diterapkan
dalam penanganan sampah selama ini.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat
dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan
sekitarnya.Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan
perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat
dicapai dengan baik.
Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang lebih sering dianggap hanya
merupakan tempat pembuangan sampah. Hal ini
menyebabkan banyak Pemerintah Daerah masih merasa
sayang untuk mengalokasikan pendanaan bagi penyediaan
fasilitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang
dirasakan kurang prioritas dibanding pembangunan sektor
lainnya.
Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah mengalami
proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu
yang panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara
cepat, sementara yang lain lebih lambat, bahkan ada
beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai puluhan
tahun, misalnya plastik. Hal ini memberikan gambaran
bahwa setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selesai
digunakan pun masih ada proses yang berlangsung dan
menghasilkan beberapa zat yang dapat mengganggu
lingkungan.
Kondisi pasar yang
becek, kotor, dan
terkesan kumuh
Perilaku pedagang
yang membuang
sampah sembarangan
Sampah yang dihasilakan
di pasar tradisional,
berupa sayur mayur yang
busuk dan sisa makanan
Kondisi sampah di TPA
yang tidak dikelola
secara baik
Pemulung yang
mencoba memilah
sampah di TPA yang
masih memiliki harga
jual, seperti botol
bekas, plastik yang
bisa digunakan, dll
Sesi Tanya Jawab
Maksimal 3 pertanyaan yang
diajukan
Sekian
dan
Terima Kasih
OLEH LIMBAH PASAR
TRADISIONAL
1. UMAR MA’RUF
(17.142.1684)
2. ENDANG SULASTRI
(17.142.1719)
3. AULA PUTRI ANINDYA
(17.142.1740)
Pengertian Pencemaran dan Limbah
Pencemaran adalah masuknya /
dimasukkannya suatu zat, energi, benda
atau apapun kedalam suatu lingkungan
yang keberadaanya tidak diinginkan.
Limbah adalah sesuatu yang berlebih,
ditolak, dan dibuang karena tidak
dimanfaatkan lagi untuk maksud semula.
Jenis limbah berdasarkan sumbernya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
Limbah
domestik
industri
pertanian
pertambangan
pariwisata
medis
Limbah pasar tradisional termasuk dalam
jenis limabah domestik / rumah tangga,
karena menghasilkan limbah berupa sisa
makanan, air bekas cucian, dll
Penyebab adanya limbah
1.
2.
3.
4.
5.
Pertambahan penduduk setiap tahun
Sarana prasarana berkurang
Berkembangnya wilayah perkotaan
Sumber daya manusia yang kurang mencukupi
Sistem manajemen pengelolahan sampah yang
tidak baik
6. Terbatasnya lahan untuk pembuangan sampah
7. Tidak adanya pendidikan lingkungan di
masyarakat,
8. Kurangnya pemahaman masyarakat akan arti
pentingnya menjaga lingkungan.
Pengertian Pasar
Pasar sebagai tempat berlangsungnya jual beli
barang yang dibutuhkan oleh setiap komunitas.
Semakin besar dan kompleksnya suatu komunitas,
maka semakin banyak pasar yang dibutuhkan.
Dalam lingkungan pasar, sumber-sumber sampah
pasar dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis
barang yang diperdagangkan. Jenis barang yang
diperjual belikan dalam suatu pasar mempengaruhi
volume serta sifat dari sampah yang dihasilkan.
Sampah pasar memiliki karakteristik khas,
volumenya besar, kadar air tinggi, serta mudah
membusuk. Oleh karena itu pengelolaan sampah
pasar perlu dilakukan secara tepat.
Pasar tradisional selama ini kebanyakan terkesan
kumuh, kotor, semrawut, bau dan seterusnya yang
merupakan stigma buruk yang dimilikinya.
Namun demikian sampai saat ini di kebanyakan
tempat masih memiliki pengunjung atau pembeli
yang setia berbelanja di pasar tradisional.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak
juga pasar tradisional yang dalam
perkembangannya menjadi sepi, ditinggalkan oleh
pengunjung atau pembelinya yang beralih ke
pasar moderen.
Stigma yang melekat pada pasar tradisional
secara umum dilatarbelakangi oleh perilaku dari
pedagang pasar, pengunjung atau pembeli dan
pengelola pasar.
Seringkali dikesankan bahwa perilaku
pedagang yang menjadi penyebab utama
terjadinya kondisi di kebanyakan pasar
tradisional memiliki stigma buruk. Sebaliknya,
di lapangan dijumpai peran pengelola pasar
terutama dari kalangan aparatur pemerintah
dalam mengupayakan perbaikan perilaku
pedagang pasar tradisional masih sangat
terbatas.Banyak penyebab yang
melatarbelakangi kondisi ini. Dimulai dari
keterbatasn jumlah tenaga dan kemampuan
(kompetensi) individu tenaga pengelola serta
keterbatasan kelembagaan (organisasi)
pengelola pasar untuk melakukan pengelolaan
pasar dan pembinaan pedagang.
Cara Mengatasi Limbah Pasar Tradisional
Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan
melalui 3 tahapan kegiatan yakni pengumpulan,
pengangkutan dan pembuangan akhir/pengolahan.
Dari sumber penghasil sampah dilakukan pewadahan
dilanjutkan dengan pengumpulan, pemindahan dan
pengangkutan lalu dilanjutkan pembuangan di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).Sistem ini merupakan sitem
manajemen pengelolaan sampah yang sering diterapkan
dalam penanganan sampah selama ini.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat
dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan
sekitarnya.Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan
perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat
dicapai dengan baik.
Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang lebih sering dianggap hanya
merupakan tempat pembuangan sampah. Hal ini
menyebabkan banyak Pemerintah Daerah masih merasa
sayang untuk mengalokasikan pendanaan bagi penyediaan
fasilitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang
dirasakan kurang prioritas dibanding pembangunan sektor
lainnya.
Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah mengalami
proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu
yang panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara
cepat, sementara yang lain lebih lambat, bahkan ada
beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai puluhan
tahun, misalnya plastik. Hal ini memberikan gambaran
bahwa setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selesai
digunakan pun masih ada proses yang berlangsung dan
menghasilkan beberapa zat yang dapat mengganggu
lingkungan.
Kondisi pasar yang
becek, kotor, dan
terkesan kumuh
Perilaku pedagang
yang membuang
sampah sembarangan
Sampah yang dihasilakan
di pasar tradisional,
berupa sayur mayur yang
busuk dan sisa makanan
Kondisi sampah di TPA
yang tidak dikelola
secara baik
Pemulung yang
mencoba memilah
sampah di TPA yang
masih memiliki harga
jual, seperti botol
bekas, plastik yang
bisa digunakan, dll
Sesi Tanya Jawab
Maksimal 3 pertanyaan yang
diajukan
Sekian
dan
Terima Kasih