Fungsi fungsi Manajemen kepala madarasah (3)

BAB I
PENDAHULUAN
1.

LATAR BELAKANG
Penerapan fungsi manajemen pada suatu organisasi seharusnya membuat

organisasi tersebut lebih maju dan berhasil mengembangkan usahanya dengan
baik, namun kenyataannya pada saat ini penerapan fungsi manajemen kurang
optimal sehingga memungkinkan timbulnya kecurangan-kecurangan dalam
sebuah organisasi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai
Penerapan Fungsi Manajemen pada sebuah organisasi yaitu Koperasi RI GuruGuru Payakumbuh Utara.

VISI
Terwujudya peningkatan kesejahteraan Anggota baik lahiriah maupun
bathiniah.
MISI
1.

Sesuai dengan kemampuan Koperasi dan Anggota memberikan pinjaman
untuk invastasi dan modal kerja seperti membeli tanah, pendidikan anak,

membangun rumah dan aneka usaha lainnya.

2.

Mendidik Anggota supaya dapat hidup hemat, cermat, bersahaja dan suka
tolong- menolong sesama Anggota dan masyarakat.

3.

Bekerja keras, berdisiplin tinggi, jujur dan transparan dalam melaksanakan
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan RAT.

1

4.

Dalam pemberian pinjaman tidak ada fasilitas sama sekali baik untuk
Pengurus, Pengawas, Pejabat, dan Karyawan jadi diperlakukan sama dengan
Anggota.


5.

Sebagai lembaga, bersih dari KKN dalam melaksanakan seluruh kegiatan
Koperasi.

6.

Mengadakan Tabungan Haji bagi Anggota yang berniat menunaikan Rukun
Islam yang kelima.

7.

Melaksanakan ekonomi kerakyatan dengan ikut serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di wilayah pembangunan kerja Koperasi.

2.

RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam perkara ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-Guru

Payakumbuh Utara ?
2. Bagaimana Penerapan Fungsi Manajemen di Koperasi Pegawai RI GuruGuru Payakumbuh Utara ?
3. Bagaiman Analisis SWOT pada Koperasi Pegawai RI Guru-Guru

3.

PayakumbuhUtara ?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-guru
Payakumbuh Utara
2. Untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen pada Koperasi Pegawai
RI Guru-Guru Payakumbuh Utara
3. Untuk mengetahui analisis SWOT pada Koperasi Pegawai RI Guru-Guru
Payakumbuh Utara

BAB II
PEMBAHASAN

2


1. Sejarah Berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh
Utara
Pada tanggal 2 Mei 1974( Hari Pendidikan Nasional ) oleh PGRI cabang
Payakumbuh dibentuk empat anak cabang PGRI yaitu anak cabang Payakumbuh
Utara, Selatan, Barat dan Timur. Untuk anak cabang PGRI Payakumbuh Utara
terpilih Choedri ST. Marajo kepala SMEP Negeri Payakumbuh sekarang
pensiunan Kepala SMP 1 Payakumbuh sebagai Ketua dan Syafnir Nafis guru
SMP Muhammadyah sekarang mantan Anggota DPRD Kota Payakumbuh sebagai
Sekretaris.
2. Pengurus Pendiri
Pada tanggal 12 Juni 1974 dalam suatu rapat Kepala Sekolah SD, SMEP
dan SMEA, Ketua melontarkan ide membentuk Koperasi sebagai salah satu usaha
untuk mensejahterakan anggota terutama untuk membeli tanah perumahan,
membuat rumah, usaha peternakan, usaha warung, melanjutkan pendidikan anak
dll. Maka atas persetujuan kepala sekolah yang mewakili 89 orang guru dengan 12
unit kerja didirikanlah Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Payakumbuh Utara
dengan simpanan pokok Rp. 250,- dan simpanan wajib Rp. 100,- dengan dana
awal Rp. 31.150,-.
Susunan pengurus pertama untuk masa jabatan 3 tahun yaitu :
a. Choedri St. Maradjo sebagai Ketua I

b. Syofyan Anwar ( Alm ) sebagai Ketua II
c. Azmar sebagai Sekretaris I
d. Taufik sebagai Sekretaris II
e. Saharlis,BA (Alm) sebagai Bendahara
Tanggal 5 tiap bulan diadakan rapat periodik menerima setoran dan
memberikan pinjaman dimana pengelolaan keuangan secara transparan, kalau
3

dana tidak mencukupi untuk di pinjamkan, maka untuk sementara ditanggulangi
oleh ketua / bendahara.
3. Pengurus
Pengurus dipilih untuk masa bakti 3 tahun. Sesuai dengan perkembangan
2012 dan 2012-2015 pengurus dipilih secara langsung oleh anggota biasa yang
berjumlah 886 orang pada tanggal 29 Maret 2012 yaitu sebagai berikut :
PENGURUS 2012-2015
NO.

NAMA

JABATAN


PEKERJAAN

1

H. Choedri SM,BA

Ketua

Pensiunan Kepala

2

Syahrizal,S.Pd

Waki Ketua

SMP 1 Payakumbuh
Pensiunan Kepala


Sekretaris

SDN 04 Labuh Baru
Pengawas
TK/SD

3

H. Dasril,S.Pd.,M.Pd

Dinas
4

Drs.H. Zulfarefri

Wakil Sekretaris

Pdd

Kota


Payakumbuh
Kep. Kantor Arsip
dan Perpustakaan Kt.

5

H.Isman Rustam

Bendahara

Pyk
Guru SMP 3 Harau

PENGAWAS 2012-2015
NO
1.

NAMA
Dr.gusrial, M.pd


JABATAN
Ketua

PEKERJAAN
Pengawas
SMA/SMK Dinas
Pdd Kota

2.

H.Azer Helmi

Sekretaris

Payakumbuh
Guru SMAN1
4

3.


H. Lazwardi,BA

Anggota

Payakumbuh
Pensiunan Kepala
SDN 04 Labuh
Baru

4. Keanggotaan
Anggota terdiri dari Anggota Biasa yaitu guru/pegawai dilingkungan
Dinas Pendidikan di Kota Payakumbuh + SMPN 1 dan 3 Harau karena berasal
dari SMEP Payakumbuh dan Anggota Luar Biasa yaitu guru/pegawai
negeri/swasta dan masyarakatumum di Kota Payakumbuh & Kab. 50 Kota terdiri
dari SD, SMP/MTsN, SMA/SMK/MAN dan Dinas.
Kewajiban Anggota baru masuk yaitu simpanan pokok Rp. 15.000,00.
Simpanan wajib Rp. 100.000,00. Simpanan wajib khusus Rp. 414.000,00. Biaya
administrasi Rp. 150.000,00 & Dana Resiko Jiwa Tahun Pertama Rp. 21.000,00 =
Rp. 700.000,00. Per 31 Desember 2013 anggota kita berjumlah 2.512 orang

dengan174 unit.
5. Karyawan
Untuk mengelola kegiatan / usaha koperasi diperlukan tenaga sebanyak21
orang yang dipimpin oleh seorang manajer. 10 orang mengelola unit simpan
pinjam dan 8 orang mengelola unit waserda,1 orang mengelola unitfoto copy, 1
orang satpam (security) dan 1 orang cleaning service.
6. Usaha
Jenis-jenis usaha yang dilakukan dalam Koperasi Pegawai RI Guru-Guru
Payakumbuh Utara ini adalah sebagai berikut :
5

a.

Unit Simpan Pinjam
Pada tahun 2013 telah disalurkan pinjaman kepada 1.860 orang dengan

jumlah pinjaman Rp. 41.358.863.913,00. Pada tahun 2013 jenis pinjaman pada
unit simpan pinjam ada 3, yaitu :
1. Pinjaman program khusus dengan dana dari bank BNI
Dengan ketentuan sebagai berikut :
 Jaminan SK pertama, 1 SK terakhir dan kartu taspen
 Besar pinjaman disesuaikan dengan kemampuan koperasi
 Jangka waktu maksimal 10 tahundan bisa di perpanjang paling
cepat 6 bulan dengan membayar jasa + tabungan anggota hanya 1
bulan saja
Jasa 0,7 % + tabungan anggota 0.3% = 1% per bulan
Waktu meminjam dipotong:
a. Biaya administrasi Rp. 10.000,00
b. Provisi : 1,5 % dari pinjaman
c. Asuransi 2 tahun, 1,5 % dari pinjaman
d. Simpanan wajib khusus 1%
 Seluruh angsuran harus dipotong melalui gaji oleh bendaharawan
2. Pinjaman jangka panjang biasa / reguler
a. Pinjaman 3 kali simpanan
1. Jasa 0,5 % + tabungan anggota 0,47% =0,97% perbulan
2. Besar pinjaman maksimal 4 kali jumlah simpanan denganangsuran



maksimal 2/3 dari penghasilan / penerimaan bersih bagi PNS
3. Jangka waktu pembayaran 10 s.d 84 bulan (7 tahun) diperpanjang 2
tahun
4. Pinjaman lebih dari Rp. 20.000.000,00 harus ada jaminan tambahan
b.
1.
2.
3.

berupa BPKB, Sertfikat atau Tabungan Keluarga (deposito)
Pinjaman dengan jaminan BPKB atau sertifikat
Jasa 0,5% + tabungan anggota 0,72% = 1,22% perbulan
Jangka waktu pembayaran 10 s.d 84 bulan(7 tahun)
Pinjamn Rp. 32.000.000,00 atau lebih perjanjiannya dibuat di notaris.

3. Pinjaman jangka pendek / Insidentil
 Besar pinjaman disesuaikan dengan keadaan.
 Jangka waktu 4 bulan
 Jasa 1% + tabungan anggota 0,75%=1,75% perbulan
 Dapat diperpanjang 3 kali dan boleh meminjam lagi setelah
b.

dilunasi 1 bulan berikutnya.
Unit Waserda

6

Menyediakan segala kebutuhan anggota dan masyarakat dengan penjualan :
1. Kontan (anggota dan masayarakat)
2. Kredit (khusus anggota) dengan jangka waktu 5-10 bulan
3. Jasa 1,22% perbulan
c.
Unit Pelayanan Jasa Rekening PLNdan PDAM.
1. Penjualan rekening listrik sudah menggunakan sistem online bersama
dengan BNI dan mendapat fee Rp.1.000,00 per lembar
2. Penjualan rekening PDAM fee-nya 1,5% dari jumlah rekening dan
penggantian sewa bendi oleh pelanggan Rp.2.000,00 per rekening dengan
d.

e.

jumlah rekening sekitar lebih kurang 300 lembar perbulan .
Usaha Foto Copy
Usaha unit foto copy dianjurkan pada anggota koperasi / sekolah untuk
memfoto copy di koperasi.
Tanah perumahan bagi anggota.

7. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Koperasi Pegawai RI
Guru-Guru Payakumbuh Utara
A. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan yaitu sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan Couter, 2002).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—

7

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama
anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang
harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk
mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan
perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja
sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang
manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana
untuk menghadapinya.

8

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja
yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi
pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi
dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan

dalam

pengevalusasian.

fungsi
Proses

selanjutnya,

yaitu

pengevaluasian

atau

proses

pengontrolan

evaluating

adalah

dan
proses

membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana,
manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.Selain keempat hal tersebut,
sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan
kinerja perusahaan.

Pada koperasi ini penerapan fungsi perencanaan yaitu menginput
masukan-masukan dari seluruh stakeholder misalnya dari seluruh pengurus,
pengawas, dan karyawan yang terkait setelah itu dilakukan suatu rapat yang
nantinya akan menghasilkan suatu keputusan dan keputusan tersebut akan
dijadikan perencanaan untuk masa yang akan datang sesuai dengan yang telah
ditetapkan secara bersama-sama. Rapat yang menghasilkan keputusan tersebut
diadakan sekali setahun yang disebut dengan rapat anggota tahunan (RAT).
Selain RAT juga diadakan Rapat Pengurus yang diadakan sekitar 2 atau 3
kali dalam satu bulan. Rapat Pengurus membicarakan tentang hal – hal khusus,
sedangkan RAT membahas tentang laporan pertanggung jawaban pengurus dan

9

pengawas serta merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun
berikutnya. Dalam Rapat Pengurus hanya pengurus yang terlibat dalam rapat
tersebut. Jadi dalam koperasi ini, perencanaannya ditetapkan secara bersama oleh
seluruh orang yang berhubungan dengan koperasi yaitunya, anggota, pengurus,
pengawas, dll.
Contoh, perencanaan untuk Waserda, pengurus menentukan produk apa
yang akan dijual dan dibuat rancangan belanja serta disesuaikan dengan jumlah
modal yang ada. Jika modal kurang maka pengurus dapat mengajukan
permohonan untuk meminjam uang ke lembaga keuangan.
B. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian yaitu pemanfaatan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan strategis melalui spesialisasi pekerjaan. Dengan adanya
spesialisasi pekerjaan, maka diharapkan semua kegiatan dalam organisasi
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian
terdiri dari 5 lagkah, yaitu :
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan secara logis dan
memadai dapat oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis
dan efisien.

10

4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota
organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat
ditunjukan dengan 3 langkah prosedur, yaitu:
1. Perincian seluruh kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan secara
logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini
sebaiknya tidak terjalu berat juga dan juga tidak terlalu ringan.
3. Penggadaan

dan

pengembangan

suatu

mekanisme

untuk

mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi
kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Tujuan Organisasi
1. Membantu untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi

digunakan

untuk

mencapai

tujuan

keseluruhan.

Organisasi memfokuskan perhatian tujuan individu terhadap tujuan
keseluruhan.
2. Penggunaan optimum sumber daya
11

Untuk membuat optimal penggunaan sumber daya seperti
manusia, material, mesin uang, dan metode, perlu untuk merancang
organisasi dengan benar. Pekerjaan harus dibagi dan orang yang tepat harus
diberikan pekerjaan yang tepat untuk mengurangi pemborosan sumber daya
dalam suatu organisasi.
3. Untuk melakukan fungsi manajerial
Perencanaan,

Pengorganisasian,

Personalia,

Mengarahkan

dan

Pengendalian tidak bisa dilaksanakan tanpa organisasi yang tepat.
4. Memfasilitasi pertumbuhan dan diversifikasi.
Struktur organisasi yang baik sangat penting untuk memperluas
kegiatan usaha. Struktur Organisasi menentukan sumber daya input yang
dibutuhkan untuk perluasan kegiatan usaha yang sama organisasi sangat
penting untuk diversifikasi produk seperti membentuk lini produk baru.

Penerapan fungsi pengorganisasian pada Koperasi Pegawai RI GuruGuru Payakumbuh Utara adalah sebagai berikut :
1. Kepengurusan

12

Pengurus dipilih berdasarkan keputusan dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT) untuk masa bakti 3 tahun. Pengurus Koperasi ini adalah Anggota Biasa
yang telah minimal 5 tahun menjadi anggota dan tidak pernah melakukan
kesalahan dalam aktivitas koperasi atau merugikan koperasi.
Sesuai dengan perkembangan 2012 dan 2012-2015 pengurus dipilih
secara langsung oleh anggota biasa yang berjumlah 886 orang pada tanggal 29
Maret 2012 yaitu sebagai berikut :
PENGURUS 2012-2015
NO
1.

NAMA
H. Choedri SM,BA

JABATAN
Ketua

PEKERJAAN
Pensiunan Kepala SMP 1

2.

Syahrizal,S.Pd

Waki Ketua

Payakumbuh
Pensiunan Kepala SDN 04

3.

H.

Sekretaris

Labuh Baru
Pengawas TK/SD

4.

Dasril,S.Pd.,M.Pd
Drs.H. Zulfarefri

Wakil Sekretaris

Pdd Kota Payakumbuh
Kep. Kantor Arsip dan

Bendahara

Perpustakaan Kt. Pyk
Guru SMP 3 Harau

5.

H.Isman Rustam

Dinas

PENGAWAS 2012-2015
NO
1.

NAMA
Dr.gusrial, M.pd

JABATAN
Ketua

PEKERJAAN
Pengawas SMA/SMK Dinas

2.
3.

H.Azer Helmi
H. Lazwardi,BA

Sekretaris
Anggota

Pdd Kota Payakumbuh
Guru SMAN1 Payakumbuh
Pensiunan Kepala SDN 04

13

Labuh Baru

2. Keanggotaan
Anggota terdiri dari Anggota Biasa yaitu guru / pegawai dilingkungan
Dinas Pendidikan di Kota Payakumbuh + SMPN 1 dan 3 Harau karena berasal
dari SMEP Payakumbuh dan Anggota Luar Biasa yaitu guru / pegawai negeri /
swasta dan masyarakat umum di Kota Payakumbuh & Kab. 50 Kota terdiri dari
SD, SMP / MTsN, SMA / SMK / MAN dan Dinas.
Kewajiban Anggota baru masuk yaitu simpanan pokok Rp. 15.000,00.
Simpanan wajib Rp. 100.000,00. Simpanan wajib khusus Rp. 414.000,00. Biaya
administrasi Rp. 150.000,00 & Dana Resiko Jiwa Tahun Pertama Rp. 21.000,00 =
Rp. 700.000,00. Per 31 Desember 2013 anggota Koperasi ini berjumlah 2.512
orang dengan 174 unit terdiri dari gabungan Anggota Biasa dan Anggota Luar
Biasa.
Anggota Biasa bisa dipilih dan memilih untuk menjadi pengurus dan
pengawas, sedangkan Anggota Luar Biasa tidak bisa memilih dan dipilih.

3. Karyawan
Untuk mengelola kegiatan / usaha koperasi diperlukan tenaga sebanyak 21
orang yang dipimpin oleh seorangmanajer. 10 orang mengelola unit simpan
pinjam dan 8 orang mengelola unit waserda,1 orang mengelol aunit foto copy, 1
orang satpam (security) dan 1 orang cleaning service.

14

C.

Fungsi Pengarahan

Fungsi pengarahan yaitu upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap staf
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan
tanggung jawabnya ( Goerge. R. Terry ).
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya,
langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan
yang telah ditentukan.
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta
kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.
Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading,
directing, motivating, actuating atau lainnya.
Bila fungsi perencanaan dan pengroganisasian lebih banyak menyangkut
aspek-aspek

abtsrak

porses

manajemen,

kegiatan

pengarahan

langsung

menyangkut orang-orang dalam organisasi.

Pada koperasi ini fungsi actuating dilaksanakan dengan cara penetapan
manajer pada tiap-tiap unit usaha. Pada umumnya pengarahan dilakukan dengan
lisan (secara langsung). Agar karyawan dapat bekerja secara optimal maka
dilakukan pelatihan-pelatihan kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing

15

karyawan tersebut. Contohnya :Pelatihan komputerisasi yang diberikan kepada
karyawan pada unit usaha Waserda.
D. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan yaitu proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan adalah proses
untuk memastikan bahwa segala aktivitas terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Dengan kata lain pengawasan adalah proses untuk menjamin agar
kegiatan mengarah ketujuan yang dinginkan.
Adapun tujuan dari fungsi pengawasan ini adalah sebagai berikut :
1.

Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan

2.

Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan

3.

Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik

4.

Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas
organisasi

5.

Meningkatkan kelancaran operasi organisasi

6.

Meningkatkan kinerja organisasi

7. Memberikan opini atas kinerja organisasi

16

8.

Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah
pencapaian kerja yang ada

9. Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih
Pada koperasi ini fungsi controlling dilakukan dengan pembentukan tim
pengawas sebanyak tiga orang. Tim pengawas ini dibentuk dalam Rapat Anggota
Tahunan. Tim pengawas ini mengontrol kehadiran dan kinerja pengurus. Pengurus
mengawasi langsung karyawan. Pengontrolan ini umumnya dilakukan secara
lisan. Selain oleh pengawas koperasi ini juga ada seorang manajer di tiap-tiap
bagian usaha untuk mengatur dan mengarahkan karyawan dalam bekerja baik
secara lisan maupun tulisan.
8. Analisis

SWOT

Pada

Koperasi

Pegawai

RI

Guru-Guru

Payakumbuh Utara
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.

17

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths)

mampu

mengambil

keuntungan

(advantage)

dari

peluang

(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset
pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
1. Strength (Kekuatan)


Anggota yang setia yaitu sebanyak 2518



Manajemen yang solid. Pengurus dan karyawan saling bekerja sama yang
sistematis



Mempunyai modal yang lumayan sekitar 50 juta

2. Weakness (Kelemahan)


Penataan barang yang kurang menarik

18



Ketersediaan barang kurang lengkap



Pelayanan belum optimal

3. Oportunity (Peluang)


Diadakan kerja sama dengan Bank BNI cabang payakumbuh, di mana
seluruh mutasi keuangan dilaksanakan di Bank BNI.



Koperasi ini juga bekerja sama atau bermitra dengan Bank Syariah Mandiri



Koperasi ini memiliki anggota yang jumlahnya banyak, sehingga dapat
memaksimalkan laba
4. Treath (Ancaman)



Kompetensi karyawan yang belum maksimal dalam melaksanakan sistem
komputerisasi.
Contohnya : pengurus membutuhkan data dari karyawan unit waserda tetapi

karena kurangnya keterampilan karyawan dalam sistem komputerisasi maka
penyerahan data tersebut sering mengalami keterlambatan sehingga menjadi
ancaman bagi koperasi untuk berkembang.


Akan didirikannya Indomaret di Kota Payakumbuh dengan harga relatif
lebih murah menjadi ancaman bagi koperasi ini karena masyarakat akan
lebih memilih untuk berbelanja di Indomaret.

19



Ketidaksadaran masyarakat akan manfaatnya melakukan transaksi di
koperasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberhasilan

suatu

kegiatan

atau

pekerjaan

tergantung

dari

manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan
teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan
melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Serangkaian tahap kegiatan
mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan
kegiatan atau pekerjaan. Penerapan fungsi manajemen sangat penting bagi
kelangsungan sebuah organisasi.
Penerapan fungsi manajemen dalam Koperasi Pegawai RI Guru-Guru
Payakumbuh Utara ini sudah cukup optimal. Karena hampir keseluruhan dari
fungsi-fungsi manajemen sudah dilaksanakan dengan baik oleh koperasi ini.

B. Kritik dan Saran
20

Kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam makalah ini, segala
kekurangan yang ada dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau
ketidaktahuan penulis dalam penyusunannya. Segala hal yang tidak relevan,
kekurangan dalam pengetikan atau bahkan ketidakjelasan dalam makalah ini
merupakan proses penulis dalam mempelajari bidang studi ini dan diharapkan
bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Dasril. 2014. Profil Koperasi Pegawai Republik Indonesia Guru-Guru
Payakumbuh Utara. Payakumbuh Utara.
Anonim. 2013.Analisis SWOT. Diakses pada tanggal 19 April 2013 dalam
(http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)
Anonim. 2013. Pengorganisasian, struktur organisasi dan pengorganisasian
sebagai fungsi manajemen. Diakses pada tanggal 7 November 2013 dalam
(http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-strukturorganisasi.html)
Anonim. 2012. Fungsi Pengarahan. Diakses pada tanggal 6 Januari 2012 dalam
(id.shvoong.com/tags/pengertian-manajemen/)

21