Apa itu Internet of Things

Apa itu Internet of Things?

Internet of Things atau yang biasa disingkat IoT adalah sebuah konsep dimana suatu
objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa
memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.
Sebagai rangkaian survei mengenai "Masa Depan Internet", lembaga penelitian Pew
Research Center meminta pendapat sekelompok pemikir bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi mengenai kemungkinan wajah Web - yang pada Rabu lalu berusia 25 tahun dalam 10 tahun mendatang.
Pew melontarkan pertanyaan tentang prediksi atas peranan internet dalam kehidupan
masyarakat pada tahun 2025 serta dampaknya pada proses sosial, ekonomi, dan politik.
"Baik dan/atau buruk, apa harapan anda mengenai dampak paling signifkan
penggunaan internet terhadap kemanusiaan secara keseluruhan mulai sekarang hingga
tahun 2025?" tanya Pew.

Apa saja
internet?

dampak

dari


perkembangan

Berikut berbagai reaksi yang diambil dari selayang pandang "Kehidupan Digital pada
2025".
Informasi Tak Kasat Mata
David Clark, ilmuwan senior Massachusetts Institute of Technology: "Kian banyak piranti
yang akan memiliki semakin banyak pola unik komunikasi, 'jejaring sosial' sendiri yang
bermanfaat dalam membagi dan mengumpulkan informasi serta melakukan kendali dan
aktivasi otomatis. Semakin banyak manusia berada dalam lingkungan yang pengambilan
keputusannya dilaksanakan oleh seperangkat piranti yang saling bekerja sama. Internet
(dan komunikasi melalui komputer secara umum) akan lebih meluas tapi tak terlalu
terlihat. Segala aktivitas kita akan tersangkut internet".
More In Technology
Yahoo dan Microsoft Sepakati Klausa Opt-Out
Tongsis Segera Didepak Kamera Wide-Angle
Miliaran Dolar untuk Keamanan Siber
Apps Cari Jodoh Bersaing Ketat
Instagram Berupaya Kekang Pornograf

Pendidikan Merata


Hal Varian, kepala ekonom Google: “Dampak terbesar (Internet) bagi
dunia adalah akses luas terhadap pengetahuan manusia. Orang terpintar
di dunia saat ini mungkin terpaksa membajak sawah di India atau Cina.
Membuat dirinya dan jutaan lain yang bernasib sama dapat mengakses
internet akan berdampak besar dalam sejarah peradaban manusia.
Perangkat bergerak yang murah akan tersedia di seluruh dunia, dan
sarana pendidikan seperti Khan Academy akan dapat dijangkau semua
orang. Efeknya terhadap melek angka dan melek huruf akan sangat
besar.
Akibatnya,
penduduk
dunia
akan
menjadi
lebih
terdidik dan melek informasi.”
Hari-hari Suram
Llewellyn Kriel, direktur utama TopEditor International Media Services:
“Semuanya – segala hal – akan tersedia secara daring dan berbayar.

Terorisme Internet akan menjadi hal umum. Privasi dan kerahasiaan data
pribadi jadi masalah usang. Penyakit daring — mental, fsik, sosial,
kecanduan — akan menyebar dan mengganggu banyak keluarga dan
kelompok masyarakat. Perpecahan akibat Internet akan membesar dan
memburuk sehingga negara atau organisasi dunia seperti Perserikatan
Bangsa-bangsa takkan mampu menanggulanginya. Masyarakat dunia pun
akan terbelah antara negara kaya dan miskin. Perusahaan dunia akan
mengeksploitasi polarisasi itu. Jejaring bandit digital akan menjadi tren.
Terorisme, baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri, menjadi hal
biasa. Dunia akan semakin tak aman. Kecakapan dan wawasan pribadi
belaka yang akan menjadi juru selamat.”
Absennya Kesiapan Geopolitik
Randy Kluver, profesor komunikasi Texas A&M University: “Aspek paling
terlupakan dari dampak tersebut menyangkut Internet dari sudut pandan
geopolitik. Belum banyak ahli yang menitikberatkan perhatian pada
masalah itu. Namun, pertumbuhan media digital menjanjikan retaknya
hubungan antarnegara secara signifkan. Beberapa hal terpenting di
antaranya
perkembangan
gerakan/aktor

politik
yang
sifatnya
multinasional, maraknya negara virtual, dampak upaya diplomasi digital,
peran informasi dalam menggerogoti hak istimewa negara (pikirkan
Wikileaks), dan perkembangan konfik di ranah maya (secara simetris
maupun asimetris).”
Ancaman itu menurut para pakar cukup beralasan. Sebab, konglomerat
media telah berkonsolidasi dan fenomena belakangan para ISP justru
yang menjadi penyedia konten yang sebenarnya.
Dengan penguasaan konten, para ISP bisa mengondisikan konten apa
yang dikonsumsi orang dengan dasar motif keuntungan dan
kompetisi. Sementara itu, perhatian terakhir para ahli yakni soal
meledaknya data dan informasi yang beredar. Dipadu dengan tumbuhnya
ponsel pintar dan media sosial makin membuat pengguna makin candu
dengan gadget dan perangkat mereka. Kondisi ini mengkhawatirkan,
sebab kasus kecanduan di internet telah membuat anak-anak sekolah
lupa dengan kewajiban belajar mereka. Bahkan, orang tua di Tiongkok

terpaksa mengirim anak mereka dalam bootcamp ala militer, untuk

menangani problem kecanduan internet dan game online. (art)
Kemajuan teknologi informasi yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan internet pada hakikatnya telah memunculkan dua hal
yang kontras. Ibarat pedang bermata dua, di satu sisi, internet berperan
signifkan bagi perkembangan masyarakat, baik secara ekonomis maupun
sosiologis. Di sisi lain, internet juga telah memicu maraknya pornograf,
pelanggaran hak cipta, dan berbagai transaksi ilegal berbasis internet
lainnya. Namun harus diakui, internet juga telah mendorong akselerasi
perekonomian di berbagai belahan dunia. Ini dimungkinkan karena secara
fungsional (lewat program e-government, e-procurement, e-commerce,
dan berbagai aplikasinya), internet dapat meningkatkan efsiensi dan
efektivitas kegiatan perekonomian dan pemerintahan.
Internet memang merupakan kemajuan peradaban manusia yang
fenomenal. Dengan internet, aktivitas manusia sekarang sudah tidak bisa
dibatasi dengan ruang dan waktu. Segala bentuk informasi yang
disampaikan lewat internet dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja. Lebih dari itu, teknologi internet juga terbebas dari
berbagai birokrasi atau pembatas.
Tak pelak lagi, dengan keunggulan seperti itu internet pun akhirnya
menjelma menjadi media yang sangat efektif dalam menunjang

pembentukan sebuah komunitas. Dengan kata lain, perkembangan
internet lambat laun bukan lagi sekadar tren, melainkan telah berubah
menjadi suatu kebutuhan.
Sebuah studi dari Pew Internet & American Life Project juga
memperkirakan bahwa kemajuan teknologi informasi (internet) akan
berdampak signifkan terhadap perubahan sosial, politik dan ekonomi di
masa mendatang. Temuan ini merupakan hasil riset terhadap 742
responden melalui internet, yang melibatkan berbagai praktisi internet,
pengamat, konsultan, lembaga pusat informasi serta jurnalis yang sudah
terkenal. Di antara mereka ada Yahoo, France Telecom, International
Telecommunication Union (ITU), Qualcomm, Harvard University, CNN,
Adobe Systems, Forrester Research, dan Singapore Internet Research.
Pandangan mereka tentang dampak internet terhadap kehidupan sosial,
politik dan ekonomi di tahun 2020 nanti memang beragam. Namun,
umumnya mereka setuju bahwa teknologi itu akan berkembang.
Pandangan mereka mengenai kemajuan teknologi ini merupakan jawaban
dari tujuh skenario yang disusun Pew Internet & American Life Project
tentang dampak perkembangan internet di masa mendatang.
Perkembangan jaringan global
Mayoritas responden setuju dengan skenario yang menyatakan bahwa

jaringan global berbiaya rendah akan berkembang di tahun 2020 serta
mudah didapat oleh sebagian besar masyarakat dunia. Mereka pun setuju
bahwa penggelaran teknologi tersebut membuka peluang untuk
keberhasilan banyak orang dalam berkompetisi secara global.
Namun minoritas responden mengatakan tidak yakin akan adanya iklim
kebijakan yang mendukung berkembangnya internet. Menurut mereka,
pusat kekuasaan bakal menjaga kepentingan-kepentingan mereka saat ini

dengan menelurkan
komunikasi.

kebijakan

yang

mengendalikan

informasi

dan


Kendali manusia dengan teknologi
Kebanyakan responden mengatakan bahwa manusia akan tetap
mengendalikan teknologi baik sekarang maupun di tahun 2020 nanti.
Kendati demikian, ada kekhawatiran terhadap kemajuan teknologi yang
pada akhirnya akan menciptakan mesin dan proses yang melebihi kendali
manusia. Yang lainnya mengatakan, mereka khawatir bahwa kemajuan
teknologi akan disalahgunakan.
Keterbukaan vs privasi
Ada harapan yang berkembang luas bahwa orang secara sadar atau tidak
sadar ingin lebih terbuka tentang dirinya. Dengan cara itu mereka akan
mendapatkan banyak manfaat walaupun secara privasi mereka akan
banyak kehilangan. Dalam pandangan mengenai apakah dunia akan lebih
baik dengan adanya keterbukaan dari individu atau lembaga, responden
terbelah menjadi dua. Tercatat 46% dari mereka setuju adanya manfaat
lebih banyak dengan melakukan transparansi, baik dari individu maupun
lembaga. Sebaliknya, 49% dari mereka ini tidak setuju dengan pandangan
tersebut.
Pihak-pihak yang kontra terhadap teknologi
Sebagian besar responden setuju bahwa masih ada orang yang belum

terhubungkan dengan internet karena keterbatasan ekonomi; serta orang
yang melakukan kontra terhadap kemajuan teknologi yang akan muncul
di tahun 2020. Mereka ini akan membentuk komunitas sendiri yang
terpisah dari masyarakat modern, dan mereka akan melakukan aksi
sebagai protes terhadap teknologi.
Di lain pihak, banyak responden yang tidak setuju bahwa kekerasan lebih
banyak muncul karena konfik agama, ekonomi atau politik.
Memaksakan atau “bergantung” pada dunia virtual
Banyak responden setuju bahwa negara yang masyarakatnya
terhubungkan dengan internet akan menyediakan waktu lebih untuk
membentuk dunia yang terhubungkan dengan jaringan. Hal ini akan
menumbuhkan produktivitas dan menciptakan banyak manfaat. Namun,
bagi beberapa pihak, hal itu akan menimbulkan ketergantungan.
Ternyata, pandangan seperti itu cocok bagi sebagian responden. Akan
tetapi, responden lainnya menilai pandangan itu kurang cocok.
Inggris menjadi bahasa online
Banyak responden mengatakan bahwa mereka menerima pandangan
yang menyatakan kelak bahasa Inggris menjadi bahasa dunia untuk
berkomunikasi secara online. Meski demikian, bahasa Inggris tidak akan
menggantikan bahasa lain dalam aktivitas seharian.

Di sisi lain, sebagian besar responden menekankan bahwa keragaman
bahasa adalah hal yang baik. Mereka juga melihat internet akan memberi
kesempatan untuk berkembangnya bahasa sesuai dengan kulturnya.
Sementara, responden lainnya mengatakan bahwa bahasa akan

berkembang
seiring
berjalannya
waktu.
Begitu
pun
dengan
perkembangan internet yang didukung dengan perubahan jaman.
Prioritas pengembangan
Di masa datang, membangun kapasitas jaringan dan menyalurkan
pengetahuan tentang teknologi untuk membantu mereka yang belum
memakai jaringan adalah dua hal yang menjadi prioritas mereka. Hal ini
dikemukakan oleh 78% responden tentang prioritas mereka dalam
pengembangan dana dan waktu di masa depan dalam kaitannya dengan
jaringan internet.

Dalam buku tersebut, kedua “global thinker” itu berkolaborasi
memaparkan visi-visi mereka tentang masa depan. Dalam satu
kalimat, dunia masa depan menurut mereka adalah sebuah dunia di mana
orang-orang saling terhubung—dunia yang penuh dengan tantangan dan
membuka banyak kesempatan bagi setiap orang.
Schmidt dan Cohen menggabungkan pengetahuan dan pengalaman
mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelik tentang masa
depan.
Contohnya, kekuatan siapakah yang lebih besar di masa mendatang—
sebuah negara atau warganya? Akankah teknologi mempermudah atau
mempersulit teroris dalam melakukan aksinya? Ketika orang-orang telah
terhubung melalui internet, perubahan apakah yang akan terjadi dalam
perang, diplomasi, dan revolusi di masa depan? Lalu, bagaimana
teknologi dapat membantu membangun masyarakat?
Perkembangan teknologi kembali membawa kemungkinan menakjubkan.
Sebuah teknologi bernama ‘Grid’ diklaim 10.000 kali lebih cepat daripada
koneksi broadband internet yang ada sekarang. ‘Grid’ pun digadanggadang akan menggantikan internet di masa depan.
‘Grid’ disebut mampu mengunduh video flm hanya dalam hitungan detik.
Memang sulit dipercaya, namun ‘Grid’ ini dibesut oleh CERN, pusat
penelitian ilmiah terkemuka Eropa yang dulu juga berjasa amat besar
dalam mengembangkan World Wide Web.
Teknologi ‘Grid’ juga diklaim mampu mengirimkan gambar kualitas sangat
tajam dengan cepat, game online secara bersamaan dengan jutaan
pemain serta video telepon dengan ongkos murah.
David Britton, profesor di Glasgow University yang memimpin penelitian
menyatakan, ‘Grid’ bisa mengubah kehidupan masyarakat. Dengan
kekuatan teknologinya, generasi masa depan akan berkomunikasi dengan
cara yang tak terbayangkan oleh generasi masa kini.
Untuk awalnya, kecanggihan teknologi itu akan dipertunjukkan tak lama
lagi dalam menginvestigasi terjadinya alam semesta. Adapun jaringan
awal terdapat di berbagai negara termasuk Inggris, Amerika dan Kanada,
yang terhubung dengan laboratorium CERN.
Sampai saat ini menurut CERN, sebanyak 55.000 server telah
dimanfaatkan dalam pengembangan ‘Grid’, dengan perangkat fber optik
dan routing tercanggih. Kita tunggu saja apakah benar ‘Grid’ nantinya
memang akan merevolusi pemakaian internet.

Apa saja perangkat yang dapat digunakan
dalam Konsep Internet of Things?
Saat ini, di belahan dunia manapun banyak ditemukan peralatan yang
sudah terhubung dengan internet. Satu peralatan yang digunakan bisa
menghubungkan ke perangkat lainnya hanya dengan menggunakan
koneksi internet. Ada beberapa peralatan atau aplikasi yang bisa
digunakan untuk menghubungkan dari satu perangkat ke perangkat
lainnya. Contohnya adalah :

Smartphone
Saat ini banyak smartphone yang bisa menghubungkan kita dengan dunia
luar serta perangkat lain. Sebagai contoh, smartphone yang kita gunakan
bisa mengendalikan televisi, AC, dan lain sebagainya. Televisi dan AC bisa
kita hidup dan matikan dengan menggunakan smartphone yang kita
punya. Dengan begitu kita tidak perlu repot-repot untuk mematikan atau
menyalakannya secara manual. Smartphone juga bisa digunakan untuk
belanja online jika terdapat aplikasi dalam smartphone tersebut dan
terhubung dengan koneksi internet, jadi kita tidak harus membuang
waktu untuk pergi ke toko untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan.

Ipad
Sama seperti smartphone, ipad juga bisa mengendalikan beberapa
peralatan. Sebagai contoh, kita bisa mendownload lagu atau video
dengan menggunakan ipad yang tentu saja sudah terkoneksi dengan
internet. Kemudian kita juga bisa melakukan transaksi online seperti
online shop, dan lain sebagainya. Kita juga bisa bermain game, tidak
hanya ofine, online pun bisa asal terhubung dengan koneksi internet.
Ipad juga bisa terkoneksi dengan smartphone agar kita bisa mentransfer
data dengan mudah.

Laptop
Contoh ini masih sama seperti dengan smartphone dan ipad. Laptop bisa
mengendalikan perangkat lain secara cepat. Contohnya, kita bisa
mengendalikan laptop atau komputer lain dari laptop yang kita punya,
kita juga bisa mengendalikan CCTV yang dipasang pada rumah atau
ruangan saat kita sedang melakukan pekerjaan diluar.
Referensi :
http://pengetahuanwawasanz.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-manfaatinternet.html
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCYQFjAB&url=
http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FInternet&ei=hB1QVanQF8u7uASk8YAo&usg=AFQjCNEEDILZYmWMPkuqFzW02Bcw5qq_A&bvm=bv.92885102,d.c2E
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CBsQFjA

A&url=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FInternet_of_Things&ei=GSNQVfqzLI3JuAS7yIGQDQ&usg=AFQjCNGuktQi4VG
z9VIoPt2EOy9vnNWWLg&bvm=bv.92885102,d.c2E
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CCwQFjA
C&url=http%3A%2F%2Fteknojurnal.com%2Fdefinisi-internet-of-things
%2F&ei=GSNQVfqzLI3JuAS7yIGQDQ&usg=AFQjCNECmvsDsqqjFpDOwGQEvUQ
yamR9zA&bvm=bv.92885102,d.c2E
https://rnctech.files.wordpress.com/2015/01/internet-of-things-dan-embeddedsystem-untuk-indonesia-oleh-richard-nathaniel-chandra.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=6Cf7IL_eZ38