APAKAH YESUS MEMBATALKAN HUKUM KASHRUT A

1|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

APAKAH YESUS MEMBATALKAN HUKUM KASHRUT?
ANTARA BINATANG TAHOR DAN TAMEH
DAN POLA MAKAN YESUS SANG MESIAS

Teguh Hindarto

Pemahaman
dan Tameh

Tentang

Tahor

Dalam Imamat 11:1-47 diatur
mengenai
hewan
yang
dikategorikan layak dimakan atau
tidak

dimakan.
Dalam
terminologi Ibrani digunakan dua
istilah yaitu ha Tahor dan ha
Tame. Menurut James Swanson,
kedua
istilah
tersebut

mengandung makna sbb: ‫טמא‬
(Tame) “be unclean” (tidak
bersih) , “be defiled” (kotor,
cemar) dan ‫( טהר‬Tahor) “clean”
(bersih), “pure (murni)1. ”Istilah
"Halal" dan "Haram" dalam
terjemahan Lembaga Alkitab
1

James Swanson, A Dictionary of
Biblical Languages With Semantic

Domains: Hebrew (Old Testament),
1997 – Logos Software

2|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

Indonesia (LAI) adalah kurang
tepat, karena diadopsi dari
terminologi Islam yang bermakna
suatu larangan yang membawa
konsekwensi hukuman. Istilah
Tahor dan Tame merefleksikan
unsur medikal dan higinitas.
Kategori Hewan Tahor dan
Tameh
YHWH
Bapa
Surgawi
memberikan kategori berbagai
hewan yang Tahor sbb : Untuk
hewan yang berdiam didarat,

berlaku ketentuan bahwa hewan
tersebut harus ‫פרסה מפרסת‬
(mafreset parsa) “berkuku belah”
dan ‫( גרה מעלת‬maalat gera, Im
11:3) memamah biak”. Contoh,
lembu, domba, kambing, kijang.
Untuk yang berdiam di lautan
harus ‫( וקׂשקׂשת סנפיר‬senapir
weqasyqesyet, Im 11:9) “yang
bersirip dan bersisik”). Contoh,
gurame, mujaer, nila, ikan mas.
Sementara untuk berbagai hewan
yang dikategorikan Tame berlaku
beberapa kategori yang dibagi
atas wilayah darat, air dan udara.
Untuk hewan yang hidup didarat,
yang
dikategorikan
tame


memenuhi unsur sbb: Memamah
biak namun tidak berkuku belah
(Im 11:5). Contohnya adalah
unta, babi, kelinci, pelanduk.
Berbagai hewan yang merayap,
bersayap dan berjalan dengan
keempat
kaki
(Im
11:20)
Contohnya, kecoa.
Berbagai hewan yang berjalan
dengan telapak kakinya diantara
segala binatang yang berjalan
dengan keempat kakinya (Im
11:27). Contohnya, harimau,
singa, keledai, kuda. Berbagai
hewan yang merayap serta
berkeriapan diatas bumi (Im
11:29). Contohnya, kelabang,

kalajengking, ular, lintah, tikus,
siput, katak. Untuk hewan yang
hidup di air yang dikategorikan
tame, memenuhi unsur sbb: tidak
bersirip dan bersisik (Im 11:10).
Contohnya: cumi-cumi, lele, hiu,
paus, lobster Sementara untuk
berbagai hewan diudara tidak
diberi kategori fisik yang tertentu,
namun secara tegas dibedakan
berdasarkan jenis dan nama
hewan-hewan
tersebut
spt,
burung hantu, camar, elang,
rajawali, burung pungu, buruk

3|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

gagak, burung elang laut, burung

bangau,
burung
ranggung,
kelelawar.
Tujuan Pembedaan Hewan
Tahor dan Tameh
Para Rabbi Yahudi menyebutkan
dengan istilah khuqim yang
bermakna “hukum yang tidak
memiliki alasan”, sebagaimana
dijelaskan oleh Tracey R. Rich
sbb: “The Torah does not specify
any reason for these laws, and for
a Torah-observant, traditional
Jew, there is no need for any
other reason. Some
have
suggested that the laws of kashrut
fall into the category of
"chukkim," laws for which there

is no reason. We show our
obedience to G-d by following
these laws even though we do not
know the reason” (Torah tidak
memberikan alasan secara rinci
mengenai aturan ini dan bagi
penganut Torah, oraang-orang
Yahudi
tradisional,
tidak
memerlukan alasan. Beberapa
menyatakan
bahwa
hukum
mengenai kashrut dikategorikan
sebagai „khukkim” yaitu hukum

yang tidak memiliki sebuah
alasan. Kita memperlihatkan
ketaatan kepada Tuhan dengan

mengikuti
hukum
tersebut
meskipun kita tidak mengetahui
secara pasti apa alasan dan
manfaatnya)2.
Namun jika kita memperhatikan
dengan lebih seksama konteks
eksposisi
Imamat
11:1-47,
bahwasanya penetapan tentang
hewan yang tahor dan tame atau
dalam tradisi Yahudi disebut
Kashrut, memiliki sebuah alasan
yang mendasar, Pertama, demi
kekudusan, sebagaimana YHWH
berkata: ‫אני׃ קדוׁש כי קדׁשים והייתם‬
(wi heyitem qedushim ki Ani
qadosh, ay 45). Kedua, secara

medikal, penetapan makanan
tahor
dan
tame
ternyata
bermanfaat sebagai pola higienis
umat Yahweh, sebagaimana
difirmankan: “zot Torat ha
behema we haaof we kol nefesh
ha khaya ha romeshet ba mayim
2

Tracey R. Rich, Kashrut: Jewish
Dietary Laws
http://www.jewfaq.org/kashrut.htm

4|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

u lekal nefesh ha shoretset al ha
arets”. Kata ‫( תורת זאת‬Zot

Torat), dterjemahkan secara
berbeda
oleh
beberapa
terjemahan Kitab Suci sbb :
“These are the regulations”
(NIV - 1984), “These are the
instructions”(NLT - 1996), “This
is the law“ (KJV - 1769), “This is
Torah of” (The Scriptures 2001).
Pola Tahor dan Tame adalah
TORAT
YHWH
(Ajaran,
Instruksi,
aturan
Yahweh).
Bukankah
Pemazmur
mengatakan bahwa Torat YHWH

itu
menyehatkan
atau
menyegarkan jiwa dan tubuh ?
(Mzm 19:9). Sains modern
memberikan konfirmasi penting
mengenai berbagai penetapan
hewan yang tahor dan tame. Rex
Russell, M.D. menjelaskan sbb:
“Telah lama diakui bahwa
berbagai kerang-kerangan –
lobster, kepiting, udang – secara
khusus
sangat
berbahaya.
Berbagai jenis penyakit termasuk
kelumpuhan beberapa orang
setiap harinya sebagai akibat

mengkonsumsi
kerangan”3

kerang-

Pertanyaan yang menggelitik
nalar kita, jika ada beberapa
hewan yang tidak layak untuk
dikonsumsi, mengapa Yahweh
Sang
Pencipta
menciptakan
mereka semua? Semua hewan
yang diciptakan YHWH Bapa
Surgawi adalah baik (Kej 1:25)
namun tidak semua hewan-hewan
tersebut tidak bermanfaat bagi
manusia dan jika dimakan akan
menimbulkan konsekwensi yaang
tidak baik dalam segi kesehatan.
Sebagaian hewan-hewan tersebut
diciptakan sebagai katalisator
sampah-sampah alam. Jika hewan
katalisator tersebut dikonsumsi
oleh manusia, tentunya fungsi
tubuh manusia akan mengalami
ganguan, sebagaimana dijelaskan
oleh Russell sbb: “Untuk satu
alasan,
hewan-hewan
itu
berperan sebagai pembersih
tempat. Berbagai hewan yang
3

Rex Russell, M.D., What the Bible
Says About Healthy Living, 1999,
p.78

5|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

dikategorikan
kotor
(tame)
sebagaimana kerang-kerangan
atau babi, tidak mendatangkan
kesehatan dikarenakan makanan
yang
mereka
konsumsi
mengandung muatan penyakit
berbahaya bagi tubuh manusia.
Sebagaimana kita ketahui, babi
memakan
apapun
dan
dimanapun. Mereka diciptakan
untuk membersihkan dagingdaging yang busuk. Para babi
telah memakan sampah dan
kotoran
kota
Philadhelphia
selama lebih dari 100 tahun,
menyelamatkan anggaran kota
sebanyak 3 juta dollar setiap
tahunnya “4
Demikian pula mengenai hewanhewan air yang dikategorikan
kotor atau tame berfugsi untuk
menetralisir racun, sebagaimana
dijelaskan kembali oleh Russell:
“Air hujan terdiri dari unsur
insektisida (pembunuh serangga)
yang masuk dalam kolam. Ikan
lele akan segera melakukan
tugasnya, membersihkan air
dengan cara menyedot larutan
4

Ibid., p. 81

pestisida
(pembunuh
hama)
tersebut, namun dikarenakan
efisiensi, banyak dari kandungan
pestisida tersebut diapungkan
diatas kolam yang mematikan.
Tidak satupun ikan yang memiliki
sirip dan sisik akan mengalami
kematian”5
Kesimpulan akhir, sebagaimana
disitir oleh Russell, “…meskipun
babi menolong manusia untuk
membersihkan
bumi
dan
berbagai
kerang-kerangan
diciptakan
sempurna
untuk
memurnikan air, namun kita kita
tidak
menginginkan
untuk
memakan apa yang telah mereka
bersihkan”6
Apakah Yesus dan Para Rasul
Membatalkan
Hukum
Kashrut?
Untuk memahami bagaimana
sikap Yesus dan para rasul
lainnya mengenai eksistensi dan
relevansi
hukum
Kashrut,
terlebih dahulu kita harus
5

Ibid.,

6

Ibid.,

6|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

memahami sikap positif Yahshua
terhadap Torah. Dalam Matius
5:17-20 dijelaskan: “Janganlah
kamu menyangka bahwa Aku
datang untuk meniadakan Torah
atau Kitab Para Nabi. Aku
datang
bukan
untuk
meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku
berkata
kepadamu:
sesungguhnya selama belum
lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titikpun tidak akan
ditiadakan dari Torah, sebelum
semuanya terjadi. Karena itu,
siapa yang meniadakan salah
satu perintah Torah sekalipun
yang
paling
kecil
dan
mengajarkannya
demikian
kepada orang lain, dia akan
menduduki tempat yang paling
rendah didalam Kerajaan Sorga
;tetapi siapa yang melakukan dan
mengajarkan segala perintahperintah Torah, dia akan
menduduki tempat yang tinggi di
dalam Kerajaan Sorga. Maka
Aku berkata kepadamu: jika
hidup keagamaanmu tidak lebih
benar daripada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang

Farisi, sesungguhnya kamu tidak
akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga”.
Demikian pula untuk memahami
pandangan para rasul maka perlu
memahami sikap positif Rasul
Paulus terhadap Torah. Dalam
Roma 3:31 dan Roma 7:12
dijelaskan:
“Jika
demikian,
adakah kami membatalkan Torah
karena iman? Sama sekali tidak!
Sebaliknya,
kami
meneguhkannya…Jadi
Torah
adalah kudus dan perintah itu
juga adalah kudus, benar dan
baik”.
Jika Yesus Sang Mesias dan rasul
Paul tidak membatalkan Torah,
maka berbagai aspek yang
terkandung
didalam
Torah,
termasuk penetapan mengenai
hewan yang tahor dan tame,
tentunya tidak dibatalkan atau
dilenyapkan. Jika ada berbagai
ketentuan dalam Torah yang
tidak dilaksanakan lagi oleh
Pengikut
Mesias,
bukan
bermakna
telah
dibatalkan,
namun ada berbagai penyebab.
Berbagai sebab itu antara lain

7|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

dikarenakan beberapa aspek
dalam Torah merupakan lambang
dari Mesias yang akan datang,
sehingga ketika Mesias telah
datang, beberapa aspek Torah
tidak mengikat untuk dikerjakan.
Contoh,
mengenai
korban
penghapus dosa disaat Yom
Kippur.
Dalam
perspektif
Pengikut Mesias, korban hewan
bukan
dibatalkan
namun
mendapatkan maknanya yang
penuh dalam kematian Yesus di
kayu salib sebagai korban efektif
dan
selama-lamanya
yang
memperdamaikan
YHWH
dengan manusia yang terpisah
oleh dosa, sehingga korban
hewan tidak diperlukan lagi [Ibr
9:11-14; Ibr 10:1-10).

kepada janji YHWH mengenai
dirinya dan keturunanya yang
akan sebanyak pasir dilaut dan
jumlah bintang dilangit (Kej
12:1-3; Kej 15:1-6; Kej 17:1-14;
Kej 34:15) Hakikat sunat nampak
dari pernyataan YHWH sbb,
“unemaltem et besyar arlatkem
we haya leot berit beni
ubenekem”. Kedua, Lambang
dari sunat hati, yaitu pertobatan
(Ul 10:16, Ul 30:6) yang
terekspresi
dari
kalimat,
“umaltem et arlat levavkem we
arpekem lo taqsu od”

Penyebab lain adalah aspek
Torah berhubungan secara khusus
dengan kehidupan Israel secara
lahiriah dan tidak mengikat
bangsa
non
Israel
untuk
melakukannya.
Contoh,
mengenai sunat. Hakikat sunat
dalam perspektif Torah adalah:
Pertama, tanda perjanjian antara
YHWH
dan
Abraham
dikarenakan Abraham beriman

Pernyataan dalam Markus 7:1-23,
sering dimaknai secara keliru
sebagai ayat-ayat yang menjadi
dasar untuk menolak relevansi
penetapan Imamat 11 mengenai
hewan yang dikategorikan tahor
dan tame. Namun jika kita
menelaah
dan
menganalisis
secara cermat, baik teks dan
konteks perikop tidak mendukung
sama
sekali
pemahaman

Mengkaji Ayat-Ayat
Sering Disalahpahami

Yang

Kasus pembasuhan tangan (Mrk
7:1-23)

8|Buletin IJI Vol 3/Januari 2015

mengenai pembatalan relevansi
Imamat 11 dizaman Perjanjian
Baru.
Konteks
keseluruhan
perikop membicarakan mengenai
Yesus yang sedang terlibat
diskusi dengan Ahli Farisi
mengenai
netilat
yadayim
(pembasuhan tangan) bukan
mengenai pembatalan makanan
tahor dan tame (Mrk 7:5-7)
Kalimat, “Dengan demikian Dia
menyatakan semua makanan
halal” (ay 20) dalam terjemahan
LAI adalah tidak tepat. Dalam
versi Darby Bible 1890 sbb :
“because it does not enter into
his heart but into his belly, and
goes out into the draught,