PENGARUH PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL DALAM MATERI POKOK BANGUN RUANG PADA PESERTA DIDIK KELAS IX SEMESTER GASAL DI MTS MATHALIBUL HUDA MLONGGO JEPARA TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI
PENGARUH PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR
TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
DALAM MATERI POKOK BANGUN RUANG PADA
PESERTA DIDIK KELAS IX SEMESTER GASAL DI MTS
MATHALIBUL HUDA MLONGGO JEPARA TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan MatematikaOleh :
MUHAMMAD ATHO’UR ROHMAN
NIM : 073511046
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: M. Atho’ur Rohman NIM : 073511046
Jurusan/Prodi : Tadris Matematika Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 25 November 2011 Pernyataan
Muhammad Atho’ur Rohman NIM:073511046
NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 November 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Di Semarang Assa lamu’alaikum Wr. Wb Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Nama :
Muhammad Atho’ur Rohman NIM : 073511046 Jur/Prodi : Tadris Matematika Judul : Pengaruh Penguasaan Konsep Bangun Datar
Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Dalam Materi Pokok Bangun Ruang Pada Peserta Didik Kelas IX Semester Gasal Di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqosah. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wass alamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing I Minhayati Saleh, M. Sc.
NIP. 197604262006042001
NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 November 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Nama
: Muhammad Atho’ur Rohman NIM : 073511046 Jur/Prodi : Tadris Matematika Judul : Pengaruh Penguasaan Konsep Bangun Datar
Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Dalam Materi Pokok Bangun Ruang Pada Peserta Didik Kelas IX Semester Gasal Di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqosah. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing II Nur Asiyah, M.SI.
NIP. 197109261998032002
NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 November 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Nama
: Muhammad Atho’ur Rohman NIM : 073511046 Jur/Prodi : Tadris Matematika Judul : Pengaruh Penguasaan Konsep Bangun Datar
Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Dalam Materi Pokok Bangun Ruang Pada Peserta Didik Kelas IX Semester Gasal Di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqosah. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing II Nur Asiyah, M.SI.
NIP. 197109261998032002
ABSTRAK
Muhammad Atho’ur Rohman (NIM. 073511046). Pengaruh penguasaankonsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas IX semester gasal di MTs. Matholibul Huda Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh penguasaan konsep bangun datar. 2) Kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas IX semester gasal di MTs. Matholibul Huda Mlonggo Jepara 3) Pengaruh penguasaan konsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas IX semester gasal di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, Variabel bebas/Variable Independent dan Variabel terikat/Variable Dependent. Penelitian ini menggunakan metode tes dan tekhnik analisis regresi satu prediktor.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX,
dengan keseluruhan berjumlah 344 orang. Sampel dipilih dengan teknik cluster random
sampling. Dalam hal ini, yang dipilih secara acak adalah kelasnya. Sehingga
terpilih kelas IX A sebagai kelas penelitian dan kelas IX E sebagai kelas uji coba instrumen. Pengumpulan data menggunakan metode tes untuk menjaring data X (penguasaan konsep bangun datar) dan tes untuk menjaring data Y (kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang).
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan konsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang. Dari proses penghitungan analisis korelasi didapat nilai korelasi sebesar 0,836. Melalui uji t diperoleh t hitung = 9,392 > t =1,685 dan t = 9,392 > t = 2,426 . Karena t
tabel(0,05)(39) hitung tabel(0,01)(39) hitung
lebih besar dari t berarti korelasi antara variabel X dengan Y adalah
tabel
signifikan. Hal tersebut juga ditunjukkan dari analisis regresi diperoleh nilai F reg = 88,2044. Melalui uji F diketahui bahwa F reg = 88,2044 > F t (0.05) = 4,10 dan F reg = 88,2044 > F t (0.01) = 7,35. Dengan demikian F reg > F t (0.05 dan 0.01). Hal ini berarti penguasaan konsep bangun datar mempengaruhi kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas IX MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan hasil ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para pembaca, mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dalam memberikan motivasi kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan prestasi belajar dan mendidik mahasiswa menjadi lulusan yang mempunyai kemampuan memadai sesuai dengan bidang studinya.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang dilaksanakan di MTs. Mathalibul Huda Mlonggo Jepara. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman islamiyah.
Dengan berbekal keikhlasan dan berniat dengan tulus serta dengan tanggung jawab, Allah SWT telah meridhoi penyusunan skripsi di MTs. Mathalibul Huda Mlonggo Jepara, tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan dalam menulis skripsi ini, karena dalam penelitian penulis banyak menjumpai hal-hal yang belum pernah penulis jumpai dalam penelitian tentang Pengaruh Penguasaan Konsep Bangun Datar terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Pada Peserta Didik Kelas IX di MTs. Mathalibul Huda Mlonggo Jepara Tahun 2011/2012. Tidak sedikit dana maupun pikiran yang dibutuhkan. Namun semua itu dapat penulis jalani dengan baik dan penuh tanggung jawab sehingga skripsi ini dapat penulis susun sebagaimana mestinya. Karena pengalaman yang sangat berharga ini penulis sangat termotivasi untuk terus berusaha melaksanakan penelitian di waktu yang akan datang, agar tujuan penelitian dapat terwujud.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:
1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Hj. Minhayati Saleh, M.Sc., selaku dosen wali studi juga sebagai Pembimbing I dan Nur Asiyah, M.SI., selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
3. Dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang, khususnya Dosen Tadris Matematika yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman.
4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
5. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
6. A. Zainuddin, S. Pd. I, selaku kepala MTs. Mathalibul Huda Mlonggo Jepara yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs. Mathalibul Huda Mlonggo Jepara.
7. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik MTs.
Mathalibul Huda Mlonggo Jepara yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
8. H. A. Hafadz Asyrofi dan Hj. Mumayyizah S. Ag., selaku bapak dan ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
9. KH. Sirodj Khudlori dan Dr. H. A. Izzuddin M.Ag. selaku pengasuh Pon.
Pes. Daarunnaja ah yang senantiasa membimbing dan mendo’akan penulis.
10. Teman seperjuangan Tadris Matematika 2007 (Lubis, Fauzi, Imam, Rizko, Miftahudin, Ayu, Huda, Ana, Tika, dll) yang senantiasa menjadi penyemangat penulis.
11. Teman-teman santri Pon. Pes Daarunnajaah Jrakah, Tugu, Semarang (Mbah wo, Fidyat, Rifqi, Qo2m, Umam, Bandit, dll), yang selalu memberi keceriaan kepada penulis.
12. Seluruh anggota kamar al-Hilal ( Gendut, Kriting, Yusuf, Wicaks, Kholis, Umam, Abi, Bandit, CholiQ, Imam, Kamal, pak Dhe, Udin sedunia, Faiz, Ibnu, Abid ).
13. Temen-temen keluarga besar UKM BITA Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, salam fastabiqul khoirot.
14. Sahabat- sahabati PMII RATA’07.
15. Keluarga besar HIMATIKA Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
16. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“. Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik- baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa sripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 25 November 2011 Penulis Muhammad Atho’ur Rohman NIM. 073511046
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii NOTA PEMBIMBING ................................................................................. iv ABSTRAK .................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii DAFTAR ISI ................................................................................................ x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah................................................................... 3 C. Rumusan Masalah .................................................................. 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 4 BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka............................................................................ 6 B. Kerangka Teoritik ................................................................... 7
1. Belajar dan Pembelajaran .................................................. 7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.......................... 11
3. Penguasaan konsep............................................................... 12
4. Kemampuan menyelesaikan soal.......................................... 14
5. Pembelajaran Matematika..................................................... 15
6. Tinjauan Materi..................................................................... 16
7. Kerangka Berfikir ............................................................. 18
C. Rumusan Hipotesis ................................................................. . 19
BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ................................................................... 21
1. Jenis Penelitian.. ............................................................... 21
2. Tempat dan Waktu Penelitian............................................... 21
3. Populasi dan Sampel.............................................................. 22
4. Variabel dan Indikator........................................................... 23
5. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 24
6. Teknik Analisis Instrumen.................................................... 25
7. Teknik Analisis Data......................................................... 28
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 32 B. Pengujian Hipotesis ................................................................ 32 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 54 D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 56 BAB V : PENUTUP A. Simpulan ................................................................................ 57 B. Saran-saran ............................................................................. 58 C. Penutup .................................................................................. 58 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian melaju
dengan pesat, bahkan cenderung tidak terkendali. Akibat dari fenomena ini muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang
1
pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi manusia. Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi oleh
2 tebalnya tembok sekolah dan juga sempitnya waktu belajar di kelas.
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
3 ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan sendiri memegang peranan sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup dan kemajuan suatu negara. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu usaha peningkatan mutu pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa terus digalakkan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 2 Max Darsono, Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000), hlm. 11 Mahfud Junaidi, Ilmu Pendidikan Islam Filsafat Dan Pengembangan, (semarang:RaSAIL
Media Group, 2010), hlm. x 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 2
1
31 ayat 2 yang menyatakan “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang- Undang”.
Salah satu masalah yang tengah dihadapi dunia pendidikan kita adalah masih lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Dalam proses pembelajaran di kelas, peserta didik diarahkan untuk menerima dan menghafal
4 informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi itu.
Matematika sebagai salah satu bagian ilmu pendidikan, tentunya mempunyai peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan seperti industri, asuransi, ekonomi, pertanian dan di banyak bidang sosial maupun bidang yang lain. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi para guru dalam mengajarkan matematika kepada peserta didik di kelas.
Pembelajaran umum matematika menggariskan peserta didik harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dan pengetahuan yang dialami sebelumnya. Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran matematika adalah tentang penguasaan konsep. Dalam pembelajaran matematika, semua materi yang ada mengandung aspek pemahaman konsep karena memang kemampuan mendasar dalam belajar matematika adalah penguasaan konsep. Matematika tersusun secara hierarkis dan saling berkaitan unsur-unsurnya. Konsep lanjutan tidak mungkin dapat dipahami sebelum memahami dengan baik konsep yang menjadi prasyarat, begitu juga dalam materi Geometri.
Materi pokok geometri merupakan materi dalam mata pelajaran matematika yang membutuhkan keterampilan khusus, pemahaman konsep, dan penerapan. Sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran materi ini. Salah satu pokok bahasan dalam geometri adalah bangun ruang. Keterkaitannya dengan materi lain diantaranya adalah penguasaan konsep 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. hlm. 1
2 tentang materi bangun datar. Bangun datar merupakan salah satu materi prasyarat sebelum mempelajari bangun ruang. Namun hal seperti ini seringkali diabaikan oleh peserta didik. Mereka menganggap bahwa apa yang sudah mereka pelajari terdahulu tidak akan ada kaitannya dengan materi selanjutnya. Sehingga mereka mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Tempat penelitian ini adalah di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara. Berdasarkan kenyataan yang ada bahwa peserta didik di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara kurang mampu menguasai konsep matematika khususnya pada materi ini. Hal ini bisa di lihat berdasarkan nilai peserta didik dalam materi ini.
Peserta didik juga masih sangat kesulitan mengerjakan soal-soal matematika pada materi ini. Karena mereka kurang mampu memahami tentang penguasaan konsep materi sebelumnya dan kurang mampu menyelesaikan soal matematika, dalam hal ini adalah pada materi bangun datar dan bangun ruang.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penguasaan Konsep Bangun Datar terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal dalam Materi Pokok Bangun Ruang pada Peserta Didik Kelas IX Semester Gasal di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan Matematika dan banyak permasalahan yang dijumpai dalam materi bangun ruang, maka dalam penelitian ini diberikan batasan sebagai berikut:
1. Peserta didik yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara.
2. Materi bangun ruang yang diangkat sebagai bahan instrumen dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan materi yang diajarkan di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara.
3
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah:
1. Bagaimana kemampuan penguasaan konsep bangun datar peserta didik kelas
IX di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara?
2. Bagaimana kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang peserta didik kelas IX di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara?
3. Apakah ada pengaruh antara penguasaan konsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas IX semester gasal di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara? D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
a. Mengetahui kemampuan penguasaan konsep bangun datar peserta didik kelas IX di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara b. Mengetahui Pengaruh kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang peserta didik kelas IX di MTs Mathalibul Huda Mlonggo
Jepara
c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan konsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas IX semester gasal di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara.
4
2. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan di peroleh manfaat antara lain : a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih tinggi dan luas bagi para guru, terutama dalam usaha meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik.
c. Bagi Peserta Didik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
d. Bagi Peneliti Hasil penelitian dapat digunakan memberikan informasi kepada peneliti tentang ada tidaknya pengaruh penguasaan konsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi pokok bangun ruang pada peserta didik.
5
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fuad Nur Farikhin
mahasiswa IAIN Walisongo angkatan 2006 tentang hubungan kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran dengan kemampuan pemecahan masalah pada materi bangun ruang sisi lengkung peserta didik kelas IX MTs NU Darul Ulum Pidopo Kulon Patebon Kendal, menyimpulkan bahwa ada korelasi positif antara kemampuan pemahaman konsep dan penalaran terhadap kemampuan pemecahan masalah. dengan koefisien korelasi r = 0,823 atau sebesar 82,3%.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Hayuning Tri Budhi dengan judul pengaruh pemahaman konsep, penalaran, dan komunikasi terhadap kemampuan penyelesaian masalah pada materi pokok kubus dan balok peserta didik kelas VIII SMPN 2 Wonosobo juga menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara pemahaman konsep terhadap kemampuan menyelesaikan masalah dalam materi bangun ruang yaitu kubus dan balok dengan koefisien sebesar 36,55%.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Rina Indrawati mahasiswa Tadris Matematika IAIN Walisongo dengan judul pengaruh penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal aplikasi Matematika Materi pokok bentuk akar juga menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara penguasaan konsep dan kemampuan berfikir kritis terhadap kemampuan menyelesaikan soal aplikasi matematika bentuk akar dengan koefisien korelasi sebesar 0,859 atau 85,9%.
6 Berdasarkan penelitian-penelitian yang disebutkan di atas, maka diambil penelitian tentang pengaruh penguasaan konsep bangun datar terhadap kemampuan menyelesaikan soal dalam materi bangun ruang. Yang membedakan dengan penelitian terdahulu di atas adalah tempat dan juga cakupan materi. dan juga mengenai metode pengumpulan data serta analisisnya. Dalam penelitian di atas menggunakan analisis korelasi sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi. Penelitian ini di adakan di MTs Mathalibul Huda Mlonggo Jepara dengan subjek penelitian peserta didik kelas IX.
B. Kerangka Teoritik
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari prsepsi dan perilaku. Belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran tetapi juga penguasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam
1 ketrampilan dan cita-cita.
Menurut Clifford T. Morgan dalam buku psikologi pendidikan karya Mustaqim “learning is any relatively permanent change in behaviour that is
result of past experience” . Yang artinya belajar adalah perubahan tingkah
2 laku yang relative tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu .
Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut: 0- - 1 /) . - , " %+ ()"* ' %& #$ !"
Artinya : (Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru) 1 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002), hlm. 45. 2 3 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: t.p., 2007), hlm. 39 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir:
Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169.
7 Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, penalaran, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain dalam individu yang belajar.
Pengertian belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada orang yang belajar sebagai akibat dari pengalaman. Ada banyak definisi belajar dari para ahli yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena sudut pandang dan penekanan masing-masing ahli berbeda. Belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi akan lebih bermakna jika mengalami apa yang dipelajarinya. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan
4
pengetahuan tingkah laku. Dengan kata lain belajar merupakan proses menuju perubahan dengan cara mengalami atau sebagai akibat pengalaman.
Pengertian tentang belajar dalam buku psikologi belajar karangan Anni, telah banyak didefinisikan oleh pakar psikologi. Antara lain adalah
5 sebagai berikut.
a. Menurut Gagne dan Berliner, belajar merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
b. Menurut Morgan et.al., belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
c. Menurut Slavin, belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan 4 perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. 5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 27 Anni, C. T, dkk., Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2004), hlm. 2
8 Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Perubahan itu biasa terjadi dengan sengaja bisa juga tidak sengaja, dapat lebih baik juga bisa lebih buruk. Agar belajar berkualitas dengan baik, perubahan harus dilahirkan oleh pengalaman dan oleh interaksi antara orang dengan lingkungannya.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku akibat proses aktif dalam memperoleh pengetahuan/pengalaman baru dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan yang terjadi dalam individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar.
Pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya
6
“Proses, cara menjadikan orang/makhluk hidup belajar.” Pembelajaran merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari-hari yang tidak pernah lepas dari belajar.
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara
7
peserta didik dengan peserta didik.Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tujuan kurikulum. Pembelajaran itu sendiri merupakan suatu upaya membelajarkan atau mengerahkan aktifitas peserta didik ke arah aktifitas 6 belajar. Di dalam proses pembelajaran, terkandung dua aktifitas sekaligus
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 14. 7 Amin Suyitno, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1, (Semarang: UNNES, 2004), hlm. 2
9 yaitu mengajar dan belajar. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dan peserta didik dan peserta didik dengan peserta
8
didik. Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para peserta didik yang didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta
9 didik tentang matematika.
Proses belajar dan pembelajaran merupakan sistem yang kompleks untuk mencapai hasil yang optimal. Hasil belajar secara optimal diharapkan dapat diperoleh jika peserta didik dalam kondisi siap menerima materi pelajaran. Jadi seorang guru harus mampu membawa peserta didik dalam kondisi siap untuk belajar, dengan kata lain guru harus berusaha untuk menciptakan suasana kondusif untuk belajar.
Pembelajaran matematika dalah kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Bruner berpendapat bahwa belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur abstrak yang terdapat dalam matematika serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
10 struktur-struktur matematika.
Oleh karena itu, di dalam belajar diperlukan pengalaman-pengalaman yang lalu sebagai bahan apersepsi untuk menciptakan kondisi peserta didik siap belajar. Dalam kondisi siap belajar, peserta didik akan termotivasi dalam proses pembelajaran.
Usaha-usaha yang perlu dilakukan guru selaku pengajar adalah dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas serta kelebihan-kelebihan yang ada baik 8 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi dan
Kompetensi , (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005), hlm. 8 9 10 Amin Suyitno, Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1, hlm. 2 Mustangin, Dasar-Dasar Pembelajaran Matematika, (malang: Universitas islam malang, 2002), hlm. 37
10 dilingkungan sekolah atau dari pihak guru dan peserta didik sendiri, antara lain: a. Keterampilan guru atau peserta didik dalam menggunakan alat bantu pengajaran, b. Keterampilan guru dalam menggunakan metode yang tepat, dan
c. Pemanfaatan media yang tersedia dan mudah didapat sebagai sumber atau pendukung dalam belajar.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Faktor Internal, adalah: faktor yang berasal dari diri peserta didik sendiri yang meliputi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis.
1) Aspek psikologis, yang meliputi:
a) Intelegensi peserta didik Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan dan hasil belajar. Dalam situasi yang sama, peserta didik dengan tingkat intelegensi tinggi akan berhasil dibandingkan dengan peserta didik dengan tingkat intelegensi rendah.
b) Bakat peserta didik.
Bakat merupakan kemampuan untuk belajar. Secara umum bakat merupakan kemampuan potensial seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
c) Sikap peserta didik Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif, berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek tertentu, baik positif maupun negatif.
11
12 d) Minat peserta didik. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, termasuk belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajarannya tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan baik.
e) Motivasi peserta didik Motivasi merupakan keadaan internal organism yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi ada dua macam, yaitu motivasi dari dalam diri sendiri dan motivasi dari luar.
11
2) Aspek fisiologis, berkenaan dengan keadaan atau kondisi umum jasmani seseorang. Kondisi jasmani yang kurang sehat akan mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
12
b. Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, faktor eksternal meliputi: 1) Faktor Lingkungan, meliputi: alam dan sosial 2) Faktor instrumental, meliputi: kurikulum atau bahan ajar, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi dan manajemen.
13
3. Penguasaan Konsep
Penguasan berasal dari kata dasar kuasa yang artinya kemampuan atau kesanggupan.
14 Kemampuan dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang.
Sedangkan konsep adalah gagasan (ide) abstrak yang direncanakan, 11 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi dan
Kompetensi , hlm. 133 12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, (Bandung,: Remaja Rosda Karya, 2003), cet. V, hlm. 135-136. 13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, hlm. 132. 14 Purwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai pustaka, 1984), hlm. 528
15
diklasifikasikan objek atau kejadian. Konsep yang ditekankan di sini adalah konsep matematika.
Belajar konsep merupakan kegiatan pembelajaran tentang ide umum, pengertian, pemikiran, rancangan, rencana besar. Apabila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka seseorang telah belajar konsep. Konsep konkrit serupa dapat ditunjukkan bendanya, jadi diperoleh melalui pengamatan. Pada taraf yang lebih tinggi diperoleh konsep yang abstrak, yaitu konsep menurut definisi, seperti “akar”, ”negatif”, dan lain sebagainya.
Suatu ide atau konsep baru dapat dipelajari dan disimpan dalam pikiran dengan baik hanya jika hal tersebut dapat dikaitkan pada konsep yang telah ada dalam pikiran.
Banyak konsep yang dipelajari dengan definisinya, bukan sebagai konsep yang konkrit. Kadang-kadang konsep ini disebut konsep abstrak. Konsep sangat perlu untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pengetahuan. Dengan menguasai konsep-konsep, kemungkinan kemungkinan
16 untuk memperoleh pengetahuan baru tidak terbatas.
Konsep dalam matematika adalah ide abstrak yang dapat digunakan, yang memungkinkan, yang memudahkan orang dalam mengelompokkan suatu objek atau kejadian ke dalam contoh atau bukan. Misalkan peserta didik yang telah mempelajari persegi, akan mampu mengelompokkan mana yang persegi dan mana yang bukan.
Penguasaan konsep merupakan salah satu kecakapan matematika. Dalam penguasaan konsep peserta didik mampu untuk menguasai konsep,
15 16 Purwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 520 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), hlm. 165
13
14 operasi, dan relasi matematis. Kecakapan ini dapat dicapai dengan memperhatikan indikator-indikator sebagai berikut:
17
a. Peserta didik dapat menyatakan ulang sebuah konsep
b. Peserta didik dapat mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya c. Peserta didik dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
d. Peserta didik dapat menyajikan konsep dari berbagai bentuk dari representasi matematis e. Peserta didik dapat mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep f. Peserta didik dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu g. Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah
4. Kemampuan Menyelesaikan Soal
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa atau sanggup) melakukan sesuatu, dapat. Kemudian mendapat imbuhan ke-an menjadi kemampuan yang berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan.
18 Menyelesikan berasal dari kata selesai yang berarti beres, berakhir, sudah
jadi. Mendapat imbuhan me-an menjadi menyelesaikan yang berarti memecahkan/menyudahi pekerjaaan. Sedangkan soal dapat diartikan sebagai suatu hal menuntut jawaban/pemecahan.
19 Kemampuan menyelesaikan soal
merupakan kesanggupan peserta didik dalam memecahkan pertanyaan- pertanyaan yang menuntut adanya jawaban. 17 Sri Wardani/PPPG Matematika Yogyakarta, Pembelajaran Dan Penilaian Aspek
Pemahaman Konsep, Penalaran Dan Komunikasi, Pemecahan Masalah Dalam Materi Matematika SMP di Daerah Tahun 2005, hlm.85-87 18 Tim penyusun kamus, KBBI,(Jakarta: Balai pustaka, 2002), hlm 869 19 Tim penyusun kamus, KBBI,(Jakarta: Balai pustaka, 2002), hlm 1020
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran peserta didik dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah. Adapun pemecahan masalah pada penelitian ini adalah kemampuan dalam menyelesaikan soal bentuk uraian materi pokok bangun ruang yang meliputi kemampuan peserta didik dalam memahami masalah, mengorganisasi data dan menyelesaikan persoalan.
5. Pembelajaran Matematika
Kata Matematika berasal dari kata Mathema dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu pengetahuan, belajar, juga Mathematikos
20
yang diartikan sebagai suka belajar. Sedangkan pembelajaran Matematika adalah proses atau kegiatan guru mata pelajaran Matematika dengan mengajarkan Matematika kepada peserta didik yang didalamnya terkandung upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan terhadap peserta didik tentang Matematika yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta
21 antara peserta didik dengan peserta didik dalam mempelajari Matematika.
Matematika merupakan ilmu tentang struktur, pola berfikir. Menurut Jonhson dan Rising yang dikutip oleh Rus Effendi menyatakan bahwa:
Matematika adalah pola pikir, pola pengorganisasian, pembuktian yang logik, Matematika itu adalah bahasa... Matematika itu adalah pengetahuan struktur yang terorganisir, sifat-sifat atau teori itu dianut 20 secara deduktif berdasarkan kepada unsur-unsur yang telah
HJ Sriyanto, Strategi Sukses Menguasai Matematika,(Yogjakarta: Indonesia Cerdas, 2007), hlm.12 21 Amin Suyitno, Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika 1, (Semarang: Unnes, 2004), hlm. 2
15 didefinisikan atau tidak, atau aksioma-aksioma, sifat atau teori yang
22 telah dibuktikan kebenarannya.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat pesat. Maka dalam kurikulum matematika, perlu mempertimbangkan tentang masalah perkembangan tersebut. Dalam mempelajari hakekat matematika sebagai ilmu tentang struktur yang terorganisasi dengan baik, kita perlu memahami konsep-konsep yang ada dalam matematika itu. Hal ini berarti belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta berusaha mencari hubungan-hubungannya.
Jadi dalam mempelajari Matematika perlu memperhatikan konsep- konsep sebelumnya. Matematika tersusun secara hierarkis dan saling berkaitan unsur-unsurnya. Konsep lanjutan tidak mungkin dapat dipahami sebelum memahami dengan baik konsep yang menjadi prasyarat. Ini berarti dalam belajar dan pembelajaran Matematika diperlukan penguasaan secara baik pada pendahuluan, yaitu pada saat pemberian apersepsi. Disamping itu belajar Matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis didasarkan pada pengalaman yang lalu.
6. Tinjauan Materi (Bangun Ruang)
Bangun ruang adalah bangun yang terbentuk oleh daerah segi banyak
23
yang disebut sisi. Bangun ruang ada bermacam-macam, seperti balok, kubus, prisma, tabung, dll. Namun yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bangun-bangun ruang sisi lengkung yaitu tabung, kerucut, dan bola.
22 Rus Effendi, Pendidikan matematika 3, Modul 1-5, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1992), hlm. 43.
23 Negoro, B. Harahap, Ensiklopedia Matematika, (Ttp: PT ghalia Indonesia, 2003), cet. 2, hlm. 20
16
a. Tabung
2
r t t
Tabung merupakan prisma yang alasnya berbentuk lingkaran.
1) Luas Sisi Tabung luas sisi tabung dapat dihitung dengan rumus:
24 L = luas sisi alas + luas sisi atas + luas selimut = = 2 r
- + 2
rt
= 2 r (r + t)17
2) Volume Tabung Volume Tabung dapat dihitung dengan rumus:
25 V = r
2
x t
Dengan V
= Volume
R = Jari-jari T = Tinggi.
24 Husein Tampomas, Cermat Matematika 3A: Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi, (ttp: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 37 25 Muhammad Nurdin, Matematika3, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 7
dengan l = Luas sisi tabung t = Tinggi tabung r = Jari-jari tabung
b. Kerucut
- + =