DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

  LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bertanggung jawab dan untuk lebih dapat memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja, sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi,misi, tujuan dan sasaran serta dalam rangka perwujudan good governance, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali telah dapat merumuskan dan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015.

  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

  Kami sadar bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran serta masukan konstruktif senantiasa kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di tahun mendatang.

  Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini bermanfaat bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali dan dapat dijadikan landasan bagi kesinambungan Kebijakan program dalam pembangunan selanjutnya.

  Boyolali, Pebruari 2016 KEPALA DINAS PENDIDIKAN,

  PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI

  ABDUL RAHMAN, S.Pd, M.Pd

  Pembina Tingkat I NIP .19630304 198304 1 005

  DAFTAR ISI

  Halaman Judul i

  Kata Pengantar ii

  Daftar Isi iii

  Ikhtisar Eksekutif iv

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ..... .................................................... 1

  1.2 Gambaran Umum ..... ............................................ 3

  BAB

  II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Organisasi ................................................................

  8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi ................................................................

  13 3.2 Realisasi Anggaran ................................................................

  55 BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan ................................................................................................

  58 4.2 Saran ................................................................................................

  58 LAMPIRAN-LAMPIRAN

IKHTISAR EKSEKUTIF

  A. Pendahuluan

  Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

  Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 125) dan Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali, Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidiian, Bidang Sekolah Dasar, Bidang Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, Bidang Pemuda dan Olahraga, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda, dan olahraga.

  B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

  Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah

  Terwujudnya pengelolaan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang baik dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan profesional

   Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali menetapkan 8 misi yaitu :

  1. Mewujudkan Tata Kelola dan Pencitraan Publik Penyelenggaraan pendidikan yang baik

  2. Mewujudkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

  3. Mewujudkan pelayanan dan melakukan pembinaan bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

  4. Mewujudkan Efisiensi dan Efektivitas penyelenggaraan Pendidikan, pembinaan Pemuda dan Olahraga

  5. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang partisipatif, transparan, demokratis dan akuntabel

  6. Mewujudkan pengelolaan pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan masyarakat yang lebih partisipatif dan kompetitif.

  7. Melestarikan Boyolali melek aksara.

  8. Mewujudkan keberdayaan dan kemandirian Pemuda dalam pembangunan Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Dinas

  Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali melaksanakan 15 program yang dijabarkan dalam 94 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 74.119.960 Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 7 Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

C. Akuntabiltas Kinerja

  Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari 7 sasaran yang telah ditetapkan adalah 95,42%. Beberapa sasaran yang dikategorikan berhasil adalah sebagai berikut :

  Tabel.1 Sasaran Yang Dikategorikan Berhasil Tahun 2015

  NO Sasaran Nilai Capaian Kinerja

  1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat 93,20%

  NO Sasaran Nilai Capaian Kinerja

  2 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar 99,67%

  3 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah 80,00%

  4 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal

  88,57%

  5 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas 94,00%

  6 Meningkatnya kualitas mutu pendidikan 95,32%

  7 Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga 117,14%

  RATA-RATA 95,42%

D. Simpulan dan Saran

  Secara keseluruhan capaian kinerja 95,42% (Kategori Baik) namun dibanding capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 1,97% pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 sebesar Rp. 74.119.960.000,- dengan realisasi penyerapan sebesar Rp. 70.596.210.852,- atau penyerapan sebesar 95,25%.

  Jika dibandingkan dengan tahun 2014 pembiayaaan dari APBD sebesar Rp. 80.364.795.000,- mengalami penurunan sebesar 7,77%. Guna meningkatkan capaian kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan

  Olahraga Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua bidang. Upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali lebih baik dan akuntabel antara lain dengan melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat konstitusi yang dipertegas dengan pasal 28B ayat (1) setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan pasal 31 ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Karena itu negara harus menjamin pemenuhan layanan pendidikan kepada setiap warga negara tanpa diskriminasi.

  Dalam koridor tersebut, pemerintah di semua tingkatan berkewajiban mendorong ketersediaan, keterjangkauan, mutu dan relevansi, kesetaraan dan kepastian layanan pendidikan bagi seluruh warga negara. Sehingga mampu menjawab permasalahan pendidikan yaitu perluasan akses layanan pendidikan bagi seluruh warga negara, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing hasil pendidikan serta penguatan tata kelola dan citra publik dalam pengelolaan pendidikan.

  Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pengukuran keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di semua tingkatan yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam kurun waktu tertentu. Adapun variabel IPM meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam korelasi ketiga variabel tersebut variabel pendidikan menempati posisi strategis, karena diakui bahwa peningkatan angka lama sekolah merupakan akselerator bagi peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) dan angka pertumbuhan pendapatan perkapita masyarakat.

  Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

  Sebagaimana dimaklumi untuk mencapai program pembangunan daerah yang merupakan tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya pengelolaan di bidang pendidikan, dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan taraf hidup masyarakat, sehingga berdampak terhadap capaian IPM di Kabupaten Boyolali.

  Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, kolusi dan nepotisme, Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, telah berimplikasi terhadap perubahan paradigma dan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan yang ada di daerah, dari Paradigma Sentralistik ke Paradigma Desentralistik, yang pada tataran implementasinya diselaraskan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki daerahnya. Sejalan dengan itu sesuai Undang- undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah (termasuk Pemerintah Daerah). Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 merupakan dampak dari perubahan paradigma pengelolaan pemerintahan dan pembangunan dimaksud, sebagai media informasi sekaligus bentuk akuntabilitas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun.

  Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan tingkat keberhasilan/kegagalan kinerja yang dicapai, selanjutnya diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bahan perbaikan sistem dan penyelenggaraan manajemen kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali di masa mendatang, antara lain melalui perbaikan penerapan fungsi- fungsi manajemen secara benar, mulai dari perencanaan kinerja hingga kepada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai akuntabilitas di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali.

  Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selain sebagai kewajiban juga bertujuan untuk:

  1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai,

  2. Sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali.

  3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

  1.2 Gambaran Umum

  1.2.1 Kedudukan Tugas dan Fungsi Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana Peraturan Daerah

  Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali adalah: (1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda, dan olahraga.

  (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali mempunyai fungsi:

  a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan, pemuda dan olahraga meliputi Pengembangan dan

  Pengendalian Mutu Pendidikan, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah

  Menengah Kejuruan, Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal serta Pemuda, dan Olahraga; dan d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). (3) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda dan olahraga. (4) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3), adalah sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga; b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas

  Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga;

  d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan; e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan kepada bawahan; f. memberikan layanan informasi dalam bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; g. melaksanakan pembinaan terhadap UPTD;

  h. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; i. membina, mengawasi, dan menilai kinerja bawahan serta memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

  1.2.2 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaga Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor

  1250). Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, terdiri dari:

  5. Bidang Sekolah Menengah Pertama terdiri dari:

  7. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal terdiri dari: a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;

  c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

  b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; dan

  Menengah Kejuruan;

  6. Bidang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan terdiri dari: a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Atas dan Sekolah

  c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama.

  b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama; dan

  a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama;

  c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar.

  1. Kepala.

  b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan

  a. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar;

  4. Bidang Sekolah Dasar terdiri dari:

  b. Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan; dan c. Seksi Pendataan dan Penelitian.

  3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidikan terdiri dari: a. Seksi Pengembangan;

  b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.

  a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

  2. Sekretariat terdiri dari:

  b. Seksi Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pelatihan; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal.

  8. Bidang Pemuda dan Olahraga terdiri dari:

  a. Seksi Pemuda dan Pramuka; dan b. Seksi Olahraga dan Seni.

  9. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Yang terdiri dari:

  a. UPTD Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah, sebanyak 19 UPTD.

  b. UPTD SMP Negeri, sebanyak 48 UPTD

  c. UPTD SMP Negeri Satu Atap, sebanyak 4 UPTD

  d. UPTD SMA Negeri, sebanyak 17 UPTD

  e. UPTD SMK Negeri, sebanyak 9 UPTD

  f. UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), sebanyak 3 SKB

  g. UPTD Pengelola Lapangan dan Tempat Olahraga, sebanyak 1 UPTD 10. Kelompok Jabatan Fungsional.

  1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi Pendidikan merupakan aspek strategis yang harus dikelola dan dikembangkan dengan sungguh-sungguh, karena pendidikan berperan langsung dalam pembentukan karakter manusia. Undang-Undang No.

  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral dan sopan santun dengan masyarakat. Beberapa Permasalahan utama yang dihadapi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali adalah:

  1. Anak usia wajardikdas yang tidak sekolah, putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah;

  2. Aksesibilitas, pemerataan dan perluasan pendidikan;

  3. Keterbatasan sarana prasarana sekolah;

  4. Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

  5. Kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing; dan

  6. Biaya pendidikan menengah (SMA/SMK)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Organisasi

  Visi dan misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 sebagai berikut: a. Visi

  Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, eksis, inovatif serta produktif. Visi instansi tersebut perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi.

  Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah

  Terwujudnya pengelolaan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang baik dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan profesional

  

  b. Misi Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut di atas, Dinas Pendidikan,

  Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali telah menetapkan 8 (delapan) misi yaitu :

  1 Mewujudkan Tata Kelola dan Pencitraan Publik Penyelenggaraan pendidikan yang baik

  2. Mewujudkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

  3. Mewujudkan pelayanan dan melakukan pembinaan bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

  4. Mewujudkan Efisiensi dan Efektivitas penyelenggaraan Pendidikan, pembinaan Pemuda dan Olahraga

  5. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang partisipatif, transparan, demokratis dan akuntabel

  6. Mewujudkan pengelolaan pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan masyarakat yang lebih partisipatif dan kompetitif.

  7. Melestarikan Boyolali melek aksara.

  8. Mewujudkan keberdayaan dan kemandirian Pemuda dalam pembangunan Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5

  (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis :

  1. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat

  2. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar

  3. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah

  4. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal

  5. Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas

  6. Meningkatnya kualitas mutu pendidikan

  7. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga Sasaran strategis

  • – sasaran strategis tersebut memiliki 32 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.
Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

  Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati Boyolali sebagai pemberi amanah kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Bupati Boyolali sebagai pemberi amanah dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

  Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015

  NO Sasaran strategis Indikator Kinerja Target

  1

  2

  3

  4

  

1 Meningkatnya perluasan Angka PAUD (% jumlah siswa 77,00 %

akses pendidikan dalam TK/RA/Penitipan anak dibandingkan masyarakat jumlah anak usia 4-6 tahun) APK SD/MI & Paket A 101,20 %

  APK SMP/MTs & Paket B 98,00 % APK SMA/MA/SMK & Paket C 70,00 % APM SD/MI dan Paket A 85,00 % APM SMP/MTs dan Paket B 73,48 %

  NO Sasaran strategis Indikator Kinerja Target APM SMA/MA/SMK & Paket C 49,19 % APS SD/MI 0,03 % APS SMP/MTs 0,23 % APS SMA/MA/SMK 0,26 % Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

  SPM Dikmen 100,00 %

  SMP/MTs 1,73 % SM/MA 0,90 % Persentase Laboratorium/Sekolah SMP/MTs 66,06 %

  6 Meningkatnya kualitas mutu pendidikan Persentase guru bersertifikasi 93,65 % Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,00 % Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,00 % Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 98,00 % Ratio ruang kelas rusak SD/MI 9,52 %

  SNP 100,00 %

  5 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan berkualitas

  SPM PNF 70,00 %

  4 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan Non Formal

  3 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan menengah

  99,54 % Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 99,74 % Ratio murid dgn kelas SD/MI 17,10 orang

  SPM Dikdas 100,00 %

  2 Terpenuhinya kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan dasar

  SMP/MTs 1,02 ruang SM/MA 1,09 ruang

  SMP/MTs 441,23 orang SM/MA 443,66 orang

Ratio kelas dgn ruang kelas

SD/MI 1,05 ruang

  SMP/MTs 10,59 orang SM/MA 26,88 orang Ratio murid dgn sekolah SD/MI 153,15 orang

  SMP/MTs 29,32 orang SM/MA 26,88 orang Ratio murid dgn guru SD/MI 18,00 orang

  SMK/MA 88,43 % SMK 78,70 %

  NO Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Persentase UKS/Sekolah SD/MI 18,19 %

  SMP/MTs 78,20 % SMK/MA 90,70 % SMK 80,20 %

Persentase Perpustakaan/Sekolah

SD/MI 80,15 % SMP/MTs 97,38 % SMK/MA 98,86 % SMK 76,02 %

  7 Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga Peringkat PORDA

  5 Jumlah siswa mendapat penghargaan PORDA 21 orang Jumlah Pramuka mendapat penghargaan tingkat provinsi 6 orang

  Sumber : Dokumen Penetapan Kinerja Perubahan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015

  Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 74.119.960.000,- yang selengkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir).

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali merupakan perwujudan kewajiban Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan

  keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

  Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selain capaian setiap sasaran, LAKIP ini juga menyajikan analisis efisiensi dan efektivitas yang merupakan perbandingan capaian kinerja input terhadap

  output kegiatan pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali tahun 2015.

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (tahun 2014). Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (tahun 2015).

  Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun 2015.

  a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

  b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

  Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kebijakan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui perencanaan kinerja (performance plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2015 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Selisih yang timbul akan dianalisis guna menetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator, dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang dikategorikan menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut :

  Tabel 3.1 Skala Pengukuran Tingkat Capaian Kinerja

  

No. Rentang Capaian Kategori Capaian

  1 Lebih dari 100% Sangat Baik (A) 2 76% sampai dengan 100% Baik (B) 3 56% sampai dengan 75% Cukup Baik (C)

  4 Kurang dari 55% Kurang (D) Secara rinci pencapaian sasaran diuraikan sebagai berikut :

  Sasaran 1 : Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat.

  Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1

  Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Capaian Koordinator NO Indikator Kinerja Satuan RPJMD Target Kategori Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 2015 Kinerja (Bidang) 2015

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  

7

  8

  9

  10

  11

  12

  13

  1

  a. Angka PAUD (% % 77,00 50,79 56,76 61,85 66,21 77,00 69,80 90,65% Baik PAUDNFI jumlah siswa TK/RA/Penitipan anak dibandingkan jumlah anak usia 4-6 tahun)

  

b. APK SD/MI & Paket % 101,20 99,49 98,70 98,97 99,27 101,20 99,35 98,17% Baik SD

A

  Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Capaian Koordinator NO Indikator Kinerja Satuan RPJMD Target Kategori Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 2015 Kinerja (Bidang) 2015

  

c. APK SMP/MTs & % 98,00 92,56 91,50 92,08 93,62 98,00 94,20 96,12% Baik SMP

Paket B d. APK SMA/MA/SMK % 70,00 68,05 68,08 69,45 69,91 70,00 72,89 104,13% Sangat Baik SMA & & Paket C

  SMK

  

e. APM SD/MI dan % 85,00 84,66 83,93 83,72 84,71 85,00 86,01 101,19% Sangat Baik SD

Paket A

f. APM SMP/MTs dan % 73,48 66,85 65,53 72,05 68,61 73,48 69,95 95,20% Baik SMP

Paket B g. APM SMA/MA/SMK % 49,19 46,02 47,71 48,57 49,71 49,19 49,02 99,65% Baik SMA & & Paket C

  SMK

  

h. APS SD/MI % 0,03 0,10 0,06 0,07 0,03 0,03 0,05 97,94% Baik SD

i. APS SMP/MTs % 0,23 0,31 0,27 0,33 0,36 0,23 0,21 102,60% Sangat Baik SMP

j. APS SMA/MA/SMK % 0,26 0,68 0,77 0,47 0,48 0,26 0,41 79,73% Cukup Baik SMA & SMK

k. Angka Melanjutkan % 99,54 95,58 95,64 93,73 97,54 99,54 98,40 98,85% Baik SD

(AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

l. Angka % 99,74 97,85 71,36 74,30 76,11 99,74 79,33 79,54% Cukup Baik SMP

Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK m.Ratio murid dgn kelas

  • - SD/MI orang 17,10 20,00 19,93 19,51 20,00 17,10 19,02 111,23% Sangat Baik SD

  • - SMP/MTs orang 29,32 21,00 31,01 30,07 31,00 29,32 30,15 102,83% Sangat Baik SMP

  • SM/MA orang 26,88 32,00 30,00 28,00 28,00 26,88 28,41 105,69% Sangat Baik SMA & SMK n. Ratio murid dgn guru
  • - SD/MI orang 18,00 13,00 12,72 12,62 13,00 18,00 12,23 67,94% Cukup Baik SD

  • - SMP/MTs orang 10,59 13,00 12,55 12,78 14,00 10,59 13,71 129,46% Sangat Baik SMP

  • SM/MA orang 26,88 11,00 12,00 11,00 11,00 26,88 11,40 42,41% Kurang SMA & SMK o. Ratio murid dgn sekolah
  • - SD/MI orang 153,15 124,00 122,56 121,26 120,00 153,15 119,83 78,24% Cukup Baik SD

  • - SMP/MTs orang 441,23 347,00 339,40 339,00 350,00 441,23 352,65 79,92% Cukup Baik SMP

  • SM/MA orang 443,66 346,00 363,00 347,00 365,00 443,66 368,72 83,11% Baik SMA & SMK p. Ratio kelas dgn ruang kelas
  • - SD/MI ruang 1,05 0,98 0,97 0,99 0,99 1,05 1,00 95,24% Baik SD

  • - SMP/MTs ruang 1,02 1,57 1,03 0,97 0,99 1,02 0,98 96,08% Baik SMP

  • SM/MA ruang 1,09 0,98 1,06 1,07 1,08 1,09 1,03 94,50% Baik SMA & SMK Angka buta aksara

  0,00 0,34 99,66% Baik Rata-rata capaian kinerja sasaran 93,20 % Baik

  umber : Analisis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, 2015 Capaian kinerja meliputi 25 (dua puluh lima) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 93,20% (kategori baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori kurang, 5 (lima) indikator kategori cukup, 12 (dua belas) indikator kategori baik, dan 7 (tujuh) indikator kategori sangat baik.

  Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator : 1) Angka PAUD (% jumlah siswa TK/RA/Penitipan anak dibandingkan jumlah anak usia 4-6 tahun) a. Usaha dalam mencapai target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan program yang mempunyai dampak secara signifikan pada indikator melalui kegiatan-kegiatan: Pembangunan Gedung Sekolah TK, Pengadaan alat praktik dan peraga siswa, Pengadaan meubeler sekolah , Pelatihan kompetensi tenaga pendidik, Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan melakukan Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini.

  b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya akses anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga kategori miskin dan pemahaman orang tuanya akan pentingnya pendidikan anak usia dini yang masih rendah serta penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dengan biaya pendidikan murah belum dapat diwujudkan sepenuhnya, di sisi lain kemampuan pemerintah untuk membangun lembaga PAUD negeri sangat terbatas. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mendorong pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam pendirian lembaga PAUD, memperkuat pelayanan PAUD di daerah-daerah terpencil dan pelosok. Dengan demikian, akan tercipta pemerataan pendidikan usia dini.

  c. Penggunaan anggaran untuk kegiatan dalam upaya mencapai target sebesar Rp. 1.582.017.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.106.592.000,-

  d. Target Angka PAUD sebesar 77% baru dapat tercapai 69,80% atau capaian kinerja sebesar 90,65%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja, namun belum dapat memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Untuk melaksanakan indikator di atas dilaksanakan dengan :

  No Program Kegiatan Anggaran Realisasi

  1 Program Pendidikan Anak Usia Dini

   Pembangunan gedung sekolah  Pengadaan alat praktik dan peraga siswa  Pengadaan mebeluer sekolah  Pelatihan kompetensi tenaga pendidik  Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini  Penyelenggara an Pendidikan Anak Usia Dini  Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini

  1.582.017.000 1.106.592.000

  360.000.000 658.730.000 180.000.000

  21.924.000 229.150.000 88.933.000 43.280.000

  

Anggaran Program

Pendidikan Anak Usia Dini

Pembangunan gedung sekolah Pengadaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini

  2) APK SD/MI & Paket A

  a. Untuk mencapai target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan: Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS, dan Penyelenggaraan Paket A Setara SD. Optimalisasi dan efisiensi penggunaan anggaran/sumber daya untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp. 668.496.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 418.262.700,- (realisasi anggaran sebesar 69,23%) Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah masih kurangnya perluasan akses dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan

  b. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah optimalisasi kegiatan yang mempunyai output perluasan akses dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan, seperti Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.

  c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 101,2% dapat terealisasi 99,35% atau capaian kinerja sebesar 98,17%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,08%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. 3) APK SMP/MTs & Paket B

  a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APK SMP/MTs & Paket B dilakukan dengan kegiatan Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

  b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp. 5.148.880.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.822.341.517 (realisasi anggaran sebesar 93,66%) c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 98% dapat terealisasi 94,20% atau capaian kinerja sebesar 96,12%, sehingga indikator ini belum optimal tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,58%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan memberikan lebih banyak lagi subsidi untuk membantu anak dalam menjangkau hak pendidikannya, seperti beasiswa dan pendirian sekolah satu atap, serta pendirian SMP Terbuka yang bertujuan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anak- anak lulusan SD/MI atau sederajat yang tidak dapat mengikuti pendidikan SMP Reguler karena berbagai hambatan yang dihadapinya. SMP Terbuka memiliki satu atau lebih Tempat Kegiatan Belajar (TKB) dan dalam operasionalnya menginduk pada SMP Negeri.

  4) APK SMA/MA/SMK & Paket C

  a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan dalam Program Pendidikan Menengah, salah satunya adalah pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan paket C setara SMU.

  b. Efisiensi penggunaan sumber daya, melalui penggunaan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp. 88.310.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 84.500.000,- (realisasi anggaran sebesar 95,69%).

  c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 70% dapat terealisasi 72,89% atau capaian kinerja sebesar 104,13%, sehingga indikator ini dapat tercapai dan jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 2,98%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, ditetapkan dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang amat baik. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah faktor geografis, rendahnya kesadaran orang tua dan masyarakat terhadap masalah pendidikan menengah, ketidakmampuan secara finansial untuk menyekolahkan anak- anaknya menjadi salah satu permasalahan rendahnya APK. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, mengupayakan sekolah murah dan dari sisi ketersediaan sekolah.

  5) APM SD/MI dan Paket A

  a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APK SD/MI & Paket A antara lain dilakukan dengan kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS.

  b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp. 5.148.880.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.822.341.517 (realisasi anggaran sebesar 93,66%).

  c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 85% dapat terealisasi 86,01% atau capaian kinerja sebesar 101,19%, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,30%. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik

  Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah perluasan akses, pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan serta Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali

  6) APM SMP/MTs dan Paket B

  a. Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator APM SMP/MTs dan Paket B dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar salah satunya adalah kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS.

  b. Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target sebesar Rp. 5.148.880.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.822.341.517 (realisasi anggaran sebesar 93,66%).

  c. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 73,48% dapat terealisasi 69,95% atau capaian kinerja sebesar 95,20%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan masih terbatasnya akses usia pendidikan menengah ke jenjang SMP, jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 1,34%.. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum berhasil memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi ketersediaan/keterjangkauan sekolah. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah 7) APM SMA/MA/SMK & Paket C