BAB I Apa yang bener

BAB I
Apa yang dimaksud dengan matematika?
Untuk memberikan jawaban yang pasti tentang arti matematika sangatlah sulit. Definisi dari
matematika makin lama makin sukar untuk dibuat tepat dan singkat. Cabang-cabangnya pun semakin
lama semakin bertambah dan bercampur satu sama lainnya. Sampai sekarang diantara para ahli
matematika belum ada kesepaktan yang bulat untuk memberikan jawaban mengenai pengertian
matematika.
Namun demikian, beberapa para ahli matematika mengemukakan pandangan mengenai
pengertian matematika, diantaranya :
1. James dan James(1976) dalam kamus matematiknya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu
tentang logika mengenai betuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan dengan
jumlah yang banyak. Matematika timbul karena pikiran manusia yang berhubungan dengan ide,
proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu aritmatika, aljabar,
geometri dan analisis.
2. Kline (1973), mengatakan bahwa matematika itu bukan pengetahuan yang menyendiri yang dapat
sempurna oleh dirinya sendiri, tetapi keberadaannya itu untuk membantu manusia dalam
memahamidan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.
3. Johnson dan Rising (1972), mengatakan bahwa matematika adalah bahasa, yang menggunakan
istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat. Matematika adalah pengetahun struktur
yang terorganisasikan, sifat-sifat atau teorinya dianut secara deduktif berdasarkan kepada unsur-unsur
yang didefinisikn atau tidak, aksioma-aksioma, sifat atauteori yang telah dibuktikan kebenarannya.

Matematika adalah ilmu tentang pola, seni keindahannya terdapat pada keterurutan dan
keharmonisannya. Jadi, jelasah bahwa matematika adalah ilmu deduktif.
Perlu kita ketahui bahwa baik isi maupun metode mencari kebenaran dalam matematika berbeda
dengan ilmu pengetahuan alam apalagi dengan ilmu pengetahuan umumnya. Metode mencari kebenaran
yang dipakai oleh matematika adalah metode deduktif, sedangkan oleh ilmu pengetahuan dimulai dengan
metode induktif atau eksperimen. Namun dalam matematika mencari kebenaran itu bisa dibuktikan
dengan deduktif. Dalam matematika, suatu generalisasi, sifat, teori atau dalil itu belum dapat diterima
kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara deduktif.
Sebagai contoh dalam ilmu fisika, bila dengan percobaannya seseorang telah berhasil menunjukkan
kepada kita bahwa ketika ia mengambil sebatang logam kemudian dipanaskan dan memuai, kemudian
sebatang logam lainnya dipanaskan ternyata memuai lagi, dan seterusnya. Mengambil beberapa contoh
jenis logam lainnya dan ternyata selalu memuai jika dipanaskan, maka ia dapat membuat kesimpulan atau

M Faisal Saputra

1

generalisasi setiap logam yang dipanskan itu memuai. Generalisasi yang dibuat secara induktif itu, dalam
ilmu fisika dibenarkan.
Contoh lainnya misalnya dalam ilmu biologi yang berdasarkan pada pengamatan dari beberapa binatang

menyusui ternyata selalu melahirkan, sehingga kita bisa membuat generalisasi secara induktif bahw setiap
binatang menyusui adalah melahirkan.
Kedua contoh dalam ilmu fisika dan ilmu biologi tersebut di atas, secara matematika belum dapat
dianggap sebagai generalisasi.
Matematika adalah ilmu tentang telaahan tentang pola dan hubungan, karena dalam matematika sering
mencari keseragaman supaya generelasnya dapat dibuat. Dalam mencari pola hubungan itu kita perlu
memperhatikan keteraturan, keterurutan, keterkaitan, kecenderungan (menebak dan menduga), sehingga
kita dapat polanya atau modeldari konsep matematika tersebut.
Matematika adalah bahasa internasional, karena setiap saat disetiap jenjang sekolah dan setiap
negara orang yang tahu tentunya akan mengerti apa yang dimaksud dengan 3 + 6 = 9. Bahasa matematika
ini untuk siapa saja, kapan saja dan dimana saja pasti akan mempuyai pengertian yang sama. Jadi bahasa
matematika merupakan bahasa yang universal dan berlaku secra umum yang sudah disepakati secara
internasional bagi mereka yang mempelajari matematika.
Selain sebagai bahasa internasional matematika juga merupakan bahasa simbol, karena dalam
matematika banyak digunakan simbol-simbol ≤, ∑, ≥, ÷ , × dan sebagainya.
Matematika adalah seni. Kenapa matematika disebut seni ? dalam seni terlihat unsur keindahan,
keteraturan dan keterurutan. Kita dapat meliht keindahan lukisan sebagai perpaduan kombinasi warna,
keteraturn gerak dalam tarian dan keterurutan penabuh gamelan dengan suara nyanyian. Begitu pula
dengan matematika di dalamnya memiiki unsur-unsur keteraturan, keterurutan seperti halnya seni, indah
dipandang dan diresapi.


M Faisal Saputra

2

BAB II
APA YANG DIMAKSUD DENGAN IPA
Apakah sebenarnya IPA itu ? IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui
metode ilmiah. Jadi di sini metodenyalah yang menentukanapakah pengetahuan itu ilmiah atau tidak.
Atau dengan kata lain metode ilmiah merupakan ciri khusus yang dapat dijadikan identitas dari IPA. Jadi
kita dapat mengenal IPA dari metodologinya. Tetapi pada zaman sekarang ini, dimana ilmu pengetahuan
telah demikian banyaknya, tentunya kita tiak mengetahui secara pasti apakah suatu pengetahuan tertentu
itu dapat melalui metode ilmiah atau tidak. Apakah kita percaya begitu saja uraian dari Bapak atau Ibu
Guru atau uraian dari suatu buku teks ataupun dari sumber informasi yang lain. Kalau demikian halnya,
kita dapat menilik IPA atau bukan IPA dari sumber informasinya. Sesuatu yang kita dapat dari guru itu
ilmiah dan yang didapat dari koran itu tidak ilmiah.
Menurut Nash dalam bukunya The Nature of Natural Science, mengatakan bahwa "Sciene is
a way of looking at The World”.Jadi disini sains atau IPA dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk
dapat mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia. Namun kata Nash selanjutnya cara memandang
sains terhadap sesuatu itu bereda dengan cara memandang biasa atau cara memandang suatu filosof. Cara

memandang IPA bersifat analisis, ia melihat sesuatu secara lengkap dan cermat serta dihubungkan dengan
objek yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif baru tentang objek yang
diamatinya. Yang perlu digarisbawahi dari pendapat Nash ini adalah baha IPA dipandang sebagai suatu
cara atau pola pikir terhadap sasaran dengan seksama, cermat dan lengkap. “ The Whole Science is
Nothing more than a refainment of every day thingking”. Dari kalimat ini lebih jelas dimaksudkan adalah
metode berfikir yang tidak sama dengan pola pikir sehari-hari, berfikirnya harus menjaani “refinement”
sehingga mudah dan lengkap.
JD Bernal menyarankan untuk memahami sains atau IPA harus melalui pemahaman dari
berbagai aspek. Ia menonjolkan adanya lima aspek yang dapat dipandang yaitu :
1. Sebagai suatu institusi
Institusi artinya suatu kelembagaan imaginer, kelembagaan dari bidang profesi tertentu seperti
halnya bidang profesi hokum, bidang kedokteran, pendidikan dan sebagainya.
2. Sebagai suatu metode
Menurut Bernal, adalah suatu kebalikan dengan IPA sebagai suatu institusi yang merupakan hal
yang nyata dan dapat dilihat hubungannya dengan masyarakat, maka IPA sebagai suatu metode
adalah suatu hal yang abstrak merupakan suatu konsepsi.

M Faisal Saputra

3


3. Sebagai suatu kumpulan pengetahuan
Menurut Bernal, Sains dapat dipandang sebagai suatu body of knowledge yang terus tumbuh,
tidak statis. Ia menyatakan bahwa kumpuan pengetahuan dari sains itu tidak sama seperti
pengetahuan agama ataupun kesenian. “Religion is conserned with the preservation of eternal
truth while art is individual performance rather than school that matters”. Artinya agama itu
berkenaan dengan pelestarian suatu kebenaran yang mutlak sedangkan kesenian bersifat
individual. Jadi perbedaannya dengan sains adalah bahwa sains kebenarannya tidak mutlak dan
jumlahnyapun selalu berkembang.
4. Sebagai suatu faktor utama dalam memelihara dan mengembangkan produksi
5. Sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia
terhadap alam semesta.

Menurut Nagel IPA dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek tersebut yaitu :
1. Aspek tujuan
2. IPA dilihat sebagai suatu pengetahuan.
3. Sains dapat diihat sebagai suatu metode.

M Faisal Saputra


4

BAB III
NILAI-NILAI IPA
Nilai-Nilai Ilmu Pengetahuan Alam
1. Nilai Sosial dari IPA
a. Nilai Etika dan Estetika dari IPA
Ilmu pengetahuan alam baik sebagai suatu kumpulan pengetahuan maupin sebagai suatu proses
untuk mendapatkan ilmu itu sendiri, mempunyai nilai-nilai etika dan estetika yang tinggi.
b. Nilai Moral Humaniora
Telah anda ketahui bahwa IPA mengandung nilai etis dan estetis. Namun sebenarnya
IPA mempunyai nilai moral pada apikasinya. Aplikasi IPA dapat diketahui melalui penelusuran
sejarahnya.
c. Nilai Ekonomi dari IPA
Profesi dalam bidang IPA berbeda berbeda dengan bidang lainnya misalnya bidang kedokteran,
hukum dan sebagainya dalam hal kaitannya dengan ekonomi.
2. Nilai-Nilai Psikologis
a. Sikap Mencintai Kebenaran
Seperti kita ketahui bahwa IPA selalu mendambakan kebenaran yaitu kesesuian pikiran dan
kenyataan. Oleh karena itu mereka selalu terlibat dalam proses IPA diharapkan mendapatkan

imbas atau dampak positifberupa sikap ilmiah yang demikian itu.
b. Sikap tidak Purbasangka
Asal IPA membimbing kita untuk tidak berfikir secara purbasangka. Kita oleh saja mengadakan
dugaanyang masuk akal (hipotesis) asal dugaan itu diuji kebenarannya sesuai kenyataannya
atau tidak, baru menetapkan kesimpulan.
c. Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia tidak pernah mutlak
Atas kesadarannya bahwa kesimpulan yang ia dapat hanya berlaku untuk sementara atau
menyadari bahwa pengetahuan yang ia dapat itu baru sebagian yang bisa dicapai, maka hal ini
akan menjadikan orang itu bersikap rendah hati dan tidak sombong.
d. Yakin akan adanya tatanan almi yang teratur dalam alam semesta ini
Dengan mempelajari tentang hubungan antar gejala alam dan menemukan adanya kaidahkaidah atau hukum-hukum alam yang begitu konsisten aturan-aturannya, maka orang akan
menyadari baha alam semesta telah ditata secara teratur.
e. Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain

M Faisal Saputra

5

Menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki bersifat tidak mutlak sempurna maka ia dapat
meghargai pendapat orang lain yang ternyata lebih mengetahuinya atau lebih sempurna untuk

memperbaiki, melengkapi maupun untuk meningkatkan pengetahuannya.
f.

Bersikap tidak putus asa
Orang-orang yang biasa berkecimpung dalam penggalian IPA, sebenarnya mereka itu sedang
menggali atau mencari kebenaran.

g. Sikap teliti dan hati-hati
Metode ilmiah harus dilaksanakan dengan cara yang seksama baik dalam rasionalnya,
ekperimentasi maupun dalam mengambil kesimpulan.
h. Sikap ingin tahu
Rasa ingin tahu itu memang telah dimiiki oleh setiap manusia secara naluriah. Rasa ingin tahu
merupakan titik awal dari pengetahuan yang dimiliki manusia.
i.

Sikap optimis
Ilmuan IPA selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa dengan suatu ekperimentasii yang
tidak selalu menghasilkan sesuatu yang mereka harapkan, namun bila berhasil temuannya itu
akan memberikan imbalan kebahagiaan yang tak ternilai dengan uang.


3. Keterbatasan IPA
a. IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan.
b. IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek pengamatannya.
c. IPA tidak menjangkau masalah etika dan tatakrama yang mempermasalahkan tingkah laku yang
baik atau buruk.

M Faisal Saputra

6

BAB IV
CARA-CARA MEMOTIVASI DALAM PENGAJARAN IPA
Memberikan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang sangat penting.
Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar perlu mempertahankan semangat belajar siswa. Buktibukti menunjukkan bahwa siswa giat untuk belajar. Dengan demikian maka guru perlu mengenal caracara untuk memotivasi siswa untuk belajar.
Diantara motivasi yang telah kita kenal bahwa motivasi terpenting adalah membangkitkan motivasi
belajar intrinsik. Dengan dikenalnya beberapa penyebab timbunya motivasi belajar intrinsik, maka guru
dapat meniptakan suatu kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi belajar intrinsik siswa.
Beberapa masalah yang dapat mempengaruhi timbunya motivsi belajar di kelas, yaitu :
1. Masalah yang berhubungan dengan interaksi diatara para siswa
a. Hubungan antarsiswa di kelas harus terjalin baik

b. Persaingan antar siswa, hendaknya berupa persaingan yang sehat.
c. Rasa keterlibatan diri. Rasa keterlibatan diri menyebabkan setiap siswa yang ada di kelas merasa
dirinya ikut berperan penting dalam kelasnya.
2. Masalah yang melibatkan hubungan antara guru dengan siswa
a. Guru yang bersikap trtutup pasti akan ditakuti siswa, sehingga siswa tidak berani bertanya ataupun
mengemukakan pendapatnya
b. Peraturan yang terlalu ketat yang diberikan oleh guru, menyebabkan siswa berlaku seperti robotrobot tanpa kreasi berfikir sama sekali
c. Hadiah yang diberikan guru atas prestasi tinggi yang dicapai siswa dalam belajar belum tentu
memberikan motivasi belajar siswa.
d. Pujian yang diberikan guru kepada siswa merupakan penguatan atas tugas yang akan dilakukan
dengan benar, sehingga akan memberikan motivasi untuk elakukan tugas-tugas lain sebaik mungkin.
e. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru hendaknya terjangkau oleh siswa, tidak terlalu sulit atau berat.
f. Hukuman yang diberikan guru dapat dalam berbagai bentuk, seperti pengasingan, celaan, kecaman
dan sindiran terhadap kesalahan siswa.
3. Masalah yang berhubungan dengan proses belajar mengajar Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga
hal pokok yang perlu diperhatikan
a. Ke mana siswa menuju pada akhir kegiatan belajar
M Faisal Saputra

7


Kegiatan belajar mirip dengan suatu perjalanan dari suatu titik awal kegiatan yaitu siswa tidak
tahu tentang hal yang akan dipelajari, menuju pada akhir kegiatan yaitu siswa menjadi tahu melalui
proses belajar mengajar. Suatu perjalanan akan lebih menarik jika mengetahui ke arah mana yang kita
tuju.
b. Bagaimana caranya agar siswa tiba pada sasaran yang dituju
c. Bagaimana dapat diketahui apakah sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum
Menurut Gagne, tujuan belajar ini dapat menggambarkan hasil-hasil belajar yang akan diraih oleh
siswa. Hasil-hasil belajar tersebut dikelompokkan menjadi lima kategori pokok, yaitu :
d. Informasi verbal
Informasi yang diterima melalui berbagai program pendidikan, yang hasil belajarnya berupa
kemampuan untuk menyebutkan kembali informasi dengan unkapan siswa sendiri.
e. Keterampilan intelektual
Berupa keterampilan berinteraksi dengan lingkungan melalui simbol-simbol. Beberapa contoh
keterampilan

intelektual

diantaranya

ialah

kemampuan

menyatakan

perbedaan-perbedaan,

mempelajari konsep-konsep, aturan-aturan.
f. Strategi kognitif
Kemampuan yang diatur secara internal yang dapat digunakan untuk membimbing seseorang
dalam menentukan apa yang dipelajari.
g. Sikap
Yang dapat dikelompokan lagi menjadi sikap yang dipelajari sejak dirumah atau situasi sosial
dilingkungan anak-anak lain, sikap yang menyangkut masalah kewarganegaraan, sikap yang
dihubungkan dengan nilai-nilai, misalnya sikap-sikap yang mempengaruhi penampilan.
Tujuan belajar hendaknya jelas, menarik, dan berarti serta berharga bagi siswa, serta sejalan dengan
keperluan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi belajr dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan
istilah ulangan, dan sebagai hasi nya dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai. Sehubungan dengan penilaian
hasil belajar ini, timbul beberapa permasalahan yang sering ditemukan dikelas. Beberapa masalah yang
sering menyebabkan hilangnya motivasi belajar siswa ialah :
a. Ulangan yang terlalu sering diberikan guru, sehingga tidak menimbulkan belajar lagi bagi para siswa.
Karena mereka merasakan sebagai sesuatu yang rutin dan tidak menimbulkan tantangan lagi.

M Faisal Saputra

8

b. Hasil ulanganyang baru dikembalikan kepada siswa setelah tenggang waktu yang sangat lama ( labih
dari satu minggu ), tidak menimbulkan motivasi belajar lagi, karena siswa sudah lama lupa akan
permasalahan yang dibahas dan tidak bermanfaat lagi untuk memperbaiki dan mencari jawaban yang
sebenarnya. Dengan demikian tidak akan memperbaiki prestasi belajar siswa.
c. Soal-soal dalam ulangan yang aspeknya terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan jangkauan pemikiran
siswa, akan menimbulkan frustasi dalam diri siswa yang merasa tidak mampu untuk menjawabnya,
walaupun telah lama mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Soal-soal ulangan harus sesuai
tingkat kesukaannya dengan aspek dari TIK yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Nilai-nilai ulangan yang selalu kurang bagi siswa-siswa tertentu akan menghancurkan motivasi belajar
siswa, karena ia merasa tidak mampu mengikuti program pelajaran itu, sehingga ia akan manarik diri dari
kelompoknya dan tidak berminat lagi mempelajari pelajaran yang dianggapnya sukar itu. Karena itu perlu
adanya variasi dalam tingkat kesukran soal dan kemudahan untuk mencapai hasil belajar yang baik.
e. Pembahasan bahan ulangan yang hasilnya kurang memuaskan dapat pula meningkatkan motivasi
belajar siswa. Dengan diketahuinya secara pasti apa jawaban serta bagaimana menjawab soal tersebut
dengan benar, maka siswa termotivasi untuk belajar lebih giat untuk meraih sukses pada ulangan
berikutnya. Berdasarkan tentang hasil-hasil belajar Gagne, perlu kita ingat bahwa evaluasi tidak cukup
bila hanya dapat mengukur keberhasilan siswa dalam domain kognitif saja, tapi perlu pula dapat
mengukur tercapainya tujuan yang terdapat dalam domain afektif dan psikomotor. Jadi seluruh
kemampuan siswa mendapat kesempatan berkembang yang wajar dan dapat dievaluasi secara menyeluruh
pula.
f. Waktu pemberian evaluasi tidak perlu selalu berdasarkan perjanjian. Pemberian tes secara tiba-tiba
dapat pula memotivasi untuk terus-menerus belajar. Tetapi teknik ini umumnya kurang dapat diharapkan
hasilnya.
Untuk memotivasi siswa dalam belajar IPA ini kita dapat berpedoman pada beberapa prinsip
kebermaknaan :
1) Prinsip kebermaknaan
2) Prinsip prasyarat
3) Prinsp modeling
4) Prinsip menarik
5) Prinsip partisipasi dan keterlibatan
6) Prinsip penarikan bimbingan secara langsung
M Faisal Saputra

9

7) Prinsip penyebaran jadwal
8) Prinsip konsekuen dan kondisi yang menyenangkan
9) Prinsip komunikasi terbuka

M Faisal Saputra

10

BAB V
Anda sudah mempelajari pokok bahasan tentang cara-cara memotivasi dalam mengajarkan IPA.
Apa yang anda ketahui tentang masalah tersebut terlaksana, apabila ditunjang oleh tenaga guru bermutu
dan profesional, sarana laboratorium dan peralatannya.
Faktor Guru
Guru sebagai pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Seperti telah dikatakan di atas,
pendidikan IPA disamping mengajarkan dan menjelaskan fakta ilmiah, juga mempunyai tujuan
menanamkan sikap-sikap ilmiah, nilai-nilai IPA dan mengembangkan kreatifitas anak didik. Bahkan nilainilai luhur dapat ditanam melalui pendidikan IPA seperti tekun dan gat bekerja, jujur dan bertanggung
jawab. Kriteria seorang guru IPA yang bermutu dan profesional diharapkan sebagai berikut :
1) Seorang guru IPA menguasai bidang studi yang diajarkannya, tidak hanya setingkat dengan bahan
pengajaran yang tertuang didalam GBPP sekolah. Guru mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi, lebih
luas daripada bahan pengajaran didalam GBPP sekolah. Guru harus mempunyai pemahaman yang benar
tentang prinsip, konsep dan hukum-hukum IPA. Sebab itu seorang guru IPA harus dapat menilai bukubuku ajar yang tepat sebagai buku siswa.
2) Seorang guru IPA harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang studi yang
diajarkannya. Ilmu pengetahuan selalu berkembang, suatu teori kemungkinan gugur kebenarannya karena
ditemukan fakta yang tidak lagi mendukung teori tersebut. Guru harus mempelajari bidang studinya dari
banyak sumber terutama buku-buku terbitan yang terakhir. Sekitar tahun 1950 buku-buku fisika
menjelaskan bahwa atom adalah bagian benda terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kenyataannya
sekarang atom masih terdiri dari partikel-partikel sub-atom, proton, eletron, neutron.
3) Seorang guru IPA mempunyai keterampilan membuat atau merakit alat-alat sederhana sebagai media
pendidikan.
4) Membimbing siswa melakukan suatu kegiatan, berupa pengamatan dan percobaan. Kegiatan IPA
seperti ini diperlukan untuk menunjang keterampilan proses. Tidak mungkin fakta penemuan IPA
semuanya disampaikan dan dimasukan kedalam pikiran siswa, tetapi yang terutama adalah bagaimana
caranya, bagaimana prosesnya suatu fakta, prinsip, konsep dan hukum IPA ditentukan.
5) Guru IPA harus menyadari bahwa siswa yang dihadapinya bukan seorang spesialis Fisika, spesialis
Kimia atau spesialis Biologi. Kita tidak dapat memastikan apakan seorang siswa akan menjadi spesialis
Fisika, Kimia, atau Biologi, sia-sialah usaha kita maupun siswa, apabila disekolah ia dituntut menghafal
nama-nama hewan atau tumbuhan dalam bahasa latn, yang pada akhirnya ia menjadi seorang pilot.

M Faisal Saputra

11

6) Guru IPA tidak selalu mengharapkan jadwal yang benar dari siswa ketika interaksi belajar-mengajar
berlangsung. Siswa sedang berada dakana situasi mencari dan menemukan prinsip, konsep atau hukum
IPA.
7) Guru IPA harus terampil melontarkan pertanyaan untuk merangsang siswa berfikir. Teknik-teknik
bertanya, jenis-jenis pertanyaan harus dikuasai.
8) Guru IPA tidak perlu merasa rendah diri, bila siswa menemukan hal-hal baru yang tidak dipahami dan
diketahui oleh guru Pengetahuan dan Informasi begitu luas dan kemampuan kita terbatas, sehingga tidak
perlu heran apabila ada hal-hal tentang PA ataupun teknologi diketahui dan ditemukan oleh siswa tetapi
tidak diketahui oleh guru.
9) Guru IPA bertindak sebagai katalisator dan fasilitator. Merangsang siswa untuk berpikir sampai
menemukan sendiri prinsip, konsep dan hukum-hukum IPA, dan memberikan fasilitas belajar, hanya
memberikan informasi secukupnya bilamana diperlukan atau menanggapi pertanyaan siswa.
10) Guru IPA harus menyadari bahwa banyak teori IPA yang hanya dapat dijelaskan dengan logika
rasional dan tidak dapat dibuktikan dengan percobaan. Misalnya teori atom dari Rutherford, bahwa
elektron mengelilingi inti atom menurut lintasan jari-jari. Walaupun demikian, pada waktu guru
menjelaskan teori secara analis rasional, harus mengikuti proses menemukan hasil akhir dengan cara
melontarkan pertanyaan menggiring siswa.
11) Guru IPA harus menyadari bahwa kemampuan, bakat dan minat setiap siswa berbeda-beda. Kita
sebagai guru pun hanya menguasai satu bagian saja dari IPA, tidak mempunyai bakat dan minat pada
bidang lain. Jangan sampai nasib seorang siswa ditentukan hanya karena ia gagal dalam satu atau dua
bidang studi.
12) Guru IPA dan semua guru harus menjadi contoh teladan dan figur panutan, terutama dalam soal nilai
dan sikap. Orang lain atau siswa bukan mengikuti apa yang dikatakan oleh guru tetapi apa yang
dilakukan. Medium is the message, guru sendirilah pembawa pesan yang sesungguhnya sehingga pihak
lain akan mengikutinya.
Faktor murid dan bahan pelajaran
Guru berhadapan dengan manusia dengan segala kelebihan dan kelemahannya, dihantar dan diarahkan
kepada tujuan-tujuan yang mulia. Tujuan-tujuan itu ada yang dirumuskan secara eksplisit tertuang di
dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang segera dapat dilihat hasilnya setelah proses belajarmengajar selesai dengan cara memberikan tes evaluasi hasil belajar.
Tujuan yang terkandung tersirat secara implisit menyangkut masalah nilai, sikap, kreativitas dan sikap
ilmiah. Tujuan ini tidak akan segera dapat dinilai, tetapi berlangsung dalam waktu yang lama, yang sukar
M Faisal Saputra

12

diukur dan dinilai. Pendidikan IPA hanya memberikan kontribusi sebagian kecil untuk mencapai tujuan
tersebut, namun cukup memberi memberi pengaruh dalam menyiapkan sumber daya manusia di
kemudian hari. Dipandang dari sudut murid dan membantu semua murid, seorang guru IPA perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
1) Guru harus memperhatikan dan membantu semua murid, baik yang pandai maupun yang
kemampuannya kurang. Kesulitannya dalam hal ini adalah sistem kenaikan kelas yang seragam dan
jumlah siswa yang terlalu banyak didalam kelas.
2) Percobaan IPA yang akan dilakukan murid, harus jelas tujuannya, apa yang hendak dicapai.
3) Percobaan IPA yang akalan dilakukan lebih banyak bersifat pemecahan masalah sejangkau kemampuan
berpikir murid. Masalah itu harus merangsang siswa berpikir, jangan terlalu mudah tetapi juga jangan
terlalu sulit.
4) Percobaan IPA yang dilakukan murid bukan suatu percobaan yang baru sama sekali, tetapi percobaan
yang sudah dilakukan oleh orang lain. Tujuan utama percobaan ini adalah untuk memperjelas pemahaman
siswa tentang prinsip, konsep, hukum IPA dan tujuan lainnya yang tersirat seperti sikap ilmiah dan
kreativitas.
5) Setiap pelajaran dari suatu bidang studi harus mulai dari bahan pelajaran yang sederhana sampai
kepada bahan pelajaran yang sulit.
6) Bahan pelajaran yang diberikan harus dimulai dari hal-hal yang konkrit sampai kepada hal-hal yang
abstrak. Mulailah dengan fenomena alamiah yang dapat disaksikan oleh murid, baru kemudian diikuti
dengan uraian penjelasan analitis teoritis.
7) Pelajaran harus dimulai dari hal-hal khusus menuju kepada hal-hal yang bersifat umum. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan induktif.
8) Pelajaran harus dimulai dari hal-hal yang dikenal oleh murid dalam lingkungannya sampai kepada halhal yang jauh yang tak dikenal.
9) Pelajaran harus dimulai dari hal-hal yang sudah diketahui menuju kepada hal-hal yang belum
diketahui. Bahan pelajaran yang diberikan sekarang menunjang bahan pelajaran berikutnya.
Faktor motivasi
Hal-hal yang mendorong seseorang untuk mempelajari suatu bahan pelajaran secara aktif adalah
faktor yang sangat oenting dalam proses belajar-mengajar. Setiap murid mungkin mempunyai persamaan
dan perbedaan tentang hal-hal yang mendorong mereka mau belajar. Hal-hal yang mendorong seseorang
untuk belajar secara aktif itulah yang disebut motivasi belajar. Secara umum yang disebut motivas belahar
M Faisal Saputra

13

adalah hal-hal yang mendorong seseorang untuk belajar aktif, atau hal-hal yang membangkitkan minat
untuk belajar. Dapat juga dikatakan motivasi belajar adalah hal-hal yang mendasari seseorang mengapa ia
harus belajar. Motivasi murid untuk belajar kemungkinan bermacam-macam, ada murid rajin belajar
karena takut dihukum, atau mendapat hadiah atau untuk lulus ujian saja. Motivasi seperti ini, bergantung
pada faktor-faktor diluar murid, disebut motivasi eksternal. Motivasi yang lebih baik adalah motivasi
internal, yang berasal dari dalam murid itu sendiri tidak bergantung pada hal-hal diluar dirinya, seperti
hukuman, hadiah, dan sebagainya.
Guru harus dapat menimbulkan kedua jenis motivasi ini, sudah tentu yang lebih baik adalah
motivasi internal. Beberapa prinsip yang dapat menimbulkan kedua jenis motivasi belajar adalah sebagai
berikut :
1) Prinsip kebermaknaan
Seorang murid akan termotivasi untuk belajar secara aktif kalau ia menyadari bahwa apa yang
dipelajarinya sungguh-sungguh bermanfaat baginya.
2) Prinsip atraktif
Bahan pelajaran yang disampaikan secara menarik akan membangkitkan motivasi belajar. Gaya tarik dari
penampilan guru atau disampaikan dengan bantuan alat peraga, percobaan atau cara lain yang
komunikatif.
3) Prinsip modeling
Prinsip modeling adalah guru sebagai pribadi teladan, figur panutan, ucapan dan tingkah lakunya
meyakinkan. Seperti dikatakan diatas medium is message, guru sendirilah pembawa pesan yang
sesungguhnya. Murid akan ikut bersemangat kalau gurunya sendiri bersemangat, menghayati, mencintai,
menguasai bidang studi yang diajarkannya.
4) Prinsip pre-rekuisit
Bahan pelajaran yang diberikan harus sedemikian urutannya sehingga bahan pelajaran terdahulu
menunjang bahan pelajaran berikutnya. Pelajaran akan membosankan murid apabila penjelasannya
memakai perhitungan matematik, yang prinsip hitungan matematiknya sedikit belum pernah dikenal
murid.
5) Prinsip penyebaran jadwal
Berdasarkan pengalaman dan pendapat murid, sekolah harus menyusun jadwal sedemikian, sehingga
bidang studi yang dinilai berat dan sulit, ditempatkan pada pertemuan-pertemuan pertama pada pagi hari.

M Faisal Saputra

14

Dalam satu hari setiap bidang studi dijadwalkan 2 sampai 3 jam pertemuan. Jam pertemuan yang terlalu
lama dalam satu bidang studi akan menjemukan siswa.
6) Prinsip evaluasi hasil belajar secara teratur
Evaluasi hasil belajar secara teratur dan hasilnya secara terbuka dikembalikan kepada siswa akan
membidik siswa belajar secara teratur pula. Prinsip ini akan sulit dilaksanakan apabila guru mempunyai
beban mengajar yang terlalu banyak.
Sarana Penunjang
Pendekatan metode pendidikan IPA tidak akan mungkin dapat dilaksanakan tanpa sarana penunjangnya.
Beberapa sarana penunjang yang sangat penting demi terlaksananya pendidikan IPA dengan baik adalah
sebagai berikut :
1) Ruang Kelas
Ruang kelas IPA harus mempunyai ciri khusus.
a. Kelas IPA harus mempunyai meja demonstrasi.Meja demonstrasi ditempatkan didepan kelas,
cukup panjang dan cukup tinggi sehingga seluruh siswa dapat melihat, apabila guru melakukan
demonstrasi IPA.
b. Kelas IPA harus mempunyai stop kontak listrik dan was-tafel. Was-tafel dipasang pada salah satu
ujung meja demonstrasi untuk mencuci atau untuk demonstrasi yang membutuhkan air. Stop
kontak listrik juga dipasang pada meja demonstrasi.
2) Laboratorium
Pendidikan IPA yang sempurna hanya dapat dilaksanakan apabila sekolah mempunyai laboratorium.
Sebab prinsip keterampilan proses seperti mengamati, mencatat, mengukur, menghitung, yang
dilakukan oleh murid itu sendiri hanya dapat terlaksana kalau sekolah mempunyai laboratorium.
Laboratorium kimia dan biologi dapat disatukan karena laboratorium kedua bidang studi itu
mempunyai banyak persamaan. Bentuk, keadaan ruangan, susunan kerja dan lain-lain dari
laboratorium itu, tidak dijelaskan disini. Anda dapat membaca dari sumber lain atau dapat
menyaksikan sendiri sekolah yang sudah mempunyai laboratorium yang memenuhi syarat.
3) Peralatan dan bahan
Laboratorium harus dilengkapi dengan alat-alat dan bahan untuk percobaan IPA. Didalam
laboratorium itu alat-alat dan bahan harus disimpan secara teratur dan aman, sehingga mudah mencari
dan mengambilnya. Satu jenis percobaan dilakukan oleh sekelompok murid supaya jumlah alat dan
bahan yang diperlukan tidak terlalu banyak. Satu kelompok paling banyak terdiri dari 2 sampai 3
orang murid, supaya setiap siswa dapat mengambil bagian secara langsung.
M Faisal Saputra

15

Perlu anda ketahui, pada waktu para siswa melakukan percobaan, mereka harus didampingi guru,
mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak bermain-main.
Peraturan-peraturan itu antara lain :
a. Murid-murid tidak diperkenankan masuk kedalam laboratorium kalau tidak ada guru.
b. Bahan-bahan atau alat-alat tidak boleh dibawa keluar tanpa izin guru.
c. Dilarang mencicipi zat-zat kimia.
d. Keruskan alat waktu percobaan harus segera dilaporkan kepada guru.
e. Setelah percobaan selesai, alat-alat harus dibersihkan dan disimpan pada tempat yang ditentukan.
f. Pada waktu meninggalkan laboratorium, kran air, dan kontak listrik harus diperiksa.
4) Perpustakaan
Sekolah yang baik harus mempunyai perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku yang diperlukan
oleh siswa. Buku pegangan siswa untuk setiap bidang studi harus tersedia di perpustakaan, supaya
pada waktu proses belajar-mengajar berlangsung di kelas, murid hanya mencatat bagian-bagian yang
penting saja.
5) Sumber belajar lainnya
Pengetahuan tentang IPA tidka hanya diperoleh didalam ruangan kelas atau laboratorium, tetapi juga
dari alam di sekitar murid. Kunjungan ke alam terbuka, pabrik, atau objek-objek penting lainnya
memperluas wawasan murid tentang IPA. Pada waktu tertentu murid bersama guru mengadakan studytour, perlu membuat perencanaan jauh sebelumnya dan memikirkan hal-hal sebagai berikut :
a. Apakah kunjungan itu sesuai dengan pelajaran din sekolah.
b. Apakah kunjungan itu akan membangkitkan minat murid.
c. Apakah kunjungan itu akan memberikan pengalaman pengamatan yang penting.
d. Apakah kunjungan itu sesuai dengan tingkat kelas atau tingkat beripikir murid.

M Faisal Saputra

16

BAB VI
Peradaban manusia selalu bertumbuh dan berkembang, suatu bangsa mempengaruhi peradaban
bangsa lain. Tidak ada suatu bangsa yang peradabannya maju dari dirinya sendiri. Setiap bangsa saling
mempengaruhi memperkaya kebudayaan masing-masing. Bangsa yang terisolasi dengan bangsa-bangsa
lain, kebudayaan bangsa itu berkembangnya lambat. IPA dan Teknologi mempunyai peranan yang penting
dalam kemajuan peradaban suatu bangsa.
Dalam kegiatan belajar kali ini akan membahas peranan IPA dalam Teknologi dan pengaruhnya
terhadap masyarakat agar anda dapat mengetahui dan mengenal pengaruh timbal balik antara IPA dan
teknologi serta pengaruhnya terhadap masyarakat.
a. Jenis-jenis pengetahuan
Dilakalangan masyarakat anda menemukan bermacam-macam pengetahuan dan kepercayaan.
Burung hantu yang berteriak dimalam hari adalah pertanda munculnya malapetaka. Pelangi adalah tanda
bidadari yang sedang turun mandi. Orang yang mempunyai ilmu tidak mempan dengan peluru atau
pedang. Jalan yang menikung harus dibuat miring kedalam. Ada orang yang menolak kalau rumahnya
diberi nomor 13. Ada orang yang setia mengikuti uraian nasib sesuai dengan tanggal dan bulan
kelahirannya dan masih banyak lagi penjelasan dan kepercayaan yang kita temukan dalam masyarakat.
Berdasarkan pada yang kita sebutkan diatas maka pengetahuan manusia dapat digolongan atas 4
jenis pengetahuan.
1) Pengetahuan tahayul atau mithos
Mithos adalah suatu penjelasan atas fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya diduga dan dipercaya
begitu saja. Semua suku pada zaman dahulu mempunyai mithos dan legenda. Legenda adalah ceritera
rakyat yang berdasarkan mithos.
Contohnya pada zaman dahulu orang percaya pelangi adalah tangga bidadari yang turun mandi, bunyi
burung hantu adalah tanda munculnya bencana, kaisar jepang adalah keturunan dewa maahari. Gunung
tangkuban perahu terjadi dari perahu yang terbalik oleh sangkuriang. Rakyat percaya dan menerima
mithos karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan pikiran manusia pada saat itu dan dorongan ingin
tahunya sudah terpenuhi. Manusia tidak sanggup menjelaskan secara benar ilmiah tentang segala
sesuatu yang diamatinya maka munculah penjelasan yang bersifat tahayul.
2) Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dengan pengamatan pascaindera dan penalaran akal budi disusun secara sistematis untuk menjelaskan fakta yang sedang
dihadapi, yang merangsang pasca-indera dan pikiran manusia.
M Faisal Saputra

17

Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau benda mati. Kemudian manusia
menjelaskan fakta itu atau memperbaiki tafsiran pada fakta yang dihadapinya. Penjelasan fakta yang
sesuai dengan kenyataan merupakan fakta objektif yang tidak dapat dibantah lagi. Misalnya hukum
Archimedes, bahwa benda padat yang tecelup dalam fluida, berkurang beratnya sebesar berat zat fluida
yang dipindahkannya.
3) Pengetahuan super-natural
Pengetahuan super natural adalah pengetahuan yang tidak termasuk pada tahayul dan pengetahuan
ilmiah, namun mempunyai fakta. Pengetahuan super natural tidak dapat dijangkau dengan panca
indera maupun akal budi, sifatnya tradisional (diluar jangkauan akal budi). Karena itu pengetahuan ini
tidak titanggapi dengan akal budi dan bukan objek pengetahuan ilmiah dan IPA. Tetapi masalah
percaya, ditanggapi dengan iman, believe it or not yang sifatnya sangat pribadi dan menyangkut hakhak azasi manusia.
Secara ilmiah ditusuk dengan pisau seharusnya pisau menembus bagian tubuh yang ditusuk. Tetapi
kenyataannya ada orang yang ditusuk tidak luka sedikitpun. Ada orang percaya, setelah mati dari dunia
nyata tersedia kehidupan yang lebih baik, ada pengadilan, ada surga dan neraka, ada malaikat dan
setan dan masih banyak lagi pengetahuan sejenis itu, semuanya termasuk pengetahuan pengetahuan
super natural. Pengetahuan dari agama, termasuk pengetahuan super natural, menyangkut iman dan
hak-hak azasi manusia.
4) Pengetahuan ilmiah semu (Pseudo Science)
Pengetahuan ilmiah semu adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi dicampur dengan
kepercayaan dan hal-hal yang bersifat super natural. Bangsa Babelonia (sekarang Irak) kira-kira 2500
SM menyembuhkan penyakit diamping obat juga menggunakan mantera. Bangsa Babelonia juga ahli
dalam ilmu perbintangan dan memberikan nama pada rasi bintang menurut nama-nama bintang seperti
Leo, Scorpio, Pisces, dan d=sebagainya. Berdasarkan kedudukan bintang itu mereka meramal nasib
seseorang dihubungkan dengan hari dan bulan kelahirannya. Ilmu perbintangan yang dihubungkan
dengan kepercayaan ramalan nasib de=isebut astrologi. Astrologi bukan pengetahuan ilmiah melainkan
pseudoscience. IPA memanfaatkan hukum-hukum alam untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia
bukannya alam seperti bintang-bintang dilangit yang menentukan kehidupan dan nasib manusia.
Makin maju taraf pemikiran dan kebudayaan manusia, wilayah rasio atau IPTEK lebih dominan
dengan kemungkinan masih percaya kepada hal-hal yang bersifat supernatural. Rasio dan iman, IPTEK
dan agama berjalan bersama-sama walaupun IPTEK sudah semakin maju.
b. Manusia selalu bertanya
M Faisal Saputra

18

Menusia didalam dirinya mempunyai suatu dorongan yang disebut dorongan ingin tahu (coriously),
demikianlah kata para ahli. Adanya dorongan ingin tahu ini menyebabkan manusia selalu bertanya
tentang segala sesuatu yang menyentuh panca inderanya maupun pikirannya. Pertanyaan-pertanyaan yang
muncul didalam pikirannya menuntut jawaban dan solusi
Pertanyaan jenis pertama yang muncul dari pikiran manusia adalah pertanyaan-pertanyaan, what, how
dan why tentang segala sesuatu yang menyentuh penca indera dan pikirannya. Pertanyaan-pertanyaan ini
menuntut jawaban dan solusi yang pada awalnya manusia menjelaskan dengan mithos.
Common sense adalah jalan pikiran berdasarkan akal sehat apa adanya seperti yang diamati. Aristotheles
menjelaskan, mataharilah yang beredar mengelilingi bumi karena mataharila yang dilihat mata sehari-hari
yang bergerak dari timur ke barat. Ulat (makhluk hidup) muncul dari bangkai (benda mati) maka
Aristotheles menarik kesimpulan bahwa kehidupan berasal dari benda mati yang terjadi dengan
sendirinya secara spontan yang dikenal sebagai teori Generatio Spontanea.
Pada akhirnya pertanyaan-pertanyaan what, how, dan why dijawab secara ilmiah rasional meghasikan
IPTEK.
Selama hidupnya manusia selalu terus bertanya dan menuntut jawaban sehingga IPTEK selalu
berkembang. Hewan tidak mempunyai pikiran dan dorongan ingin tahu. Yang ada pada hewan hanyalah
naluri yaitu suatu dorongan untuk melastarikan kelangsungan hidupnya. Sarang burung dari abad ke abad
tetap sama.
Pertanyaan jenis kedua yang muncul dari hati dan pikiran manusia adalah what ought, apa yang
seharusnya boleh atau tidak. Seekor ayam jantan bila menemui seekor ayam betina, tidak bertanya-tanya,
betina siapa, boleh atau tidak, tetapi segera mengejarnya. Begitu pula seekor kambing yang menemukan
pohon singkong, tidak bertanya-tanya lagi, pohon singkong siapa, boleh atau tidak, tetapi segera melalap
singkong itu sampai habis daunnya.
c. IPA dan teknologi
Alfin Toffler dalam bukunya, The future shock, membagi masa sejarah manusia dalam 3
gelombang.
1) Gelombang agraria
Gelombang agraria ditandai dengan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian, sumber
energinya adalah tenaga hewan, tenaga manusia atau alam lainnya seperti angin. Gelombang agaria,
berlangsung sampai tahun 1700. Pada masa itu IPA dan teknologi dapat dikatakan berjalan sendirisendiri.

M Faisal Saputra

19

Teknologi adalah aplikasi IPA dalam industri, pemanfaatan penemuan IPA mengelola alam untuk
memudahkan kehidupan manusia. Bangsa Mesir Babelonia kira-kira 3000 SM sudah mengenal teknik
pertanian, bajak, roda. Penemuan manusia pada waktu itu hanya bertolak dari usaha coba-coba, trial
and error dan tidak berdasarkan prinsip IPA. Prinsip kerja teknologi sederhana pada waktu itu baru
kemudian dijelaskan secara ilmiah teoretis.Bangsa Mesir walaupun belum mengenal ilmu kimia
seperti sekarang ini, sudah pandai dalam ramuan obat-obatan, obat pengawet, memurnikan logam,
emas, besi dan biji logam lainnya, membuat gelas dan keramik. Demikian pula bangsa-bangsa lain
seperti India, China, Yunani, Arab mempunyai sumbangan yang besar dalam IPA pada gelombang
agraria.
2) Gelombang industri
Gelombang industri ditandai dengan munculnya industri dan konversi energi, batu bara, minyak
bumi dan gas alam, Tenaga manusia dan hewan digantikan dengan mesin. Gelombang industri
menurut Alfin Toffler berlangsung dari permulaan abad 18 sampai tahun 1970.
Pada gelombang kedua ini IPA dan teknologi berkembang dengan pesat dan mengubah wajah
kebudayaan dan perekonomian dunia. Penemuan IPA ditetapkan dalam tenologi untuk membangun
industri untuk menghasilkan barang-barang keperluan dalam jumlah yang besar dan dibuat dalam
waktu singkat.
Hukum Pascal diterapkan untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, untuk mengepres plat
logam dan mengepak kertas. Kapal laut dan galangan kapal dibuat dari plat besi berdasarkan hukum
Archimedes sehingga kapal masih tetap mengapung walaupun terbuat dari besi.
Tahun 1765 James Watt membuat mesin uap pertamasebagai pemanfaatan kalor menjadi energi
mekanik. Pengolahan monyak bumi menjadi beberapa jenis bahan bakar seperti minyak tanah, solar,
bensin mendorong para ahli teknik membuat mesin bakar dalam (internal combustion engine) untuk
menjalankan mobil, sepeda motor dan lain-lain.
Hukum Bernoulli tentang hidrodinamika dimanfaatkan dalam bentuk pesawat terbang untuk
mengangkat pesawat keatas yang terdapat pada sayapnya. Penemuan batere oleh volta tahun 1800
memberikan sumbangan besar pada sumber energi listrik. Hubungan antara arus listrik dan
kemagnetan dimanfaatkan dalam mesin pembangkit listrik secara secara besar-besaran yang dipelopori
oleh Faraday, Oersted dan lain-lain.
Penemuan Maxwell dan Hertz tentang timbulnya radiasi gelombang eletromagnetik dari muatan
lisrik yang bergerak bolak-balik dimanfaatkan dalam pesawat pemancar radio dan penerimaan radio.

M Faisal Saputra

20

Penemuan Einstein secara teoritis tentang energi inti dan dunia atom dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi baru yaitu energi inti pada pembelahan inti atom dan pada peleburan beberapa
buah inti atom. Proses pembelahan inti atom radio aktif dibuat didalam reaktir atom yang
mengendalikan reaksi ini sehingga energi yang dihasilkannya dapat diatur, sama seperti pembakaran
uap bensin didalam silinder mesin.
3) Gelombang informasi
Gelombang informasi sebagai gelombang ketiga menurut Alfin Toffler dimulai kira-kira tahun
1970. Cirinya adalah teknologi super canggih dalam bidang informasi telekomunikasi, komputer,
teknologi angkasa luar, bio teknologi dan rekayasa genetika.
Mesin dan peralatan pabrik dikendalikan dan dikerjakan oleh komputer dan robot. Dengan
bantuan satelit, informasi menyebar ke seluruh dunia dalam waktu yang bersamaan sehingga produk
bumi seperti menjadi satu. Para ahli meramalkan bahwa memasuki abad 21 biologi akan lebih
menonjol.
Dalam modul ini hanya akan diberikan salah satu ciri gelombang ketika yaitu rekayasa
genetika. Rekayasa genetika atau teknologi genetika adalah sesuatu yang berkaitan dengan upaya
manipulasi genetika untuk segala tujuan yang dilakukan pada organisme atau makhluk hidup.
Jenis-jenis rekayasa genetika adalah sebagai berikut :
a. In Vitro Fertilization (bayi tabung)
Sel telur dan sperma dari pasangan suami istri dipertemukan didalam sebuah tabung diluar
kandungan. Hasil pembuahan (voetus) dimasukan lagi kedalam kandungan ibunya.
b. Cloning
Cloning adalah reproduksi makhluk hidup hanya dari satu orang tua saja. Metode ini dilakukan
pada ikan. Sel telur dari ikan, intinya dikeluarkan dan dikosongkan. Lalu dari ikan itu juga
diambil satu sel kemudian dimasukan ke dalam sel telur yang telah dikosongkan tadi dan
dibiarkan hidup, tumbuh menjadi foto copy ikan semula.
c. Artificial insemination by donor
Sel telur dibuahi oleh sperma dari pria lain yang buka suamiyaitu dari Bank sperma.
d. Recombinant DNA
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) di dalamnya terdapat pembawa informasi genetik blue print dari
makhluk hidup yaitu apa-apa yang terdapat dalam makhluk hidup sudah ada di dalam DNA dan

M Faisal Saputra

21

segmen-segmen sifat organ dari suatu makhluk hidup seperti mata biru, warna rambut dan
bentuknya, jenis daun dan lain-lain.
e. Therapeutic abortion
Ilmu kedokteran akan semakin maju. Sekarang para dokter sudah dapat mendeteksi keadaan bayi
yang baru beberapa minggu umurnya di dalam kandungan seperti jenis kelamin, cacat, IQ. Bila
ornag tua tidak menghendaki anak itu lahir karena cacat maka dokter dapat menggugurkannya.
4) Dampak IPA dan teknologi terhadap masyarakat
Diatas telah diuraikan betapa IPA dan teknologi telah memberkan kemakmuran dan kemudahan bagi
kehidupan manusia. Anda dapat menyaksikan sendiri bahwa disamping IPTEK memberi sumbangan
positif bagi kehidupan manusia, IPTEK juga membawa akibat negatif. Dibawah ini hanya diberikan
beberapa contoh saja akibat negatif dari kemajuan IPTEK.
a. Kerusakan lingkungan hidup
Pada gelombang kedua, masa industri sampai sekarang kemajuan IPTEK mendorong manusia
menguras sumber daya alam. Akibatnya hutan semakin berkurang, air tercemar, udara menjadi kotor,
lapisan ozon menjadi tipis.
b. Interaksi sosial
Pada gelombang agraria hubungan antara manusia dengan manusia lainnya diwarnai dengan
hubungan kekeluargaan, tata krama semangat gotongroyong dan lebih banyak waktu yang dipakai
untuk berkomunikasi anar pribadi.
c. Manusia menjadi bagian dari mesin
Manusia menciptakan teknologi untu kepentingan manusia sendiri guna meningkatkan mutu dan
jumlah produksi. Untuk itu diperlukan peralatan yang canggih dan rumit yang bekerja secara cepat dan
tepat. Dalam keadaan seperti ini manusia hanya menjadi satu bagian dari mesin yang bekerja secara
mekanis dan rutin tanpa pribadi.
d. Pengaruh teori evolusi Darwin
Pada abad ke 19 Darwin menerbitkan sebuah buku tentang evolusi makhluk hidup yang
berjudul The Origin of The species by means of natural selections. Dalam buku itu Darwin
mengemukakan dua teori pokok tentang evolusi :


Spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau. Spesies adalah
kumpulan tanaman atau makhluk hidup yang mempunyai banyak persamaan dan dapat
melangsungkan perkembangbiakan satu sama lain.
M Faisal Saputra

22



Evolusi terjadi melalui seleksi alamiah. Seleksi alamiah ini terjadi karena bermacam-macam
hal yang saling berkaitan antara lain over produksi, struggle for existence, inheritance of
variations dan survival of the fittes.

e. Rekayasa Genetika
Bayi tabung memerlukan beberapa buah pemikiran dan pertimbangan mengenai voetus yang hidup di
dalam tabung. Pada waktu pembuahan terjadi, di dalam tabung hidup lebih dari satu voetus. Dari
sekian voetus yang hidup hanya satu voetus yang dimasukkan kedalam rahim sedangkan voetus yang
lainnya dibunuh. Masalahnya disini adalah voetus disejajarkan dengan benih hewan sedangkan
menurut para ahli, voetus merupakan satu pribadi benih manusia.

M Faisal Saputra

23

BAB VII
METODE PEMECAHAN MASALAH
Kecepatan perkembangan sains dan teknologi pada akhir-akhir ini menuntut perlunya
pembaharuan bidang pendidikan dan pengajaran sains baik di negara-negara maju maupun di negaranegara yang sedang berkembang, mengingat bahwa sains dan teknologi erperan dalam meningkatkan
kesejahteraan kita baik sebagai individu atau kelompok masyarakat (Eddy M. Hidayat, 1988:1).
Pemaharuan yang dilakukan merupakan upaya untuk mewujudkan tantangan kebutuhan
masyarakat akan pendidikan dan pengajaran sains, yang memberikan bekal kepada anak didika sehingga
mereka kelak dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat yang sudah makin terikat pada
kemajuan-kemajuan sains serta hasil-hasilnya di bidang teknologi.
Kemajuan yang pesat dari sains dan teknologi mengakibatkan informasi yang didapat
dikumpulkan dalam bentuk fakta-fakta ilmiah menjadi berlipat ganda jumahnya. Misalnya menjadi
semakin kompleks karena pertambahan informasi ini diikuti oleh adanya informasi-informasi yang ada
menjadi ditinggalkan karena sudah diganti oleh informasi lain yang lebih relevan dan valid. Hal ini
mengakibatkan apa yang dipelajari pada masa sekarang menjadi tidak cocok kalau menjadi bahan ajar
masa sepuluh tahun yang akan datang.
Upaya pembaharuan pendidikan dan pengajaran sains yang dilakukan tidak semulus sebagaimana
yang direncanakan, karena permasalahan muncul dalam operasional proses belajar mengajar di sekolahsekolah pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Namun demikian kita tidak dapat berhenti berusaha
mencari dan menerapkan alternatif pendidikan dan pengajaran sains yang relevan bagi anak didik dalam
rangka mmpersiapkan mereka menghadapi permasalahan kehidupan abad ke21.
Pengajaran Sains di Sekolah
Pembaharuan pengajaran sains di sekolah dapat ditempuh dengan mengacu kepada prioritas
penekanan permasalahan yang dihadapi. Terdapat bergagai alternatif pemecahan masalah dalam
pengajaran sains, yaitu :
Pertama, Alternatif yang memberikan pada konsep-konsep pokok yang dapat diidentifikasi
dalam disiplin-disiplin ilmu yang tercakup dalam sains. Alternatif ini bertolak dari pandangan bahwa
bagaimanapun banyaknya informasi yang dapat dikumpulkan dalam sains, semuanya pada dasarnya
dikembangkan dari konsep-konsep pokok tertentu yang merupakan kerangka.
Konsep-konsep inilah yang relatif mempunyai masa berlaku yang cukup lama. Di Amerika
Serikat, salah satu proyek pembaharuan pendidikan sains yang berpegang pada alternatif ini adalah
COPES (Conceptually Oriented Program in Elementary Science).
M Faisal Saputra

24

Kedua, alternatif yang memberikan penekanan pada metode sains sebagai bahan pengajaran di
sekolah. Alternatif ini berpedoman pada pandangan bahwa yang paling penting dalam pengajaran sains di
sekolah ialah memberikan bekal pada anak didik untuk belajar sains. Dengan demikian materi seperti
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menyusun hipotesis, dan lain-lain. Contoh program yang
dikembangkan di Amerika Serikat adalah SAPA (