Sejarah Hubungan Internasional Indonesia HUKUM INTERNASIONAL

Sejarah Hubungan Internasional Indonesia
Pasca Merdeka - Reformasi
Disusun oleh:
Kelompok 1:
1. M. Husaini Dani (140105023)
Pembimbing : Yusuf al Qardhawy al asyi., M.H

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberi kesehatan kepada penulis sehingga terselesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Salawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
Nabi Muhammad saw.
Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri
penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah dengan judul “Sejarah Hubungan Internasional Indonesia Pasca MerdekaReformasi” dapat terselesaikan.
Penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Pengantar

Hubungan Internasional. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengantar
Hubungan Internasional Pak Yusuf al Qardhawy al asyi.,M.H yang telah membimbing penulis dalam hal
membuat makalah sederhana ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Banda Aceh, 3 Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. …

2

Daftar Isi...................................................................................................... …

3

Bab I Pendahuluan

A

Latar Belakang ……..…….............……………………………….

4

B

Rumusan Masalah ………………………………………………...

5

Bab II Pembahasan
A

Latar belakang munculnya hubungan internasional………….…….

6

B


Pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia ……................

7

C

Politik bebas aktif Indonesia ………………………………………..

9

D

Hubungan internasional Indonesia pasca merdeka-reformasi ……..

11

Bab III Penutup
A


Kesimpulan………………………………………...........................

14

B

Daftar Pustaka ……………………………………………………..

15

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Hubungan internasional di identifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa
factor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi Negara-negara, organisasi
internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok-kelompok atau
badan-badan dalam suatu Negara), seperti birokasi dan pemerintah domestic, serta individuindividu. Dalam hubungan internasional terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa, seperti :
pola penjajahan, pola hubungan ketergantungan, pola hubungan sama derajat antarbangsa.
Ketentuan atas karena perjanjian internasional akan mengakibatkan hokum yang sekaligus akan
menjalani kepastian hokum pada perjanjian internasional hal-hal yang menyangkut hak dan

kewajiban antar subjek-subjek hokum internasional.
Dari sebagian masyarakat dunia, Indonesia selalu melakukan hubungan dengan bangsa
lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan bangsa lain, kita menetapkan politik luar negeri yang
“bebas” dan “aktif”. Politik luar negeri bebas aktif ini mulai dicanangkan sejak awal merdeka
(1948) oleh Drs. Moh. Hatta1
Sebagai salah satu perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonesia
pernah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan juga
membentuk Gerakan Non Blok bersama beberapa Negara Asia Afrika lainnya.
Pada umumnya, Negara yang telah merdeka dan berdaulat penuh akan mengadakan
hubungan dengan Negara lain. Setiap Negara memiliki perbedaan masyarakat, struktur
pemerintah, dan kepentingan nasional dan perbedaan-perbedaan lainnya. Namun, perbedaan
tersebut biasanya menimbulkan suatu kebutuhan yang menyebabkan adanya hubungan
internasional. Bahkan tidak bias dipungkiri bahwa suatu Negara yang tidak dapat menjalin
hubungan internasional dengan Negara lain akan sulit untuk mempertahankan kedaulatannya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan internasional diperlukan karena suatu
Negara memiliki ketergantungan dengan Negara lain dalam hal memenuhi semua kebutuhan dan
menjaga kedaulatan negaranya. Pada makalah ini saya selaku penulis akan membahas beberapa
1 Drs. A.W. Widjaja, Indonesia Asia Afrika Non Blok Politik Bebas Aktif, hal.15

hal mengenai hubungan internasional yang meliputi hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya

suatu hubungan internasional, pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia, politik bebas
aktif Indonesia serta hubungan internasional yang pernah dijalin Indonesia pasca merdeka –
reformasi.
B. Rumusan Masalah
Agar makalah tidak mengambang dan tersusun rapi secara benar, maka saya selaku penulis makalah
membuat beberapa rumusan masalah yang akan saya bahas didalam makalah :

1.
2.
3.
4.

Bagaimana latar belakang munculnya hubungan internasional?
Apa pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia?
Bagaimana yang dikatakan politik bebas aktif yang dilakukan oleh Indonesia?
Hubungan internasional apa saja yang sudah dijalani Indonesia pasca merdeka –
reformasi?

Bab II


Pembahasan
A. Latar belakang munculnya hubungan internasional
Faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan perkembangan
industri yang tidak merata. Setiap Negara memiliki sumber kekuatan yang berbeda. Mungkin ada
Negara yang kaya akan sumber daya alam, ada pula Negara yang banyak jumlah penduduknya,
sementara Negara lain mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan. Hal tersebut mendorong
kerjasama antar Negara dan antar individu yang tunduk pada hokum yang dianut negaranya
masing-masing. Hubungan internasional merupakan hubungan antarnegara atau antarindividu
dari Negara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut baik dalam hubungan politik, budaya,
ekonomi ataupun hankam.
Hubungan internasional dalam perkembangannya juga memiliki definisi baik sebagai ilmu
atau bidang kaji maupun sebagai fenomena. Fenomena berarti bagaimana Hubungan
Internasional merupakan implementasi interaksi antar aktor Hubungan Internasional. Sementara
ilmu Hubungan Internasional merupakan bidang kajian ilmu sosial-politik yang mencoba untuk
memahami bagaimana pola interaksi yang terjadi antar faktor-faktor yang terlibat dalam
fenomena Hubungan Internasional. Berkaitan dengan hal tersebut, mengkaji Hubungan
Internasional tidak terlepas dari fenomena Hubungan Internasional sebagai objek kajian.Senada
dengan pendapat dari Robert Jackson dan Georg Sorensen, bahwa Hubungan Internasional
merupakan studi perilaku dan konsekuensi hubungan yang dibangun2.
Kerjasama ini tidak hanya diperlukan oleh bangsa atau Negara berkembang. Akan tetapi,

juga Negara-negara besar dan maju. Hubungan internasional Indonesia dengan Negara lain
dilandasi oleh persamaan derajat dan didasarkan pada kemajuan serta persetujuan dari beberapa
atau semua Negara.
Beberapa factor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara
bilateral maupun multilateral, antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber
daya, dan letak geografis. Jika suatu Negara memiliki 4 faktor tersebut, maka Negara tersebut
relatif lebih longgar untuk mengadakan hubungan internasional. Namun, jika 4 faktor kekuatan
tersebut lemah, maka suatu Negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
2 Robert Jackson dan Georg Sorensen, Pengantar ilmu hubungan internasional, 2005, hal.2

Bagi suatu Negara hubungan dan kerjasama internasional sangat penting karena :
1. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri
tanpa bantuan oranglain.
2. Adanya kebutuhan yang disebabkan antara lain oleh pembagian kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata di dunia. Suatu Negara dapat mengadakan
kerjasama antar Negara atau hubungan internasional, bila telah diakui kemerdekaan nya
dan kedaulatannya baik secara de facto maupun de yure oleh Negara lain.
Pada saat pecahnya perang dunia ke II para pakar ilmu hubungan internasional terus berlanjut
untuk focus pada asal muasal hubungan internasional atau antar Negara, dalam usahanya untuk
memahami penyebab pecahnya perang. Setelah konflik tersebut ada beberapa usaha yang

diperbaharui untuk mencapai perdamaian dunia. Ditandai dengan lahirnya PPB pada tahun 1945.
Pada masa pengawasan ini, banyak Negarawan membentuk pandangan bahwa menghilangkan
perang sangatlah tidak mungkin. Lalu mereka lebih memilih untuk berfokus pada bagaimana
cara untuk membatasi dan mengontrol konflik global.
B. Pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia
Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya
sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin
sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya.
Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak
diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai bangsa
yang merdeka.
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk
rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut yang
membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu
Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika
awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari
Negara

lain


terhadap

kemerdekaan

para

pendiri

Negara

kita

mengadakan

hubungan dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita

sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai
sekarang. Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang
pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut
pada umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional ,

Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negaranegara yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita mengenal
juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade Organization (WTO),
dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat membentuk North Atlantic Treaty Organization(NATO).
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan
kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja
sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:
a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui
kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu Negara
tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain. Ketergantungan
tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni, politik, hokum,sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti
penting hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang
dibangun oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar
negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan
pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial.

Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan
persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa Indonesia,
hubungan internasional diarahkan untuk:

a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan Negara
kebangsaan yang demokratis.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara di
dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk
satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju llcrdamaian dunia yang
sempurna.
d. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
e. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran
rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.
f. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran
rakyat.
g. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di
dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.
C. Politik Bebas Aktif Indonesia
Indonesia pada umumnya menggunakan bebas aktif sebagai politik luar negerinya. Bebas,
berarti tidak terikat oleh suatu ideology atau oleh politik Negara asing atau blok Negara-negara
tertentu, atau Negara-negara super power. Dan aktif, artinya dengan sumbangan realistiks giat
mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerja sama internasional dengan menghormati
kedaulatan Negara lain. Jadi kesimpulan nya bahwa politik luar negeri yang bebas aktif, mendukung
kemerdekaan bangsa-bangsa dari kungkungan penjajahan, mempererat hubungan dengan bangsabangsa lain dengan sama derajat, tegak sama tinggi dan duduk sama rendah. 3 Gagasan politik bebas
aktif dicetuskan oleh Drs. Moh. Hatta dihadapan BPKNIP 2 September 1948. Selanjutnya di dalam
GBHN disebutkan “ Dalam bidang politik luar negeri yang bebas aktif diusahakan agar Indonesia
dapat terus meningkatkan peranannya dalam memberikan sumbangannya untuk turut serta
menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera”.
Namun ada sejarah yang kelam dibalik politik bebas aktif yang dianut Indonesia yaitu :

3 Drs. A.W. Widjaja, Indonesia Asia Afrika Non Blok Politik Bebas Aktif, hal.14

Ketika pada zaman orde lama, pemerintah juga menggunakan semboyan politik bebas aktif,
namun kenyataannya menyimpang daripadanya, Republik Indonesia kala itu makin terikat kepada
blok komunis, sedangkan Negara-negara blok barat di musuhi dan di cap sebagai “neo kolim”,
kolonialisme-imperalisme gaya baru, Indonesia terjebak pada penyimpangan ini: seperti Pancasila
diperas-peras menjadi Nasakom. Negara hokum yang demokratis menjadi otoriter dan dictator.
Masyarakat adil dan makmur menajdi masyarakat adil dan makmur bagi atasan dan segelintir
pemimpin. Persahabatan dan perdamaian di dunia menjadi berkonfrontasi dnegan Negara serumpun
(Dwikora). Politik luar negeri yang bebas aktif menjadi kontra antara “kekuatan lama” dan
“kekuatan baru” yang berpaling ke blok komunis, dan pada akhirnya berakhir pada pemberontakan
komunis dengan G30 S/PKI nya pada tahun 1965.
Pada zaman orde lama, politik menjadi panglima, politik sebagai mercusuar. Pemerintah orde
lama menginginkan Indonesia serba nomor satu dimata internasional tanpa mengukur kekuatan
sendiri secara realistis. Politik dalam negeri dikorbankan demi prestise di luar negeri dengan mercu
suarnya, sehingga kehidupan ekonomi makin lama makin merosot, penderitaan rakyat, kelaparan
terjadi dimana-mana.
Setelah zaman orde baru barulah pelaksanaan pada politik bebas aktif dipulihkan yaitu :
“Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif itu diabadikan kepada kepentingan nasional,
terutama kepada kepentingan ekonomi kita yang mendesak dewasa ini”. Selajutnya untuk lebih jelas
nya ditegaskan lah “Pelaksanaan politik luar negeri kita yang bebas aktif itu terus kita abadikan
kepada kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan disegala bidang. Kita
memberi tekanan kepada masalah-masalah ekonomi karena pembangunan ekonomi inilah yang
merupakan tugas nasional

kita yang paling besar. Dalam hubungan ini kerjasama di bidang

ekonomi dengan Negara-negara maju yang selama ini ditempuh akan dilanjutkan yang akan di
manfaatkan secara optimal sebagai pelengkap sumber-sumber pembangunan kita.
Dipanggung perjuangan ekonomi dunia kita berjuang untuk mewujudkan keadilan ekonomi
internasional dan pembangunan Negara-negara yang sedang membangun, dalam rangka mengajak
seluruh dunia untuk menyatukan gagasan, kekuatan dan langkah bersama, agar keadilan ekonomi
dunia benar-benar menjadi kenyataan. Tanpa ini maka Negara yang telah maju akan makin maju,
dan Negara yang masih terbelakang akan tetap terbelakang.
Jadi politik luar negeri kita mendukung kepentingan bangsa melalui pembangunan. Hasilnya
menunjukan hasil yang baik, misalnya Indonesia kembali menjadi Anggota PBB, Konfrontasi

dengan Malaysia berakhir, kerja sama regional (ASEAN) terbentuk dan semakin berkembang,
hubungan dengan banyak Negara bertambah erat, sehingga berhasil mendapatkan kredit secara
teratur demi pembangunan. Dan hingga sekarang ini Indonesia masing memakai politik bebas aktif
sebagai politik luar negeri agar hubungan internasional dengan Negara lain tetap kokoh. 4
D. Hubungan Internasional yang pernah di jalankan oleh Indonesia pasca
kemerdekaan – masa reformasi .
Melalui Perundingan :
1. Konflik Indonesia-Belanda (1945-1950)
2. Melakukan pendekatan dan hubungan baik dengan negara-negara anggota dewan keamanan
PBB
3. Membina hubungan baik dengan Australia saat pasukan nya terlibat dalam tugas AFNEI
4. Membina hubungan baik dengan India sejak Agustus 1946
5. Perundingan Linggarjati (10 November 1946) antara sekutu Belanda - Indonesia
6. Perundingan Renville (17 Januari 1948) Atas prakarsa komisi Tiga Negara ( Belgia,
Australia, Amerika Serikat) Indonesia dipertemukan dengan Belanda di meja perundingan.
7. Perundingan Roem-Royen (17 April-7 Mei 1949) Untuk menghentikan konflik antara
Indonesia degan Belanda, Dewan Keamanan PBB memerintahkan kepada UNCI (United
Nations Commission for Indonesia) untuk mengadakan perundingan.
8. Konferensi Inter-Indonesia (19 Juli 1949) Konferensi Inter-Indonesia dilaksanakan untuk
mempersiapkan pelaksanaan Konferensi Meja Bundar (KMB).
9. Konferensi Meja Bundar (KMB) KMB berlansung di Den Haag, pada 23 Agustus-2
September 1949.
10. Diplomasi kasus Irian pada tahun 1957

Melalui Konflik :
1. Pertempuran Surabaya (25 Oktober 1945)
2. Pertempuran Ambarawa (12 Desember 1945)
3. Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945 – April 1946)
4 Ibid., hal 16-17

Dalam bidang Ekonomi :
1. Diplomasi kasus Mutual Security Act (perjanjian keamanan) tahun 1951 pemberian bantuan
ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika Serikat kepada pemerintah Indonesia
2. Pada Masa Orde Lama dibawah kepemimpinan Soekarno Indonesia menjalin hubungan
dengan Uni Soviet yang berhaluan komunis. Sejumlah Monumen persahabatan Indonesia
dengan Uni Soviet bertebaran di berbagai wilayah antara lain :
a) Stadion utama GBK
b) Pabrik Baja Kraka atau Steel
c) Dan jalan raya di Kalimantan dari Palangkaraya ke Sampit.
Dan terjadi nya konflik ketegangan antara Indonesia dengan Malaysia akibat Soekarno.
3. Pada Masa Orde Baru Indonesia mulai menjalin hubungan baik dengan Negara luar , seperti
memperbaiki hubungan dengan Malaysia yang sempat memburuk di era Soekarno, dan mulai
meminjam bantuan kepada lembaga keuangan milik barat seperti International Monetary
Fund (IMF)
4. Pada Masa Reformasi Indonesia mulai menyelesaikan masalah HAM yang pernah terjadi

dengan mengeluarkan UU mengenai HAM. Dan juga berhasil mendorong ratifikasi empat
konvensi internasional dalam masalah hak-hak pekerja. Pembentukan komnas perempuan
juga dilakukan pada masa pemerintahan Habibie yang pendek tersebut. Tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh Habibi menaikkan kembali derajat kepercayaan Internasional terhadap
Indonesia. Habibi mampu memperoleh simpati dari IMF dan Bank Dunia dengan keputusan
kedulka lembaga tersebut mencairkan program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi
Indonesia sebesar 43 miliyar dolar dan bahkan menawarkan tambahan bantuan sebesar 14
miliyar dolar. Hal ini memperlihatkan bahwa walaupun basis legitimasi dari kalangan
domestic tidak terlampau kuat, namun dukungan internasional yang diperoleh melalui
serangkaian kebijakan untuk member citra positif kepada dunia internasional memberikan
dukungan bagi keberlangsungan pemerintahan Habibi saat periode transisi menuju demokrasi
dimulai.5

5 http://politik.kompasiana.com/2012/03/03/perkembangan-politik-luar-negeri-indonesia439864.html (diakses
pada tanggal 2 Juni 2015)