studio perencanaan kota perencanaan kota (1)

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

BAB VI
LAPORAN HASIL SURVEI
6.1

Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi

6.1.1

Kondisi Fisik Dasar

A.

Geografis
Kabupaten Banyuwangi terletak diantara 7°43’-8°46’ Lintang Selatan dan
113°53’-114°38’ Bujur Timur. Dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kabupaten Situbondo

Sebelah Timur
: Selat Bali
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah Barat
: Kabupaten Jember dan Bondowoso
Secara administratif Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 24 kecamatan, 28
kelurahan dan 189 desa dengan luas total wilayah sekitar 359.225,24 km2. Berikut
merupakan tabel luas daerah per kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 6.1 Luas Daerah per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun 2014
Kecamatan Luas Daerah (km2)
Pesanggara
45.609,62
n
2.
Siliragung
15.719,78
3.
Bangorejo
13.434,16

4.
Purwoharjo 12.567,56
5.
Tegaldlimo
56.177,35
6.
Muncar
8.737,35
7.
Cluring
6.906,13
8.
Gambiran
4.746,69
9.
Tegalsari
5.379,89
10. Glenmore
32.126,95
11. Kalibaru

18.741,80
12. Genteng
5.449,57
13. Srono
7.393,20
14. Rogojampi
7.741,89
15. Kabat
8.339,46
16. Singojuruh
4.387,93
17. Sempu
9.957,77
18. Songgon
20.777,59
19. Glagah
5.028,94
20. Licin
11.265,17
21. Banyuwang 2.673,21

i
22. Giri
1.708,81
23. Kalipuro
19.961,06
24. Wongsorejo 34.393,36
Total
359.225,24
Sumber: Kabupaten Banyuwangi dalam Angka, 2014
No.
1.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-1

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi


Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau
Jawa. Wilayah daratannya memiliki bentang alam berupa dataran tinggi,
pegunungan, pantai serta dataran rendah. Daerah berupa pegunungan merupakan
daerah penghasil produk perkebunan, dataran rendah dengan berbagai potensi
produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah
utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut.
B.

Topografi
Berdasarkan data Banyuwangi dalam angka tahun 2014, Kabupaten
Banyuwangi memiliki ketinggian wilayah 0 hingga lebih dari 3000 meter diatas
permukaan laut. Masing-masing ketinggian tersebut dibagi dalam 6 kelas
ketinggian dengan rincian sebagai berikut,
1. Ketinggian 0-100 meter diatas permukaan laut meliputi luas wilayah
131.897 Ha dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di seluruh
kecamatan di Kabupaten Banyuwangi kecuali Kecamatan Licin, Songgo,
Sempu, dan Kalibaru.
2. Ketinggian 100-500 meter diatas permukaan laut meliputi luas wilayah
153.032 Ha dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di seluruh

kecamatan di Kabupaten Banyuwangi kecuali Kecamatan Muncar.
3. Ketinggian 500–1000 meter diatas permukaan laut meliputi luas wilayah
50.261 Ha dari luas kabupaten. Ketinggian ini hanya terdapat di
Kecamatan Pesanggrahan, Siliragung, Singojuruh, Sempu, Licin,
Kalipuro, Wongsorejo, Glagah, Songgon, Glenmore, dan Kalibaru.
4. Ketinggian 1000–2000 meter diatas permukaan air laut meliputi luas
wilayah 20.923 Ha dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di
Kecamatan Purwoharjo, Muncar, Glenmore, Songgon, Licin, Kalipuro
dan Wonosorejo.
5. Ketinggian 2000-3000 meter diatas permukaan air laut meliputi luas
wilayah 3.026 Ha dari luas Kabupaten Ketinggian ini terdapat di
Kecamatan Muncar, Glenmore, Songgon, Licin, Kalipuro dan
Wonosorejo.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-2

Studio Perencanaan Kota

Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6. Ketinggian lebih dari 3000 meter diatas permukaan air laut meliputi luas
wilayah 84,55 Ha dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di
Kecamatan Songgon, dan Glenmore.
C.

Jenis Tanah dan Geologi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi terdiri dari Regosol,
Litosol, Latosol, Padsolik, dan Gambut. Luas tanah terbesar adalah tanah Padsolik
yaitu seluas 208.450 Ha atau 60,39% dari luas wilayah Kabupaten, sedangkan
luas tanah yang terkecil adalah berupa tanah Latosol seluas 8.426 Ha atau 2,44%
dari luas wilayah Kabupaten.

D.

Klimatologi dan Hidrologi
Berdasarkan data Kabupaten Banyuwangi dalam angka tahun 2014,
Kabupaten Banuwangi memiliki curah hujan terendah pada bulan Oktober dengan

0,8 mm3 per tahun dan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dengan curah
hujan 527,5 mm3 per tahun. Kelembapan di Kabupaten Banyuwangi berada di
rentang 77 hingga 86, dengan suhu antara 24,8 hingga 28,2°C. Sedangkan untuk
kondisi Hidrologi, Kabupaten Banyuwangi memiliki 35 Daerah aliran Sungai.

6.1.2

Kondisi Fisik Binaan
A.

Tata Guna Lahan
Tata guna lahan di Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut.
Tabel 6.2 Tata Guna Lahan Kabupaten Banyuwangi

Sumber: RPJMD
Banyuwangi 2010-

Tabel 6.2 dapat

Jenis guna

lahan
Hutan
Perkebunanan
Sawah
Lain lain
Permukiman

Luas

Presentase

183.396,34 ha
82.143,63 ha
66.152 ha
119.103,81 ha
127.454,22 ha

31,62%
14,21%
11.44%

17,59%
22,04%

Kabupaten
2015

Berdasarkan
diketahui bahwa

penggunaan lahan di Kabupaten Banyuwangi di dominasi oleh hutan dengan luas
wilayah 183.396,34 Ha atau 31,62% sehingga dapat dikatakan bahwa luas
wilayah Kabupaten Banyuwangi masih merupakan wilayah tak terbangun.
B.

Persebaran Sarana
Karakteristik fisik binaan Kabupaten Banyuwangi meliputi tata guna

lahan, selain itu juga prasarana dan sarana pendukung kegiatan masyarakat.
Persebaran sarana dan prasarana ini penting untuk penunjang kehidupan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-3

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

masyarakat salah satunya adaah pendidikan dimana pendidikan merupakan sarana
yang harus di miliki di setiap kecamatan sebagai pemenuhan skala pelayanan.
1. Sarana pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Banyuwangi adalah Taman
Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTS),
Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Berikut merupakan tabel jumlah sarana pendidikan per kecamatan yang
ada di Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 6.3 Jumlah Sarana Pendidikan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun
2013
Jenis Sarana Pendidikan
No Kecamatan TK SD MI SMP MTS
.
1.
Pesanggaran 0
36 3
6
0
2.
Siliragung
1
28 8
7
2
3.
Bangorejo
4
30 12 5
3
4.
Purwoharjo 3
32 12 10
4
5.
Tegaldlimo
4
35 15 6
2
6.
Muncar
5
48 14 14
8
7.
Cluring
7
44 16 8
5
8.
Gambiran
5
32 7
5
3
9.
Tegalsari
1
25 9
3
4
10. Glenmore
0
47 8
7
6
11. Kalibaru
1
33 6
8
1
12. Genteng
1
42 8
14
3
13. Srono
4
44 18 13
4
14. Rogojampi
0
48 8
8
4
15. Kabat
7
39 18 2
6
16. Singojuruh
1
29 3
3
1
17. Sempu
0
32 12 8
2
18. Songgon
3
29 8
4
3
19. Glagah
0
19 2
2
1
20. Licin
2
23 5
2
3
21. Banyuwangi 2
39 5
9
3
22. Giri
0
16 4
3
2
23. Kalipuro
10
28 16 6
9
24. Wongsorejo 8
37 15 8
7
Sumber: Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

SMA

SMK

Total

1
1
2
3
3
2
1
2
1
4
1
6
4
3
1
1
1
1
1
0
4
2
1
2

2
3
2
2
2
6
3
2
3
2
1
5
3
2
1
1
1
1
2
0
3
4
1
2

48
50
58
66
67
97
84
56
46
74
51
79
90
73
74
39
56
49
27
35
65
31
71
79

Berdasarkan Tabel 6.3 dapat diketahui bahwa Kecamatan Muncar
mempunyai persebaran sarana pendidikan yang terbanyak di Kabupaten
Banyuwangi.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-4

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 3

Gambar 6.1 Bagan Jumlah Sarana Pendidikan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

2. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi adalah rumah sakit,
rumah bersalin, puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu. Berikut
merupakan tabel jumlah sarana kesehatan per kecamatan yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 6.4 Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun
2013
Jenis Sarana Kesehatan
Rumah
Rumah
Puskesmas
Sakit
Bersalin
1.
Pesanggaran 0
0
2
2.
Siliragung
0
0
1
3.
Bangorejo
0
0
2
4.
Purwoharjo 0
1
2
5.
Tegaldlimo
0
0
2
6.
Muncar
1
0
4
7.
Cluring
0
0
2
8.
Gambiran
2
0
2
9.
Tegalsari
0
0
1
10. Glenmore
1
0
2
11. Kalibaru
0
0
1
12. Genteng
2
1
2
13. Srono
0
0
3
14. Rogojampi
2
0
2
15. Kabat
0
0
2
16. Singojuruh
0
0
1
17. Sempu
0
0
3
18. Songgon
0
0
1
19. Glagah
0
0
1
20. Licin
0
0
1
21. Banyuwangi 5
0
3
22. Giri
0
0
1
23. Kalipuro
0
0
2
24. Wongsorejo 0
0
2
Sumber: Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014
No
.

Kecamatan

Puskesmas
Pembantu
3
4
5
4
4
8
5
4
3
6
2
4
5
5
5
5
6
4
2
3
4
2
6
6

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-5

Posyandu
57
65
90
91
88
177
83
75
54
133
81
114
115
117
96
70
115
87
49
44
173
50
111
115

Total
62
70
97
98
94
190
90
83
58
142
84
123
123
126
103
76
124
92
52
48
185
53
119
123

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan Tabel 6.4 dapat diketahui bahwa Kecamatan Muncar
mempunyai persebaran sarana kesehatan yang terbanyak di Kabupaten
Banyuwangi.

Object 5

Gambar 6.2 Bagan Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten
Banyuwangi tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

3. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi adalah masjid,
mushola, gereja protestan, gereja katholik, vihara, dan pura. Berikut
merupakan tabel jumlah sarana peribadatan per kecamatan yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 6.5 Jumlah Sarana Peribadatan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun
2013
No
.

Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Pesanggaran
Siliragung
Bangorejo
Purwoharjo
Tegaldlimo
Muncar
Cluring
Gambiran
Tegalsari
Glenmore
Kalibaru
Genteng
Srono
Rogojampi
Kabat
Singojuruh
Sempu
Songgon
Glagah
Licin

Jenis Sarana Peribadatan
Gereja
Masjid Mushola
Protestan
56
152
57
13
74
211
72
45
9
74
233
83
334
89
439
63
218
62
13
65
135
80
65
85
120
4
107
420
89
520
70
288
41
265
104
329
79
226
29
68
47
251
-

Gereja
Katholik
24
22
19
18
12
8
6
13
4
8
2
15
2
4
3
16
3
1

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-6

Vihara

Pura

9
1
1
1
6
1
1
-

11
17
13
17
23
9
3
12
6
1
3
2
5
2
5
-

Total
252
109
317
162
343
434
538
300
91
214
148
227
532
619
358
309
451
313
97
299

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Jenis Sarana Peribadatan
Gereja
Masjid Mushola
Protestan
21. Banyuwangi 65
170
2
22. Giri
30
155
23. Kalipuro
94
75
24. Wongsorejo 64
49
Sumber: Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014
No
.

Kecamatan

Gereja
Katholik
19
1
1

Vihara

Pura

1
-

1
1

Total
258
185
170
115

Berdasarkan Tabel 6.5 dapat diketahui bahwa Kecamatan Rogojampi
mempunyai persebaran sarana peribadatan yang terbanyak di Kabupaten
Banyuwangi.

Object 7

Gambar 6.3 Bagan Jumlah Sarana Peribadatan per Kecamatan di Kabupaten
Banyuwangi tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

4. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi adalah rumah sakit,
rumah bersalin, puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu. Berikut
merupakan tabel jumlah sarana kesehatan per kecamatan yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 6.6 Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun
2013
No
.

Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pesanggaran
Siliragung
Bangorejo
Purwoharjo
Tegaldlimo
Muncar

Jenis Sarana Kesehatan
Rumah
Rumah
Sakit
Bersalin
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0

Puskesmas
2
1
2
2
2
4

Puskesmas
Pembantu
3
4
5
4
4
8

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-7

Posyandu
57
65
90
91
88
177

Total
62
70
97
98
94
190

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Jenis Sarana Kesehatan
Rumah
Rumah
Puskesmas
Sakit
Bersalin
7.
Cluring
0
0
2
8.
Gambiran
2
0
2
9.
Tegalsari
0
0
1
10. Glenmore
1
0
2
11. Kalibaru
0
0
1
12. Genteng
2
1
2
13. Srono
0
0
3
14. Rogojampi
2
0
2
15. Kabat
0
0
2
16. Singojuruh
0
0
1
17. Sempu
0
0
3
18. Songgon
0
0
1
19. Glagah
0
0
1
20. Licin
0
0
1
21. Banyuwangi 5
0
3
22. Giri
0
0
1
23. Kalipuro
0
0
2
24. Wongsorejo 0
0
2
Sumber: Kabupaten Banyuwangi dalam Angka, 2014
No
.

Kecamatan

Puskesmas
Pembantu
5
4
3
6
2
4
5
5
5
5
6
4
2
3
4
2
6
6

Posyandu
83
75
54
133
81
114
115
117
96
70
115
87
49
44
173
50
111
115

Total
90
83
58
142
84
123
123
126
103
76
124
92
52
48
185
53
119
123

Berdasarkan Tabel 6.6 dapat diketahui bahwa Kecamatan Muncar
mempunyai persebaran sarana kesehatan yang terbanyak di Kabupaten
Banyuwangi.

Object 9

Gambar 6.4 Bagan Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

5. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi adalah masjid,
mushola, gereja protestan, gereja katholik, vihara, dan pura. Berikut
merupakan tabel jumlah sarana peribadatan per kecamatan yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-8

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Tabel 6.7 Jumlah Sarana Peribadatan per Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun
2013
Jenis Sarana Peribadatan
Gereja
Masjid Mushola
Protestan
1.
Pesanggaran 56
152
2.
Siliragung
57
13
3.
Bangorejo
74
211
4.
Purwoharjo 72
45
9
5.
Tegaldlimo
74
233
6.
Muncar
83
334
7.
Cluring
89
439
8.
Gambiran
63
218
9.
Tegalsari
62
13
10. Glenmore
65
135
11. Kalibaru
80
65
12. Genteng
85
120
4
13. Srono
107
420
14. Rogojampi
89
520
15. Kabat
70
288
16. Singojuruh
41
265
17. Sempu
104
329
18. Songgon
79
226
19. Glagah
29
68
20. Licin
47
251
21. Banyuwangi 65
170
2
22. Giri
30
155
23. Kalipuro
94
75
24. Wongsorejo 64
49
Sumber: Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014
No
.

Kecamatan

Gereja
Katholik
24
22
19
18
12
8
6
13
4
8
2
15
2
4
3
16
3
1
19
1
1

Vihara

Pura

9
1
1
1
6
1
1
1
-

11
17
13
17
23
9
3
12
6
1
3
2
5
2
5
1
1

Total
252
109
317
162
343
434
538
300
91
214
148
227
532
619
358
309
451
313
97
299
258
185
170
115

Berdasarkan Tabel 6.7 dapat diketahui bahwa Kecamatan Rogojampi
mempunyai persebaran sarana peribadatan yang terbanyak di Kabupaten
Banyuwangi.

Object 11

Gambar 6.5 Bagan Jumlah Sarana Peribadatan per Kecamatan di Kabupaten
Banyuwangi tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-9

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.1.3

Karakteristik Kependudukan
Berdasarkan Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka tahun 2014, penduduk
Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 sejumlah 1.574.778 jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 782.090 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
792.688 jiwa.
Tabel 6.8 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2013
No

Kecamatan

Penduduk
Laki-Laki
Perempuan
1
Pesanggaran
24.755
24.254
2
Siliragung
22.796
22.206
3
Bangorejo
30.239
30.000
4
Purwoharjo
32.796
32.997
5
Tegaldlimo
31.238
30.749
6
Muncar
65.628
64.642
7
Cluring
35.327
35.734
8
Gambiran
29.234
29.921
9
Tegalsari
23.417
23.403
10
Glenmore
34.340
35.957
11
Kalibaru
30.437
31.383
12
Genteng
41.830
42.224
13
Srono
43.966
44.387
14
Rogojampi
46.299
47.247
15
Kabat
33.518
34.260
16
Singojuruh
22.323
23.512
17
Sempu
35.814
36.292
18
Songgon
25.054
25.823
19
Glagah
16.845
17.664
20
Licin
13.951
14.233
21
Banyuwangi
52.544
54.761
22
Giri
14.688
14.178
23
Kalipuro
38.035
38.765
24
Wongsorejo
37.016
38.092
Kabupaten Banyuwangi
782.090
792.688
Sumber : Kabupaten Banyuwangi dalam Angka, 2014

Sex Ratio
L+P
49.009
45.002
60.239
65.793
61.987
130.270
71.064
59.155
46.820
70.297
61.820
84.054
88.353
93.546
67.778
45.835
72.106
50.878
34.509
28.184
107.305
28.866
76.800
75.108
1.574.778

102
103
101
99
102
102
99
98
100
96
97
99
99
98
98
95
99
97
95
98
96
104
98
97
99

Berdasarkan Tabel 6.8 dapat diketahui bahwa pada tahun 2013, jumlah
penduduk laki-laki terbanyak terdapat di Kecamatan Muncar yaitu berjumlah
65.628 jiwa dan perempuan terbanyak juga terdapat di Kecamatan Muncar yaitu
berjumlah 64.642 jiwa.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-10

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 13

Gambar 6.6 Bagan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

Sex ratio rata-rata penduduk Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 99,
yang artinya setiap 100 perempuan terdapat 99 laki-laki. Sex ratio terbesar
terdapat di Kecamatan Giri yakni sebesar 104 dan yang terkecil terdapat di
Kecamatan Glagah dan Kecamatan Singojuruh, yakni sebesar 95.
Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut kelompok umur dan
jenis kelamin di Kabupaten Banyuwangi tahun 2013.
Tabel 6.9 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten
Banyuwangi tahun 2013
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kelompo
k
Umur
0-4
5–9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75+

Penduduk
LakiLaki
63.342
61.899
63.639
65.125
54.377
53.082
57.509
59.494
61.435
57.470
49.978
42.488
34.072
24.105
16.922
17.153

Perempua
n
60.444
59.279
60.433
61.434
53.448
53.989
59.191
60.999
63.151
59.945
51.941
41.765
33.959
26.487
20.645
25.578

Jumlah

123.786
121.178
124.072
126.559
107.825
107.071
116.700
120.493
124.586
117.415
101.919
84.253
68.031
50.592
37.567
42.731
1.574.77
Total
782.090
792.688
8
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-11

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan Tabel 6.9 jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi berdasarkan
struktur umur dikelompokkan menjadi 16 kelas dengan rentang umur 5 tahun.

Object 15

Gambar 6.7 Piramida Penduduk Kabupaten Banyuwangi tahun 2013
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

Jumlah penduduk terbanyak berada pada struktur umur 15 – 19 tahun yaitu
penduduk laki-laki berjumlah 65.125 jiwa dari total penduduk laki-laki 782.090
jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 61.434 jiwa dari total penduduk
perempuan 792.688 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan struktur umur
paling sedikit terdapat pada umur antara 70-74 tahun dengan jumlah penduduk
laki-laki 16.922 jiwa dari total penduduk laki-laki 782.090 jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah 20.645 jiwa dari total penduduk perempuan 792.688 jiwa.
6.2

Gambaran Umum Kecamatan Singojuruh
Kecamatan Singojuruh adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian
tengah utara Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Singojuruh memiliki luas
wilayah sebesar 4.387,93 km² yaitu 1,22 % dari total luas Kabupaten
Banyuwangi. Kecamatan Singojuruh berbatasan dengan lima kecamatan, yaitu:
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat

: Kecamatan Songgon dan Kecamatan Kabat
: Kecamat Srono
: Kecamatan Sempu

Sebelah Timur

: Kecamatan Rogojampi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-12

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Posisi koordinat Kecamatan Singojuruh terletak pada koordinat Bujur
Timur 114’19685°E sampai Lintang Selatan 08’23706° S. Data orbitasi atau jarak
Kecamatan Singojuruh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi adalah
30 km. Kecamatan Singojuruh secara administratif terbagi atas 11 desa, yaitu
Desa Gambor, Desa Singojuruh, Desa Alas Malang, Desa Benelan Kidul, Desa
Lemahbang Kulon, Desa Singolatren, Desa Padang, Desa Cantuk, Desa Gumirih,
Desa Kemiri, dan Desa Sumber Baru dengan desa terluas adalah Desa Gumirih
(13,67%) dan desa dengan luas wilayah terkecil adalah Desa Lemahbang Kulon
(3,83%).
Tabel 6.10 Luas wilayah Kecamatan Singojuruh Menurut Desa Tahun 2013
N
o
1
2
3
4
5

Desa
Gambor
Singojuruh
Alas Malang
Benelan Kidul
Lemahbang
Kulon
Singolatren
Padang
Cantuk
Gumirih
Kemiri
Sumber Baru

3,70
5,37
3,01
4,15

Persentase
Luas
Desa (%)
8,59
12,47
6,98
9,63

1,65

3,83

Luas (Km2)

6
2,92
6,78
7
3,10
7,2
8
3,14
7,29
9
5,89
13,67
10
4,68
10,86
11
5,47
12,70
Total
43,08
100,00
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

Object 17

Gambar 6.8 Perbandingan Luas Wilayah Perkotaan terhadap Kecamatan
Singojuruh
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka, 2014

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-13

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-14

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.1 Peta Orientasi Kecamatan terhadap Kabupaten

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-15

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.2 Peta Administrasi Kecamatan Singojuruh

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-16

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.3 Peta Bagian Wilayah Perkotaan Kecamatan Singojuruh

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-17

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.4 Peta Orbitasi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-18

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.3

Tinjauan Kebijakan Regional dan BWP Kecamatan Singojuruh
Tinjauan kebijakan yang digunakan adalah meliputi RTRW Kabupaten
Banyuwangi, Buku Putih Sanitasi Kabupaten Banyuwangi. Berikut merupakan
kebijakan yang diambil dari peraturan daerah dan kebijakan-kebijakan lain yang
menyangkut kecamatan singojuruh, antara lain.
1. Kecamatan Singojuruh termasuk dalam PPK Kabupaten yang
diarahkan sebagai pusat pertanian dengan pengembangan budidaya
minapadi dengan luas kurang lebih 114 Ha.
2. Kecamatan Singojuruh diarahkan untuk melakukan revitalisasi stasiun
Temuguruh.
3. Terdapat rencana Pengembangan jalan lintas selatan Jawa Timur yang
melewati kecamatan singojuruh
4. Kecamatan Singojuruh diarahkan sebagai pengembangan jaringan
transmisi SUTT 150 Kv
5. Persampahan Kecamatan Singojuruh diarahkan pada Zona II dengan
pengembangan lokasi TPA di Kecamatan Rogojampi
6. Pembangunan MCK umum di Kecamatan Singojuruh dengan biaya
APBD dan APBN
7. Kecamatan Singojuruh diarahkan membuat Daerah Imbuhan Air
Tanah untuk Cekungan Air Tanah Banyuwangi dengan luas 1.737 km
8. Kecamatan Singojuruh diarahkan sebagai wisata budaya upacara adat
dan kesenian tradisional Kebo-keboan berada di Desa Alas Malang
Kecamatan Singojuruh

6.4

Karakteristik Fisik Dasar
Karakteristik Fisik Dasar Kecamatan Singojuruh ini akan dibahas dalam
empat pembahasan anatara lain kondisi topografi, kondisi hidrologi dan
klimatologi, serta kondisi geologi.
6.4.1

Topografi
Kecamatan Singojuruh mempunyai ketinggian wilayah sebesar 100-500

meter. Bagian wilayah tertinggi berada pada bagian barat kecamatan yaitu
tepatnya pada desa Sumbersari, Kemiri, Cantuk, dan Gumirih dimana memiliki
ketinggian berkisar antara 400 meter hingga 500 m, sedangkan pada wilayah yang
memiliki ketinggian yang berkisar antara 300 meter hinga 400 meter berada pada
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-19

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

wilayah Desa Singojuruh, Alas malang, Alas Malang, dan Singolotren, dan bagian
wilayah terendah pada wilayah Desa Lemahbangukulon, Alas Malang, dan
Gambor. Ditinjau dari segi kelerengan, Kecamatan Singojuruh mempunyai tingkat
kemiringan mulai dari 0 hingga diatas 40%. Rata-rata kelerengan kecamatan
singojuruh berada di kelas kelerengan antara 2-8%, dapat dikatakan wilayah
Kecamatan Singojurh memiliki kelerengan yang datar.
6.4.2

Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kecamatan Singojuruh yaitu wilayah kecamatan

dialiri 5 sungai yaitu Sungai Kemapak dengan panjang sungai 3,4 km, Sungai
Tuban dengan panjangn 7 km, Sungai Bate dengan panjang sungan 10,2 km,
Sungai Rawan dengan panjang sungai 2 km, dan Sungai Kumbo dengan panjang
sungai 12,60 km. Rata-rata sungai di Kecamatan Singojuruh dipergunakan
masayarakat setempat sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti
untuk air minum, memasak, dan kegiatan sosial lainnya.
6.4.3

Geologi
Daerah kecamatan Singojuruh memiliki jenis tanah asosiasi latosol

Cokelat dan Regosol Kelabu. Jenis tanah regosol merupakan jenis tanah yang
memiliki tingkat kesuburan yang tinggi sehingga wilayah kecamatan Singojuruh
sangat cocok dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun jenis tanah regosol
pula sangat rentan terhadap erosi sehingga diperlukan adanya peruntukan lahan
sebagai penyangga untuk jenis tanah tersebut. Selain itu terdapat jenis tanah
latosol yang memiliki karakteristik yang keras namun memiliki tingkat kerentanan
yang rendah terhadap erosi sehingga cocok dekembangkan sebagai kawasan
budidaya atau lahan permukiman.
6.4.4

Klimatologi
Curah hujan di Kecamatan Singojuruh adalah antara 8,5-36,71 mm per

hari. Sedangkan untuk hari hujan adalah antara 0-25 hari per bulan. Dapat
dikatakan pula curah hujan ada wilayah Kecamatan Singojuruh reatif stabil dalam
musim kemarau curah hujan masih turun secara stabil sehingga wilayah
Kecamatan Singojuruh dapat dikembangkan sebagai wilayah dengan sektor

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-20

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

perekonomian berbasis pertanian basah yang cenderung membutuhkan air dala
system pengairannya.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-21

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.5 Peta Tematik Jenis tanah

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-22

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.6 Peta Tematik Geologi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-23

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.7 Peta Tematik Hidrologi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-24

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.8 Peta Tematik Topografi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-25

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.9 Peta Tematik Kelerengan

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-26

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.10

Peta Tematik Morfologi

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-27

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.11

Peta Tematik Kontur

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-28

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.12

Peta Tematik Curah Hujan

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-29

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.5

Kependudukan
Kependudukan merupakan sebagai dasar perencanaan sarana dan
prasarana permukiman. Hal demikian juga menjadikan perkembangan kota
menjadi lebih cepat. Berikut merupakan jumlah dan persebaran penduduk di BWP
Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.
6.5.1

Jumlah dan Persebaran Penduduk
Jumlah pertumbuhan penduduk dan persebaran penduduk diperlukan

sebagai dasaran melakukan proyeksi penduduk untuk 20 tahun ke depan. Proyeksi
penduduk dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana
permukiman perkotaan. Berikut merupakan jumlah pertumbuhan penduduk di
BWP Kecamatan Singojuruh pada Tabel.
Tabel 6.11 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Singojuruh Tahun 2010-2014
Jumlah
Pertumbuhan
Penduduk (jiwa)
Penduduk
2010
45.242
2011
45.521
0.616
2012
45.663
0.311
2013
49.060
7.439
Rata-Rata Pertumbuhan Penduduk
2.789
Sumber. Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2011-2014
Tahun

Object 20

Gambar 6.9 Tren Pertumbuhan Penduduk BWP Kecamatan Singojuruh
Sumber. Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2011- 2014

Berdasarkan Gambar 6.9 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
Kecamatan Singojuruh mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Peningkatan
jumlah penduduk disebabkan oleh terjadinya mobilitas penduduk seperti migrasi
masuk dan kelahiran. Dengan data pertumbuhan penduduk maka dapat dilakukan
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-30

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

analisis proyeksi penduduk untuk 20 tahun ke depan dengan menggunakan
metode eksponensial.
Jumlah persebaran penduduk di Kecamatan Singojuruh pada tahun 2013
adalah sebanyak 49.060 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 23.961
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 25.099 jiwa. Berikut merupakan
Tabel 4.1 persebaran penduduk pada tiap desa yang ada di Kecamatan
Singojuruh.
Tabel 6.12 Jumlah Persebaran Penduduk Tiap Desa Kecamatan Singojuruh
Nama Desa

Jumlah
Penduduk
(jiwa)
3.016
7.383
4.590
4.369

Prosentase dari
Jumlah Penduduk
(%)
6.15
17.08
9.36
8.70

Gambor
Singojuruh
Alas Malang
Benelan Kidul
Lemahbang
3.651
7.44
Kulon
Singolatren
4.291
8.75
Padang
3.907
7.47
Cantuk
4.391
8.95
Gumirih
4.213
8.59
Kemiri
4.554
9.28
Sumber Baru
4.044
8.24
Jumlah
49.060
100
Sumber. Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

Dari sebelas desa di Kecamatan Singojuruh, terdapat tujuh desa yang
merupakan Bagian Wilayah Perkotaan yaitu Desa Singojuruh, Alas Malang,
Benelan Kidul, Singolatren, Padang, Cantuk dan Gumirih.

Object 23

Gambar 6.10 Jumlah Penduduk pada Tiap Desa di Kecamatan Singojuruh
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-31

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan Gambar 6.10 Dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
terbanyak terdapat di Desa Singojuruh dengan jumlah penduduk sebanyak 7.383
jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Desa Lemahbang
Kulon dengan jumlah penduduk sebanyak 3.651 jiwa.
6.5.2

Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara luas wilayah dan

jumlah penduduk di suatu wilayah. Kepadatan penduduk digunakan untuk
mengetahui kapasitas suatu wilayah untuk menampung penduduk. Berikut
merupakan Tabel 6.13 Tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap Kelurahan yang ada
di Kecamatan Singojuruh.
Tabel 6.13 Tingkat Kepadatan Penduduk Kelurahan di Kecamatan Singojuruh tahun 2013
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Desa

Luas Wilayah
(km2)

Gambor
3,26
Singojuruh
5,08
Alas Malang
3,11
Benelan Kidul
4,15
Lemahbang Kulon
1,65
Singolatren
2,92
Padang
3,10
Cantuk
3,14
Gumirih
5,89
Kemiri
4,68
Sumber Baru
5,30
Jumlah
42,28
Sumber. Kecamatan Singojuruh dalam Angka (2014)

Jumlah
Penduduk
(jiwa)
3.016
7.383
4.590
4.268
3.651
4.291
3.665
4.391
4.213
4.554
4.044
49.060

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-32

Kepadatan Penduduk
(jiwa/km2)
925
1649
1476
1028
2213
1470
1182
1398
715
973
763
1.160

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 25

Gambar 6.11 Kepadatan Penduduk pada Tiap Desa di Kecamatan Singojuruh tahun
2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

Berdasarkan Tabel 6.13 dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk di
Kecamatan Singojuruh sebesar 1.160 jiwa/km2 dengan kepadatan tertinggi berada
di Desa Lemahbang Kulon, yaitu dengan kepadatan sebesar 2.213 jiwa/km2.
Sedangkan kepadatan terendah berada di Desa Gumirih dengan tingkat kepadatan
sebesar 715 jiwa/km2.
6.5.3

Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk berisi tentang jumlah penduduk berdasarkan jenis

kelamin, jumlah penduduk berdasarkan umur, jumlah penduduk berdasarkan
agama, jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
A.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel.
Tabel 6.14 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tiap Desa di Kecamatan
Singojuruh tahun 2013

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Desa
Gambor
Singojuruh
Alas Malang
Benelan Kidul
Lemahbang Kulon
Singolatren
Padang

Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
1.534
1.482
3.102
4.281
2.169
2.421
2.198
2.070
1.733
1.918
2.154
2.137
1.751
1.914

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-33

Jumlah

Sex Ratio

3.016
7.383
4.590
4.268
3.651
4.291
3.665

104
96
90
106
90
101
91

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
8. Cantuk
2.046
2.345
9. Gumirih
2.057
2.156
10. Kemiri
2.221
2.333
11. Sumber Baru
2.002
2.042
Jumlah
23.961
25.099
Sumber. Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
No.

Desa

Jumlah

Sex Ratio

4.391
4.213
4.554
4.044
49.060

87
95
95
98
95

Object 27

Gambar 6.12 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Singojuruh
Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

Berdasarkan Gambar 6.12 dapat diketahui bahwa perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kecamatan Singojuruh adalah 95
yang artinya setiap 100 perempuan terdapat 95 laki-laki.
B.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dikategorikan menjadi 14

kelompok umur, masing-masing kelompok umur memiliki rentang 5 tahun.
Berikut tabel komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin.
1. Desa Singojuruh
Tabel 6.15 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa
Singojuruh tahun 2013
Umur
0-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun

Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
249
247
235
275
240
295
239
208
213
242

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-34

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
25-29 tahun
235
219
30-34 tahun
217
258
35-39 tahun
251
258
40-44 tahun
252
287
45-49 tahun
240
298
50-54 tahun
237
245
55-59 tahun
175
185
60-64 tahun
191
198
65+
302
363
Sumber. Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Umur

Object 30

Gambar 6.13 Piramida Penduduk Desa Singojuruh Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

2. Desa Alas Malang
Tabel 6.16 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa Alas
Malang Tahun 2013
Umur
0-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
25-29 tahun
30-34 tahun
35-39 tahun
40-44 tahun
45-49 tahun
50-54 tahun
55-59 tahun
60-64 tahun
65+

Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
159
156
184
161
161
159
180
156
127
140
134
136
138
140
145
183
160
181
155
198
145
191
137
124
106
126
181
221

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-35

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Sumber. Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014

Object 32

Gambar 6.14 Piramida Penduduk Desa Alas Malang Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

3. Desa Benelan Kidul
Tabel 6.17 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa Benelan
Kidul Tahun 2013
Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 tahun
187
160
5-9 tahun
188
147
10-14 tahun
178
157
15-19 tahun
182
179
20-24 tahun
145
222
25-29 tahun
139
146
30-34 tahun
141
158
35-39 tahun
170
183
40-44 tahun
167
178
45-49 tahun
155
157
50-54 tahun
143
123
55-59 tahun
109
129
60-64 tahun
82
98
65+
150
219
Sumber : Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Umur

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-36

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 34

Gambar 6.15 Piramida Penduduk Desa Benelan Kidul Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

4. Desa Singolatren
Tabel 6.18 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa
Singolatren Tahun 2013
Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 tahun
172
162
5-9 tahun
164
172
10-14 tahun
167
159
15-19 tahun
163
146
20-24 tahun
141
169
25-29 tahun
138
163
30-34 tahun
137
143
35-39 tahun
147
151
40-44 tahun
171
172
45-49 tahun
146
145
50-54 tahun
108
113
55-59 tahun
110
88
60-64 tahun
70
89
65+
145
175
Sumber : Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Umur

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-37

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 36

Gambar 6.16 Piramida Penduduk Desa Singolatren tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

5. Desa Padang
Tabel 6.19 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa Padang
Tahun 2013
Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 tahun
143
147
5-9 tahun
148
141
10-14 tahun
156
147
15-19 tahun
179
214
20-24 tahun
163
139
25-29 tahun
110
112
30-34 tahun
134
145
35-39 tahun
136
174
40-44 tahun
148
140
45-49 tahun
163
128
50-54 tahun
103
135
55-59 tahun
85
99
60-64 tahun
93
94
65+
146
150
Sumber : Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Umur

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-38

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 38

Gambar 6.17 Piramida Penduduk Desa Padang tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

6. Desa Cantuk
Tabel 6.20 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa Cantuk
tahun 2013
Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 tahun
166
143
5-9 tahun
159
157
10-14 tahun
146
156
15-19 tahun
163
184
20-24 tahun
151
169
25-29 tahun
154
150
30-34 tahun
156
164
35-39 tahun
150
161
40-44 tahun
160
186
45-49 tahun
173
157
50-54 tahun
120
137
55-59 tahun
133
131
60-64 tahun
109
114
65+
141
212
Sumber : Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Umur

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-39

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 40

Gambar 6.18 Piramida Penduduk Desa Cantuk Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

7. Desa Gumirih
Tabel 6.21 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Desa Gumirih
Tahun 2013
Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 tahun
148
137
5-9 tahun
161
145
10-14 tahun
142
163
15-19 tahun
190
183
20-24 tahun
126
129
25-29 tahun
111
114
30-34 tahun
136
126
35-39 tahun
126
115
40-44 tahun
120
140
45-49 tahun
120
124
50-54 tahun
134
137
55-59 tahun
102
117
60-64 tahun
116
101
65+
167
239
Sumber : Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Umur

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-40

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Object 42

Gambar 6.19 Piramida Penduduk Desa Gumirih Tahun 2013
Sumber : Kecamatan Singojuruh Dalam Angka, 2014

C.

Jumlah Penduduk Menurut Agama
Jumlah penduduk menurut agama Kecamatan Singojuruh dapat dilihat

pada Tabel 6.22
Tabel 6.22 Jumlah Penduduk Menurut Agama Tiap Desa di Kecamatan Singojuruh Tahun
2013
Jumlah Penduduk (jiwa)
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Gambor
3.016
0
0
0
Singojuruh
7.371
8
0
4
Alas Malang
4.559
23
6
1
Benelan Kidul
4.259
9
0
0
Lemahbang Kulon
3.586
55
2
5
Singolatren
4.276
24
0
0
Padang
3.665
0
0
0
Cantuk
4.389
2
0
0
Gumirih
4.210
0
3
0
Kemiri
4.550
0
4
0
Sumber Baru
4.043
1
0
0
Jumlah
48.909
122
15
10
Sumber : Kecamatan Singojuruh dalam Angka, 2014
Desa

Budha
0
0
1
0
3
0
0
0
0
0
0
4

Jumlah
3.016
7.383
4.590
4.268
3.651
4.291
3.665
4.391
4.213
4.554
4.044
49.060

Berdasarkan Tabel 6.22 dapat diketahui bahwa penduduk di Kecamatan
Singojuruh sebagian memeluk agama Islam dengan jumlah penduduk sebanyak
48.909 jiwa. Jumlah penduduk menurut agama digunakan sebagai dasaran
memproyeksikan kebutuhan sarana peribadatan di BWP Kecamatan Singojuruh.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-41

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.13

Peta 6. 13 Kepadatan dan Persebaran Penduduk

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-42

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

6.6

Karakteristik Kelembagaan
Karakteristik kelembagaan merupakan lembaga atau organisasi yang
terdapat di suatu daerah. Kelembagaan yang terdiri dari lembaga formal dan non
formal. Kawasan Perkotaan Kecamatan Singojuruh yang terdiri dari tujuh desa
terdapat berbagai macam lembaga, diantaranya lembaga formal dan non formal.
6.6.1

Jenis Lembaga
Jenis lembaga yang ada di Kawasan Perkotaan Kecamatan Singojuruh

Singojuruh yang terdiri dari tujuh desa yaitu:
A.

Lembaga Formal
Lembaga formal yang ada di Kawasan Perkotaan Kecamatan Singojuruh
yaitu:
1. Lembaga pemerintahan desa
Lembaga pemerintahan desa disini merupakan lembaga yang dipimpin
oleh kepala desa dan juga terdapat pegawai dan staff desa.
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
BPD memiliki wewenang antara lain:
a. Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan
Peraturan Kepala Desa
c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa
d. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan
aspirasi masyarakat.
3. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Badan Usaha Milik Desa adalah Lembaga Usaha Desa yang dikelolah oleh
masyarakat dan Pemerintah Desa dalam upaya memperkuat perekonomi
desa dan di bentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Tujuan
pembentukan BUMDes adalah untuk:
a. Mendorong Perkembangan Perekonomian masyarakat desa.
b. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif
masyarakat desa.
c. Mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha mikro sektor informal.
d. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-43

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

e. Meningkatkan pendapatan asli desa.
B.

Lembaga Non Formal
Lembaga non formal yang ada di Kawasan Perkotaan Kecamatan
Singojuruh yaitu:
1. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
Tugas Lembaga Kemasyarakatan meliputi :
a. Memelihara kerukunan hidup warga masyarakat.
b. Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang
menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa.
c. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif.
d. Melaksanakan,mengendalikan,memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif.
e. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan
swadaya masyarakat.
f. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Tugas dari LPMD sama dengan tugas dari LKMD, yaitu:
a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan.
b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan
hasil-hasil pembangunan secara partisipatif.
e. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta
swadaya gotong royong masyarakat.
f. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya
alam serta keserasian lingkungan hidup.
3. Tim Penggerak PKK
Tim Penggerak PKK mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan
merupakan mitra dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan
keluarga. Tugas Tim Penggerak PKK meliputi :

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-44

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

a. Menyusun rencana kerja PKK Desa, sesuai dengan basil Rakerda
Kabupaten/Kota.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati.
c. Menyuluh dan menggerakkan kelompok-kelompok PKK
Dusun/Lingkungan, RW, RT dan dasa wisma agar dapat mewujudkan
kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati.
d. Menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat,
khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang
mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai
keluarga sejahtera.
f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan
program kerja.
g. Berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga di desa.
h. Membuat laporan basil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK
Kecamatan dengan tembusan kepada Ketua Dewan Penyantun Tim
Penggerak PKK setempat.
i. Melaksanakan tertib administrasi.
j. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim
Penggerak PKK setempat.
4. Karang Taruna
Karang taruna mempunyai tugas menanggulangi berbagai masalah
kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang
bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi
muda di lingkungannya.
Karang Taruna dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:
a. Penyelenggara usaha kesejahteraan sosial.
b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-45

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di
lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambungan.
d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
generasi muda di lingkungannya.
e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran
tanggung jawab sosial generasi muda.
f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa
kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai
kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan
tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif,
ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan
mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di
lingkungannya secara swadaya.
h. Penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
i. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan
kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang
aktual.
k. Pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan,
penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.
l. Penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif,
rehabilitatif dalam rangka pencegahan kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.
5. Kelompok Tani
Kelompok tani yaitu sebuah lembaga yang bertujuan untuk bertukar
pendapat dan pengetahuan tentang pertanian agar dapat meningkatkan
hasil pertanian termasuk dalam penggunaan obat yang sesuai bagi
kebutuhannya. Organisasi ini di ikuti oleh seluruh petani guna
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-46

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

mendapatkan informasi penting dari pertemuan yang diadakan 1 bulan
sekali.
6. Lembaga Adat
Lembaga adat memiliki tugas dan kewajiban yaitu:
a. Menjadi fasilitator dan mediator dalam penyelesaian perselisihan yang
menyangkut adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.
b. Memberdayakan, mengembangkan, dan melestarikan adat istiadat dan
kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya
daerah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari budaya nasional.
c. Menciptakan hubungan yang demokratis dan harmonis serta obyektif
antara Ketua Adat, Pemangku Adat, Pemuka Adat dengan aparat
pemerintah pada semua tingkatan pemerintahan di daerah adat
tersebut.
d. Membantu kelancaran roda pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
atau harta kekayaan lembaga adat dengan tetap memperhatikan
kepentingan masyarakat hukum adat setempat.
e. Memelihara stabilitas nasional yang sehat dan dinamis yang dapat
memberikan peluang yang luas kepada aparat pemerintah terutama
pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan yang lebih
berkualitas dan pembinaan masyarakat yang adil dan demokratis.
f. Menciptakan suasana yang dapat menjamin terpeliharanya kebinekaan
masyarakat adat dalam rangka meperkokoh persatuan dan kestuan
bangsa.
g. Membina dan melestarikan budaya dan adat istiadat serta hubungan
antar tokoh adat dengan pemerintah desa.
h. Mengayomi adat istiadat.
i. Memberikan saran usul dan pendapat ke berbagai pihak perorangan,
kelompok/lembaga maupun pemerintah tentang masalah adat.
j. Melaksanakan keputusan-keputusan dengan aturan yang ditetapkan.
k. Melaksanakan penyuluhan adat istiadat secara menyeluruh.
7. Koperasi Serba Usaha Unit Desa
Peranan Koperasi Serba Usaha Unit Desa yaitu:
a. Peran primer :
1) Meningkatkan efisiensi sektor pertanian sehingga memiliki daya
tampung yang besar bagi lapangan kerja di pedesaan.
2) Mengurangi kebocoran nilai tambah sector pertanian, dimana
kelemahan sistem kelembagaan pertanian dapat diminimisasi.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
VI-47

Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

3) Menghimpun semua daya masyarakat berpendapatan rendah agar
mampu terjun ke dalam bisnis yang bersekala lebih besar.
4) Memberi jaminan terhadap risiko yang dihadapi oleh anggota
masyarakat berpendaptan rendah.
b. Peran sekunder :
1) Koperasi berfungsi sebagai penghubung atau sebagai lembaga
yang menapung kegiatan antar sektoral di pedesaan yang dimiliki
oleh pengusaha kecil.
2) Koperasi bertujuan sebagai perangkat penyampaian informasi
kepada masyarakat sampai ke tingkat yang paling bawah.
8. Kelompok Simpan Pinjam
Tugas dari Kelompok Simpan Pinjam di desa yaitu:
a. Mengelola KSPWS dan usahanya.
b. Mengajukan rancangan rencana kerja.
c. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
d. Memelihara Buku Daftar Anggota dan Daftar Pengurus.
e. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban.
f. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan Inventaris secara tertib.
9. Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga Keuangan Non Bank adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat.
10. Bank Kredit Desa
Badan Kredit Desa (BKD) adalah perusahaan