Makalah Ipba Struktur Bumi Meliputi Atmo

KELOMPOK I

NAMA

: Ayu Fitrotunnisa
Doni Maulana
Linda Trianingsih
Trisniawati

KELAS

: VIII C

MAPEL

: IPA

A. Struktur Bumi
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam suatu
galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Dalam tata
surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Selain planet-planet dalam tata

surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi
Bima Sakti. Pada sebuah penelitian galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi
namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini.
Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya
berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.

Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan
kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika dipelajari sifat batubatuannya.Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia
±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami pembekuan.
Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam
tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas
garis edar berupa elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau
satu tahun.

1. Struktur bumi menurut pada ahli
Ada juga ahli mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan klasifikasi struktur dan unsur
kimianya. Latar belakang klasifikasi yakni berdasarkan ketika planet bumi telah
terbentuk dari massa gas, maka akan lambat laun mengalami sebuah proses pendinginan.
sehingga bagian terluar planet bumi berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam
bumi masih tetap dimana itu merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.


Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang menghabiskan
jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat
kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan sifatsifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian fisik bumi menunjukkan bahwa

batuan-batuan pembentuk sistem tata surya pada bagian planet bumi dimulai dari bagian
kerak bumi sampai inti bumi dengan komposisi kandungan mineral dan unsur kimia
yang berbeda-beda.
Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :
1. Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan
kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan
masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah
kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic
Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian
atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri
atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak zat
organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa mendukung
kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun

tidak berasal dari tanaman.
2. Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak
di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan
batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat
dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat
celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun komposisinya kaya
dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis
hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah memiliki
sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.
3. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %),nikel (8 %),
dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua
yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya
sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun
inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti
dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada
penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis
meteorit logam yang terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi


tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras
yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa
litosfer yang pejal dan keras pula.

Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang
menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam
siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas dan
perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat pada bumi yang bisa
dijelaskan yakni dua yaitu:

Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya
pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada
perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah
perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus
angin. Pada lapisan atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan

volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2)
sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida
(CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam
konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen
(H2),xenon (Xe),ozon (O3), metan dan uap air
Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. hidrosfer meliputi
samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga
perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran
hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan
menguap kembali ke atmosfer.
Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut:


Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester



Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan




Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois

Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering
mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau
daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti
proses terjadinya hujan dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh
awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air
mengalami perubahan bentuk.

B. Atmosfer Bumi
1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan
bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di
lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
2. Lapisan Atmosfer Bumi

a.

Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18
km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah
khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata
80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur ratarata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperature
rata-rata 46°C. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga
terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat
pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur)
udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari
permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer
paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu
(temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan
ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2
km.
Troposfer terdiri atas:




Lapisan planetair : 0-1 km



Lapisan konveksi : 1-8 km



Lapisan tropopause : 8-12 km.

b. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan
ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara
berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas antara
stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari
permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas
dan lapisan campuran teratas.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian

sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat
dingin yaitu − 70oF atau sekitar − 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang
terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan
tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola
cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang
bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini
bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause
memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
c. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang
dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang
terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari
angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi
biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu
(temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara
ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif.


Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang
disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.

d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer
dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang
maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang
cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk
lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan
gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu
memancarkan gelombang radio jarak jauh.

e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan
atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan

molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan
bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan
ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa
luar.
3. Komposisi Udara pada Atmosfer Bumi
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan
menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer
bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan
permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai
unsure dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya
karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara

kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit
argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
4. Manfaat/Fungsi Lapisan Atmosfer (Atmosfir) Bumi
1. Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya
gravitasi bumi.
2. Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup
dengan lapisan ozon.
3. Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas
dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain
sebagainya.
4. Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan, dan lain-lain.
5. Sifat Atmosfer Bumi
1. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian
560 km dari permukaan bumi.
2. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
3. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak
sebagai angin).
4. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5. Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya
berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
6. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan
(misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk
kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi
terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas
pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada malam
hari -148,9°C.

DAFTAR PUSTAKA WEB
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi
https://id.scribd.com/doc/244382572/Makalah-Ipba-Struktur-Bumi-Meliputi-Atmosfer-DanHidrosfer