PENGEMBANGAN PRlNSlP PENDlDlKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN LINGKUNGAN HIDUP Dl SMA KOTA PADANG

Bidang llmu Pendidikan
LAPORAN AKHlR
PENELlTlAN PROFESOR

PENGEMBANGAN PRlNSlP PENDlDlKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN
LINGKUNGAN HIDUP Dl SMA KOTA PADANG

Oleh:
Prof. Bustari Muchtar

Dibiayai oleh:
Dana DlPA APBN-P Universitas Negeri Padang
Sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Profesor
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 2012
Nomor: 735/UN35.2/PG/2012 Tanggal 3 Desember 2012

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

1


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELlTlAN PROFESOR
FAKULTAS EKONOMI

1. Judul Penelitian

: Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter Melalui

2. Bidang llmu

Kegiatan Lingkungan Hidup di SMA Kota Padang.
: Pendidikan

3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Getx : Prof. Dr. Bustari Muchtar
: Laki-Laki

b. Jenis Kelamin
c.


NIP

:194906171975031001

d. Disiplin llmu

: Pendidikan Lingkungan

e. Pangkat/Golongan

: Pembina Utama Madya/lVd

f. Jabatan
g. Fakultas/Jurusan

: Guru Besar

h. Alamat

: Komplek wisma indah 3 Blok Y No. 5 Tabing Padang

: 08126731849

i. Telp/Faks/Email

: Ekonomi/ Pendidikan Ekonomi

4. Lokasi Penelitian

: Kota Padang

5. Jumlah Biaya Penelitian
Terbilang

: Rp. 25.000.000
: Dua Puluh Lima Juta Rupiah

P m s e m b e r 2012
K tua Peneli i,

Prof. Dr. Bustari Muchtar

NIP. 19490617 197503 1

'
/

,,.Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Padang,

ABSTRAK
BUSTARI MUCHTAR: Penelitian dengan topik "Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Lingkungan Hidup di SMA Negeri Kota Padang", Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonmi Universitas Negeri Padang, 2012.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan berkenaan dengan
Pengembangan Prinsi Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan Hidup yang belum terlihat hasilnya
setelah siswa berada di tengah-tengah masyarakat. Berkenaan dengan itu tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkapkan (1) hubungan antara Proses Akademis dengan Pengembangan
Prinsip Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri Kota Padang (2)
hubungan antara Kegiatan Ekstra Kurikuler dengan Pengembangan Prinsp Pendidikan Karakter di
bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri Kota Padang (3) hubungan Kegiatan Bersama Warga

Sekolah dengan Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakte di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA
Negeri Kota Padang, dan (4) hubungan Proses Akademis, Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Kegiatan
Bersama Warga Sekolah dengan Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan
Hidup Siswa SMA Negeri Kota Padang.
Jenis penelitian adalah expost facto. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri Kota Padang
sedangkan sampel penelitian di ditentukan rnenggunakan metode Multy stage sampling dengan
rnemilih beberapa SMA Negeri lebih dahulu sebagai lokasi sampling. Setelah itu ditentukan jumlah
sarnpel menggunakan formula Slovin. Besar sampel penelitian adalah 100 orang siswa dan data
dijaring menggunakan instrumen. Korelasi sederhana (simple correlation) dan korelasi berganda
(Multiple correlation) digunakan untuk menganalisis data.
Hasil penelitian menginformasikan bahwa (1) Proses Akademis berhubungan secara signifikan
dengan Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri
Kota Padang dengan koefesien korelasi 0,43 (0,000,05), (3) Kegiatan
Bersama Warga Sekolah berhubungan signifikan dengan Pengembangan Prinsip Pendidikan
Karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri Kota Padang dengan koefesien korelas 0,42
(0,0,00ang penuh
(Puskur, 20 1 1,2).

3. Kegiatan Lingkungan Hidup b'arga Sekolah
Disadari atau tidak oleh anggotanya, sering kaii sebuah lembaga sekolah terlibat

dalam kegiatan bersama. Mulai dari acara ulang tahun sekolah, salah seorang guru atau
siswa berulang tahun. kegiatan kenegaraan seperti peringatan Hari Kemerdekaan setiap
tahun. ...Menyatskan bahwa Pendidikan Karakter budaya di sekolah berlangsung dalam
kekegiatan yang disediakan oleh pimpinan sekolah agar warganya dapat mejalin
hubungan yang bermuatan pembentukan karakter budaya melalui orang dewasa kepada
siswa seperti: staf administrasi, kepala sekolah dan guru serta masyarakat. Dalam
kegiatan bersama ini orang dewasa dapat memperlihat bentuk-bentuk kegiatan yang akan
ditiru karena diperlihatkan oleh yang telah dewasa cara melaksanakannya dan
dipedomani oleh siswa karena ditunjukan oleh pembina kegiatan makna dan arti masingmasing prilaku melalui bekeja Kegiatan seperti ini dikelola bersama oleh sekolah yang
anggotanya adalah guru. siswa, staf administrasi dan pimpinanlkepala sekolah. Bila
kegiatan ini dirancang untuk mengembangkan prinsip pendidikan karakter, peranan guru
dan staf administrasi dapat dialihkan kepada para siswa.
Cbructer Edzrcutional Purrnership (20 12), menjelaskan bawa pengembangan

karakter termasuk karakter lingkungan hidup dapat, dilakukan melalui keterl ibatan
lembaga pendidikan dengan masyarakat seperti hubungan warga sekolah dengan
masyarakat sekitamya. staf dengan staf, hubungan siswa dengan siswa hubungan siswa
dengan orang denasa seperti dengan staf administrasi, dan staf pengajar. Bentuk-bentuk
~ ~ , i a t a yang
n

dapat dihzmbangkan di sekoiah sehubungan dengan itu adalah kegiatan

I-,',

bersama waga sekolah. Kegiatan bersama warga sekolah ini bermanfaat untuk
mengembangkan prinsip pendidikan karakter, yang materikan kzmandirian. tanggilng

jawab, berwawasan kebangsaan, nilai-nihi budaya, retigius dan kepemimpinan (Muslich,
201 1,77).

B. Kerangka Konsetual
Kegiatan akademik yang berlangsung pada jam-jam belajar sarat mengandung
makna yang haws dibangun sesuai dengan sasaran Pengembangan Lingkungan Hidup.
Hal ini dengan mudah dapat diterima logika karena pembelajaran yang berlangsung di
depan kelas selain berupaya menyampaikan materi ajar juga dimaksudkan membina
kemampuan sosial siswa seperti : bekerjasama, tolong menolong, menerima pendapat
orang lain , saling menghargai dan menghormati pemimpin dan orang yang lebih tua.
Dalam kurikulum, materi terakhir dapat berbentuk side efect dari proses pembelajaran
dan dapat pula terbina melalui Hiden Curriculum. Bila proses pembelajaran dapat
mewujudkannya sekaligus, maka terbina kebiasaan-kebiasaan baik yang diperlukan

dalam kehidupan peserta didik setelah mereka terjun ke tengah-tengah masyarakat. Akan
tetapi bila yang sebaliknya terjadi maka peserta didik mungkin saja bagus dan baik
penguasaan materi pembelajarannya tetapi tidak terbina sikap dan nilai-nilainya sehingga
kegiatan akademis diduga berpengaruh terhadap pengembangan prinsip pendidikan
karakter.
Kemudian kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan oleh sekolah baik dalam bentuk
kegiatan yang telah terencana secara teratur dan kontinyu di sekolah serta yang
berlangsung atas inisiatif siswa maupun orang tua siswa benar-benar ditujukan kepada
pembinaan sikap prilaku yang baik yang diharapkan terbentuk selama siswa melakukan
interaksi di sekolah. Kuliah remaja misalnya ditujukan untuk membina sikap moral.

sedangkan olah raga digunakan untuk pembinaan mental. fisik dan spiritual siswa.
Banyak lagi kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah sebagai bagian dari
pembiman karakter siswa.
Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi dalam kegiatan ekstra kurikuler ini.

Bisa jadi kegiatannya senantiasa berlangsung sesuai jadwal yang sudah ada tetapi tidak
terbina dengan baik sehingga dampak baik yang diharapkan berganti dengan ha1 yang
tidak diinginkan. Banyak contoh untuk kondisi seperti ini tejadi di tengah-tengah dunia
pendidikan saat ini. Siswa melakukan kegiatan yang tidak terpantau oleh sekolah seperti

olah raga sebagai pengisi waktu yang tidak terisi secara baik di sekolah, Akhirnya
berubah menjadi tawuran antar siswa. Di lain waktu dapat teramati kegiatan siswa yang
terbimbing sacara baik seperti Paskibraka, siswa pencinta alam misalnya, sangat berguna
untuk mengembangkan rasa cinta negara dan tanah air serta meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan dan alam. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler yang
dilakukan di sekolah dapat berpengaruh terhadap pembangan prinsip-prinsip pendidikan
karakter.
Kondisi yang amat diinginkan untuk terlaksana di sekolah adalah kegiatan bersama
warga sekolah. Seperti kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah,
membangun mushalla atau kegiatan lainnya yang melibatkan sekaligus semua warga
sekolah. Situasi seperti yang digambarkan di atas jelas-jelas akan berlangsung secara
terbina, terukur dan tinggi tingkat interaksinya. Siswa dapat bekerja bersama dengan
guru, staf administrasi dan kepala sekoiah. Faktor ini didusa sangat sempurna nilai
pendidikannya karena disini terkntuk nilai ker-jasama basi semua unsur yang ada di
sekolah. Di samping itu guru serta tenaga administrasi ciapat turun ke lapangan

membimbing anak dalam membina kepeduliaan, kerja keras, etika moral dan lain

- lain


yang semuanya itu adalah dasar pijak dari insan berkarakter. Bila kegiatan bersama ini
sering dilaksanakan sudah tentu akan cepat dapat terlihat hasilnya. OIeh karena itu
kegiatan bersama warga sekolah akan berpengaruh terhadap pengembangan prinsip
pendidikan karakter.
Untuk memperlihatkan dengan lebih mudah bentuk hubungan variabel yang
dilibatkan dalam penelitian antara variabel penyebab dengan varibel terikatnya dapat
diamati melalui skema berikut ini,

I I

PROSES
AKADEMlS

I I
PENGEMBANG AN

KEGLATAN
EKSTRA
KURIKG'LER


PENDIDIKAN
KARAKTER DI
LINGKUNGAN

KEGIATAN
BERSAMA
WARGA
SEKOLAH

1

II

Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual Penelitian

C. Hipotesis Penelitian
Atas dasar paparan kerangka konseptual di atas, berikut ini dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut ini :

1. Kegiatan Akademis berhubungan signifikan dengan pengembangan Prinsip

Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri Kota
Padang.
2.

Ekstra Kurikuler terkait Lingkungan Hidup berhungan signifikan dengan
Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa
SMA Negeri Kota Padang.

3. Kegiatan

Bersarna

Warga Sekolah

berhubungan

signifikan dengan

Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa
SMA Negei Kota Padang.
4. Proses Akadernis, Kegiatan Ektra Kurikuler dan Kegiatan Bersarna Warga

Sekolah

berhubungan signifikan dengan Pengembangan Prinsip Pendidikan

karakter di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri Kota Padang.

BAB I11
METODOLOGI PENELITIAN

A-Ruang Lirrgkup
Penelitian Pengembangan Prisip Pendidikan Karakter di laksanakan pada Sekolah ~Menengah
Umum di kota Padang dengan melibatkan beberapa variabel sebagai materi inti yang menjadi
materi kajian penelitian. Sebagai variabel bebas penelitian diamati Proses Akademis, Kegiatan
Ekstra Kurikuler dan Kegiatan Bersama Warga Sekolah yang terkait dengan lingkungan hidup.
I

Sebagai variabel utama penelitian, seperti sudah diuraikan terdahulu, adalah Pengembangan
Prinsip Pendidikan Karakter siswa SMA Kota Padang di bidang Lingkungan Hidup. Kegiatan

I

penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 201 21201 3.

B. Populasi dan Sampel
Sesuai dengan tujuan

penelitian, maka yang menjadi populasi penelitian adalah semua

siswa SMA Negeri Kota Padang yang berjumlah 19557 orang, yang terdaftar pada 16 SMA
Negeri di Kota Padang. (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Sumatera Barat.201 I ) .4tas
dasar informasi dari lapangan, subjek penelitian, yaitu siswa SMA Negeri Kota Padang. jang
mempunyai pemahaman dan pengalaman terhadap materi penelitian adalah siswa a n g masa
studinya lebih lama, yaitu siswa yang telah berada pada kelas akhir yaitu kelas XI]. Oleh karena
itu penetuan sampel ditetapkan pada kelas XII. Karena populasi siswa berada pada kelas >ang
sama, sesuai dengan keperluan penelitian, seyogyanya umur dan pengalaman belajar sisna juga
tidak berbeda. Dengan demikian dinyatakan bahwa terkait dengan masalah penelitian. populasi
penelitian adalah homogen.

Penetapan b e a r sampel dilakukan dengan mewgunakan formula "Slovin" dengan besar
kesalahan pengambilan sarnpel adalah 0,1(10%). Atas dasar itu diperoleh sampel 100 orang
siswa SMA Negeri Kota Padang.
Metode Sampel penelitian

menggunakan metode Multy stage sampling dengan langkah-

langkah: pertama menentukan berlokasinya S M Negeri di wilayah Kota Padang. Kemudian
dipilih secara random SMA Negeri yang berlokasi di pusat dan di pinggir kota-Selanjutnya,
SMA Negeri yang terpilih sebagai lokasi sampel penelitian dan jumlah sampel untuk masing-

masing sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 : JumlahSampel dan SMA Negeri Terpilih Menjadi Sampel Penelitian

Jadi dalam penelitian besar sampel yang digunakan sebagai responden untuk menjaring data
adalah 100 orang siswa yang terdiri dari siswa kelas XI1 untuk masing-masing sekolah.
Kelompok siswa yang terpilih sebagai responden adalah 10 orang dari kelas IPS dan 15 orang
dari kelas non-IPS. Penentuan responden dilakukan secara insidental.

D. Definisi Operasional
Untuk memberikan pemahaman yang diperlukan bagi penelitian ini berikut akan dipaparkan
definisi operasional variabel penelitian seperti berikut :
I . Pengembangan Prinsip Pendidikan

Karakter di bidang Lingkungan Hidup adalah

pengalaman pendidikan yang dijalani siswa dalam kegiatan pembelajaran yang terarah
kepada t u m h h dan berkembangnya jiwa peserta didik menjadi insan berkarakter
Lingkungan Hidup. Indikator variabel adalah:
a.

Kebersihan dan kerapian

b.

Kesantunan

c.

Penolong

2. Kegiatan Akademis terkait Lingkungan Hidup adalah pembelajaran di kelas menumbuhkan

kepatuhan terhadap aturan, nilai kebersihan, kerapian pekejaan, kesantunan bertindak, dan
penolong sesama dalam jiwa setiap anak didik. Indikator variabel adalah:

3

a.

Keterkaitan pembelajaran dengan pemahan lingkungan hidup

b.

Bertangjungjawab

c.

Peduli

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan yang rancang sekolah bagi penumbuhan sikap
moral yang baiktekait dengan lingkungan dan terampil dalam bekerja. lndikator variabel
adalah:
a. Bina rohani
c. Bina fisik

4. Kegiatan Warga Sekolah Terkait Lingkungan Hidup adalah aktivitas bersama

dari siswa

guru, staf administrasi dan kepala sekolah membina keteladanan dan kepemimpinan kepada
siswa. Indikator variabel adalah:
a. Keteladanan
b. Kepemimpinan

E. Instrumen
Alat pengumpul data yang digunakan dalam peneliitian ini adalah Dafiar Pemyataan dalam
..

model Skala Likert untuk variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari lima pilihan
jawaban yang meliputi selalu dengan nilai 5, sering dengan nilai 4, kadang-kadang dengan nilai
3, jarang dengan nilai 2 dan tidak pernah dengan nilai 1. Sebagian kecil butir pemyataan ada
yang dibuat dalam pernyataan negatif dengan nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Untuk variabel terikat
(dependen1 variable) juga digunakan modelljenis instrumen yang sama.

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Variabel
Variabel
lndikator
No
Prinsi Pend-Karakter -Kebersihan& kerapian
I
di bidang Lingkungan -Kesantunan
Hidup
-renolong
2
-Keterkai tan pembelaja
Proses Akademis
ran dgllingkungan
-Bertanggungjawab
-Peduli
3
Kegiatan
-Bina rohani
Ekstrakurikuler
Bina pisik
4
Kegiatan Bersama
-Keteladanan
Warga Sekolah
-Kepemimpinan
-

5

Penelitian
Nomor Butir
1,2,3,4,13,16,17
5,6,7,8,9,14,15
I0,l l,I2
1,2,3

Jumlah
17

8
4,5,6
7,8

1,2,4
3,5

5

8
..-

Total

38

Masing-masing instrumen sebelum dipakai untuk menjaring data terkbih dahutu dilakukan
uji coba seperlunya seperti pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
E. Uji Coba Instrumen Penelitian.
Sebelum digunakan untuk menjaring data penelitian in, instrumen yang digunakan
diujicobakan kepada siswa SM.4 kota Padang sebagai populasi peneliitian yang tidak terpilih
sebagai sampel.. Uji coba dilaksanakan kepada 30 orang siswa sebagai renponden.
a. Validitas Instrumen.
Pengujian kevalidan instrumen penelitian dilakukan dengan mengadakan analisis butir
instrumen. Ada empat macam

instrumen yang diuji validitasnya,

yaitu: intrumen

Pengembangan Perinsip Pendidikan Karakter bidang Lingkungan Hidup, Proses Akademis,
Kegiatan Ekstra Kurikuler dan intrumen Kegiatan Bersama Warga Sekolah. Analisis butir
instrumen di laku kan dengan menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson. Setiap
sekor butir pernyataan yang d iujicobakan d ikorelasikan dengan sekor totalnya. Berdasarkan
analisis tersebut diperoleh butir-butir instrumen yang valid untuk digunakan menjaring data
penelitian.
Untuk instrumen Prinsip Pendidikan Karakter, dari 17 butir pernyataan yang dianalisis, 4
dianataranya( butir nomor 3.4.5. dan 15) dinyatakan gugur. Yang tersisa, melalui perbaikan
redaksional dinyatakan valid untuk digunkan. Untuk instrumen Proses Akademis, Kegiatan
Ekstra kurikuler dan Kegiatan Bersama Warga Sekolah semua butirnya valid untuk digunakan
dalam penelitian.

b. Reliabilitas Instrumen.
Pengujian reliabilitas (kehandalan) instrumen dilakukan menggunakan formula
'Alpha Cronbach' yang telah tersedia pada program statistik SPSS fersi 18. Kesimpulan
dari pengujian reliabilitas instrumen ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 : Kesimpulan Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
No

Jenis Intrumen

1
2
3
4

Prinsi ppendidikan Karakte
Proses Akademis
KegiatanEkstra Kurikuler
Kegiatan Bersama Warga
Sekolah

Alpha
Cronbach
0,70
0,7 1
0,73
0,76

Kesimpulan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

F. Analisis data.
Setelah data penelitian terjaring sesuai dengan keperluan penelitian selanjutnya dilakukan
proses analisis data. Model Analisis yang digunakan sesuai dengan jenis perumusan hipotesis
penelitian adalah Analisis Korelasi Sederhana (Simple correlation) dan Korelasi Berganda
(Multiple Correlation). Kegiatan perhitungan dilaksanakan mengggunakan program SPSS.
Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis, data penelitian lebih dahulu diuji kenormalan,
kehomogenan, dan multi koloneari tas variabel bebas penelitian.

BAB 1V
HASIL PENELlTlAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Bata Peneltian

Penelitian mengenai Pengebanangan Prinsip Pendidikan Karakter ini dilaksanakan
denga melibtkan tiga variabel Bebas dan satu variabel Terikat yang terdiri dari
variabel bebas Proses Akademis, Ekstra vKurikuler dan Kegiatan Bersarna Warga
Sekolah. Kondisi data masing-masing variabel tersebut dapat diamati dari paparan
berikut ini.

1. Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter.
Penjaringan data variabel Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter ini
dilakukan menggunakan instrumen dengan tiga belas butir pernyataan. Setelah
melalui pengolahan secara deskriptif diperoleh besaran-besaran statistik seperti
dibawah ini.
Tabel 4.1: Rekapitulasi Deskripsi Data Variabel Pengembangan
Prinsip Pendidikan Karakter dibidang
Lingkungan Hidup Siswa SMA Kota Padang
Keterangan

Besaran

N

100
26
74
49,14
5,93
75,56%

N0

1

Minimum
Maximum
Rata-Rata

Standar Deviasi
Tingkat
Capaian
- - - --

Dengan jumlah responden 70 orang, diperoleh skor minimum 26 dan skor maksimum
74. Rata-rata dan standar deviasi pengukuran memperlihatkan 61,35 dan 6,85. Tingkat
capaian renponden terhadap materi instrumen variabel ini adalah 72,17%. Persentase
tingkat capaian responden seperti itu berada pada kondisi cukup.

2. Proses Akademis

Data variabel Proses.Akademis dijaring menggunakan instrumen proses akademis
dengan delapan butir pernyataan. Data yang telah terjaring diolah scara deskriptif
untuk mendapatkan besaran-besaran statistik yang diperlukan. Pada tabel berikut
dapat diamati kesimpulannya.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Deskripsi Data Variabel Proses Akademis
terkait Pengembangan Pendidikan Karakter di bidang
Lingkungan Hidup Siswa SMA Kota Padang

Dari tabel di atas terlihar bahwa rata-rata yang diperoleh untuk variabel Proses akademis
adalah 28,71, dan standar deviasi 5,55. Tingkat capaian responden dalam variabel Proses
Akademis 71,90%. Angka inni memberikan informasi bahwa keadaan pencapaian responden
berada pada cukup.

3. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Variabel Kegiatan Ekstra Kurikuler dalam penelitian dijarring datanya mengunakan
instrumen Kegiatan Ekstra Kurikuler yang memiliki butir pernyataan sebanyak 6 buah.
Setelah melalui pengolahn data secara deskriftif, diperoleh besaran statistik seperti terliha
pada tabel berikut ini.

Tabek4.3 Rekapitulasi Deskripsi Data Variabel Kegiatan Ekstra
Kurikuler terkait Pengembangan Perdidikan Karakter dibidang
Lingkungan ttidup Siswa SMA Kota Padang
Keterangan

Jurnlah

N

100
10
27
18,12

No
1

I
I

I

Minimum
Maximum
Rata-Rata
I Standar Deviasi
Tingkat Capaiam

1
1

3.92

I
I

72,24%

Tingkat capaian responden dalam variael Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah 72,24%.
Angka ini menunjukan bahwa kegiatan ekstra kurikuler masih belum terlaksana secara baik
dalam menunjang pengembangan karakte dibidang lingkungan hidup. Saat penelitian ini
dilakukan masih dalam kategori cukup.
-.

4. Kegiatan Bersama Warga Sekolah.
Data variabel Kegiatan Bersama Warga Sekolah dijaring menggunakan instrumen
Kegiatan bersama warga sekolah dengan delapan butir pernyataan. Data yang telah
terjaring diolah scara deskriptif untuk mendapatkan besaran-besaran statistik yang
diperlukan. Pada tabel berikut dapat diamati kesimpulannya.

Tabel 4.4 : Rekapitulasi Deskripsi Data Variabel Kegiatan Bersama
Warga Sekolah Di bidang Lingkungan Hidup Siswa SMA Kota Padang

I
IN0

1
I
1
1
!

/

Keterangan

Jumlah

I
I Minimum

I Maximum
I
1

I

Rata-Rata

Standar Deviasi
Tingkat Capaian

21
42

1
1

31.97

4.74

1 79,92%

I
I

I

Dari tabel di atas tertihar baf-twa rata-rata yang diperoleh untuk variabel Kegiatan
Bersama Warga Sekdah adalah 31,97,dan standar deviasi 4,74. Tingkat capaian responden
pada variabet Kegiatan B e r s m a Warga Sekolah 79,92%. Angka inni memberikan informasi
bahwa k d s i pencapaian responden dalam variabel ini adalah cukup.

B. Uji Persyaratan Analisis.
Sebelum dilakukan analisis data penelitian terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
Persyaratan yang dipersyaratkan oleh pendekatan statisstik yang dimanfaatkan yaitu
korelasi berganda. Uji persyaratan analisis yang diperukan adalah normalitas sebaran data
vaiabel, homogenitas data dan uji keindependenan masing-masing vari bebas penelitian
a.

Uji Normalitas.
Uji normalitas sebaran data penelitian untuk keempat variabel penelitian dapat

diamati melalui tabel brikut ini.
Tabel 4.5 : Kesimpulan Pengujian Normalitas Data Variabel Penelitian
Koef. Z
No

Variabel

I
1
2
3
4

I
Pengemb,Prinsip
Pend.Karakter
Proses Akademis
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Bersama Warga
Sekolah

Smirnov
0,81
0,63
0,72
0,71

I

vasi
0,52
0,82
0,66
0,68

I
Normal
Normal
Normal
Normal

b. Uji Homogenitas
Data variabel penefitian yang diuji homogenitasnya adalah keempat variabel yang
dilibatkan dalam penelitian ini yaitu: Pengembangan Prinsip Pendidikan Karakter di bidang
Lingkungan Hidup, Proses Akademis, Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Kegiatan Bersama

Warga Sekolah. Pengujian Homogenitas kelompok data variabel-variabel penelitian ini
rnenggunakan uji Harley(lriant0, 2007). Dari pengujian diperdeh F(Max)Hitung 1,81
sedangkan F(Max) 0,01 adalah 2,3O.Dengan demikian F(Max.)Hitung < F(Max.)O,Ol.
Kesimpulan pengujian adalah keempat kelompok data variabel penelitian adalah
hmogen.

c. Uji Muitikolinearitas.
I

Analisis data menggunakan korelasi berganda memerlukan informasi tentang
keindependenan masing-masing variabel bebas peneliitian satu sama lain. Pengujiannya
dilakukan dengan memeriksa korelasi masing-masing variabel bebas tidak lebih tinggi dari
0,7, dapat diduga tidak terdapat masalah multikolinearitas pada variabel bebas penelitian
(Gujarati, 1988). Pemeriksaan masalah multikolinearitas pada penelitian ini dapat d i amati

I

!

dari koefesien korehsi Variabel Proses Akademis dengan Ekstra Kurikuler dan Kegiatan

I

Bersama Warga Sekolah serta variabel Kegiatan Ekstra Kurikuler dengan Kegiatan Bersama

i

Warga Sekolah adalah sebesar 0,41; 0,57 dan 0,40. Karena tidak satupun dari koefesien
korelasi antar variabel tersebut yang lebih besar dari 0,70, maka dapat disimpulkan tidak
terjadi masalah multikolinearitas di antara variabel bebas penelitian ini.

C. Uji Hipotesis.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan menggunakan korelasi sederhana dan ganda
diperoleh kesimpulan alisis seperti tabel berikut ini.

Tabel 4.6

: Kesimpulan Hasil Anatisis Data Penelitian

Variabel
VXI

Koefisien
Korelasi
0,43

2

VXz

0,10

0,000
0,154

3

TYX3

4

RYxlxzx3

0,42
0,50

0,000
0,OO

No

I

Kesimpulan

Sig. Observasi

Signifikan
Tidak
signifikan
Signifikan
Signifikan

Cototo: Variaabel terikotfdependent) Pengembangan Prinsip Pendidikon
Karokter, diuji poda tingkot signifikansi 0,05

Hipotesis 1.
Proses Akademis berhubungan signifikan dengan Pengembangan Prinsip
Pendidikan Karakter.

Berdasarkan analisis data diperoleh koefesien korelasi (ryxl) 0,43 sedangkan
signi