Laporan Akhir Praktikum Kimia SMA

I. DASAR TEORI

  Contoh :

  2 (g)

  2. MnO 2 (S) + 2C1

  Melepas O 2 = reduksi

  2 O 3 (S) + 2 Fe (S) Reduktor Oksidator Mengikat O2 = Oksidasi

  2 O 3 (S)  Al

  1. Al 2 (S) + Fe

  Reaksi yang melepas elektron Reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi Bertindak sebagai reduktor

  Kimia SMA

PERCOBAAN VI

Judul Percobaan : Reaksi Redoks

  4 Reaksi yang melepas oksigen Reaksi yang mengikat elektron Reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi Bertindak sebagai oksidator Reaksi yang mengikat oksigen

  3

  2

  1

  No Reaksi Reduksi Reaksi Oksidasi

  Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks selalu terdiri dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Perbedaan antara kedua reaksi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

  

Tujuan Percobaan : Mengamati Peristiwa Reaksi Redoks Dalam Suasana

Asam Maupun Basa dan Untuk Membuktikan adanya Reaksi Redoks Hari / tanggal : Jum’at / 30 November 2007 Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin.

  • (aq)  Mn 2+ (aq) + CI

  Kimia SMA Oksidator Reduktor 2 Melepas O = Oksidasi Melepas 2e = oksidasi

  Oleh karena dalam suatu reaksi redoks terjadi perpindahan elektron, maka akan terjadi pula perubahan bilangan oksidasi pada zat-zat yang bereaksi.

  2+ 2+

  Zn (s) + Cu (aq)  Zn (aq) + Cu (s)

  Reduktor oksidator Oksidasi Reduksi

  Zn bertindak sebagai reduktor (pereduksi 1 mengalami oksidasi n’

  2+

  kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari 0 menjadi +2. Sementara itu, Cu bertindak sebagai oksidator (pengoksidasi) mengalami reduksi dan terjadi penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi 0. Berdasarkan hal tersebut, maka reaksi ini digolongkan sebagai reaksi redoks. Untuk menentukan bilangan oksidasi unsur-unsur dalam reaksi redoks ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut.

  a. Atom-atom dalam unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol.

  b. Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi H c. Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi-2.

  d. Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif.

  e. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = nol.

  f. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion.

  g. Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu dimiliki atom yang keelektronegatifnya lebih besar.

  Beberapa pengecualian:

  a. Dalam senyawa Fe

2 O, bilangan oksidasi 0 = +2.

  Kimia SMA b. Dalam peroksida (misalnya H O , Na O , BaO ), bilangan oksidasi 0 = -1.

  2

  2

  2

  2

  2

  c. Dalam hidrida logam (misalnya NaH, BaH

  2 , AlH 3 ), bilangan oksidasi H = -1.

  Pada suatu reaksi tertentu proses reaksi redoks dapat terjadi pada reaksi autoredoks (reaksi dispropor ionasi) dalam hal ini satu spesies mengalami oksidasi sekaligus reduksi. Contoh reaksi autoredoks:

  reduksi

    <

  Cl

  2 + 2OH  Cl + ClO + H

  2 O oksidasi

  • 1

  Pada reaksi di atas, Cl

  2 merupakan zat yang mengalami reaksi

  reduksi sekaligus juga mengalami oksidasi. Jadi, reaksi di atas termasuk reaksi autoredoks.

  Lawan dari reaksi autoredoks (disproporsionasi) adalah reaksi konproporsionasi. Pada reaksi ini reduksi maupun oksidasi menghasilkan zat yang sama. Contoh reaksi konproporsionasi:

  oksidasi

  • 2 O

  2H S + 3O  3S + 3H O

  2

  2

  2 reduksi

  • 4 O Penyetaraan reaksi redoks dapat diselesaikan dengan cara paling sederhana, yaitu dengan cara menebak / menduga-duga koefesien reaksi. Cara ini hanya dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang sederhana saja. Sementara itu, untuk reaksi yang rumit mungkin akan timbul masalah dalam penyetaraannya.

  Ada dua metode yang lebih ekstrak untuk menyetarakan suatu reaksi redoks, yaitu metode setengah reaksi dan metode bilangan oksidasi. Oleh karena reaksi redoks ada yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan ada juga yang dapat berlangsung dalam suasana basa, maka pedoman untuk menyetarakannya juga berbeda.

  Kimia SMA

  Prinsip metode setengah reaksi/metode ion-elektron adalah jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap pada reaksi reduksi. Contoh penyetaraan reaks dengan metode setengah reaksi:

  1. Sn + HNO

  3  SnO 2 + NO 2 + H

  

2 O

  (asam) Langkah-langkah

  a. Pisahkan reaksi paro oksidasi dan reduksi Oksidasi : Sn  SnO

  2 (kiri kurang 2 O)

  Reduksi : NO  NO (kanan kurang 1 O)

  3

  2

  b. Setarakan jumlah O dan H Oksidasi : Sn + 2H O  SnO

  • 2

  2 + 4H (kiri kurang 2 O maka

  ditambah dengan H O sebanyak 2 buah)

  2

  Reduksi : NO  (kanan kurang 1 O maka ditambah + 2H

  3

  dengan H

2 O sebanyak 1 buah) c. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron.

  • 2

  Oksidasi : Sn + 2H O + 4e  SnO + 4H

  2 Reduksi : NO

    • 2H  NO + H O + 1e

  3

  2

  2

  d. Samakan elektron di kiri dan kanan Oksidasi : Sn + 2H O + 4e  SnO + 4H (kali 1)

  • 2

  2

  • 3
    • Reduksi : NO + H O + 1e (kali 4)

  • 2H

   NO

  2

  2 Maka akan diperoleh :

  • Oksidasi : Sn + 2H O + 4e  SnO + 4H

  2

  2

  Reduksi : NO + 8H 

  4NO + 4H O + 4e +

  3

  2

  2

  • Redoks : Sn + 4NO + 4H+  SnO + 4NO + 2H O

  3

  2

  2

  2 Atau : Sn + 4HNO

3  SnO

2 + 4NO 2 + 2H

  2 O

  • 3-

  2. Ar + NO + OH-  ArO + NO + H O

  3

  4

  2

  (basa)

  •  NO (kiri kelebihan 2 O)
  •  ArO
    • 4H

  • 2H
  • (kiri kelebihan 2 O maka ditambah dengan H

  3

  Kimia SMA

  Langkah-langkah :

  a. Pisahkan reaksi para oksidasi dan reduksi Oksidasi : Ar  ArO

  4 3-

  (kanan kelebihan 4O) Reduksi : NO

  3

  b. Seterakan jumlah O dan H Oksidasi : Ar + 8O H

  4 2-

  2 O (kanan kelebihan 4 O)

  Reduksi : NO

2 O  NO + 4OH

  2 O sebanyak 2 buah)

  •  ArO
    • 4H

  • 2H
  • d. Samakan elektron di kiri dan kanan
  •  ArO
    • 4H

  • 2H
  • (kali 5)
  •  3 ArO
    • 12H

  • 1OH
    • – +

  • 4OH
  •  3 ArO
    • 5NO + 2H
    • NO
    • H

  3

  (asam)

  

2

O

  2

  2

   SnO

  3

  1. Sn + HNO

  Sedangkan dengan metode bilangan oksidasi satu hal yang mendasari dengan menggunakan penyelesaian tersebut untuk menyetarakan reaksi redoks adalah perubahan bilangan oksidasi besarnya sama dengan jumlah elektron yang terlibat. Oleh karena itu, maka prinsip untuk menyelesaikan reaksi ini dengan menyilangkan, maksudnya bahwa perubahan bilangan oksidasi pada reaksi reduksi digunakan sebagai koefesien reaktan yang mengalami oksidasi dan perubahan bilangan oksidasi pada reaksi sebagai koefesien reaktan yang mengalami reduksi. Setelah itu, reaksi diselesaikan baik dalam suasana asam maupun basa. Contoh :

  2 O

  4 3-

  3

  Redoks : 3 Ar + 5NO

  2 O + 15NO + 2O OH

  Reduksi : 5 NO

  c. Seterakan muatan dengan menambahkan elektron Oksidasi : Ar + 8OH

  2 O + 15e

  4 3-

  Maka akan diperoleh : Oksidasi : 3 Ar + 24OH

  2 O + 3e  NO 4OH

  3

  Reduksi : NO

  4 3-

  Oksidasi : Ar + 8OH

  2 O  3e  NO + 4OH

  3

  Reduksi : NO

  2 O + 5e

  4 3-

  2 O + 5e (kali 3)

  Kimia SMA

  Bilangan oksidasi Sn berubah dari O menjadi +4 (oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +4 (reduksi) Sn + HNO  SnO + NO

  3

  2

2 O +5 +4 +4

  Setelah dilakukan penyilangan dihasilkan :

  I Sn + 4HNO  SnO + NO

  3

  2

2 Koefesien reaksi disebelah kanan tinggal mengikuti yang di kiri:

  I Sn + 4HNO

  3  I SnO 2 + 4NO

  

2

Jumlah O di kiri ada 12 dan di kanan ada 10. Oleh karena itu reaksi dalam

  suasana asam maka yang kekurangan O ditambah H O sebanyak

  2

  kekurangannya itu. Sebelah kanan kurang O sebanyak 2, maka ditambahkan H

2 O sebanyak 2 buah, sehingga diperoleh :

  1 Sn + 4HNO  I SnO + 4NO + 2H O

  3

  2

  

2

  2

  • 3- -

  2. As + NO

  3 + OH  AsO 4 + NO + H

  2 O

  (basa) Bilangan oksidasi As berubah dari O menjadi +5 (oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +2 (reduksi).

  • 3-

  As + NO

  3  ArO 4 + NO

  O +5 +5 +2 Setelah disilangkan, diperoleh :

  3- -

  3 As + 5 NO

  3  AsO 4 + NO

  Koefesien reaksi di sebelah kanan tinggal mengikuti yang di kiri :

  3- -

  3 As + 5 NO  3 As O + 5 NO

  3

4 Jumlah O di kiri ada 15 dan di kanan ada 17. Oleh karena reaksi dalam

  suaana basa, maka yang kelebihan O ditambah H

  2 O sebanyak

  kelebihannya itu. Reaksi di sebelah kanan kelebihan O sebanyak 2, maka ditambahkan H O sebanyak 2 buah, sehingga diperoleh :

  2 3- -

  3 As + 5HNO

  3  3 AsO

4 + 5 NO + 2H

  2 O

  Setelah itu, reaksi sebelah kiri ditambah 6H untuk menyamakan jumlah

  • atom di sebelah kiri dan kanan tanda reaksi, sehingga :

  3- - -

  3 As + 5 HNO

  3 + 4OH  3 AsO 4 + 5NO + 2H

  2 O

  Kimia SMA

II. ALAT DAN BAHAN

  1. Alat :

  a. Tabung reaksi

  4 Buah

  b. Rak tabung reaksi

  1 Buah

  c. Gelas beker 50 mL

  1 Buah

  d. Silinder ukuran 10 mL

  7 Buah

  e. Silinder ukuran 100 mL

  1 Buah

  f. Pipet tetes

  7 Buah

  g. Ampelas

  2 Buah

  h. Hot plate

  1 Buah i. Beker gelas ukuran 500 mL

  1 Buah j. Penjepit tabung reaksi

  1 Buah k. Termometer

  1 Buah

  2. Bahan :

  a. Lempengan logam Zn Secukupnya

  b. Lempengan logam Cu Secukupnya

  c. Larutan natrium tiosulfat (Na

  

2 S

  2 O 3 ) 0,2 M 25 mL

  d. Larutan asam klorida (HCl) 1 M 5 mL

  e. Larutan kalium permanganat (KMnO ) 0,01 M 2 mL

  4

  f. Larutan H C O 0,1 M Secukupnya

  2

  2

  4

  g. Larutan asam sulfat (H

  2 SO 4 ) 2 M 5,5 mL

  h. Larutan perak nitrat (AgNO ) 0,1 M 5 mL

  3

  i. Larutan iodin (I ) 0,05 M. 2 mL

  2

  j. Air Secukupnya

  Keterangan : : - Hati-hati dalam menggunakan larutan pekatnya maupn

   HCl yang telah diencerkan, karena bersifat korosit.

  • Hindari menghirup uapnya dan atau kontak langsung dengan kulit.

  Kimia SMA

  SO : - Hati-hati dalam menggunakan larutan pekatnya maupun yang  H

  2

  4 telah diencerkan, karena bersifat korosit.

  • Hindari menghirup uapnya dan atau kontak langsung dengan kulit.

2 S

  2 O 3 : -Hati-hati dalam menggunakan larutan pekatnya maupun

   Na yang telah diencerkan karena dapat mengiritasi kulit, mata atau saluran pernapasan terutama debunya.

III. PROSEDUR KERJA

  1. Mereaksikan antara Cu dengan AgNO

  3 a. Mengisi tabung reaksi dengan 5 mL larutan AgNO 0,1 M.

  3

  b. Membersihkan logam Cu dengan ampelas sehingga bersih dan memasukkannya ke dalam larutan AgNO

  3.

  c. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

  2. Mereaksikan antara KMnO

  4 , H

  

2 SO

4 , dengan H

  2 C

  2 O

  4 a. Mengisi tabung reaksi dengan 2 mL larutan KMnO 0,01 M.

  4

  b. Menambahkan 10 tetes H SO 2M ke dalam larutan tersebut.

  2

  

4

o

  c. Memanaskan larutan tersebut sampai suhu + 60 C.

  d. Menambahkan larutan H

2 C

  2 O 4 0,1 M tetes demi tetes ke dalam larutan o

  bersuhu 60 C tersebut sehingga terjadi perubahan warna.

  e. Mencatat hasil pengamatan.

  3. Mereaksikan antara Zn dengan H

  2 SO

  4

  a. Mengisi tabung reaksi dengan 5 mL larutan H SO 2 M.

  2

  4

  b. Membesihkan logam Zn dengan ampelas dan memasukkannya ke dalam larutan tersebut.

  c. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

  4. Mereaksikan antara I

  2 dengan Na

  

2 S

  2 O

  3

  a. Mengisi tabung reaksi dengan 2 mL larutan I

  2 0,5 M

  b. Menambahkan larutan Na S O tetes demi tetes sampai terjadi

  2

  

2

  3 perubahan warna.

  Kimia SMA c. Mengamati perubahan warna yang dihasilkan dan mencatat hasilnya.

  5. Mereaksikan antara Na

  2 S

  2 O 3 dengan HCl a. Mengisi gelas kimia dengan 25 mL larutan Na S O 0,2 M.

  2

  2

  3 b. Menambahkan 5 mL larutan HCl 1 M ke dalam larutan tersebut.

  c. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya.

IV. HASIL PENGAMATAN Hasil Pengamatan Kelompok 2 ( Sebagai asisten)

  Percobaan Variabel yang diamati Pengamatan Persamaan Reaksi +

  1 Mereaksikan antara Cu Larutan yang dihasilkan Cu (s) + AgNO 3(aq) CuNO 3(aq) + Ag (aq) dengan AgNo 3 berwarna bening, Cu berubah

  2 KMnO 4(aq) + 3 H 2 SO 4(aq) + 5 H 2 C 2 O 4(aq) menjadi berwarna putih K 2 SO 4(aq) + 2MnSO 4(aq) + 8H 2 O (l) + 10CO 2(g) kehijau-hijauan (s) 2 4(aq) 4(aq) 2(g) Zn + H SO ZnSO + H

  2 Mereaksikan antara Larutan yang dihasilkan I 2(aq) + Na 2 S 2 O 3(aq

  2NaI (aq) + S O 2 3 (aq) - KMnO 4 , H 2 SO 4 dengan awalnya merah bata, setelah Na 2 S 2 O 3(aq) + 2 HCl (aq)

  2NaCl (s) + H 2 S 2 O 3(aq) H 2 C 2 O 4 didiamkan menjadi bening

  3 Mereaksikan antara Zn Zn semakin berkurang, dengan H 2 SO 4 larutan yang dihasilkan 2 berwarna bening

  4 Mereaksikan antara I Setelah penambahan 7 tetes 2 2 3 2 2 3 2 dengan Na S O Na S O larutan I yang

berwarna kuning berbubah

menjadi warna putih

  5 Mereaksikan antara Awalnya larutan berwarna 2 2 3 Na S O dengan bening setelah ditambahkan HCl HCl, larutan berubah menjadi putih susu

   Hasil Pengamatan Kelompok 4

  • + Percobaan Variabel yang diamati Pengamatan Persamaan Reaksi (s) 3(aq) 3(aq) (aq)

  

1 Mereaksikan antara Cu Larutan yang dihasilkan Cu + AgNO CuNO + Ag

dengan AgNo 3 berwarna bening, Cu

  2 KMnO 4(aq) + 3 H 2 SO 4(aq) + 5 H 2 C 2 O 4(aq) terkelupas, Cu teroksidasi K 2 SO 4(aq) + 2MnSO 4(aq) + 8H 2 O (l) + 10CO 2(g)

berwarna hitam ada serbuk

putih yang dihasilkan.

  2 Mereaksikan antara Larutan semula berwarna KMnO 4 , H 2 SO

4 dengan ungu setelah dipanaskan Zn (s) + H

2 SO 4(aq) ZnSO 4(aq) + H 2(g) H 2 C 2 O 4 menjadi coklat dan setelah 2 2 4

ditetesi 20 tetes H C O

  • -

    larutan menjadi bening

    setelah didiamkan.

  I 2(aq) + Na 2 S 2 O 3(aq)

  2NaI (aq) + S 2 O 3 (aq) Na 2 S 2 O 3(aq) + 2 HCl (aq)

  2NaCl (s) + H 2 S 2 O 3(aq)

  3 Mereaksikan antara Zn Larutan bening, ada dengan H 2 SO 4 gelembung pada Zn, Zn

mengecil, Zn teroksidasi

muncul gelembung lebih

banyak.

  Kimia SMA

  2

  4 Mereaksikan antara I Setelah penambahan 25 tetes dengan Na 2 S 2 O 3 Na 2 S 2 O 3 tidak terjadi perubahan warna.

  5 Mereaksikan antara Sebelumnya larutan berwarna Na 2 S 2 O 3 dengan bening setelah ditambahkan HCl HCl, larutan berubah warna

menjadi putih susu dan keruh

lalu menjadi kuning susu.

   Hasil Pengamatan Kelompok 5 Percobaan Variabel yang diamati Pengamatan Persamaan Reaksi +

  1 Mereaksikan antara Cu Terbentuk kerat berwarna Cu (s) + AgNO 3(aq) CuNO 3(aq) + Ag (aq)

3 4(aq)

2 4(aq) 2 2 4(aq) dengan AgNo putih pada Cu.

  2 KMnO + 3 H SO + 5 H C O 2 4(aq) 4(aq) 2 (l) 2(g) K SO + 2MnSO + 8H O + 10CO

  2 Mereaksikan antara Larutan KMnO 4 awalnya KmnO 4 , H 2 SO 4 dengan berwarna ungu pekat tetapi H 2 C 2 O 4 setelah dipanaskan sampai suhu

  60 C Warna

   larutan KMnO 4 + H 2 SO 4

tetap. Setelah ditambahkan

H 2 C 2 O 4 larutan berubah dari Zn (s) + H 2 SO 4(aq) ZnSO 4(aq) + H 2(g) -

agak kekuning-kuningan

2(aq) 2 2 3(aq (aq) 2 3 (aq) I + Na S O

  2NaI + S O menjadi bening. 2 2 3(aq) (aq) (s) 2 2 3(aq) Na S O + 2 HCl

  2NaCl + H S O

  3 Mereaksikan antara Zn Terbentuk gas. dengan H 2 SO 4 2

  4 Mereaksikan antara I 2 2 3 Tidak terjadi perubahan dengan Na S O warna.

  5 Mereaksikan antara 2 2 3 Awalnya larutan berwarna Na S O dengan

bening setelah direaksikan

HCl

larutan berubah menjadi putih

susu.

V. ANALISIS DATA

  Kimia SMA

  Berdasarkan data hasil pengamatan dalam mereaksikan berbagai reaktan dapat diperoleh suatu hasil reaksi sebagai berikut:

  1. Mereaksikan antara logam Cu dengan larutan 0,1 M AgNO 5 mL

  3

  menghasilkan larutan yang berwarna bening tetapi logam Cu yang tadinya berwarna kuning keemasan berubah menjadi putih kehijau-hijauan hal ini menunjukkan bahwa logam Cu teroksidasi. Berdasarkan reaksinya yaitu : Cu + AgNO → CuNO + Ag

  • (s)

  3 (aq)

3 (aq) (aq)

  0 + 1 + 1 +1

  • 1 (oksidasi)

  Reaksi antara cu dengan AgNo bukan merupakan reaksi redoks karena

  3 hanya mengalami reaksi oksidasi saja.

  2. Mereaksikan 0,01 M KMnO

  4 2 mL dengan 2 M H

  2 SO 4 sebanyak 10 tetes.

  Larutan yang dihasilkan berwarna ungu, kemudian setelah pemanasan sampai suhu larutan 60 ºC dan dilakukan penambahan 0,1 M H C O

  2

  2

  4

  sebanyak 10 tetes ternyata warna larutan berubah menjadi merah bata. Akan tetapi setelah dibiarkan beberapa saat larutan tersebut kembali berubah warna menjadi bening hal ini disebabkan olah karena KMnO bertindak

  4

  sebagai zat pengoksidasi dan mengalami reaksi reduksi, sedangkan H

  2 C

  2 O

  4

  bertindak sebagai zat pereduksi dan mengalami reaksi oksidasi. Dan H

  2 SO

  4

  yang ditambahkan pada reaksi tersebut digunakan sebagai katalis dan berlangsung dalam suasana asam. Berdasarkan persamaan reaksi : 4 (aq) 2 4 (aq) 2 2 4 (aq) 2 4 (aq) 4 (aq) 2 (l) 2(g)

  2KMnO + 3H SO + 5H C O → K SO + 2MnSO + 8H O + 10CO

  • 7 -3 +2 +4
    • 5 (reduksi)

  • 7 (oksidasi) Reaksi di atas termasuk dalam reaksi redoks.

  3. Mereaksikan logam Zn dengan 5 mL H

  2 SO

  4

  2 M Setelah logam Zn dimasukkan ke dalam larutan H SO . Larutannya

  2

  4

  berwarna bening namun logam Zn semakin kecil karena mengalami reaksi

  Kimia SMA oksidasi (reduktor) dan H SO mengalami reaksi reduksi (oksidator).

  2

  4 Berdasarkan persamaan reaksi :

  Zn + H SO → ZnSO + H

  (s) 2 4(aq) 4(aq) 2(g)

  • 1 +2
  • 2 (oksidasi)
    • 1 (reduksi)

  Dari persamaan reaksi tersebut diatas dapat diketahui bahwa reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.

  4. Mereaksikan 25 mL Na

  2 S

  2 O 3 0,2 M dengan 5 mL larutan HCl 1M.

  Berdasarkan percobaan larutan menjadi keruh dengan endapan berwaran putih yang merupakan endapan NaCl. Berdasarkan persamaan reaksinya : Na

  2 S

  2 O 3(aq) + 2HCl (aq) → 2NaCl (s) + H

  2 S

  2 O 3(aq)

  • 2 -1 -1 +2
    • 1 (reduksi)

  • 1(oksidasi)

  Berdasarkan persamaan reaksinya dapat diketahui bahwa reaksi antara Na S O dengan HCl merupakan reaksi redoks.

  2

  2

  3

  5. Mereaksikan 2 mL I

  2 0,5M dengan 7 tetes Na

  2 S

  2 O 3 0,2M.

  Berdasarkan percobaan larutan I

  2 yang berwarna kuning menjadi berwarna

  putih setelah penambahan 7 tetes Na S O Berdasarkan persamaan

  2

  2 3.

  reaksinya :

  

2-

  I

  2 (aq) + Na

  2 S

  2 O 3(aq) → NaI (aq) + S

  2 O 3 (aq)

  • 2 -1 +2
    • 1 (reduksi) Berdasarkan persamaan reaksinya, reaksi tersebut bukan termasuk reaksi redoks karena hanya mengalami reaksi reduksi . Akan tetapi jika dibandingkan dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok lain pada pencampuran larutan I

  2 dengan larutan Na

  2 S

  2 O 3 tidak terjadi perubahan

  warna karena larutan I

  2 yang semula berwarna coklat menjadi berwarna

  bening . Hilangnya warna tersebut disebabkan oleh adanya reaksi oksidasi oleh udara terhadap I karena sudah terlalu lama disimpan yaitu 21 hari.

  2

  • (aq)
    • 3O
    • 2e 2IO

A. Kesimpulan

  2 O

  2 O

  3 dengan HCl termasuk reaksi redoks.

  4. Reaksikan antara I

  2

  dengan Na

  2 S

  bukan merupakan reaksi redoks karena hanya mengalami reaksi reduksi.

  3

  Na

  1. Dalam tujuan lebih diperjelas apa yang ingin dicapai. Mungkin dapat dengan menuliskan ; untuk membuktikan adanya reaksi redoks.

  2. Jumlah alat dan bahan yang digunakan harap diperjelas.

  3. Pada saat pengarahan sebaiknya juga menjelaskan tata tertib praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar dan tenang.

  1. Prosedur kerja dan bahan yang digunakan cukup banyak sehingga memerlukan waktu yang banyak dalam melakukan praktikum.

  2. Karena banyaknya kegiatan pada percobaan ini sehingga praktikum berjalan kurang tenang.

  3. Perlunya persiapan yang cukup matang dalam melakukan percobaan ini.

  2 S

  2 O 4 dan reaksi antara

  Kimia SMA

  2(g)

  Selain itu juga larutan I

  2

  tersebut seharusnya dismpan didalam botol yang gelap karena I

  2 sangat peka terhadap intensitas cahaya. Berdasarkan

  persamaan reaksinya:

  I

  2(aq)

  3

  2 C

  VI. KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Reaksi redoks adalah reaksi yang mengandung peristiwa reduksi dan oksidasi.

  2. Reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO

  3

  bukan merupakan reaksi redoks karena hanya mengalami reaksi oksidasi.

  3. Reaksi antara KMnO

  4 , H

  2 SO 4 dengan H

B. Saran

VII. KENDALA-KENDALA

  Kimia SMA

VIII. DAFTAR PUSTAKA

  Anshory, Irfan. 2003. Acuan Pelajaran Kimia SMU. Jakarta : Erlangga Ghany, Aminah. 1999. Materi dan Soal-soal Kimia. - : Mediatama Deni, Pranowo, dkk. 2006. Kimia Untuk Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara

  ( Sumber Percobaan I)

  Kimia SMA

LAMPIRAN

A. Pertanyaan

  1. Bagaimanakah persamaan reaksi redoks yang terjadi pada masing-masing reaksi tersebut? Jawaban:

  Percobaan pertama

  • Cu (s) + AgNO

  3 (aq) → CuNO

3 (aq) + Ag (aq)

  0 + 1 + 1 +1

  • 1 (oksidasi)

  Percobaan kedua

  2KMnO 4 (aq) + 3H 2 SO 4 (aq) + 5H 2 C 2 O 4 (aq) → K 2 SO 4 (aq) + 2MnSO 4 (aq) + 8H 2 O (l) + 10CO 2(g)

  • 7 -3 +2 +4
    • 5 (reduksi)

  • 7 (oksidasi)

  Percobaan ketiga

  Zn + H SO → ZnSO + H

  (s) 2 4(aq) 4(aq) 2(g)

  • 1 +2
  • 2 (oksidasi)
    • 1 (reduksi)

  Percobaan keempat

  Na S O + 2HCl → 2NaCl + H S O

  2 2 3(aq) (aq) (s)

  2 2 3(aq)

  • 2 -1 -1 +2
    • 1 (reduksi)

  • 1(oksidasi)
  • 2 -1 +2

  • 1 (reduksi)

  4 Pada percobaan keempat = NaS

  3. Ciri apa sajakah yang diperlihatkan pada masing-masing reaksi tersebut? Jawaban : Ciri yang diperlihatkan pada masing-masing reaksi tersebut adalah adanya penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi.

  Pada percobaan keempat = HCl Pada percobaan kelima = tidak ada

  4 Pada percobaan ketiga = Zn

  2 O

  2 C

  b. Zat yang bertindak sebagai reduktor : Pada percobaan pertama = Cu Pada percobaan kedua = H

  2

  3 Pada percobaan kelima = I

  2 O

  2 SO

  4 Pada percobaan ketiga = H

  a. Zat yang bertindak sebagai oksidator : Pada percobaan pertama = tidak ada Pada percobaan kedua = KMnO

  2. Tentukan zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor pada masing- masing reaksi tersebut? Jawaban:

  

3

2-

(aq)

  2 O

  2 O 3(aq) → NaI (aq) + S

  2 S

  2 (aq) + Na

  I

  Kimia SMA Percobaan kelima

  4. Apa kesimpulan dari aktivitas ini? Jawaban :

  • Reaksi redoks adalah reaksi yang mengandung peristiwa oksidasi dan reduksi.
  • Tidak semua reaksi merupakan reaksi redoks.
  • Reaksi redoks dapat ditentukan berdasarkan persamaan reaksi.

  Kimia SMA

B. Pertanyaan Kelompok Lain

  Dari : Armiyati (Kelompok 3)

  1. Apa indikatornya bahwa prosedur kerja yang dilakukan itu mengalami reaksi redoks? Jawaban : Dalam tabel pengamatan, terdapat kolom persamaan reaksi persamaan reaksi yang ditulis inilah reaksi yang terjadi mengalami reaksi redoks atau tidak.

  2. Alat dan bahan tidak memberikan keterangan jelad berapa jumlah alat ataupun bahan. Apakah sebaiknya dituliskan Jawaban : Dari sumber yang kami ambil tentang percobaan ini, jumlah alat atau bahan memang tidak dicantumkan dalam bagian alat dan bahan. Berdasarkan proseder kerja, ada beberapa bahan yang diberikan secara tetes dari tetes yang tidak ditentukan berapa banyak jumlah tetes yang kita lakukan sehingga bahan yang digunakan tidak diketahui jelas berapa jumlah yang diperlukan. Oleh sebab itu, dalam alat dan bahan tidak dituliskan berapa jumlah.

  C. Saran

  Dari : Dwi Seftina (Kelompok 4) Dalam tujuan lebih diperjelas apa yang ingin dicapai. Mungkin dapat dengan menuliskan ; untuk membuktikan adanya reaksi redoks.

  Dari: Armiati Jumlah alat dan bahannya disebutkan.

  D. Pertanyaan dan saran pada waktu presentasi

  1. Pertanyaan dari Fareza Hernawan (Kelompok 4) Bagaimana cara membedakan reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana asam dan basa? Jawaban: Dalam reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana asam maupun basa hanya dapat dilihat dari persamaan reaksinya yaitu dengan cara melihat

  Kimia SMA

  letak H O nya yang ditambahkan dalam persamaan reaksi. Jika H O nya

  2

  2

  ditambahkan disebelah kanan maka reaksi tersebut berlangsung dalam suasana asam, dan jika H O yang ditambahkan disebelah kiri maka reaksi

  2 tersebut berlangsung dalam suasana basa.

  2. Pertanyaan dari Hariyati (Kelompok 3) Mengapa kalian menggunakan iodin yang sudah lama? Jawaban: Sebenarnya waktu pembuatan zat kami sudah menyadari kalau ada 2 zat yang berwarna, tetapi waktu kami disibukkan dengan membuat zat lain karena zat kami yang sudah ada hilang dari tempatnya, sehingga perhatian kami hanya terfokus pada pembuatan larutan yang lain. Dan kami baru menyadari kalau zat yang berwarna tersebut adalah iodin, setelah dipraktekkan oleh teman-teman kelompok lain karena tidak terjadi perubahan warna pada saat direaksikan dengan Na S O . selain itu juga

  2

  2

  3

  iodin tidak disimpan pada tempat dan botol yang gelap, karena iodin mudah teroksidasi oleh cahaya matahari.

  3. Saran dari ibu dan asisten yaitu: Analisisnya lebih diperjelas untuk percobaan keempat.