Percepatan Pembangunan Desa .pdf
REPUBLIK INDONESIA
PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
1
2
BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA
• Potensi
meningkatkan
produktivitas
semakin tinggi;
• Mampu menekan
beban
ketergantungan
(dependency
burden) sampai
tingkat terendah
1. Indonesia diprediksi akan memperoleh bonus demografi. Dimana,
penduduk Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia
produktif (15-64 tahun). Kecenderungan peningkatan penduduk
usia produktif muncul sejak tahun 2010, namun diprediksi
puncaknya terletak pada kurun waktu 2020-2030.
2. Hingga Tahun 2030, jumlah penduduk Indonesia diprediksi
meningkat fantastis menjadi 305 Juta Jiwa dan sebanyak 195
Juta Jiwa (64%) merupakan penduduk usia produktif.
Meningkatkan
pengangguran
akibat proporsi
tidak seimbang
antara jumlah
angkatan kerja dg
tingkat partisipasi
3
angkatan kerja.
CAPAIAN PEMBANGUNAN INDONESIA
1. Persentase Gross Domestic Product
(GDP) Indonesia Tahun 2009-2016
2. Indonesia menjadi
Negara dengan
Kekuatan Ekonomi
Terbesar ke-16 di
Dunia
“Indonesia
sudah
merdeka
sejak 71
Tahun”
• Gross Domestic Product (GDP)
Indonesia di Quarter ke-2 Tahun 2016
sebesar 5,18%, menglami kenaikan
0,38% dari Tahun 2015;
• Diperkirakan, rata-rata pendapatan
perkapita masyarakat Indonesia tahun
2016 mencapai Rp 47,2 Juta per orang
atau setara dengan Rp 3,9 Juta/bulan
(naik dibandingkan tahun 2015 yang
hanya sebesar Rp 3,7 Juta/bulan).
3. Eksportir Minyak
Sawit Terbesar Dunia
Indonesia merupakan
negara penghasil dan
eksportir minyak sawit
(palm oil) terbesar
dunia dengan volume
ekspor minyak sawit
Indonesia mencapai
25,75 juta ton
4
PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL
-0,8
1,7
2,2
1,6
1,5
0,5
0,6
0,5
4,9
5,3
5,5
2,1
6,2
7,6
0,5
1,2
1,6
6,6
-3,3
1,1
6,0
7,6
7,7
1,5
0,1
2016
2017
0,8
1,6
2018
Sumber: WEO IMF, October 2016
Bahkan pada tahun 2030, Indonesia diprediksi menjadi 7 Besar Negara Kekuatan
Ekonomi Dunia
5
KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pada Tahun 2016,
pertumbuhan ekonomi
Indonesia cukup
berdaya tahan di tengah
gejolak ekonomi global
Pertumbuhan ekonomi
mampu membuat
pendapatan perkapita naik
namun ketimpangan yang
kaya dan miskin juga
meningkat
6
NEGARA DENGAN TINGKAT KESENJANGAN EKONOMI TERTINGGI DI
DUNIA TAHUN 2016
1. Rusia
Presentase kesenjangan
ekonomi: 74,5%
4. Indonesia
Presentase kesenjangan
ekonomi: 49,3%
7. Amerika Serikat
Presentase kesenjangan
ekonomi: 42,1%
2. India
Presentase kesenjangan
ekonomi: 58,4%
5. Brazil
Presentase kesenjangan
ekonomi: 47,9%
8. Afrika Selatan
Presentase kesenjangan
ekonomi: 41,9%
3. Thailand
Presentase kesenjangan
ekonomi: 58%
6. Republik Rakyat Tiongkok
Presentase kesenjangan
ekonomi: 43,8 %
9. Meksiko
Presentase kesenjangan
ekonomi: 38,2%
Sumber: Credit Suisse's Global Wealth Report 2016
• Kekayaan sumber daya di Indonesia justru melahirkan kesenjangan ekonomi
yang tinggi karena pengelolaan dan pemanfaatannya tidak merata;
• Indonesia merupkan negara ke-4 di dunia dengan tingkat kesenjangan ekonomi yang
tinggi, yakni mencapai 49,3%;
• Artinya 1% orang terkaya di Indonesia mengatur 49,3% kekayaan nasional.
KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH
(KONSENTRASI AKTIVITAS EKONOMI SELAMA 35 TAHUN HANYA DI PULAU JAWA DAN SUMATERA)
Pembentukan PDB Nasional Tahun 1978-2013 (persen)
•
•
Konsentrasi aktivitas ekonomi di Pulau Jawa
dan Sumatera melahirkan fokus
pembangunan yang hanya berkutat di Pulau
Jawa dan Sumatra (Jawa dan Sumatra
centric) sejak 35 tahun yang lalu;
Pada Tahun 2016, kontribusi pembentukan
PDB Nasional masih didominasi daerahdaerah di Pulau Jawa yang mencapai
58,4%. Sedangkan daerah-daerah di
Kawasan Timur Indonesia masih sangat
rendah, seperti Papua hanya menyumbang
2,5%.
PULAU
1978
1983
1988
1993
1998
2003
2008
2013
Sumatera
27,6
28,7
24,9
22,8
22,0
22,4
22,9
23,8
Jawa
50,6
53,8
57,4
58,6
58,0
60,0
57,9
58,0
Kalimantan
10,2
8,7
8,9
9,2
9,9
8,9
10,4
8,7
Sulawesi
5,5
4,2
4,1
4,1
4,6
4,0
4,3
4,8
Bali & Nusa Tenggara
3,1
2,8
3,0
3,3
2,9
2,8
2,5
2,5
Maluku dan Papua
2,9
1,8
1,7
2,0
2,5
1,8
2,0
2,2
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Total
Sumber: Bappenas 2014
•
•
•
•
Kesenjangan pembangunan antarwilayah juga terjadi antara kawasan perkotaan dan
perdesaan;
Kondisi tersebut kemudian melahirkan permasalahan sosial ekonomi, salah satunya
kemiskinan;
Sejak Maret 2016 hingga September 2016 persentase kemiskinan di Perkotaan dan
Perdesaan sama-sama mengalami penurunan;
Namun persentase penduduk miskin di Perdesaan tetap lebih besar
dibandingkan kawasan Perkotaan.
Sumber: BPS, September 2016 (diolah)
8
PETA PERSEBARAN PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA
PER SEPTEMBER 2016
PULAU
SUMATERA
KOTA
(%)
ACEH
SUMUT
SUMBAR
RIAU
JAMBI
SUMSEL
BENGKULU
LAMPUNG
BABEL
KEPRI
PULAU
JAWABALI
JABAR
JATENG
DIY
JATIM
BANTEN
BALI
DESA
(%)
10,79
9.69
5.52
6.38
10.73
12.73
16.16
10.15
2.67
4.99
KOTA
(%)
7.55
11.38
11.68
7.91
4.49
3.53
TOTAL
(%)
18,80
10.86
8.27
8,51
7.30
13.77
17.43
15.24
7.57
10.47
DESA
(%)
11.72
14.88
16.27
15.83
7.42
5.21
16.43
10.27
7.14
7.76
8.37
13.39
17.03
13.86
5.04
5.84
KOTA DESA TOTAL
PULAU
(%)
(%)
KALIMANTAN (%)
KALBAR
4.97
9.38
8.00
KALTENG
4.49
5.83
5.36
KALSEL
3.43
5.37
4.52
KALTIM
3.86 10.15
6.00
KALTARA
4.50 10.29
6.99
TOTAL
(%)
8.77
13.19
13.10
11.85
5.36
4.15
Sumber: BPS, September 2016 (diolah)
KOTA
PULAU
SULAWESI (%)
SULUT
SULTENG
SULSEL
SULTRA
GORONTALO
SULBAR
NTB
NTT
DESA TOTAL
(%)
(%)
17.55 14.82 16.02
10.17 25.19 22.01
5.22
10.07
4.47
6.87
5.78
8.43
10.82
15.48
12.30
15.31
24.30
12.00
8.20
14.09
9.24
12.77
17.63
11.19
Dari total 250 Juta
penduduk Indonesia,
jumlah penduduk miskin
mencapai 28,51 juta
orang (11,13%)
(Maret 2016)
PULAU
MALUKU
PAPUA
PULAU
KOTA
NUSA
(%)
TENGGARA
DESA TOTAL
(%)
(%)
MALUKU
UTARA
MALUKU
PAPUA
PAPUA BARAT
KOTA
(%)
3.76
DESA TOTAL
(%)
(%)
7.43
6.41
7.86 26.88
4.21 37.07
5.69 37.33
19.26
28.40
24.88
Turun menjadi
27,76 juta orang
(10,70%)
(September 2016).
9
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015 – 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong"
9
Memperteguh
kebhinekaan
dan
memperkuat
restorasi sosial
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI
PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan.
2. Mewujudkan
masyarakat
berkeseimbangan,
dan
berlandaskan negara hukum.
8
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara
maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
dalam kebudayaan.
1
2
Membangun tata
kelola
Pemerintahan
yang bersih,
efektif,
demokratis dan
terpercaya
3
Melakukan
revolusi
karakter bangsa
maju,
demokratis
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Menghadirkan
kembali Negara
untuk
melindungi
segenap bangsa
dan memberi
rasa aman pada
seluruh warga
negara
9 PROGRAM
PRIORITAS
NAWACITA
7
Memperkuat
kehadiran
Negara dalam
melakukan
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang
bebas korupsi,
bermartabat,
dan terpercaya
Mewujudkan
kemandirian
ekonomi dengan
menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi
domestik
6
Membangun
Indonesia dari
pinggiran
dengan
memperkuat
daerah-daerah
dan desa dalam
kerangka Negara
Kesatuan
Meningkatkan
produktivitas
rakyat dan daya
saing di pasar
internasional
Meningkatkan
kualitas hidup
manusia dan
masyarakat
Indonesia
4
5
10
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN AKUMULASI KAPITAL
MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERDESAAN
Menyediaan sarana dan prasarana serta gudang
penyimpanan produk pasca panen
Investasi
Peningkatan skala ekonomi produksi agar
produksi pertanian nasional meningkat
melalui pengembangan agriculture estate
Produksi
Peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan
perluasan lapangan kerja
Pekerjaan
• Harga menjadi stabil dan terjamin.
• Income petani menjadi predictable dan terjamin.
• Inflasi yang tidak perlu karena lonjakan harga bisa
dikurangi/dihindari karena harga stabil
Pendapatan
• Peningkatan konsumsi masyarakat
• Impor yang tidak perlu bisa dikurangi karena
produksi nasional meningkat
Konsumsi
• Petani menjadi bankable karena risk income-nya
kecil
• Kemampuan menabung masyarakat meningkat
Tabungan
Insentif kepada investor melalui kemudahan
perizinan, perpajakan, kredit dari bank, serta insentif
suku bunga.
Reinvestasi
Permintaan
Barang & Jasa
Daya
Beli
Pajak
12
13
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2017
(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)
Prioritas Penggunaan Dana Desa digunakan untuk pelaksanaan program/kegiatan bidang
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
disepakati dalam musyawarah desa serta dipublikasikan pada masyarakat di ruang publik.
Dalam proses perencanaan program/kegiatan, desa dapat mempertimbangkan tipologi Desa
berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Desa yang ada di Indeks Desa Membangun (IDM).
Diarahkan untuk mendukung pengembangan Satu Desa Satu Produk Unggulan, Jaring Komunitas
Wiradesa (penguatan kapasitas masyarakat sebagai subjek pembangunan), Lumbung Ekonomi
Desa (optimalisasi Sumber Daya desa untuk kesejahteraan) dan Lingkar Budaya Desa (proses
pembangunan sebagai bagian dari laku budaya).
a. Pembangunan Desa untuk pemenuhan Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana
Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian Lingkungan Hidup, Penanggulangan
Bencana Alam;
b. Pemberdayaan Masyarakat: Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan
Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap
Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis.
14
CONTOH PENGGUNAAN DANA DESA 2017
(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)
Tipologi Desa
Contoh Produk
Unggulan
Desa Dataran
Tinggi, Pertanian,
Tertinggal & Sangat
Tertinggal
Pertanian Sayur
Mayur
Desa Hamparan,
Tanaman Pangan,
Berkembang
Desa Pesisir, MinaLaut, Mandiri/Maju
Contoh Kegiatan
Pembangunan Desa
Pembangunan tandon air, jalan Pendirian dan permodalan BUM
poros desa, kandang ternak,
Desa, Pelatihan pertanian
organik, Pelatihan Pemasaran.
pasar, pembibitan sayur.
Pembangunan embung,
Pertanian Pangan saluran irigasi tersier, sarana
dan Industri Bahan prasarana pengolahan pupuk
kandang, Posayandu, PAUD,
Pangan
sumur resapan.
Desa Wisata
Pemberdayaan Masy.
Pembangunan tembok laut,
rehab jamban publik, rehab
dan perluasan tambatan
perahu, rehab pasar ikan,
pembangunan pusat budidaya.
Pengembangan BUM Desa,
kerjasama antar BUM Desa,
pelatihan e-marketing,
pelatihan teknologi tepat guna.
Kursus pembuatan kerajinan
tangan berbahan baku limbah
laut, pelatihan wirausaha muda,
festival makanan olahan laut,
pengembangan BUM Desa.
15
SEBARAN TIPOLOGI DESA BERDASARKAN INDEKS DESA
MEMBANGUN (IDM)
KALIMANTAN:
Desa Sangat Tertinggal: 2.497 Desa;
Desa Tertinggal: 3.089 Desa;
Desa Berkembang: 927 Desa;
Desa Maju: 66 Desa;
Desa Mandiri: 1 Desa.
SULAWESI:
Desa Sangat Tertinggal: 854 Desa;
Desa Tertinggal: 5.161 Desa;
Desa Berkembang: 2.582 Desa;
Desa Maju: 79 Desa;
Desa Mandiri: 1 Desa.
Tipologi Desa di Indonesia
Desa Sangat Tertinggal: 13.144 Desa;
Desa Tertinggal: 33.592 Desa;
Desa Berkembang: 22.882 Desa;
Desa Maju: 3.608 Desa;
Desa Mandiri: 174 Desa.
SUMATERA:
Desa Sangat Tertinggal: 3.571 Desa;
Desa Tertinggal: 13.705 Desa;
Desa Berkembang: 5.321 Desa;
Desa Maju: 395 Desa;
Desa Mandiri: 13 Desa.
MALUKU:
Desa Sangat Tertinggal: 823 Desa;
Desa Tertinggal: 988 Desa;
Desa Berkembang: 270 Desa;
Desa Maju: 26 Desa;
Desa Mandiri: -
JAWA-BALI:
Desa Sangat Tertinggal: 263 Desa;
Desa Tertinggal: 6.953 Desa;
Desa Berkembang: 12.784 Desa;
Desa Maju: 2.960 Desa;
Desa Mandiri: 156 Desa.
Sumber: Buku Indeks Desa Membangun 2015
NUSA TENGGARA:
PAPUA:
Desa Sangat Tertinggal: 476 Desa;
Desa Tertinggal: 2.570 Desa;
Desa Berkembang: 827 Desa;
Desa Maju: 70 Desa
Desa Mandiri: 3 Desa.
Desa Sangat Tertinggal: 4.960 Desa;
Desa Tertinggal: 1.126 Desa;
Desa Berkembang: 171 Desa;
Desa Maju: 12 Desa;
Desa Mandiri: -
16
PERKEMBANGAN STATUS DESA SAMPAI TAHUN 2016
45%
(2.248 Desa)
Tahun 2015
45.41%
(2.267 Desa)
Tahun 2016
30.66%
(1.531 Desa)
32%
(1.598 Desa)
18.87%
(942 Desa)
14%
(699 Desa)
0.23%
(11 Desa)
2%
(99 Desa)
Mandiri
7%
(349 Desa)
4.83%
(242 Desa)
Maju
Berkembang
Tertinggal
Sangat Tertinggal
17
Keterangan: berdasarkan hasil survei pada 4.993 desa sebagai sampel
TINGKAT KEPUASAN PUBLIK TERHADAP PEMBANGUNAN DESA
Dari 79% yang menyatakan Puas
terhadap pemerintahan Jokowi/JK,
sebanyak 72% merupakan masyarakat
desa. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap pembangunan desa tinggi.
Persentase Masyarakat yang Menyatakan Puas
• Berdasarkan survei pada bulan Oktober 2016,
tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap
pemerintahan Jokowi-JK sebesar 79%.
• Jika dibandingkan dengan survei periode-periode
sebelumnya maka terdapat kenaikan yang signifikan
terhadap Pemerintahan Jokowi-JK. Pada bulan Oktober
2015 Kepuasan mencapai titik terendah sebesar 59%.
Sumber: Alvara Research
18
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
TAHUN 2017
19
MEWUJUDKAN PEMERATAAN MELALUI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA
Permasalahan:
Sebanyak
82,77%
penduduk desa
menggantung
hidup dari
sektor
pertanian atau
sebagai petani
• 60% dari jumlah penduduk miskin Indonesia adalah petani;
• Sebanyak 55,33 % petani adalah petani gurem (penguasaan
lahan kurang dari 0,25 Ha)
• Akses pendanaan yang terbatas dan cenderung berpola”ijon”;
• Rendahnya akses pasar dan nilai tawar;
• Kurangnya pengetahuan mengenai cara-cara produksi yang
baik;
• Rendahnya ketersediaan sarana & prasarana dalam proses
produksi, dan pasca produksi
Padahal Desa memiliki potensi ekonomi lain yang dapat dimanfaatakan, diantaranya:
20.034
12.827
64.587
1,8 Juta
61.821
Desa memiliki
potensi
perkebunan
Desa memiliki
potensi
perikanan
Desa memiliki
potensi energi
baru terbarukan
Komoditas
UMKM berada
di Desa
Desa memiliki
potensi
pertanian
1.902
Desa potensi
Desa Wisata
Percepatan pembangunan desa, melalui: Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan
Produk Unggulan Kawasa Perdesaan (Prukades), BUM Desa, Pembangunan Embung, dan
Pembangunan Sarana Olahraga Desa
20
21
22
23
24
25
PEMERATAAN EKONOMI MELALUI UPAYA PENINGKATAN
EKONOMI DESA
Dari total 125 Juta
angkatan kerja di
Indonesia, 58,4 Juta
berada di desa Sumber: BPS
• Jika 58,4 Juta Angkatan Kerja di Desa memiliki
penghasilan rata-rata Rp 2 Juta/bulan, maka
akan ada Rp 116,8 Triliun uang yang beredar di
desa;
• Artinya, setiap tahun akan terdapat Rp 1.402
Triliun uang yang beredar di desa;
Jika rata-rata
pendapatan
Rp 2 Juta/bulan
Rp 116,8 Triliun Uang
beredar di desa
• Tingginya tingkat perputaran uang di desa akan
meningkatkan aktivitas ekonomi di desa;
• Jika aktivitas ekonomi desa meningkat maka akan
berdampak
positif
pada
peningkatan
pertumbuhan ekonomi desa yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional.
26
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN
BUM DESA
27
DISTRIBUSI BUM DESA HINGGA AWAL
TAHUN 2017
KALIMANTAN
992
SUMATERA
BUM Desa
8.635
BUM Desa
TOTAL BUM Desa:
18.446
JAWA
6.09
5
1. Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam. Pada akhir
tahun 2014, jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun
hingga awal tahun 2017 meningkat drastis hingga 18.446 Unit.
2. Dari total jumlah BUM Desa, Sebanyak 6.728 unit (36,4%) berada di
Provinsi Nangroe Aceh Darusalam, diikuti Jawa Barat sebanyak 2.964 unit
(16%) dan Jawa Timur sebanyak 1.424 unit (7,7%).
SEBARAN BUM DESA PER PROVINSI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
NAMA PROVINSI
Nangroe Aceh Darusalam
Sumatera Utara
Bali
Bangka Belitung
Banten
Bengkulu
D.I Yogyakarta
Gorontalo
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Riau
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Sulawesi Barat
TOTAL BUMDESA
JUMLAH BUMDESA
6.728
430
336
19
146
360
148
68
11
2.964
1.413
1.424
369
256
160
20
255
76
178
319
313
259
496
629
339
154
60
152
55
134
10
15
150
18.446
28
Dharmas Raya
Bojonegoro
Malang
Bojonegoro
Tuban
Kuningan
Malang
Ranah
Kedungarum
Banjarejo
Sugiwaras
Ngadipuro
Lengkong
Randugading
Koto Ranah Sakti
Jaya Tirta
UPK Makmur
Sugiwaras
Sejahtera
Langgengkamulyan
Hipam Sumber Guwo
700.000.000
600.000.000
550.000.000
550.000.000
520.000.000
500.000.000
500.000.000
28
Serang
Beberan
Maslahat
Simpan Pinjam, Perdagangan
Pompanisasi
Jasa Pengelolaan Air Bersih
HIPAM,Pertanian,Simpan Pinjam
Pompanisasi, Peternakan
Kredit Usaha Mikro, &Peternakan
Jasa Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam, Toko Sembako, Jasa
anggkutan Ekspedisi
29
Tanggerang
Cangkudu
Cangkudu Cipta MandirI
Simpan Pinjam
500.000.000
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Lampung Selatan
Indragiri Hilir
Tulungangung
Tulungangung
Lamongan
Blitar
Pangandaran
Sumedang
Bandung
Cirebon
Majalengka
Bumiasih
PekanTua
Tangunggunung
Gondang
Beransi
Tegalrejo
Kertayasa
Ganeas
Sukamenak
Cikeusal
Weragati
Bumiasih
Harapan Barokah
Graha Lestari
Al- Hidayah
Bumi Lestari
Barokah
Guha Bau
Ganeas Sejahtera
Sukamenak
Karya Mandiri
Bina Mandiri
Bank Sampah dan Simpan Pinjam
Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam
Pertanian dan Perternakan
Pembuatan Karak Pisau
Unit Saprodi, Unit Pemasaran
Simpan Pinjam
Jasa Wisata
Kelompok Tani,dan Ternak
Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam
Pertanian
500.000.000
500.000.000
500.000.000
400.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
Sukamanah
800.000.000
21
22
23
24
25
26
27
900.000.000
Kutuh Lestari
Pertanian
Karang Duwur
Panva Karya Sejahtera
Amartha
Nyalindung
Pengotan
Sukabumi
Gunung Sarimas
20
1.000.000.000
Kencana Bumi Sejahtera
Kenere
Simpan Pinjam
Tunjung Mekar
Sukamanah
Kenere
Peternakan dan Pertanian
Bandem Jagadhita
Sukamanah
Flores Timur
Pompanisasi, Sewa Terop
9,000,000,000
8,000,000,000
7,000,000,000
6,000,000,000
5,000,000,000
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
-
Srisadani
Bogor
Jasa Wisata
Pengelolaan Air Bersih dan Simpan
Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam
Kolam Pemandian dan Jasa Wisata
Suplier PLTU
Perkebunan dan Simpan Pinjam
Jasa Wisata
Peternakan
BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH
MEMILIKI PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA
Karyasari
Tirtonirmolo
Mandala Giri Amerta
Tirta Mandiri
Karang Knadri Sejahtera
Bangun Jaya
Sejahtera
Bulan Palapa
Karyasari
Srisadani
Tunjung Mekar
Bandem Jagadhita
Kencana Bumi Sejahtera
Gunung Sarimas
Amartha
Pengotan
Kutuh Lestari
Karang Duwur
Sejahtera
Tirtinirmolo
Tajun
Ponggok
Karang Kandri
Rokan Hulu
Bleberan
Landih
Pakisan
Kedungprimpen
Tunjung
Bebandem
Pacung
Bulian
Patas
Pengotan
Kutuh
Karang Duwur
Bulan Palapa
19
Simpan Pin jam
OMSET
PERTAHUN
8.700.000.000
5.179.000.000
10.300.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
1.600.000.000
1.400.000.000
1.300.000.000
1.300.000.000
1.200.000.000
1.160.000.000
1.121.000.000
1.100.000.000
1.050.000.000
1.040.000.000
1.000.000.000
Bangun Jaya
18
JENIS USAHA
Karang Knadri Sejahtera
Bantul
Buleleng
Klaten
Cilacap
Kampar
Gunung Kidul
Bangli
Buleleng
Bojonegoro
Buleleng
Karangasem
Buleleng
Buleleng
Buleleng
Bangli
Bangli
Kebumen
NAMA BUMDESA
Tirta Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
DESA
Mandala Giri Amerta
KAB/KOTA
Tirtonirmolo
NO
1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun
2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah
memiliki omset antara 300 juta-8,7 Milyar.
2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi tahun
2016 adalah BUM Desa Ponggok Klaten sebesar
Rp 10,3 Miliar dengan usaha di sektor wisata
3. Disusul BUM Desa Tirtonirmolo Bantul (simpan
pinjam) dengan omset sebesar 8,7 Milyar.
Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD
29
BUM DESA PONGGOK-KLATEN
Destinasi Wisata Air
Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan
Budidaya Ikan
Pengembangan Potensi Wisata Umbul
Ponggok
Pabrik Air Minum
Dalam Kemasan
Toko Desa
Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun
mengalami peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan
untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian
dana pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu
Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa, dll.
30
BUM DESA GIRI AMERTHA-BALI
Tahun
Kinerja Keuangan
BUM Desa
Total Omzet
Keuntungan Bersih
Deviden ke APBDES
2013
Rp 600.693.000
Rp 310.188.000
Rp
2014
Rp 1.133.789.000
Rp 439.032.000
Rp 109.758.000
2015
Rp 1.762.793.000
Rp 703.672.000
Rp 175.918.000
Simpan Pinjam
Unit Pengelola
Sarana Air Bersih
Kredit Khusus RTM
77.547.000
Pasar Desa
Pengelolaan
Sampah Terpadu
31
BUM DESA BLANG KRUENG-ACEH
1
Penggemukan
Sapi (100 ekor)
2
Simpan Pinjam
Perempuan
Al Ikhlas
4
3
Teratak & Barang
Pecah Belah
Depot Isi Ulang
dan Toko
5
6
Kinerja Keuangan BUM Desa
Blang Krueng
Rumah Sewa
(10 Rumah)
Sewa Hand
Traktor
Tahun
Total Omzet
Keuntungan
Bersih
Kontribusi ke
APBDES
2014
857,360,000
180,600,000
61,100,000
2015
1,087,070,000
215,700,000
68,320,000
32
BUM DESA MAJU MAKMUR-BLITAR, JAWA TIMUR
Kinerja Keuangan BUM Desa
Tahun
2008
Total Omzet
Keuntungan
Bersih
Rp 121.468.451
Rp 5.409.825
Deviden ke
APBDES
Rp
540.982
2009
Rp 173.139.983
Rp 10.590.776
Rp 1.059.078
2010
Rp 211.346.334
Rp 12.640.957
Rp 1.264.096
2011
Rp 238.823.827
Rp 12.208.999
Rp 1.831.350
2012
Rp 264.896.992
Rp 20.121.705
Rp 3.018.256
2013
Rp 336.925.054
Rp 22.864.112
Rp 6.772.822
2014
Rp 357.194.429
Rp 53.709.570
Rp 10.741.914
2015
Rp 363.811.060
Rp 77.846.605
Rp 15.596.321
2016
Rp 386.084.479
Rp 81.918.891
Rp 16.383.778
Sarana Produksi
Pertanian
Bengkel
Simpan Pinjam
Pembesaran Sapi
Batako
Penjualan Pulsa
33
Telepon dan Listrik
TERIMA KASIH
34
PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
1
2
BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA
• Potensi
meningkatkan
produktivitas
semakin tinggi;
• Mampu menekan
beban
ketergantungan
(dependency
burden) sampai
tingkat terendah
1. Indonesia diprediksi akan memperoleh bonus demografi. Dimana,
penduduk Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia
produktif (15-64 tahun). Kecenderungan peningkatan penduduk
usia produktif muncul sejak tahun 2010, namun diprediksi
puncaknya terletak pada kurun waktu 2020-2030.
2. Hingga Tahun 2030, jumlah penduduk Indonesia diprediksi
meningkat fantastis menjadi 305 Juta Jiwa dan sebanyak 195
Juta Jiwa (64%) merupakan penduduk usia produktif.
Meningkatkan
pengangguran
akibat proporsi
tidak seimbang
antara jumlah
angkatan kerja dg
tingkat partisipasi
3
angkatan kerja.
CAPAIAN PEMBANGUNAN INDONESIA
1. Persentase Gross Domestic Product
(GDP) Indonesia Tahun 2009-2016
2. Indonesia menjadi
Negara dengan
Kekuatan Ekonomi
Terbesar ke-16 di
Dunia
“Indonesia
sudah
merdeka
sejak 71
Tahun”
• Gross Domestic Product (GDP)
Indonesia di Quarter ke-2 Tahun 2016
sebesar 5,18%, menglami kenaikan
0,38% dari Tahun 2015;
• Diperkirakan, rata-rata pendapatan
perkapita masyarakat Indonesia tahun
2016 mencapai Rp 47,2 Juta per orang
atau setara dengan Rp 3,9 Juta/bulan
(naik dibandingkan tahun 2015 yang
hanya sebesar Rp 3,7 Juta/bulan).
3. Eksportir Minyak
Sawit Terbesar Dunia
Indonesia merupakan
negara penghasil dan
eksportir minyak sawit
(palm oil) terbesar
dunia dengan volume
ekspor minyak sawit
Indonesia mencapai
25,75 juta ton
4
PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL
-0,8
1,7
2,2
1,6
1,5
0,5
0,6
0,5
4,9
5,3
5,5
2,1
6,2
7,6
0,5
1,2
1,6
6,6
-3,3
1,1
6,0
7,6
7,7
1,5
0,1
2016
2017
0,8
1,6
2018
Sumber: WEO IMF, October 2016
Bahkan pada tahun 2030, Indonesia diprediksi menjadi 7 Besar Negara Kekuatan
Ekonomi Dunia
5
KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pada Tahun 2016,
pertumbuhan ekonomi
Indonesia cukup
berdaya tahan di tengah
gejolak ekonomi global
Pertumbuhan ekonomi
mampu membuat
pendapatan perkapita naik
namun ketimpangan yang
kaya dan miskin juga
meningkat
6
NEGARA DENGAN TINGKAT KESENJANGAN EKONOMI TERTINGGI DI
DUNIA TAHUN 2016
1. Rusia
Presentase kesenjangan
ekonomi: 74,5%
4. Indonesia
Presentase kesenjangan
ekonomi: 49,3%
7. Amerika Serikat
Presentase kesenjangan
ekonomi: 42,1%
2. India
Presentase kesenjangan
ekonomi: 58,4%
5. Brazil
Presentase kesenjangan
ekonomi: 47,9%
8. Afrika Selatan
Presentase kesenjangan
ekonomi: 41,9%
3. Thailand
Presentase kesenjangan
ekonomi: 58%
6. Republik Rakyat Tiongkok
Presentase kesenjangan
ekonomi: 43,8 %
9. Meksiko
Presentase kesenjangan
ekonomi: 38,2%
Sumber: Credit Suisse's Global Wealth Report 2016
• Kekayaan sumber daya di Indonesia justru melahirkan kesenjangan ekonomi
yang tinggi karena pengelolaan dan pemanfaatannya tidak merata;
• Indonesia merupkan negara ke-4 di dunia dengan tingkat kesenjangan ekonomi yang
tinggi, yakni mencapai 49,3%;
• Artinya 1% orang terkaya di Indonesia mengatur 49,3% kekayaan nasional.
KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH
(KONSENTRASI AKTIVITAS EKONOMI SELAMA 35 TAHUN HANYA DI PULAU JAWA DAN SUMATERA)
Pembentukan PDB Nasional Tahun 1978-2013 (persen)
•
•
Konsentrasi aktivitas ekonomi di Pulau Jawa
dan Sumatera melahirkan fokus
pembangunan yang hanya berkutat di Pulau
Jawa dan Sumatra (Jawa dan Sumatra
centric) sejak 35 tahun yang lalu;
Pada Tahun 2016, kontribusi pembentukan
PDB Nasional masih didominasi daerahdaerah di Pulau Jawa yang mencapai
58,4%. Sedangkan daerah-daerah di
Kawasan Timur Indonesia masih sangat
rendah, seperti Papua hanya menyumbang
2,5%.
PULAU
1978
1983
1988
1993
1998
2003
2008
2013
Sumatera
27,6
28,7
24,9
22,8
22,0
22,4
22,9
23,8
Jawa
50,6
53,8
57,4
58,6
58,0
60,0
57,9
58,0
Kalimantan
10,2
8,7
8,9
9,2
9,9
8,9
10,4
8,7
Sulawesi
5,5
4,2
4,1
4,1
4,6
4,0
4,3
4,8
Bali & Nusa Tenggara
3,1
2,8
3,0
3,3
2,9
2,8
2,5
2,5
Maluku dan Papua
2,9
1,8
1,7
2,0
2,5
1,8
2,0
2,2
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Total
Sumber: Bappenas 2014
•
•
•
•
Kesenjangan pembangunan antarwilayah juga terjadi antara kawasan perkotaan dan
perdesaan;
Kondisi tersebut kemudian melahirkan permasalahan sosial ekonomi, salah satunya
kemiskinan;
Sejak Maret 2016 hingga September 2016 persentase kemiskinan di Perkotaan dan
Perdesaan sama-sama mengalami penurunan;
Namun persentase penduduk miskin di Perdesaan tetap lebih besar
dibandingkan kawasan Perkotaan.
Sumber: BPS, September 2016 (diolah)
8
PETA PERSEBARAN PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA
PER SEPTEMBER 2016
PULAU
SUMATERA
KOTA
(%)
ACEH
SUMUT
SUMBAR
RIAU
JAMBI
SUMSEL
BENGKULU
LAMPUNG
BABEL
KEPRI
PULAU
JAWABALI
JABAR
JATENG
DIY
JATIM
BANTEN
BALI
DESA
(%)
10,79
9.69
5.52
6.38
10.73
12.73
16.16
10.15
2.67
4.99
KOTA
(%)
7.55
11.38
11.68
7.91
4.49
3.53
TOTAL
(%)
18,80
10.86
8.27
8,51
7.30
13.77
17.43
15.24
7.57
10.47
DESA
(%)
11.72
14.88
16.27
15.83
7.42
5.21
16.43
10.27
7.14
7.76
8.37
13.39
17.03
13.86
5.04
5.84
KOTA DESA TOTAL
PULAU
(%)
(%)
KALIMANTAN (%)
KALBAR
4.97
9.38
8.00
KALTENG
4.49
5.83
5.36
KALSEL
3.43
5.37
4.52
KALTIM
3.86 10.15
6.00
KALTARA
4.50 10.29
6.99
TOTAL
(%)
8.77
13.19
13.10
11.85
5.36
4.15
Sumber: BPS, September 2016 (diolah)
KOTA
PULAU
SULAWESI (%)
SULUT
SULTENG
SULSEL
SULTRA
GORONTALO
SULBAR
NTB
NTT
DESA TOTAL
(%)
(%)
17.55 14.82 16.02
10.17 25.19 22.01
5.22
10.07
4.47
6.87
5.78
8.43
10.82
15.48
12.30
15.31
24.30
12.00
8.20
14.09
9.24
12.77
17.63
11.19
Dari total 250 Juta
penduduk Indonesia,
jumlah penduduk miskin
mencapai 28,51 juta
orang (11,13%)
(Maret 2016)
PULAU
MALUKU
PAPUA
PULAU
KOTA
NUSA
(%)
TENGGARA
DESA TOTAL
(%)
(%)
MALUKU
UTARA
MALUKU
PAPUA
PAPUA BARAT
KOTA
(%)
3.76
DESA TOTAL
(%)
(%)
7.43
6.41
7.86 26.88
4.21 37.07
5.69 37.33
19.26
28.40
24.88
Turun menjadi
27,76 juta orang
(10,70%)
(September 2016).
9
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015 – 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong"
9
Memperteguh
kebhinekaan
dan
memperkuat
restorasi sosial
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI
PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan.
2. Mewujudkan
masyarakat
berkeseimbangan,
dan
berlandaskan negara hukum.
8
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara
maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
dalam kebudayaan.
1
2
Membangun tata
kelola
Pemerintahan
yang bersih,
efektif,
demokratis dan
terpercaya
3
Melakukan
revolusi
karakter bangsa
maju,
demokratis
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Menghadirkan
kembali Negara
untuk
melindungi
segenap bangsa
dan memberi
rasa aman pada
seluruh warga
negara
9 PROGRAM
PRIORITAS
NAWACITA
7
Memperkuat
kehadiran
Negara dalam
melakukan
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang
bebas korupsi,
bermartabat,
dan terpercaya
Mewujudkan
kemandirian
ekonomi dengan
menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi
domestik
6
Membangun
Indonesia dari
pinggiran
dengan
memperkuat
daerah-daerah
dan desa dalam
kerangka Negara
Kesatuan
Meningkatkan
produktivitas
rakyat dan daya
saing di pasar
internasional
Meningkatkan
kualitas hidup
manusia dan
masyarakat
Indonesia
4
5
10
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN AKUMULASI KAPITAL
MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERDESAAN
Menyediaan sarana dan prasarana serta gudang
penyimpanan produk pasca panen
Investasi
Peningkatan skala ekonomi produksi agar
produksi pertanian nasional meningkat
melalui pengembangan agriculture estate
Produksi
Peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan
perluasan lapangan kerja
Pekerjaan
• Harga menjadi stabil dan terjamin.
• Income petani menjadi predictable dan terjamin.
• Inflasi yang tidak perlu karena lonjakan harga bisa
dikurangi/dihindari karena harga stabil
Pendapatan
• Peningkatan konsumsi masyarakat
• Impor yang tidak perlu bisa dikurangi karena
produksi nasional meningkat
Konsumsi
• Petani menjadi bankable karena risk income-nya
kecil
• Kemampuan menabung masyarakat meningkat
Tabungan
Insentif kepada investor melalui kemudahan
perizinan, perpajakan, kredit dari bank, serta insentif
suku bunga.
Reinvestasi
Permintaan
Barang & Jasa
Daya
Beli
Pajak
12
13
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2017
(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)
Prioritas Penggunaan Dana Desa digunakan untuk pelaksanaan program/kegiatan bidang
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
disepakati dalam musyawarah desa serta dipublikasikan pada masyarakat di ruang publik.
Dalam proses perencanaan program/kegiatan, desa dapat mempertimbangkan tipologi Desa
berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Desa yang ada di Indeks Desa Membangun (IDM).
Diarahkan untuk mendukung pengembangan Satu Desa Satu Produk Unggulan, Jaring Komunitas
Wiradesa (penguatan kapasitas masyarakat sebagai subjek pembangunan), Lumbung Ekonomi
Desa (optimalisasi Sumber Daya desa untuk kesejahteraan) dan Lingkar Budaya Desa (proses
pembangunan sebagai bagian dari laku budaya).
a. Pembangunan Desa untuk pemenuhan Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana
Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian Lingkungan Hidup, Penanggulangan
Bencana Alam;
b. Pemberdayaan Masyarakat: Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan
Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap
Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis.
14
CONTOH PENGGUNAAN DANA DESA 2017
(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)
Tipologi Desa
Contoh Produk
Unggulan
Desa Dataran
Tinggi, Pertanian,
Tertinggal & Sangat
Tertinggal
Pertanian Sayur
Mayur
Desa Hamparan,
Tanaman Pangan,
Berkembang
Desa Pesisir, MinaLaut, Mandiri/Maju
Contoh Kegiatan
Pembangunan Desa
Pembangunan tandon air, jalan Pendirian dan permodalan BUM
poros desa, kandang ternak,
Desa, Pelatihan pertanian
organik, Pelatihan Pemasaran.
pasar, pembibitan sayur.
Pembangunan embung,
Pertanian Pangan saluran irigasi tersier, sarana
dan Industri Bahan prasarana pengolahan pupuk
kandang, Posayandu, PAUD,
Pangan
sumur resapan.
Desa Wisata
Pemberdayaan Masy.
Pembangunan tembok laut,
rehab jamban publik, rehab
dan perluasan tambatan
perahu, rehab pasar ikan,
pembangunan pusat budidaya.
Pengembangan BUM Desa,
kerjasama antar BUM Desa,
pelatihan e-marketing,
pelatihan teknologi tepat guna.
Kursus pembuatan kerajinan
tangan berbahan baku limbah
laut, pelatihan wirausaha muda,
festival makanan olahan laut,
pengembangan BUM Desa.
15
SEBARAN TIPOLOGI DESA BERDASARKAN INDEKS DESA
MEMBANGUN (IDM)
KALIMANTAN:
Desa Sangat Tertinggal: 2.497 Desa;
Desa Tertinggal: 3.089 Desa;
Desa Berkembang: 927 Desa;
Desa Maju: 66 Desa;
Desa Mandiri: 1 Desa.
SULAWESI:
Desa Sangat Tertinggal: 854 Desa;
Desa Tertinggal: 5.161 Desa;
Desa Berkembang: 2.582 Desa;
Desa Maju: 79 Desa;
Desa Mandiri: 1 Desa.
Tipologi Desa di Indonesia
Desa Sangat Tertinggal: 13.144 Desa;
Desa Tertinggal: 33.592 Desa;
Desa Berkembang: 22.882 Desa;
Desa Maju: 3.608 Desa;
Desa Mandiri: 174 Desa.
SUMATERA:
Desa Sangat Tertinggal: 3.571 Desa;
Desa Tertinggal: 13.705 Desa;
Desa Berkembang: 5.321 Desa;
Desa Maju: 395 Desa;
Desa Mandiri: 13 Desa.
MALUKU:
Desa Sangat Tertinggal: 823 Desa;
Desa Tertinggal: 988 Desa;
Desa Berkembang: 270 Desa;
Desa Maju: 26 Desa;
Desa Mandiri: -
JAWA-BALI:
Desa Sangat Tertinggal: 263 Desa;
Desa Tertinggal: 6.953 Desa;
Desa Berkembang: 12.784 Desa;
Desa Maju: 2.960 Desa;
Desa Mandiri: 156 Desa.
Sumber: Buku Indeks Desa Membangun 2015
NUSA TENGGARA:
PAPUA:
Desa Sangat Tertinggal: 476 Desa;
Desa Tertinggal: 2.570 Desa;
Desa Berkembang: 827 Desa;
Desa Maju: 70 Desa
Desa Mandiri: 3 Desa.
Desa Sangat Tertinggal: 4.960 Desa;
Desa Tertinggal: 1.126 Desa;
Desa Berkembang: 171 Desa;
Desa Maju: 12 Desa;
Desa Mandiri: -
16
PERKEMBANGAN STATUS DESA SAMPAI TAHUN 2016
45%
(2.248 Desa)
Tahun 2015
45.41%
(2.267 Desa)
Tahun 2016
30.66%
(1.531 Desa)
32%
(1.598 Desa)
18.87%
(942 Desa)
14%
(699 Desa)
0.23%
(11 Desa)
2%
(99 Desa)
Mandiri
7%
(349 Desa)
4.83%
(242 Desa)
Maju
Berkembang
Tertinggal
Sangat Tertinggal
17
Keterangan: berdasarkan hasil survei pada 4.993 desa sebagai sampel
TINGKAT KEPUASAN PUBLIK TERHADAP PEMBANGUNAN DESA
Dari 79% yang menyatakan Puas
terhadap pemerintahan Jokowi/JK,
sebanyak 72% merupakan masyarakat
desa. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap pembangunan desa tinggi.
Persentase Masyarakat yang Menyatakan Puas
• Berdasarkan survei pada bulan Oktober 2016,
tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap
pemerintahan Jokowi-JK sebesar 79%.
• Jika dibandingkan dengan survei periode-periode
sebelumnya maka terdapat kenaikan yang signifikan
terhadap Pemerintahan Jokowi-JK. Pada bulan Oktober
2015 Kepuasan mencapai titik terendah sebesar 59%.
Sumber: Alvara Research
18
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
TAHUN 2017
19
MEWUJUDKAN PEMERATAAN MELALUI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA
Permasalahan:
Sebanyak
82,77%
penduduk desa
menggantung
hidup dari
sektor
pertanian atau
sebagai petani
• 60% dari jumlah penduduk miskin Indonesia adalah petani;
• Sebanyak 55,33 % petani adalah petani gurem (penguasaan
lahan kurang dari 0,25 Ha)
• Akses pendanaan yang terbatas dan cenderung berpola”ijon”;
• Rendahnya akses pasar dan nilai tawar;
• Kurangnya pengetahuan mengenai cara-cara produksi yang
baik;
• Rendahnya ketersediaan sarana & prasarana dalam proses
produksi, dan pasca produksi
Padahal Desa memiliki potensi ekonomi lain yang dapat dimanfaatakan, diantaranya:
20.034
12.827
64.587
1,8 Juta
61.821
Desa memiliki
potensi
perkebunan
Desa memiliki
potensi
perikanan
Desa memiliki
potensi energi
baru terbarukan
Komoditas
UMKM berada
di Desa
Desa memiliki
potensi
pertanian
1.902
Desa potensi
Desa Wisata
Percepatan pembangunan desa, melalui: Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan
Produk Unggulan Kawasa Perdesaan (Prukades), BUM Desa, Pembangunan Embung, dan
Pembangunan Sarana Olahraga Desa
20
21
22
23
24
25
PEMERATAAN EKONOMI MELALUI UPAYA PENINGKATAN
EKONOMI DESA
Dari total 125 Juta
angkatan kerja di
Indonesia, 58,4 Juta
berada di desa Sumber: BPS
• Jika 58,4 Juta Angkatan Kerja di Desa memiliki
penghasilan rata-rata Rp 2 Juta/bulan, maka
akan ada Rp 116,8 Triliun uang yang beredar di
desa;
• Artinya, setiap tahun akan terdapat Rp 1.402
Triliun uang yang beredar di desa;
Jika rata-rata
pendapatan
Rp 2 Juta/bulan
Rp 116,8 Triliun Uang
beredar di desa
• Tingginya tingkat perputaran uang di desa akan
meningkatkan aktivitas ekonomi di desa;
• Jika aktivitas ekonomi desa meningkat maka akan
berdampak
positif
pada
peningkatan
pertumbuhan ekonomi desa yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional.
26
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN
BUM DESA
27
DISTRIBUSI BUM DESA HINGGA AWAL
TAHUN 2017
KALIMANTAN
992
SUMATERA
BUM Desa
8.635
BUM Desa
TOTAL BUM Desa:
18.446
JAWA
6.09
5
1. Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam. Pada akhir
tahun 2014, jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun
hingga awal tahun 2017 meningkat drastis hingga 18.446 Unit.
2. Dari total jumlah BUM Desa, Sebanyak 6.728 unit (36,4%) berada di
Provinsi Nangroe Aceh Darusalam, diikuti Jawa Barat sebanyak 2.964 unit
(16%) dan Jawa Timur sebanyak 1.424 unit (7,7%).
SEBARAN BUM DESA PER PROVINSI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
NAMA PROVINSI
Nangroe Aceh Darusalam
Sumatera Utara
Bali
Bangka Belitung
Banten
Bengkulu
D.I Yogyakarta
Gorontalo
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Riau
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Sulawesi Barat
TOTAL BUMDESA
JUMLAH BUMDESA
6.728
430
336
19
146
360
148
68
11
2.964
1.413
1.424
369
256
160
20
255
76
178
319
313
259
496
629
339
154
60
152
55
134
10
15
150
18.446
28
Dharmas Raya
Bojonegoro
Malang
Bojonegoro
Tuban
Kuningan
Malang
Ranah
Kedungarum
Banjarejo
Sugiwaras
Ngadipuro
Lengkong
Randugading
Koto Ranah Sakti
Jaya Tirta
UPK Makmur
Sugiwaras
Sejahtera
Langgengkamulyan
Hipam Sumber Guwo
700.000.000
600.000.000
550.000.000
550.000.000
520.000.000
500.000.000
500.000.000
28
Serang
Beberan
Maslahat
Simpan Pinjam, Perdagangan
Pompanisasi
Jasa Pengelolaan Air Bersih
HIPAM,Pertanian,Simpan Pinjam
Pompanisasi, Peternakan
Kredit Usaha Mikro, &Peternakan
Jasa Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam, Toko Sembako, Jasa
anggkutan Ekspedisi
29
Tanggerang
Cangkudu
Cangkudu Cipta MandirI
Simpan Pinjam
500.000.000
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Lampung Selatan
Indragiri Hilir
Tulungangung
Tulungangung
Lamongan
Blitar
Pangandaran
Sumedang
Bandung
Cirebon
Majalengka
Bumiasih
PekanTua
Tangunggunung
Gondang
Beransi
Tegalrejo
Kertayasa
Ganeas
Sukamenak
Cikeusal
Weragati
Bumiasih
Harapan Barokah
Graha Lestari
Al- Hidayah
Bumi Lestari
Barokah
Guha Bau
Ganeas Sejahtera
Sukamenak
Karya Mandiri
Bina Mandiri
Bank Sampah dan Simpan Pinjam
Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam
Pertanian dan Perternakan
Pembuatan Karak Pisau
Unit Saprodi, Unit Pemasaran
Simpan Pinjam
Jasa Wisata
Kelompok Tani,dan Ternak
Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam
Pertanian
500.000.000
500.000.000
500.000.000
400.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
Sukamanah
800.000.000
21
22
23
24
25
26
27
900.000.000
Kutuh Lestari
Pertanian
Karang Duwur
Panva Karya Sejahtera
Amartha
Nyalindung
Pengotan
Sukabumi
Gunung Sarimas
20
1.000.000.000
Kencana Bumi Sejahtera
Kenere
Simpan Pinjam
Tunjung Mekar
Sukamanah
Kenere
Peternakan dan Pertanian
Bandem Jagadhita
Sukamanah
Flores Timur
Pompanisasi, Sewa Terop
9,000,000,000
8,000,000,000
7,000,000,000
6,000,000,000
5,000,000,000
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
-
Srisadani
Bogor
Jasa Wisata
Pengelolaan Air Bersih dan Simpan
Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam
Kolam Pemandian dan Jasa Wisata
Suplier PLTU
Perkebunan dan Simpan Pinjam
Jasa Wisata
Peternakan
BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH
MEMILIKI PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA
Karyasari
Tirtonirmolo
Mandala Giri Amerta
Tirta Mandiri
Karang Knadri Sejahtera
Bangun Jaya
Sejahtera
Bulan Palapa
Karyasari
Srisadani
Tunjung Mekar
Bandem Jagadhita
Kencana Bumi Sejahtera
Gunung Sarimas
Amartha
Pengotan
Kutuh Lestari
Karang Duwur
Sejahtera
Tirtinirmolo
Tajun
Ponggok
Karang Kandri
Rokan Hulu
Bleberan
Landih
Pakisan
Kedungprimpen
Tunjung
Bebandem
Pacung
Bulian
Patas
Pengotan
Kutuh
Karang Duwur
Bulan Palapa
19
Simpan Pin jam
OMSET
PERTAHUN
8.700.000.000
5.179.000.000
10.300.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
1.600.000.000
1.400.000.000
1.300.000.000
1.300.000.000
1.200.000.000
1.160.000.000
1.121.000.000
1.100.000.000
1.050.000.000
1.040.000.000
1.000.000.000
Bangun Jaya
18
JENIS USAHA
Karang Knadri Sejahtera
Bantul
Buleleng
Klaten
Cilacap
Kampar
Gunung Kidul
Bangli
Buleleng
Bojonegoro
Buleleng
Karangasem
Buleleng
Buleleng
Buleleng
Bangli
Bangli
Kebumen
NAMA BUMDESA
Tirta Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
DESA
Mandala Giri Amerta
KAB/KOTA
Tirtonirmolo
NO
1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun
2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah
memiliki omset antara 300 juta-8,7 Milyar.
2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi tahun
2016 adalah BUM Desa Ponggok Klaten sebesar
Rp 10,3 Miliar dengan usaha di sektor wisata
3. Disusul BUM Desa Tirtonirmolo Bantul (simpan
pinjam) dengan omset sebesar 8,7 Milyar.
Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD
29
BUM DESA PONGGOK-KLATEN
Destinasi Wisata Air
Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan
Budidaya Ikan
Pengembangan Potensi Wisata Umbul
Ponggok
Pabrik Air Minum
Dalam Kemasan
Toko Desa
Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun
mengalami peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan
untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian
dana pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu
Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa, dll.
30
BUM DESA GIRI AMERTHA-BALI
Tahun
Kinerja Keuangan
BUM Desa
Total Omzet
Keuntungan Bersih
Deviden ke APBDES
2013
Rp 600.693.000
Rp 310.188.000
Rp
2014
Rp 1.133.789.000
Rp 439.032.000
Rp 109.758.000
2015
Rp 1.762.793.000
Rp 703.672.000
Rp 175.918.000
Simpan Pinjam
Unit Pengelola
Sarana Air Bersih
Kredit Khusus RTM
77.547.000
Pasar Desa
Pengelolaan
Sampah Terpadu
31
BUM DESA BLANG KRUENG-ACEH
1
Penggemukan
Sapi (100 ekor)
2
Simpan Pinjam
Perempuan
Al Ikhlas
4
3
Teratak & Barang
Pecah Belah
Depot Isi Ulang
dan Toko
5
6
Kinerja Keuangan BUM Desa
Blang Krueng
Rumah Sewa
(10 Rumah)
Sewa Hand
Traktor
Tahun
Total Omzet
Keuntungan
Bersih
Kontribusi ke
APBDES
2014
857,360,000
180,600,000
61,100,000
2015
1,087,070,000
215,700,000
68,320,000
32
BUM DESA MAJU MAKMUR-BLITAR, JAWA TIMUR
Kinerja Keuangan BUM Desa
Tahun
2008
Total Omzet
Keuntungan
Bersih
Rp 121.468.451
Rp 5.409.825
Deviden ke
APBDES
Rp
540.982
2009
Rp 173.139.983
Rp 10.590.776
Rp 1.059.078
2010
Rp 211.346.334
Rp 12.640.957
Rp 1.264.096
2011
Rp 238.823.827
Rp 12.208.999
Rp 1.831.350
2012
Rp 264.896.992
Rp 20.121.705
Rp 3.018.256
2013
Rp 336.925.054
Rp 22.864.112
Rp 6.772.822
2014
Rp 357.194.429
Rp 53.709.570
Rp 10.741.914
2015
Rp 363.811.060
Rp 77.846.605
Rp 15.596.321
2016
Rp 386.084.479
Rp 81.918.891
Rp 16.383.778
Sarana Produksi
Pertanian
Bengkel
Simpan Pinjam
Pembesaran Sapi
Batako
Penjualan Pulsa
33
Telepon dan Listrik
TERIMA KASIH
34