Percepatan Pembangunan Desa .pdf

REPUBLIK INDONESIA

PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
1

2

BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA
• Potensi
meningkatkan
produktivitas
semakin tinggi;
• Mampu menekan
beban
ketergantungan
(dependency
burden) sampai
tingkat terendah


1. Indonesia diprediksi akan memperoleh bonus demografi. Dimana,
penduduk Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia
produktif (15-64 tahun). Kecenderungan peningkatan penduduk
usia produktif muncul sejak tahun 2010, namun diprediksi
puncaknya terletak pada kurun waktu 2020-2030.
2. Hingga Tahun 2030, jumlah penduduk Indonesia diprediksi
meningkat fantastis menjadi 305 Juta Jiwa dan sebanyak 195
Juta Jiwa (64%) merupakan penduduk usia produktif.

Meningkatkan
pengangguran
akibat proporsi
tidak seimbang
antara jumlah
angkatan kerja dg
tingkat partisipasi
3
angkatan kerja.


CAPAIAN PEMBANGUNAN INDONESIA
1. Persentase Gross Domestic Product
(GDP) Indonesia Tahun 2009-2016
2. Indonesia menjadi
Negara dengan
Kekuatan Ekonomi
Terbesar ke-16 di
Dunia

“Indonesia
sudah
merdeka
sejak 71
Tahun”

• Gross Domestic Product (GDP)
Indonesia di Quarter ke-2 Tahun 2016
sebesar 5,18%, menglami kenaikan
0,38% dari Tahun 2015;
• Diperkirakan, rata-rata pendapatan

perkapita masyarakat Indonesia tahun
2016 mencapai Rp 47,2 Juta per orang
atau setara dengan Rp 3,9 Juta/bulan
(naik dibandingkan tahun 2015 yang
hanya sebesar Rp 3,7 Juta/bulan).

3. Eksportir Minyak
Sawit Terbesar Dunia
Indonesia merupakan
negara penghasil dan
eksportir minyak sawit
(palm oil) terbesar
dunia dengan volume
ekspor minyak sawit
Indonesia mencapai
25,75 juta ton
4

PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL
-0,8

1,7
2,2

1,6

1,5

0,5

0,6

0,5

4,9

5,3

5,5

2,1

6,2

7,6

0,5

1,2

1,6

6,6

-3,3

1,1

6,0

7,6


7,7

1,5
0,1
2016

2017

0,8

1,6

2018

Sumber: WEO IMF, October 2016

Bahkan pada tahun 2030, Indonesia diprediksi menjadi 7 Besar Negara Kekuatan
Ekonomi Dunia

5


KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pada Tahun 2016,
pertumbuhan ekonomi
Indonesia cukup
berdaya tahan di tengah
gejolak ekonomi global

Pertumbuhan ekonomi
mampu membuat
pendapatan perkapita naik
namun ketimpangan yang
kaya dan miskin juga
meningkat
6

NEGARA DENGAN TINGKAT KESENJANGAN EKONOMI TERTINGGI DI
DUNIA TAHUN 2016
1. Rusia
Presentase kesenjangan

ekonomi: 74,5%

4. Indonesia
Presentase kesenjangan
ekonomi: 49,3%

7. Amerika Serikat
Presentase kesenjangan
ekonomi: 42,1%

2. India
Presentase kesenjangan
ekonomi: 58,4%

5. Brazil
Presentase kesenjangan
ekonomi: 47,9%

8. Afrika Selatan
Presentase kesenjangan

ekonomi: 41,9%

3. Thailand
Presentase kesenjangan
ekonomi: 58%

6. Republik Rakyat Tiongkok
Presentase kesenjangan
ekonomi: 43,8 %

9. Meksiko
Presentase kesenjangan
ekonomi: 38,2%

Sumber: Credit Suisse's Global Wealth Report 2016

• Kekayaan sumber daya di Indonesia justru melahirkan kesenjangan ekonomi
yang tinggi karena pengelolaan dan pemanfaatannya tidak merata;
• Indonesia merupkan negara ke-4 di dunia dengan tingkat kesenjangan ekonomi yang
tinggi, yakni mencapai 49,3%;

• Artinya 1% orang terkaya di Indonesia mengatur 49,3% kekayaan nasional.

KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH
(KONSENTRASI AKTIVITAS EKONOMI SELAMA 35 TAHUN HANYA DI PULAU JAWA DAN SUMATERA)

Pembentukan PDB Nasional Tahun 1978-2013 (persen)




Konsentrasi aktivitas ekonomi di Pulau Jawa
dan Sumatera melahirkan fokus
pembangunan yang hanya berkutat di Pulau
Jawa dan Sumatra (Jawa dan Sumatra
centric) sejak 35 tahun yang lalu;
Pada Tahun 2016, kontribusi pembentukan
PDB Nasional masih didominasi daerahdaerah di Pulau Jawa yang mencapai
58,4%. Sedangkan daerah-daerah di
Kawasan Timur Indonesia masih sangat
rendah, seperti Papua hanya menyumbang

2,5%.

PULAU

1978

1983

1988

1993

1998

2003

2008

2013

Sumatera

27,6

28,7

24,9

22,8

22,0

22,4

22,9

23,8

Jawa

50,6

53,8

57,4

58,6

58,0

60,0

57,9

58,0

Kalimantan

10,2

8,7

8,9

9,2

9,9

8,9

10,4

8,7

Sulawesi

5,5

4,2

4,1

4,1

4,6

4,0

4,3

4,8

Bali & Nusa Tenggara

3,1

2,8

3,0

3,3

2,9

2,8

2,5

2,5

Maluku dan Papua

2,9

1,8

1,7

2,0

2,5

1,8

2,0

2,2

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

Total

Sumber: Bappenas 2014







Kesenjangan pembangunan antarwilayah juga terjadi antara kawasan perkotaan dan
perdesaan;
Kondisi tersebut kemudian melahirkan permasalahan sosial ekonomi, salah satunya
kemiskinan;
Sejak Maret 2016 hingga September 2016 persentase kemiskinan di Perkotaan dan
Perdesaan sama-sama mengalami penurunan;
Namun persentase penduduk miskin di Perdesaan tetap lebih besar
dibandingkan kawasan Perkotaan.

Sumber: BPS, September 2016 (diolah)

8

PETA PERSEBARAN PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA
PER SEPTEMBER 2016
PULAU
SUMATERA

KOTA
(%)

ACEH
SUMUT
SUMBAR
RIAU
JAMBI
SUMSEL
BENGKULU
LAMPUNG
BABEL
KEPRI

PULAU
JAWABALI

JABAR
JATENG
DIY
JATIM
BANTEN
BALI

DESA
(%)

10,79
9.69
5.52
6.38
10.73
12.73
16.16
10.15
2.67
4.99

KOTA
(%)

7.55
11.38
11.68
7.91
4.49
3.53

TOTAL
(%)

18,80
10.86
8.27
8,51
7.30
13.77
17.43
15.24
7.57
10.47

DESA
(%)

11.72
14.88
16.27
15.83
7.42
5.21

16.43
10.27
7.14
7.76
8.37
13.39
17.03
13.86
5.04
5.84

KOTA DESA TOTAL
PULAU
(%)
(%)
KALIMANTAN (%)

KALBAR

4.97

9.38

8.00

KALTENG

4.49

5.83

5.36

KALSEL

3.43

5.37

4.52

KALTIM

3.86 10.15

6.00

KALTARA

4.50 10.29

6.99

TOTAL
(%)

8.77
13.19
13.10
11.85
5.36
4.15

Sumber: BPS, September 2016 (diolah)

KOTA
PULAU
SULAWESI (%)
SULUT
SULTENG
SULSEL
SULTRA
GORONTALO
SULBAR

NTB
NTT

DESA TOTAL
(%)
(%)

17.55 14.82 16.02
10.17 25.19 22.01

5.22
10.07
4.47
6.87
5.78
8.43

10.82
15.48
12.30
15.31
24.30
12.00

8.20
14.09
9.24
12.77
17.63
11.19

Dari total 250 Juta
penduduk Indonesia,
jumlah penduduk miskin
mencapai 28,51 juta

orang (11,13%)
(Maret 2016)

PULAU
MALUKU
PAPUA

PULAU
KOTA
NUSA
(%)
TENGGARA

DESA TOTAL
(%)
(%)

MALUKU
UTARA
MALUKU
PAPUA
PAPUA BARAT

KOTA
(%)

3.76

DESA TOTAL
(%)
(%)

7.43

6.41

7.86 26.88
4.21 37.07
5.69 37.33

19.26
28.40
24.88

Turun menjadi
27,76 juta orang
(10,70%)
(September 2016).

9

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015 – 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong"

9
Memperteguh
kebhinekaan
dan
memperkuat
restorasi sosial

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI
PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan.
2. Mewujudkan
masyarakat
berkeseimbangan,
dan
berlandaskan negara hukum.

8

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara
maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
dalam kebudayaan.

1
2
Membangun tata
kelola
Pemerintahan
yang bersih,
efektif,
demokratis dan
terpercaya

3
Melakukan
revolusi
karakter bangsa

maju,
demokratis

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

Menghadirkan
kembali Negara
untuk
melindungi
segenap bangsa
dan memberi
rasa aman pada
seluruh warga
negara

9 PROGRAM
PRIORITAS
NAWACITA

7

Memperkuat
kehadiran
Negara dalam
melakukan
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang
bebas korupsi,
bermartabat,
dan terpercaya

Mewujudkan
kemandirian
ekonomi dengan
menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi
domestik

6

Membangun
Indonesia dari
pinggiran
dengan
memperkuat
daerah-daerah
dan desa dalam
kerangka Negara
Kesatuan

Meningkatkan
produktivitas
rakyat dan daya
saing di pasar
internasional

Meningkatkan
kualitas hidup
manusia dan
masyarakat
Indonesia

4

5
10

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN AKUMULASI KAPITAL
MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERDESAAN
Menyediaan sarana dan prasarana serta gudang
penyimpanan produk pasca panen

Investasi

Peningkatan skala ekonomi produksi agar
produksi pertanian nasional meningkat
melalui pengembangan agriculture estate

Produksi

Peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan
perluasan lapangan kerja

Pekerjaan

• Harga menjadi stabil dan terjamin.
• Income petani menjadi predictable dan terjamin.
• Inflasi yang tidak perlu karena lonjakan harga bisa
dikurangi/dihindari karena harga stabil

Pendapatan

• Peningkatan konsumsi masyarakat
• Impor yang tidak perlu bisa dikurangi karena
produksi nasional meningkat

Konsumsi

• Petani menjadi bankable karena risk income-nya
kecil
• Kemampuan menabung masyarakat meningkat

Tabungan

Insentif kepada investor melalui kemudahan
perizinan, perpajakan, kredit dari bank, serta insentif
suku bunga.

Reinvestasi

Permintaan
Barang & Jasa

Daya
Beli

Pajak

12

13

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2017
(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)
Prioritas Penggunaan Dana Desa digunakan untuk pelaksanaan program/kegiatan bidang
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
disepakati dalam musyawarah desa serta dipublikasikan pada masyarakat di ruang publik.
Dalam proses perencanaan program/kegiatan, desa dapat mempertimbangkan tipologi Desa
berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Desa yang ada di Indeks Desa Membangun (IDM).

Diarahkan untuk mendukung pengembangan Satu Desa Satu Produk Unggulan, Jaring Komunitas
Wiradesa (penguatan kapasitas masyarakat sebagai subjek pembangunan), Lumbung Ekonomi
Desa (optimalisasi Sumber Daya desa untuk kesejahteraan) dan Lingkar Budaya Desa (proses
pembangunan sebagai bagian dari laku budaya).
a. Pembangunan Desa untuk pemenuhan Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana
Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian Lingkungan Hidup, Penanggulangan
Bencana Alam;
b. Pemberdayaan Masyarakat: Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan
Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap
Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis.
14

CONTOH PENGGUNAAN DANA DESA 2017
(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)

Tipologi Desa

Contoh Produk
Unggulan

Desa Dataran
Tinggi, Pertanian,
Tertinggal & Sangat
Tertinggal

Pertanian Sayur
Mayur

Desa Hamparan,
Tanaman Pangan,
Berkembang

Desa Pesisir, MinaLaut, Mandiri/Maju

Contoh Kegiatan
Pembangunan Desa

Pembangunan tandon air, jalan Pendirian dan permodalan BUM
poros desa, kandang ternak,
Desa, Pelatihan pertanian
organik, Pelatihan Pemasaran.
pasar, pembibitan sayur.

Pembangunan embung,
Pertanian Pangan saluran irigasi tersier, sarana
dan Industri Bahan prasarana pengolahan pupuk
kandang, Posayandu, PAUD,
Pangan
sumur resapan.

Desa Wisata

Pemberdayaan Masy.

Pembangunan tembok laut,
rehab jamban publik, rehab
dan perluasan tambatan
perahu, rehab pasar ikan,
pembangunan pusat budidaya.

Pengembangan BUM Desa,
kerjasama antar BUM Desa,
pelatihan e-marketing,
pelatihan teknologi tepat guna.
Kursus pembuatan kerajinan
tangan berbahan baku limbah
laut, pelatihan wirausaha muda,
festival makanan olahan laut,
pengembangan BUM Desa.
15

SEBARAN TIPOLOGI DESA BERDASARKAN INDEKS DESA
MEMBANGUN (IDM)
KALIMANTAN:
Desa Sangat Tertinggal: 2.497 Desa;
Desa Tertinggal: 3.089 Desa;
Desa Berkembang: 927 Desa;
Desa Maju: 66 Desa;
Desa Mandiri: 1 Desa.

SULAWESI:
Desa Sangat Tertinggal: 854 Desa;
Desa Tertinggal: 5.161 Desa;
Desa Berkembang: 2.582 Desa;
Desa Maju: 79 Desa;
Desa Mandiri: 1 Desa.

Tipologi Desa di Indonesia
Desa Sangat Tertinggal: 13.144 Desa;
Desa Tertinggal: 33.592 Desa;
Desa Berkembang: 22.882 Desa;
Desa Maju: 3.608 Desa;
Desa Mandiri: 174 Desa.

SUMATERA:
Desa Sangat Tertinggal: 3.571 Desa;
Desa Tertinggal: 13.705 Desa;
Desa Berkembang: 5.321 Desa;
Desa Maju: 395 Desa;
Desa Mandiri: 13 Desa.

MALUKU:
Desa Sangat Tertinggal: 823 Desa;
Desa Tertinggal: 988 Desa;
Desa Berkembang: 270 Desa;
Desa Maju: 26 Desa;
Desa Mandiri: -

JAWA-BALI:
Desa Sangat Tertinggal: 263 Desa;
Desa Tertinggal: 6.953 Desa;
Desa Berkembang: 12.784 Desa;
Desa Maju: 2.960 Desa;
Desa Mandiri: 156 Desa.
Sumber: Buku Indeks Desa Membangun 2015

NUSA TENGGARA:

PAPUA:

Desa Sangat Tertinggal: 476 Desa;
Desa Tertinggal: 2.570 Desa;
Desa Berkembang: 827 Desa;
Desa Maju: 70 Desa
Desa Mandiri: 3 Desa.

Desa Sangat Tertinggal: 4.960 Desa;
Desa Tertinggal: 1.126 Desa;
Desa Berkembang: 171 Desa;
Desa Maju: 12 Desa;
Desa Mandiri: -

16

PERKEMBANGAN STATUS DESA SAMPAI TAHUN 2016
45%
(2.248 Desa)

Tahun 2015

45.41%
(2.267 Desa)

Tahun 2016

30.66%
(1.531 Desa)

32%
(1.598 Desa)

18.87%
(942 Desa)

14%
(699 Desa)

0.23%
(11 Desa)

2%
(99 Desa)

Mandiri

7%
(349 Desa)

4.83%
(242 Desa)

Maju

Berkembang

Tertinggal

Sangat Tertinggal
17

Keterangan: berdasarkan hasil survei pada 4.993 desa sebagai sampel

TINGKAT KEPUASAN PUBLIK TERHADAP PEMBANGUNAN DESA
Dari 79% yang menyatakan Puas
terhadap pemerintahan Jokowi/JK,
sebanyak 72% merupakan masyarakat
desa. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap pembangunan desa tinggi.

Persentase Masyarakat yang Menyatakan Puas

• Berdasarkan survei pada bulan Oktober 2016,
tingkat
kepuasan
masyarakat
terhadap
pemerintahan Jokowi-JK sebesar 79%.
• Jika dibandingkan dengan survei periode-periode
sebelumnya maka terdapat kenaikan yang signifikan
terhadap Pemerintahan Jokowi-JK. Pada bulan Oktober
2015 Kepuasan mencapai titik terendah sebesar 59%.
Sumber: Alvara Research

18

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
TAHUN 2017

19

MEWUJUDKAN PEMERATAAN MELALUI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA
Permasalahan:
Sebanyak
82,77%
penduduk desa
menggantung
hidup dari
sektor
pertanian atau
sebagai petani

• 60% dari jumlah penduduk miskin Indonesia adalah petani;
• Sebanyak 55,33 % petani adalah petani gurem (penguasaan
lahan kurang dari 0,25 Ha)
• Akses pendanaan yang terbatas dan cenderung berpola”ijon”;
• Rendahnya akses pasar dan nilai tawar;
• Kurangnya pengetahuan mengenai cara-cara produksi yang
baik;
• Rendahnya ketersediaan sarana & prasarana dalam proses
produksi, dan pasca produksi

Padahal Desa memiliki potensi ekonomi lain yang dapat dimanfaatakan, diantaranya:
20.034

12.827

64.587

1,8 Juta

61.821

Desa memiliki
potensi
perkebunan

Desa memiliki
potensi
perikanan

Desa memiliki
potensi energi
baru terbarukan

Komoditas
UMKM berada
di Desa

Desa memiliki
potensi
pertanian

1.902
Desa potensi
Desa Wisata

Percepatan pembangunan desa, melalui: Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan
Produk Unggulan Kawasa Perdesaan (Prukades), BUM Desa, Pembangunan Embung, dan
Pembangunan Sarana Olahraga Desa
20

21

22

23

24

25

PEMERATAAN EKONOMI MELALUI UPAYA PENINGKATAN
EKONOMI DESA
Dari total 125 Juta
angkatan kerja di
Indonesia, 58,4 Juta
berada di desa Sumber: BPS

• Jika 58,4 Juta Angkatan Kerja di Desa memiliki
penghasilan rata-rata Rp 2 Juta/bulan, maka
akan ada Rp 116,8 Triliun uang yang beredar di
desa;
• Artinya, setiap tahun akan terdapat Rp 1.402
Triliun uang yang beredar di desa;

Jika rata-rata
pendapatan
Rp 2 Juta/bulan

Rp 116,8 Triliun Uang
beredar di desa

• Tingginya tingkat perputaran uang di desa akan
meningkatkan aktivitas ekonomi di desa;
• Jika aktivitas ekonomi desa meningkat maka akan
berdampak
positif
pada
peningkatan
pertumbuhan ekonomi desa yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional.
26

CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN
BUM DESA

27

DISTRIBUSI BUM DESA HINGGA AWAL
TAHUN 2017
KALIMANTAN

992
SUMATERA

BUM Desa

8.635
BUM Desa

TOTAL BUM Desa:

18.446
JAWA

6.09
5
1. Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam. Pada akhir
tahun 2014, jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun
hingga awal tahun 2017 meningkat drastis hingga 18.446 Unit.

2. Dari total jumlah BUM Desa, Sebanyak 6.728 unit (36,4%) berada di
Provinsi Nangroe Aceh Darusalam, diikuti Jawa Barat sebanyak 2.964 unit
(16%) dan Jawa Timur sebanyak 1.424 unit (7,7%).

SEBARAN BUM DESA PER PROVINSI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

NAMA PROVINSI
Nangroe Aceh Darusalam
Sumatera Utara
Bali
Bangka Belitung
Banten
Bengkulu
D.I Yogyakarta
Gorontalo
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Riau
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Sulawesi Barat
TOTAL BUMDESA

JUMLAH BUMDESA
6.728
430
336
19
146
360
148
68
11
2.964
1.413
1.424
369
256
160
20
255
76
178
319
313
259
496
629
339
154
60
152
55
134
10
15
150
18.446

28

Dharmas Raya
Bojonegoro
Malang
Bojonegoro
Tuban
Kuningan
Malang

Ranah
Kedungarum
Banjarejo
Sugiwaras
Ngadipuro
Lengkong
Randugading

Koto Ranah Sakti
Jaya Tirta
UPK Makmur
Sugiwaras
Sejahtera
Langgengkamulyan
Hipam Sumber Guwo

700.000.000
600.000.000
550.000.000
550.000.000
520.000.000
500.000.000
500.000.000

28

Serang

Beberan

Maslahat

Simpan Pinjam, Perdagangan
Pompanisasi
Jasa Pengelolaan Air Bersih
HIPAM,Pertanian,Simpan Pinjam
Pompanisasi, Peternakan
Kredit Usaha Mikro, &Peternakan
Jasa Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam, Toko Sembako, Jasa
anggkutan Ekspedisi

29

Tanggerang

Cangkudu

Cangkudu Cipta MandirI

Simpan Pinjam

500.000.000

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Lampung Selatan
Indragiri Hilir
Tulungangung
Tulungangung
Lamongan
Blitar
Pangandaran
Sumedang
Bandung
Cirebon
Majalengka

Bumiasih
PekanTua
Tangunggunung
Gondang
Beransi
Tegalrejo
Kertayasa
Ganeas
Sukamenak
Cikeusal
Weragati

Bumiasih
Harapan Barokah
Graha Lestari
Al- Hidayah
Bumi Lestari
Barokah
Guha Bau
Ganeas Sejahtera
Sukamenak
Karya Mandiri
Bina Mandiri

Bank Sampah dan Simpan Pinjam
Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam
Pertanian dan Perternakan
Pembuatan Karak Pisau
Unit Saprodi, Unit Pemasaran
Simpan Pinjam
Jasa Wisata
Kelompok Tani,dan Ternak
Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam
Pertanian

500.000.000

500.000.000
500.000.000
400.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000

Sukamanah

800.000.000

21
22
23
24
25
26
27

900.000.000

Kutuh Lestari

Pertanian

Karang Duwur

Panva Karya Sejahtera

Amartha

Nyalindung

Pengotan

Sukabumi

Gunung Sarimas

20

1.000.000.000

Kencana Bumi Sejahtera

Kenere

Simpan Pinjam

Tunjung Mekar

Sukamanah

Kenere

Peternakan dan Pertanian

Bandem Jagadhita

Sukamanah

Flores Timur

Pompanisasi, Sewa Terop

9,000,000,000
8,000,000,000
7,000,000,000
6,000,000,000
5,000,000,000
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
-

Srisadani

Bogor

Jasa Wisata
Pengelolaan Air Bersih dan Simpan
Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam

Kolam Pemandian dan Jasa Wisata
Suplier PLTU
Perkebunan dan Simpan Pinjam
Jasa Wisata
Peternakan

BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH
MEMILIKI PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA

Karyasari

Tirtonirmolo
Mandala Giri Amerta
Tirta Mandiri
Karang Knadri Sejahtera
Bangun Jaya
Sejahtera
Bulan Palapa
Karyasari
Srisadani
Tunjung Mekar
Bandem Jagadhita
Kencana Bumi Sejahtera
Gunung Sarimas
Amartha
Pengotan
Kutuh Lestari
Karang Duwur

Sejahtera

Tirtinirmolo
Tajun
Ponggok
Karang Kandri
Rokan Hulu
Bleberan
Landih
Pakisan
Kedungprimpen
Tunjung
Bebandem
Pacung
Bulian
Patas
Pengotan
Kutuh
Karang Duwur

Bulan Palapa

19

Simpan Pin jam

OMSET
PERTAHUN
8.700.000.000
5.179.000.000
10.300.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
1.600.000.000
1.400.000.000
1.300.000.000
1.300.000.000
1.200.000.000
1.160.000.000
1.121.000.000
1.100.000.000
1.050.000.000
1.040.000.000
1.000.000.000

Bangun Jaya

18

JENIS USAHA

Karang Knadri Sejahtera

Bantul
Buleleng
Klaten
Cilacap
Kampar
Gunung Kidul
Bangli
Buleleng
Bojonegoro
Buleleng
Karangasem
Buleleng
Buleleng
Buleleng
Bangli
Bangli
Kebumen

NAMA BUMDESA

Tirta Mandiri

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

DESA

Mandala Giri Amerta

KAB/KOTA

Tirtonirmolo

NO

1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun
2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah
memiliki omset antara 300 juta-8,7 Milyar.
2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi tahun
2016 adalah BUM Desa Ponggok Klaten sebesar
Rp 10,3 Miliar dengan usaha di sektor wisata
3. Disusul BUM Desa Tirtonirmolo Bantul (simpan
pinjam) dengan omset sebesar 8,7 Milyar.

Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD

29

BUM DESA PONGGOK-KLATEN

Destinasi Wisata Air

Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan

Budidaya Ikan

Pengembangan Potensi Wisata Umbul
Ponggok

Pabrik Air Minum
Dalam Kemasan

Toko Desa

Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun
mengalami peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan
untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian
dana pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu
Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa, dll.
30

BUM DESA GIRI AMERTHA-BALI
Tahun

Kinerja Keuangan
BUM Desa

Total Omzet

Keuntungan Bersih

Deviden ke APBDES

2013

Rp 600.693.000

Rp 310.188.000

Rp

2014

Rp 1.133.789.000

Rp 439.032.000

Rp 109.758.000

2015

Rp 1.762.793.000

Rp 703.672.000

Rp 175.918.000

Simpan Pinjam

Unit Pengelola
Sarana Air Bersih

Kredit Khusus RTM

77.547.000

Pasar Desa

Pengelolaan
Sampah Terpadu

31

BUM DESA BLANG KRUENG-ACEH

1
Penggemukan
Sapi (100 ekor)

2
Simpan Pinjam
Perempuan
Al Ikhlas

4

3
Teratak & Barang
Pecah Belah

Depot Isi Ulang
dan Toko

5

6
Kinerja Keuangan BUM Desa
Blang Krueng

Rumah Sewa
(10 Rumah)

Sewa Hand
Traktor

Tahun

Total Omzet

Keuntungan
Bersih

Kontribusi ke
APBDES

2014

857,360,000

180,600,000

61,100,000

2015

1,087,070,000

215,700,000

68,320,000

32

BUM DESA MAJU MAKMUR-BLITAR, JAWA TIMUR
Kinerja Keuangan BUM Desa
Tahun
2008

Total Omzet

Keuntungan
Bersih

Rp 121.468.451

Rp 5.409.825

Deviden ke
APBDES
Rp

540.982

2009

Rp 173.139.983

Rp 10.590.776

Rp 1.059.078

2010

Rp 211.346.334

Rp 12.640.957

Rp 1.264.096

2011

Rp 238.823.827

Rp 12.208.999

Rp 1.831.350

2012

Rp 264.896.992

Rp 20.121.705

Rp 3.018.256

2013

Rp 336.925.054

Rp 22.864.112

Rp 6.772.822

2014

Rp 357.194.429

Rp 53.709.570

Rp 10.741.914

2015

Rp 363.811.060

Rp 77.846.605

Rp 15.596.321

2016

Rp 386.084.479

Rp 81.918.891

Rp 16.383.778

Sarana Produksi
Pertanian

Bengkel

Simpan Pinjam

Pembesaran Sapi

Batako

Penjualan Pulsa
33
Telepon dan Listrik

TERIMA KASIH

34