1. PENDAHULUAN KEAMANAN KOMPUTER.pdf (309Kb)
PENDAHULUAN
KEAMANAN KOMPUTERMATERI KE-1
MATERI 1.
Masalah keamanan sistem komputer secara umum
2. Masalah etika 3.
Dasar-dasar gangguan keamanan komputer
4. Prinsip dasar perancangan sistem yang
aman
Sebelum adanya personal komputer, -komputer di dunia hanya berada di dalam instansi-instansi pemerintah dan kantor-kantor bisnis yang besar saja. Komputer pada waktu itupun hanya terbatas pada jenis-jenis komputer tertentu saja seperti komputer mini dan komputer mainframe saja.
Pada tahun 1977, dua anak muda yaitu Steve Jobs dan Steve Wozniak dari Silicon Valley, California, memperkenalkan konsep baru, Personal komputer, yang diberi nama
‘Apple computer I’, dengan prinsip ‘satu orang satu komputer’ mereka mendirikan perusahaan
“Apple computer Inc”
Kebutuhan akan personal komputer naik secara drastic
Merasuknya PC ke jaringan kehidupan masyarakat menumbuhkan kebutuhan baru bagi pengguna komputer tersebut, yaitu kebutuhan untuk saling bertukar informasi antar komputer.
Pertukaran informasi antar komputer dilakukan dengan menghubungkan satu komputer dengan komputer lain.
Menghubungkan antar komputer dapat melalui kabel secara langsung atau dapat pula dilakukan secara tidak langsung, seperti hubungan melalui satelit.
Jika beberapa komputer dihubungkan satu dengan yang lain melalui hubungan komunikasi , mereka adalah bagian dari jaringan kerja komputer (komputer network).
Keterbukaan suatu jaringan komputer memberi kesempatan kepada penjahat-penjahat komputer untuk mencoba mendapatkan akses ke dalam system komputer
Dapat dikatakan bahwa jaringan komputer itu tidak akan lepas dari kejahatan komputer.
Kategori Kejahatan Komputer
1.Kejahatan komputer internal
Kejahatan yang dilakukan oleh atau mendapat bantuan dari ‘orang dalam’.
kejahatan komputer ini dapat dilakukan dengan cara :
a.
manipulasi transaksi input dan mengubah data
b.
modifikasi software / hardware
Kategori Kejahatan Komputer
2.Kejahatan komputer external
Kejahatan yang dilakukan dari luar instansi tanpa bantuan “orang dalam”.
Kejahatan jenis ini dilakukan oleh seseorang yang sebelumnya sama sekali tidak mengetahui tentang system komputer yang bersangkutan.
Kejahatan komputer external 1. HACKER
Istilah ini muncul sekitar tahun 1960-an dimana komputer-komputer masih merupakan monster yang besar ukurannya. Para hacker ini berhasil menulis program catu yang pertama. Mereka juga membantu Johan McCarthy dalam mengembangkan salah satu bahasa Artificial Inteligence (AI), yaitu bahasa LISP. Para hacker ini terlibat juga dalam proyek MAC (Multiple Access komputer). Para hacker MAC juga merupakan pelopor terciptanya Expert System dan komputer Time Sharing.
Kejahatan komputer external 2. PHREAKER
Hacker yang bermain-main dengn system komunikasi jaringan telephone secara gratis. Phreaker berasal dari kata PHone fREAK dan hacKER.
Istilah hacker dan phreaker erat hubungannya satu sama lain. Seorang hacker harus mengetahui teknik phreaking (teknik yang berhubungan dengan system komunikasi), sedangkan phreaker hamper selalu menjadi hacker.
ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN PERSYARATAN KEAMANAN
a) Secrecy. Berhubungan dengan akses membaca data dan informasi. Data dan informasi di dalam suatu system komputer hanya dapat diakses dan dibaca oleh orang yang berhak.
b) Integrity. Berhubungan dengan akses merubah data dan informasi. Data dan informasi yang berada di dalam suatu system komputer hanya dapat diubah oleh orang yang berhak.
c) Availability. Berhubungan dengan ketersediaan data dan informasi. Data dan informasi yang berada dalam suatu system komputer tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang berhak.
ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN ANCAMAN KEAMANAN
a) Interruption. Merupakan ancaman terhadap
availability, yaitu data dan informasi yang berada dalam system komputer dirusak atau dibuang, sehingga menjadi tidak ada dan tidak berguna. Contohnya, hard disk yang dirusak, memotong line komunikasi, dan lain-lain.
ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN ANCAMAN KEAMANAN
b) Interception. Merupakan ancaman terhadap
secrecy, yaitu orang yang tidak berhak namun berhasil mendapatkan akses informasi dari dalam system komputer. Contohnya, dengan menyadap data yang melalui jaringan public (wiretapping) atau menyalin secara tidak sah file atau program.
ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN ANCAMAN KEAMANAN
c) Modification. Merupakan ancaman terhadap
integritas, yaitu orang yang tidak berhak yang tidak hanya berhasil mendapatkan akses informasi dari dalam system komputer, tetapi juga dapat melakukan perubahan terhadap informasi.
Contohnya, merubah program dan lain-lain.
ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN ANCAMAN KEAMANAN
d) Fabrication. Merupakan ancaman terhadap
integritas , yaitu orang yang tidak berhak yang meniru atau memalsukan suatu objek ke dalam system. Contohnya, dengan menambahkan suatu record ke dalam file.
CONTOH ANCAMAN PADA SISTEM KOMPUTER Sistem Komputer Availability Secrecy Integrity Hardware Peralatan dicuri atau rusak Software Program dibuang atau dihapus Software dicopy Program diubah
Data File dibuang atau dihapus Analisis data untuk keperluan illegal
File diubah atau file baru disisipkan Line Komunikasi Kabel diputus Informasi Informasi
Prinsip dalam Merancang Sistem Keamanan Menurut Saltzer, J., dan Schroeder, M.
(“The Protection of Information in komputer System” Proceeding of the IEEE, September 1975), ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, antara lain : 1)
Least privilege. Semua program dan user dari system harus beroperasi pada level terendah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya (tidak ada hak istimewa).
2) Economy of mechanisms. Mekanisme keamanan harus sederhana, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan rancangan system secara keseluruhan.
Prinsip dalam Merancang Sistem Keamanan 3) Acceptability. Sistem keamanan mudah dipergunakan oleh user.
4) Complete mediation. Setiap akses harus dicek ke dalam informasi control akses, termasuk pada saat kondisi tidak normal seperti pada saat recovery atau pemeliharaan.
5) Open design. Mekanisme keamanan dari system harus dapat disebarluaskan sehingga ada umpan-balik yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan system keamanan.
Untuk sistem jaringan komputer, dimana banyak sumber daya seperti prosesor, memori, peralatan I/O, program, dan data yang dipakai bersama, maka diperlukan suatu pengamanan tertentu untuk menjamin keamanannya.
Menurut Pfleeger, C (“Security in Computing”,
Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall 1989), sistem operasi dalam komputer biasanya dapat memberikan pengamanan dengan beberapa tingkatan.
Tingkatan Pengamanan oleh Sistem Operasi
No-protection, mencukupi bila proses sensitif dijalankan pada saat yang terpisah / khusus.
Isolation, mencukupi bila setiap proses
dijalankan secara terpisah dengan proses lainnya.
Share all or share nothing, user dapat
memutuskan suatu informasi dapat menjadi milik bersama atau menjadi milik pribadi tanpa ada pemilihan tingkatan jenis akses.
Tingkatan Pengamanan oleh Sistem Operasi Share via access limitation, pemakaian bersama suatu objek dalam grup terbatas, O/S memeriksa hak akses dari user terhadap suatu objek, O/S bertindak sebagai penjaga / pemisah antara user dan objek.
Share via dynamic capabilities, akses kontrol terhadap suatu objek berubah secara dinamis sesuai dengan kebutuhan.
Limit use of an object, perlindungan terhadap suatu objek bukan saja terhadap aksesnya,
melainkan juga terhadap penggunaannya.
Ancaman terhadap Keamanan Komputer
Ancaman paling signifikan terhadap keamanan dari sistem komputer pada saat ini bukan berupa ancaman terhadap keamanan fisik , tetapi juga ancaman terhadap keamanan non fisik
Ancaman Terhadap Keamanan Non Fisik
Ancaman terhadap keamanan non fisik, yang dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu :
1)
Intrudes, biasa dikenal dengan “Hacker/ crackers“.
2) Malicious Program.
Intrudes, biasa dikenal dengan “Hacker / crackers “ Untuk menghindari ancaman kategori ini, biasanya suatu sistem komputer dilengkapi dengan fasilitas user password sehingga sangat penting untuk melindungi file password dari kemungkinan ancaman yang mungkin timbul dengan jalan : a.
One-way encryption. Sistem hanya menyimpan password dalam bentuk yang telah dienkripsi.
b.
Access Control. Memberikan akses terhadap file password dengan sangat terbatas.
Intrudes, biasa dikenal dengan “Hacker / crackers “
c. User education. Memberikan penjelasan secara
terus menerus kepada user dalam suatu sistem komputer akan pentingnya menjaga kerahasiaan password. Kelemahan teknik ini adalah sulitnya mengontrol disiplin user untuk menjaga kerahasiaan password, apabila digunakan pada sistem komputer dengan populasi yang besar.
d. komputer Generated Password. Sistem komputer
memberikan password secara random kepada user.Kelemahan teknik ini sulit bagi user untuk mengingat password yang diberikan oleh komputer sehingga mereka menuliskannya pada suatu tempat dan mengakibatkan kemungkinan bocornya password
Intrudes, biasa dikenal dengan “Hacker / crackers “
e. Reactive Password Checking. Sistem komputer secara
periodik menjalankan program untuk mencoba menerka password user, password-password yang berhasil ditemukan dibatalkan dan diinformasikan kepada user untuk menggantinya dengan password yang lain. Kelemahan teknik ini adalah banyaknya CPU time yang harus dipergunakan, apabila hendak menjalankan program ini.
f. Proactive Password Checking. User menentukan
password yang diinginkan, kemudian sistem komputer menentukan apakah password tersebut dapat diterima atau ditolak berdasarkan database password yang dimilikinya dan memberikan panduan bagaimana memilih password yang baikMalicious Program
Program yang dibuat untuk mengganggu, dan bahkan merusak suatu sistem komputer.
Jenis-jenis program ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Needs Host Program 2.
Independent
Needs Host Program
Jenis yang memerlukan program dari host untuk dapat melakukan fungsinya. Yang termasuk ke dalamnya, adalah:
Trapdoors. Akses masuk rahasia ke dalam suatu
program tanpa harus melalui prosedur yang seharusnya. Biasanya dibuat pada saat melakukan uji coba suatu program.
Logic Bombs. Perintah yang dituliskan dalam suatu
program yang akan meledak apabila suatu kondisi terpenuhi.
Trojan Horses. Perintah rahasia yang dibuat secara
tidak terlihat dalam suatu program untuk melakukan suatu tindakan apabila program
Needs Host Program
Viruses. Program / perintah yang diselipkan ke dalam suatu program lain yang akan memperbanyak dirinya sendiri dan memasukkannya kembali ke dalam program lainnya, biasanya akan timbul suatu tindakan yang tidak diinginkan/ merusak.
Ada 5 jenis virus yang dikenal, yaitu : 1.
Parasitic virus. Virus yang menetap pada file yang dapat dieksekusi, dan memperbanyak dirinya setiap kali program dijalankan dan mencari tempat penularan yang lainnya.
2. Memory-resident virus. Menetap dalam main
memory dan menulari setiap program yang
Needs Host Program
Boot sector virus. Menulari master boot record dan
menyebar pada saat suatu sistem komputer di boot dengan menggunakan disk yang mengandung virus tersebut.
Stealth virus. Jenis virus yang dibuat untuk dapat bersembunyi dari deteksi program antivirus.
Polymorphic virus. Jenis virus yang akan mengalami
mutasi setiap kali menyebar untuk menghindari pendeteksian dari program antivirus.
Independent
Jenis yang dapat berdiri sendiri untuk
menjalankan fungsinya. Yang termasuk dalam
kelompok ini, antara lain: Bacteria. Program yang dibuat untuk menggangu sistem dengan jalan memperbanyak diri sehingga mengurangi bahkan dapat menghabiskan sumber daya sistem.
Worm. Program yang dapat memperbanyak dirinya dan mengirimkan kopinya ke komputer lain melalui jaringan.