Nomor PUT 69-K PM.III-19 AD V 2012.pdf

  P U T U S A N Nomor : PUT/69-K/PM.III-19/AD/V/2012

  “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Sorong dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : HAIRIL ACHMAD Pangkat/NRP : Kapten Inf/11020030580379 Jabatan : Pama Korem 171/PVT Kesatuan : Korem 171/PVT Tempat tanggal lahir : Sumenep, 8 Maret 1979 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Korem 171/PVT Jl. Jenderal Sudirman Sorong Papua Barat.

  Terdakwa tidak ditahan : PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

  Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dari Denpom XVII/1 Sorong Nomor : BP-39/A-12/X/2011 tanggal 28 Oktober 2011. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 171/

  PVT selaku Papera Nomor : Kep/01/I/2012 tanggal 26 Januari 2012.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 34 / II / 2012 tanggal 24 Pebruari 2012.

  3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 34

  / II / 2012 tanggal 24 Pebruari 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah. Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa :

  1. Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Kekerasan dalam Rumah Tangga”

  PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA

  SALINAN Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 44 Ayat (1) UU. RI. Nomor 23 Tahun 2004.

  2. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan : Pidana Penjara : 8 (delapan) bulan.

  3. Barang Bukti berupa : Surat-Surat : a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab.

  Sidoarjo Nomor : 445/1692/404.6.8/2011 tanggal

  11 Maret 2011 yang ditanda tangani oleh dr. Heri Hermawati.

  b. 4 (empat) lembar photo bagian tubuh Sdri. dr. Neri Meilika yang mengalami kekerasan. Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

  4. Permohonan Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa mengakui segala perbuatannya dan menyesali serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, oleh karenanya Terdakwa memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

  Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Januari tahun Dua Ribu Sebelas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari tahun Dua Ribu Sebelas di Asrama Yonif 752/VYS atau di tempat lain setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer

  III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga.” Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan pada tahun 2002 lulus, dilantik dengan pangkat Letnan Dua. Kemudian mengikuti Sarcab di Bandung selama 6 (enam) bulan, Pendidikan Kombat Intel di Bogor selama 1,5 bulan dan Susdanramil di Cimahi selama 2 (dua) bulan, baru ditugaskan di Kodam

  XVII/Cenderawasih. Setelah mengalami beberapa kali kenaikan pangkat dan pemindahan tugas, akhirnya pada bulan April 2011 ditugaskan di Korem 171/PVT Sorong, dengan pangkat terakhir Kapten Infanteri NRP 11020030580379.

  2. Bahwa Terdakwa dan Sdri. Neri Meilika (Saksi I) berkenalan pada akhir tahun 2006 dan berlanjut dengan berpacaran sampai menikah secara sah pada tanggal 17 Juli 2010 di rumah orang tua Saksi I di Jember dan mendapatkan Akta Nikah dari KUA Kecamatan Sumbersari, Jember Nomor: 503/39/VII/2010 tanggal 17 Juli 2010, namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  3. Bahwa pada awalnya pernikahan Terdakwa dengan Saksi I kelihatan bahagia, namun sejak bulan Nopember 2010 kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi I selalu bermasalah, sehingga Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi I. Penyebab pertengkaran Terdakwa dengan Saksi I antara lain karena Terdakwa diduga melakukan tindak pidana susila dengan seorang wanita yang bernama Sdri. Irianti, yang perkaranya sudah dilimpahkan ke Otmil III- 19 dan sedang menunggu Keppera dari Danrem 171/PVT Sorong.

  4. Bahwa kekerasan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi I sebagai berikut :

  a. Pada hari Minggu, tanggal lupa, pertengahan bulan Januari 2011 sekitar jam 16.00 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi I mau pergi main Tennis, Terdakwa mengeluarkan kata-kata yang menghina Saksi I dengan menyebut sebagai “Lonte” sehingga Saksi I merasa tidak terima dan terjadi perkelahian sampai Saksi I berulangkali ditampar, dipukul dan ditendang serta diseret oleh Terdakwa yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar disiku tangan kanan dan memar diatas lutut kanan.

  b. Pada akhir Januari 2011 sekitar jam 16.30 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi I bersama kedua orang tua Saksi I sedang membicarakan masalah rumah tangga Saksi I, tiba-tiba Terdakwa marah dan menarik Saksi I ke dalam kamar serta menjatuhkan Saksi I ke kasur, lalu Saksi ditindih dan dicekik oleh Terdakwa dengan menggunakan tangan kanan. Hal itu dilihat oleh Sdr. Muhamad Rifai (Saksi II/Bapak Saksi I), kemudian dilerai oleh Saksi II, lalu Terdakwa menghamburkan baju- baju Saksi I dan Terdakwa mengeluarkan kata-kata yang isinya menceraikan dan mengembalikan Saksi I kepada Saksi II.

  c. Pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011 sekitar pukul

  17.30 Wit di Asrama Yonif 752/VYS, terjadi pertengkaran antara Terdakwa dengan Saksi I hingga Terdakwa menampar dan memukul pada bagian wajah Saksi I dengan menggunakan tangan terbuka dan mengepal sebanyak empat kali, menyeret dan menendang dengan menggunakan kaki kiri Terdakwa di bagian paha kanan Saksi I sebanyak dua kali, serta membanting Saksi I. Karena tidak tahan, Saksi I berusaha lari, namun dapat ditangkap oleh Terdakwa. Kemudian Terdakwa memaksa Saksi I masuk dalam kamar dan menguncinya dari luar serta memaku jendela kamarnya, sehingga Saksi I tidak bisa keluar dan tidak dikasih makan, hingga dikeluarkan dari dalam kamar ketika Saksi II datang menjemput Saksi I untuk dibawa pulang ke Jawa.

  5. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi I mengalami sakit pada bagian leher dan mata, bibir bawah pecah, nyeri di Pelipis dan kepala bagian belakang serta tangan dan paha kaki memar sesuai visum yang dibuat oleh dr. Heri Hermawati NIP . 197209122006042015 di RSUD Kab. Sidoarjo dengan Visum Et Repertum Nomor: 445/1629/404.6.8/2001 tanggal 25 Maret 2011 dengan hasil pemeriksaan : bengkak pada pipi kiri dan pipi kanan 1 x 1 cm, dan memar pada paha kanan 2 x 3 cm akibat sentuhan benda tumpul.

  Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : Pasal 44 Ayat (1) UU. RI. Nomor 23 Tahun 2004. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi Terdakwa sendiri.

  Menimbang : Bahwa Saksi telah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-Undang , namun sampai batas waktu yang ditentukan Saksi tersebut tidak dapat hadir, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-Undang nomor 31 tahun 1997, maka keterangan Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  Saksi - I : Nama lengkap : dr. NERI MEILIKA Pekerjaan : Dokter Puskesmas Camplong, Madura Tempat tanggal lahir : Pamekasan, 14 Mei 1982 Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat tempat tinggal : Perum Sumber Alam G-4 Tegal Boto Kidul, Jember.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa di Pamekasan Madura pada bulan Desember 2006 yang berlanjut menjadi hubungan pacaran dan akhirnya menikah secara resmi di Jember Jawa Timur pada tanggal 17 Juli 2010 dan sampai dengan sekarang belum dikaruniai anak.

  2. Bahwa pada awal pernikahannya dengan Terdakwa, Saksi merasa bahagia, namun sejak bulan Nopember 2010 Saksi mulai tidak bahagia karena Terdakwa sering mengucapkan dan Terdakwa juga tidak mau mengakui terjerat kasus asusila dengan seorang wanita yang bernama Sdri. Irianti sehingga Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi.

  3. Bahwa Saksi mengalami kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa sebagai berikut :

  a. Pada hari Minggu, tanggal lupa, pertengahan bulan Januari 2011 sekitar jam 16.00 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi mau pergi main Tennis, Terdakwa mengeluarkan kata-kata “Kamu tahu tidak, kelakuanmu macam lonte!” sehingga Saksi merasa tidak terima, namun kemudian Saksi malah berulangkali ditampar, dipukul dan ditendang serta diseret oleh Terdakwa, namun Saksi tidak ingat berapa kali Terdakwa melakukannya. Oleh karena tidak mau bertengkar, lalu Saksi pergi ke lapangan Tennis Yonif 752/VYS.

  b. Pada akhir Januari 2011 sekitar jam 16.30 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi bersama kedua orang tua Saksi sedang membicarakan masalah rumah tangga Saksi dengan Terdakwa, tiba-tiba Terdakwa marah, menarik Saksi ke dalam kamar dan menjatuhkan Saksi ke kasur, lalu Saksi ditindih dan dicekik oleh Terdakwa dengan menggunakan tangan kanan. Hal itu dilihat oleh Bapak Saksi (Saksi II) dan dilerai oleh Saksi

  II, lalu Terdakwa menghamburkan baju-baju Saksi dan Terdakwa berkata, “Dengan ini saya kembalikan kamu ke orang tuamu.” c. Pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011 sekitar pukul

  17.30 Wit di Asrama Yonif 752/VYS, Saksi bertengkar dengan Terdakwa hingga Saksi ditampar dan dipukul pada bagian wajah dengan menggunakan tangan terbuka dan mengepal sebanyak empat kali, diseret dan ditendang dengan menggunakan kaki kiri Terdakwa sebanyak dua kali di bagian paha kanan Saksi, serta dibanting. Karena Saksi tidak tahan, Saksi berusaha lari, namun dapat ditangkap oleh Terdakwa. Kemudian Saksi dimasukan dalam kamar dan dikunci dari luar, sehingga Saksi tidak bisa keluar dan tidak dikasih makan hingga keesokan harinya sekitar pukul 14.00 Wit Saksi baru dikeluarkan dari dalam kamar ketika Saksi II datang menjemput Saksi untuk dibawa pulang ke Jawa. Kejadian ini banyak dilihat orang/tetangga, antara lain ibu Watimena, ibu Gani dan ibu Yuda.

  4. Bahwa akibat permasalahan-permasalahan dan perbuatan Terdakwa tersebut, sejak bulan Januari 2011 pada saat dianiaya dan dikatai Lonte, Saksi sebagai Istri tidak mau lagi melayani Terdakwa dan tidak diberi nafkah oleh Terdakwa. Dan Sejak bulan Maret 2011, Saksi dengan Terdakwa sudah pisah ranjang, karena Saksi sudah pulang ke Jawa dan tinggal di Pamekasan, Madura.

  5. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi mengalami sakit pada bagian leher dan mata, bibir bawah pecah, nyeri di Pelipis dan kepala bagian belakang serta tangan dan kaki memar. Oleh karena itu, Saksi berobat

  Sidoarjo dengan Visum Et Repertum Nomor: 445/1629/404.6.8/2001 tanggal 25 Maret 2011. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal Terdakwa adalah :

  1. Tidak benar pada bulan Januari 2011 Terdakwa menendang Saksi-I, yang benar adalah Terdakwa hanya marah.

  2. Tidak benar Terdakwa memberikan nafkah lahir batin hanya sampai bulan Januari 2011, yang benar adalah sampai bulan November 2011 masih memberikan nafkah batin (bersetubuh).

  Menimbang : Bahwa atas sangkalan Terdakwa tersebut tidak dapat dikonfrontir dengan Saksi karena Saksi tidak hadir. Bahwa atas sangkalan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa :

  1. Keterangan Saksi sangat beralasan bila dikaitkan dengan hasil Visum Et Repertum yang ada, dan Majelis Hakim dapat menerimanya, sedangkan sangkalan Terdakwa harus diabaikan.

  2. Terhadap sangkalan Terdakwa ini, Majelis Hakim tidak akan menanggapinya karena tidak termasuk dalam unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan. Saksi - II : Nama lengkap : MUHAMAD RIFAI

  Pekerjaan : Pensiunan PNS Perhubungan Daerah Jember

  Tempat tgl lahir : Sumenep, 17 April 1948 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Protestan Alamat tempat tinggal : Perum Sumber Alam G-4 Tegal Boto Kidul, Jember.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006 di Jember, kemudian Terdakwa menikahi anak kandung Saksi yaitu Sdri. Neri Meilika (Saksi I) pada tanggal 17 Juli 2010 di rumah Saksi di Jember, sehingga Terdakwa adalah menantu Saksi.

  2. Bahwa pada awalnya pernikahan Saksi I dengan Terdakwa kelihatan bahagia, namun sejak bulan Nopember 2010 Saksi-I mulai tidak bahagia. Pada waktu menelepon, Saksi mendengar keluhan dari Saksi I bahwa Terdakwa sering menegur Saksi I dengan kata-kata yang tidak sopan dan tidak enak didengar jika Saksi I sedang acara di organisasi Persit Yonif 752/VYS, memukul, menampar dan membentur-benturkan kepala Saksi I ke dinding serta menendang Saksi-I.

  3. Bahwa pada waktu Saksi bersama istri Saksi datang ke Sorong menjenguk Saksi I dan Terdakwa di rumah asrama Yonif 752/VYS, dipertengahan bulan Januari 2011 suatu

  Saksi I, lalu Terdakwa menutup mulut Saksi I dengan tangannya dan mendorong Saksi I hingga terjatuh, kemudian Terdakwa duduk di atas badan Saksi I. Melihat hal tersebut, Saksi langsung menarik Saksi I dan pertengkaran selesai. Keesokan harinya terjadi pertengkaran lagi antara Terdakwa dengan Saksi I hingga keluar kata-kata dari Terdakwa kepada Saksi “Bawa pulang saja anak bapak, saya sudah sah menceraikan anak bapak” kemudian Terdakwa menghambur-hamburkan semua pakaian Saksi I dari dalam lemari.

  Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah bahwa Terdakwa tidak membekap mulut Saksi I dan tidak menduduki badan Saksi I.

  Menimbang : Bahwa atas sangkalan Terdakwa tersebut tidak dapat dikonfrontir dengan Saksi karena Saksi tidak hadir. Majelis Hakim berpendapat bahwa sangkalan Terdakwa harus diabaikan, karena keterangan Saksi II diperkuat dengan keterangan Saksi I. Saksi - III : Nama lengkap : NELLA GAITE

  Pekerjaan : PNS Puskesmas Remu Kota Sorong Tempat tgl lahir : Sorong, 8 Agustus 1977 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Protestan Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 752/VYS Kota Sorong, Papua Barat.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat Terdakwa masuk Yonif 752/VYS sebagai atasan suami Saksi dan hanya sebatas dalam hubungan tetangga bersebelahan rumah di asrama Yonif 752/VYS Sorong, tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang Saksi tidak ingat lagi, tahun 2011 sekira pukul 01.00 Wit, Saksi mendengar teriakan Sdri. Neri Meilika (Saksi I), lalu Saksi naik ke atas meja dan melihat ke arah rumah Terdakwa, Saksi melihat Terdakwa sedang menarik Saksi I ke dalam kamar dan mendorong sampai Saksi I terbentur pintu kamar, sehingga Saksi I berusaha lari dari rumah, namun dapat dikejar oleh Terdakwa, kemudian Saksi I kembali ke rumah dan masuk ke dalam kamar, lalu Terdakwa berteriak “Buka-buka,” namun Saksi I tidak membukakan pintu kamarnya.

  3. Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang Saksi tidak ingat lagi, tahun 2011 sekira pukul 18.00 Wit selesai kegiatan olah raga di lapangan Yonif 752/VYS, sesampai di rumah asrama Yonif 752/VYS, Saksi mendengar Saksi I menjerit, lalu Saksi naik ke atas meja dan melihat ke arah rumah Terdakwa, Saksi melihat Terdakwa sedang memukul menggunakan tangan kosong, menarik dan menyeret dari ruang tamu masuk ke dalam kamarnya, serta menendang Saksi I dengan menggunakan kaki, dan Saksi I melawan dengan sehingga Saksi I dapat melarikan diri, namun sesampainya di samping gereja Yonif 752/VYS, Terdakwa dapat menangkap Saksi I, kemudian menariknya dan memasukan Saksi I ke dalam rumah. Tidak lama kemudian Terdakwa keluar rumah sambil membawa martil dan memaku jendela kamar agar Saksi I tidak bisa keluar. Kemudian Terdakwa pergi keluar dengan menggunakan sepeda motor.

  4. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa kepada Saksi I tersebut, Saksi mendengar dan melihat Saksi I mengeluh kesakitan dan mengalami lebam di tangannya serta luka memar di mata sebelah kiri.

  Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi IV : Nama lengkap : ANITA AFRIDAH MANDASARI

  Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tempat tanggal lahir : Lahat, 21 April 1984 Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat tempat tinggal : Asrama Ki-E Yonif 752/VYS Km 11 Teluk Bintuni.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan Saksi I sebagai pasangan suami istri semasa Saksi sama-sama tinggal dan bertetangga dengan Terdakwa dan Saksi I di asrama Yonif 752/VYS Sorong, tidak ada hubungan keluarga dengan keduanya.

  2. Bahwa pada hari dan tanggal yang Saksi tidak ingat lagi, pada sore hari, Saksi mendengar Terdakwa dan Saksi I bertengkar di dalam rumahnya, kemudian Saksi I lari dari rumah, namun dapat dikejar dan ditarik kembali ke rumah oleh Terdakwa. Namun Saksi tidak pernah melihat pemukulan atau penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi I.

  3. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab terjadinya pertengkaran antara Terdakwa dengan Saksi I, karena Saksi tidak pernah bertanya-tanya kepada Saksi I dan Saksi I juga tidak pernah bercerita tentang kehidupan rumah tangganya.

  Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan pada tahun 2002 lulus, dilantik dengan pangkat Letnan Dua. Kemudian mengikuti Sarcab di Bandung selama 6 (enam) bulan, Pendidikan Kombat Intel di Bogor selama 1,5 bulan dan Susdanramil di Cimahi selama 2 (dua) bulan, baru ditugaskan di Kodam XVII/ Cenderawasih. Setelah mengalami beberapa kali kenaikan pangkat dan pemindahan tugas, akhirnya pada bulan April

  2011 ditugaskan di Korem 171/PVT Sorong, dengan pangkat terakhir Kapten Infanteri NRP. 11020030580379.

  2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Neri Meilika (Saksi I) pada akhir tahun 2006 dan berlanjut sampai menikah pada tanggal 17 Juli 2010 di rumah orang tua Saksi I di Jember, namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  3. Bahwa pada awalnya pernikahannya dengan Saksi I, Terdakwa merasa bahagia, namun pada bulan Nopember 2010, sepulang Saksi I dari Jember, Saksi I sulit diajak bicara dan berteriak-teriak di ruang televisi serta melempar barang-barang yang ada, sehingga Terdakwa memaksa Saksi I masuk dalam kamar sampai akhirnya menjatuhkan Saksi I di atas tempat tidur. Saksi I juga tidak mau melayani Terdakwa sebagai suaminya dan kalau tidur, tidak pernah mau dengan Terdakwa. Sejak itu, kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi I selalu bermasalah, sehingga Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi I.

  4. Bahwa Terdakwa melakukan kekerasan-kekerasan kepada Saksi I sebagai berikut :

  a. Pada bulan Januari 2011 sepulang dari rekreasi di Bendungan SP 1 Kabupaten Sorong, Saksi I berganti pakaian untuk main Tenis dan Terdakwa melarang, namun Saksi I tetap pergi, setelah Saksi I sampai didepan rumah, Terdakwa berteriak didalam rumah, akhirnya Saksi I kembali, pada saat itu Terdakwa masuk kedalam kamar dan berbaring diatas tempat tidur, tiba- tiba Saksi I masuk dan memukul Terdakwa yang sedang berbaring, pada saat itu Terdakwa sempat melontarkan kata “Kamu joget-joget begitu seperti lonte saja” kemudian Saksi I mengamuk dan Terdakwa memegang tangannya kemudian Terdakwa menjatuhkan Saksi I ditempat tidur dan terjadi perkelahian yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar disiku tangan kanan dan memar diatas lutut kanan.

  b. Pada bulan Pebruari 2011 Terdakwa mengajak Saksi I untuk melakukan hubungan badan sebagai suami istri namun Saksi I menolak, akhirnya Terdakwa berusaha memaksa Saksi I kekamar tetapi Saksi I membrontak dan mengamuk, lalu menjatuhkan televisi dan barang- barang lainnya yang ada diatas meja, sehingga membuat Terdakwa emosi dan menampar muka Saksi I dengan tangan Terdakwa, karena Saksi I masih mengamuk, Terdakwa memaksa dengan menarik Saksi I kedalam kamar.

  c. Pada bulan Maret 2011 setelah Saksi I pulang dari latihan bola Kasti dilapangan Yonif 752/VYS, Terdakwa bertanya dan menasehati Saksi I, tetapi Saksi I tidak mendengarkan pembicaraan Terdakwa, malah nyanyi- nyanyi, sehingga pada saat Saksi I mau mengambil handuk, Terdakwa memukul tangannya, kemudian Saksi I balik mengejar dan memukuli kepala Terdakwa sambil menendang-nendang Terdakwa, akhirnya Terdakwa membalas dengan menendang Saksi I diatas lututnya, mau kabur dari rumah, namun Terdakwa mengejar dan menangkapnya di depan gereja Yonif 752/VYS, setelah itu Terdakwa ajak pulang ke rumah dan Saksi I masuk kamar dan mengunci pintu dari dalam. Karena takut kabur lagi, pada malam harinya, Terdakwa memaku jendela kamar dari luar. Tidak lama kemudian ibu mertua Terdakwa/ibu Saksi I menelepon Terdakwa dan mengatakan “ kenapa istrimu kamu sekap di kamar?” Keesokan harinya, bapak mertua Terdakwa (bapak Saksi I/Saksi II) datang ke Sorong untuk menjemput Saksi I dengan alasan Saksi I akan mengikuti ujian UKDI ( Ujian Kopetensi Dokter Indonesia ) dan sampai dengan sekarang Saksi I tidak kembali ke sorong.

  5. Bahwa akibat dari kekerasan tersebut, Terdakwa melihat Saksi I mengalami memar pada siku tangan dan lutut sebelah kanan, merah pada mata kiri dan biru-biru pada pergelangan tangan.

  6. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi I, yang melihat adalah mertua Terdakwa atau bapak (Saksi II) dan ibu dari Saksi I.

  Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa : Surat-Surat : 1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab.

  Sidoarjo Nomor : 445/1692/404.6.8/2011 tanggal 11 Maret 2011 yang ditanda tangani oleh dr. Heri Hermawati. 2. 4 (empat) lembar photo bagian tubuh Sdri. dr. Neri Meilika yang mengalami kekerasan. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan pada tahun 2002 lulus, dilantik dengan pangkat Letnan Dua. Kemudian mengikuti Sarcab di Bandung selama 6 (enam) bulan, Pendidikan Kombat Intel di Bogor selama 1,5 bulan dan Susdanramil di Cimahi selama 2 (dua) bulan, baru ditugaskan di Kodam

  XVII/Cenderawasih. Setelah mengalami beberapa kali kenaikan pangkat dan pemindahan tugas, akhirnya pada bulan April 2011 ditugaskan di Korem 171/PVT Sorong, dengan pangkat terakhir Kapten Infanteri NRP. 11020030580379.

  2. Bahwa benar, Terdakwa dan Sdri. Neri Meilika (Saksi I) berkenalan pada akhir tahun 2006 dan berlanjut dengan berpacaran sampai menikah secara sah pada tanggal

  17 Juli 2010 di rumah orang tua Saksi I di Jember dan mendapatkan Akta Nikah dari KUA Kecamatan Sumbersari,

  Jember Nomor 503/39/VII/2010 tanggal 17 Juli 2010, namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  3. Bahwa benar, pada awalnya pernikahan Terdakwa dengan Saksi I kelihatan bahagia, namun sejak bulan Nopember 2010 kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi I selalu bermasalah, sehingga Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi I. Penyebab pertengkaran Terdakwa dengan Saksi I antara lain karena Terdakwa diduga melakukan tindak pidana susila dengan seorang wanita yang bernama Sdri. Irianti, yang perkaranya sudah dilimpahkan ke Dilmil III-19 Jayapura dan saat ini dalam proses sidang.

  4. Bahwa benar, kekerasan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi I sebagai berikut :

  a. Bahwa benar, pada hari Minggu, tanggal lupa, pertengahan bulan Januari 2011 sekitar jam 16.00 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi I mau pergi main tennis, Terdakwa mengeluarkan kata-kata yang menghina Saksi I dengan menyebutnya sebagai “Lonte” sehingga Saksi I merasa tidak terima dan terjadi perkelahian sampai Saksi I berulangkali ditampar, dipukul, ditendang dan diseret oleh Terdakwa yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar disiku tangan kanan dan diatas lutut kanan.

  b. Bahwa benar, pada akhir Januari 2011 sekitar jam 16.30 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi I bersama kedua orang tua Saksi I sedang membicarakan masalah rumah tangga Saksi I, tiba-tiba Terdakwa marah dan menarik Saksi I ke dalam kamar serta menjatuhkan Saksi I ke kasur, lalu Saksi ditindih dan dicekik oleh Terdakwa dengan menggunakan tangan kanan. Hal itu dilihat oleh Sdr. Muhamad Rifai (Saksi II / Bapak Saksi I), kemudian dilerai oleh Saksi

  II, lalu Terdakwa menghamburkan baju-baju Saksi I dan Terdakwa mengeluarkan kata-kata yang isinya menceraikan dan mengembalikan Saksi I kepada Saksi II.

  c. Bahwa benar, pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011 sekitar pukul 17.30 Wit di Asrama Yonif 752/VYS, terjadi pertengkaran antara Terdakwa dengan Saksi I sehingga Terdakwa menampar dan memukul pada bagian wajah Saksi I dengan menggunakan tangan terbuka dan mengepal sebanyak empat kali, menyeret dan menendang dengan menggunakan kaki kiri Terdakwa sebanyak dua kali di bagian paha kanan Saksi I, serta membanting Saksi I. Karena tidak tahan, Saksi I berusaha lari, namun dapat ditangkap oleh Terdakwa. Kemudian Terdakwa memaksa Saksi I masuk dalam kamar dan menguncinya dari luar serta memaku jendela kamarnya, sehingga Saksi I tidak bisa keluar dan tidak dikasih makan, hingga keesokan harinya sekitar pukul

  14.00 Wit Saksi I baru dikeluarkan dari dalam kamar ketika Saksi II datang menjemput Saksi I untuk dibawa pulang ke Jawa.

  5. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi I mengalami sakit pada bagian leher dan mata, bibir bawah pecah, nyeri di Pelipis dan kepala bagian belakang serta tangan dan paha kaki memar. sesuai visum yang dibuat oleh dr. Heri Hermawati NIP.197209122006042015 di RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan Visum Et Repertum Nomor: 445/1629/404.6.8/2001 tanggal 25 Maret 2011 dengan hasil pemeriksaan : bengkak pada pipi kiri dan pipi kanan 1 x 1 cm, dan memar pada paha kanan 2 x 3 cm akibat sentuhan benda tumpul.

  6. Bahwa benar saat ini antara Terdakwa dan Saksi I sudah tidak lagi terikat sebagai suami isteri karena sudah bercerai. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam putusan ini. Menimbang : Mengenai permohonan keringanan hukuman yang diajukan oleh Terdakwa secara lisan, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam hal - hal yang memberatkan dan meringankan. Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaan Tunggalnya mengandung unsur- unsur sebagai berikut :

  Unsur Kesatu : “Setiap orang” Unsur Kedua : “Yang melakukan kekerasan fisik” Unsur Ketiga : “Dalam lingkungan rumah tangga”

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Unsur Kesatu : “Setiap Orang” Bahwa yang dimaksud “setiap orang” disini adalah setiap warga Negara Repubik Indonesia tunduk kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lainnya yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk diri Terdakwa. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan pada tahun 2002 lulus, dilantik dengan pangkat Letnan Dua. Kemudian mengikuti Sarcab di Bandung selama 6 (enam) bulan, Pendidikan Kombat Intel di Bogor selama 1,5 bulan dan Susdanramil di Cimahi selama 2 (dua) bulan, baru ditugaskan di Kodam kenaikan pangkat dan pemindahan tugas, akhirnya pada bulan April 2011 ditugaskan di Korem 171/PVT Sorong, dengan pangkat terakhir Kapten Infanteri NRP. 11020030580379.

  2. Bahwa benar, sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

  3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu ”Setiap Orang“ telah terpenuhi.

  Unsur Kedua : “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik” Bahwa yang dimaksud dengan “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik” sesuai dengan pengertian yang terdapat di dalam pasal 6 UU No. 23 Tahun 2004 adalah melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat. Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada / kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari si pelaku / Terdakwa. Kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatan yaitu perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain / diri orang lain. Mengenai caranya dapat dilakukan dengan cara bermacam- macam antara lain, dengan adanya sentuhan pada badan orang lain yang dengan sendirinya menimbulkan rasa sakit atau luka. Cara ini dapat berupa memukul, menendang, menampar, menusuk, menginjak dan sebagainya.

  Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, pada awalnya pernikahan Terdakwa dengan Saksi I kelihatan bahagia, namun sejak bulan Nopember 2010 kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi I selalu bermasalah, sehingga Terdakwa melakukan kekerasan terhadap Saksi I. Penyebab pertengkaran Terdakwa dengan Saksi I antara lain karena Terdakwa diduga melakukan tindak pidana susila dengan seorang wanita yang bernama Sdri. Irianti, yang perkaranya sudah dilimpahkan ke Otmil III-19 dan sedang menunggu Keppera dari Danrem 171/PVT Sorong.

  2. Bahwa benar, kekerasan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi I sebagai berikut : a. Bahwa benar, pada hari Minggu, tanggal lupa, pertengahan bulan Januari 2011 sekitar jam 16.00 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi I mau pergi main tennis, Terdakwa mengeluarkan kata-kata yang menghina Saksi I dengan menyebutnya sebagai “Lonte” sehingga Saksi I merasa tidak terima dan terjadi perkelahian sampai Saksi I berulangkali ditampar, dipukul, ditendang dan diseret oleh Terdakwa yang mengakibatkan Saksi I mengalami memar disiku tangan kanan dan diatas lutut kanan.

  b. Bahwa benar, pada akhir Januari 2011 sekitar jam 16.30 Wit di rumah asrama Yonif 752/VYS, pada saat Saksi I bersama kedua orang tua Saksi I sedang membicarakan masalah rumah tangga Saksi I, tiba-tiba Terdakwa marah dan menarik Saksi I ke dalam kamar serta menjatuhkan Saksi I ke kasur, lalu Saksi ditindih dan dicekik oleh Terdakwa dengan menggunakan tangan kanan. Hal itu dilihat oleh Sdr. Muhamad Rifai (Saksi II / Bapak Saksi I), kemudian dilerai oleh Saksi

  II, lalu Terdakwa menghamburkan baju-baju Saksi I dan Terdakwa mengeluarkan kata-kata yang isinya menceraikan dan mengembalikan Saksi I kepada Saksi II.

  c. Bahwa benar, pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011 sekitar pukul 17.30 Wit di Asrama Yonif 752/VYS, terjadi pertengkaran antara Terdakwa dengan Saksi I sehingga Terdakwa menampar dan memukul pada bagian wajah Saksi I dengan menggunakan tangan terbuka dan mengepal sebanyak empat kali, menyeret dan menendang dengan menggunakan kaki kiri Terdakwa sebanyak dua kali di bagian paha kanan Saksi I, serta membanting Saksi I. Karena tidak tahan, Saksi I berusaha lari, namun dapat ditangkap oleh Terdakwa. Kemudian Terdakwa memaksa Saksi I masuk dalam kamar dan menguncinya dari luar serta memaku jendela kamarnya, sehingga Saksi I tidak bisa keluar dan tidak dikasih makan, hingga keesokan harinya sekitar pukul

  14.00 Wit Saksi I baru dikeluarkan dari dalam kamar ketika Saksi II datang menjemput Saksi I untuk dibawa pulang ke Jawa.

  3. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi I mengalami sakit pada bagian leher dan mata, bibir bawah pecah, nyeri di Pelipis dan kepala bagian belakang serta tangan dan paha kaki memar. sesuai visum yang dibuat oleh dr. Heri Hermawati NIP.197209122006042015 di RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan Visum Et Repertum Nomor: 445/1629/404.6.8/2001 tanggal 25 Maret 2011 dengan hasil pemeriksaan : bengkak pada pipi kiri dan pipi kanan 1 x 1 cm, dan memar pada paha kanan 2 x 3 cm akibat sentuhan benda tumpul.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik“ telah terpenuhi.

  Unsur Ketiga : “Dalam lingkungan rumah tangga” Bahwa yang dimaksud “Dalam lingkungan rumah tangga” sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 UU No. 23 tahun 2004 adalah dapat meliputi : 1. Suami, isteri dan anak.

  2. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada huruf a karena hubungan darah, perkawinan, yang menetap dalam rumah tangga.

  3. Orang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa dan Sdri. Neri Meilika (Saksi I) berkenalan pada akhir tahun 2006 dan berlanjut dengan berpacaran sampai menikah secara sah pada tanggal

  17 Juli 2010 di rumah orang tua Saksi I di Jember dan mendapatkan Akta Nikah dari KUA Kecamatan Sumbersari, Jember Nomor 503/39/VII/2010 tanggal 17 Juli 2010, namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

  2. Bahwa benar, perbuatan Terdakwa dilakukan dalam lingkup rumah tangga, dimana korban dari perbuatan Terdakwa adalah isteri dari Terdakwa sendiri. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga “Dalam lingkungan rumah tangga” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana: “Melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga” Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 44 Ayat (1) UU.

  RI. Nomor 23 Tahun 2004. Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa menyatakan sehat jasmani serta rohani dan siap diperiksa dan selama pemeriksaan persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan pada diri Terdakwa sehingga Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

  Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang melakukan kekerasan terhadap Saksi I (Istri Terdakwa) menunjukan sikap Terdakwa lebih mengutamakan kepuasan emosi dari pada aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini mencerminkan suatu sikap tidak menghormati kaum wanita sebagai kaum yang lemah.

  2. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa melakukan kekerasan dalam rumah tangga terutama pada diri Saksi-I (Sdri. dr. NERI MEILIKA) yang merupakan istri Terdakwa menunjukan kurangnya kesadaran pada diri Terdakwa sebagai seorang suami yang seharusnya berperan sebagai pelindung, pengayom dan pembimbing dalam rumah tangga bukan sebaliknya melakukan kekerasan dalam rumah tangga, serta kurangnya ketaatan pada norma-norma hukum dan norma agama yang berlaku dilingkungan masyarakat dan TNI.

  3. Bahwa benar, akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa, Saksi I mengalami sakit pada bagian leher dan mata, bibir bawah pecah, nyeri di Pelipis dan kepala bagian belakang serta tangan dan paha kaki memar. sesuai visum yang dibuat oleh dr. Heri Hermawati NIP. 197209122006042015 di RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan Visum Et Repertum Nomor: 445/1629/404.6.8/2001 tanggal 25 Maret 2011 dengan hasil pemeriksaan : bengkak pada pipi kiri dan pipi kanan 1 x 1 cm, dan memar pada paha kanan 2 x 3 cm akibat sentuhan benda tumpul.

  Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer :

  1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .

  2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

  3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit, sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakekatnya perbuatan Terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurit TNI dilarang keras untuk melakukan kekerasan dalam lingkup rumah tangga. Dan untuk mendidik yang bersangkutan agar dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara atau prajurit yang baik, sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, Majelis Hakim perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidana yaitu: Hal-hal yang meringankan :

  1. Terdakwa mengaku terus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.

  2. Terdakwa menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan mengulagi lagi perbuatannya.

  3. Terdakwa belum pernah dihukum baik pidana maupun disiplin. Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan citra TNI khususnya Kesatuan Terdakwa dimata masyarakat.

  2. Perbuatan terdakwa dapat berpengaruh buruk terhadap mental kejiwaan saksi korban.

  3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan 8 wajib TNI terutama yang ke - 3 yaitu menjunjung tinggi kehormatan wanita. Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas dan saat ini telah menyelesaikan persoalannya dengan cara bercerai, untuk itu Majelis Hakim dapat mengabulkan permohonan keringanan hukuman terhadap Terdakwa

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada putusan ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa:

  Surat-Surat : 1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD

  Kab. Sidoarjo Nomor : 445/1692/404.6.8/2011 tanggal

  11 Maret 2011 yang ditanda tangani oleh dr. Heri Hermawati. 2. 4 (empat) lembar photo bagian tubuh Sdri. dr. Neri Meilika yang mengalami kekerasan. Merupakan bukti petunjuk adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan. Mengingat : 1. Pasal 44 Ayat (1) UU. RI. Nomor 23 Tahun 2004.

  2. Pasal 190 Ayat (1) UU. RI No. 31 Tahun 1997 dan Peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : HAIRIL ACHMAD, Kapten Inf/11020030580379, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Melakukan kekerasan fisik dalam lingkungan rumah tangga”

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 6 (enam) bulan.

  3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-Surat :

  a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD Kab. Sidoarjo Nomor : 445/ 1692/404.6.8/2011 tanggal 11 Maret 2011 yang ditanda tangani oleh dr. Heri Hermawati.

  b. 4 (empat) lembar photo bagian tubuh Sdri. dr. Neri Meilika yang mengalami kekerasan. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.20.000 (dua puluh ribu rupiah).

  Demikianlah diputuskan pada hari Jumat tanggal 23 Nopember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Bambang Indrawan, S.H Letkol Chk NRP 548944 sebagai Hakim Ketua, serta Asep Ridwan Hasyim, S.H Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan Wing Eko Joedha Harijanto, S.H NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Tavip Heru Marsono, S.H Mayor Sus NRP 520861, Panitera Muhammad Saleh, S.H Kapten Chk. NRP. 11010001540671, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA Cap/Ttd

  BAMBANG INDRAWAN, S.H LETKOL CHK NRP 548944 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

  Ttd Ttd

  ASEP RIDWAN HASYIM, S.H WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P MAYOR SUS NRP 524432

  PANITERA Ttd

  MUHAMMAD SALEH, S.H KAPTEN CHK NRP 11010001540671 UNTUK SALINAN YANG SAH PANITERA

  MUHAMMAD SALEH, S.H KAPTEN CHK NRP 11010001540671