EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN POLA ASUH SEHAT MENTAL TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA 3-6 TAHUN THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION HEALTH EDUCATION OF MENTAL HEALTH PARENTING ON 3-6 YEARS AGES CHILDREN PSYCHOSOCIAL DEVELOPMENT Sus

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN POLA ASUH SEHAT

  

MENTAL TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

ANAK USIA 3-6 TAHUN

THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION HEALTH EDUCATION OF MENTAL HEALTH PARENTING ON 3-6 YEARS AGES CHILDREN

  

PSYCHOSOCIAL DEVELOPMENT

Susana Nurtanti dan Nita Yunianti Ratnasari Akper Giri Satria Husada Wonogiri

  Abstrak Latar belakang dari penelitian ini adalah meningkatnya angka kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua dan orang terdekat yang menghambat perkembangan psikososial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penerapan pendidikan kesehatan pola asuh sehat mental terhadap perkembangan psikososial anak usia 3

  • – 6 tahun di TK Pertiwi I Pracimantoro. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian one group pre post test design. Sampel penelitian adalah semua orang tua di TK Pertiwi I yang mempunyai anak usia 3
  • – 6 tahun sejumlah 23 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS versi 17 untuk menganalisis karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah anak, menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan pola asuh sehat mental terhadap perkembangan psikososial anak usia 3
  • – 6 tahun dengan uji T test. Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel sehingga ada pengaruh yang signifikan. Nilai p-value uji T Paired 0.000 > 0.05 (95% taraf kepercayaan) menunjukkan adanya perbedaan pada perkembangan psikososial sebelum dan setelah penerapan pendidikan kesehatan pola asuh sehat mental. Hasil mean sebelum perlakuan 18.174, setelah perlakuan 20.478 terdapat selisih skor sebesar 2.304 hal ini menunjukkan terjadi peningkatan perkembangan psikososial anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun setelah mendapatkan perlakuan pendidikan kesehatan pola asuh sehat mental pada orang tua.

  Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, pola asuh sehat mental, perkembangan psikososial, anak usia 3-6 tahun

  Abstract The background of this research is the increasing number of child abuse committed by parents and those nearest that hinder the psychosocial development. The aim of this study was to analyze the effectiveness of health education of the mental health parenting to psychosocial development of children aged 3-6 years in TK Pertiwi I Pracimantoro. This study used one group pre post test design. The samples were all parents in TK Pertiwi I Pracimantoro who have children aged 3-6 years with number of 23 people. The research instrument used was questionnaire. Data analysed by using SPSS version 17 for analyzing the characteristics of respondents based on age, gender, occupation and number of children, while to analyze the effect of health education to the mental health parenting to psychosocial development of children aged 3-6 years with t test. The results shoed the value was greater than t table so that there was a significant effect. P-value 0.000 Paired t test> 0.05 (95% confidence level) showed differences in the psychosocial development before and after the application of health education mental health parenting. Mean results before treatment was 18,174, after treatment was a difference of 20.478. There was a score different of 2.304. It was indicating an increase in psychosocial development of preschool children three to six years after getting treatment healthy parenting education mental healthto the parents.

  Keywords: Health Educatoin, Mental Health Parenting, Psychosocial Development, Preschool children age 3-6 years.

  PENDAHULUAN

  Masalah kekerasan pada anak telah mejadi perhatian dunia. United Nations Chlidren‟s Fund (UNICEF) tahun 2012 mengatakan 1 dari 4 orang anak di dunia pernah mengalami kekerasan fisik yang berat dan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2013 angka kasus kekerasan pada anak tercatat 3.023 kasus dilaporkan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak). Kekerasan yang dilakukan oleh orang tua dan lingkungan sekitar akan menghambat perkembangan psiko- sosial anak, khususnya anak usia pra sekolah. Anak adalah generasi penerus bangsa dan masa depan keluarga sehingga perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsanya. Anak perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan perkem- bangan. Pola asuh sehat mental menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa, dan tangguh menghadapi tekanan hidup. Anak usia prasekolah tiga sampai dengan enam tahun adalah masa dimana anak mempunyai inisiatif melakukan sesuatu dan merupakan fase per- kembangan individu sekitar dua sampai enam tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya). Perkem- bangan anak pada masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak “kenapa” yang menunjukkan rasa ingin tahunya tinggi.

METODE PENELITIAN

  Anak-anak di usia ini disebut dengan golden age, karena memiliki ingatan yang luar biasa, dan apapun memori yang didapatkan di kurun usia ini akan menjadi kenangan seumur hidup. Anak usia prasekolah belajar untuk mendapatkan pengeta- huan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar mereka salah satunya dengan cara meniru (imitation). Mereka akan belajar tentang sikap, nilai, cara berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain dari orang-orang di sekitarnya (Budi, 2011). Pada usia ini sebagian orang tua memutus- kan untuk mendaftarkan anak mereka ke pendi- dikan prasekolah seperti Taman Kanak-kanak karena pendidikan prasekolah merupakan pilihan pendahuluan yang dapat diterima anak sebelum sekolah (Hill dan Schmith, 2002). Akan tetapi anak tidak hanya membutuhkan pendidikan formal dari lingkungan sekolah. Peran orang tua dalam mengasuh anak sangat penting untuk men- dukung perkembangan psikososial anak usia prasekolah tiga sampai dengan enam tahun. Orang tua memerlukan pengetahuan yang benar tentang pola asuh sehat mental yang akan diterapkan pada anaknya. Pola asuh sehat men-tal yang diterapkan orang tua terhadap anak akan menciptakan keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek psikologis dan dimiliki oleh seorang anak untuk dikembangkan secara optimal agar individu mampu melakukan kehidupan- kehidupan sesuai dengan tuntutan-tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara individual, kelom- pok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat baik secara mental maupun secara sosial. Bebe- rapa masalah muncul pada proses perkembangan ketika orang tua yang sibuk bekerja, menyerah- kan pengasuhan kepada babysister, tempat penitipan anak, pembantu atau pengasuh lain dan kurangnya pengetahuan tentang pola asuh sehat mental. Kondisi tersebut menyebabkan terham- batnya perkembangan psikososial anak usia prasekolah tiga sampai dengan enam tahun yang akan menimbulkan risiko berkembang rasa bersalah pada anak. Oleh sebab itu orang tua memerlukan pendidikan kesehatan tentang pola asuh sehat mental dan menerapkan kepada anak- anak mereka sesuai usia prasekolah tiga sampai dengan enam tahun, agar tercapai perkem-bangan psikososial yang semakin baik.

  Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian one group pre post test design. Populasi penelitian ini adalah orang tua siswa di TK Pertiwi I pracimantoro. Sampel penelitian adalah semua orang tua di TK Pertiwi I yang mempunyai anak usia tiga sampai dengan enam tahun. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang pola asuh sehat mental, variabel bebas adalah perkembangan psikososial anak usia 3-6 tahun. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner tentang pola asuh sehat mental dan perkembangan psikososial pada anak usia tiga sampai dengan enam tahun. Kuesioner pola asuh sehat mental terdiri dari 23 item pertanyaan dengan skor satu sampai dengan empat untuk setiap pertanyaan. Kuesioner perkembangan psikososial terdiri dari 16 item pertanyaan dengan skor satu sampai dengan empat untuk setiap pertanyaan. Instrumen ini mudah digunakan dan score kurang dari 23 dan 16 sudah bisa digunakan untuk menandai adanya gangguan terhadap pola asuh orang tua dan perkembangan psikososial anak usia pra Analisis Univariat sekolah tiga sampai dengan enam tahun. Waktu penelitian mulai bulan Februari sampai dengan Tabel 1. Distribusi responden bulan Juli tahun 2015 di TK Pertiwi I Praci-

  No Variabel F % mantoro. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan seleksi subyek penelitian, memberi-

  1. Umur:

  20

  kan informed concent kepada calon responden, – 35 tahun

  13

  56.5 >35 tahun memberikan informasi tentang maksud dan

  10

  43.5 tujuan penelitian. Kegiatan penelitian dilanjutkan

  2. Jenis Kelamin: dengan pre test yaitu penyebaran angket tentang Laki - laki

  3

  13 pola asuh sehat mental dan perkembangan Perempuan

  20

  87 psikososial anak usia 3 – 6 tahun kepada orang

  3. Pekerjaan: tua. Selanjutnya memberikan pendidikan kese- Swasta

  5

  21.7 hatan kepada orang tua tentang pola asuh sehat Wirausaha

  4

  17.4 mental dan menganjurkan kepada orang tua Dagang

  2

  87 untuk menerapkan kepada anak-anaknya. Setelah

  IRT

  8

  34.8 dua bulan, dilakukan post test yaitu penyebaran Petani

  3

  13 angket yang sama untuk melakukan evaluasi Dosen

  1

  4.3 hasil pendidikan kesehatan dan perlakukan pola

  4. Jumlah anak: asuh sehat mental terhadap perkembangan

  1

  10

  43.5 psikososial anak usia 3

  • – 6 tahun.

  2

  10

  43.5

  3

  2

  8.7 HASIL PENELITIAN

  4

  1

  4.3 Analisis univariat dilakukan terhadap karakteristik responden (umur, jenis kelamin, Dari tabel 1 di atas menunjukkan bahwa usia pekerjaan dan jumlah anak). Analisa bivariat responden bervariasi mulai dari 24 tahun sampai digunakan untuk menganalisis pengaruh antara dengan 63 tahun, sebagian besar responden variable bebas dengan variable terikat. Dalam hal berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai ibu ini variable bebas adalah pendidikan kesehatan rumah tangga, mempunyai satu dan dua orang pola asuh sehat mental, sedangkan variable anak. terikat adalah perkembangan psikososial anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun.

  Analisis Bivariat Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh

  Analisis bivariat digunakan untuk meng- pendidikan kesehatan pola asuh sehat mental analisis pengaruh antara variable bebas dengan terhadap perkembangan psikososial anak usia variable terikat. Dalam hal ini variable bebas tiga sampai dengan enam tahun dengan uji T test. adalah pendidikan kesehatan pola asuh sehat

  Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi I mental, sedangkan variable terikat adalah Pracimantoro pada orang tua siswa siswi yang perkembangan psikososial anak usia pra sekolah mempunyai anak usia prasekolah tiga sampai tiga sampai dengan enam tahun. dengan enam tahun. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2015. Total sampling pada

  Tabel 2. Test of normality Kolmogorov-Smirnov penelitian ini adalah 23 orang. Setelah data terkumpul maka diolah dengan secara statistic

  Statistic Df Sig menggunakan alat bantu program SPSS.

  • * Pola_ asuh_pre .158

  23 .143 * Pola_ asuh_post .120 23 .200 * Psikososial_sblm .143 23 .200 Psikososial_stlh .106 23 .200 Table 3. Test of normality Shapiro-Wilk Tabel 6. Paired samples test Std. Std.

  Statistic Df Sig

  Sig.(2- Mean Deviati Error Lower Upper t df tailed) on Mean

  Pola_ asuh_pre .959 23 .434

  P1 18.174 5.149 1.074 15.947 20.401 16.927 22 .000

  Pola_ asuh_post .931 23 .118

  P2 20.478 4.861 1.013 18.376 22.580 20.206 22 .000

  Psikososial_sblm .956 23 .383 Psikososial_stlh .939 23 .171

  Dari hasil uji test paired pada tabel 6 di atas menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan Hasil Uji normalitas dapat dilihat pada table antara penerapan pendidikan pola asuh sehat 2 dan 3 di atas menunjukkan bahwa p-value mental terhadap perkembangan psikososial anak

  (Asymp.Sig) > 0.05, maka data dari variable usia tiga sampai dengan 6 tahun.

  independen dan variabel dependen dalam penelitian dikatakan berdistribusi normal.

  PEMBAHASAN Selanjutnya dilakukan paired sample statistic.

  Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2015 sampai dengan Juli 2015. Peneliti

  Table 4. Paired samples correlations melakukan penyebaran angket kepada responden N Correla- Sig sebelum dan setelah dilakukan tindakan pen- tion didikan kesehatan tentang pola asuh sehat mental.

  Dari hasil olah data menunjukkan terdapat Pair 1 pola_ asuhsblm 23 .749 .000 perbedaan pada hasil skor pola asuh sebelum dan

  &psikososial_sblm setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dari Pair 2 pola_ asuhstlh 23 .896 .000

  63.43 menjadi 68.57 selisih 5.14. Hal ini &psikososial_stlh menunjukkan bahwa pengetahuan dan penerapan orang tua tentang pola asuh sehat mental meng-

  Dari hasil paired samples correlations pada alami peningkatan setelah mendapatkan pendi- tabel 4 menunjukkan hubungan kuat dan dikan kesehatan. Selanjutnya untuk perkem- signifikan antar kedua variable. bangan sosial anak sebelum dan setelah men- dapatkan pendidikan kesehatan dari 45.26

  Tabel 5. Paired samples statistics menjadi 48.09 selisih 2.83. Terjadi peningkatan skor pada perkembangan psikososial anak setelah Std. Std. orang tua mendapatkan pendidikan kesehatan dan

  Pair Mean N Error Deviation menerapkan pola asuh sehat mental.

  Mean Dari hasil uji test paired pada table 6 di

  1_pola_asuh 63.43 23 7.716 1.609 atas menunjukkan nilai t hitung sebelum dan pre setelah penerapan pola asuh lebih besar dari t tabel sehingga ada pengaruh yang signifikan

  Psikososial_s 45.26 23 5.189 1.082 antara penerapan pendidikan kesehatan pola asuh blm sehat mental terhadap perkembangan psikososial

  2_pola_asuh 68.57 23 9.811 2.046 anak usia tiga sampai dengan enam tahun. Nilai post probabilitas/p-value uji T Paired hasilnya 0.000

  Psikososial_s 48.09 23 6.633 1.383 menunjukkan adanya perbedaan pada perkem- bangan psikososial sebelum dan setelah pene- tlh rapan pendidikan kesehatan pola asuh sehat mental, sebab nilai p-value > 0.05 (95% taraf

  Dari hasil paired samples statistics tabel 5 kepercayaan). Hasil mean sebelum perlakuan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada

  18.174, setelah perlakuan 20.478 terdapat selisih penerapan pola asuh sehat mental dan skor sebesar 2.304 hal ini menunjukkan terjadi perkembangan psikososial sebelum dan setelah peningkatan perkembangan psikososial anak usia dilakukan pendidikan kesehatan. tiga sampai dengan enam tahun setelah menda- patkan perlakuan pola asuh sehat mental dari orang tua. Sesuai dengan pendapat beberapa referensi tentang pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masya- rakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana meng- hindari atau mencegah hal

  • – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007: 12). Pendidikan kesehatan tentang pola asuh sehat mental adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan tentang sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya untuk mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat dengan menerapkan keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek psikologis yang dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara optimal agar individu mampu melakukan kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan- tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara indi- vidual, kelompok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat baik secara mental maupun secara sosial. Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif (cognitive domain), afektif (affective domain), dan psikomotor (psychomotor domain ). (Notoatmodjo, 2003: 127). Sesuai dengan teori di atas bahwa pendidikan kesehatan tentang pola asuh sehat mental akan meningkatkan penge- tahuan dan perilaku orang tua untuk menerapkan pola asuh sehat mental kepada anaknya, sehingga seetelah pengetahuan dan kemauan orang tua tentang pola asuh sehat mental meningkat, maka akan menerapkannya pada anak-anak yang meng- akibatkan peningkatan perkembangan psikososial anak usia tiga sampai dengan enam tahun.
  • – 6 tahun di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 3 – 6 tahun yang tinggal dipanti memilki perkem- bangan psikososial yang baik dan cukup. Anak memerlukan penerapan pengasuhan yang demo- kratis, konsisten sesuai standar, tidak berganti
  • – ganti pengasuh dan jumlahnya standar agar tercapai perkembangan yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Irrestry tentang Psikososial anak usia 3 – 5 tahun menunjukkan hasil bahwa anak membutuhkan pola asuh dari orang tua dan guru untuk mencapai kematangan perkembangan psikososial. Penelitian yang dilakukan oleh Sukma A tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan social personal anak usia pra sekolah menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan social personal anak usia pra sekolah. Pemberian pola asuh yang baik dari orang tua merupakan suatu metode yang paling baik dalam mengoptimalkan perkembangan social personal anak usia pra sekolah. Dari beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa pola asuh yang demokratis, konsisten sesuai standar, tidak berganti-ganti pengasuh dan jumlahnya standar, tidak otoriter, memperhatikan perkembangan mental dan emosional anak, pola asuh yang sehat mental akan meningkatkan perkembangan psikososial anak usia pra sekolah. Oleh sebab itu terdapat hubungan yang signi- fikan antara tipe pola asuh orang tua terhadap perkembangan psikososial anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun.

  Penelitian serupa yang dilakukan oleh Sopiah (2013) tentang Hubungan tipe pola asuh pengganti ibu terhadap perkembangan psiko- sosial anak usia pra sekolah menunjukkan bahwa pola asuh demokratis akan meningkatkan per- kembangan psikososial inisiatif pada anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun.

  Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Valentina (2012) tentang hubungan pola asuh terhadap perkembangan psikososial anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun menunjukkan hasil bahwa pola asuh demokratis, pola asuh otoriter dan pola asuh permisif berhubungan terhadap perkembangan psikososial anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2008) tentang tipe parenting menunjukkan hasil tipe pola asuh yang diterapkan orang tua yang terbanyak adalah pola asuh demokratis, sedang- kan 29,4 % orang tua yang menerapkan tipe pola asuh otoriter menyebabkan anak memiliki kompetensi dan tanggung jawab yang sedang, cenderung menarik diri secara social dan tidak spontanitas. Hal ini bertentangan dengan pola asuh sehat mental. Penelitian yang dilakukan oleh Santi Y (2012) tentang gambaran perkembangan psikososial anak usia 3

  SIMPULAN

  Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia responden bervariasi mulai dari berusia 24 tahun sampai dengan 63 tahun, sebagian besar respon- mendukung penulis selama menyelesaikan den berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai penelitian ini. ibu rumah tangga, mempunyai satu dan dua

  REFERENSI

  orang anak. Hasil analisis data penelitian menun- jukkan nilai t hitung sebelum dan setelah penerapan pendidikan kesehatan pola asuh lebih Alimul, Hidayat, 2007. Metode Penelitian dan besar dari t tabel sehingga ada pengaruh yang Analisis Data . Jakarta: Salemba Medika signifikan antara penerapan pendidikan kesehatan

  Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian Suatu pola asuh sehat mental terhadap perkembangan

  Pendekatan Praktik . Jakarta: PT Rineka

  psikososial anak usia prasekolah tiga sampai Cipta dengan enam tahun. Nilai probabilitas/p-value uji

  T Paired hasilnya 0.000 menunjukkan adanya

  Bahri.S, 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & perbedaan pada perkembangan psikososial sebe-

  Anak Dalam Keluarga . Jakarta: PT Rineka

  lum dan setelah penerapan pendidikan kesehatan Cipta pola asuh sehat mental, sebab nilai p-value > 0.05

  (95% taraf kepercayaan). Hasil mean sebelum Dewi.2008.TipeParenting, perlakuan 18.174, setelah perlakuan 20.478

  (Online) terdapat selisih 2.304 hal ini menunjukkan terjadi pada tanggal peningkatan perkembangan psikososial anak usia

  21 Agustus 2015, jam 21.00 WIB). pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun setelah mendapatkan perlakuan pendidikan kese-

  Irrestry. Psikososial Anak Usia 3

  • – 5 tahun, hatan pola asuh sehat mental.

  (Online)

  SARAN

  pada tanggal 21 Agustus 2015 jam 10.00 WIB). Pihak sekolah dapat menerapkan dan memperhatikan kebutuhan peserta didik yang

  Lita Aura Valenntina, 2012. Hubungan Pola Asuh berhubungan dengan pola asuh sehat mental

  Orang Tua terhadap Perkembangan

  sehingga terjadi kerjasama yang baik antara guru

  Psikososial Anak Prasekolah (3

  • – 6 tahun)

  dan orang tua selama melakukan pengasuhan

  di RW 5 Kelurahan Susukan Pasar Rebo ,

  terhadap anak – anak baik di rumah maupun di (Online)

  • – sekolah. Pihak sekolah dan orang tua bersama

  Diakses tanggal sama memantau perkembangan psikososial anak

  19 April 2014 jam 10.00 WIB). usia pra sekolah setelah menerapkan pola asuh sehat mental.

  MA. Yusiana, 2015. Hubungan antara pola asuh

  orang tua dan tingkat kreativitas anak TK

UCAPAN TERIMA KASIH

  Dharma Wanita ,

  Penulis mengucapkan terimakasih kepada (Online),(https://www.google.com/search?q

  Dirjen DIKTI yang telah memberikan dana =jurnal&ie=utf-8&channel=fs&trackid=sp-

  Hibah untuk penelitian dosen pemula. Kepala 006&gws_rd=ssl#q=MA.Yusiana+hubunga

  Sekolah dan segenap guru di TK Pertiwi I n+antara+pola+asuh+orangtua+dan+tingkat Pracimantoro yang telah menyediakan tempat

  • kreativitas+anak+TK+Dharma+wanita.jur untuk lahan penelitian. Orang tua dan wali murid nal+stikes. Diakses tanggal 19 April 2014

  TK Pertiwi I Pracimantoro dan mahasiswa jam 20.00 WIB). semester V Akper Giri Satria Husada Wonogiri yang terlibat dalam proses penelitian. Direktur

  MT.Indarti, 2007. Hubungan Pola Asuh Orang Akper Giri Satria Husada Wonogiri yang

  Tua terhadap perkembangan Motorik Kasar

  ,

  anak usia

  1 3 tahun

  • memberikan dukungan terhadap proses peneli-

  tian. LPPM Akper Giri Satria Husada Wonogiri (Online),(www.lppm.unpad.ac.id/wp- yang telah memfasilitasi proses penelitian ini. content/uploads/2014/02/lampiran-peserta-

  Segenap dosen dan rekan-rekan Akper Giri Satria seminar-hasil-penelitian-selesai-2013.pdf. Husada Wonogiri. Keluarga tercinta yang diakses tanggal 01 Agustus 2015 jam 20.00

  WIB). Moeljono Soedirjo dan Latipun, 2005. Kesehatan (Repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12

  Mental Konsep dan Terapi , UMM Press 3456789/25663/1/santiyuniartiningsih-

  fkik.pdf. Diunduh pada tanggal 21 Agustus Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Meto- 2015 jam 09.00 WIB).

  dologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Sopiah, 2013. Hubungan Tipe Pola Asuh Peng- Penelitian Keperawatan . Jakarta: Salemba ganti Ibu: Keluarga terhadap Perkem-

  Medika

  bangan Psikososial Anak Usia Prasekolah di Kecamatan Sukalarang Kabupaten

  Patmonodewo,S. 2003. Pendidikan Anak Pra Sukabumi, (Online),

  

Sekolah . PT Rineka.Jakarta

  Diakses tanggal 19 April 2014 jam 09.00 WIB). R.Yulita, 2014. Hubungan Pola Asuh Orang Tua

  terhadap perkembangan anak balita di

  Sukma Amperiana. Hubungan antara Pola Asuh

  posyandu Sakura Ciputat Timur Jakarta, Orang Tua dengan Perkembangan Sosial

  (Online),(repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitst

  Personal Anak Usia Pra Sekolah,

  ream/129/25681/1/R.Yulita.fkik.pdf. Diakses tanggal 01 Agustus 2015 jam 11.00 WIB). (Online),(id.scribd.com/doc/184049990/Hub ungan-antara-Pola-Asuh-Orang tua-dengan- Perkembangan-Sosial-Personal-Anak-Usia-

  Rita Yuliani,dkk, 2015. Gambaran Perkem- Pra-Sekolah Diakses tanggal 19 April 2014

  bangan Psikososial anak usia 3

  • – 6 tahun jam 09.00 WIB).

  dip anti social Asuhan Anak Balita Tunas

  . UIN Syarif Hidaya-

  Bangsa Cipayung

  Yusuf, A.ST.Hajrah, 2013. Pegaruh Pola Asuh tullah: Jakarta, (Online),(repository.uinjkt.

  Orang Tua terhadap tingkat kooperatif

  ac.id/dspace/bitstream/129/25681/1/Rita Yuliani.fkik.pdf. tanggal 01 Agustus 2015 anak usia 3

  • –5 tahun dalam perawatan gigi dan mulut. Universitas Hasanudin , jam 11.00 WIB).

  (Online), (repository.unhas.ac.id/bitstream/ Santi Yuniartiningsih, 2012. Gambaran Perkem- handle/123456789/7957/skripsilengkap.pdf

  ?sequence=1. diakses tanggal 01 Agustus

  bangan Psikososial Anak Usia 3

  • – 6 tahun 2015 jam 21.00 WIB).

  di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung , (Online),

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI PERORAL DAN PARENTERAL TERHADAP LINGKAR KEPALA LAHIR ANAK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR HAMIL ANEMIA THE DIFFERENCE EFFECT BETWEEN ORAL AND PARENTERAL IRON SUPPLEMENTATION ON HEAD CIRCUMFERENCES OF

0 0 6

30 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) CORELATION BETWEEN THE LEVEL OF SOCIAL ECONOMY FAMILY WITH OWNERSHIP BPJS (SOCIAL SECURITY AGENCY)

0 0 8

24 PENGARUH TASK ORIENTED APPROACH (TOA) TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN AKTIVITAS BERPAKAIAN PADA PASIEN PASCA STROKE EFFECT OF TASK ORIENTED APPROACH (TOA) ON DRESSING OF ABILITY ACTIVITIES THE POST- STROKE PATIENTS

0 3 6

KAJIAN PRILAKU MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGANNYA DI KABUPATEN SRAGEN STUDY OF BEHAVIOUR IN IMPROVING PUBLIC HEALTH ENVIRONMENT IN DISTRICT SRAGEN

0 1 8

PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM FASE PROLIFERASI PADA IBU NIFAS THE PROCESS OF HEALING PROLIFERATION PHASE PERINEUM LESION

0 1 5

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TKIT AL MUKMIN

1 1 7

66 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MORNING SICKNESS DENGAN SIKAP IBU MENGHADAPI MORNING SICKNESS THE CORELATION OF MORNING SICKNESS KNOWLEDGE WITH ATTITUDE TO FACE AGAINST MORNING SICKNESS Rizka Fatmawati

0 0 6

STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari RT 02 RW XXXII Kadipiro Banjarsari Surakarta ning71yahoo.com Abstrak - GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

0 0 5

SENAM AEROBIK LOW IMPACT INTENSITAS SEDANG TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA THE EFFECT OF MODERATE INTENSITY OF LOW IMPACT AEROBIC GYMNASTICS ON THE CHANGES OF ELDERLY BLOOD PRESSURE IN Nyahmini Ambar Sari

0 0 5

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS THE RELATIONSHIP BETWEEN SODIUM INTAKE AND BLOOD PRESSURE ON CHRONIC RENAL FAILURE WITH HEMODIALYSIS Inna Fatmawati

0 0 7