Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Objek Langsung pada Siswa Kelas I SDN Habau Tahun Pelajaran 20172018
Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Objek Langsung pada Siswa Kelas I SDN Habau Tahun
Pelajaran 2017/2018
Hj. Ramnah *
Sekolah Dasar Negeri Habau Banua Lawas Tabalong Kalimantan Selatan
• Terima: 15-04-2018
• Revisi: 25-05-2018
• Terbit Daring: 29-05-2018
Abstrak
Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas I SDN Habau diketahui bahwa dalam aspek kemampuan menyimak, berbicara, maupun membaca siswa sudah mencapai nilai yang diharapkan, namun dalam aspek kemampuan menulis siswa masih rendah. Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh bahwa dari 21 siswa yang ada, hanya 7 siswa yang mencapai nilai rata-rata kelas yang diharapkan yaitu 70. Dengan demikian, lebih dari 50% dari jumlah siswa di kelas tersebut belum mempunyai kemampuan menulis yang baik. Berlandaskan hal tersebut, maka aspek kemampuan berbahasa yang diteliti yaitu mengenai kemampuan menulis. Sebagian besar siswa melakukan kesalahan terutama ketidaklengkapan dalam penulisan huruf, kata, atau kalimat sederhana. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan adalah media realita atau disebut dengan media objek langsung. Media objek langsung merupakan media pembelajaran yang berasal dari benda-benda nyata seperti apa adanya asli tanpa perubahan. Salah satu kelebihan dari penggunaan media objek langsung dalam pembelajaran yaitu dapat dijadikan stimulan motivasi sekaligus salah satu cara untuk memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Habau dengan subyek siswa kelas I yang berjumlah 21 orang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan, Dilaksanakan dengan 2 siklus tindakan dengan masing-masing 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat pada saat kegiatan pembelajaran menggunakan media objek langsung, hal ini dilihat dari aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 sebesar 52.38 meningkat pada pertemuan 2 menjadi 65.58. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi menjadi 74.40 hingga pertemuan 2 menjadi 82.74. Kemampuan menulis permulaan juga mengalami peningkatan setelah menggukan media objek langsung. Hal ini dilihat data pada siklus I pertemuan 1 sebesar 63.81meningkat pada pertemuan 2 menjadi 66.67. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi menjadi
79.05 hingga pertemuan 2 menjadi 86.67. © 2018 Rumah Jurnal. All rights reserved
Kata-kata kunci: kemampuan menulis permulaan, media objek langsung.
——— * Korespondensi. Hj. Antung Faridah: E-mail: hj.ramnah@gmail.com
32 Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya siswa yang tidak
1. Pendahuluan
memperhatikan pelajaran, namun justru sibuk bermain bersama teman dan berakibat siswa tidak
Salah satu konsep yang diajarkan dalam mata memahami materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu bidang garapan pembelajaran bahasa di
Metode yang banyak digunakan guru dalam Sekolah Dasar (SD) yang memegang peranan penting
pembelajaran menulis permulaan adalah ceramah ialah pembelajaran kemampuan membaca dan
tanpa disertai dengan penggunaan media yang menulis. Tanpa memiliki kemampuan membaca dan
menarik untuk siswa. Media yang digunakan dalam menulis yang memadai sejak dini, anak akan
pembelajaran menulis permulaan adalah hanya mengalami kesulitan belajar di kemudian hari.
gambar dan itupun sangat jarang sekali digunakan Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar
mengingat keterbatasan media pembelajaran yang utama tidak saja bagi pembelajaran bahasa sendiri,
ada di kelas tersebut. Media tersebut kurang dapat tetapi juga bagi mata pelajaran yang lain. Dengan
menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis membaca dan menulis, siswa akan memperoleh
permulaan. Keadaan tersebut menyebabkan siswa pengetahuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
kurang tertarik dengan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosionalnya
pembelajaran menulis permulaan yang berlangsung. (Depdikbud, 1995: 1). Mengingat pentingnya peranan
Pada saat siswa diberikan tugas dalam menulis, siswa membaca dan menulis tersebut, maka cara guru
terlihat kurang bersemangat untuk mengerjakannya. dalam mengajar membaca maupun menulis harus
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan benar.
menulis permulaan yaitu dengan menggunakan alat Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis
bantu atau media pembelajaran. Pentingnya makna kemampuan berbahasa tulis yang bersifat produktif
dalam rangka memilih dan menentukan alat bantu yang dapat diartikan sebagai keterampilan yang
belajar mengajar atau media pendidikan merupakan menghasilkan yaitu dalam bentuk tulisan (Darmiyati
salah satu tujuan dalam pembelajaran yang akan dan Budiasih, 1996: 62). Pendapat tersebut
digunakan dalam proses pembelajaran (Oemar memberikan penjelasan bahwa kemampuan menulis
Hamalik, 2010: 80). Dengan demikian dapat merupakan suatu kegiatan yang bersifat kompleks
dikatakan bahwa pemilihan alat bantu atau media untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan dalam
dalam mengajar perlu memperhatikan banyak hal bentuk grafis, sehingga keterampilan menulis
termasuk perkembangan tahap berpikir siswa. memang perlu dikembangkan sejak dini dan
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diharapkan anak akan mempunyai dasar yang kuat
dijelaskan bahwa media mempunyai peranan yang untuk membangun kemampuan-kemampuan dalam
pembelajaran. Media menulis tersebut yaitu melalui pembelajaran menulis
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar permulaan.
pembelajaran yang kemudian Pembelajaran menulis permulaan merupakan
siswa
dalam
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar. Apabila pembelajaran menulis yang diberikan di kelas I dan II
guru dan siswa menggunakan alat atau media yang SD. Sesuai dengan kemampuan dan perkembangan
memadai dan baik, maka pembelajaran akan berjalan kejiwaan siswa, pembelajaran menulis permulaan di
dengan lebih efektif daripada pembelajaran yang kelas I bertujuan agar siswa terampil menulis,
tidak menggunakan media. Salah satu media sedangkan di kelas II di samping terampil menulis
dapat digunakan dalam juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
pembelajaran
yang
pembelajaran menulis permulaan adalah media realita bahasa dan keterampilan berbahasa yang diperlukan
atau disebut dengan media objek langsung. Media siswa untuk menghadapi pelajaran di kelas III, IV, V,
objek langsung merupakan media pembelajaran yang dan VI (Depdikbud, 1995: 6).
berasal dari benda-benda nyata seperti apa adanya Siswa mengalami kesulitan menulis kata atau
asli tanpa perubahan (Basuki Wibawa dan Farida kalimat apabila menulis secara mandiri. Jika siswa
Mukti, 1992: 55). Media objek langsung juga diminta untuk menuliskan kata atau kalimat tanpa
merupakan media pembelajaran yang berupa objek- diberikan contoh oleh guru di papan tulis, siswa
objek seperti benda-benda atau fenomena yang ada di merasa kesulitan untuk menuliskan kata atau kalimat
sekitar siswa dan disajikan secara langsung atau tersebut. Selama kegiatan pembelajaran menulis
nyata di depan siswa (Arlis Muryani, 2010: 49) permulaan berlangsung, siswa kurang termotivasi
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
Salah satu kelebihan dari penggunaan media objek Djamarah (2006) mengemukakan bahwa “belajar langsung dalam pembelajaran yaitu dapat dijadikan
aktivitas lebih banyak stimulan motivasi sekaligus salah satu cara untuk
sambil
melakukan
mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa
yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan (Anderson, 1994). Hal tersebut sejalan dengan
lama tersimpan didalam benak anak didik”. Senada pendapat Zuchdi dan Budiasih (1996) yang
dengan hal diatas, Gie dalam Purwanto (2010) berpendapat bahwa dalam pembelajaran menulis
mengatakan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar hendaknya dilakukan dengan cara memberikan
tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah Selain itu, penggunaan media objek langsung
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sejalan dengan pendapat Piaget dalam Suharjo (2006)
sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan yang mengemukakan bahwa siswa kelas I SD berada
dirinya, berupa perubahan pada tahap berpikir operasional konkret di mana
perubahan
dalam
pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pertumbuhan kognitif anak masih terbatas pada hal-
pada sedikit banyaknya perubahan. Kegiatan hal yang dilihat secara nyata dan bukan abstrak.
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif Dengan
dalam pembelajaran akan berdampak baik pada hasil memberikan makna dan mudah dipahami oleh siswa.
demikian pembelajaran
Prastati dan Prasetya (2005) berpendapat bahwa pembelajaran dengan media objek langsung akan
2.2. Kemampuan Menulis Permulaan menyajikan pembelajaran yang lebih memberikan makna bagi siswa. Dengan demikian apabila
Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis
pembelajaran yang diberikan bermakna bagi siswa, kemampuan berbahasa tulis yang produktif, artinya maka akan berdampak positif terhadap proses dan
kemampuan menulis ini merupakan kemampuan hasil pembelajaran.
yang menghasilkan yaitu dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan kompleks. Kemampuan-kemampuan
2. Tinjauan Pustaka
yang diperlukan di antaranya adalah kemampuan berpikir secara teratur dan logis, kemampuan
2.1. Aktivitas Belajar mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan
Aktivitas belajar terdiri dari dua kata yaitu kemampuan menerapkan kaidah tulis-menulis dengan “aktivitas” dan “belajar”. Menurut Anton (2011)
baik (Zuchdi & Budiasih, 1996). aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan. Segala
Kemampuan-kemampuan yang diperlukan sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang
tersebut dapat diperoleh melalui proses yang panjang. terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan suatu
Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa aktivitas. Sedangka menurut Sriyono (2011) aktivitas
harus mulai dari tingkat awal yaitu tingkat adalah kegiatan yang dilaksanakan baik secara
permulaan. Tingkat permulaan tersebut dimulai dari jasmani atau rohani. Dari referensi tersebut dapat
pengenalan lambang-lambang bunyi. Saleh Abas disimpulkan bahwa aktivitas adalah kegiatan
(2006) menyatakan bahwa kemampuan menulis seseorang yang dilakukan baik secara jasmani
diartikan sebagai kemampuan mengungkapkan maupun rohani atau kegiatan fisik atau non fisik.
gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain Aktivitas belajar menurut menurut Semiawan dan
bahasa tulis. Ketepatan Munandar (2008: 95) setiap perilaku disaat kegiatan
dengan
melalui
pengungkapan gagasan harus didukung oleh pembelajar berlangsung baik yang tersirat maupun
ketepatan bahasa yang digunakan. Ketepatan yang tersurat adalah merupakan aktivitas. Aktivitas
kebahasaan sebaiknya didukung oleh konteks dan ini dapat berupa pisik maupun mental. Menurut
penggunaan ejaan. Selain itu juga memperhatikan Chaplin (dalam Sardiman, 2004: 56) aktivitas belajar
kosa kata dan gramatikal.
adalah segala kegiatan yang di laksanakan organisme
memiliki kemampuan secara mental ataupun fisik. Aktivitas siswa selama
Seseorang
dikatakan
menulis yang baik apabila orang tersebut telah proses belajar mengajar merupakan salah satu
mengaplikasikan proses indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.
memahami
dan
pengungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam tulisan dan mempertimbangkan faktor-faktor antara
34 Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
lain ejaan bahasa, organisasi atau susunan tulisan, dengan baik; (6) Melatih keterampilan siswa untuk keutuhan, kepaduan, tujuan, dan sasaran tulisan
dapat menatapkan arti tertentu dari sebuah kata dalam (Sabana & Sunarti, 2000).
konteks kalimat; (7) Memupuk dan mengembangkan Dengan demikian kemampuan menulis dapat
kemampuan siswa untuk memahami, menuliskan, diartikan
menggunakan, dan menikmati keindahan cerita seseorang dalam melakukan kaidah-kaidah dalam
sebagai
kesanggupan-kesanggupan
yang sederhana; (8) menulis tertentu sehingga orang tersebut dapat
bahasa
Indonesia
Mengungkapkan ide atau pesan sederhana secara dikatakan mampu untuk menulis.
lisan dan tertulis.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, maka Tujuan menulis siswa di SD yang disampaikan pembelajaran menulis permulaan dapat diartikan
oleh Abdurrahman dan Waluyo (2000) adalah untuk sebagai pembelajaran kemampuan menulis yang
menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian diberikan di kelas rendah yaitu kelas I dan II yang
tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan terdiri dari pengenalan lambang-lambang bunyi
harapan melatih keterampilan berbahasa dengan baik. sampai
Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa tujuan Kemampuan-kemampuan dasar yang diperoleh
dengan menulis
kalimat
sederhana.
menulis SD masih bersifat dasar dan penuh dengan tersebut akan digunakan sebagai dasar bagi
latihan. Kemampuan-kemampuan menulis yang pengembangan kemampuan menulis pada tingkat
dimiliki siswa tersebut akan digunakan dalam lanjut yaitu di kelas III dan kelas tinggi.
kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis
Haryadi dan Zamzani (1996) mengungkapkan bahwa kemampuan berbahasa tulis yang bersifat produktif
pembelajaran menulis permulaan diberikan di kelas 1 yang dapat diartikan sebagai keterampilan yang
SD. Sesuai dengan kemampuan dan perkembangan menghasilkan yaitu dalam bentuk tulisan (Darmiyati
kejiwaan siswa, pembelajaran menulis permulaan di & Budiasih, 1996). Pendapat tersebut memberikan
kelas 1 bertujuan agar siswa terampil menulis. penjelasan bahwa kemampuan menulis merupakan
Penekanan menulis permulaan di kelas I terletak suatu kegiatan yang bersifat kompleks untuk
pada cara menuliskan a sampai dengan z dalam mengungkapkan pikiran atau gagasan dalam bentuk
konteks kalimat sederhana. Siswa diharapkan dapat grafis, sehingga keterampilan menulis memang perlu
menuliskan huruf tersebut dengan benar dan tepat. dikembangkan sejak dini dan diharapkan anak akan
Penekanan pembelajaran menulis permulaan di kelas mempunyai dasar yang kuat untuk membangun
I baru pada teknik penulisan atau penggambaran kemampuan-kemampuan dalam menulis tersebut
huruf-huruf tersebut dan belum menekankan pada yaitu melalui pembelajaran menulis permulaan.
cara pemakaiannya.
Sejalan dengan pendapat tersebut Depdikbud (1995) mengungkapkan bahwa tujuan membaca dan
2.3. Media Pembelajaran Menulis Permulaan menulis pada dasarnya ialah memberi bekal pengetahuan dan kemampuan kepada siswa untuk
Pembelajaran menulis permulaan membutuhkan menguasai teknik-teknik dalam membaca dan
media dalam pembelajarannya guna memudahkan menangkap isi bacaan dengan baik dan dapat
proses penyampaian materi menulis kepada siswa menuliskannya dengan baik dan benar. Secara rinci
sehingga diharapkan akan mempercepat peningkatan tujuan pembelajaran membaca dan menulis di SD
kemampuan siswa dalam menulis permulaan. Guna adalah
mengajarkan menulis permulaan terdapat beberapa kemampuan
media yang dapat digunakan antara lain: (1) papan melaksanakan cara membaca dan menulis dengan
siswa untuk
memahami
dan
tulis, (2) papan tali, (3) papan selip, (4) papan flanel, baik dan benar; (2) Melatih dan mengembangkan
(5) gambar, (6) kartu kalimat, (6) kartu suku kata, (7) kemampuan siswa untuk mengenal dan menuliskan
kartu huruf, (8) kartu nama, (9) papan nama, (10) huruf-huruf (abjad) sebagai tanda bunyi dan suara;
benda-benda berlabel di sekitar siswa, dan (11) (3) Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa
majalah anak-anak.
agar terampil mengubah tulisan menjadi suara dan Pembelajaran menulis permulaan yang dapat terampil menuliskan bunyi yang didengarnya; (4)
untuk mempermudah pembelajaran Mengenalkan dan melatih siswa mampu membaca
digunakan
menulis. Dalam penelitian ini akan digunakan media dan menulis sesuai dengan teknik-teknik tertentu; (5)
papan tulis yang dipadukan dengan objek-objek atau Melatih keterampilan siswa untuk memahami kata-
benda-benda nyata di sekitar lingkungan siswa. kata yang dibaca atau ditulis dan mengingat artinya
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
2.4. Media Pembelajaran Objek Langsung untuk mempermudah penyampaian informasi kepada siswa.
Media objek langsung merupakan salah satu jenis Berikut merupakan jenis media objek langsung media yang dapat digunakan dalam kegiatan
menurut Junianto (2010) adalah (1) Media Objek pembelajaran.
Sebenarnya merupakan media dengan objek yang mengemukakan
sesungguhnya. Media objek sebenarnya terdiri dari pembelajaran yang tidak bisa digolongkan ke dalam
objek alami dan objek buatan; (2) Media objek alami media audio, visual, maupun audio visual. Hal
terdiri dari (a) objek alami hidup yang merupakan tersebut dikarenakan keberagaman jenis media itu
objek-objek yang hidup seperti ikan, burung elang, sendiri. Media tersebut di antaranya adalah media
singa, dan sebagainya, (b) objek alami tidak hidup papan tulis, media tiga dimensi, dan media realita.
yang merupakan objek-objek yang tidak hidup seperti Media objek langsung merupakan media tiga dimensi
batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya, dan (c) media yang dalam penyampaian informasi tidak dalam
objek buatan yang merupakan objek-objek yang bentuk penyajian, namun melalui ciri-ciri fisiknya
dibuat oleh manusia seperti gedung, mainan, jaringan sendiri. Hal tersebut ditunjukkan dengan ukuran,
transportasi dan sebagainya; (3) Media Objek bentuk, berat, susunan, warna, fungsi, dan hal-hal lain
Pengganti Merupakan benda-benda tiruan yang yang melekat pada objek tersebut (Kusuma, 2007).
mengganti benda-benda yang Pribadi dan Putri dalam Muryani (2010)
dibuat
untuk
sebenarnya. Contohnya adalah replika yang
mengemukakan bahwa media objek langsung didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu merupakan media sederhana, termasuk jenis media
objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang visual yang
yang merupakan sebuah membutuhkan tenaga listrik. Media ini sangat
tidak diproyeksikan dan tidak
sebenarnya,
model
reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya sederhana, tidak membutuhkan pesawat dan proyeksi.
diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu, dan Media ini cocok digunakan oleh para guru di
benda tiruan yang terdapat ada dua macam, yaitu lingkungan yang sangat sederhana. Faktor-faktor
pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang seperti tidak adanya listrik, daerah terpencil, atau
lebih menyerupai suatu benda yang besar. dana yang rendah tidak menjadi faktor yang berarti
Media objek langsung juga disebut dengan benda karena media ini sangat praktis. Hanya dengan
nyata. Hal tersebut dikarenakan benda-benda tersebut menggunakan benda-benda atau hal-hal yang ada di
terdapat di sekitar manusia. Sehingga media objek lingkungan sekitar siswa telah dapat memberikan
langsung akan mudah digunakan dalam kegiatan kontribusi yang mendukung dalam pembelajaran.
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Walaupun demikian media ini mampu menciptkan
Berdasarkan penggolongan tersebut, media objek kegiatan pembelajaran yang lebih hidup dan lebih
langsung yang akan digunakan dalam penelitian ini menarik.
adalah media objek sebenarnya dengan jenis media Muryani (2010) menyatakan bahwa media objek
objek alami baik hidup maupun tidak hidup. langsung merupakan media pembelajaran yang
Pemilihan media objek langsung yang akan berupa objek-objek seperti benda-benda, atau
digunakan tentunya tetap memperhatikan tema yang fenomena yang ada di sekitar siswa dan disajikan
akan digunakan dalam pembelajaran menulis secara langsung atau nyata di depan siswa.
permulaan.
Semua jenis media pembelajaran mempunyai ciri- memungkinkan siswa belajar lebih banyak dan
Penggunaan media
ciri atau karakteristik masing-masing sesuai dengan meningkatkan kinerja siswa sesuai dengan tujuan
jenisnya. Hal tersebut juga berlaku untuk media yang ingin dicapai. Media objek langsung merupakan
pembelajaran objek langsung yang mempunyai media yang nyata atau benda nyata. Contohnya
karakteristik yaitu: (a) merupakan benda nyata seperti adalah benda-benda yang ada di sekitar kita seperti
apa adanya atau aslinya tanpa perubahan, (b) mudah bola, kursi, meja, cermin, sepatu, dan lain-lain. Alat
ditemukan di lingkungan sekitar siswa, (3) dapat yang dibutuhkan adalah objek-objek yang bervariasi
dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dan disesuaikan dengan tema pembelajaran.
(4) dan membantu memberikan makna materi Berdasarkan pernyataan di atas, maka media objek
siswa memperoleh langsung dapat diartikan sebagai benda-benda nyata
pembelajaran,
sehingga
kebermaknaan dari materi pembelajaran yang apa adanya tanpa perubahan yang dapat digunakan
disampaikan.
sebagai media dalam pembelajaran dengan tujuan
36 Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
Sudjana dan Rivai (2007) mengemukakan bahwa disesuaikan dengan benda-benda yang ada dalam di dalam penggunaa media objek langsung perlu
tema pembelajaran. Menurut Depdikbud (1995: 39) mempertimbangkan (1) Ketepatan dengan tujuan
langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan pembelajaran. Media objek langsung yang dipilih
dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengenalan atas dasar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan; (2)
huruf, latihan, menghubungkan titik-titik, menatap, Dukungan
terhadap isi pembelajaran. Bahan menyalin, menulis halus, dikte/imlak, melengkapi, pembelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep,
menulis nama, dan mengrang sederhana. Pengenalan dan generalisasi sangat memerlukan media objek
huruf yaitu dengan mengenalkan bunyi suatu tulisan langsung
agar mudah dipahami siswa; (3) atau huruf yang terdapat pada kata dalam kalimat. Kemudahan memperoleh media objek langsung.
Janah dalam Muryani (2010) menerangkan bahwa Media objek langsung yang diperlukan mudah
pembelajaran dengan menggunakan media objek diperoleh. Setidaknya mudah dibuat oleh guru, tanpa
langsung dapat dimulai dengan guru menunjukkan biaya mahal, praktis penggunaannya, dan sederhana;
objek kepada siswa di depan kelas, misalnya sebuah (4) Keterampilan guru dalam menggunakannya.
tanaman, binatang, patung, vas bunga, mobil- Apapun jenis media objek langsung yang diperlukan
mobilan, mata uang, dan lain-lain. Objek langsung guru dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
yang digunakan merupakan alat bantu pembelajaran Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan medianya,
visual yang paling dekat hubungannya dengan namun dampak dari penggunaan oleh guru pada saat
pengalaman langsung dan dihayati sepenuhnya oleh terjadinya interaksi belajar dengan lingkungannnya;
siswa.
(5) Tersedianya waktu untuk menggunakannya. Menulis dengan menggunakan media objek Media objek langsung dapat bermanfaat bagi siswa
langsung juga dapat dilakukan dengan guru selama pebelajaran berlangsung; (6) Sesuai dengan
menyajikan objek secara langsung di depan kelas. taraf berpikir siswa. Makna yang terkandung di
Berdasarkan objek yang digunakan tersebut siswa dalam pembelajaran hendaknya dapat dipahami oleh
dapat membuat tulisan secara runtut dan logis. Alat siswa.
yang dibutuhkan adalah objek-objek yang bervariasi Para
sesuai dengan tema pembelajaran. Upayakan media menggunakan media objek langsung daripada
siswa akan
objek langsung yang disajikan sesuai dengan tema menggunakan media gambar. Dengan penggunaan
pembelajaran yang ada. Guru dapat memlih objek media objek langsung dalam kegiatan belajar-
yang cocok dengan karakteristik siswa (Muryani: mengajar, siswa akan dapat mengamati, menyentuh,
memanipulasi, sampai
dalam Muryani (2010) sehingga pada
penerapan media objek langsung dalam pembelajaran alat guna meningkatkan kemauan siswa untuk
akhirnya akan
dapat
menjadi
menulis dapat dilakukan dengan cara guru menggunakan sumber-sumber belajar yang serupa
menyampaikan pengantar, guru memajang beberapa (Wibawa & Mukti, 1992).
media objek langsung di depan kelas, setelah siswa Media objek langsung pada dasarnya merupakan
melihat media objek langsung tersebut, siswa mulai media realita atau benda-benda nyata yang tampak
mengidentifikasi objek, siswa membuat tulisan secara seperti apa adanya atau asli dan tanpa perubahan.
runtut dan logis, guru bertanya kepada siswa tentang Dengan memanfaatkan media objek langsung
dibuatnya, dan guru tersebut,
merefleksikan pembelajaran tersebut. mengasosiasikan benda-benda yang dibahas dalam
siswa akan
Guru dapat menggunakan benda-benda tersebut pembelajaran. Siswa akan menjadi lebih aktif untuk
untuk merangsang kemauan siswa dalam menulis. mengamati,
Awalnya guru memberikan apersepsi kepada siswa, mendiskusikan benda-benda tersebut kemudian akan
kemudian benda objek langsung ditunjukkan kepada membangkitkan kemauan siswa untuk menggunakan
siswa. Guru dapat menggunakan beberapa metode benda-benda tersebut sebagai sumber belajar.
dalam menulis permulaan, namun tetap menggunakan Pembelajaran menulis permulaan di kelas I akan
media objek langsung dalam pelaksanaannya. Setelah diajarkan bagaimana menuliskan huruf-huruf dengan
itu barulah meminta anak untuk menuliskan benda- benar sampai dengan menulis kata atau kalimat
benda tersebut secara mandiri. sederhana dengan baik dan benar. Penggunaan media
Berdasarkan paparan di atas, maka langkah- objek langsung dalam
menulis permulaan permulaan dapat digunakan sebagai alat bantu yang
pembelajaran menulis
langkah
pembelajaran
menggunakan media objek langsung dapat dilakukan
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
dengan cara guru melakukan apersepsi kepada siswa menyimpulkan atau mengklafikasi data kuantitatif perihal pembelajaran yang akan dilaksanakan, siswa
dari hasi observasi atau dari angka-angka kemudian memperhatikan
diklafikasikan menjadi kata- kata. ditampilkan oleh guru dengan seksama, siswa
Data hasil belajar diperoleh dari nilai tes tertulis menjawab pertanyaan guru perihal nama-nama media
pada akhir proses pembelajaran setiap pertemuan dan objek langsung tersebut, siswa memperhatikan guru
siklus. Data tersebut diambil dengan memperhatikan tentang cara penulisan nama objek langsung tersebut
presentasi ketuntasan belajar. di papan tulis, guru memperkenalkan huruf-huruf
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil yang digunakan dalam penulisan media objek
observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran langsung tersebut,
menggunakan media objek pengamatan langsung dianalisis dan disintesiskan, guru menerangkan
tulisan tersebut
kemudian
dengan memperhatikan presentasi aktivitas yang kepada siswa tentang bentuk tulisan tersebut sambil
dilakukan siswa dalam pembelajaran. membacakan dengan pengucapan yang benar. pada saat menulis di papan tulis hendaknya dilakukan dengan perlahan-lahan dan siswa memperhatikan
4. Hasil dan Pembahasan
dengan seksama, guru mengadakan pengulangan sehingga siswa benar-benar mengenal bentuk dan
4.1. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I bunyi dari tulisan tersebut, selanjutnya guru meminta siswa untuk menuliskan kembali tulisan yang ada di
Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat papan tulis dengan cara menyalin di buku masing-
langkah-langkah (1) masing, guru memberikan bimbingan kepada siswa
diuraikan
beberapa
Mempersiapkan dan menyusun Rencana Pelaksanaan apabila mengalami kesulitan, apabila tulisan siswa
Pembelajaran (RPP) yang memuat pembelajaran belum benar, maka guru memberikan contoh
yang akan dilakukan menggunakan media objek penulisan yang benar, guru melakukan evaluasi dan
langsung dalam pembelajaran menulis permulaan; (2) memberikan penilaian.
Menentukan bahan tulisan yang akan digunakan Penggunaan media objek langsung tersebut
pembelajaran menulis permulaan; (3) diharapkan akan mempermudah siswa dalam menulis
dalam
Menentukan dan memilih media objek langsung yang permulaan dan memberikan makna yang lebih dari
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran materi yang telah dipelajari, sehingga akan menjadi
menulis permulaan; (4) Mempersiapkan lembar dasar yang baik bagi pembelajaran lanjut di masa
observasi yang merupakan salah satu instrumen yang akan datang.
penelitian yang digunakan untuk mencatat hasil pengamatan
kegiatan
siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
3. Metodologi
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu Metodologi memberikan gambaran yang jelas
tanggal 18 Oktober 2017 dengan alokasi waktu 2 jam terhadap pencapain tujuan penelitian (Dalle, 2010;
pelajaran. Siswa bersama guru menyiapkan ruang, Dalle et al., 2017). Penelitian tindakan kelas ini
alat, dan media pembelajaran yang akan digunakan dilaksanakan di kelas I SDN Habau Kabupaten
dalam pembelajaran. Siswa juga bersiap-siap untuk Tabalong tahun pelajaran 2017/2018.
mengikuti pembelajaran. Tema yang digunakan pada Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini
pertemuan ini adalah lingkungan bersih, sehat, dan adalah data yang bersifat kualitatif dan data
asri dengan sub tema lingkungan sekitar rumahku. kuantitatif yang terdiri (1) Data kuantitatif yaitu data
Media objek langsung yang digunakan dalam yang bersifat angka-angka hasil belajar dengan alat
pertemuan ini adalah bunga. Gambar dan chart penggali data tes tertulis dalam bentuk data hasil
bacaan digunakan sebagai media penunjang lain belajar di akhir siklus. Data kuantitatif juga
dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam digunakan sebagai komponen utama dalam penarikan
pelaksanaannya adalah SAS. kesimpulan atau sebagai dasar data kualitatif; (2)
Proses pembelajaran diawali dengan apersepsi Data kualitatif yaitu data yang bersifat kata-kata atau
berupa memberikan apersepsi berupa pertanyaan kreteria perilaku dengan alat penggali data berupa
kepada siswa mengenai menyiram tanaman agar tidak data observasi aktivitas siswa maupun cara guru
mati dan nampak indah asri. Siswa kemudian mengelola pembelajaran. Data kualitatif diambil dari
mendengarkan tema dan tujuan pembelajaran yang
38 Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
akan dicapai dalam pembelajaran serta mendapatkan penunjang lain daam pembelajaran. Metode yang motivasi dari guru. Siswa memperhatikan teks yang
digunakan dalam pelaksanaannya adalah SAS. ditampilkan oleh guru yang berjudul “bunga ani”.
Proses pembelajaran diawali dengan apersepsi Kemudian siswa dibimbing oleh guru untuk
berupa memberikan pertanyaan kepada siswa membaca teks tersebut bersama-sama. Siswa
mengenai benda-benda hidup dan tak hidup yang ada diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal
di sekitar siswa yang ada kemudian menyebutkan yang belum diketahui dalam teks. Kemudian siswa
nama-nama benda tersebut dengan bersama-sama. menjawab pertanyaan dari guru sesuai dengan isi
Siswa kemudian mendengarkan tema dan tujuan bacaan.
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran Setelah itu siswa memperhatikan beberapa media
serta mendapatlan motivasi dari guru. Siswa objek langsung yang disediakan oleh guru. Media
memperhatikan teks yang ditampilkan oleh guru yang tersebut adalah bunga. Siswa kemudian menyebutkan
berjudul “balonku”. Siswa dibimbing oleh guru untuk nama-nama objek langsung yang ditunjukkan oleh
membaca teks tersebut bersama-sama. Siswa guru. Setelah itu siswa memperhatikan guru cara
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal menuliskan nama-nama benda objek
yang belum diketahui dalam teks. Kemudian siswa tersebut di papan tulis dengan bimbingan guru. Siswa
langsung
menjawab pertanyaan dari guru sesuai dengan isi memperhatikan huruf-huruf yang digunakan dalam
bacaan.
menulis nama media objek langsung tersebut. Guru Setelah itu siswa memperhatikan media objek kemudian mengambil salah satu kalimat yang
langsung yang disediakan oleh guru. Media tersebut terdapat dalam teks tersebut yaitu “ani suka menanam
adalah balon Siswa kemudian menyebutkan nama bunga”. Kalimat tersebut diuraikan menjadi kata, kata
objek langsung yang ditunjukkan oleh guru. Setelah diuraikan menjadi suku kata, suku kata diuraikan
itu siswa memperhatikan guru cara menuliskan nama- menjadi huruf kemudian huruf kembali dirangkai
nama benda objek langsung tersebut di papan tulis menjadi suku kata, suku kata kembali dirangkai
dengan bimbingan guru. Siswa memperhatikan huruf- menjadi kata, dan kata kembali dirangkai menjadi
huruf yang digunakan dalam menulis nama media kalimat.
objek langsung tersebut. Guru kemudian mengambil Siswa kemudian memperhatikan penjelasan guru
salah satu kalimat yang terdapat dalam teks tersebut mengenai bentuk tulisan dan mengucapkan dengan
yaitu “balonku ada lima”. Kalimat tersebut diuraikan benar melalui bimbingan guru. Siswa mengulang
menjadi kata, kata diuraikan menjadi suku kata, suku sampai benar-benar mengenal bentuk dan cara
kata diuraikan menjadi huruf kemudian huruf pengucapan
kembali dirangkai menjadi suku kata, suku kata dilanjutkan dengan siswa menulis dengan cara
huruf dengan
benar.
Kegiatan
kembali dirangkai menjadi kata, dan kata kembali menyalin teks pendek yang berjudul ”benda” sama
kalimat. Siswa kemudian seperti yang sudah ada di papan tulis. Siswa
dirangkai menjadi
memperhatikan penjelasan guru mengenai bentuk diberikan bimbingan oleh guru apabila mengalami
tulisan dan mengucapkan dengan benar melalui kesulitan. Setelah selesai kemudian siswa membaca
bimbingan guru. Siswa mengulang sampai benar- teks tersebut secara klasikal maupun kelompok. Guru
benar mengenal bentuk dan cara pengucapan huruf juga meminta siswa untuk membaca teks tersebut
dengan benar. Kegiatan dilanjutkan dengan siswa secara individu. Kegiatan pembelajaran diakhiri
menulis dengan cara menyalin teks pendek yang dengan siswa mengerjakan LKS maupun evaluasi dan
berjudul ”benda” sama seperti yang sudah ada di mendapatkan penilaian.
papan tulis. Siswa diberikan bimbingan oleh guru Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu
apabila mengalami kesulitan. Setelah selesai tanggal 25 Oktober 2017 dengan waktu 2 jam
kemudian siswa membaca teks tersebut secara pelajaran. Siswa bersama guru menyiapkan ruang,
klasikal maupun kelompok. Guru juga meminta siswa alat, dan media pembelajaran yang akan digunakan
untuk membaca teks tersebut secara individu. Setelah dalam pelajaran. Siswa juga bersiap-siap mengikuti
itu guru mengajak siswa untuk menyanyikan teks pembelajaran.
bersama-sama. Kegiatan pertemuan ini adalah benda, hewan, dan tanaman di
Tema yang
pembelajaran diakhiri dengan siswa mengerjakan sekitarku dengan sub tema benda hidup dan benda tak
LKS maupun evaluasi dan mendapatkan penilaian. hidup di sekitarku. Media objek langsung yang
Selama proses pembelajaran menulis permulaan digunakan dalam pertemuan ini adalah anak ayam
berlangsung pengamatan dilakukan oleh peneliti dan balon. Chart bacaan digunakan sebagai media
bersama dengan seorang rekan dengan menggunakan
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
panduan pengamatan atau observasi guna mengetahui juga sudah berani bertanya kepada guru apabila tingkat keberhasilan penggunaan media objek
terdapat hal-hal yang tidak diketahui. Hasil skor langsung yang diterapkan guna memperbaiki kualitas
penilaian obervasi aktivitas siswa pada siklus I dapat pembelajaran dalam menulis permulaan berdasarkan
diperoleh hasil peningkatan sebesar 13.20 yaitu dari aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
pertemuan 1 nilai 52.38 dengan kriteria kurang baik berlangsung.
meningkat menjadi 65.58 pada pertemuan 2 dengan berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan proses
kriteria masih cukup baik.
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Namun, selama proses pelaksanaan pembelajaran Kegiatan pengamatan dilakukan pada sebelum, saat,
menulis permulaan menggunakan media objek maupun sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran
langsung dilaksanakan masih terdapat beberapa aspek dalam kelas.
yang kurang dapat dilakukan siswa secara maksimal. Hasil dari pengamatan akan menunjukkan hal-hal
Beberapa siswa masih kurang fokus dengan baik atau kegiatan yang berlangsung selama kegiatan
selama pembelajaran berlangsung. Siswa sibuk pemebelajaran berlangsung dalam pembelajaran
bermain dengan teman yang ada di dekatnya menulis permulaan menggunakan media objek
sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Selain itu langsung. Data yang diperoleh berupa data mengenai
masih banyak siswa yang kurang berani dalam proses perubahan aktivitas pembelajaran yang
membacakan hasil tulisannya di depan kelas dan diakibatkan oleh implementasi tindakan dan hasil
memberikan pendapat mengenai hasil tulisan teman atau nilai dari kegiatan pembelajaran setelah
yang lain. Masih terdapat banyak siswa yang tidak pelaksanaan tindakan. Pengamatan terhadap aktivitas
mendengarkan perintah dari guru. siswa dalam pembelajaran menulis permulaan
menulis permulaan menggunakan media objek langsung dilakukan
Saat
pembelajaran
menggunakan media objek langsung berlangsung, selama pelaksanaan tindakan siklus I yang meliputi 2
siswa mengamati dan memperhatikan langsung pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2.
digunakan sebagai media Aspek
benda-benda
yang
pembelajaran. Melalui media objek langsung siswa mengamati aktivitas siswa selama 2 kali pertemuan
pengamatan yang
digunakan
dalam
dapat berpikir secara konkret mengenai hal yang tersebut adalah sama. Langkah pengamatan yang
dituliskan dan mendapatkan makna dari pembelajaran dilakukan oleh peneliti terhadap aktivitas siswa
yang dilaksanakan. Dengan demikian siswa lebih adalah dengan melakukan observasi dari awal
yang dituliskan dan kegiatan sampai dengan akhir pembelajaran pada
mempermudah dalam menuliskan objek karena siswa masing-masing pertemuan.
melihat secara langsung.
Hasil obervasi terhadap aktivitas siswa diperoleh Berdasarkan hasil nilai kemampuan menulis dari pengamatan yang dilakukan observer selama
permulaan yang disajikan dalam tabel di atas dengan kegiatan pembelajaran berlangsung yang dicatat
menggunakan media objek langsung pada siklus I dalam lembar observasi sesuai dengan aspek-aspek
menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan pengamatan yang digunakan.
menulis permulaan siswa kelas I mengalami Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan telah
peningkatan sebesar 2.86 dari 63.81 pada pertemuan didapatkan hasil bahwa siswa sudah melaksanakan
1 dengan kriteria baik menjadi 66.79 dengan kriteria beberapa aspek yang ada dalam lembar pengamatan
baik pada pertemuan 2.
dengan baik. Selama proses pembelajaran menulis Refleksi merupakan bagian yang penting dalam permulaan menggunakan media objek langsung
sebuah penelitian tindakan dikarenakan tahap refleksi dilaksanakan, siswa cukup berantusias dalam proses
akan memantapkan kegiatan dan tindakan guna pembelajaran. Siswa juga cukup bertanggung jawab
permasalahan dengan memodifikasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
mengatasi
perencanaan sebelumnya sesuai dengan apa yang ada Siswa cukup tekun dan bersungguh-sungguh dalam
di lapangan. Tahap refleksi yang dilakukan pada pembelajaran menulis permulaan. Selain itu siswa
siklus I ditujukan guna mengetahui tingkat cukup berkeingitahuan selama mengikuti proses
keberhasilan kemampuan menulis setelah diberikan pembelajaran menulis permulaan. Hal tersebut
tindakan berupa penggunaan media objek langsung ditunjukkan dengan siswa yang bertanya apabila
dalam pembelajaran menulis pemulaan. Kemudian terdapat hal-hal yang belum dimengerti siswa. Siswa
refleksi juga berfungsi sebagai dasar-dasar perbaikan lebih terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. maupun komunikasi dengan guru. Beberapa siswa
40 Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui di dalam siklus I akan dilanjutkan dengan merancang bahwa siswa sudah melaksanakan pembelajaran
tindakan siklus II.
dengan lebih baik pada pertemuan 2 dibandingkan dengan pertemuan 1. hal tersebut ditunjukkan dengan
4.2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II antusias dan motivasi siswa yang baik. Siswa juga bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh selama
Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil pembelajaran. Siswa juga lebih aktif selama
refleksi pada siklus I. mengingat masih terdapat pembelajaran baik dari segi kegiatan maupun
beberapa kendala dan kekurangan yang dihadapi pada komunikasi dengan guru. Namun, masih banyak
siklus I, maka peneliti membuat rencana perbaikan siswa yang tidak fokus pada saat pembelajaran. Siswa
yaitu (1) Menghindari bacaan dengan kata-kata yang bermain dengan teman sehingga suasana kelas
siswa; (2) Pemaksimalan menjadi tidak kondusif. Masih banyak siswa yang
sulit
dimengerti
penggunaan media objek langsung oleh guru; (3) tidak mendengarkan perintah guru sehingga tugas
Guru memberikan bimbingan yang lebih merata yang diberikan menjadi tidak selesai. Selain itu
kepada semua siswa dalam menulis; (4) Penggantian banyak siswa yang masih merasa malu dan tidak
buku dari buku bergaris berganti menjadi buku tulis percaya diri untuk membacakan hasil tulisannya
tegak bersambung.
sendiri. Masih banyak siswa yang perlu mendapatkan Mengacu pada data yang diperoleh pada siklus I bimbingan dalam menulis permulaan.
mengenai nilai rata-rata kemampuan menulis Pembelajaran menulis permulaan menggunakan
diketahui bahwa terjadi media objek langsung dapat meningkatkan kualitas
permulaan,
dapat
peningkatan nilai dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. proses pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari
dari setiap pertemuannya, siklus I juga mengalami peningkatan skor aktivitas siswa pada siklus I yang
peningkatan. Akan tetapi standar keberhasilan yang lebih tinggi daripada prasiklus. Peningkatan aktivitas
digunakan dalam penelitian ini belum terpenuhi yaitu siswa pada siklus I pertemuan 1 yaitu sebesar 6.25
apabila rata-rata nilai siswa mencapai 70, oleh karena pada pertemuan 2.
itu peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II Hasil temuan pada siklus I selanjutnya yaitu dalam
yang mengacu pada kekurangan yang terdapat di aspek ketepatan penulisan huruf dan kata, masih
siklus I.
terdapat beberapa siswa yang kurang tepat dalam Siklus II dilaksanakan sama seperti pada siklus I menuliskan huruf maupun kata. Melihat dari aspek
yaitu selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama kelengkapan penulisan kata, beberapa siswa masih
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 Nopember kurang lengkap dalam menuliskan kata, tidak
2017 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Siswa memperhatikan penggunaan spasi dalam setiap
bersama guru menyiapkan ruang, alat, dan media kalimat. Hal tersebut mengakibatkan banyak siswa
akan digunakan dalam yang menulis dengan tidak rapi sehingga siswa
pembelajaran
yang
pembelajaran. Siswa juga bersiap-siap untuk banyak menghapus dan mengakibatkan tulisan
mengikuti pembelajaran. Tema yang digunakan menjadi kotor. Namun dari aspek kejelasan penulisan
dalam pertemuan ini adalah benda, hewan, dan huruf sudah cukup baik. Namun masih terdapat huruf
tanaman di sekitarku dengan sub tema hewan di yang ditulis dengan tidak jelas.
sekitarku. Media objek langsung yang digunakan Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dapat
yaitu ikan koki. Chart bacaan digunakan sebagai diketahui bahwa beberapa aspek masih rendah dalam
media penunjang pembelajaran. Metode yang siklus ini. Hal tersebut dikarenakan dalam menulis
digunakan pada siklus II sama yaitu SAS. dibutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk
Proses pembelajaran diawali dengan apersepsi mendapatkan hasil tulisan yang tepat. Namun
berupa memberikan pertanyaan kepada siswa demikian dari hasil penilaian tulisan siswa pada
mengenai hewan yang boleh dipelihara dan tidak siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan apabila
boleh dipelihara kemudian menyebutkan nama-nama dibandingkan dengan pertemuan 1. Berdasarkan hasil
hewan tersebut bersama-sama. Setelah itu guru analisis dan refleksi di atas, nilai yang didapatkan
menunjukkan seekor ikan koki kepada siswa dan pada penelitian siklus I belum memenuhi kriteria
meminta siswa untuk menyebutkan nama hewan keberhasilan penelitian yaitu apabila nilai rata-rata
tersebut. Siswa kemudian mendengarlam tema dan siswa mencapai 70, sehingga guna mencapai kriteria
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam keberhasilan dan memperbaiki kekurangan yang ada
pembelajaran serta mendapatkan motivasi dari guru. Siswa memperhatikan teks yang ditampilkan oleh
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 4(2)-2018
guru yang berjudul “ikan koki”. Kemudian Siswa Media objek langsung yang digunakan yaitu papaya, dibimbing oleh guru untuk membaca teks tersebut
mangga, pisang, dan jambu. Chart bacaan digunakan bersama-sama. Siswa diberikan kesempatan untuk
sebagai media penunjang pembelajaran. Metode yang bertanya mengenai hal yang belum diketahui dalam
digunakan yaitu SAS.
teks. Kemudian siswa menjawab pertanyaan dari Proses pembelajaran diawali dengan apersepsi guru sesuai dengan isi bacaan.
berupa memberikan pertanyaan kepada siswa Setelah itu siswa memperhatikan media objek
mengenai tanaman-tanaman yang ada si sekitar siswa langsung yang disediakan oleh guru. Media tersebut
rumah dan sekolah kemudian menyebutkan nama- adalah ikan koki. Guru berkeliling kelas untuk
nama tanaman tersebut bersama-sama. Siswa melihat memperlihatkan objek langsung tersebut kepada
media objek langsung yang dibawa oleh guru siswa, sehingga siswa dapat melihat dengan seksama.
kemudian menyebutkan nama-nama media tersebut. Siswa kemudian menyebutkan nama objek langsung
setelah itu siswa memperhatikan guru cara yang ditunjukkan oleh guru. Setelah itu siswa
menuliskan nama-nama media tersebut. Siswa memperhatikan guru cara menuliskan nama benda
memperhatikan teks yang ditampilkan oleh guru yang objek langsung tersebut di papan tulis dengan
berjudul “pepaya mangga pisang jambu”. Kemudian bimbingan guru. Siswa memperhatikan huruf-huruf
Siswa dibimbing oleh guru untuk membaca teks yang digunakan dalam menulis nama media objek
tersebut bersama-sama. Siswa diberikan kesempatan langsung tersebut.
untuk bertanya mengenai hal yang belum diketahui Guru kemudian mengambil salah satu kalimat