SOAL & JAWABAN UTS H PERUSAHAAB Prof. DR. Sri Rejeki, SH

  

UJIAN NOTARIAT

TENGAH SEMESTER TAHUN 2012

Kelas A1 dan A2

Waktu : 60 menit

  

Prof. DR. Sri Rejeki Hartono, SH

  INTRUKSI :

   Jawablah dengan Jelas pernyataan-pernyataan di bawah ini, dengan kalimat penuh  Setiap jawaban minimal disajikan dalam 1 (satu) halaman penuh  Dipersilahkan membuka Undang-Undang

  Pernyataan-pernyataan : 1. Perusahaan merupakan organ masyarakat dan juga merupakan pusat kegiatan.

  Uraikan dengan pernyataan tersebut., Jelaskan pemahaman tentang fungsi perusahaan Jelaskan pula pengertian pusat kegiatan (kegiatan bisnis). Adakah kaitannya dengan pembangunan ekonomi.

2. Mendirikan perusahaan pada dasarnya atas dasar perjanjian :

  a. Bagaimana hubungan hukum para pendiri harus diatur ?

  

b. Bagaimana saudara harus memberikan nasehat kepada pendiri mengenai hal ini ?

  

3. Berikan pilihan saudara antara mendirikan Persekutuan dengan Firma dan mendirikan

  persekutuan Komanditer ?

  

4. Apakah Perseroan Terbatas secara mutlak dapat direkomendasikan sebagai bentuk badan

  hukum usaha yang baik ?

1. Perusahaan merupakan organ masyarakat dan juga merupakan pusat kegiatan.

  Uraikan dengan pernyataan tersebut. Jelaskan pemahaman tentang fungsi perusahaan

Jelaskan pula pengertian pusat kegiatan (kegiatan bisnis). Adakah kaitannya dengan

pembangunan ekonomi.

  JAWAB :

a. Perusahaan sebagai organ masyarakat dan pusat kegiatan

  • Pada Pendekatan secara mikro

  Perusahaan pada pemahaman secara umum yang diberikan oleh pembuat undang-undang adalah perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, terang- terangan, dalam kedudukan tertentu dan bertujuan untuk mencari laba. Pada metode pendekatan secara mikro, perusahaan dalam ranah privat pada kajian hukum ekonomi di pandang sebagai salah satu subyek hukum yaitu subyek hukum dari para pelaku ekonomi. Subyek hukum yang dimaksud adalah :

  1. Manusia (naturalijke persoon)

  Menurut Hukum secara umum adalah tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya (Pasal 2 KUH Perdata).

  Namun, yang dimaksud dalam kajian Hukum Ekonomi adalah sejak manusia dinyatakan dewasa yaitu menurut Pasal 330 KUH Perdata dan Pasal 1330 KUH Perdata yaitu orang yang telah berumur 21 tahun atau sudah pernah menikah dan tidak dalam pengampuan, sampai dengan meninggalnya orang yang dimaksud, yang kemudian beralih ke ahli warisnya.

  Termasuk dalam pengertian ini, adalah setiap individu atau kelompok pada kategori pelaku ekonomi yaitu individu dan kelompok yang melakukan perbuatan secara terus-menerus, terang-terangan pada kedudukan tertentu serta memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.

  2. Badan Hukum (Rectpersoonlijkeheid)

  Suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status “persoon” oleh hukum sehingga mempunyai hak dan kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia.

  Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Pada pandangan Hukum Ekonomi sebagai subyek hukum, badan hukum harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang.

  Pelaku ekonomi yang dimaksudkan, meliputi Pelaku ekonomi pada sekala besar, menengah, kecil dan mikro. Kategori pelaku ekonomi ini, dapat didasarkan pada jumlah permodalan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi dan dapat juga didasarkan pada jumlah tenaga kerja yang diserap oleh pelaku ekonomi

  • Metode Pendekatan Makro Arah Stratifikasi Pelaku ekonomi menurut pemahaman ranah Publik didasarkan pada:
  • Fasilitas yang diberikan kepada pelaku ekonomi yaitu berkaitan dengan kebijaksanaan ekonomi, yang bermula dari politik ekonomi kekuasaan tertentu
  • Politik ekonomi dari kekuasaan tertentu akan berubah seiring dengan perubahan kekuasaan negara

b. Pemahaman tentang fungsi perusahaan

  Dari sudut pandang ranah publik, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dalam mengadakan hubungan hukum telah dijamin dengan hirarki perundang-undangan yang ada. Stratifikasi perundang-undangan yang menentukan arah kebijaksanaan ekonomi makro secara langsung maupun tidak langsung mendorong terciptanya iklim investasi yang kondisif terhadap hubungan hukum yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat secara luas.

  c. pengertian pusat kegiatan (kegiatan bisnis).

  Jika kita menganalisa Hukum Ekonomi dalam ranah Hukum publik dan privat, memandang Perusahaan sebagai organ masyarakat yang memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu :

  1. Perusahaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga apabila produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan sudah tidak lagi dibutuhkan oleh masyarakat maka produk atau jasa itu akan menghilang.

  2. Perusahaan berfungsi menyerap tenaga kerja dari masyarakat Perusahaan dalam ranah publik ini akan menumbuhkan sektor ekonomi dengan cara melakukan transaksi ekonomi, menyerap tenaga kerja sehingga dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pelaku Ekonomi akan menimbulkan Multy Player Effect (efek domino) terhadap masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.

2. Mendirikan perusahaan pada dasarnya atas dasar perjanjian :

  a. Bagaimana hubungan hukum para pendiri harus diatur ?

  b. Bagaimana saudara harus memberikan nasehat kepada pendiri mengenai hal ini ? JAWAB :

  a. Perusahaan adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan

  yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Sehingga hubungan hukum antara orang per orang itu yang terjalin diantara pendiri perusahaan dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan dari modal yang disetorkan. Permodalan dalam pendirian perusahaan menjadi hal pokok dalam mencapai tujuan bersama, sehingga perjanjian yang dibuat oleh para pihak adalah perjanjian dalam hal persekutuan modal. Dalam hal permodalan perusahaan oleh pendiri dapat dibedakan berupa :

1. Modal Perorangan (diri pribadi)

  Pengertian modal pada modal perorangan tidak hanya berupa uang dapat juga berupa barang, tenaga atau knowledge (kerajinan). Hubungan hukum yang tercipta dari modal perorangan ini terjadi karena kesepakatan subyek hukumnya

  (kumpulan orang). Tanggung jawab yang ditimbulkan akibat hubungan hukum ini adalah tidak terbatas pada permodalan saja, tetapi kepada diri para pihak yang melakukan hubungan hukum. Sehingga apabila salah satu dari para pihak dalam perjanjian ini, meninggal atau mengundurkan diri dari kesepakatan yang telah ada, maka demi hukum perjanjian itu dapat dibatalkan. Dengan sendirinya perusahaan yang telah dibentuk bubar atau dapat dibubarkan. Contoh bentuk perusahaannya adalah Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma

2. Modal Persero

  Hubungan hukum para pendiri ini memiliki tujuan yang terpisah dari tujuan pribadi. Hubungan hukum dalam perjanjian pendirian perusahaan ini terbatas pada permodalan. Permodalan yang disepakati oleh para pemilik modal ini terpisah dari harta kekayaan pribadi para pihak dalam perjanjian pendirian perusahaan. Segala pelaksanaan dalam pendirian perusahaan ini dijalankan dengan mengangkat pengurus. Sebaliknya laba yang akan diperoleh para pihak yang terkait dalam perjanjian ini sebesar modal yang disetor. Hubungan hukum para pendiri perusahaan melahirkan subyek hukum baru berupa Badan Hukum, yang dapat membawa Hak dan kewajiban hukum sendiri.

b. Nasehat yang perlu di berikan kepada Pendiri Perusahaan adalah:

  Merekomendasikan beberapa hal kepada para pendiri perusahaan, untuk :

  1. Mendirikan bentuk perusahaan yang memiliki legitimasi hukum yang kuat kepada para pendiri sehingga untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai atas kegiatan usaha dari perusahaan yang akan dibentuk, lebih fleksibel dan luas;

  2. Bentuk-bentuk perusahaan yang disarankan adalah bentuk perusahaan yang memisahkan tanggung jawab pendiri atas harta kekayaan pribadi dengan modal dalam perjanjian pendirian perusahaan.

  3. Mencatatakan seluruh dokumen-dokumen pendirian perusahaan dalam Akta Notaris untuk menjamin dengan tegas menganai Hak dan Kewajiban masing- masing pihak

  4. Membuat Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan yang di buat dihadapan Notaris, sebagai landasan hukum untuk melakukan kegiatan perusahaan. 5. mencatatkan dan mendaftarkan perusahaan yang dibentuk sesuai kententuan perundang-undangan yang berlaku.

  6. Dengan demikian menyarankan pendirian perusahaan dalam bentuk CV. atau PT.

  

3. Berikan pilihan saudara antara mendirikan Persekutuan dengan Firma dan

mendirikan persekutuan Komanditer ? JAWAB :

  Pilihan ditujukan untuk mendirikan Persekutuan Komanditer, dengan pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut : a. Persekutuan Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh sekelompok orang, yang berakibat apabila salah satu dari anggota kelompok itu meninggal dunia atau mengundurkan diri dari persekutuan firma maka secara otomatis persekutuan firma b. Tujuan dari dibentuknya persekutuan firma didasarkan pada tujuan bersama yang tidak terpisah dengan tujuan pribadi masing-masing anggota persekutuan; c. Setiap anggota dari persekutuan dapat melakukan perbuatan hukum, mengeluarkan dan menerima uang atas nama persekutuan yang mengikat persekutuan dengan pihak ketiga Pasal 17 ayat [1] KUHD.

  d. Apabila terdapat hutang atas perbuatan yang dilakukan oleh salah satu anggota persekutuan atas piutang pihak ketiga, maka pihak ketiga dapat menuntut pelunasannya kepada anggota persekutuan firma yang lainnya;

  e. Terhadap persekutuan firma, karena merupakan kelompok usaha orang maka anggota persekutuan bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi Pasal 18 KUHD; Sedangkan pada Persekutuan Komanditer, ada beberapa pertimbangan yang mendukung, antara lain :

  1. Sekutu dalam Persekutuan Komanditer terdiri dari 2 sekutu yaitu Sekutu Aktif dan Sekutu Pasif. Pasal 19 ayat [1] KUHD

  2. Dimana pada posisi sebagai Sekutu Aktif kedudukannya sama sebagai sekutu pada persekutuan firma. Sekutu aktif bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita Persekutuan komanditer sampai dengan harta kekayaan pribadi. Memiliki wewenang untuk menjalankan perusahaan dan sekaligus sebagai pemilik dari persekutuan komanditer.

  3. Sedangkan pada posisi sebagai sekutu Pasif adalah dalam posisi sebagai peminjam uang atau modal dalam Persekutuan Komaditer.

  4. Tanggung jawab Sekutu Pasif sebatas uang yang disetor atau dipinjamkan, tidak pada harta kekayaan pribadi. Konsekuensinya sekutu pasif tidak boleh ikut mengurusi atau sebagai pengurus dalam menjalankan Persekutuan Komanditer Pasal 20 ayat [2] KUHD

  5. Sekutu Pasif apabila diperjanjikan sebelumnya dalam akta pendiriannya, boleh melakukan pengawasan intern terhadap kinerja sekutu aktif tetapi tidak menimbulkan seolah-oleh mereka sebagai pengurus komanditer.

  6. Dalam hal diperjanjikan di Anggaran Dasar Akta Pendirian Persekutuan komanditer beberapa tindakan yang akan dilakukan oleh sekutu aktif harus meminta ijin atau persetujuan lebih dahulu dari sekutu pasif.

  7. Dimungkinkan Persekutuan Komanditer dapat melikuidasi diri untuk menjadi Perseroan Terbatas, dengan harta kekayaan Perseroan Komanditer menjadi modal dasar pendirian Perseroan Terbatas.

  

4. Apakah Perseroan Terbatas secara mutlak dapat direkomendasikan sebagai bentuk

badan hukum usaha yang baik ? JAWAB :

  Jika secara mutlak Perseroan terbatas, BELUM dapat direkomendasikan yang baik, karena : a. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang diamanatkan sebagai bentuk usaha yang terbaik di Indonesia adalah Koperasi. Pasal 33 ayat [1] UUD 1945 sebelum dan sesudah Amandemen menjelaskan bahwa ”Perekonomian disusun sebagai usaha

  Gotong-Royong, sedangkan negara dan bangsa ini disusun dan dibangun berlandaskan pada prinsip gotong royong. Kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi cita-cita seluruh rakyat Indonesia, bukan milik sebagian atau sekelompok masyarakat tertentu.

  Pasal 4 huruf c UU. No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dengan jelas menerangkan bahwa salah satu fungsi dari koperasi adalah memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya. Kemudian pada Pasal 4 huruf d, menjelaskan bahwa berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

  b. Perseroan Terbatas baru sebatas menyebabkan Multy Player Effect bagi perekonomian di Indonesia dan bentuk badan hukum ini baru menyetuh Pelaku Ekonomi pada skala besar dan sebagian di skala kecil dan menengah. Pelaku ekonomi micro hanya menerima multy player effect nya saja. Perseroan Terbatas belum dan sulit untuk menjangkau pada pelaku ekonomi mikro. Sedangkan pelaku ekonomi mikro ini sebenar-benarnya berfungsi sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian Nasional. Sehingga kemandirian yang diharapkan tercipta pada pelaku ekonomi mikro belum tercapai.

  c. Jika merunut sejarah perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas, ketika masih diberlakukannya KUHD yang mengatur tentang PT dianggap tidak mendorong atau merangsang investasi luar negeri masuk di Indonesia, yang kemudian dikeluarkannya UU. No. 1 tahun 1995 yang mengatur mengenai PT. Yang diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi asing masuk di Indonesia, belum juga puas para investor asing terhadap tatanan hukum ekonomi di Indonesia, menghendaki agar UU. No. 1 tahun 1995 untuk digantikan lagi, maka keluarlah Undang-undang Nomor 40 tahun 2007, yang merupakan kehendak dan pro kepada pemodal asing masuk di Indonesia. Akibatnya banyak perusahaan-perusahaan modal dalam negeri sekarang menjadi milik pemodal asing terutama terjadi pada pemilikan Bank-Bank Umum di Indonesia, dan multy player efect negatif pun muncul dan mendera kepada para pelaku ekonomi mikro. Sehingga Kemandirian Ekonomi Indonesia pun semakin sulit tercapai. Sebaliknya ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap investor-investor asing pun semakin menggila. Neokolin pun telah menguasai ranah bumi Indonesia tercinta ini.