BAB III TATA CARA PENYETORANPEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA - MODUL PNBP SATKERBABIII

BAB III TATA CARA PENYETORAN/PEMBAYARAN PNBP KE KAS NEGARA A. Dokumen Sumber dan Tata Cara Pengisian Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak

  dan peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. Selain itu seluruh PNBP dikelola dalam Sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dengan demikian seluruh PNBP pada prinsipnya tidak dapat digunakan secara langsung.

  Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) disetorkan ke rekening kas negara pada Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) atau dengan membuat billing SSBP. SSBP merupakan dokumen sumber dalam penyetoran dan pencatatan penerimaan PNBP. Contoh SSBP dan pengisiannya sebagai berikut :

  PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)

  Nomor Uraian Isian

  Catatan : - Diisi dengan huruf kapital atau diketik

  • Satu formulir SSBP hanya berlaku untuk setoran satu Akun (Mata Anggaran Penerimaan)

  1 Diisi dengan Kode KPPN (3) tiga digit dan uraian KPPN Penerima Setoran

  2 Diisi dengan nomor SSBP dengan metode penomoran Nomor/Kode Satker/ Bulan/Tahun (9999/999999/99/9999)

  3 Diisi dengan Tanggal SSBP dibuat

  4 Diisi Kode Rekening Kas Negara (KPPN bersangkutan ……diisi petugas Bank)

  5 Diisi NPWP Wajib Bayar/Setor atau Bendahara Satker

  6 Diisi dengan Nama/Jabatan Wajib Setor/Wajib Bayar

  7 Diisi dengan Alamat Jelas Wajib Setor/Wajib Bayar

  8 Diisi Kode diikuti dengan uraian Kementerian/Lembaga penerima PNBP sesuai dengan yang tercantum pada pagu anggaran

  9 Diisi dengan Kode Unit Organisasi Eselon I dan Uraian Satker Penerima PNBP

  10 Diisi dengan Kode Satker (6) enam digit dan uraian Satker penerima PNBP

  11 Diisi dengan Kode Fungsi (2) dua digit, Kode Subfungsi (2) dua digit, dan Kode Program (4) empat digit Satker penerima PNBP 12 *Diisi (4) digit kode kegiatan apabila penyetoran untuk Satker Pengguna

  PNBP

  • Diisi (4) digit kode Subkegiatan apabila penyetoran untuk Satker Pengguna PNBP.

  13 Diisi Kode Kabupaten/Kota (2) digit Diisi Kode Lokasi Provinsi (2) digit

  14 Diisi dengan Kode Akun (MAP) sebanyak (6) enam digit disertai dengan Uraian Penerimaan sesuai dengan format

  15 Diisi dengan Jumlah Rupiah Setoran Penerimaan

  16 Diisi dengan Jumlah Rupiah yang dibayarkan dengan huruf

  17 Diisi dengan Nomor SPN dan SP3N kalau ada Surat Penetapannya

  18 Diisi dengan tanggal SPN dan SP3N

  19 Diisi Kode (3) tiga digit dan Nama KPPN Penerbit SPN atau Penerima SP3N

  20 Diisi keperluan pembayaran 21 & Diisi sesuai dengan tempat dan tanggal dibuatnya SSBP 22 23 & Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP, dan stempel Satker

  24

  25 Diisi dengan tanggal diterimanya setoran tersebut oleh Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro 26 & Diisi dengan Nama dan Tanda Tangan Penerima di Bank Persepsi

  27 atau Kantor Pos dan Giro serta Cap B.

   Tata Cara Penyetoran

  Seluruh penerimaan PNBP wajib secepatnya disetor langsung ke kas negara. Tata cara penyetoran penerimaan negara (PNBP) dilakukan Wajib Pajak/Wajib

  Bayar/Wajib Setor/Bendahara Penerimaan berpedoman kepada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara melalui Modul Penerimaan Negara (MPN).

  Penyetoran/pembayaran PNBP dalam mata uang rupiah dilakukan setiap saat melalui Bank Umum/Pos yang telah ditunjuk Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitra kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan yang telah yang terhubung dengan MPN. Setoran tersebut dikreditkan ke rekening Kas Negara pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi tersebut. MPN adalah modul penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara dan merupakan bagian dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara. Selain penyetoran PNBP dilakukan oleh Wajib Bayar/Wajib Setor ke Bank/Pos Persepsi, pembayaran PNBP ke Kas Negara dilakukan melalui potongan Surat Perintah Membayar (SPM) dari Satuan Kerja. Sedangkan penyetoran/pembayaran PNBP dalam mata uang USD dilakukan oleh Wajib Bayar/Wajib Setor ke Bank Umum untuk ditransfer ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) Dalam Valas USD Nomor 600.502411 pada Bank Indonesia. Penyetoran penerimaan negara (PNBP) belum melalui Modul Penerimaan Negara (MPN). Dengan telah ditetapkannya peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.05/2010 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara Dalam Mata Uang Asing penyetoran penerimaan dalam valuta asing khususnya USD dapat dilakukan melalui Bank Persepsi Mata Uang Asing, termasuk penerimaan negara bukan pajak.

  Diagram Prosedur MPN  Wajib Pajak/Wajib Setor/Wajib Bayar mengisi formulir penyetoran, menyerahkan bukti setor kepada petugas Bank/Pos,  Petugas Bank/Pos mengecek Formulir Bukti setor dimaksud dan mengentri data serta mengirimkannya ke kantor pusat bank/pos untuk mendapatkan NTB/NTP,  Kantor Pusat Bank/Pos meneruskan ke Kantor Pusat DJPBN untuk mendapatkan NTPN,  Kantor Pusat DJPBN memberikan NTPN kepada Kantor Pusat Bank/Pos selanjutnya Kantor Pusat Bank/Pos mengirimkan NTPN kepada Bank/Pos Persepsi  Bank/Pos Persepsi menerbitkan Bukti Penerimaan Negara setelah mendapatkan NTPN dan menyerahkan BPN tersebut kepada wajib Pajak/Setor/Bayar lembar ke 1 dan 3, dan melaporkan penerimaan tersebut ke KPPN.

  Pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor/ Bendahara Penerimaan diakui sebagai pelunasan kewajiban sesuai dengan tanggal pembayaran. Setoran penerimaan negara (PNBP) diakui setelah diterima/masuk ke Kas Negara dan telah mendapatkan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi Pos (NTP)/Nomor Transaksi

  Penerimaan Potongan (NTPP) sedangkan untuk PNBP melalui potongan SPM disahkan dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Penerimaan Potongan (NTPP). Tata cara pembayaran/penyetoran PNBP ke Bank/Pos Persepsi dan potongan Surat Perintah Membayar (SPM) dilakukan sebagai berikut :

C. Tata Cara Penyetoran PNBP

  Penyetoran PNBP baik dalam mata uang rupiah maupun USD dapat dilakukan dengan sistem MPN melalui bank/pos persepsi atau bank persepsi mata uang asing. Dan penerimaan negara bukan pajak atas potongan SPM ditatausahakan oleh KPPN.

  1. Tata Cara Penyetoran PNBP Melalui Loket/ Teller

  a. Wajib Bayar/Wajib Setor mengisi formulir Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dengan data yang lengkap, benar, dan jelas dalam rangkap 4 (empat);

  b. Wajib Bayar/Wajib menyerahkan formulir SSBP kepada petugas Bank/Pos Persepsi dengan menyertakan uang setoran sebesar nilai yang tersebut dalam formulir SSBP yang bersangkutan; c. Wajib Bayar/Wajib menerima kembali formulir SSBP lembar ke-1 dan lembar ke-3, yang telah diberi NTPN dan NTB/NTP serta dibubuhi tanda tangan/ paraf, nama pejabat Bank/Pos Persepsi, cap Bank/Pos Persepsi, tanggal, dan waktu/jam setor sebagai bukti setor atau Bukti Penerimaan Negara (BPN);

  d. Wajib Bayar/Wajib menyampaikan bukti setoran (SSBP)/bukti penerimaan negara (BPN) kepada unit terkait antara lain Satuan Kerja/Satker penerima PNBP.

  2. Tata Cara Penyetoran Melalui Electronic banking ( e-banking)

  a. Wajib Bayar/Wajib Setor melakukan pendaftaran pada sistem registrasi pembayaran via internet b. Wajib Bayar/Wajib Setor mengisi data setoran dengan lengkap dan benar untuk mendapatkan Nomor Register Pembayaran (NRP). Masa berlaku NRP sampai dengan jangka waktu yang ditetapkan;

  c. Untuk tagihan yang ditetapkan instansi pemerintah, pendaftaran dilakukan oleh instansi terkait dan NRP tercantum pada surat tagihan dimaksud; d. Wajib Bayar/Wajib Setor melakukan pembayaran dengan menggunakan NRP;

  e. Wajib Bayar/Wajib Setor menerima NTPN sebagai bukti pengesahan setelah pembayaran dilakukan; f. Wajib Bayar/Wajib Setor mencetak Bukti Penerimaan Negara (BPN) melalui sistem registrasi pembayaran atau di Bank/Pos Persepsi dengan menunjukkan NTPN/NTB;

  g. Wajib Bayar/Wajib Setor menyampaikan BPN kepada unit terkait antara lain Satuan Kerja/Satker penerima PNBP;

3. Pemotongan PNBP melalui Potongan Surat Perintah Membayar (SPM)

  a. Satuan Kerja mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) ke KPPN dalam rangka pengeluaran/belanja negara; b. Satuan Kerja melakukan pemotongan PNBP dalam SPM apabila terdapat PNBP yang harus dipungut.

  c. Apabila memenuhi syarat, KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SPPD).

  d. PNBP atas potongan SPM yang telah diterbitkan SP2D disahkan dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Penerimaan Potongan (NTPP) oleh KPPN.