Pertanggungjawaban Klub Sepakbola Indonesia Berbasis PT Dalam Pengelolaan Klub Terkait Penundaan Pembayaran Gaji Pemain

x

ABSTRAK
PERTANGGUNGJAWABAN KLUB SEPAKBOLA INDONESIA
BERBASIS PT DALAM PENGELOLAAN KLUB TERKAIT
PENUNDAAN PEMBAYARAN GAJI PEMAIN
T.M. Rizky Oetama *
Mahmul Siregar **
Tri Murti Lubis ***
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang digemari di seluruh belahan
dunia, termasuk Indonesia. Tahun 2017 ini menjadi tahun kebangkitan bagi
sepakbola Indonesia setelah sebelumnya PSSI sempat dibekukan oleh FIFA.
Sepakbola Indonesia tetap tunduk pada FIFA, AFC dan PSSI. Kini kompetisi
sepakbola professional Indonesia telah kembali bergulir dengan nama kompetisi
Gojek Traveloka Liga 1 Indonesia dan Liga 2 Indonesia.
Klub sepakbola saat ini mayoritas sudah berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) karena dengan keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri yang melarang
pemerintah daerah untuk mengucurkan dana APBD nya untuk klub sepakbola
daerahnya. Dengan begitu maka klub yang berbasis PT akan lebih sehat mengenai
segala aspeknya, terutama finansial. Ini dikarenakan terstrukturnya manajemen
dan pengurus klub dalam mengurusi segala aspek yang diperlukan klub.

Hak dan Kewajiban pemain dengan klub tertuang dalam klausul kontrak
masing-masing pemain. Seperti contoh pada klub sepakbola Persiraja Banda Aceh
yang dikelola oleh PT. Persiraja Lantak Laju, segala aspek klub dan pemain
sangat diperhatikan, misalnya masalah pembayaran gaji pemain yang dibayarkan
tepat waktu, pembenahan stadion, dan lain-lain. Pemain sepakbola dengan klub
nya sendiri dalam sistem perjanjian kerja dan hubungan kerja mengikuti UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Pertanggungjawaban klub sebelum berbentuk PT dikelola oleh pemerintah
daerah, setelah diakuisisi oleh Perseroan Terbatas, klub berubah sistem
pertanggungjawabannya sesuai apa yang dituang dalam klausul kontrak.
Manajemen klub juga mentaati Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas untuk masalah pengurusan klub. Apabila terjadi wanprestasi
maka pemain maupun klub dapat melapor ke PSSI setempat. Untuk masalah
penyelesaian sengketa, ada beberapa pilihan hukum yang dapat diambil, yaitu
melalui pengadilan negeri atau pengadilan hubungan industrial, maupun melalui
the Court of Arbitration for Sport (CAS) yang disediakan FIFA dan Badan
Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) yang disediakan oleh pihak PSSI. Ini
semua tergantung apakah dalam kontrak klub dan pemain menyepakati forum
mana yang dipilih kedua belah pihak untuk menyelesaikan sengketanya.
Kata Kunci: Pertanggungjawaban Klub, Penyelesaian Sengketa
*

**
***

Mahasiswa
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II

x
Universitas Sumatera Utara