Prakiraan Konsentrasi Karbon Monoksida dengan Pemodelan Delhi Finite Line Source (Studi Kasus : Jalan MT. Haryono, Medan) Appendix

LAMPIRAN I

Universitas Sumatera Utara

5Nr

$Nt 19.7119.9-2005

St*ndar Nasional lndonesia

Udara ambien

* Bagian 9: Penentuan

lokas!
pengarnbilan contoh uji pemantauan kualitas udara
roadside

rcs

13.040.10


Badan $tandardlsasl Naslonal

Universitas Sumatera Utara

$Nl 19.711S.9.2005

Daftar isi

Daftar isi

I

Prakata

1
2
3

ii


Ruang lingkup

1

lstilah dan delinisi ......"........

1

Cara penentuan lokasi

1

3.1 Prinsip
3.2 Persyaratan penempatan alat pengambilan contoh uji
3.3 Langkah-langkah pengambilan contoh uji ......,.........,...
3.4 Pemantauan kondisi metrologis untuk stasiun tetap

1


2
1

I

2

Lampiran A {normatif} Pelaporan

Lampiran B {informati0 Penempatan alat dan titik sampling
Lampiran

c

6

{informatif) Hal-hal yang dianggap perlu dalam petaporan

7


I

Bibliografi

Universitas Sumatera Utara

sNl 19-711S.9,2005

Prakata

SNI Udara ambien - Bagian g: Penentuan lokasi pengambitan contoh uji pemantauan
kualitas udara roadstde ini dirumuskan dan diuji coba di laboratorium pengiujian dalarn
rangka validasi metode serta telah dikonsensuskan oleh $ubpanitia Teknis iarameter Uji
Kualitas Udara dari Panitia Teknis $istem Manajemen Lingkungan {Panitia Teknis 207S).

$tandar initelah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang
mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemeriniah terkait Odri fjusjt
maupun daerah pada tanggal 5 - 6 Agustus 2004 di Jakorta,

Universitas Sumatera Utara


$Nl 19.7119,9.2005
Udara ambien

I

* Bagian

9: Penentuan lokasi pengarnbilan contoh uji
pemantauan kualltas udara roadslde

Ruang llngkup

$tandar ini digunakan untuk menentukan titik pengambilan contoh uji kualitas udara ambien
roadside yang meliputi:
a) Pemilihan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien dengan
kriteria roadside.
b) Penempatan peralatan pengambil contoh uji pemantauan kualitas udara ambien kriteria
roadside.


2

lstilah dan definlsl

2.1

probe
sampel masuk contoh uji dari alat pengambilan contoh uji
2.2
roadsrde
daerah/lokasi jalan yang akan dipantau
3.3

stasiun road slde
itofspof stasiun yang berlokasi

di

daerah yang sangat tajam konsentrasi polutannya


dibandingkan dari daerah lainnya
2.4

absorpsl
penyerapan secara kimiawi oleh tumbuhan, bangunan dan penghalang lainnl'a terhadap
contoh uji
2.5

adsorpsl
penyerapan s*cara fisika oleh tumbuhan, bangunan dan penghalang lainnya terhadap
contoh uji
?.6

canyon
jalan raya seperti terowcngan (sebagai conioh, jalan yang kedua tepinya dibatasi oleh
bangunan tinggi)

3

Cara penentuan lokasi


3.1 Prlnsip
Pemilihan lokasi dan penentuan titik pengambiian contoh uji, harus mewakili daerah yang
sedang dipantau, sehingga data hasil pengukuran yang diperoleh menggambarkan kondisi
kualitas udara di daerah itu.

{ dari

8

Universitas Sumatera Utara

8Nl 19-7119.9.2005

3.2

Persyaratan penempatan alat pengambllan contoh uji

Fersyaratan yang digunakan untuk pemilihan lokasi dan titik pengambilan contoh


urji

adalah:

a) Pilih lokasi pengambilan contoh uji distasiun roadsrde.
b) Tempatkan alat pengambil contoh uji yang alirannya bebas.
c) Tempatkan alat pengambil contoh uji pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh peristiwa
adsorpsi maupun absorpsi.
d) Tempatkan alat pengambil contoh uji di tempat yang aman yang bebas dari pengganggu
fisika^
e) Hindari daerah yang rawan kerusuhan, bencana alam seperti banjir.
f) Perhatikan tipe jalan (lebar, sempit, canyon atau jalan tol, demikian juga persimpangan
jalan, perhentian kendaraan)

CATATAN Lihat Lampiran B (informatif).

3.3 Langkah-langkah pengambilan contoh uii
a) Tempatkan peralatan pengambil conloh uji pada lokasi yang mempunyai prasarana
b)
b)


ci
d)

d)

seperti listrik.
Tempatkan peralatan pengambil contoh uji di daerah terbuka (gedung atau bangunan
yang rendah dan saling berjauhan).
Penempatan peralatan berjarak 1 m sampai dengan 5 m dari pinggir jalan yang akan
diambil contoh ujidan peda ketinggian 1,5 m sampaidengan 3 m dari permukaan jalan.
Ukur kepadatan lalulintas darijalan yang akan diambil contoh u1i kemudian dikategorikan
kepadatan lalulintas {kurang 2000,2000 - 10000 dan lebih dari 10000 kendaraan per
hari).

Peta pedoman atau acuan dalam menentukan suatu lokasi penrantauan kualitas udara
roadslde:
Arah angin dominan
lolasi tr'tengambiian


I

Contohuti {1

m*5m}

Jalan Raya
lokasi pergarnbilan
Contoh uji (1 t',t * 5 n:)

dambar

3.4

1

Peta pedoman atau acuan dalam mensntukan lokasi pemantauan
kualitas udara roadside

Pernantauan kondisi meteorologis untuk staslun tetap

Untuk mendukung pemantauan kualitas udara roadside, perlu dilakukan pemantauan kondisi
meteorologiss yang rneliputi arah angin, kecepatan angin, kelembaban dan temperatur serta
radiasi global. $ebelum pengukuran dimulai yakinkan penunjukan arah utara dari balingbaling alat. Penetapan lokasi pemantauan m€teorologiss sebagai berikut:
2 dari

I
Universitas Sumatera Utara

$Nt 19-7119.9-2005

3,4,1 Ketentuan lokasl stasiun pemantau

yang

bangunan atau pohon tertinggi {Gambar 2)

relatif dekat dengan

Jalannya

Pada bagian ini rnenjelaskan dimana jarak lokasi peralatan pemantau dengan bangunan dan
pohon tefiinggi, kurang dari 10 kali tinggi bangunan atau pohon tersebut.

a)
b)

c)

Tinggi probe alat pemantau meteorologis (anemometer, RH meter etc) minimal 2.5 kali
dari tinggi penghisap alat pemantau mutu udara ambien yang membentuk sudut 300
terhadap bangunan atau pohon tertinggi.
Tinggi alat pernantau meteorologis (anemomeler, RH meter etc) minimal2 m lebih tinggi
dari bangunan atau pohon tertinggidi sekitarnya.
Tinggi probe {sampling inlet) alat pemantau mutu udara minimal 1.5 - 3 meter.
Tinggi alat sensor (baling-baling efc.) peralatan pemantau kondisi meteorologiss minimal
10 meter dari permukaan tanah.

3.4.2 Ketentuan staslun pamantau yang relatlf jauh darl bangunan atau

pohon

tertlnggl (farak stasiun ke bangunan atau pohon tertinggl mlnlmal 10 kali tinggl
bangunan atau pohon tertlnggl {gambar 3)}

Pada bagian ini menjelaskan dimana jarak lokasi peralatan pemantau dengan bangunan dan
pohon tertinggi, lebih kurang dari 10 kali tinggi bangunan atau pohon tersebut.

a)
b)

c)

Tinggialat pemantau meteorologis minimal 2,5 kali dari tinggi probe alat pemantau
kualitas udara ambien
Tinggi probe (samplrng rnlef) alat pemantau mutu udara minimal 1.5 - 3 meter
Tinggi alat sensor {baling-baling etc.) peralatan pemantau kondisi meteorologiss nrinimal
10 meter dari permukaan tanah,
Anemometer

Keterangan gamban

a
b
c

adalah tinggi sample rnlef (1,5 m - 3 m):

adalah tinggi alat pemantau meteorologis (anemometer, RH meter etc) minimal 2,5 kali tinggi
sampelinletudara {minimal 10 m);
adalah jarak sftelfer (tempat peralatan) dari pinggir jalan (1 m - 5 m).

Gambar

2

Lokasi peralatan pemantau meteorologlss yang relatif dekat
dengan bangunan atau pohon tertlnggl
3 dariS

Universitas Sumatera Utara

sNt 19.7119.9.2005

dl

minimum

d2 minimum

Keterangan gambar:
adalah tinEgi shelfer + 0, 5 m (minimal 3 m);
adalah- tinggi alat pemantau rneteorolcgis {anemometer, RH meter etc) minimal 2,s kali
tinggi
$ampelinletuaara (minimal 10 m);

a
b
d1
d2
h1
h2

adalah jarak dari pohon terdekat

adalahjarak dari bangunan terdekat
adalahtinggidaripohonl€ndekat;
adalahtinggidaribangunanterdekat.

Gambar

3

Lofiasiperalatan pemantau meteorologiss yang ralatif jarlh dengan
bangunan atau pohon terilnggl

4 dari 8
Universitas Sumatera Utara

sNt 19.7{19.9.2005

Lampiran A
(normatif)

Pelaporan

Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut:

1) Nama lokasi/jalan
2) Tanggal pengukuran
3) Nama petugas

4)

Catatan fasilitas pemantauan (fasilitas sampling, jarak titik pengambilan contoh dari
bangunan, pohon, jalan)

5)
6)

Data kondisi meterologi
Denah lokasi

CATATAN Lihat Lampiran B (informatif)

$ dari

I
Universitas Sumatera Utara

$Nr 19.7119.9.2005

Lampiran B
(informatif)

Penempatan alat dan

fifik

samp$ng

Penempatan alat pengambilan contoh uji

8.1

a) Hindari tempat yang $ecara kimiawi dapat merubah

polutan yang- akan diukur (seperti
sungaiyang tercemar berat, pedagang-pedagang dipinggir jatan)
b) Hindari tempat yang $ec€ra fisika dapat rnenghasilkan suatu hasil yang khas. sebagai
contoh pada saat mengukur debu i partikulat dekat dengan incineratol baik domestik
maupun komersial, gangguan listrik terhadap peralatan pengambil contoh uji dari
jaringan listrik tegangan tinggi.
c) Hindari lokasi dengan arah angin dominan sepanjang jalan yang tidak akan membawa
polutan masuk kedalam probe.

8.2

:

Titlk sampllng road slde

$tasiun pemantauan roadside adalah tipe stasiun hotspot yang berlokasi di daerah yang
sangat tajam konsentrasi polutannya dibandingkan dari daeralr lainnya, Lokasi seper{ iti
tidak dapat dipakai sebagai stasiun background dari area perkotaan. Lokasi tersebut lebih
baik,dipakai sebagai gambaran pengukuran dalam konteks panjang jalan. $tasiun yang
cocok untuk perbandingan dengan jalan yang iain haius diiempatkjn paia sekitar 100 meter
atau lebih di lokasi pusat kota dan sekitar 1000 meter atau lebih di pinggir kotaidaerah
lainnya. Lokasiisituasi seperti itu harue jauh dari persimpangan jalan (sedikit-nya ZS meter),
untuk menghindari pengaruh darijalan lain yang hasil pengukurannya tidak dafat digunakan
sebagai pembanding.
Lokasi dari stasiun iersebut harus digambarkan secara jelas untuk parameter-parameter di
bawah ini, dan perbandingan hanya dapat dilakukan paia stasiun-stasiun dengan nilai yang
setara untuk setiap parameternya.
$tasiun Kerbsrde:
Jarak daritengah atau pinggir jalan harus diketehui.
Jarak antara bangunan pada masing-masing sisi jalan {bila ada), dan tinggi dari
bangunan harus diketahui.
Kepadatan lalu lintas harus diketahui {dihitung dengan hasil rata-rata harian pertahun atau Annoal Average Daily Traffic {AADT}, demikian jr.;ga kecepatan dan
komposisi kendaraan {r nisalnya: persentase kendaraan berautruk-).
Stasiun Roadsrde selain dari kerhside
Untuk jenis stasiun ini (misalnya; persimpangan jalan, pedestrian dekat lalulinias),
lingkungan sekitar bisa sangat berbeda sehingga perbandingan langsung antara
. stasiun mungkin kurang berarti. Dalam beberapa tiasus, peta yang menuilutkln lokasi
sekitarnya secara detail dengan data aliran lalulintas yang dominJn pada jalan tersebut
harus disiapkan
Klasifikasikan tipe jalan (lebar. sernpit, canyon. toll atau yang lainnya, seperti
persimpangan jalan, halte, perparkiran dan lain-lain).
Ukur kepadatan lalu lintas darijalan yang akan disampling.
Kiasifikasikan kepadatan lalulintas (dalam 3 kelas: kurang dari 2000,2000 * 10000,
dan lebih dari 10000 kendaraan per hari),
Ukur kecepatan rata-rata kendaraan.

a)

-

'

b)

c)

d)
e)
f)

6 dari $

Universitas Sumatera Utara

$Nr 19.7{19.9.2005

Lampiran C
(inforrnatif)

Hal-hal yang dianggap perlu dalam pelaporan

1.
2.
3,
4.
5.
6.

Nama stasiun
Mulai pengukuran (date and time)

$elesai pengukuran (date and time)
Lokasi pengukuran (narna jalan)
Jarak lokasi sampling (ambien air sampling inlet ) dari jalan, pohon dan bangunan

Jarak lokasi dan tinggi peralatan pemantau meteorologis dari jalan, pohon dan
bangunan

7.
8.
9.

Parameter yang diukur, termasuk status perawatan alat dan kalibrasi

Catat klassiflkasi tipe jalan (lebar, sempit, canyon, toll atau yang lainnya, seperti
persimpangan jalan, halte. perparkiran dll)
Catat klassifikasi kepadatan lalulintas {dalam 3 klas: kurang dari 2000,2000
dan lebih dari 10000 kendaraan per hari)

-

10000,

10. Catat rata-rata kecepatan kendaraan dengan ketelitian :: 5 kmih
11. Catat komposisi kendaraan kecuali mobil penumpang dengan ketelitian * 2olo
12. Catat jarak dari persimpangan terdekat yang mempengaruhi pengukuran
13. Catat radius lokasi yang mewakili titik sampling
14. Catat peta lokasi pengukuran

7 dari

I
Universitas Sumatera Utara

$t'll 1s.7119.s"2005

Blbliografi

Himpunan Peraturan Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. BAPEDAL 770- 00071996

Sleinar Larssen, et
I

al

1999. 'Criteria for Euroairnet the EEA Air Quality Monitoring and

nfo rmati o n N etwo rk". E u ro p e a n E nv i ro n me nlal Age n cy { E EA)

$oedomo M,, 1999. "Kumpulan Karya ilmiah mengenai Pencemaran Udara", Penerbit lTB,
Bandung

World Bank, 1997. "Urban Air Quali$ Management Strategy ln Asra: Jakarta", World Bank
Teehnieal Paper 379

I

dariS
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAI\ II

Universitas Sumatera Utara

Diagram Alir Pengolahan Data

Laju Emisi

Qr=nxFE
Persamaan DFLS

c

=

;;ak.o" " [.*n [- i (*J']

.

exp{-i(+)'}l

Validasi IOA (d),

Sampling CO
Udara Ambien

jika;

-* Sempurna
d=l
0,8