Perbaikan Desain Kerja Untuk Mereduksi Heat Stress Pada Pekerja Stasiun Ketel Uap (Boiler Station) di PTPN II Pagar Merbau

ABSTRAK
Operator bagian tarik abu stasiun boiler bekerja memasukkan bahan bakar
kedalam tungku pembakaran secara manual. Proses pembakaran menghasilkan
uap digunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik,
proses perebusan buah di dalam sterilizer, dan pemanasan crude oil. Sebanyak
lima operator bekerja di stasiun boiler mengalami berbagai keluhan seperti lebih
cepat lelah dan haus. Untuk itu perlu dilakukan perancangan alat bantu penyangga
stick dimana batas tingkat paparan panas ini perlu dibandingkan dengan SNI 167063-2004 tentang Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas), kebisingan, getaran
tangan-lengan dan radiasi sinar ultra ungu di tempat kerja. Berdasarkan hasil
pengukuran selama 3 hari di 5 titik area kerja dengan menggunakan instrumen 4
in 1 , questempt dan anemometer ditemukan bahwa temperatur udara rata-rata di
stasiun boiler adalah 37,55 oC, pengukuran selama tiga hari. Temperatur tertinggi
berada pada nilai 39,4 oC dan temperatur terendah yaitu 36,0 oC. Kecepatan udara
rata-rata dalam ruangan yaitu 0,31 m/s dengan kelembaban udara rata-rata sebesar
74,1%. Diketahui bahwa pengaruh panas dari tungku pembakaran boiler memiliki
peran yang besar dalam meningkatkan paparan panas. Hal ini tentu akan
mengakibatkan terjadinya heat loss pada operator dimana tingkat rata-rata nilai
ambang batas panas masih jauh dibawah rekomendasi.

Kata Kunci: Paparan panas ,Heat stress, Boiler, REBA


Universitas Sumatera Utara