Program Kerja Ditjen IKM Tahun 2016
PROGRAM KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Disampaikan oleh:
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Pada Acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2016
Jakarta, 17 Februari 2016
GAMBARAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Perkembangan Jumlah Unit Usaha IKM
Tahun 2010 - 2014
2,749,259
2010
2,995,310
2011
3,234,634
2012
3,435,299
2013*
3,522,851
2014*
Sumber : BPS, 2011 – 2014
* data sementara (IM)
Jumlah Usaha Industri Manufaktur
Menurut Skala usaha, tahun 2014 (unit)
Skala Usaha
•
Industri Mikro
•
Industri Kecil
•
Industri Menengah
•
Industri Besar
Usaha
3,220,563
91.2
284,501
8.1
Industri Mikro
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
0.2 0.5
Jumlah
17,787
7,113
3,529,964
PERBANDINGAN JUMLAH WIRAUSAHA
Singapura
Indonesia
Wirausaha
7%
1,5%
98,5%
Non-Wirausaha
Wirausaha
Jepang dan China
NonWirausaha
93%
Amerika Serikat
NonWirausaha
89%
NonWirausaha
90%
Wirausaha
Non-Wirausaha
Wirausaha
11%
Wirausaha
10%
Wirausaha
Non-Wirausaha
Wirausaha
Non-Wirausaha
Jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan
dengan negara-negara maju di dunia
KOMPOSISI PERSEBARAN JUMLAH UNIT USAHA IKM
TAHUN 2014
146.210
307.204
12.717
44.669
482.238
2.193.799
116.408
219.604
Sumber : BPS;
diolah
Komposisi Persebaran
9.030.134 Tenaga Kerja IKM Tahun 2014
309.808
654.401
37.394
71.928
1.191.757
5.953.596
270.405
540.845
Sumber : BPS
Kontribusi PDB IKM terhadap PDB Industri
Tahun 2014
PDB
INDUSTRI
BESAR
65,44%
2011
PDB IKM
34,56%
2012
2013
2014
PDB IKM (Triliun Rp)
193.8
203.4
212.9
222.5
PDB Industri (Triliun Rp)
576.0
598.6
621.2
643.8
Kontribusi PDB IKM (%)
33.65
33.98
34.27
34.56
Sumber : BPS
AKSELERASI PEMBANGUNAN DAN
STRUKTUR BARU ORGANISASI DITJEN IKM
AKSELERASI PEMBANGUNAN IKM
2014
2009
2024
2034
MANDIRI
DAN
BRANDING
KOMPOSISI JUMLAH UNIT USAHA
IKM TAHUN 2014
Luar Jawa;
34,52%
20 %
Jawa;
65,48%
15 %
5%
APBN
O&M
PDCA
CHAMPION
Muatan :
oKreatifitas
o Inovasi
o Teknologi
o Knowledged-base
Struktur:
o Backward-forward
linkage/network/
supply chain/value
chain kuat –
domestik &
internasional
o Regional Seimbang
Kriteria:
1. Kompetensi sesuai
standard
2. Bankable
3. Subkontrak IK < 10 unit
III. Mandat:
o Basis Ekonomi
nasional yang Kuat
(Kontribusi terhadap
PDB < 50 %)
I. Unit IKM
: ..3,4 juta
Tenaga kerja : ..9,7 juta
Nilai Ekspor : ..US $ 18,6 milyar
Nilai Produksi: ..Rp 524,46 Triliun
Nilai Tambah : ..Rp 220,19 Triliun
II. 4 (Empat) Pilar Pendekatan Strategis
dalam rangka peningkatan Daya Saing:
1. Pengembangan Produk
2. Sentra
3. Restrukturisasi
4. Penumbuhan Wirausaha Baru
(Pertumbuhan IKM)
- UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
- Perpres No.28 Tahun 2008 : (5 Klaster IKM tertentu)
- Inpres No.6 tahun 2009 (klaster fashion & Kerajinan)
STRUKTUR BARU ORGANISASI DITJEN IKM
(berdasarkan permenperind no. 107/M-IND/PER/11/2015
tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Perindustrian)
DIREKTORAT JENDERAL
INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT
DIREKTORAT
DIREKTORAT
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
PANGAN, BARANG DARI KAYU
DAN FURNITURE
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN
KERAJINAN
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
LOGAM, MESIN, ELEKTRONIKA
DAN ALAT ANGKUT
PROGRAM UTAMA DITJEN IKM TERKAIT
PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING
1. Pengembangan Produk IKM
Pengembangan produk IKM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan
pembinaan terhadap IKM dalam mendesain, mengembangkan dan meluncurkan sebuah produk yang
berdaya saing di pasar dalam dan luar negeri melalui fasilitasi-fasilitasi baik terhadap SDM IKM nya
maupun pada produk yang dihasilkan. Fasilitasi yang diberikan di antaranya:
• Bimbingan Penerapan dan Sertifikasi GMP/HACCP/SNI/MD
• Fasilitasi Sertifikasi SNI dan SNI Wajib (mainan anak, pakaian bayi, logam, garam, dsb)
• Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Atribut Pangan
• Fasilitasi Pendaftaran Merek, Hak Cipta, Desain Industri, Paten, dan Indikasi Geografis
• Fasilitasi Bantuan Desain Kemasan dan Merek
• Pelatihan dan Fasilitasi Sarana Produksi
• Dampingan Tenaga Ahli Desain dan Teknik Produksi
REALISASI 2015
1.467 IKM
Meliputi komoditi makanan ringan, fesyen, tenun,
minyak atsiri, alsintan, kerajinan, gerabah, batu mulia,
otomotif, kakao, kopi, perbengkelan, mainan anak,
pakaian bayi, logam, game dan animasi, garam
beryodium, bambu, rotan di 94 lokasi.
2. Pengembangan Sentra IKM
Sentra merupakan suatu wilayah/kawasan tertentu, tempat sekelompok perusahaan IKM yang
menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis atau melakukan proses
pengerjaannya sama yang dapat diperkuat melalui pengembangan kemampuan SDM,
pengembangan teknologi, perluasan informasi dan pengembangan pasar sentra. Fasilitasi yang
diberikan di antaranya:
• Pelatihan peningkatan pengetahuan SDM
• Fasilitasi mesin/peralatan produksi
• Bimbingan teknis produk sentra
• Magang ke sentra industri maupun ke industri besar
• Fasilitasi kelembagaan sentra
• Pembinaan sentra oleh TPL IKM (masing-masing TPL membina 6 sentra)
REALISASI 2015
3.602 sentra
Meliputi sentra pangan, makanan ringan, alas kaki,
konveksi/pakaian jadi, furniture, kapal rakyat, pande
besi, kerajinan, rotan, bambu, keramik hias, tenun,
mainan anak, batako, akar wangi, batik, logam,
gerabah, perbengkelan, termasuk sentra yang dibina
oleh TPL IKM.
3. Pembangunan Wirausaha Industri
Kegiatan Pengembangan
Kewirausahaan dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan
wirausaha – wirausaha IKM baru
dalam mengisi ketidakseimbangan
antara Jawa dan Luar Jawa serta
memperkuat kemampuan wirausaha
IKM agar menjadi wirausaha yang
mandiri dan profesional. Bentuk
program pengembangan wirausaha
baru IKM:
• Pelatihan kewirausahaan kepada
TPL, mahasiswa/alumni perguruan
tinggi, masyarakat umum
• Pelatihan kewirausahaan dan
teknis produksi di bidang komoditi
pangan, sandang, kimia bahan
bangunan, logam dan elektronika
melalui Kelompok Usaha Bersama
(KUB)
• Magang ke sentra industri
maupun ke industri besar
• Pendampingan tenaga ahli
• Pemberian bantuan
mesin/peralatan sederhana
sebagai langkah awal memulai
usaha
• Fasilitasi pameran
Jumlah
Wirausaha Baru
yang dilatih
tahun 2015:
10.175 orang
By
Design
Jangka menengah
Lokasi di perguruan
tinggi/sekolah
Peserta: calon/lulusan
PT/SMK
Teknologi
menengah/modern
Materi pelatihan:
motivasi/kewirausaha
an
Fast
Track
Jangka pendek
Lokasi di
sentra/kelompok
Peserta: karyawan
IKM
Teknologi sederhana
Materi pelatihan:
teknis produksi
4. Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM
Merupakan program untuk membantu IKM dalam melakukan peremajaan/modernisasi mesin/peralatan
dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi, teknologi, daya saing, dan efisiensi.
Program ini berupa potongan harga pembelian mesin/peralatan dengan sistem reimburse. Nilai
keringanan potongan harga:
• Industri Kecil (IK) = 35% - 45% dari harga pembelian
• Industri Menengah (IM) = 25% - 35% dari harga pembelian
• Besaran nilai potongan maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan minimal Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per perusahaan per Tahun Anggaran
Mekanisme Pelaksanaan
REALISASI 2015:
112 IKM dari 19
provinsi menerima
bantuan pembelian
mesin
Total potongan harga
Rp 12.138.554.999
Jenis industri:
makanan, minuman,
TPT, kimia dan
barang kimia, mesin
dan perlengkapan,
logam dan komponen,
barang galian non
logam, furniture dan
kayu.
5. Fasilitasi Pelayanan Peningkatan UPT
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 142/M-IND/PER/10/2009 tentang
Pedoman pengelolaan UPT IKM, Unit Pelayanan Teknis (UPT) IKM adalah suatu unit kerja
yang dikelola secara profesional dengan prinsip nirlaba yang mempunyai tugas dan fungsi
memberikan pelayanan kepada perusahaan atau pelaku IKM dalam rangka pembinaan
dan pengembangan IKM, termasuk pencetakan pelaku usaha atau wirausaha baru. Bentuk
fasilitasi yang diberikan meliputi:
• Revitalisasi mesin/peralatan
• Pelatihan dan magang bagi operator UPT
• Sosialisasi pendirian Rumah Kemasan
• Realisasi Tahun 2015: 9 UPT dan 6 Rumah Kemasan
a. UPT Tekstil Palembang
i.
UPT Rotan Konawe
b. UPT Penyamakan Kulit Aceh Besar
j.
Rumah Kemasan Padang Panjang
c. UPT Logam Pringsewu
k. Rumah Kemasan Lampung
d. UPT Logam Hulu Sungai Selatan
l.
e. UPT Logam Ulugadut
m. Rumah Kemasan Jambi
f.
n. Rumah Kemasan Kota Tarakan
UPT Rotan Palangkaraya
g. UPTD Laboratorium Kab. Tegal
h. UPT Logam Malang
Rumah Kemasan Sumatera Selatan
o. Rumah Kemasan Kab. Tanah Datar
6. Fasilitasi Promosi dan Pameran
Dalam
Negeri
• Pameran IFFINA
• Indonesia Fashion Week
• Adiwastra Nusantara
• International Jewelry Fair
• Plaza kementerian
Perindustrian
• Pameran Lain Bertaraf
Nasional
Luar
Negeri
• Pameran Sandang di
Jepang
• Hongkong Fashion Week
• Pameran Who's Next Paris
• Pameran Lain di Eropa,
Asia, Amerika, Australia
REALISASI
TAHUN 2015:
609 IKM
Siklus akhir dari Industri kecil dan Industri menengah (yang berdaya saing, berperan signifikan
dalam penguatan struktur Industri nasional, berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui
perluasan kesempatan kerja; dan menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor)
adalah menyampaikan penawaran kepada target market (dalam dan luar negeri) sehingga terjadi
penjualan yang berkesinambungan (profitable bagi penjual dan pembeli)
PROGRAM PENDUKUNG DITJEN IKM TERKAIT
PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING
1. BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN
INDONESIA (BPIPI)
BPIPI merupakan Balai di bawah struktur Ditjen IKM dengan Fungsi :
•
•
•
•
•
Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
Memberikan bantuan konsultasi teknis dan manajemen
Mengembangkan pusat desain persepatuan
Memberikan informasi teknologi dan promosi persepatuan
Memberikan pelayanan pengujian mutu / sertifikasi
INDONE“IA “HOE POWER
SEBAGAI
NATION BRAND IKM ALAS KAKI
Kegiatan yang dilakukan tahun 2015:
• Pelatihan alas kaki (jahit upper, grading, desain, manajemen,
teknologi acuan alas kaki, dsb) kepada 340 IKM alas kaki.
• Revitalisasi sarana dan prasarana perkantoran (gedung, peralatan
laboratorium uji).
• Pemeliharaan sertifikasi ISO 9001:2008 dan ISO 17025:2005
• Lomba desain alas kaki tingkat nasional
• Penyiapan infrastruktur program pengembangan branding nasional
untuk IKM alas kaki dengan tagline “Indonesia Shoe Power”.
2. TPL-IKM PROGRAM BEASISWA
•
•
TPL yang sudah selesai masa
kontrak sebanyak 1.056 orang.
Sebanyak 274 orang menjadi
wirausaha baru.
TPL yang sedang menjalani
masa kontrak pada tahun 2015
sebanyak 591 orang.
NO
ANGKATAN
JUMLAH (ORG)
PERIODE KONTRAK
KERJA
1
2007*
475
Selesai Kontrak 2012
2
2008*
294
Selesai Kontrak 2013
3
2009*
287
Selesai Kontrak 2014
4
2010*
297
Selesai Kontrak 2015
5
2011**
294
Januari 2015 s/d
Desember 2016
6
2012***
297
Januari 2016 s/d
Desember 2017
7
2013***
297
Januari 2017 s/d
Desember 2018
8
2014***
268
Januari 2018 s/d
Desember 2019
9
2015***
237
Januari 2019 s/d
Desember 2020
TOTAL
2.746
‘* : Selesai Kontrak
‘** : Masa Kontrak
‘*** : Masa Kuliah
Produk-produk TPL IKM yang menjadi Wirausaha
3. PROGRAM DESA INDUSTRI MANDIRI (DIM)
Program Desa Industri Mandiri (DIM) yang diprogramkan oleh Kementerian Perindustrian
merupakan pengembangan alih teknologi berupa inovasi bioteknologi Pupuk Organik Cair untuk
meningkatkan produktivitas hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Kompetensi meningkatkan kapasitas produksi IKM diperlukan peran serta semua pemangku
kepentingan agar dapat menumbuhkembangkan wirausaha baru dengan model inkubator.
Tumbuhnya wirausaha baru tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, dan
menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomi, sehingga dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat.
Tujuan Program Desa Industri Mandiri :
1.
2.
3.
4.
Meningkatan produktivitas hasil panen khususnya tanaman padi sehingga dapat mencukupi
kebutuhan daerah setempat dan menyokong ketersediaan pangan nasional. Selain itu
industri penghasil Pupuk Organik Cair (POC);
Pemberdayaan pertanian melalui aplikasi Pupuk Organik Cair;
Terwujudnya hilirisasi industri bioteknologi yang mendukung kemandirian kawasan (Desa
Industri Mandiri);
Meningkatkan nilai tambah petani dan peternak melalui pengguaan produk IKM berbasis
bioteknologi dalam bentuk peningkatan produksi dan efisiensi biaya pupuk serta pakan.
4. SWARNA FESTIVAL
Swarna Festival adalah Festival Serat Warna Alam yang dilaksanakan oleh
Kementerian Perindustrian dalam rangka memperkenalkan kembali serat alam
dan warna alam.
MAKSUD DAN TUJUAN
• Memperkenalkan,
mengembangkan, dan
mempopulerkan kembali serat
alam dan warna alam sebagai
salah satu bentuk kearifan
lokal Indonesia untuk dunia;
• Mempromosikan industri
kreatif nasional terutama yang
berkaitan tentang
pemanfaatan bahan baku yang
ramah lingkungan melalui
penggunaan zat warna dan
serat alam;
• Melestarikan kekayaan adat
dalam menggunakan serat dan
warna alam.
KEGIATAN SWARNA FESTIVAL 2015
WORKSHOP
• Temu pelaku serat dan warna alam
• Pemanfaatan teknologi dalam proses serat
dan warna alam
• Seminar
SOSIALISASI
• Pencatatan Rekor Muri untuk Proses
Penenunan menggunakan alat tenun
gedogan dalam satu waktu
• Fashion Show serat dan warna alam
• Diorama serat dan warna alam
PAMERAN
• Pameran produk serat dan warna alam
• Gelar Budaya Lokal
5. PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF
BALI CREATIVE INDUSTRY CENTER (BCIC)
Pelatihan kerajinan/kriya, fesyen/aksesoris, dan
creativepreneurship lingkup nasional 2015 dengan
peserta 35 IKM kerajinan/kriya dan 35 IKM
fesyen/aksesoris
R
E
A
L
I
S
A
S
I
Inkubator bisnis kreatif 2015 sebanyak 24
wirausaha kreatif baru
2
0
1
5
Kompetisi desain kerajinan/kriya dan
fesyen/aksesoris lingkup nasional 2015 dengan
peserta 272 orang. Pemenang 5 desainer terbaik
berkunjung ke Pusat Industri Kreatif di Korea
Selatan
Klinik desain dan pembuatan 80 desain dan 40
mock-up atau purwarupa
Workshop dan Gelar Karya Produk Rotan pada Pameran
Internasional ICCI 2015 yang diikuti 34 peserta
6. Penganugerahan One Village One Product (OVOP)
•
•
•
OVOP adalah Pendekatan pengembangan potensi
daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu
produk kearifan lokal, berkelas global yang khas
daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Pada tanggal 22 Desember 2015 di Ruang Garuda
Gedung Kemenperin Jakarta, Menteri
Perindustrian Saleh Husin akan menyerahkan
Piagam Penghargaan OVOP secara langsung
kepada 25 pelaku IKM yang berhasil meraih
OVOP Bintang 5 (*****) dan Bintang 4 (****)
sebagai apresiasi tertinggi terhadap upaya
mereka mengangkat produknya menjadi produk
Indonesia yang mampu bersaing di pasar lokal
maupun internasional.
Total penerima penghargaan OVOP 2015 adalah
sebanyak 109 IKM, terdiri atas 6 (enam) kategori
yaitu Makanan Ringan; Minuman Sari Buah dan
Sirup Buah; Tenun; Batik; Anyaman; dan
Gerabah/Keramik Hias.
TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Disampaikan oleh:
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Pada Acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2016
Jakarta, 17 Februari 2016
GAMBARAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Perkembangan Jumlah Unit Usaha IKM
Tahun 2010 - 2014
2,749,259
2010
2,995,310
2011
3,234,634
2012
3,435,299
2013*
3,522,851
2014*
Sumber : BPS, 2011 – 2014
* data sementara (IM)
Jumlah Usaha Industri Manufaktur
Menurut Skala usaha, tahun 2014 (unit)
Skala Usaha
•
Industri Mikro
•
Industri Kecil
•
Industri Menengah
•
Industri Besar
Usaha
3,220,563
91.2
284,501
8.1
Industri Mikro
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
0.2 0.5
Jumlah
17,787
7,113
3,529,964
PERBANDINGAN JUMLAH WIRAUSAHA
Singapura
Indonesia
Wirausaha
7%
1,5%
98,5%
Non-Wirausaha
Wirausaha
Jepang dan China
NonWirausaha
93%
Amerika Serikat
NonWirausaha
89%
NonWirausaha
90%
Wirausaha
Non-Wirausaha
Wirausaha
11%
Wirausaha
10%
Wirausaha
Non-Wirausaha
Wirausaha
Non-Wirausaha
Jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan
dengan negara-negara maju di dunia
KOMPOSISI PERSEBARAN JUMLAH UNIT USAHA IKM
TAHUN 2014
146.210
307.204
12.717
44.669
482.238
2.193.799
116.408
219.604
Sumber : BPS;
diolah
Komposisi Persebaran
9.030.134 Tenaga Kerja IKM Tahun 2014
309.808
654.401
37.394
71.928
1.191.757
5.953.596
270.405
540.845
Sumber : BPS
Kontribusi PDB IKM terhadap PDB Industri
Tahun 2014
PDB
INDUSTRI
BESAR
65,44%
2011
PDB IKM
34,56%
2012
2013
2014
PDB IKM (Triliun Rp)
193.8
203.4
212.9
222.5
PDB Industri (Triliun Rp)
576.0
598.6
621.2
643.8
Kontribusi PDB IKM (%)
33.65
33.98
34.27
34.56
Sumber : BPS
AKSELERASI PEMBANGUNAN DAN
STRUKTUR BARU ORGANISASI DITJEN IKM
AKSELERASI PEMBANGUNAN IKM
2014
2009
2024
2034
MANDIRI
DAN
BRANDING
KOMPOSISI JUMLAH UNIT USAHA
IKM TAHUN 2014
Luar Jawa;
34,52%
20 %
Jawa;
65,48%
15 %
5%
APBN
O&M
PDCA
CHAMPION
Muatan :
oKreatifitas
o Inovasi
o Teknologi
o Knowledged-base
Struktur:
o Backward-forward
linkage/network/
supply chain/value
chain kuat –
domestik &
internasional
o Regional Seimbang
Kriteria:
1. Kompetensi sesuai
standard
2. Bankable
3. Subkontrak IK < 10 unit
III. Mandat:
o Basis Ekonomi
nasional yang Kuat
(Kontribusi terhadap
PDB < 50 %)
I. Unit IKM
: ..3,4 juta
Tenaga kerja : ..9,7 juta
Nilai Ekspor : ..US $ 18,6 milyar
Nilai Produksi: ..Rp 524,46 Triliun
Nilai Tambah : ..Rp 220,19 Triliun
II. 4 (Empat) Pilar Pendekatan Strategis
dalam rangka peningkatan Daya Saing:
1. Pengembangan Produk
2. Sentra
3. Restrukturisasi
4. Penumbuhan Wirausaha Baru
(Pertumbuhan IKM)
- UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
- Perpres No.28 Tahun 2008 : (5 Klaster IKM tertentu)
- Inpres No.6 tahun 2009 (klaster fashion & Kerajinan)
STRUKTUR BARU ORGANISASI DITJEN IKM
(berdasarkan permenperind no. 107/M-IND/PER/11/2015
tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Perindustrian)
DIREKTORAT JENDERAL
INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL
DIREKTORAT
DIREKTORAT
DIREKTORAT
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
PANGAN, BARANG DARI KAYU
DAN FURNITURE
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
KIMIA, SANDANG, ANEKA DAN
KERAJINAN
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
LOGAM, MESIN, ELEKTRONIKA
DAN ALAT ANGKUT
PROGRAM UTAMA DITJEN IKM TERKAIT
PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING
1. Pengembangan Produk IKM
Pengembangan produk IKM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan
pembinaan terhadap IKM dalam mendesain, mengembangkan dan meluncurkan sebuah produk yang
berdaya saing di pasar dalam dan luar negeri melalui fasilitasi-fasilitasi baik terhadap SDM IKM nya
maupun pada produk yang dihasilkan. Fasilitasi yang diberikan di antaranya:
• Bimbingan Penerapan dan Sertifikasi GMP/HACCP/SNI/MD
• Fasilitasi Sertifikasi SNI dan SNI Wajib (mainan anak, pakaian bayi, logam, garam, dsb)
• Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Atribut Pangan
• Fasilitasi Pendaftaran Merek, Hak Cipta, Desain Industri, Paten, dan Indikasi Geografis
• Fasilitasi Bantuan Desain Kemasan dan Merek
• Pelatihan dan Fasilitasi Sarana Produksi
• Dampingan Tenaga Ahli Desain dan Teknik Produksi
REALISASI 2015
1.467 IKM
Meliputi komoditi makanan ringan, fesyen, tenun,
minyak atsiri, alsintan, kerajinan, gerabah, batu mulia,
otomotif, kakao, kopi, perbengkelan, mainan anak,
pakaian bayi, logam, game dan animasi, garam
beryodium, bambu, rotan di 94 lokasi.
2. Pengembangan Sentra IKM
Sentra merupakan suatu wilayah/kawasan tertentu, tempat sekelompok perusahaan IKM yang
menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis atau melakukan proses
pengerjaannya sama yang dapat diperkuat melalui pengembangan kemampuan SDM,
pengembangan teknologi, perluasan informasi dan pengembangan pasar sentra. Fasilitasi yang
diberikan di antaranya:
• Pelatihan peningkatan pengetahuan SDM
• Fasilitasi mesin/peralatan produksi
• Bimbingan teknis produk sentra
• Magang ke sentra industri maupun ke industri besar
• Fasilitasi kelembagaan sentra
• Pembinaan sentra oleh TPL IKM (masing-masing TPL membina 6 sentra)
REALISASI 2015
3.602 sentra
Meliputi sentra pangan, makanan ringan, alas kaki,
konveksi/pakaian jadi, furniture, kapal rakyat, pande
besi, kerajinan, rotan, bambu, keramik hias, tenun,
mainan anak, batako, akar wangi, batik, logam,
gerabah, perbengkelan, termasuk sentra yang dibina
oleh TPL IKM.
3. Pembangunan Wirausaha Industri
Kegiatan Pengembangan
Kewirausahaan dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan
wirausaha – wirausaha IKM baru
dalam mengisi ketidakseimbangan
antara Jawa dan Luar Jawa serta
memperkuat kemampuan wirausaha
IKM agar menjadi wirausaha yang
mandiri dan profesional. Bentuk
program pengembangan wirausaha
baru IKM:
• Pelatihan kewirausahaan kepada
TPL, mahasiswa/alumni perguruan
tinggi, masyarakat umum
• Pelatihan kewirausahaan dan
teknis produksi di bidang komoditi
pangan, sandang, kimia bahan
bangunan, logam dan elektronika
melalui Kelompok Usaha Bersama
(KUB)
• Magang ke sentra industri
maupun ke industri besar
• Pendampingan tenaga ahli
• Pemberian bantuan
mesin/peralatan sederhana
sebagai langkah awal memulai
usaha
• Fasilitasi pameran
Jumlah
Wirausaha Baru
yang dilatih
tahun 2015:
10.175 orang
By
Design
Jangka menengah
Lokasi di perguruan
tinggi/sekolah
Peserta: calon/lulusan
PT/SMK
Teknologi
menengah/modern
Materi pelatihan:
motivasi/kewirausaha
an
Fast
Track
Jangka pendek
Lokasi di
sentra/kelompok
Peserta: karyawan
IKM
Teknologi sederhana
Materi pelatihan:
teknis produksi
4. Restrukturisasi Mesin/Peralatan IKM
Merupakan program untuk membantu IKM dalam melakukan peremajaan/modernisasi mesin/peralatan
dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi, teknologi, daya saing, dan efisiensi.
Program ini berupa potongan harga pembelian mesin/peralatan dengan sistem reimburse. Nilai
keringanan potongan harga:
• Industri Kecil (IK) = 35% - 45% dari harga pembelian
• Industri Menengah (IM) = 25% - 35% dari harga pembelian
• Besaran nilai potongan maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan minimal Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per perusahaan per Tahun Anggaran
Mekanisme Pelaksanaan
REALISASI 2015:
112 IKM dari 19
provinsi menerima
bantuan pembelian
mesin
Total potongan harga
Rp 12.138.554.999
Jenis industri:
makanan, minuman,
TPT, kimia dan
barang kimia, mesin
dan perlengkapan,
logam dan komponen,
barang galian non
logam, furniture dan
kayu.
5. Fasilitasi Pelayanan Peningkatan UPT
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 142/M-IND/PER/10/2009 tentang
Pedoman pengelolaan UPT IKM, Unit Pelayanan Teknis (UPT) IKM adalah suatu unit kerja
yang dikelola secara profesional dengan prinsip nirlaba yang mempunyai tugas dan fungsi
memberikan pelayanan kepada perusahaan atau pelaku IKM dalam rangka pembinaan
dan pengembangan IKM, termasuk pencetakan pelaku usaha atau wirausaha baru. Bentuk
fasilitasi yang diberikan meliputi:
• Revitalisasi mesin/peralatan
• Pelatihan dan magang bagi operator UPT
• Sosialisasi pendirian Rumah Kemasan
• Realisasi Tahun 2015: 9 UPT dan 6 Rumah Kemasan
a. UPT Tekstil Palembang
i.
UPT Rotan Konawe
b. UPT Penyamakan Kulit Aceh Besar
j.
Rumah Kemasan Padang Panjang
c. UPT Logam Pringsewu
k. Rumah Kemasan Lampung
d. UPT Logam Hulu Sungai Selatan
l.
e. UPT Logam Ulugadut
m. Rumah Kemasan Jambi
f.
n. Rumah Kemasan Kota Tarakan
UPT Rotan Palangkaraya
g. UPTD Laboratorium Kab. Tegal
h. UPT Logam Malang
Rumah Kemasan Sumatera Selatan
o. Rumah Kemasan Kab. Tanah Datar
6. Fasilitasi Promosi dan Pameran
Dalam
Negeri
• Pameran IFFINA
• Indonesia Fashion Week
• Adiwastra Nusantara
• International Jewelry Fair
• Plaza kementerian
Perindustrian
• Pameran Lain Bertaraf
Nasional
Luar
Negeri
• Pameran Sandang di
Jepang
• Hongkong Fashion Week
• Pameran Who's Next Paris
• Pameran Lain di Eropa,
Asia, Amerika, Australia
REALISASI
TAHUN 2015:
609 IKM
Siklus akhir dari Industri kecil dan Industri menengah (yang berdaya saing, berperan signifikan
dalam penguatan struktur Industri nasional, berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui
perluasan kesempatan kerja; dan menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor)
adalah menyampaikan penawaran kepada target market (dalam dan luar negeri) sehingga terjadi
penjualan yang berkesinambungan (profitable bagi penjual dan pembeli)
PROGRAM PENDUKUNG DITJEN IKM TERKAIT
PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING
1. BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN
INDONESIA (BPIPI)
BPIPI merupakan Balai di bawah struktur Ditjen IKM dengan Fungsi :
•
•
•
•
•
Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
Memberikan bantuan konsultasi teknis dan manajemen
Mengembangkan pusat desain persepatuan
Memberikan informasi teknologi dan promosi persepatuan
Memberikan pelayanan pengujian mutu / sertifikasi
INDONE“IA “HOE POWER
SEBAGAI
NATION BRAND IKM ALAS KAKI
Kegiatan yang dilakukan tahun 2015:
• Pelatihan alas kaki (jahit upper, grading, desain, manajemen,
teknologi acuan alas kaki, dsb) kepada 340 IKM alas kaki.
• Revitalisasi sarana dan prasarana perkantoran (gedung, peralatan
laboratorium uji).
• Pemeliharaan sertifikasi ISO 9001:2008 dan ISO 17025:2005
• Lomba desain alas kaki tingkat nasional
• Penyiapan infrastruktur program pengembangan branding nasional
untuk IKM alas kaki dengan tagline “Indonesia Shoe Power”.
2. TPL-IKM PROGRAM BEASISWA
•
•
TPL yang sudah selesai masa
kontrak sebanyak 1.056 orang.
Sebanyak 274 orang menjadi
wirausaha baru.
TPL yang sedang menjalani
masa kontrak pada tahun 2015
sebanyak 591 orang.
NO
ANGKATAN
JUMLAH (ORG)
PERIODE KONTRAK
KERJA
1
2007*
475
Selesai Kontrak 2012
2
2008*
294
Selesai Kontrak 2013
3
2009*
287
Selesai Kontrak 2014
4
2010*
297
Selesai Kontrak 2015
5
2011**
294
Januari 2015 s/d
Desember 2016
6
2012***
297
Januari 2016 s/d
Desember 2017
7
2013***
297
Januari 2017 s/d
Desember 2018
8
2014***
268
Januari 2018 s/d
Desember 2019
9
2015***
237
Januari 2019 s/d
Desember 2020
TOTAL
2.746
‘* : Selesai Kontrak
‘** : Masa Kontrak
‘*** : Masa Kuliah
Produk-produk TPL IKM yang menjadi Wirausaha
3. PROGRAM DESA INDUSTRI MANDIRI (DIM)
Program Desa Industri Mandiri (DIM) yang diprogramkan oleh Kementerian Perindustrian
merupakan pengembangan alih teknologi berupa inovasi bioteknologi Pupuk Organik Cair untuk
meningkatkan produktivitas hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Kompetensi meningkatkan kapasitas produksi IKM diperlukan peran serta semua pemangku
kepentingan agar dapat menumbuhkembangkan wirausaha baru dengan model inkubator.
Tumbuhnya wirausaha baru tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, dan
menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomi, sehingga dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat.
Tujuan Program Desa Industri Mandiri :
1.
2.
3.
4.
Meningkatan produktivitas hasil panen khususnya tanaman padi sehingga dapat mencukupi
kebutuhan daerah setempat dan menyokong ketersediaan pangan nasional. Selain itu
industri penghasil Pupuk Organik Cair (POC);
Pemberdayaan pertanian melalui aplikasi Pupuk Organik Cair;
Terwujudnya hilirisasi industri bioteknologi yang mendukung kemandirian kawasan (Desa
Industri Mandiri);
Meningkatkan nilai tambah petani dan peternak melalui pengguaan produk IKM berbasis
bioteknologi dalam bentuk peningkatan produksi dan efisiensi biaya pupuk serta pakan.
4. SWARNA FESTIVAL
Swarna Festival adalah Festival Serat Warna Alam yang dilaksanakan oleh
Kementerian Perindustrian dalam rangka memperkenalkan kembali serat alam
dan warna alam.
MAKSUD DAN TUJUAN
• Memperkenalkan,
mengembangkan, dan
mempopulerkan kembali serat
alam dan warna alam sebagai
salah satu bentuk kearifan
lokal Indonesia untuk dunia;
• Mempromosikan industri
kreatif nasional terutama yang
berkaitan tentang
pemanfaatan bahan baku yang
ramah lingkungan melalui
penggunaan zat warna dan
serat alam;
• Melestarikan kekayaan adat
dalam menggunakan serat dan
warna alam.
KEGIATAN SWARNA FESTIVAL 2015
WORKSHOP
• Temu pelaku serat dan warna alam
• Pemanfaatan teknologi dalam proses serat
dan warna alam
• Seminar
SOSIALISASI
• Pencatatan Rekor Muri untuk Proses
Penenunan menggunakan alat tenun
gedogan dalam satu waktu
• Fashion Show serat dan warna alam
• Diorama serat dan warna alam
PAMERAN
• Pameran produk serat dan warna alam
• Gelar Budaya Lokal
5. PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF
BALI CREATIVE INDUSTRY CENTER (BCIC)
Pelatihan kerajinan/kriya, fesyen/aksesoris, dan
creativepreneurship lingkup nasional 2015 dengan
peserta 35 IKM kerajinan/kriya dan 35 IKM
fesyen/aksesoris
R
E
A
L
I
S
A
S
I
Inkubator bisnis kreatif 2015 sebanyak 24
wirausaha kreatif baru
2
0
1
5
Kompetisi desain kerajinan/kriya dan
fesyen/aksesoris lingkup nasional 2015 dengan
peserta 272 orang. Pemenang 5 desainer terbaik
berkunjung ke Pusat Industri Kreatif di Korea
Selatan
Klinik desain dan pembuatan 80 desain dan 40
mock-up atau purwarupa
Workshop dan Gelar Karya Produk Rotan pada Pameran
Internasional ICCI 2015 yang diikuti 34 peserta
6. Penganugerahan One Village One Product (OVOP)
•
•
•
OVOP adalah Pendekatan pengembangan potensi
daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu
produk kearifan lokal, berkelas global yang khas
daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Pada tanggal 22 Desember 2015 di Ruang Garuda
Gedung Kemenperin Jakarta, Menteri
Perindustrian Saleh Husin akan menyerahkan
Piagam Penghargaan OVOP secara langsung
kepada 25 pelaku IKM yang berhasil meraih
OVOP Bintang 5 (*****) dan Bintang 4 (****)
sebagai apresiasi tertinggi terhadap upaya
mereka mengangkat produknya menjadi produk
Indonesia yang mampu bersaing di pasar lokal
maupun internasional.
Total penerima penghargaan OVOP 2015 adalah
sebanyak 109 IKM, terdiri atas 6 (enam) kategori
yaitu Makanan Ringan; Minuman Sari Buah dan
Sirup Buah; Tenun; Batik; Anyaman; dan
Gerabah/Keramik Hias.
TERIMA KASIH