Program Kerja Ditjen IKM Tahun 2015 ikm

PROGRAM KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN 2015

disampaikan oleh :

Dra. Euis Saedah, M.Sc
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
pada acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2015
Jakarta, 5 Februari 2015

DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN IKM

DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN IKM
1. UU NO 3 TAHUN 2014  PASAL 72  (TUJUAN PEMBERDAYAAN IKM )

1.IKM berdaya saing global
2.Berperan signifikan dalam penguatan struktur Industri Nasional
3.Berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja; dan
4.Menghasilkan barang dan atau jasa industri untuk diekspor.

2. NAWA CITA

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas  rakyat dan daya saing  di pasar internasional;
7. Mewujudkan kemandirian  ekonomi dengan  menggerakan  sektor‐sektor  strategis  
ekonomi domestik;
3. VISI DAN  MISI PRESIDEN RI PERIODE 2014‐2019

Visi : “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG‐ROYONG”
Misi :
1. Menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional;

DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN IKM
4. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015 ‐ 2019 
1. melakukan Akselarasi pertumbuhan Industri Manufaktur melalui meningkatnya peran industri dalam 

PDB serta bertambahnya industri skala menengah dan besar
2. menarik investasi dengan menyediakan infrastruktur industri terutama di luar Pulau Jawa berupa 
WPPI, KPI, KI, dan SIKIM. 
3. penumbuhan populasi industri dengan menambah paling tidak sekitar 9000 unit usaha industri 
berskala menengah dan besar dimana 50% tumbuh di luar Pulau Jawa dan tumbuhnya industri kecil 
sekitar 20.000 unit usaha
4. melakukan hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan; hilirisasi berbasis migas; dan hilirisasi berbasis 
mineral tambang dan batubara
5. menumbuhkan barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang utamanya industri padat tenaga kerja
6. memanfaatkan kesempatan dalam jaringan produksi global baik sebagai perusahaan subsidiary, 
contract manufacturer, maupun sebagai independent supplier.
7.

pembinaan Industri kecil dan Menengah agar dapat terintegrasi dengan rantai nilai industri pemegang 
merek (OEM) dan dapat menjadi basis penumbuhan industri menengah dan besar

8.

peningkatan daya saing dan produktivitas melalui peningkatan efisensi teknis, peningkatan 
penguasaan IPTEK/inovasi, peningkatan penguasaan dan pelaksanaan pengembangan produk baru 

(new product development)

9.

Pembangunan faktor input(pembangunan kualitas SDM & peningkatan akses ke sumber pembiayaan)

DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN IKM
5. QUICK WIN

1. Re‐disain Road Map Industrialisasi sejalan dengan Trisakti dan Nawa Cita;
2. Hilirisasi hasil tambang ke produk jasa dan industri;
3. Hilirisasi produk‐produk pertanian menjadi produk agro industri;
4. Pembangunan 10 kawasan industri di luar pulau Jawa, melalui kerjasama
Pemerintah dan swasta;
5. Expo dan pemberian penghargaan terhadap inovasi produk‐produk industri;
6. Kampanye sistematis dan kreatif untuk menumbuhkan apresiasi terhadap kegiatan
industri dalam mendukung Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN);
7. Penguatan struktur industri melalui keterkaitan antara industri hulu (dasar), industri
intermediate dan industri hilir (light);


AKSELERASI PEMBANGUNAN IKM
2014

2009

2024

2034

MANDIRI 
DAN 
BRANDING

KOMPOSISI JUMLAH UNIT USAHA
IKM TAHUN 2014

Luar Jawa;
34,52%

20 %


Jawa; 
65,48%

15 %

5%

APBN
O&M
PDCA

CHAM‐
PION

Muatan :
oKreatifitas
o Inovasi
o Teknologi
o Knowledged-base


Kriteria:
1. Kompetensi sesuai
standard
2. Bankable
3. Subkontrak IK < 10 unit

Struktur:
o Backward-forward
linkage/network/
supply chain/value
chain kuat –
domestik &
internasional
o Regional Seimbang

III. Mandat:

o Basis Ekonomi
nasional yang Kuat

(Kontribusi terhadap
PDB < 50 %)

I. Unit IKM
: ..3,4 juta
Tenaga kerja : ..9,7 juta
Nilai Ekspor : ..US $ 18,6 milyar
Nilai Produksi: ..Rp 524,46 Triliun
Nilai Tambah : ..Rp 220,19 Triliun
II. 4 (Empat) Pilar Pendekatan Strategis
dalam rangka peningkatan Daya Saing:
1. Pengembangan Produk
2. Sentra
3. Restrukturisasi
4. Penumbuhan Wirausaha Baru
(Pertumbuhan IKM)

- UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
- Perpres No.28 Tahun 2008 : (5 Klaster IKM tertentu)
- Inpres No.6 tahun 2009 (klaster fashion & Kerajinan)


PENGEMBANGAN IKM TAHUN 2015
Target Ditjen IKM di 2015

Program Pengembangan IKM
1. pemberian insentif kepada industri besar yang
melibatkan IKM dalam rantai nilai industrinya
2. meningkatkan akses IKM terhadap pembiayaan,
termasuk fasilitasi pembentukan pembiayaan
bersama (modal ventura) IKM.
3. mendorong tumbuhnya kekuatan bersama
sehingga terbentuk kekuatan kolektif untuk
menciptakan skala ekonomis melalui standardisasi,
procurement dan pemasaran bersama.
4. perlindungan dan fasilitasi terhadap inovasi baru
dengan mempermudah pengurusan hak kekayaan
intelektual bagi kreasi baru yang diciptakan IKM.
5. diseminasi informasi dan fasilitasi promosi dan
pemasaran di pasar domestik dan ekspor.
6. menghilangkan bias kebijakan yang menghambat

dan mengurangi daya saing industri kecil.
7. peningkatan kemampuan kelembagaan sentra IKM
dan sentra industri kreatif, serta UPT, TPL, dan
konsultan IKM;
8. kerjasama kelembagaan dengan lembaga
pendidikan, dan lembaga penelitian dan
pengembangan;
9. kerjasama kelembagaan dengan kamar dagang
dan industri dan/atau asosiasi industri, serta
asosiasi profesi; dan
10.pemberian fasilitas bagi IKM

Industri Binaan IKM
1. Industri Pangan;
2. IndustriFarmasi,Kosmetik,
dan Alat Kesehatan;
3. Industri Tekstil, Kulit, Alas
Kaki, dan Aneka;
4. Industri Alat Transportasi;
5. Industri Elektronika dan

Telematika/ICT;
6. Industri Pembangkit
Energi;
7. Industri Barang Modal,
Komponen, Bahan
Penolong, dan Jasa
Industri;
8. Industri Hulu Agro;
9. Industri Logam Dasar dan
Bahan Galian Bukan
Logam;

1. Pengembangan produk pada
248 IKM;
2. Bantuan bahan baku dan bahan
penolong bagi 72 IKM;
3. Bantuan bimbingan teknis bagi
1.057 IKM;
4. Bentuan pencegahan
pencemaran lingkungan bagi

10 IKM;
5. Penguatan Kelembagaan 130
sentra IKM;
6. Penyediaan kawasan yang
mencemari lingkungan sebanyak
1 kawasan;
7. Penumbuhan 225 Industri
Menengah;
8. Penumbuhan 2.000 Industri Kecil;
9. Bantuan mesin dan peralatan bagi
52 IKM;
10.Revitalisasi dan Pembangunan
18 UPT;
11.Penyediaan 120 TPL;
12.Penyediaan 71 Konsultan IKM ;
13.Fasilitasi HKI bagi 150 IKM;
14.Peningkatan SDM melalui
sertifikasi kompetensi bagi
65 IKM;
15.Fasilitasi pembiayaan pada
624 IKM;
16.Fasilitasi kemitraan bagi 18 IKM;

TARGET PENGEMBANGAN DITJEN IKM TAHUN 2015
No

Target

Wilayah I

Wilayah II 

Wilayah III

Sekretariat

BPIPI

1

Pengembangan Produk

100 IKM

120 IKM

100 IKM

2

Bantuan Bahan Baku & Bahan Penolong

24 IKM

24 IKM 

24 IKM

3

Bantuan Bimbingan Teknis

358 IKM

807 IKM

400 IKM

4

Bantuan Pencegahan Pencemaran Lingkungan

20 IKM

10 IKM

5

Penguatan Kelembagaan

50 IKM

60 IKM

20 IKM

6

Penyediaan Kawasan yang mencemari
Lingkungan

7

Penumbuhan Industri Menengah

60 orang

125 orang

40 orang

20 orang

8

Penumbuhan Industri Kecil

600 orang

1000 orang

400 orang

200 orang

9

Bantuan Mesin dan Peralatan

20 IKM

20 IKM

12 IKM

10

Revitalisasi dan Pembangunan UPT

10 UPT

2 UPT

6 UPT

11

TPL

120 TPL

12

Konsultan IKM

71 IKM

13

Fasilitasi HKI

150 IKM

14

Peningkatan SDM melalui sertifikasi kompetensi

15

Fasilitasi Pembiayaan

16

Fasilitasi Kemitraan

20 IKM

25 IKM 

20 IKM

100 IKM
120 IKM

30 IKM
624 IKM

6 IKM

6 IKM

6 IKM

3 IKM

PROGRAM UTAMA DITJEN IKM TAHUN 2015

PROGRAM U TAM A
DI REK TORAT J EN DERAL I K M TAH U N 2 0 1 5
Fasilitasi
Pengembangan
Produk IKM

• Pengembangan produk IKM merupakan upaya yang dilakukan
pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap IKM dalam
mendesain, mengembangkan dan meluncurkan sebuah produk
yang berdaya saing di pasar dalam dan luar negeri melalui
fasilitasi-fasilitasi baik terhadap SDM IKM nya maupun pada
produk yang dihasilkan.

Fasilitasi
Peningkatan
Kemampuan
Sentra

• Sentra merupakan suatu wilayah/kawasan tertentu, tempat
sekelompok perusahaan IKM yang menghasilkan produk sejenis,
menggunakan bahan baku sejenis atau melakukan proses
pengerjaannya sama yang dapat diperkuat melalui pengembangan
kemampuan SDM, pengembangan teknologi, perluasan informasi
dan pengembangan pasar sentra.

Fasilitasi
Pembangunan 
Wirausaha
Industri

• Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha – wirausaha IKM
baru dalam mengisi ketidak seimbangan antara Jawa dan Luar
Jawa serta memperkuat kemampuan wirausaha IKM agar menjadi
wirausaha yang mandiri dan profesional

PROGRAM U TAM A (LAN J U TAN )
DI REK TORAT J EN DERAL I K M TAH U N 2 0 1 5
Fasilitasi Bantuan
Mesin dan Peralatan
IKM

• Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM
• Penggantian dan atau penambahan mesin/peralatan yang lebih maju,
effisien dan produktif untuk menghasilkan produk bermutu

Fasilitasi Peningkatan
Kemampuan UPT

• Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 142/M-IND/PER/10/2009
tentang Pedoman pengelolaan UPT IKM, Unit Pelayanan Teknis (UPT) IKM
adalah suatu unit kerja yang dikelola secara profesional dengan prinsip
nirlaba yang mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan kepada
perusahaan atau pelaku IKM dalam rangka pembinaan dan pengembangan
IKM, termasuk pencetakan pelaku usaha atau wirausaha baru.

Fasilitasi Bantuan 
Informasi Pasar, 
Pendampingan, 
Promosi dan Pameran 
IKM

• Siklus akhir dari Industri kecil dan Industri menengah (yang berdaya saing,
berperan signifikan dalam penguatan struktur Industri nasional, berperan
dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja; dan
menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor) adalah
menyampaikan penawaran kepada target market (dalam dan luar negeri)
sehingga terjadi penjualan yang berkesinambungan (profitable bagi penjual
dan pembeli).

PROGRAM QUICK WIN DITJEN IKM TAHUN 2015

PROGRAM QU I CK WI N
DI REK TORAT J EN DERAL I K M TAH U N 2 0 1 5
1. Hilirisasi produk-produk pertanian menjadi produk agroindustri skala kecil dan menengah

Kegiatan pengembangan produk pertanian melalui pelatihan, pendampingan dan
bantuan start up capital yang difokuskan pada IKM Furniture Rotan dan Kayu, IKM
Pengolahan Kelapa Sawit, IKM Pengolahan Kopi Spesial, IKM Pengolahan Kakao dan
IKM Pengolahan Rumput Laut
2. Hilirisasi Hasil Tambang ke produk dan jasa industri skala kecil dan menengah

Kegiatan pengembangan produk hasil tambang melalui pelatihan, pendampingan dan
bantuan start up capital yang difokuskan pada IKM Pengecoran Tembaga, IKM Alsintan,
Komponen Otomotif dan Kapal berbasis Besi, IKM Kapal dan komponen kapal berbasis
aluminium dan IKM Komponen Otomotif
dan Alat Rumah Tangga berbasis
nikel/stainless steel
3. Expo&pemberian penghargaan terhadap inovasi produk industri skala kecil & menengah

Kegiatan Expo&pemberian penghargaan terhadap inovasi produk industri skala kecil &
menengah melalui partisipasi pameran di dalam dan luar negeri dan pengembangan
Bali Creative Industry Innovation Center (BCIC).

PROGRAM PENDUKUNG DITJEN IKM

1. BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN
INDONESIA (BPIPI)
BPIPI merupakan Balai dibawah struktur Ditjen IKM dengan Fungsi :







Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
Memberikan bantuan konsultasi teknis dan manajemen
Mengembangkan pusat desain persepatuan
Memberikan informasi teknologi dan promosi persepatuan
Memberikan pelayanan pengujian mutu / sertifikasi

PERAN BPIPI dalam sasaran persepatuan nasional :

• Pembenahan pada sisi manajemen, efisiensi proses produksi, mutu dan desain produk
persepatuan nasional melalui 5 (lima) misi utama yaitu, Pelatihan, Konsultasi, R&D, Akses
Pasar, Laboratorium Uji Produk & Sertifikasi
• Meningkatkan kualitas SDM persepatuan nasional melalui program pendidikan dan
pelatihan yang berorientasi pada kebutuan industri
• Pembenahan pada sisi pemasaran dan daya saing industri persepatuan nasional.
• Sebagai pusat pelayanan keprofesian industri persepatuan nasional yang meliputi,
Sertifikasi Profesi Industri dan Sertifikasi & Uji Produk
• Mengembalikan citra industri persepatuan yang pernah berjaya sebagai penyumbang
devisa negara no.3 tahun 1992, penyerapan tenaga kerja.

2. TPL-IKM PROGRAM BEASISWA
• Program

TPL

telah

berjalan selama 8 tahun
mencetak

sebanyak

2.513 orang TPL-IKM
• Sebanyak 1.056 orang
TPL-IKM

telah

selesai

menjalani masa kontrak
kerja

‘* : Selesai Kontrak
‘** : Masa Kontrak
‘*** : Masa Kuliah

NO

ANGKATAN

JUMLAH
(ORG)

PERIODE
KONTRAK KERJA

1

2007*

475

Selesai Kontrak 2012

2

2008*

294

Selesai Kontrak 2013

3

2009*

287

Selesai Kontrak 2014

4

2010**

298

Januari 2014 s/d
Desember2015

5

2011**

295

Januari 2015 s/d
Desember2016

6

2012***

297

Januari 2016 s/d
Desember2017

7

2013***

297

Januari 2017 s/d
Desember2018

8

2014***

270

Januari 2018 s/d
Desember2019

TOTAL

2513

3. STANDARDISASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

RSNI 
RSKKNI
Fasilitasi SNI
Fasilitasi SKKNI
Fasilitasi SVLK
Fasilitasi GMP
Fasilitasi HACCP
Fasilitasi Halal
Fasilitasi ISO
Fasilitasi Barcode
Fasilitasi HKI (Merek, Paten, Cipta, Desain Industri, GI)
Fasilitasi Batik Mark

4. FASILITASI HKI, MEREK DAN KEMASAN
Fasilitasi HKI (Hak Kekayaan Intelektual) Ditjen IKM
No

Pendaftaran HKI

Tahun 
2009

Tahun 
2010

Tahun 
2011

Tahun 
2012

Tahun
2013

Tahun 
2014

1.

Hak Cipta

38

26

23

2

15



2.

Desain Industri

13

3

5

2

3



3. 

Paten

4







1



Fasilitasi Merek dan Kemasan Ditjen IKM
No

Tahun 
2009

Tahun 
2010

Tahun 
2011

Tahun
2012

Tahun 
2013

Tahun 
2014

1.

Merek

381

446

478

444

490

477

2.

Kemasan

381

446

478

444

490

318

5. FASILITASI PEMBIAYAAN IKM MELALUI PROGRAM KUR
Realisasi Penyaluran KUR
2008 – Nov 2014 (Rp juta)
Industri Pengolahan

Total KUR Yang Disalurkan
45.000.000

41.656.948

40.000.000
36.619.448

1.400.000
1.269.077
1.200.000

33.471.374

35.000.000

1.000.000

29.003.120

30.000.000

1.075.582

982.336

783.680
800.000

25.000.000
20.000.000

17.228.633

600.000
405.761

15.000.000

12.624.185
400.000

10.000.000
4.565.130

247.032

146.659

200.000

5.000.000

0

0
2008

2009

2010

2011

2012

Total KUR Yang Disalurkan

2013

Jan ‐
Nov
2014

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Jan ‐
Nov
2014

Industri Pengolahan

6. KERJASAMA PENGEMBANGAN & PENDAMPINGAN PRODUK IKM
‐ Design Development Organization (DDO) Tahun 2003 – 2014
sebanyak 513 Prototype yang dihasilkan
‐ Penumbuhan WUB melalui Kerjasama dengan Lembaga
Pendidikan Keagamaan Tahun 2013‐2014 di 4 Pondok
Pesantren dengan jumlah peserta 70 orang
‐ Kerjasama Pembinaan Industri Lokal Kerjasama dengan JICA
(SMIDEP) :
1. Fase I di 1 Provinsi dengan 4 Komoditi
2. Fase II di 3 Provinsi dengan 4 Komoditi
3. Fase III di 2 Provinsi dengan 2 Komoditi
‐ Kerjasama Pembinaan Pemasaran Produk IKM untuk Export
dengan CBI Belanda sebanyak 24 IKM (Kerajinan Kayu dan
Dekorasi, Metal Engineering dan Food Ingridient)

7. DESA INDUSTRI MANDIRI (DIM)
PENGEMBANGAN INKUBATOR 
WIRAUSAHA IKM BERBASIS 
BIOTEKNOLOGI 
(PUPUK ORGANIK CAIR)

KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN  :



Maksud Kegiatan:
Pengembangan Industri Penghasil Pupuk/Nutrisi
Organik Cair (POC/NOC) Marolis sehingga dapat
memberikan nilai tambah kepada masyarakat, 
pelaku IKM, para petani/peternak sebagai bagian
dari program peningkatan ekonomi kerakyatan
berbasis industri kecil.






Pembentukan Inkubator Wirausaha IKM Berbasis
Bioteknologi
Pelatihan Inkubator Wirausaha IKM Berbasis
Bioteknologi
Pendirian Rumah Produksi Pupuk Organik Cair
Fasilitasi Sarana Produksi Inkubator Wirausaha
IKM Berbasis Bioteknologi
Sosialisasi Pengembangan dan Penggunaan
Produk POC
Kerjasama Penelitian Efektivitas Pupuk Organik
Cair

8. PROGRAM AKSI
BALI CREATIVE INDUSTRY INNOVATION CENTER
(BCIC)
1.
2.
3.

4.
5.

Riset dan Pengembangan Produk, Pengujian, Pengembangan Teknologi,
Pembuatan Purwarupa, Penciptaan nilai tambah, kolaborasi, kerjasama,
dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual
Program pembinaan sertifikasi, Kursus, Pelatihan, Workshop, bimbingan,
Klinik, Magang, pendampingan, dan Studi Banding
Pembangunan Jejaring Kreatif nasional dan Internasional, direktori pelaku
kreatif, keanggotaan organisasi profesi internasional, pengembangan usaha
dan pasar, program promosi, Branding, Pameran, kompetisi, dan virtual
market place,
Pengembangan bisnis dan teknologi dan konten digital, on surface, on
screen, multimedia dan animasi.
Pengembangan inkubasi dan wirausaha kreatif, IKM kreatif, in wall - out wall
atau online : Perencanaan bisnis, Legal formal, pembiayaan, manajemen
operasional, produksi & SDM, pemasaran dan pengembangan usaha

9. SWARNA FESTIVAL

Melestarikan kekayaan
budaya Indonesia melalui
serat dan warna alam
untuk tekstil di Indonesia 
Pelatihan
Warna Alam

Pemetaan
Warna Alam

Kompetisi
disain Tenun
& Serat warna
alam & Batik 
warna alam

Pameran
produk warna
alam

10. FASILITASI PROMOSI DAN PEMASARAN                            
BRANDING PRODUK IKM DI DOHA, QATAR

sarana/wadah promosi dan publikasi produk IKM Indonesia

meningkatkan kemampuan SDM IKM terhadap aspek standar desain, kualitas dan trend 
pasar internasional
menciptakan IKM berdaya saing global melalui peningkatan nilai tambah produk IKM di 
pasar luar negeri khususnya Qatar

memperluas akses pasar luar negeri dan meningkatkan ekspor Indonesia

10. FASILITASI PROMOSI DAN PEMASARAN                            
BRANDING PRODUK IKM DI DOHA, QATAR (LANJUTAN)

Qatar
IKM
• Home furnishing
• Home decor

Kemenperin
‐ Archi
• Kurasi produk
• Pendampingan
desain
• Pengiriman
produk
• Promosi
• Penjualan produk

TERIMA KASIH

• PDB per kapita 
menduduki nomor 2 
tertinggi di dunia
• Jumlah penduduk 2 
juta orang (lokal
hanya 15%)
• Karakteristik: 
konsumtif, brand 
minded
• Mega proyek & 
infrastruktur : hotel, 
apartemen,  mall, 
stadion