Menyimak Keterampilan yang Terabaikan da (1)

Menyimak, Ketrampilan yang Terabaikan dalam Komunikasi
Komunikasi menjadi kebutuhan premier manusia, dimana tanpa komunikasi kehidupan ini tidak
ada artinyanya. Namun, tak jarang manusia dalam berinteraksi seringkali mengalami kesulitan
dalam memahami maksud pesan dari komunikasi yang sudah terjadi. Masalah ini malah
berujung pada kesalahpahaman yang akhirnya komunikasi tidak berjalan efektif.
Bila ditelaah, komunikasi yang efektif tidak hanya menyangkut penyampaian pesan dan saluran
yang digunakan, namun perlu perhatikan pula pada proses penerimaan pesan. Faktor yang
terakhir ini sering terabaikan dalam beberapa studi komunikasi padahal aspek tersebut
mendukung efektivitas komunikasi
Dalam proses penerimaan pesan, komunikan melakukan kegiatan mendengar, mendengarkan
serta menyimak. Ketiga hal tersebut sangat berbeda konteksnya. Mendengar adalah kegiatan
yang dilakukan tanpa sengaja dan tidak ada maksud untuk mencerna makna dari apa yang
didengar. Mendengarkan merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan karena tujuan. Sedangkan
menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap
isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pengirim pesan
melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994:28). Dari ketiga hal tersebut, menyimak lah yang
paling berpeluang menciptakan efektivitas komunikasi.
Tidak sedikit orang beranggapan menyimak sama dengan mendengar dan mendengarkan.
Beberapa orang beranggapan menyimak merupakan aktivitas yang bersifat alamiah sehingga
tidak perlu dipelajari. Menyimak tidak hanya melakukan aktivitas mendengarkan tetapi sebuah

proses memilih dari sekian banyak rangsangan di sekitar komunikan. Menyimak menyangkut
proses dan interpretasi terhadap informasi yang diterima. Bila aktivitas mendengar
memanfaatkan indera telinga, menyimak memanfaatkan banyak aspek yaitu indera, memori,
hingga interpretasi.
Sebagai contoh, saat dosen memberikan materi kepada mahasiswa di kelas. Seorang mahasiswa
memperhatikan materi yang diberikan dosen. Apabila di saat yang sama ia melakukan aktivitas
lain seperti bermain laptop atau hal lain yang mengalihkan perhatiannya, proses penerimaan
pesan bisa tidak tersampaikan. Inilah yang dinamakan proses mendengar. Sedangkan menyimak
terjadi apabila mahasiswa tersebut memfokuskan pada pesan yang akan diterima. Ia
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi makna
yang terkandung sehingga tercipta suatu pemahaman pesan.
Terdapat tahapan-tahapan menyimak dalam suatu proses penerimaan pesan. Pertama, tahap
mendengarkan yaitu proses dimana pesan barulah pada tahap mendengarkan (hearing). Kedua,
tahap memahami dimana setelah mendengarkan pesan yang disampaikan, isi pesan dipahami

(understanding). Ketiga, tahap interpretasi dimana komunikan menafsirkan atau mengaitkan
pesan dengan berbagai konteks, bisa dari pengalaman ataupun memori dalam diri. Keempat,
tahap evaluasi dimana komunikan menerima pesan dengan cara menanggapi isi pesan.
Pentingnya peranan menyimak dalam proses komunikasi bukan hanya mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, tapi juga menjadi suatu seni bergaul atau ketrampilan yang

diperlukan dalam berkomunikasi. Dengan menyimak, dapat melatih kemampuan analisis kita
terhadap suatu pesan, meyakinkan diri dan bahkan meningkatkan kemampuan berbicara.
Begitu banyak peranan menyimak dalam proses komunikasi namun sayangnya dalam ajaran
komunikasi jarang dibahas. Maka dari itu penting untuk memperhatikan proses penerimaan
pesan agar tercipta komunikasi yang efektif.