PENJELASAN TENTANG HUKUM HUMANITER docx

PENJELASAN TENTANG HUKUM HUMANITER

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Humaniter Internasional memiliki cerita singkat namun banyak sekali korbankorban dari perang tersebut. Untuk menghindari penderitaan akibat perang maka baru pada
pertengahan abad ke-19 negara-negara melakukan kesepakatan tentang peraturan-peraturan
internasional dalam suatu konvensi yang mereka setujui sendiri (Lembar Fakta HAM, 1998:
172). Sejak saat itu, perubahan sifat pertikaian bersenjata dan daya merusak persenjataan modern
menyadarkan perlunya banyak perbaiakan dan perluasan hukum humaniter melalui negosiasi–
negosiasi panjang yang membutuhkan kesabaran.
Hukum perang atau yang sering disebut dengan hukum Humaniter internasional, atau
hukum sengketa bersenjata memiliki sejarah yang sama tuanya dengan peradaban manusia, atau
sama tuanya dengan perang itu sendiri. Mochtar Kusumaatmadja mengatakan, bahwa adalah
suatu kenyataan yang menyedihkan bahwa selama 3400 tahun sejarah yang tertulis, umat
manusia hanya mengenal 250 tahun perdamaian. Naluri untuk mempertahankan diri kemudian
membawa keinsyarafan bahwa cara berperang yang tidak mengenal batas itu sangat merugikan
umat manusia, sehingga kemudian mulailah orang mengadakan pembatasan-pembatasan,
menetapkan ketentuan-ketentuan yang mengatur perang antara bangsa bangsa. Selanjutnya
Mochtar Kusumaatmadja juga mengatakan bahwa tidaklah mengherankan apabila perkembangan

hukum internasional modern sebagai suatu sistem hukum yang berdiri sendiri dimulai dengan
tulisantulisan mengenai hukum perang. Dalam sejarahnya hukum humaniter internasional dapat
ditemukan dalam aturan-aturan keagamaan dan kebudayaan di seluruh dunia. Perkembangan
modern dari hukum humaniter baru dimulai pada abad ke-19. Sejak itu, negara-negara telah
setuju untuk menyusun aturan-aturan praktis, yang berdasarkan pengalamanpengalaman pahit
atas peperangan modern. Hukum humaniter itu mewakili suatu keseimbangan antara kebutuhan
kemanusiaan dan kebutuhan militer dari negara-negara. Seiring dengan berkembangnya
komunitas internasional, sejumlah negara di Seluruh dunia telah memberikan sumbangan atas
perkembangan hukum humaniter internasional. Dewasa ini, hukum humaniter internasional
diakui sebagai suatu sistem hukum yang benar-benar universal.

Pada umumnya aturan tentang perang itu termuat dalam aturan tingkah laku, moral dan
agama. Hukum untuk perlindungan bagi kelompok orang tertentu selama sengketa bersenjata
dapat ditelusuri kembali melalui sejarah di hampir semua negara atau peradaban di dunia. Dalam
peradaban bangsa Romawi dikenal konsep perang yang adil (just war). Kelompok orang tertentu
itu meliputi penduduk sipil, anakanak, perempuan, kombatan yang meletakkan senjata dan
tawanan perang.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91

FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (BAPEPAM) DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

5 65 215