Karakteristik Pasien Katarak Senilis di RSUP H. Adam Malik Medan

1

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lensa mata adalah bagian mata yang terdapat di belakang pupil mata, yang
berfungsi sebagai media penglihatan sehingga harus jernih atau transparan dan
memfokuskan agar cahaya jatuh tepat ke retina. Jika terjadi kekeruhan pada lensa
maka akan terganggu proses penglihatan yang disebut katarak. Katarak berasal
dari bahasa Yunani katarrhakies, Inggris cataract, dan Latin cataracta yang
berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan
seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya (Ilyas,2010).
Diperkirakan ada 285 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan di
dunia,dimana 39 juta mengalami kebutaan dan 246 juta memiliki low vision
(WHO,2012). Terlepas dari kemajuan dalam teknik bedah di banyak negara
selama sepuluh tahun terakhir, penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh
dunia adalah katarak (51%), glaukoma (8%), AMD (5%), kebutaan pada anak dan
kornea opacitiy (4%), kesalahan-refraktive-dikoreksi dan trakoma (3%), dan

diabetik retinopathy (1%), idiopatik (21%) (WHO, 2012). Prevalensi katarak di
daerah pedesaan Indonesia adalah yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara, pada
usia 21-29 tahun (1,1%) dan meningkat menjadi 82,8% pada usia di atas 60 tahun
(Husain et al, 2005).
Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat katarak selalu bertambah
210.000 orang per tahun, 16% diantaranya diderita penduduk usia produkif. Salah
satu factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi utama ialah usia. Katarak senilis
terjadi pada usia >50 tahun, dimana pada usia tersebut terjadi banyak kelainan
degeneratif seperti diabetes mellitus (DM) yang dapat menyebabkan komplikasi

Universitas Sumatera Utara

2

pada mata berupa katarak dan retinopati diabetik. Beberapa pendapat
menyatakan bahwa pada keadaan hiperglikemia terdapat penimbunan sorbitol dan
fruktosa di dalam lensa (Ilyas,2010).
Kebutaan yang terjadi akibat katarak akan terus meningkat karena
penderita tidak menyadarinya, daya penglihatan baru terpengaruh setelah katarak
berkembang sekitar 3-5 tahun dan menyadari penyakitnya setelah memasuki

stadium kritis. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai gejala
katarak. Salah satu penyebab tingginya kasus kebutaan yang diakibatkan oleh
katarak karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan mata (Irawan,
2008).
Hingga kini belum ditemukan pengobatan yang dapat memperlambat atau
membalikkan perubahan-perubahan kimiawi yang mendasari pembentukan
katarak (Harper et al, 2010). Katarak tidak dapat dicegah kecuali pada
kebutaannya yaitu dengan tindakan operasi. Operasi katarak merupakan operasi
mata yang sering dilakukan di seluruh dunia, karena merupakan modalitas utama
terapi katarak (Lindfield, 2012).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran karakteristik pasien katarak senilis
di RSUP Haji Adam Malik?”
1.3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis di RSUP Haji
Adam Malik Medan
2. Tujuan khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan umur di RSUP Haji Adam Malik Medan

Universitas Sumatera Utara

3

b. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan jenis kelamin di RSUP Haji Adam Malik Medan
c. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan mata yang terkena katarak di RSUP Haji Adam Malik
Medan
d. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan visus pre-operasi di RSUP Haji Adam Malik Medan
e. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan visus post-operasi di RSUP Haji Adam Malik Medan
f. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan riwayat penyakit terdahulu di RSUP Haji Adam Malik
Medan
g. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis

berdasarkan stadium katarak di RSUP Haji Adam Malik Medan
h. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan kadar gula darah di RSUP Haji Adam Malik Medan
i.

Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak senilis
berdasarkan jenis operasi di RSUP Haji Adam Malik Medan

j.

Untuk mengetahui uji proporsi antara umur dengan stadium katarak
terhadap terjadinya katarak di RSUP Haji Adam Malik Medan

k. Untuk mengetahui uji proporsi antara riwayat Diabetes Melitus (DM)
dengan umur terhadap terjadinya katarak di RSUP Haji Adam Malik
Medan
l.

Untuk mengetahui uji proporsi antara riwayat DM dengan visus postoperasi terhadap terjadinya katarak di RSUP Haji Adam Malik Medan


Universitas Sumatera Utara

4

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
1. Peneliti
Diharapkan

dapat

dijadikan

sebagai

tambahan

pengetahuan

dan


pengalaman serta wawasan ilmiah di bidang penelitian tentang penyakit
katarak
2. Institusi terkait
Mengetahui gambaran karakteristik pasien katarak di RSUP H. Adam
Malik
3. Pembaca atau peneliti lain
Memberikan informasi yang dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya
terutama tentang katarak senilis

Universitas Sumatera Utara