Tinjauan Hukum Tentang Wanprestasi Para Pihak Dalam Perjanjian Penggadaian Barang Pada Perum Pegadaian

TINJAUAN HUKUM TENTANG WANPRESTASI PARA PIHAK
DALAM PERJANJIAN PENGGADAIAN BARANG
PADA PERUM PEGADAIAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Hukum

OLEH
Sarwedy Sianipar
NIM : 070200421
Bagian : Hukum Keperdataan

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
1
Universitas Sumatera Utara


2

TINJAUAN HUKUM TENTANG WANPRESTASI PARA PIHAK
DALAM PERJANJIAN PENGGADAIAN BARANG
PADA PERUM PEGADAIAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Hukum

OLEH
Sarwedy Sianipar
NIM : 070200421
Bagian : Hukum Keperdataan

Pembimbing I


Pembimbing II

Ramli Siregar, SH, M.Hum

Rosnidar Sembiring, SH, M.Hum

NIP. 195303121983031002

NIP. 1966022021991032002

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara

3

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebaik mungkin.
Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat dalam mencapai gelar Sarjana Hukum.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis selalu terbuka untuk menerima saran, masukan maupun kritikan dari
berbagai pihak guna perbaikan dikemudian hari.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1. Bapak Prof.DR.Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof.DR. Suhaidi,SH,MH selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Sulung Hasibuan, SH. MH. DFM, selaku Pembantu Dekan
II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Bapak M. Husni, SH, MH, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Bapak Dr. H. Hasim Purba, SH, M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum
Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Ramli Siregar, SH,M .Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberi petunjuk dan bimbingan bagi penulis.
7. Ibu Rosnidar Sembiring, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang juga
telah memberi petunjuk dan bimbingan sehingga skripsi ini selesai.

Universitas Sumatera Utara

4
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan bagi penulis mulai dari awal hingga skripsi ini selesai.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan skripsi ini akan bermanfaat
bagi para pembaca. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih dan pengharapan
yang tak terbatas. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala budi baiknya.

Medan, Nopember 2012
Penulis,


Sarwedy Sianipar

Universitas Sumatera Utara

5

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR

....................................................................

i

DAFTAR ISI

....................................................................

iii


ABSTRAK

....................................................................

v

PENDAHULUAN ...................................................

1

A. Latar Belakang .....................................................

1

B. Perumusan Masalah .............................................

4

C. Tujuan Penulisan ..................................................


5

D. Manfaat Penulisan .................................................

5

E. Keaslian Penelitian ................................................

6

F. Metode Penelitian .................................................

6

G. Sistematika Penulisan ...........................................

8

BAB I


BAB II

:

:

PEGADAIAN

SEBAGAI

SALAH

SATU

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK .............

11

A. Pengertian Lembaga Keuangan.............................


11

1. Pengertian Bank ................................................

11

2. Bukan Bank .......................................................

23

B. Sejarah Lahirnya Pegadaian ..................................

29

C. Perbedaan Instansi Pegadaian Sebelum dan
Sesudah Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun
1990 Tentang Pengalihan Perusahaan Jawatan
(Perjan) Pegadaian Menjadi Perusahaan Umum
(Perum) Pegadaian ................................................


36

Universitas Sumatera Utara

6
BAB III

:

PERUSAHAAN UMUM

PEGADAIAN DAN

NASABAH ...............................................................

41

A. Pengertian Perusahaan Umum .............................

41


B. Sejarah dan Dasar Hukum Berdirinya Instansi
Pegadaian Menjadi Perusahaan Umum.................

43

C. Hubungan Hukum Antara Perusahaan Umum
Pegadaian dengan Nasabah Dalam Pemberian
Kredit ...................................................................

58

D. Hak dan Kewajiban Perum Pegadaian ..................
E. Hak dan Kewajiban Nasabah ................................
BAB IV

:

69

UPAYA HUKUM PARA PIHAK DALAM HAL
WANPRESTASIPADA PERUSAHAAN UMUM
PEGADAIAN ............................................................
A. Kedudukan

Perusahaan Umum

71

Pegadaian

Ditinjau dari Undang-undang Hukum Perdata .....

71

B. Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai ..................

74

C. Upaya Hukum Para Pihak Dalam Hal Wanprestasi
Dalam Perjanjian Gadai Pada Perusahaan Umum

BAB V

:

Pegadaian ............................................................

80

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................

82

A. Kesimpulan ..........................................................

82

B. Saran ...................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA

....................................................................

85

Universitas Sumatera Utara

7

ABSTRAK

Perusahaan Umum Pegadaian adalah salah satu bentuk perusahaan milik
negara yang bergerak di bidang jasa dalam hal ini pemberian kredit. Kredit yang
diberikan tersebut mempunyai peranan penting dalam membantu masyarakat
memenuhi kebutuhan akan dana mendesak yang bersifat produktif serta berusaha
untuk menghindarkan masyarakat dari jeratan lintah darat dan praktek sejenisnya.
Permasalahan yang dikemukakan adalah mengapa pegadaian disebut
sebagai salah satu Lembaga Keuangan Bukan Bank ; bagaimana hubungan hukum
antara Perusahaan Umum Pegadaian dengan nasabah dalam pemberian kredit,
serta apa hak dan kewajiban kedua belah pihak dan bagaimana upaya hukum yang
harus dilakukan para pihak apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi.
Metode yang dipergunakan adalah melalui library research (studi kepustakaan)
dan field research (studi lapangan).
Kesimpulan yang diperoleh bahwa : Pegadaian terpisah dari lembaga
keuangan yang lazim disebut bank dan turut aktif menyalurkan dana kepada
masyarakat atas dasar hukum gadai. Hubungan hukum antara Perusahaan Umum
Pegadaian dengan nasabah terjadi pada saat kedua belah pihak menandatangani
Surat Bukti Kredit (SBK). Dalam hal ini pemberi gadai berkewajiban
melaksanakan ketentuan dalam perjanjian gadai dan berhak untuk memperoleh
uang sebesar harga taksiran barang jaminan. Sedang Perusahaan Umum
Pegadaian wajib untuk menyerahkan sejumlah uang berdasarkan harga taksiran
barang jaminan, dan berhak memperoleh bunga dari modal tersebut dan
menguasai barang jaminan selama berlangsungnya perjanjian gadai. Apabila
terjadi wanprestasi dari pihak Perum Pegadaian, misalnya barang gadai hilang
atau rusak berat, maka Perum Pegadaian wajib mengganti rugi kepada nasabah
sebesar 125% dari harga taksiran. Sedangkan apabila pihak nasabah yang
melakukan wanprestasi, maka barang gadai tersebut akan dilelang untuk
pelunasan uang pinjaman, dan kelebihan harga barang gadai wajib dikembalikan
kepada nasabah setelah dipotong sejumlah pinjaman bunga dan biaya lelang.
Untuk itu disarankan agar Perum Pegadaian mendirikan cabangnya
sampai ke desa-desa agar terjadi pemerataan pembangunan di bidang ekonomi. Isi
SBK perlu dilengkapi terutama menyangkut tentang hak dan kewajiban para pihak
(antara Perum Pegadaian dengan nasabah). Hal ini bertujuan untuk menjaga
kepastian hukum. Disamping itu sudah seharusnya pihak Perum Pegadaian,
memperbanyak ragam jenis barang gadai yang diterima sebagai jaminan.

Universitas Sumatera Utara