Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2010-2015 (Pada Sektor Kesehatan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berkembang dan masih
terus melaksanakan pembangunan disemua aspek. Pembangunan dapat diartikan
sebagai suatu proses multidemensial yang meliputi perubahan-perubahan struktur
sosial, sikap masyarakat, lembaga-lembaga nasional, sekaligus peningkatan
pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan
(Todaro 2000). Pengertian tersebut memiliki arti bahwa pembangunan merupakan
proses yang berdimensi jamak bukan hanya berfokus pada bidang ekonomi saja
melainkan non ekonomi juga.
Pembangunan nasional merupakan suatu kegiatan pembangunan yang
dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap segala aspek
kehidupan masyarakat dan negara dalam mencapai tujuan nasional seperti yang
tertuang di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kegiatan
pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus dan

berkelanjutan ini

diharapkan semakin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat

secara umum.
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa dipengaruhi oleh
pembangunan yang terjadi di daerah. Dengan demikian, pentingnya sinergi dan
hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam hal ini yaitu

1
Universitas Sumatera Utara

pembangunan daerah harus dilakukan berdasarkan dan mengacu pada
pembangunan nasional.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang diatur dalam UndangUndang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dikatakan bahwa daerah
otonom mendapatkan hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat NKRI.
Daerah otonom yang dimaksud tersebut adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan adanya otonomi daerah tersebut, semakin memberikan peluang
yang besar bagi setiap daerah untuk mengembangkan daerahnya masing-masing.

Dengan demikian pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki daerahnya dengan sebaik-baiknya agar dapat menunjang
peningkatan pembangunan daerah.
Dalam hal melaksanakan pembangunan termasuk pembangunan daerah,
sebelum pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut, diperlukan suatu proses
yang masih harus dilaksanaan agar dapat memaksimalkan sasaran dari kegiatan
pembangunan. Proses tersebut dapat dikatakan memiliki peranan yang cukup
penting, proses yang dimaksud adalah perencanaan. Sebagai tahap awal,
perencanaan menjadi dasar dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan. Perencanaan merupakan suatu proses yang bersinambung yang

2
Universitas Sumatera Utara

mencakup

keputusan-keputusan

atau


pilihan-pilihan

berbagai

alternatif

penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dimasa yang
akan datang Conyers dan Hills dalam Arsyad (2001:19).
Perencanaan pembangunan ini menjadi penting untuk dilakukan agar dapat
menyesuaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan dengan sumber
daya yang tersedia dan alternatif-alternatif lainnya serta kondisi daerah yang
mungkin dibutuhkan dan memiliki pengaruh. Dengan demikian, perencanaan
pembangunan perlu dilakukan secara komprehensif dan mendalam, dilengkapi
dengan data-data yang memadai dan dilaksanakan oleh sumber daya perencana
yang mantap.
Dalam hal pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, Kepala daerah
dan wakil kepala daerah wajib menyusun dan menyelesaikan dokumen
perencanaan pembangunannya. Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun
2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa
perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan pembangunan jangka panjang,

jangka menengah, dan jangka pendek, melalui Undang-Undang tersebut lebih
dikenal dengan:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) memiliki
durasi waktu 20 (dua puluh) tahun dan berisi tentang visi, misi, dan
arah pembangunan daerah.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) memiliki
durasi waktu selama 5 (lima) tahun dan memuat visi, misi, program
kepala daerah, arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan

3
Universitas Sumatera Utara

daerah, kebijakan umum, program SKPD dan Lintas SKPD, program
kewilayahan, serta rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat
indikatif.
3. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD),
memiliki durasi waktu 5 (lima) tahun dan memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, serta kegiatan.
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, dan

rencana kerja, pendanaan, serta prakiraan maju.
5. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), memuat
program dan kegiatan, lokasi kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, pagu indikatif, dan prakiraan maju.
Kota Pematangsiantar merupakan kota terbesar kedua setelah Kota Medan
di Provinsi Sumatera Utara dan sudah merupakan daerah otonom. Sebagai daerah
otonom, Kota Pematangsinatar memilki hak, wewenang, dan kewajiban dalam
mengatur dan mengurus sendiri daerahnya. Salah satu kewenangan tersebut
adalah melaksanakan pembangunan daerah. Kepala daerah dan wakil kepala
daerah selaku pemerintah daerah Kota Pematangsiantar telah menyusun,
menetapkan, dan melaksanakan rencana pembangunan daerah, khusunya RPJMD
untuk periode 2010-2015. RPJMD Kota Pematangsiantar tahun 2010-2015
ditetapkan untuk memberikan arah serta menjadi acuan bagi seluruh komponen
pembangunan baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dengan tujuan
mewujudkan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disepakati bersama

4
Universitas Sumatera Utara

sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh para subjek pembangunan bersifat

sinergis dan koordinatif. Melalui pelaksaan RPJMD ini akan terlihat sejauhmana
kredibilitas kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
Dalam dokumen RPJMD Kota Pematangsiantar tahun 2010-2015
ditetapkan empat sektor prioritas yang menjadi fokus utama pembangunannya,
diantaranya sektor kesehatan, sektor pendidikan, sektor perindustrian dan
perdagangan, serta sektor infrastruktur. Melalui hasil observasi yang peneliti
lakukan dilapangan, sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang cukup
menarik untuk diteliti lebih mendalam lagi mengenai capaian dari pelaksanaannya
dalam periode 2010-2015.
Untuk mengetahui capaian-capaian sesuai dengan rencana yang telah
disusun dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Pematangsiantar khusunya dalam sektor kesehatan, maka perlu dilakukan
evaluasi. Sejalan dengan hal tersebut, dalam Peraturan Pemerintah No.8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah diatur mengenai evaluasi rencana pembangunan.
Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 Peraturan Pemerintah No.8
Tahun 2008 meliputi evaluasi terhadap: (a) Kebijakan perencanaan pembangunan
daerah, (b) Pelaksanaan rencana pembangunan daerah, (c) Hasil rencana
pembangunan daerah dan untuk lebij jelas diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri No.54 Tahun 2010.

Dalam Subarsono (2005:123-124) memberikan beberapa argumen
pentingnya evaluasi, antara lain:

5
Universitas Sumatera Utara

1. Utuk mengetahui tingkat efektivitas suatu kebijakan, yakni seberapa
jauh kebijakan mencapai tujuan.
2. Mengetahui apakah suatu kebijakan berhasil atau gagal dengan
memperhatikan tingkat efektivitasnya.
3. Memenuhi aspek akuntabilitas publik, hal ini dipahami sebagai bentuk
pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.
4. Menunjukkan kepada stakeholder menfaat suatu kebijakan, hal ini
bertujuan agar stakeholder dapat mengetahui secara pasti manfaat dari
kebijakan.
5. Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, hal ini dapat dipahami
bahwa evaluasi memberikan masukan bagi proses pengambilan
kebijakan yang selanjutnya.
Maka dengan demikian perlu juga dilakukan evaluasi terhadap hasil dari
implementasi Rencana Pembangunan Menegah Daerah kota Pematangsiantar

untuk periode 2010 sampai dengan 2015 khususnya dalam sektor kesehatan.
Melalui kegiatan ini dapat diketahui apa saja capaian-capaian atau programprogram apa saja yang telah berhasil diwujudkan sesuai dengan isi dokumen
Rencana Pembangunan Menengah Daerah Kota Pematangsiantar, programprogram apa saja yang belum berhasil diwujudkan dan penyebab-penyebab
kegagalan belum tercapainya program tersebut serta kendala-kendala yang
dihadapi dalam mencapi hasil yang telah ditetapkan, serta dampaknya sehingga
nantinya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan khususnya untuk penyusunan
dokumen perencanaan yang selanjutnya.

6
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih mendalam, oleh karena itu, peneliti mengangkat judul penelitian
“EVALUASI

RENCANA

PEMBANGUNAN

JANGKA


MENENGAH

DAERAH (RPJMD) KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010-2015
(Sektor Kesehatan).”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun rumusan
masalah

dalam

penelitian

ini,

yaitu

bagaimana


pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2010-2015
khusunya dalam sektor kesehatan?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2010-2015
khususnya dalam sektor kesehatan.

1.4 Fokus Penelitian
Agar penelitian ini tidak terlalu melebar dan luas, maka peneliti menfokuskan
pada bidang/sektor kesehatan yang merupakan salah satu dari keempat sektor


7
Universitas Sumatera Utara

prioritas pembangunan yang ditetapkan di dalam dokumen RPJMD Kota
Pematangsiantar Tahun 2010-2015.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara subjektif penulis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
wawasan penulis mengenai pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2010-2015 dan melatih
kemampuan penulis dalam pembuatan karya ilmiah.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
ilmiah dan menjadi sumber referensi dalam ilmu kebijakan publik.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pemerintah daerah Kota Pematangsiantar khusunya Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah dan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD)
dan Dinas Kesehatan dalam melaksanakan perencanaan pembangunan
daerah Kota.

8
Universitas Sumatera Utara

1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, fokus penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.

BAB II

: KERANGKA TEORI
Bab ini memuat tentang konsep pembangunan, perencanaan
pembangunan daerah, kebijakan publik, evaluasi kebijakan publik,
defenisi konsep, dan defenisi operasional.

BAB III

: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV

: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi
penelitian yaitu Badan Penerencanaan dan Pembangunan Daerah
Kota Pematangsiantar dan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar.

BAB V

: PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan
yang akan dianalisis pada bab selanjutnya.

9
Universitas Sumatera Utara

BAB VI

: ANALISIS DATA
Bab ini membahas tentang analisa data yang telah diperoleh selama
proses penelitian.

BAB VII

: PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh atas hasil
penelitian yang telah dilakukan.

10
Universitas Sumatera Utara