Analisis Peran Perbankan Dalam Menggerakan Sektor Ekonomi Unggulan di Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2014, mengalami penurunan dari
tahun 2013, perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara di pengaruhi oleh
banyak faktor. Mulai dari tingginya BI rate, perlambatan ekspor, penyerapan
belanja yang belum maksimal, hingga tingginya inflasi di tahun 2013. Ekspor
Sumatera Utara masih tergolong rendah karena negara tujuan ekspor pertumbuhan
ekonominya masih mengalami perlambatan.
Berdasarkan data BPS Sumatera Utara dalam rilisnya, perekonomian
Sumatera Utara tahun 2014 tumbuh 5,23 persen, melambat dibanding tahun-tahun
sebelumnya.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara
(persen)
Tahun
2009
2010
2011
2012

2013
2014

Sumatera Utara
5.07
6.42
6.66
6.45
6.08
5.23

Sumber : BPS sumut yang diolah

Pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2014 masih di topang oleh empat
kategori sektor ekonomi yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Pertanian)
Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan

1
Universitas Sumatera Utara


Sepeda Motor (PBE), dan Konstruksi.
Menurut

keterangan

KADIN

(Kamar

Dagang

Indonesia)

(WWW.Kadin.Indonesia.or.id)
Provinsi Sumatera Utara memiliki komoditi unggulan di sektor pertanian
dan jasa. Untuk sektor pertanian komoditi unggulannya meliputi sub sektor
tanaman perkebunan dengan komoditi kelapa sawit, karet dan markisa, sub sektor
tanaman bahan makanan dengan komoditi jagung, sub sektor peternakan dengan
komoditi kerbau sungai, sub sektor perikanan meliputi budidaya tambak udang
dan perikanan tangkap. sementara komoditi penunjang dari sektor pertanian

adalah sub sektor perikanan dengan komoditi meliputi budidaya laut, budidaya
kolam dan budidaya tambak, sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi
kakao dan kopi. Untuk sektor jasa komoditi yang diunggulkan adalah bidang
pariwisata, dengan wisata alam yang terkenal Danau Toba dan Pulau Samosir
Perlambatan ekonomi Sumatera Utara disebabkan oleh penurunan tiga
kategori utama selain kategori Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor (PBE), diantaranya kategori Pertanian pada tahun 2014
menurun dari 4,71 persen menjadi 4,37 persen. Menurunnya kategori Pertanian
disebabkan oleh mulai masuknya masa tanam bahan makanan (tabama), serta
menurunnya kinerja tanaman perkebunan seiring dengan masih tertekannya harga
komoditas baik di pasar domestik maupun pasar international. Sementara itu,
kategori Pengolahan turun dari 4,84 persen menjadi 2,97 persen, penurunan
kinerja kategori ini juga disebabkan oleh masih tertekannya harga CPO dan harga
karet di pasar international dan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia, dan

2
Universitas Sumatera Utara

melambatnya ekonomi tiongkok dan jepang sebagai salah satu negara tujuan
ekspor utama. Kategori Kontruksi juga mengalami penurunan kinerja dari 7,66

persen menjadi 6,79 persen, yang disebabkan oleh kondisi yang searah dengan
perlambatan investasi pada sisi penggunaan.
Tabel 1.2
Pertumbuhan Sektor Ekonomi Sumatera Utara dari Sisi Penawaran
(persen)
No

Sektor

1

Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik,Gas dan Air bersih
Kontruksi
PBE
Pengankutan,Pergudangan
dan Komunikasi

Keuangan,Persewaan dan
Jasa Perusahaan
Jasa Lainya

2
3
4
5
6
7
8
9

2009
4,60

2010
4,99

Tahun

2011 2012
4,32
5,38

2013
4,01

2014
4,70

1,43

6,31

6,28

11,95

26,0


5,33

2,66
5,68
6,54
5,07

4,37
6,03
7,87
6,57

3,80
5,52
6,03
8,38

1,95
5,85
7,23

7,91

1,19
6,74
6,50
5,57

3,49
10,89
11,16
6,94

7,29

9,18

8,84

10,01


9,81

10,22

6,40

6,52

10,99

10,21

6,93

9,54

4,73

5,83


6,78

6,97

5,80

6,22

Sumber : BI sumut yang diolah

Sektor Pertanian merupakan kategori dengan pangsa tertinggi yang
mencapai 25 persen dari PDRB Sumatera Utara, dan sumbangan penyaluran
kredit terbesar di Sumatera Utara, penyaluran kredit pada kategori pertanian pada
tahun 2014 hanya mencapai 20,3 persen dari total kedit yang disalurkan, bahkan
pertumbuhan penyaluran kredit pada kategori Pertanian melambat dari 20,03
persen, pada tahun 2013 menjadi 13,49 persen pada tahun 2014.
Sektor Industri Pengolahan memiliki pangsa 20 persen, terbesar kedua
setelah kategori pertanian, dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit pada tahun
2014 juga mengalami perlambatan dari awal tahun yaitu 3,60 persen, melambat


3
Universitas Sumatera Utara

dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 21,90 persen. Turunnya
penyaluran kredit ini disebabkan oleh faktor resiko yang tercermin dari NPL yang
tercatat 2,04 persen pada tahun 2013 menjadi 2,21 persen di tahun 2014 seiring
dengan perlambatan kinerja kategori industri Pengolahan.
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor (PBE) dengan pangsa 18 persen dari total PDRB Sumatera Utara, dan
mengalami pertumbuhan yang signifikan dari 5,57 persen menjadi 6,94 persen,
meskipun meningkat pertumbuhan kategori ini tertahan oleh penyaluran kredit
dari 27,67 persen tahun 2014 menjadi 15,04 persen. Perlambatan ini di iringi
dengan peningkatan suku bunga dari 12,93 persen menjadi 13,07 persen, sebagai
akibat menigkatnya profil resiko yang tercermin dari NPL dari 2,79 persen pada
tahun 2013 menjadi 3,23 persen.
Sektor Kontruksi adalah kategori dengan pangsa terbesar keempat dari
PDRB Sumatera Utara yaitu 12 persen, dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit
kepada sektor Kontruksi juga mengalami perlambatan dari 29,39 persen menjadi
5,46 persen, sementara itu dari tingkat suku bunga, kategori Kontruksi mengalami
peningkatan 12,62 persen tahun 2013 menjadi 13,66 persen, peningkatan ini
disebabkan oleh NPL dari 6,75 persen menjadi 8,18 persen pada tahun 2014.
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak
dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling
mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor
moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan
penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancamya kegiatan perekonomian di

4
Universitas Sumatera Utara

sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa,
mengingat kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari
adanya penggunaan uang. Penghubung antara sektor riil dengan sektor moneter
dihubimgkan oleh tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah
investasi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga semakin tinggi tingkat
Investasi atau dengan perkataan lain hubungan antara tingkat bunga dengan
investasi berhubungan terbalik.
Jelasnya peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah
satu yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan
nasional dan regional. Dilihat dari kondisi dari masing-masing sektor ekonomi
tersebut sehingga dapat diketahui bagaimana peran perbankan terhadap sektor
ekonomi agar bisa maju dan berkembang. Peran itu di wujudkan dalam fungsi
utamanya sebagai lembaga intermediasi dan institusi perantara antara debitur dan
kreditur. Dengan demikian pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk
menunjang kegiatanya dapat terpenuhi dan kemudian berputarnya roda
perekonomian. Perlu diketahui bahwa peranan perbankan dalam perekonomian
tidak hanya sebagai lembaga penghimpun dana atau penyalur dana dalam bentuk
kredit, namun juga telah menjalankan dan melancarkan proses transaksi ekonomi
dan bisnis dan pembayaran bagi masyarakat, serta berperan dalam berbagai fungsi
yang sangat bermanfaat bagi seluruh pelaku ekonomi yang ada di Sumatera Utara.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah kredit yang disalurkan oleh
Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Dairi untuk tahun 2013

5
Universitas Sumatera Utara

berjumlah Rp. 24.635.070.162,00 dan untuk tahun 2014 sampai bulan November
jumlah kredit mikro yang disalurkan Rp. 34.923.482.265,00. Pada umumnya
tingkat pengembalian kredit UMKM masuk kategori kredit lancar dengan tingkat
NPL untuk tahun 2013 sebesar 0,004 persen dan untuk tahun 2014 NPL sebesar
0,003 persen. Penyaluran kredit kecil/menengah juga mengalami perkembangan
yaitu untuk tahun 2013 berjumlah Rp. 366.816.447 sedangkan untuk tahun 2014
sampai dengan bulan November 2014 jumlah kredit yang disalurkan Rp.
12.582.828.720,00. Terkait dengan potensi komoditi dan jenis usaha unggulan
yang menjadi basis ekonomi masyarakat, maka penyaluran Kredit Modal Kerja
(KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK) guna meningkatkan
peran perbankan dalam peningkatan dan pengembangan aktifitas ekonomi
masyarakat dapat diarahkan pada sektor/ subsector potensial tersebut agar dapat
mensupport perkembangan ekonomi di Sumatera Utara.
Meskipun telah demikian beragam fungsinya dalam perekonomian
Sumatera Utara sejak beberapa tahun terakhir ini, kritik tetap banyak disampaikan
berbagai pihak terhadap peran sektor perbankan. Diantaranya, dianggap bahwa
masih kurang optimal dan terarahnya perbankan dalam menjalankan kegiatan
bisnis mereka, terutama jika dikaitkan dengan perkembangan penyaluran kredit
sesuai dengan berbagai jenis kebutuhan aktivitas perekonomian masyarakat.
Namun demikian, seharusnya perlu disadari bahwa permasalahan tersebut
seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab perbankan saja, tapi juga harus
menjadi tanggung jawab berbagai pihak. Diantaranya, pihak pengguna kredit
sendiri terutama para pengusaha yang belum optimal menunjukan kapasitasnya

6
Universitas Sumatera Utara

untuk berupaya meningkatkan kemampuan usahanya sehingga dapat menjadi
target bisnis perbankan.
Dalam kaitan dengan penjelasan diatas maka menarik dan dirasa penting
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Peran Perbankan Dalam
Menggerakkan Sektor Ekonomi Unggulan di Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidenifikasi beberapa
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja sektor ekonomi unggulan di Sumatera Utara ?
2. Bagaimana peran perbankan dalam menggerakan sektor ekonomi
unggulan di Sumatera Utara ?
3. Bagaimana dana yang diberikan perbankan apakah sesuai untuk kegiatan
ekonomi di sektor ekonomi unggulan Sumatera Utara ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui lebih jelas sektor ekonomi unggulan di Sumatera
Utara.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran perbankan dalam menggerakan
sektor ekonomi unggulan di Sumatera Utara.

7
Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan studi dan tambahan bagi mahasiswa/mahasiswi Fakultas
Ekonomi terutama Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin
melakukan penelitian selanjutnya.
2. Hasil dari kegiatan penelitian ini sebagai penambah pengetahuan maupun
wawasan penulis dan sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian
menyangkut topik yang sama.
3. Serta sebagai pelengkap dan menambah pengetahuan maupun wawasan
penulis khususnya dibidang ekonomi pembangunan.

8
Universitas Sumatera Utara