TELANTIK Tegas Lantang berbasis Teknolog

NEW MODEL INNOVATION LEARNING TELANTIK
(Tegas, Lantang, berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi)
EDUCATION FOR ADULTS
Oleh
Setyo Hartanto, S.Pd. M.Kom.
WIDYAISWARA LPPKS INDONESIA
Dasar metode/model pembelajaran TELANTIK pada firman Tuhan tersebut dalam kitab suci Al
Qur’an Surat Al Mujaadilah ayat 11; “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.

Tegas bukanlah kekerasan dan kekerasan bukanlah ketegasan, ketegasan adalah sikap yang pasti
dalam memutuskan segala sesuatu, hanya ada 2 pilihan jawabannya adalah ya atau tidak, berarti tidak ada
jawaban yang meragukan bagi siswa (peserta belajar). Pada model/metode pembelajaran ini pengajar
menegaskan makna tujuan pembelajaran dan membawa peserta pembelajaran mengikuti skenario
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya agar menjadi proses pembelajaran yang lebih bermakna.

Lan

tang mengandung maksud ucapan atau suara (audio) semua warga belajar dan pengajar dapat

mudah dimengerti maksudnya dan atau ucapan/suara yang sedang berinteraksi antara pemelajar dan
pengajar sangat jelas terdengar bahkan membuat perhatian seluruh warga peserta belajar sehingga perhatian
dan konsentrasi penuh pada skenario pembelajaran yang sedang berlangsung.

TIK

Berbasis
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) terkandung maksud bahwa proses
pembelajaran sejak persiapan, selama proses pembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran dipastikan
melakukan pemanfaatan TIK guna menunjang upaya peningkatan kualitas pembelajaran tersebut.
Perpaduan tegas, lantang dan berbasis TIK menjadi akronim TELANTIK sebagai manifestasi
seluruh warga belajar menunjukan adanya kesungguhan dari semua aspek dan komponen pembelajaran serta
menunjukkan manifestasi tentang skenario pembelajaran yang benar-benar telah disiapkan terlebih dahulu,
sehingga harapan mencapai mastery learning (pembelajaran tuntas) tercapai.
Pendidikan Orang Dewasa (POD) memiliki lingkup yang sangat luas, hampir setiap strata sosial
memerlukan pendidikan orang dewasa, demikian juga para birokrat, para pemimpin, para eksekutif, para
guru, para administrator sekolah formal maupun nonformal, serta mereka yang menjabat sebagai direktur,
sekretaris, editor, staf, dsb.
Pembuatan inovasi baru ini sebagai salah satu ide dan kreatifitas penulis atas keprihatinannya
terhadap penerapan model-model pembelajaran untuk POD yang berlaku masih perlu ditingkatkan dalam

membuat perubahan pola pikir (mindset) secara lebih signifikan terhadap tujuan pembelajaran, bahkan setiap
metode, model pembelajaran serta pendekatan dalam pembelajaran orang dewasa hampir sangat tidak
menarik jika tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta warga belajar serta “tidak lebih bersifat
menghibur” (ini sangat bertentangan dengan tujuan penanaman mindset). Sebagai bukti dengan semakin
maraknya program – program diklat bagi orang dewasa untuk mengubah pola pikir akan tetapi belum
berhasil di lapangan. Contoh; program diklat guru-guru dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di
kelas bahkan sampai dengan pemberian tunjangan fungsional maupun tunjangan sertifikasi, serta insentifinsentif tiap-tiap kegiatan di sekolah, akan tetapi masih juga belum menampakkan hasil yang drastis dalam
mengubah pola pikir guru-guru sewaktu mengajar di kelas
Mengingat pendidikan bagi orang dewasa mutlak diperlukan serta pendidikan merupakan proses
belajar sepanjang hayat, maka belajar tidak hanya melalui pengalihan pengetahuan dari pengajar, tetapi
belajar juga perlu dari pengalaman hidup. Para tokoh pendidikan telah mengakui adanya konsep belajar
sepanjang hayat. Artinya bahwa pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dari satu bentuk ke
bentuk lain melalui kehidupan. Untuk itu POD harus dapat mengakomodasi kebutuhan individu pada tingkat
yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangan individu. Pendidikan secara integral merupakan
bagian dari kehidupan manusia dan dilaksanakan pada seluruh institusi dari suatu masyarakat. Konsep
belajar sepanjang hayat mengharuskan restrukturisasi desain pembelajaran, yaitu tentang implikasi sistem
pendidikan secara revolusioner melalui POD.

Dengan demikian tujuan utama model pembelajaran TELANTIK untuk POD yaitu dapat mengubah
mindset peserta belajar (pendidikan orang dewasa) ke arah pencapaian tujuan mastery learning.

([email protected]) 085642572211.