MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (1)

BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar belakang
Siklus
operasional

pengeluaran
pemrosesan

adalah
data

rangkaian

terkait

kegiatan

yang


pembelian serta pembayaran barang dan jasa.

bisnis

berhubungan

dan

dengan

Pada bab ini, siklus

pengeluaran lebih berfokus pada perolehan bahan baku mentah, barang
jadi, pasokan dan jasa, serta mebahas dua jenis khusus lainnya dari
pengeluaran akuisisi aktiva tetap dan juga jasa tenaga kerja.
Di dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi utama adalah
dengan pemasok barang (vendor). Di dalam organisasi, informasi
mengalir ke siklus pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi,
pengendalian persediaan, dan berbagai departemen tentang kebutuhan
untuk membeli barang dan bahan baku. Begitu barang dan bahan baku

tiba, pemberitahuan penerimaannya mengalir kembali ke sumber-sumber
tersebut dari siklus pengeluaran. Data mengenai biaya juga mengalir dari
siklus pengeluaran ke buku besar dan ke fungsi pelaporan untuk
dimasukkan

ke

dalam

laporan

keuangan

serta

berbagai

laporan

manajemen lainnya.

Tujuan

utama

dalam

siklus

pengeluaran

adalah

untuk

meminimalkan biaya total memperoleh dam memelihara persediaan,
perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk
berfungsi.

Sebagai


tambahan,

pihak

manajemen

harus

mampu

mengawasi dan mengevaluasi efisiensi serta efektivitas proses siklus
pengeluaran, yang membutuhkan kemudian akses ke data terinci
mengenai sumber daya yang di gunakan dalam siklus pengeluaran,
kegiatan yang mempengaruhi sumber daya tersebut, serta pelaku yang
terlibat dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya, agar dapat berguna dan

relevan untuk pengambilan keputusan, data harus akurat, andal, dan
tepat waktu.


1

Pada bab ini juga, kita mempelajari tiga fungsi dasar SIA dalam siklus
pengeluaran ; memperoleh dan memproses data mengenai berbagai
aktivitas bisnis, menyimpan dan mengatur data untuk mendukung
pengembilan keputusan, serta menyediakan fungsi pengendalian untuk
memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber daya organisasi
1.2. Tujuan
Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya baik
dalam

jangka

pendek

maupun

dalam


jangka

panjang,

pemimpin

perusahaan dalam hal ini juga pemilik perusahaan merasakan masih
adanya kekurangan-kekurangan terhadap struktur pengawasan intern
yang berkaitan dengan siklus pengawasan baik yang menyangkut
pendapatan maupun pengeluaran, sehingga informasi mengenai adanya
kebocoran-kebocoran diketahui setelah berjalan sekian lama atau dengan
kata lain informasi tentang kebocoran-kebocoran dalam perusahaan
terlambat diketahui.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siklus
pengeluaran dalam sebuah perusahaan. Siklus pengeluaran ini sendiri
berfungsi untuk mengonversi kas perusahaan ke materi fisik dari sumber
daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Kebanyakan
entitas bisnis beroperasi dengan cara kredit dan tidak membayar sumber
daya hingga saat memperolehnya. Waktu jeda antara berbagai kegiatan
ini memisahkan proses perolehan kedalam dua tahap:



Tahap fisik, melibatkan pemerolehan sumber daya, dan



Tahap financial, melibatkan pengeluaran kas.

Untuk kemudahan, dua tahap ini diperlakukan sebagai transaksi yang
terpisah dan yang diproses melalui subsistem yang terpisah. Tujuan audit
penggajian dan kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang
mempengruhi siklus itu. Akun yang terkait dengan siklus ini adalah
sebagai berikut
1. Kas di Bank
2. Gaji, Upah, Bonus dan Komisi yang masih harus dibayar
2

3. Pemotongan pajak penghasilan dan potongan lainnya
4. Beban gaji nyang masih harus dibayar
5. Biaya tenaga kerja langsung

6. Biaya pajak daftar gaji

BAB II
ISI

Pengertian Siklus Pengeluaran (Menurut Marshall B Roomney):
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran
adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara
persediaan,

perlengkapan,

dan

berbagai

layanan


yang

dibutuhkan

organisasi untuk berfungsi.
Tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran:
 Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas
bisnis
 Menyimpan
dan mengatur data untuk mendukung pengambilan
Tenaga Kerja
keputusan
Pelangga
Bahan Baku
 Menyediakan
fungsi pengendalian untuk memastikan
keandalan
data dan penjagaan atas sumber daya organisasi

n


Barang Jadi

Pabrik

Kas

Siklus
Pengeluaran
Subsistem
Pembelian/Utang
Pengeluaran Kas
Penggajian
Aktiva Tetap

Siklus Konversi

Siklus Pendapatan

Subsistem


Subsistem

Perencanaan dan
pengendalian
produksi
Akuntansi Biaya

Pemrosesan pesanan
penjualan
Penerimaan kas

Barang
Jadi

3
Kas

2.1. Sistem Pemrosesan Pembelian

Diagram arus data menurut james Hall tersebut merupakan gambaran
umum berbagai aktivitas terkait yang membentuk sistem pemrosesan
pembelian yang mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk
menambah

persediaan

kembali

melalui

observasi

catatan

persediaan. Tingkat persediaan turun karena penjualan langsung ke
pelanggan (aktivitas siklus pendapatan) atau transfer ke proses
manufaktur

(aktivitas

siklus

konversi).

Informasi

kebutuhan

persediaan dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan , memilih
memasok dan membuat pesanan pembelian. Informasi tersebut
dikirimkan ke pemasok dan proses utang usaha.

4

3. Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang
persediaan dari pemasok. Barang yang diterima akan diperiksa
kualitas dan jumlahnya serta dikirim ke toko atau gudang.
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan

untuk

memperbaiki catatan persediaan.
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok. Utang usaha
akan

merekonsilliasinya

dengan

informasi

lain

yang

telah

dikumpulkan untuk transaksi tersebut dan ccatatan kewajiban
membayar

di

perdagangan
dilakukan

masa

dengan

paling

tidak

mendatang,
pemasok.
hari

tergantung

Biasanya,

terakhir

yang

dari

syarat

pembayaran

akan

disyaratkan

untuk

mendapatkan keuntungan penuh dari bunga yang dihasilkan dan
diskon yang ditawarkan.
6. Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha
(kenaikan total dalam kewajiban) dan pengendali persediaan
(kenaikan total dalam persediaan). Informasi ini direkonsiliasi
akurasinya dan dicatat ke akun utang usaha serta akun pengendali
persediaan.
2.2. Sistem Manual

Menurut James Hall, terdapat 6 departemen yang terlibat dalam sistem
pembelian manual, yaitu:
5

1. Pengendali persediaan
Departemen ini mengurangi

persediaan

perusahaan

dengan

mentransfer bahan baku ke dalam proses produksi (siklus konversi)
dan

menjual

barang

jasi

ke

pelanggan

(siklus

pendapatan).

Pengendali persediaan mengawasi dan mencatat tingkat persediaan
barang jadi, ketika saatnya pemesanan ulang staf administrasi akan
membuat

permintaan

pembelian.

Satu

salinan

permintaan

pembelian akan dikirim ke departemen pembelian, dan satu salinan
lainnya dikirim ke utang usaha dan disimpan di ke dalam file tunda
utang usaha. Staf administrasi pengendali persediaan menyimpan
salinan terakhir tersebut dalam file permintaan pembelian terbuka
(file open purchase requisition).
2. Departemen persediaan
Bertugas untuk menerima permintaan pembelian, menyortirnya
berdasarkan nama pemasok jika perlu, dan membuat pesanan
pembelian(purchase

order-PO).

Ketika

perusahaan

membuat

pesanan pembelian maka PO dibuat menjadi beberapa salinan. Satu
salinan PO dikirimkan ke pengendali persediaan yang selanjutnya
disimpan

bersama

permintaan

pembelian

terbuka.

salinan

berikutnya dikirim ke utang usaha untuk disimpan dalam file utang
usaha tunda. Satu salina (salinan kosong) dikirim ke bagian
penerimaan, tempat file itu akan disimpan hingga saat persediaan
tiba. Dua dari salinan PO tersebut akan dikirim ke pemasok. Staf
administrasi bagian pembelian akan menyimpan salinan terakhir
bersama

dengan

permintaan

pembelian

dalam

pembelian terbuka (open purchase order file).
3. Bagian Penerimaan
Pada saat perusahaan mengalami waktu

file

tunggu

pesanan

antara

memasukkan pesanan dengan menerima persediaan, berbagai
salinan PO berada di file sementara di berbagai departemen
sehingga

tidak

ada

kegiatan

ekonomi

yang

terjadi

sampai

perusahaan menerima persediaan, oleh karena itu tidak ada
kewajiban finansial yang timbul.
 Penerimaan persediaan : barang yang tiba dari pemasok di
rekonsiliasi dengan salinan kosong PO. Salinan kosong (blind

6

copy) tidak berisi informasi jumlah atau harga produk yang
diterima, tujuannya adalah untuk memaksa staf administrasi
bagian penerimaan menghiting dan memeriksa persediaan


dalam mengisi laporan penerimaan.
Pembuatan laporan penerimaan : setelah melengkapi jumlah
fisik dan menyelesaikan pemeriksaan, staf administrasi bagian
penerimaan membuat laporan penerimaan yang menyatakan
jumlah dan kondisi persediaan tersebut.

4. Bagian utang usaha
Pada proses di departemen ini perusahaan mungkin tidak memiliki
informasi finansialo yang dibutuhkan untuk mencatat transaksitransaksinya.

Dokumen

formal

yang

menyediakan

informasi

tersebut adalah faktur pemasok (supplier’s invoice). Jika perusahaan
belum menerima faktur, perusahaan akan menunda pencatatan
kewajiban hingga faktur tiba.
5. Bagian buku besar
Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang
usaha dan sebuah ringkasan akun dari bagian pengendalian
persediaan. Staf admministrasi bagian buku besar mencatat dari
voucher jurnal ke akun pengendali persediaan dan utang usaha
serta merekonsiliasi akun pengendali persediaan serta ringkasan
buku

pembantu

persediaan.

Tahap

pembelian

dalam

siklus

pengeluaran selesai.

2.3. Sistem Pengeluaran Kas

7

Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban
yang timbul dari sistem pembelian. Dengan tujuan untuk memastikan
bahwa kreditor yang valid menerima jumlah terutang yang benar ketika
kewajiban jatuh tempo.
seperti yang dilihat fari diagram arus data diatas sistem ini terdiri atas 3
proses, yaitu:
1. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai
dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran
kas untuk melakukan pembayaran.
2. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para
pemasok. salinan dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke
bagian utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar,
dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan
kewajiban tersebut.
3. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang
usaha mengirim informasi ringkasan ke buku besar. Informasi

8

tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta
utang usaha.
2.4. sistem manual pengeluaran kas

1. Bagian utang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf
administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang
terbuka atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang
jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya
(permintaan, pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan,
dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.
2. Bagian pengeluaran kas
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher
dan meninjau berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan
akurasi administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi
tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah
uangnya, nomor voucher, serta data lain yang terkait dalam daftar
cek yang juga disebut jurnal pengeluaran kas.
3. Bagian buku besar
9

Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal
pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka
dalam voucher menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban
perusahaan dan akun kas sebagai akibat dari pembayaran ke
pemasok. staf administrasi bagian buku besar mencatat ke akun
pengendali utang usahadan akun kas dalam buku besar serta
merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan iktisar buku
pembantu

utang

usaha.

Pekerjaan

ini

mengakhiri

prosedur

pengeluaran kas.

2.5. Poin Penting Dalam Siklus Pengeluaran
Pengendalian internal utama dalam siklus pengeluaran berdasarkan prosedur
pengendalian yang dispesifikasikan dalam SAS 78, yaitu:

AKTIVITAS
PENGENDALIA

SISTEM PEMROSESAN

SSISTEM PENGELUARAN

PEMBELIAN

KAS

N
Otorisasi

Pengendalian persediaan

Bagian

utang

usaha

mengotorisasi

Transaksi

pembayaran
persediaan Pisahkan
bagian

Pengendalian
dipisahkan
Pemisahan

pembelian

Pekerjaan

penyimpanan

dari

bagian besar

buku

pembantu

utang

dan usaha, pengeluaran kas,
persediaa. dan buku besar.

Buku besar utang usaha
Supervisi

Catatan
Akuntansi

Akses

terpisah dari buku besar
Bagian penerimaan
Buku
pembantu
utang File voucher utang, buku
usaha,

buku

permintaan
file

pesanan

besar,

file pembantu

pemmbelian, jurnal

utang

usaha,

pengeluaran

kas,

pembelian, akun kas di buku besar.

file laporan penerimaan.
Keamanan
fisik
aktiva. Keamanan yang memadai
Batasi

akses

hanya

ke atas kas. Batasi akses ke

10

catatan akuntansi di atas
Bagian

independen

catatan

akuntansi diatas.
dengan Peninjauan
akhir

utang

merekonsiliasi
Verifikasi

berbagai

berbagai bagian pengeluaran kas.

dokumen sumber sebelum Rekonsiliasi
mencatat
Bagian

oleh

keseluruhan

kewajiban. oleh bagian buku besar.
buku

merekonsiliasi

besar Rekonsiliasi bank secara
akurasi berkala oleh kontroler.

umum proses tersebut.

2.6. Otomatisasi Prosedur
Teknologi
Pemrosesan Batch

Pembelian

dengan

Menggunakan

Tahap 1
 Bagian Pemrosesan Data
Proses pembelian dimulai dalam bagian pemrosesan data, dengan
dijalankannya fungsi pengendalian persediaan. Ketika persediaan
berkurang karena penjualan ke pelanggan atau penggunaan dalam
produksi, sistem akan menentukan apakah barang yang di dalam

file buku besar pembantu persediaan (inventory subsidiary file)
telah jatuh ke dalam titik pemesanan ulangnya. Jika demikian, maka
akan dibuat catatan dalam file permintaan terbuka. tiap catatan
dalam file permintaan terbuka menentukan barang persediaan yang
berbeda yang akan diisi kembali. Informasi yang dibutuhkan untuk
membuat catatan permintaan dipilih dari catatan buku pembantu
persediaan yang kemudian akan ditandai “sedang dipesan” untuk
mencegah barang tersebut dipesan kembali sebelum barang
datang. Pada akhir kerja, sistem akan menyortir berbagai file
permintaan

terbuka

berdasarkan

nomor

pemasok

dan

mengonsolidasikan beberapa barang dari pemasok yang sama ke
satu permintaan. Kemudian, informasi surat-menyurat pemasok
akan ditarik dari file pemasok yang valid (valid vendor file) untuk
membuat dokumen permintaan pembelian. Salinan dari berbagai
11

dokumen ini masuk ke prosedur manual dalam bagian pembelian
dan utang usaha.
 Bagian pembelian
Setelah

menerima

permintaan

pembelian,

bagian

pembelian

membuat pesanan pembelian yang terdiri atas lima bagian.
Berbagai salinan itu dikirim ke pemasok, bagian utang usaha,
bagian penerimaan, pemrosesan data, dan untuk file bagian
pembelian

sendiri.

Tahapan

otorisasi

dan

pemesanan

dikonsolidasikan dan dilakukan oleh sistem komputer. Dokumen
permintaan pembelian tidak ada gunanya dalam sistem ini dan tidak
dibuat. Tetapi, catatan permintaan mungkin masih ada dalam
cakram atau pita magnetis sebagai jejak audit.
Tahap 2
 Bagian pemrosesan data
Pesanan pembelian digunakan untuk membuat catatan pesanan
pembelian terbuka dan untuk mentrasfer catatan yang terkat dalam
file permintaan pembelian ke file permintaan pembelian tertutup.
 Bagian Penerimaan
Ketika barang diterima dari pemasok, staf administrasi beagian
penerimaan membuat laporan penerimaan. Salinanannya akan
dikirim ke bagian pembelian, utang usaha, dan pemrosesan data.
Tahap 3
 Bagian pemrosesan data
Bagian pemrosesan data menjalankan pekerjaan secara batch yang
akan

memperbarui

berdasarkan
“sedeang

laporan

dipesan”

file

buku

besar

penerimaan
dari

catatan

dan

pembantu

persediaan

menyingkirkan

persediaan.

Sistem

tanda
akan

menghitung total batch penerimaan persediaan untuk prosedur

12

memperbarui buku besar dan kemudian menutup catatan yang
terkait dalam file pesanan pembelian terbuka ke file pesanan
pembelian tertutup.
 Bagian utang usaha
Staf administrasi akan merekonsiliasi faktur dari pemasok dengan
berbagai dokumen pendukung yang sebelumnya dimasukkan ke
dalam file tunda utang usaha. Kemudian membuat voucher,
menyimpannya dalam file voucher terbuka, dan mengirimkan
salinan voucher ke bagian pemrosesan data.
Tahap 4
Program batch akan memvalidasi berbagai catatan voucher (atau ke file
buku besar pembantu utang usaha), serta membuat total batch untuk
dicatat ke akun pengendali utang usaha dalam buku besar.

2.7. Pemrosesan Penggajian
Pemrosesan gaji pada kenyataanya merupakan sistem pembelian kasus
khusus. Cek gaji dapat diproses melalui sistem utang usaha dan
pengeluaran kas reguler. Karena alasan kepraktisan, pendekatan ini
memiliki sejumlah kekurangan, antara lain :
1. Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang
diterapkan untuk semua pemasok. Akan tetapi, prosedur penggajian
sangat berbeda antar karyawan. Misalnya, prosedur yang berbeda
digunkan untuk karyawan yang dibayar perjam, karyawan tetap,
karyawan borongan, dan karyawan komisi. Selain itu proses
penggajian

memerlukan

prosedur

akuntansi

khusus

untuk

pemotongan gaji dan pemotongan pajak.
2. Penulisan cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus.
Penipuan pembayaran gaji lebih mudah ditutupi ketika cek gaji
dikombinasikan dengan cek untuk kegiatan dagang.
13

3. Prosedur pengeluaran umum didesain untuk memgakomondasi arus
transaksi yang relatif lancar. Perusahaan bisnis secara konstan
membeli persediaan dan mengeluarkan kas untuk para pemasok.
Umumnya,

perusahaan

mendisain

sistem

untuk

menghadapi

kegiatan transaksi ditingkat normal. Kegiatan pengajian tidak
bersifat berkelanjutan.
Diagram Arus Data Untuk Penggajian

Diagram diatas merupakan diagram arus data yang menggambarkan
tugas



tugas

umum

dari

sistem

penggajian

dalam

perusahaan

manufaktur. Inti dari proses ini adalah sebagai berikut
1. Otorisasi penggajian dan perincian transaksi dimasukkan ke proses
pengajian dari dua sumber yang berbeda yaitu personalia dan
produksi.
2. Proses penggajian merekonsiliasi informasi ini, menghitung gaji, dan
mendistribusikan cek pembayaran ke karyawan.

14

3. Akuntansi biaya menerima informasi yang berkaitan dengan waktu
yang digunakan untuk setiap pekerjaan dari produksi.
4. Departemen
penggajian

utang
dari

usaha

departemen

menerima

informasi

penggajian

dan

rangkuman

mengotorisasi

departeman pengeluaran kas untuk menyetor satu cek, sejumlah
total gaji, dalam akun bank khusus dimana gaji akan di ambil.
5. Proses buku besar umum merekonsiliasi informasi rangkuman dari
bagian akuntansi biaya, utang, dan pengeluaran kas.
2.8. Sistem Penggajian Manual
Diagram Sistem Penggajian Manual

15

Tugas- tugas utama bagian prosedur diatas dalam konteks sistem manual
yaitu :
1. Personalia
Departemen

personalia

menyiapkan

dan

menyerahkan

kedepartemen penggajian berbagai formulir kegiatan personalia.
Dokumen tersebut mengidentifikasi para karyawan yang di otarisasi
untuk

menerima

cek

pembayaran

dan

digunakan

untuk

menunjukkan perubahan dalam tingkat gaji perjam, pemotongan,
dan klasifikasi pekerjaan.

2. Produksi
Karyawan produksi menyiapakan dua jenis kartu catatan waktu
kerja yaitu kartu kerja dan kartu waktu. Mereka memasukkan kartu
tersebut pada saat makan siang dan pada akhir pada waktu jam
kerja.

Kartu

ini

merupakan

catatan

formal

untuk

kehadiran

karyawan setiap hari.
3. Akuntansi Biaya
Departemen akuntasi biaya menggunakan kartu pekerjaan untuk
mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP sebagai tenaga
kerja langsung atau overhead. Pembebanan ini dirangkum dalam
rangkuman distribusi tenaga kerja dan diterusakan ke departemen
buku besar umum.
4. Penggajian
Departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data
pemotongan gaji dari departemen personalia dan data jam kerja
dari departemen produksi. Staff administrasi di departemen ini
melakukan pekerjaan sebagai berikut:

16

a.

Menyiapakan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran
bruto, pemotongan, pembayaran lembur dan pembayaran
bersih.

b.

Memasukkan informasi di atas ke catatan pengajian karyawan.

c.

Menyiapkan cek gaji untuk karyawan

d.

Mengirim cek gaji kepengeluaran kas dan salinan daftar gaji
ke utang

e.

Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan personalia dan
salinan daftar gaji.

5. Departemen Utang
Staf administarasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji
dan menyiapan dua salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah
gaji tersebut. Satu salinan, bersama dengan daftar gaji, dikirim
kepengeluaran kas.

Salinan lainnya dikirim kedepartemen buku

besar umum.
6. Pengeluaran Kas
Menejer dibagian pengeluaran kas menerima cek – cek penggajian,
memeriksannya

dan

kemudian

menandatanganinnya

lalu

mengirimnya kepusat pembayaran untuk didistribusikan kepada
para pegawai.

2.9. Pengendalian Penggajian
1. Otorisasi Transaksi
Dokumen ini penting untuk mencegah penipuan penggajian dengan
mengidentifikasi karyawan yang diotorisasi. Bentuk penipuan yang
umum dilakukan adalah menyerahkan kartu waktu karyawan yang
tidak lagi bekerja diperusahaan.
2. Pemisahan Tugas

17

Departemen personalian menberikan informasi tarif pembayaran
kebagian pembayaran untuk karyawan yang dibayar peram. Kisaran
tarif pembayaran dapat didasarkan pada pengalama, klasifikasi
pekerjaan, senioritas dan kelebihan lainnya. Jika informasi ini
disediakan langsung oleh departemen produksi, karyawan dapat
megubah informasi dan melakukan penipuan.

3. Supervisi
Wilayah lain yang berresiko adalah penjagaan waktu kadang –
kadang karyawan memasukkan kartu untuk karyawan lain yang
terlmbat atau absen. Supervisor harus mengamati proses ini dan
merekonsiliasikan kartu waktu dengan kehadiran aktual.
4. Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen – dokumen berikut:
a. Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas keluar
b. Informasi jurnal, yang berasal dari rangkuman distribusi tenaga
kerja dan daftar tenaga gaji.
c. Akun buku besar pembantu, yang berisi catatan karyawan dan
berbagai akun pengeluaran.
d. Akun buku besar umum berisi pengendalian penggajian, kas dan
akun dana gaji.
5. Pengendalian Akses
Aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga
kerja dan kas. Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang
tidak benar kecatatan akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat
memalsukan jumlah tenaga kerja melalui kartu waktu sehingga
dapat menggelapkan uang kas.

18

6. Verifikasi Independen
Berikut ini adalah contoh-contoh pengendalian verifikasi independen
dalam sistem penggajian :
a. verifikasi jam kerja
b. pengurus pembayaran
c. utang usaha
d. buku besar umum
2.10. Sistem Penggajian Berbasis Komputer
1. Otomatisasi Sistem Penggajian Menggunakan Pemrosesan Batch
Karena sistem penggajian tidak sering dilakukan ( mingguan dan
bulanan ), sistem ini sering kali tidak cocok dengan pemrosesan
Batch dan file berurutan. Departemen pemrosesan data menerima
formulir kegiatan personalia, kartu pekerjaan, kartu waktu, yang
dikonversi ke file digital. Program komputer batch melakukan
pencatatan dengan terperinci, penulisan cek dan fungsi buku besar
umum.
2. Merekayasa Ulang Sistem Penggajian
Pemrosesan gai sering kali disatukan dalam sistem manajemen
sumber daya manusia (MSDM) . Sistem MSDM menangkap dan
memproses sejumlah besar data yang berkaitan dengan personalia,
termasuk tunjangan karyawan, perencanaan tenaga kerja, realisasi
tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan personalia dan
juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses real-time ke file
personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung dan
untuk perubahan catatan dalam status karyawan pada saat terjadi.
Sistem ini berbeda dari sistem otomatisasi sederhana dalam hal-hal
berikut :
a. Departemen operasi mengirim transaksi ke pemrosesan data
melalui terminal

19

b. File akses langsung digunakan untuk penyimpanan data
c. Banyak proses sekarang dilakukan secara real-time.

2.11. Sistem Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah properti, pabrik, dan peralaan yang digunakan dalam
operasi bisnis. Item-item ini relative permanent dan seringkali secara
kolektif mencerminkan investasi keuangan terbesar perusahaan. Contoh
dari aktiva tetap adalah tanah, gedung, perabotan, mesin dan kendaraan
bermotor. Tujuan spesifik dari aktiva tetap adalah :
1. memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai
dengan persetujuan dan prosedur manajemen formal.
2. mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi,
biaya, deskripsi, dan lokasi fisik aktiva di dalam organisasi.
3. mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktivaaktiva yang dapat disusutkan sesuai dengan metode-metode yang
wajar.
4. menyediakan

informasi

bagi

pihak

manajemen

yang

dapat

membantu merencanakan investasi aktiva tetap dimasa yang akan
dateng
5. mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar.
Logika Sistem Aktiva

20



Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva biasanya dimulai dari manajer departemen (pengguna)
yang melihat kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru.
Prosedur otorisasi dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini
akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Setelah permintaan
disetujui dan pemasok dipilih, departemen penerimaan mengirim
aktiva tersebut ke pengguna/manajer yang bersangkutan



Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan aktiva melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar
pembantu aktiva ketika aktiva tersebut (tidak termasuk tanah)
menyusut sepanjang waktu pemakaiannya.



Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir umur ekonominya atau ketika
manajemen memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus
dihapus dari buku besar pembantu aktiva tetap. Seperti transaksi
lainnya,

penghapusan

aktiva

memerlukan

persetujuan

menurut

prosedur yang berlaku. Pilihan penghapusan aktiva adalah menjual,
membongkar,

menyumbangkan,

atau

menghentikan

penggunaan
21

aktiva tersebut. Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan
disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva
tetap untuk mengotorisasi penghapusannya dari buku besar.

2.12. Mengendalikan Sistem Aktiva Tetap
1.

Pengendalian Otorisasi
Setiap transaksi harus dimulai dengan permintaan tertulis dari
pengguna atau departemen. Dalam hal barang-barang yang bernilai
tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang mengevaluasi
keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.

2.

Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan,
aktiva

ini

rentan

terhadap

pencurian

dan

penyalahgunaan,

dibandingkan dengan persediaan yang aman disimpan dalam gudang.
Oleh karena tu, supervisi manajemen merupakan elemen yang penting
dalam keamanan fisik aktiva tetap. Para supervisor harus memastikan
bahwa

aktiva

tetap

yang

digunakan

sesuai

dengan

kebijakan

perusahaan dan praktik bisnis.
3.

Pengendalian Verifikasi Independen
Secara berkala, auditor intrnal harus memeriksa akuisisi aktiva dan
prosedur

persetujuan untuk

menentukan kelayakan faktor yang

digunakan dalam analisis, termasuk umur ekonomi aktiva, biaya
keuangan, penghematan biaya yang ditawarkan karena membeli aktiva
tersebut, tarif diskon yang digunakan, dan metode penganggaran
modal yang digunakan dalam analisis.

Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dapat diterapkan yaitu
:
Menurut Roomney:

22

Proses/aktivitas
Pesan barang

Ancaman
1. Mencegah
kehabisan dan/atau
kelebihan
persediaan
2. Meminta barang
yang tidak
dibutuhkan

Catatan persedian perpetual
yang akurat, persetujuan
permintaan pembelian.

3. Membeli dengan
harga yang
dinaikan

Meminta penawaran
kompetitif, gunakan pemasok
yang disetujui , persetujuan
pesanan pembelian,
pengendalian anggaran

4. Membeli barang
berkualitas rendah

Terima dan simpan
barang

Gunakan vendor yang
disetujui, persetujuan
pesanan pembelian, awasi
kinerja vendor, pengendalian
anggaran

5. Membeli dari
pemasok yang
tidak diotorisasi

Persetujuan pesanan
pembelian, batasi akses ke
file utama pemasok

6. Komisi (kickback)

Kebijakan, mintalah pegawai
bagian pembelianuntuk
mengungkapkan kepentingan
finansial dengan pemasok,
audit vendor
Minta bagian penerimaan
menverivikasikan keberadaan
pesanan pembelian yang
valid

7. Menerima barang
yang tidak dipesan
8. Membuat kesalahan
dalam
penghitungan

9. Mencuri persediaan

Setujui dan bayar
vaktur dan vendor

Pprosedur pengendalian yang
dapat diterapkan
Sistem pengendalian
persediaan, catatan persedian
perpetual, teknologi kode
geratis, penghitungan
persediaan secara periodik.

10.gagal menangkap
kesalahandalam
faktur dari vendor

Gunakan teknologi kode
geratis, dokumentasikan kerja
pegawai, insentif untuk
penghitungan yang akurat
Pengendalianakses fisik,
penghitungan periodik
persedian dan rekonsiliasi
perhitungan fisik dengan
catatan, dokumentasikan
semua kiriman p[ersediaan
Periksa kembali akturasi
faktur, pelatihan bagi
pegawai bagian utang usaha,
gunakan ERS

11.membayar barang

23

yang tidak diterima

12.gagal
memanfaatkan
diskon pembelian
yang tersedia

Penyimpanan file yang tepat,
anggaran arus kas

13.membayar faktur
yang sama dua kali

Hanya membayar faktur yang
didukung oleh budel voucher
asli, pembatalan bundel
voucher saat pembayaran,
gunakan ERS, kendalikan
akses ke file utama pemasok

14.kesalahan
mencatat dan
memasukan data
dalam utang usaha

Pengendalian edit berbagai
entri data dan pemrosesan

15.menyalahgunakan,
kas, cek, atau EFT

Pengwndalian
umum

Hanya membayar faktur yang
didukung oleh laporan
penerimaan asli, gunakan
ERS, pengendalian anggaran

16.kehilangan data

Batasi akses ke cek kosong,
mesin penandatangan cek,
dan terminal kiriman EFT,
pemisahan tuga antara
bagian utang usaha dan kasir,
rekonsiliasi rekening bank
oleh orang yang independen
dari proses pengeluaran kas,
alat perlindungan cek
termasuk positive pay, tinjau
ulang secara teratu untuk
transaksi EFT
Buat cadangan dan rencana
pemulihan dari bencana,
pengendal;ian akses fisik dan
logis

17.kinerja kurang baik
Pembuatan dan peninjauan
ulang secara periodik laporan
kerja yang memadai

24