KAK Pengkajian Penetapan Status Mutu Air Sungai Lintas Kabupaten Kota

KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK)
Pengkajian Penetapan Status Mutu
Air Sungai Lintas Kabupaten/Kota

SEKSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2017
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

0

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi sumber daya air yang berlimpah. Hal
ini ditandai dengan jumlah sumber daya air yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat
yaitu 606 sungai besar dan kecil, 27 sungai lintas provinsi, 54 sungai lintas
kabupaten/kota serta 498 sungai besar dan kecil (sungai dalam wilayah administrasi

kabupaten/kota), 6 (enam) danau yaitu Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau
Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang dan Danau Tandikek serta 242 embung dan
telaga.
Air sebagai komponen sumberdaya alam yang sangat penting maka harus
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa
penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan.
Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas
maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna menunjang
pembangunan yang berkelanjutan. Di satu pihak, usaha dan atau kegiatan manusia
memerlukan air yang berdaya guna, tetapi di lain pihak berpotensi menimbulkan
dampak negatif, antara lain berupa pencemaran yang dapat mengancam ketersediaan
air, daya guna, daya dukung, daya tampung, dan produktivitasnya. Agar air dapat
bermanfaat secara lestari dan pembangunan dapat berkelanjutan, maka dalam
pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air.
Dampak negatif pencemaran air mempunyai nilai (biaya) ekonomik, di samping
nilai ekologik, dan sosial budaya. Upaya pemulihan kondisi air yang tercemar,
bagaimanapun juga akan memerlukan biaya yang mungkin lebih besar bila

dibandingkan dengan nilai kemanfaatan finansial dari kegiatan yang menyebabkan
pencemarannya. Demikian pula bila kondisi air yang terscemar dibiarkan (tanpa upaya
pemulihan), mengingat air yang tercemar akan menimbulkan biaya untuk
menanggulangi akibat dan atau dampak negatif yang ditimbulkan.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

1

Salah satu upaya untuk mengetahui kualitas air sungai dapat dikatakan baik dan
masih dapat menampung beban limbah, bisa dilakukan netralisasi oleh sungai itu
sendiri yaitu dengan melakukan perhitungan status mutu air sungai sebagaimana yang
diamanatkan Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian Pencemaran
Air dan Pengelolaan Kualitas Air pada pasal 14 dan 20. Adapun sasaran sungai yaitu
sungai lintas kabupaten/kota yang pada tahun 2017 ini ditetapkan Sungai Batang
Masang Gadang yang merupakan salah satu sungai yang telah ditetapkan klasifikasi air
sungai yang mengacu kepada PP 82 Tahun 2001.
Ke depan, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi acuan bagi kabupaten/kota
khususnya yang dilalui Sungai Batang Masang Gadang dan kabupaten/kota lainnya
dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya

pencemaran/kerusakan yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan.
1.2. Dasar Hukum
1.

Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swantantra
Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang- Undang jo Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979;

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 tentang Daya
Tampung Beban Pencemaran Air;

9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penentuan Status Mutu Air;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

2

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2014;
11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 14 Tahun 2012 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 10 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
13. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 5 Tahun 2008 tentang Kriteria Mutu Air
Sungai Provinsi Sumatera Barat;
14. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 75 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
15. DPA SKPD Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2017;


1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran
a. Maksud
Kegiatan Pengkajian Penetapan Status Mutu Air Sungai Lintas Kabupaten/Kota
dimaksudkan untuk mendapatkan data kualitas air sungai dalam rangka Penetapan
Status Mutu Air Batang Masang Gadang.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

 Menghasilkan rekomendasi teknis dalam rangka Penetapan Status Mutu Air
Sungai Batang Masang Gadang sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Status Mutu
Air;

 Finalisasi Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penetapan Status Mutu
Air Sungai Batang Lampasi, Batang Sinamar dan Batang Mangor.

c. Sasaran

 Adanya acuan pemantauan Sungai Batang Masang Gadang bagi Kabupaten

Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.

 Adanya acuan teknis pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
sungai di Provinsi Sumatera Barat.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

3

BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN

2.1. Lingkup Kewenangan
Penetapan Status Mutu Air Sungai Batang Masang Gadang merupakan kewenangan dari
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan amanat PP 82 Tahun 2001 bahwa
sungai yang aliran sungainya melintasi 2 atau lebih kabupaten/kota, maka kewenangan
pengendalian dan pengelolaan kualitas airnya menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi.
2.2. Lingkup Obyek Kegiatan
a. Kegiatan Penetapan Status Mutu Sungai Batang Masang Gadang

Sungai Batang Masang Gadang melalui 4 (empat) wilayah administrasi, yakni :
 Kabupaten Pasaman

 Kabupaten Pasaman Barat

 Kabupaten Agam

 Kota Bukittinggi

b. Kegiatan Finalisasi Peraturan Gubernur Sumatera Barat
Draft Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penetapan Status mutu Air
Sungai Batang Lampasi, Batang Sinamar dan Batang Mangor direncanakan selesai
pada tahun 2017.

2.3. Lingkup Kegiatan
a. Kegiatan Pemantauan

 Inventarisasi data yang dibutuhkan, antara lain :
 Temperatur Udara


 Elevasi dan koordinat titik sampling
 Lebar dan panjang sungai

 Rincian aliran sungai yang masuk dan keluar sungai utama
 Sumber pencemar sungai, dll

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

4

 Pengambilan sampel air
Pengambilan sampel meliputi :

 Air sungai utama mewakili daerah hulu, rentang dan hilir sungai.

 Analisisi data sekunder dan data primer (hasil analisa laboratorium).
Pengambilan sampel merupakan pengumpulan data primer yang lebih lanjut
akan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kondisi kualitas sungai
dengan parameter uji meliputi :
* Parameter Fisika

- Suhu
- TDS

* Parameter Kimia
- pH
- DO

- TSS
- DHL
* Parameter Mikrobiologi
- Fecal Coliform
- Total Coliform

 Penyusunan Laporan

- BOD5
- COD
- NO3
- NO2
- Klorida (Cl2)

- PO4
- NH3
- H2S
- Fe
- Zn
- Fenol
- CN
- Minyak dan Lemak
- Detergen (MBAS)

b. Finalisasi Draft Pergub tentang Penetapan Status Mutu Sungai
Sungai Batang Lampasi, Batang Sinamar dan Batang Mangor.

2.4. Lingkup Pengolahan Data
Pengolahan data primer berupa hasil analisis laboratorium, sedangkan data sekunder
berupa data yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan seperti data kependudukan,
penggunaan lahan sepanjang DAS Sungai Batang Masang Gadang serta data-data
pendukung lainnya.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017


5

BAB III
METODOLOGI DAN PELAKSANAAN

3.1. Metodologi
1. Metodologi Kegiatan
Metodologi kegiatan dilaksanakan didasari atas :
a. Metodologi Pemantauan dan Pengumpulan Data


Pengumpulan Data primer
-

Pengambilan Sampel kualitas air permukaan (sungai) sesuai dengan
SNI 6989.57 : 2008



Pengumpulan Data sekunder
- Inventarisasi sumber-sumber pencemar yang terindikasi mencemari
Sungai Batang Masang Gadang.
- Wawancara pada saat melakukan pemantauan/pengumpulan data
sekunder.

b. Metodologi Analisis Laboratorium
Analisa kualitas air sungai mengacu kepada Standar Nasional Indonesia,
diantaranya :
No
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Parameter Uji
Parameter Fisika
Suhu
TDS
TSS
DHL
Parameter Kimia
pH
DO
BOD5
COD
NO3
NO2
NH3-N
H2S
Fe
Zn
Fenol

Metoda

SNI yang digunakan

Gravimetri
Gravimetri

SNI 06.6989.27.2005
SNI 06.6989.3.2004

pH meter
Yodumetri

SNI 06.6989.11.2004
SNI 06.6989.14.2004

titrimetri

SNI 06.6989.2.2004

Spektrofotometri
Spektrofotometer

SNI 06.6989.9.2004
SNI 06.6989.30.2005

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

6

No
12.
13.
14.
15.
16.
C.

Parameter Uji

CN
Klorida
PO4
Minyak dan Lemak
Detergen (MBAS)
Parameter
Mikrobiologi
1. Fecal Coliform
2. Total Coliform

Metoda

SNI yang digunakan

Agrentometri

SNI 06.6989.19.2004
SNI 06.6989.31-2005
SNI 06.6989.10.2004

c. Metodologi Pengolahan Data

 Metode yang digunakan dalam melakukan pengolahan data status mutu air
adalah metoda Indeks Pencemaran yang mengacu kepada Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penetapan Status Mutu Air.

3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan
- Penyusunan Prosedur Operasional (PO) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
kegiatan .
- Rapat koordinasi dengan instansi teknis terkait dan tim yang akan turun ke
lapangan.
- Pengumpulan data-data sekunder dengan mempelajari dokumen yang ada,
hasil evaluasi pengawasan lapangan yang telah dilakukan sebelumnya serta
data-data yang berasal dari instansi teknis terkait, penetapan titik sampling dan
parameter uji serta frekuensi sampling.
- Menyiapkan kelengkapan administrasi dan kuisioner lapangan.
- Memberikan informasi dan masukan-masukan bagi Tim yang akan turun ke
lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
- Pengamatan dan pemantauan langsung ke lapangan yang meliputi
pemanfaatan lahan sempadan, tipologi kehidupan sosial, dan kebudayaan
sehari-hari.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

7

- Wawancara dengan pihak masyarakat sekitar sempadan sungai serta tokoh
masyarakat/walinagari/kecamatan/instansi

teknis

serta

Pemerintah

Kabupaten/Kota terkait.
- Pengambilan sampel yang mewakili kondisi musim kemarau dan musim hujan
serta mewakili masa transisi antara musim kemarau dan musim penghujan.
- Analisis sampel air sungai di laboratorium.
- Pengelolaan data primer dan sekunder.
- Finalisasi Draft Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penetapan Status
Mutu Air Sungai Batang Lampasi, Batang Sinamar dan Batang Mangor.

3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan cara :
-

Mengolah data kualitas air sungai dengan metode Indeks Pencemaran.

-

Mengevaluasi dan menganalisis interpretasi data-data.

-

Menghimpun permasalahan-permasalahan yang ditemui di lapangan dikaitkan
dengan data-data sekunder yang ada.

3.3. ANGGOTA TIM TEKNIS KEGIATAN
Keanggotaan Tim dalam mendukung pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa instansi
terkait yaitu :
a. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.
b. Instansi teknis terkait provinsi.
c. Instansi Lingkungan Hidup 4 (empat) Kabupaten/Kota : Kabupaten Pasaman,
Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi.
d. Unsur Laboratorium.
e. Unsur PSLH.
f.

Unsur lain yang dianggap relevan/perlu

3.4. WAKTU PELAKSANAAN
a. Persiapan pelaksanaan kegiatan
Persiapan pelaksanaan kegiatan :

 Pembuatan Petunjuk Operasional (PO) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta
SK Tim : Bulan Januari 2017.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

8

 Rapat koordinasi dalam rangka pelaksanaan survey awal untuk menentukan
Titik lokasi pengambilan sampel : Januari 2017
b. Pelaksanaan kegiatan

 Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan Bulan Januari s/d November 2017, dengan
rincian pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Survei awal :
-

Batang Masang Gadang: Bulan Januari 2017

-

Tahap I : Bulan Februari - Maret 2017

-

Tahap II : Bulan Mei - Juni 2017

-

Tahap III : Bulan Agustus - September 2017

 Pengambilan Sampel :

c. Penyusunan laporan akhir hasil kegiatan : Desember 2017

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

9

BAB IV
RENCANA PEMBIAYAAN

4.1.

Rencana Biaya Kegiatan
Jumlah dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Pengkajian Penetapan Status Mutu
Air Sungai Lintas Kabupaten/Kota adalah Rp. 110.000.000,00,- dengan rincian biaya
sebagai berikut :
a. Belanja Alat Tulis Kantor

: Rp

2.384.000,-

b. Belanja Bahan Bakar Minyak

: Rp

2.214.500,-

c. Belanja Jasa Laboratorium

: Rp

19.260.000,-

d. Belanja Penggandaan

: Rp

1.725.500,-

e. Belanja Makan dan Minum

: Rp

7.800.000,-

: Rp

37.800.000,-

: Rp

16.316.000,-

: Rp

22.500.000,-

f.

Belanja Perjalanan Dinas

 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

g. Belanja Vakasi/verifikasi

Total

: Rp 110.000.000,-

7.1. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini dibebankan kepada DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2017, pada kegiatan Pengkajian Penetapan Status Mutu Air
Sungai Lintas Kabupaten/Kota.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

10

BAB V
OUTPUT

5.1. OUTPUT KEGIATAN
Laporan Penetapan Status Mutu Sungai Batang Masang Gadang.

5.2. HASIL
Ditetapkannya Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penetapan Status mutu
Sungai Batang Lampasi, Batang Sinamar, dan Batang Mangor serta Laporan Penetapan
Status Mutu Sungai Batang Masang Gadang.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

11

BAB VI
PENUTUP

Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengkajian Penetapan Status
Mutu Air Sungai Lintas Kabupaten/Kota ini disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan.

Disetujui dan disyahkan
Tanggal Januari 2017

Padang,

Januari 2017

Kabid Pengendalian Pencemaran,
Kerusakan
Lingkungan
dan
Pentaatan Hukum Lingkungan
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SUMATERA BARAT
Ir. SITI AISYAH, M.Si
Pembina Tk. I
NIP. 19670928 199203 2 002
Drs. ASRIZAL ASNAN,MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19570803 198503 1 005

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017

12