Analisis Pengaruh Right Issue terhadapAbnormal Return Saham dan Likuiditas Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keberadaan pasar modal di suatu negara sangat penting dikarenakan pasar
modal merupakan salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu negara.
Dengan adanya pasar modal maka pihak investor dapat memilih alternatif
investasi sesuai preferensi mereka. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010:3). Menurut Strong
(2009:241), pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries)
yang menghubungkan pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana. Perusahaan yang pertama kali untuk memperoleh dana dari masyarakat
harus menerbitkan dan menjual saham di pasar perdana disebut dengan istilah
initial public offering (IPO) ataugo public. Perusahaan yang telah go public yang
membutuhkan sumber dana tambahan dapat melakukan penawaran terbatas.
Penawaran terbatas ini disebut dengan right issue.
Right issue merupakan hak yang diberikan bagi pemegang saham lama
untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten, dengan harga tertentu.
Dengan adanya right issue, investor berharap perusahaan yang menerbitkan right
issue memiliki prospek kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor pada
perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk membantu mereka memantau
kemajuan perusahaan. (Brealy, et al., 2008:71). Right issue dapat memiliki nilai
jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di
1
Universitas Sumatera Utara
pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan abnormal return saham,
likuiditas saham atau karakteristik pasar lainnya.
Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah modal.
Hampir sama dengan saat perusahaan menawarkan sahamnya untuk pertama kali,
namun right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek
atau sudah go public.
Tabel 1.1
Jumlah Emiten yang Melakukan Right Issue Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2014
Tahun
2012
2013
2014
Total
Emiten yang Melakukan Right
Issue
21
30
22
73
Nilai Emisi
(dalam Rupiah)
68.665.437.794
81.780.071.851
159.843.717.675
310.289.227.320
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa aksi korporasi right issue
yang dilakukan emiten pada tahun 2012 terdapat 21 (dua puluh satu) emiten
dengan nilai emisi sebesar Rp 68.665.437.794 dan mengalami peningkatan jumlah
emiten yang melakukan right issue pada tahun 2013 menjadi sebanyak 30 (tiga
puluh) emiten dan diikuti dengan peningkatan nilai emisi menjadi sebesar Rp
81.780.071.851. Peningkatan ini disebabkan karena right issue merupakan salah
satu cara memperoleh dana dengan mudah yang dilakukan oleh emiten dengan
mengeluarkan saham baru tanpa mengurangi proporsi kepemilikan pemegang
saham lama. Namun, pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah emiten yang
melakukan right issue yakni terdapat 22 (dua puluh dua) emiten, tetapi terdapat
peningkatan nilai emisi menjadi sebesar Rp 159.843.717.675. Kemungkinan
terjadinya penurunan jumlah emiten yang melakukan right issue disebabkan oleh
2
Universitas Sumatera Utara
terdapat anggapan bahwa pengumuman right issue memberi informasi kepada
publik bahwa perusahaan sedang mengalami kesulitan dalam keuangan (Fahmi,
2014:174). Nilai emisi kumulatif yang diperoleh melalui right issue sejak tahun
2012 hingga tahun 2014 mencapai Rp 310.289.227.320 atau jauh melebihi nilai
emisi yang diperoleh dalam penawaran saham perdana (Initial Public Offering)
sejak tahun 2012 hingga tahun 2014, yaitu sebesar Rp 77.299.207.400. Hal ini
membuktikan bahwa perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya
membutuhkan dana segar, jika sumber internal maupun pinjaman dari bank
dianggap kurang memadai atau menguntungkan sehingga perusahaan mengambil
sikap melakukan right issue.
Secara fundamental right issue meningkatkan harga saham di masa datang
karena right issue bertujuan mengumpulkan dana yang akan digunakan
perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Dengan demikian respon
investor/perusahaan terhadap kejadian right issue seharusnya positif karena dapat
memperoleh abnormal return yang positif (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:136).
Salah satu penelitian yang dapat membuktikan hasil tersebut seperti penelitian di
India oleh Miglani (2010) yang menganalisis pengaruh right issue terhadap
shareholders returns pada perusahaan yang terdaftar di India untuk tahun 2005-
2010. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa pengumuman right issue
berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal returnpada hari pengumuman
dan setelah pengumuman. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Yusuf, et al., (2009) dan Manullang (2008). Penelitian serupa juga dilakukan
Dewi dan Putra (2013) dan Otieno dan Ochieng (2015), namun memberikan hasil
3
Universitas Sumatera Utara
yang menunjukkan bahwa pengumuman right issue tidak mempengaruhi
abnormal return yang diterima oleh investor.
Secara umum likuiditas saham menunjukkan ciri suatu sekuritas dengan
cukup banyaknya unit yang beredar sehingga memungkinkan adanya transaksi
dalam jumlah besar tanpa mengakibatkan penurunan harga yang berarti. Darmadji
dan Fakhruddin, (2006:135) menyatakan bahwa right issue berdampak kepada
peningkatan
jumlah
saham
yang
beredar.
Penambahan
jumlah
saham
mempengaruhi kepemilikan pemegang saham lama apabila pemegang saham baru
tidak melakukan konversi rights-nya. Peningkatan jumlah saham yang beredar
akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham. Jika frekuensi perdagangan
saham meningkat maka akan mempersempit bid-ask spread saham tersebut. Hal
ini didukung oleh penelitian Yusuf, et al.,(2009).
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kandungan informasi dari
pengumuman right issue yang membuat pasar bereaksi terhadap peristiwa
tersebut.
Reaksi
pasar
dapat
diukur
dengan
perubahan
abnormal
returndanlikuiditas saham. Abnormal return sebagai nilai perubahan mencakup
nilai perubahan harga saham, perubahan returnsaham, dan perubahan returnpasar
yang menunjukkan pasar bereaksi. Suatu peristiwa jika mengandung informasi,
maka para investor akan menikmati abnormal return. Hal ini berarti bahwa untuk
memperoleh abnormal return, seorang investor harus mendapatkan informasi
secara lebih cepat dibandingkan investor lainnya, dan menerjemahkan informasi
tersebut ke dalam tindakan membeli atau menjual saham sehingga investor bisa
memperoleh keuntungan. (Tandelilin, 2010:250).
4
Universitas Sumatera Utara
Selain abnormal return, reaksi pasar juga dapat diukur dengan likuiditas
saham
dengan
menggunakan
bid-ask
spreaduntuk
melihat
pergerakan
perdagangan saham di pasar modal. Bid-ask spread merupakan salah satu
indikator likuiditas saham. Semakin rendah selisih antara kurs jual dan kurs beli
suatu sekuritas, maka akan semakin likuid saham tersebut. Menurut Jarrow, et
al.,(2006:1061) dinyatakan bahwa “persentase bid-ask spread meningkat sebelum
dan pada saat pengumuman right issue dan menurun setelah pengumuman right
issue”. Namun berbeda oleh hasil penelitian Yusuf, et al., (2009) yang
menemukan bahwa rata-rata bid-ask spread mengalami penurunan sebelum dan
pada saat right issue yakni sebesar 0,287 dan rata-rata bid-ask spread mengalami
sedikit peningkatan setelah pengumuman right issue yakni sebesar 0,014.
Terjadinya penurunan sebelum dan pada saat pengumuman dimungkinkan adanya
tingkat pengharapan yang tinggi untuk mendapatkan returnsesudah pengumuman
sehingga
investor
melakukan
aktivitas
spekulasi.
Sedangkan
terjadinya
peningkatan setelah pengumuman dimungkinkan prediksi investor tidak terbukti
sehingga para investor sudah mulai melakukan aktivitas jual saham.
Pada tahun 2012- 2014 terdapat perbedaan abnormal return saham dan bidask spread sebelum, pada saat, dan setelah melakukan right issue.
Tabel 1.2
Abnormal ReturnSaham Perusahaan 5 Hari Sebelum, Pada Saat dan 5 Hari
Setelah Pengumuman Right Issue
KODE
NAMA PERUSAHAAN
TANGGAL
SEBELUM
(H-5)
PADA
SAAT (H0)
SETELAH
(H+5)
KIAS
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
24/02/2012
-0,021
-0,037
0,002
RAJA
Rukun Raharja Tbk
08/05/2012
-0,001
0,005
-0,024
BSIM
Bank Sinarmas Tbk
25/06/2012
-0,039
-0,033
0,024
SMMT
Entertainment International Tbk
26/06/2012
-0,009
-0,004
0,000
Sumber: www.idx.co.id
5
Universitas Sumatera Utara
Pada perusahaan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Rukun Raharja Tbk,
Bank Sinarmas Tbk, dan Entertainment International Tbk memiliki abnormal
returnsaham yang berbeda sebelum, pada saat dan setelah melakukan right issue.
Ada perusahaan yang mendapatkan abnormal returnpositif, negatif, dan bahkan
terdapat abnormal return nol (0).
Tabel 1.3
Bid-Ask Spread Saham Perusahaan 5 Hari Sebelum, Pada Saat dan 5 Hari
Setelah Pengumuman Right Issue
KIAS
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
24/02/2012
SEBELUM
(H-5)
0,051
RAJA
Rukun Raharja Tbk
08/05/2012
0,045
0,028
0,062
BSIM
Bank Sinarmas Tbk
25/06/2012
SMMT
Entertainment International Tbk
26/06/2012
0,052
0
0,104
0
0,048
0
KODE
NAMA PERUSAHAAN
TANGGAL
PADA SAAT
(H0)
0,056
SETELAH
(H+5)
0,051
Sumber: www.idx.co.id
Pada perusahaan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Rukun Raharja Tbk,
Bank Sinarmas Tbk dan Entertainment International Tbk memiliki bid-ask spread
yang berbeda setelah melakukan right issue. Ada perusahaan yang memiliki
perbedaan antara kurs jual dan kurs beli yang tinggi dan bahkan terdapat
perusahaan yang tidak memiliki perbedaan antara kurs jual dan kurs beli atau
sama dengan nol.
Hasil penelitian yang bervariasi terkait dengan peristiwa right issue
sehingga right issue
menjadi menarik untuk diteliti mengenai dampaknya
terhadap
return
abnormal
saham
dan
likuiditas
saham.
Dengan
mempertimbangkan bahwa right issue merupakan salah satu informasi yang
dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasinya,
maka penelitian ini akan menguji pengaruh right issue terhadap reaksi pasar. Ada
tidaknya reaksi pasar akan ditunjukkan dengan adanya perubahan abnormal
6
Universitas Sumatera Utara
return sahamdan likuiditas saham dengan indikator bid-ask spread pada
perusahaan yang melakukan right issue.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Right Issue terhadap Abnormal
Return Saham dan Likuiditas Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka
perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah right issue berpengaruh terhadap abnormal returnsaham perusahaan
go public di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah right issue berpengaruh terhadap likuiditas saham perusahaan go
public di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah ada korelasi antara abnormal returnsaham sebelum dengan abnormal
returnsaham setelahright issue pada perusahaan go public di Bursa Efek
Indonesia?
4. Apakah ada korelasi antara likuiditas saham sebelum dengan likuiditas
sesudah right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebeumnya, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
7
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap abnormal
returnsaham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap likuiditas
saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui korelasi antara abnormal return saham sebelum dengan
abnormal return saham setelah right issue pada perusahaan go public di Bursa
Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui korelasi antara likuiditas sahamsebelum dengan likuiditas
saham setelah right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya
bagi peneliti, tetapi juga bagi pihak perusahaan/emiten maupun investor dan
peneliti selanjutnya.
1.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tambahan mengenai pasar modal terutama mengenai right issue.
2.
Bagi perusahaan/emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan
yang
mungkin
berguna
bagi
pihak
perusahaan
sebelum
mengeluarkan suatu kebijakan terutama mengenai right issue.
3.
Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu pertimbangan
sebelum melakukan investasi di pasar modal berdasarkan right issue.
4.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan
judul skripsi ini.
8
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keberadaan pasar modal di suatu negara sangat penting dikarenakan pasar
modal merupakan salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu negara.
Dengan adanya pasar modal maka pihak investor dapat memilih alternatif
investasi sesuai preferensi mereka. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010:3). Menurut Strong
(2009:241), pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries)
yang menghubungkan pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana. Perusahaan yang pertama kali untuk memperoleh dana dari masyarakat
harus menerbitkan dan menjual saham di pasar perdana disebut dengan istilah
initial public offering (IPO) ataugo public. Perusahaan yang telah go public yang
membutuhkan sumber dana tambahan dapat melakukan penawaran terbatas.
Penawaran terbatas ini disebut dengan right issue.
Right issue merupakan hak yang diberikan bagi pemegang saham lama
untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten, dengan harga tertentu.
Dengan adanya right issue, investor berharap perusahaan yang menerbitkan right
issue memiliki prospek kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor pada
perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk membantu mereka memantau
kemajuan perusahaan. (Brealy, et al., 2008:71). Right issue dapat memiliki nilai
jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di
1
Universitas Sumatera Utara
pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan abnormal return saham,
likuiditas saham atau karakteristik pasar lainnya.
Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah modal.
Hampir sama dengan saat perusahaan menawarkan sahamnya untuk pertama kali,
namun right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek
atau sudah go public.
Tabel 1.1
Jumlah Emiten yang Melakukan Right Issue Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2014
Tahun
2012
2013
2014
Total
Emiten yang Melakukan Right
Issue
21
30
22
73
Nilai Emisi
(dalam Rupiah)
68.665.437.794
81.780.071.851
159.843.717.675
310.289.227.320
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa aksi korporasi right issue
yang dilakukan emiten pada tahun 2012 terdapat 21 (dua puluh satu) emiten
dengan nilai emisi sebesar Rp 68.665.437.794 dan mengalami peningkatan jumlah
emiten yang melakukan right issue pada tahun 2013 menjadi sebanyak 30 (tiga
puluh) emiten dan diikuti dengan peningkatan nilai emisi menjadi sebesar Rp
81.780.071.851. Peningkatan ini disebabkan karena right issue merupakan salah
satu cara memperoleh dana dengan mudah yang dilakukan oleh emiten dengan
mengeluarkan saham baru tanpa mengurangi proporsi kepemilikan pemegang
saham lama. Namun, pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah emiten yang
melakukan right issue yakni terdapat 22 (dua puluh dua) emiten, tetapi terdapat
peningkatan nilai emisi menjadi sebesar Rp 159.843.717.675. Kemungkinan
terjadinya penurunan jumlah emiten yang melakukan right issue disebabkan oleh
2
Universitas Sumatera Utara
terdapat anggapan bahwa pengumuman right issue memberi informasi kepada
publik bahwa perusahaan sedang mengalami kesulitan dalam keuangan (Fahmi,
2014:174). Nilai emisi kumulatif yang diperoleh melalui right issue sejak tahun
2012 hingga tahun 2014 mencapai Rp 310.289.227.320 atau jauh melebihi nilai
emisi yang diperoleh dalam penawaran saham perdana (Initial Public Offering)
sejak tahun 2012 hingga tahun 2014, yaitu sebesar Rp 77.299.207.400. Hal ini
membuktikan bahwa perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya
membutuhkan dana segar, jika sumber internal maupun pinjaman dari bank
dianggap kurang memadai atau menguntungkan sehingga perusahaan mengambil
sikap melakukan right issue.
Secara fundamental right issue meningkatkan harga saham di masa datang
karena right issue bertujuan mengumpulkan dana yang akan digunakan
perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Dengan demikian respon
investor/perusahaan terhadap kejadian right issue seharusnya positif karena dapat
memperoleh abnormal return yang positif (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:136).
Salah satu penelitian yang dapat membuktikan hasil tersebut seperti penelitian di
India oleh Miglani (2010) yang menganalisis pengaruh right issue terhadap
shareholders returns pada perusahaan yang terdaftar di India untuk tahun 2005-
2010. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa pengumuman right issue
berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal returnpada hari pengumuman
dan setelah pengumuman. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Yusuf, et al., (2009) dan Manullang (2008). Penelitian serupa juga dilakukan
Dewi dan Putra (2013) dan Otieno dan Ochieng (2015), namun memberikan hasil
3
Universitas Sumatera Utara
yang menunjukkan bahwa pengumuman right issue tidak mempengaruhi
abnormal return yang diterima oleh investor.
Secara umum likuiditas saham menunjukkan ciri suatu sekuritas dengan
cukup banyaknya unit yang beredar sehingga memungkinkan adanya transaksi
dalam jumlah besar tanpa mengakibatkan penurunan harga yang berarti. Darmadji
dan Fakhruddin, (2006:135) menyatakan bahwa right issue berdampak kepada
peningkatan
jumlah
saham
yang
beredar.
Penambahan
jumlah
saham
mempengaruhi kepemilikan pemegang saham lama apabila pemegang saham baru
tidak melakukan konversi rights-nya. Peningkatan jumlah saham yang beredar
akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham. Jika frekuensi perdagangan
saham meningkat maka akan mempersempit bid-ask spread saham tersebut. Hal
ini didukung oleh penelitian Yusuf, et al.,(2009).
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kandungan informasi dari
pengumuman right issue yang membuat pasar bereaksi terhadap peristiwa
tersebut.
Reaksi
pasar
dapat
diukur
dengan
perubahan
abnormal
returndanlikuiditas saham. Abnormal return sebagai nilai perubahan mencakup
nilai perubahan harga saham, perubahan returnsaham, dan perubahan returnpasar
yang menunjukkan pasar bereaksi. Suatu peristiwa jika mengandung informasi,
maka para investor akan menikmati abnormal return. Hal ini berarti bahwa untuk
memperoleh abnormal return, seorang investor harus mendapatkan informasi
secara lebih cepat dibandingkan investor lainnya, dan menerjemahkan informasi
tersebut ke dalam tindakan membeli atau menjual saham sehingga investor bisa
memperoleh keuntungan. (Tandelilin, 2010:250).
4
Universitas Sumatera Utara
Selain abnormal return, reaksi pasar juga dapat diukur dengan likuiditas
saham
dengan
menggunakan
bid-ask
spreaduntuk
melihat
pergerakan
perdagangan saham di pasar modal. Bid-ask spread merupakan salah satu
indikator likuiditas saham. Semakin rendah selisih antara kurs jual dan kurs beli
suatu sekuritas, maka akan semakin likuid saham tersebut. Menurut Jarrow, et
al.,(2006:1061) dinyatakan bahwa “persentase bid-ask spread meningkat sebelum
dan pada saat pengumuman right issue dan menurun setelah pengumuman right
issue”. Namun berbeda oleh hasil penelitian Yusuf, et al., (2009) yang
menemukan bahwa rata-rata bid-ask spread mengalami penurunan sebelum dan
pada saat right issue yakni sebesar 0,287 dan rata-rata bid-ask spread mengalami
sedikit peningkatan setelah pengumuman right issue yakni sebesar 0,014.
Terjadinya penurunan sebelum dan pada saat pengumuman dimungkinkan adanya
tingkat pengharapan yang tinggi untuk mendapatkan returnsesudah pengumuman
sehingga
investor
melakukan
aktivitas
spekulasi.
Sedangkan
terjadinya
peningkatan setelah pengumuman dimungkinkan prediksi investor tidak terbukti
sehingga para investor sudah mulai melakukan aktivitas jual saham.
Pada tahun 2012- 2014 terdapat perbedaan abnormal return saham dan bidask spread sebelum, pada saat, dan setelah melakukan right issue.
Tabel 1.2
Abnormal ReturnSaham Perusahaan 5 Hari Sebelum, Pada Saat dan 5 Hari
Setelah Pengumuman Right Issue
KODE
NAMA PERUSAHAAN
TANGGAL
SEBELUM
(H-5)
PADA
SAAT (H0)
SETELAH
(H+5)
KIAS
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
24/02/2012
-0,021
-0,037
0,002
RAJA
Rukun Raharja Tbk
08/05/2012
-0,001
0,005
-0,024
BSIM
Bank Sinarmas Tbk
25/06/2012
-0,039
-0,033
0,024
SMMT
Entertainment International Tbk
26/06/2012
-0,009
-0,004
0,000
Sumber: www.idx.co.id
5
Universitas Sumatera Utara
Pada perusahaan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Rukun Raharja Tbk,
Bank Sinarmas Tbk, dan Entertainment International Tbk memiliki abnormal
returnsaham yang berbeda sebelum, pada saat dan setelah melakukan right issue.
Ada perusahaan yang mendapatkan abnormal returnpositif, negatif, dan bahkan
terdapat abnormal return nol (0).
Tabel 1.3
Bid-Ask Spread Saham Perusahaan 5 Hari Sebelum, Pada Saat dan 5 Hari
Setelah Pengumuman Right Issue
KIAS
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
24/02/2012
SEBELUM
(H-5)
0,051
RAJA
Rukun Raharja Tbk
08/05/2012
0,045
0,028
0,062
BSIM
Bank Sinarmas Tbk
25/06/2012
SMMT
Entertainment International Tbk
26/06/2012
0,052
0
0,104
0
0,048
0
KODE
NAMA PERUSAHAAN
TANGGAL
PADA SAAT
(H0)
0,056
SETELAH
(H+5)
0,051
Sumber: www.idx.co.id
Pada perusahaan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Rukun Raharja Tbk,
Bank Sinarmas Tbk dan Entertainment International Tbk memiliki bid-ask spread
yang berbeda setelah melakukan right issue. Ada perusahaan yang memiliki
perbedaan antara kurs jual dan kurs beli yang tinggi dan bahkan terdapat
perusahaan yang tidak memiliki perbedaan antara kurs jual dan kurs beli atau
sama dengan nol.
Hasil penelitian yang bervariasi terkait dengan peristiwa right issue
sehingga right issue
menjadi menarik untuk diteliti mengenai dampaknya
terhadap
return
abnormal
saham
dan
likuiditas
saham.
Dengan
mempertimbangkan bahwa right issue merupakan salah satu informasi yang
dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasinya,
maka penelitian ini akan menguji pengaruh right issue terhadap reaksi pasar. Ada
tidaknya reaksi pasar akan ditunjukkan dengan adanya perubahan abnormal
6
Universitas Sumatera Utara
return sahamdan likuiditas saham dengan indikator bid-ask spread pada
perusahaan yang melakukan right issue.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Right Issue terhadap Abnormal
Return Saham dan Likuiditas Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka
perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah right issue berpengaruh terhadap abnormal returnsaham perusahaan
go public di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah right issue berpengaruh terhadap likuiditas saham perusahaan go
public di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah ada korelasi antara abnormal returnsaham sebelum dengan abnormal
returnsaham setelahright issue pada perusahaan go public di Bursa Efek
Indonesia?
4. Apakah ada korelasi antara likuiditas saham sebelum dengan likuiditas
sesudah right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebeumnya, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
7
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap abnormal
returnsaham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap likuiditas
saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui korelasi antara abnormal return saham sebelum dengan
abnormal return saham setelah right issue pada perusahaan go public di Bursa
Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui korelasi antara likuiditas sahamsebelum dengan likuiditas
saham setelah right issue pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya
bagi peneliti, tetapi juga bagi pihak perusahaan/emiten maupun investor dan
peneliti selanjutnya.
1.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tambahan mengenai pasar modal terutama mengenai right issue.
2.
Bagi perusahaan/emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan
yang
mungkin
berguna
bagi
pihak
perusahaan
sebelum
mengeluarkan suatu kebijakan terutama mengenai right issue.
3.
Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu pertimbangan
sebelum melakukan investasi di pasar modal berdasarkan right issue.
4.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan
judul skripsi ini.
8
Universitas Sumatera Utara