Pengaruh Panjang Partikel terhadap Kualitas Oriented Particle Board dari Bambu Tali (Gigantochloa apusKurz.)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Deforestasi dan degradasi hutan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir
menyebabkan terjadinya pengurangan luas hutan di Indonesia. Data Kemenhut,
(2014) dalam FWI (2014) menunjukkan bahwa laju deforestasi dan degradasi
hutan sebesar 450.000 ha/tahun. Pengurangan luas hutan tersebut berdampak
terhadap penurunan pasokan kayu sebagai bahan baku industri perkayuan.
Berdasarkan data numerik pada tahun 2013 produksi kayu untuk memenuhi bahan
baku industri sebesar 50,437 juta m3, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar
49,258 juta m3 dan tahun 2011 sebesar 47,429 juta m3 (Kemenhut, 2015).
Kondisi tersebut menyebabkan beberapa industri perkayuan tidak mampu
bertahan akibat kekurangan pasokan bahan baku kayu. Oleh sebab itu, perlu dicari
bahan alternatif berupa bahan baku bukan kayu sebagai alternatif untuk
mensubstitusi kayu. Bambu merupakan bahan baku bukan kayu yang sering
dijumpai dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu jenis bambu yang dapat
dimanfaatkan adalah bambu tali (Gigantochloa apus J.A & J.H. Schult. Kurz).
Jenis bambu yang banyak dipakai untuk bahan bangunan adalah bambu tali
atau bambu apus (G. apus) yang didasarkan pada keadaan fisik dan sifat mekanis
yang lebih baik dari jenis lain (Berlian dan Rahayu, 1995 dalam Hindrawan, 2005).
Keadaan fisik yang dimiliki oleh bambu tali adalah memiliki ruas yang panjang,
diameter 4 – 8 cm, panjang batang 6 – 13 m, dan sifat batangnya yang sangat liat.

Harga bambu tali ini cukup murah dibandingkan dengan kayu atau dengan jenis
bambu lain. Oleh karena itu, bambu tali dapat dipertimbangkan sebagai bahan baku
papan partikel.
1
Universitas Sumatera Utara

Menurut Maloney (1993) papan partikel merupakan papan komposit atau
panel kayu yang terbuat dari kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dalam
bentuk potongan-potongan kecil atau partikel yang dibedakan dari serat dan
dikombinasikan dengan perekat sintetis atau perekat lainnya serta di kempa dengan
kempa panas. Lebih lanjut Maloney (1993) mengemukakan bahwa penyusunan dan
orientasi arah partikel sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas
papan partikel. Beberapa kelemahan dari papan partikel terletak pada stabilisasi
dimensi dan kekuatan yang rendah. Melalui orientasi bersilang tegak lurus pada
oriented particleboard (OPB) diharapkan mampu meminimalisir kelemahan

stabilisasi dimensi dan kekuatan papan partikel. Berdasarkan uraian tersebut maka
penelitian mengenai pengaruh ukuran partikel terhadap kualitas OPB ini dilakukan.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat fisis dan mekanis

oriented particleboard (OPB) berdasarkan panjang partikel dengan menggunakan

campuran Urea Formaldehida (UF) dan isosianat.

2
Universitas Sumatera Utara