Makalah Sejarah Perang Dunia 1 dan 2

Makalah Sejarah Perang Dunia 1 dan 2
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Ld. Muh. Daffa Ulhaq
C1A415008
HUBUNGAN INTERNASIONAL B

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017

A. Latar Belakang Perang Dunia 1
Latar belakang terjadinya Perang Dunia 1 dapat dikelompokannya menjadi sebab umum dan
sebab khusus.
1. Sebab umum

Secara umum, meletusnya Perang Dunia 1 disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
berkembangnya industrialisasi, dan perkembangan militer di negara-negara Eropa. Sejak
meletusnya revolusi industri di Inggris (Baca Lebih Lanjut: Revolusi Industri), beberapa negara
di Eropa seperti Jerman, Perancis, Rusia, Italia, Belanda, dan Austria-Hongaria, ikut berlombalomba dalam mengembangkan industri mereka. Oleh sebab itulah persaingan antar negaranegara industri Eropa meningkat. Mereka bersaing dalam memperebutkan sumber bahan baku,
daerah pemasaran, dan tempat untuk menanamkan kelebihan modal di negara-negara jajahan.
Oleh karena itu, negara-negara jajahan merupakan barang rebutan. Negara-negara Eropa
menjalankan imperialisme modern di seluruh dunia untuk bersaing dengan memperluas wilayah
jajahan mereka.
Persaingan dalam memperluas wilayah jajahan akibat dari berkembangnya industrialisasi
di negera-negara Eropa menimbulkan ketegangan yang diikuti dengan pembangunan militer
secara besar-besaran. Satu per satu negara-negara Eropa memperkuat diri dengan peralatan
militer yang canggih serta mengenakan wajib militer kepada rakyatnya. Sejak saat itu, timbullah
perlombaan senjata, baik dalam segi jumlah maupun kualitas. Bersamaan perkembangan
pembangunan militer, negara-negara Eropa juga membentuk sistem aliansi atau persekutuan.
Jerman misalnya, membentuk Triple Alliance yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan
Italia untuk memperkuat diri menghadapi persekutuan Triple Entente dari Inggris, Perancis, dan
Rusia. Dengan demikian, Perang Dunia 1 merupakan persaingan antara dua aliansi, yaitu Triple
Alliance dan Triple Entante.
2. Sebab Khusus
Selain sebab-sebab umum di atas, Perang Dunia 1 meletus karena sebab khusus. Sebab

khusus tersebut berakaitan dengan pembunuhan putra mahkota Austria bernama Franz Ferdinand
pada 28 Juni 1914. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Gavrilo Principle di Sarajevo (ibu kota
Bosnia Herzegovina). Gavrilo Principe ialah anggota gerakan nasionalis Slavia yang berpusat di

Serbia. hal tersebut, berpengaruh besar dengan timbulnya pertentangan negara yang disusul
dengan pernyataan perang. Satu bulan kemudian (28 Juli) penguasa Austria-Hongaria
menyatakan perang terhadap Serbia yang dianggap bertanggung jawab terhadap pembunuhan
tersebut.

Rusia yang merasa berkepentingan dengan kawasan Balkan, segara membantu Serbia.
Rusa melakukan mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman. Pada 30 Juli, Rusia
melakukan ultimatum terhadap Austria-Hongaria agar menarik pasukannya dari Serbia. Jerman
yang sudah siap untuk perang, segera menyatakan perang terhadap Rusia pada 1 Agustus 1914.
Sementara itu, sekutu dari Rusia, yaitu Inggris dan Prancis, juga menyatakan perang terhadap
Jerman pada 4 Agustus. Dengan adanya ultimatum dan pernyataan-pernyataan perang dari satu
negara terhadap negara lainnya, Perang Dunia 1 pun dimulai.
B. Berlangsungnya Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 berlangsung selama 4 tahun ditandai dengan serangan-serangan, baik di
darat, laut, maupun udara. Perang tersebut terjadi di beberapa front, antara lain Front Barat, Front
Timur, dan Fron Balkan di kawasan Eropa. Tidak semua negara terlibat dalam semua medan

pertempuran, tetapi Jerman terlibat dalam semua Front. Pada Fron Barat misalnya, Jerman
berhadapan dengan Belgia, Prancis, Belanda, dan Inggris. Di Front Timur, Jerman berhadapaan
dengan Rusia. Sementara di Balkan, Jerman berhadapan dengan Inggris, Rusia, Rumania, dan
Serbia. Pada tahun 1915, Italia mulai terlibat dalam Perang Dunia 1 dan berpihak kepada Inggris,
Perancis, dan Rusia. Alasannya, Italia sedang bersaing dengan Austria-Hongaria mengenai
wilayah Italia yang masih diduduki oleh kekaisaran tersebut.
Dalam Perang Dunai 1, Jerman melancarkan serangan secara frontal di darat. Jerman juga
melancarkan perang kapal selam. Dalam aksi-aksinya, tidak jarang kapal dagang dan penumpang
milik negara-negara Triple Entante dan negara-negara netral seperti Amerika Serikat juga
ditenggelamkan. Amerika Serikat akhirnya terlibat, setelah ratusan warga sipilnya mati di kapal
penumpang Inggris. Kapal tersebut bernama Lusitania, yang ditorpedo oleh kapal selam Jerman
di Laut Celtik, Inggris, pada 7 Mei 1915. Amerika akhirnya mengumumkan perang terhadap
Jerman pada 10 April 1917.

C. Berakhirnya Perang Dunia 1
Akhirnya, serangan bertubi-tubi yang dilakukan Sekutu, membuat pihak Jerman dan negaranegara pendukungnya mengalamai kekalahan pada 1918. Adapun faktor-faktor penyebabnya,
yaitu sebagai berikut:
1. Bergabunganya Italia dengan Pihak Inggris, Rusia, dan Prancis (Sekutu) pada tahun
1915.
2. Terlibatnya Amerika Serikat dalam perang yang memihak pihak Sekutu pada tahun 1917.

3. Blokade-blokade Sekutu yang sangat ketat serta adanya pengorganisasian kekuatan yang
lebih besar dengan pihak Amerika Serikat;
4. Terjadnya gerakan sosial di dalam negeri Jerman dan Austria-Hongaria yang bosan
dengan peperangan. Gerakan sosial tersebut melemahkan kekuatan Jerman dan AustriaHongaria.
Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada Sekutu pada November 1918, negaranegara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919. Konferensi
tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang. Perjanjian Paris yang
ditandatangani di Versailles (Perjanjian Versailles) tersebut merupakan kunci bagi terciptanya
perdamaian. Adapun isi Perjanjian Versailles yaitu sebagai beirkut:
1. Koloni-koloni Jerman diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang atas nama mandat
Liga bangsa-Bangsa.
2. Jerman menyerhakan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Perancis serta Eupen dan
Malmedy kepada belgia.
3. Daerah Saar berada di bawah mandat LBB selama 15 tahun.
4. Jerman hanya boleh memiliki pasukan sebanyak 100.000 orang.
5. Jerman harus mengganti kerugian perang sebesar 132 milyar Mark kepada negara-negara
sekutu.

6. Danzig menjadi kota merdeka di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
7. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama 15 tahun.
Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan rampasan

perang pada Jerman. Perang Dunia 1 berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu.
Diperkirakan, korban mati di kedua pihak mencapai 8.4 juta jiwa.

A. Latar Belakang Perang Dunia 2
Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia 2 dapat digolongkan menjadi sebab
umum dan sebab khusus.
1. Sebab Umum
Di bidang politik: Liga Bangsa-Bangsa gagal mewujudkan tujuan, yaitu terciptanya
perdamaian dunia. Kondisi ini memancing ketegangan-ketegangan baru yang menggiring
negara-negara untuk membuat aliansi hingga tercipta tiga blok, yaitu Blok Prancis (demokrasi),
Blok Jerman (fasis), dan Blok Rusia (komunis).
Di bidang ekonomi: perlombaan persenjataan itu merangsang kebutuhan-kebutuhan
ekonomi yang memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Lahirlah imperialisme Jerman
menginginkan Eropa Tengah, Italia ke Laut Tengah dan Etiopia, serta Jepang mengumumkan
”Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya”. Ini akan bersinggungan dengan imperialisme
Inggris, Prancis, dan USA.
Di bidang ideologi pemikiran dan demokrasi: fasisme dengan pemujaan negara nasional
dan komunisme dengan paham internasional, tidak mungkin bisa berjalan bersama, satu sama
lain pasti saling menghancurkan. Sementara itu, nasionalisme yang sempit dengan didukung
kekuatan militer memunculkan sikap mendewadewakan bangsanya. Hitler dengan kebesaran

Aria, Mussolini dengan kejayaan Julius Caesar zaman Romawi Kuno, dan Jepang yang
menganggap sebagai keturunan Amaterasu Omikami.
2. Sebab Khusus
Sebab khusus meletusnya Perang Dunia II sebagai berikut. Menurut Perundingan
Versailles, Rusia Timur (wilayah Jerman) dilepaskan dari Jerman dengan membuat koridor
Polandia (jalan keluar ke laut) di tengah-tengahnya. Di tengah koridor ini terletak Kota Danzig
yang dijadikan kota merdeka oleh LBB. Kota yang penduduknya bangsa Jerman ini dituntut oleh
Hitler, tetapi ditolak oleh Polandia. Bahkan, Polandia menggelar perundingan dengan Inggris,
Prancis, Rumania, dan Yunani untuk menjamin kemerdekaan masing-masing. Peristiwa itu

disambut Jerman dengan membuat perjanjian bersama Rusia tanggal 23 Agustus 1939 yang
berisi, Rusia tidak akan menyerang Jerman dan Jerman tidak akan menyerang Rusia. Akhirnya,
pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerbu Polandia dan meletuslah Perang Dunia II.
Itulah casus belli Perang Dunia II. Dua hari kemudian Inggris dan Prancis mengumumkan perang
melawan Jerman.
B. Kronologi Perang Dunia 2
Perang Dunia II terjadi pada tanggal 1 September 1939 – 14 Agustus 1945. Perang Dunia
II terjadi di tiga benua, yaitu Benua Afrika, Asia, dan Eropa. Perang ini adalah perang terdahsyat
yang pernah terjadi di muka bumi. Banyak negara yang mengalami kehancuran dan hidup dalam
penjajahan negara lain. Tidak kurang dari lima puluh juta orang tewas dalam perang antarbangsa

ini. Secara garis besar, Perang Dunia 2 terbagi menjadi tiga fase; fase permulaan (1939-1942),
fase titik balik (1942), dan fase akhir (1943-1945).
1. Fase Permulaan
Pada tanggal 1 September 1939 pasukan Jerman menyerbu Polandia. Penyerbuan Jerman
ini dikenal dengan Blitzkrieg atau Perang Kilat. (Kata blitzkrieg berasal dari dua kata Jerman,
blitz yang berarti kilat dan krieg yang berarti perang). Tentara Nazi di bawah Adolf Hitler
berhasil menguasai wilayah Eropa dengan menggunakan strategi ini. Ciri khas strategi ini adalah
mulai digunakannya tank dan panser untuk mendukung pergerakan pasukan.
Pada tanggal 9 April 1940 Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan
Norwergia. Kedua negara ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat
diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Pada tanggal 10 Juni 1940
Italia mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis. Pada
bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat mendudukinya. Tentara
Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.
Jerman melanjutkan pertempuran di front Barat dengan menyerbu Inggris. Usaha Jerman
untuk menguasai Inggris mengalami kegagalan dikarenakan Inggris memiliki angkatan perang
yang lebih baik dibandingkan negara-negara Eropa daratan dan mendapat bantuan peralatan
perang dari Amerika Serikat. Jerman bersama-sama dengan Italia dan Jepang menandatangani

pakta pertahanan militer pada tanggal 27 September 1940, yang berisi kesepakatan untuk saling

membantu apabila salah satu dari mereka diserang oleh negara lain.
Di samping front Barat, Perang Eropa juga terjadi di front Timur dengan pusat
peperangan di wilayah yang memisahkan Jerman dan Uni Sovyet. Pada tanggal 22 Juni 1941,
Jerman melancarkan serangan ke arah Timur dengan tujuan untuk menguasai Uni Sovyet.
Serangan Jerman ke arah Timur sangat merugikan Jerman karena menyebabkan hubungan Uni
Sovyet dengan Perancis dan Inggris menjadi lebih dekat, sehingga kekuatan lawan menjadi lebih
kuat.
2. Fase Titik Balik
Dengan bergabungnya Uni Soviet ke pihak Sekutu, aliansi Jerman, Italia, dan Jepang mulai
terdesak. Itu terbukti dengan kekalahan yang mereka alami di beberapa pertempuran, antara lain
adalah sebagai berikut:


Kekalahan Jepang dalam pertempuran Laut Karang pada 7 Mei 1942.



Tentara Jerman menderita kekalahan dalam pertempuran di El-Alamein, dekat Alexandria
dari pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan Alexander.




Pasukan Jerman yang menyerbu Rusia berhasil dikalahkan oleh tentara Uni Soviet yang
dipimpin oleh Marsekal Syukof dalam pertempuran di Stalingrad.

3. Fase Akhir
Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad tanggal 19 November 1942 oleh tentara
Rusia, Jerman harus keluar dari Rusia. Bahkan, tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah
Balkan yang diduduki Jerman. Secara berturut-turut, pasukan Uni Soviet berhasil merebut
kembali wilayah Rumania, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan
Hongaria (13 Februari 1945). Di samping itu, Jenderal Dwight D. Eisenhower berhasil
mengirimkan pasukannya ke Italia melalui Sicilia dan Napoli. Tentara Jerman gagal
mempertahankan Italia. Mussolini terbunuh dan Italia menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei
1944.

Di medan pertempuran Barat dan Tengah, pasukan Eisenhower dan pasukan Montgomery
menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944. Jenderal Rommel dan Rundstedt tidak mampu menahan
gempuran pasukan Sekutu. Pada bulan Agustus 1944, Perancis berhasil direbut dari kekuasaan
Jerman. Tentara Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis menyerbu ke Jerman menuju Berlin.
Sedangkan pasukan Syukof menyerbu Berlin dari sebelah Timur. Goring berhasil ditangkap oleh

pasukan Amerika Serikat. Sedangkan Hitler dan Gobbels bunuh diri. Sementara, Laksamana
Donitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Mei 1945. Akhirnya, Jerman dinyatakan menyerah
tanpa syarat pada saat itu. Jerman menandatangani perjanjian perdamaian di Potsdam pada
tanggal 2 Agustus 1945.
Pasukan Amerika Serikat berhasil menghancurkan Kaigun Jepang. Jenderal Mac Arthur
dan Laksamana Chester Nimitz secara berturut berhasil menduduki Filipina (1944), Iwojima dan
Okinawa (1945). Di samping itu, Amerika Serikat berhasil menjatuhkan bom atom di atas kota
Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945. Jepang menandatangani perjanjian di atas kapal perang USS Missouri di teluk Tokyo pada
2 September 1945.
C. Berakhirnya Perang Dunia 2
Setelah Perang Dunia 2 berakhir maka diadakanlah perjanjian-perjanjian perdamaian
antara pihak pemenang dan yang kalah. Perjanjian– perjanjian itu antara lain Konferensi
Postdam (2 Agustus 1945) dan Perjanjian San Fransisco (8 September1951).
1. Konferensi Postdam (2 Agustus 1945)
Konferensi ini diadakan antara Sekutu dengan Jerman yang dihadiri oleh Thruman, Stalin,
dan Attlee. Konferensi ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:


Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan yakni bagian timur oleh Rusia, bagian barat

oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah
daerah pendudukan Rusia, dibagi 4 bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat, Inggris,
Perancis) Berlin Timur (Rusia).



Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diberikan kepada
Polandia.



Angkatan Perang Jerman harus dikurangi jumlah tentara dan peralatan militernya
(demiliterisasi).



Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan
internasional.



Jerman harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

2. Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)
Perjanjian ini diadakan antara Sekutu dengan Jepang pada tahun 1945 dan dibuat di Jepang.
Pada mulanya perjanjian ini hanya bersifat sementara. Kemudian Perjanjian San Fransisco
disahkan pada tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini
sehingga tidak mengakuinya. Perjanjian ini berisi:


Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.



Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diberikan kepada Rusia. Sedangkan Mantsyuria
dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.



Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah
pengawasan internasional.



Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

SUMBER
Soebantardjo. Sari Sejarah Jilid II. Jogyakarta : Penerbit Bopkri
Mark Easton, Geraldine Carrodus, Tim Delany, Kate McArthur, Richard Smith. Oxford Big
Ideas Geography/History 10. United Kingdom : Oxford