PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN SISWA KELAS XI TO A SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Permata Sari | Jurnal Nos

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR
MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA
MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
SISWA KELAS XI TO A SMK NEGERI 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Wahyu Putri Permata Sari, Subagsono, Ngatou Rohman
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS.
Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Surakarta, Telp/Fax 0271 718419.
e-mail :wahyu.pps@student.uns.ac.id
ABSTRACT
The objective of this research is to improve learning result and creativity of student
learning in the subject matter of Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan of the students in grade
XI TO A of State Vocational High School 5 of Surakarta through the application of the Problem
Based Learning (PBL) model. This research is a classroom action research (CAR). The results
show that through the application of the model Problem Based Learning (PBL) can improve
learning result and student learning creativity of pre-cycle to cycle I and II. The learning process in
the pre-cycle using the conventional model so that the students learning result and creativity lower.
The increase occurred in the first cycle a value of students who achieve mastery in the pre-cycle as
much as 56.25% increase to 71.88%. Furthermore, on the second cycle increased to 84.38%. For
the creativity of students in the observation sheet increased from pre-cycle by 31.25% to 49.48%
and the second cycle increased to 70.96%.The co nclusions of this research is the application of the

Problem Based Learning (PBL) can improve learning results and creativity of the students in grade
XI TO A of State Vocational High School 5 of Surakarta.
Keywords: problem-based learning, learning result, creativity learning, classroom action research.
A. PENDAHULUAN
memiliki

Pendidikan menjadi salah satu

tujuan

mencetak

dan

sarana untuk membantu meningkatkan

menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja

sumber daya manusia yang berkualitas.


yang terampil sesuai dengan bidang

Sumber daya manusia yang berkualitas

keahliannya serta berkesempatan untuk

merupakan

untuk

mencapai

melanjutkan studinya ke jenjang yang

pembangunan,

kemajuan

lebih tinggi.


syarat

keberhasilan

Pemeliharaan Mesin Kendaraan

ilmu pengetahuan dan teknologi.Oleh
karena,

pembaharuan

dan

Ringan

perbaikan

(PMKR/Motor

Otomotif)


kualitas mutu pendidikan terus dilakukan

merupakan salah satu mata pelajaran

dengan berbagai upaya.

yang diajarkan di kelas XI TO A

Sekolah

Menengah

semester

Kejuruan

II.

Dalam


kegiatan

(SMK) merupakan salah satu lembaga

pembelajaran di sekolah, pemeliharaan

pendidikan menengah yang merupakan

mesin kendaraan ringan menjadi salah

lembaga

satu mata pelajaran yang utama dan

pendidikan

formal.

SMK

1

masih dianggap sulit oleh siswa. Oleh

lagi diposisikan sebagai objek tetapi lebih

karena

sebagai

itu,

dalam

pembelajaran

subjek

dalam


pembelajaran.

pemeliharaan mesin kendaraan ringan

Model Problem Based Learning (PBL)

diperlukan suatu metode mengajar yang

tersebut bercirikhas mengenai masalah-

bervariasi

masalah pada kehidupan nyata dan

dan

inovatif.

Model


pembelajaran yang dipilih sebaiknya

merupakan

model pembelajaran yang membuat siswa

menekankan

termotivasi dan lebih aktif terlibat dalam

penyelidikan

proses pembelajaran, sehingga siswa

masalah tersebut. Selain itu, model

akan dengan mudah dalam menerima dan

pembelajaran


memahami materi yang disampaikan

membagi siswa ke dalam kelompok-

guru. Dengan kreativitas belajar yang

kelompok dengan permasalahan yang

tinggi maka siswa akan lebih banyak ide

berbeda-beda

atau gagasan untuk menyelesaikan suatu

kelompok tersebut. Pembagian kelompok

permasalahan

yang


dilakukan secara heterogen berdasarkan

memiliki kreativitas belajar yang lebih

prestasi belajar yang berbeda sehingga

rendah.

diharapkan dapat memotivasi siswa untuk

daripada

siswa

pembelajaran

yang

kepada
dalam


berbasis

pada

aktivitas
memecahkan

masalah

ini

masing-masing

Pada proses pembelajaran saat ini

berinteraksi dengan siswa lain walaupun

guru lebih mendominasi sehingga siswa

bukan peer groupnya, meningkatkan

kurang

partisipasi, saling membantu, dan saling

aktif

ketika

pembelajaran

berlangsung, dibuktikan dengan siswa

bekerjasama

tersebut jarang bertanya kepada guru

memecahkan permasalahan yang mereka

mengenai materi yang belum dipahami.

dapatkan serta berperan aktif di dalam

Selain itu pembelajaran saat ini guru

pembelajaran.

lebih

sering

konvensional,
berusaha

menggunakan
meskipun

melibatkan

metode

guru

siswa

dalam

Penelitian

berdiskusi

dilaksanakan

dan

telah

mengarah pada tujuan yang sebenarnya,

dengan

maka rumusan masalah pada penelitian

metode tanya jawab namun tidak semua

ini sebagai berikut:

siswa aktif.

1. Apakah penerapan model Problem

Model Problem Based Learning
(PBL)

atau

pembelajaran

Based

Learning

(PBL)

dapat

berbasis

meningkatkan hasil belajar siswa

masalah merupakan model pembelajaran

pada mata pelajaran Pemeliharaan

yang berfokus kepada siswa atau student

Mesin Kendaraan Ringan di kelas XI

center yang mendorong siswa untuk lebih

TO A SMK Negeri 5 Surakarta?

aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak
2

2. Apakah penerapan model Problem
Based

Learning

meningkatkan
siswa

pada

Pemeliharaan

(PBL)

adalah teknik validitas isi, meliputi teknik

dapat

kreativitas

expert

judgement

dan

menggunakan

belajar

program iteman versi 3. Sedangkan untuk

mata

pelajaran

variabel kreativitas belajar menggunakan

Mesin

Kendaraan

teknik validitas konstruk yaitu berupa

Ringan di kelas XI TO A SMK

expert

judgement,

Negeri 5 Surakarta?

instrument

dimana

dikonsultasikan

setiap
terlebih

dahulu dengan ahli yakni guru kolaborasi

B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian tindakan kelas

dari Teknik Otomotif SMK Negeri 5

yang dilaksanakan di SMK Negeri 5

Surakarta. Variabel kreativitas belajar

Surakarta mengambil subjek penelitian

tidak menggunakan uji reliabilitas karena

yaitu siswa kelas XI TO A. Kelas XI TO

termasuk fact finding.

A memiliki jumlah siswa sebanyak 32

Teknik

siswa. Data yang dikumpulkan dalam

digunakan

penelitian tindakan kelas ini adalah data

deskriptif.

analisis

adalah

data

teknik

yang
analisis

hasil belajar dan kreativitas belajar.

Indikator kerja digunakan untuk

Sumber data penelitian tindakan kelas

menunjukkan peningkatan hasil belajar

berupa peristiwa dan dokumen. Peristiwa

dan kreativitas belajar siswa kelas XI TO

yang terdiri dari proses belajar mengajar

A SMK Negeri 5 Surakarta. Indikator

dan pengamatan

keberhasilan

lembar

amatan.

yang menggunakan
Dokumen

yang

tindakan

pelaksanaan

kelas

ini

penelitian

adalah

pertama

digunakan antara lain nama siswa, hasil

peningkatan hasil belajar siswa dari

tes siswa, daftar nilai pra penelitian,

kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I

rencana pelaksanaan pembelajara, silabus

ke

dan foto kegiatan. Data kreativitas belajar

kreativitas belajar siswa dari kondisi awal

diperoleh dari hasil pengamatan dan data

ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.

hasil belajar diperoleh dari hasil tes

Presentase

siklus.

mengalami peningkatan hasil belajar
Teknik pengumpulan data yang

digunakan

yaitu

dokumentasi.

observasi,

Validitas

tes

data

siklus

II.

Kedua

siswa

yang

peningkatan

ditargetkan

sebesar 80% dari jumlah siswa secara

dan

keseluruhan. Dan presentase siswa yang

yang

ditargetkan

mengalami

peningkatan

digunakan dalam penelitian ini adalah

kreativitas belajar sebesar 70% dari

teknik validitas isi dan teknik validitas

jumlah siswa secara keseluruhan.

konstruk. Untuk variabel hasil belajar

Pelaksanaan

yang berupa butir soal yang digunakan

tindakan kelas ini dilakukan secara
3

penelitian

penelitian

bertahap. Setiap siklus terdiri dari empat

Prosedur

tahapan

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

yaitu perencanaan tindakan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

penelitian

yang

digunakan

sebagai berikut:

Perencanaan
Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS II
Pengamatan
?

Gambar 1. Tahap Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Arikunto dkk., 2009: 16)
Perencanaan tindakan dilakukan

Pelaksanaan observasi dilakukan

sebagai persiapan pelaksanaan tindakan.

pada saat pembelajaran berlangsung.

Antara lain yaitu menyusun scenario

Observasi pada variabel hasil belajar

pembelajaran dengan guru kolaborasi,

dengan mengadakan penilaian dan pada

menentukan

variabel

pokok

bahasan

sesuai

kreativitas

belajar

dengan

dengan program tahunan dan semester,

menggunakan lembar amatan. Observasi

menyusun RPP, menyiapkan materi dan

kreativitas belajar dilakukan oleh tiga

media,

pengamat.

membuat

lembar

amatan

kreativitas, dan menyusun tes.

Pelaksanaan refleksi dilakukan

Pelaksanaan penelitian tindakan
kelas

dengan

pengamatan.

Data

hasil

model

pengamatan didiskusikan dengan guru

Problem Based Learning (PBL) sesuai

kolaborasi dan dianalisis bersama-sama

dengan tahapan-tahapan yang ditentukan,

dengan tujuan menemukan kelemahan-

mulai

kelemahan

dari

menggunakan

setelah

pembentukan

kelompok,

proses

pembelajaran.

diskusi, presentasi hingga pemberian

Sehingga pada proses selanjutnya dapat

tugas rumah secara kelompok.

dilakukan perbaikan-perbaikan.

4

C. HASIL

PENELITIAN

dan kreativitas belajar belum memenuhi

DAN

target. Melihat hasil dari refleksi siklus I

PEMBAHASAN
Pada mata pelajaran Pemeliharaan

diperlukan perubahan dalam proses siklus

Mesin Kendaraan Ringan semester dua

II. Dengan melakukan perubahan dalam

ini terdapat satu kompetensi dasar yaitu

siklus

cara merawat mesin secara berkala.

kelemahan-kelemahan yang ada pada

Untuk penelitian tindakan kelas ini

siklus I. Hasil dari perubahan pada siklus

mempelajari sub kompetensi dasar yaitu

II menunjukkan hasil tes siklus II

sistem

semakin baik sehingga jumlah siswa yang

pendinginan

dan

sistem

pengapian.

II

mampu

memperbaiki

mendapat nilai sesuai dengan kriteria

Pelaksanaan penelitian tindakan

ketuntasan meningkat dan hasil dari

kelas ini harus selalu memperhatikan

lembar amatan kreativitas siswa juga

suasana kelas dan suasana siswa agar

semakin meningkat. Tujuan penelitian

tujuan dari penelitian dapat tercapai. Pada

berupa peningkatan hasil belajar dan

penelitian

kreativitas belajar siswa.

tindakan

siklus

I

masih

terdapat beberapa kelemahan guru dan

Berikut data rekapitulasi dari

siswa yang menyebabkan hasil belajar

kegiatan penelitian yang telah dilakukan:

Tabel 1. Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Kelas XI TO A pada Prasiklus, Siklus I, dan
Siklus II
Tindakan

Persentase (%)

Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2

31,25
49,48
70,96

Tabel 2. Peningkatan Setiap Indikator Kreativitas Belajar Siswa Kelas XI TO A dalam Persen
No Indikator
Siklus 1
Siklus 2
1
Siswa sering bertanya
64,25
78,81
2
Siswa berani mengajukan pendapat
69,81
71,18
3
Siswa banyak gagasan/usul
69,44
84,38
4
Siswa mempertahankan pendapat
73,19
75,19
5
Siswa tidak terpengaruh teman
69,81
83,59
6
Siswa mengajukan gagasan asli
64,06
74,31
7
Siswa bekerja mandiri
59,38
75
8
Siswa mengembangkan gagasan baru
61,22
77,09

5

Tabel 3. Hasil Belajar Pra-siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa kelas XI TO A
PRA SIKLUS
Siklus 1
Siklus 2
Jumlah
Jumlah
Jumlah
(%)
(%)
(%)
Siswa
Siswa
Siswa
Tuntas
18
56,25
23
71,88
27
84,38
Tidak Tuntas
14
43,75
9
28,12
5
15,63
Jumlah
32
100
32
100
32
100
Pembelajaran dengan menerapkan

ketuntasan

siswa

pada

prasiklus

model Problem Based Learning (PBL)

sebesar 56,25%, meningkat pada

yang

pembelajaran

siklus I menjadi sebesar 71,88%,

berkelompok, berdiskusi, presentasi, dan

kemudian meningkat pada siklus II

tanya jawab dapat berjalan dengan baik

menjadi 84,38%, dari jumlah siswa

karena siswa merasa nyaman melalui

keseluruhan.

didasari

dengan

model pembelajaran ini, meskipun ada

2.

Penerapan model Problem Based

beberapa peningkatan yang tidak konstan

Learning (PBL) dapat meningkatan

namun

kreativitas belajar siswa pada mata

secara

keseluruhan

telah

memenuhi target. Dengan pembelajaran

pelajaran

ini siswa dituntut untuk mencapai hasil

Kendaraan Ringan di kelas XI TO A

maksimal dalam belajar, tetapi harus

SMK

didukung dengan kondisi siswa yang lain.

Peningkatan kreativitas belajar siswa

Dapat dikatakan apabila siswa ingin

terjadi di setiap siklus, persentase

mendapatkan nilai yang baik maka teman

kreativitas

atau

sebesar 31,25%, meningkat pada

siswa

yang

lain

juga

harus

mendapatkan nilai yang baik juga.

Pemeliharaan

Negeri

siswa

5

Mesin

Surakarta.

pada

prasiklus

siklus I menjadi sebesar 49,48%,
kemudian meningkat pada siklus II

D. SIMPULAN
Berdasarkan

hasil

penelitian

menjadi 70,96%, dari jumlah siswa

tindakan kelas yang dilakukan dalam dua

keseluruhan. Adapun peningkatan

siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:

pada setiap indikator dapat dilihat

1.

sebagai berikut:

Penerapan model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan
hasil

belajar

pelajaran

siswa

pada

Pemeliharaan

a. Indikator siswa sering bertanya

mata

mengalami peningkatan, hal

Mesin

ini

ditunjukkan

melalui

Kendaraan Ringan di kelas XI TO A

persentase hasil pengamatan

SMK

dari 64,25% pada siklus I dan

Negeri

Peningkatan

hasil

5

Surakarta.

belajar

siswa

78,81% pada siklus II.

terjadi di setiap siklus, persentase
6

b. Indikator

siswa

berani

mengajukan

g. Indikator

pendapat

siswa

mandiri

bekerja
mengalami

mengalami peningkatan, hal

peningkatan,

ini

melalui

ditunjukkan melalui persentase

persentase hasil pengamatan

hasil pengamatan dari 59,38%

dari 69,81% pada siklus I dan

pada siklus I dan 75% pada

71,18 pada siklus II.

siklus II.

ditunjukkan

c. Indikator

siswa

gagasan/usul

banyak

h. Indikator

mengalami

peningkatan,

hal

hal

ini

siswa

mengembangkan gagasan baru

ini

mengalami peningkatan, hal

ditunjukkan melalui persentase

ini

hasil pengamatan dari 69,44%

persentase hasil pengamatan

pada siklus I dan 84,38% pada

dari 61,22% pada siklus I dan

siklus II.

77,09% pada siklus II.

d. Indikator

siswa

mempertahankan

ditunjukkan

melalui

E. SARAN

pendapat

Berdasarkan penelitian yang telah

mengalami peningkatan, hal

dilaksanakan, peneliti menyampaikan saran

ini

sebagai berikut:

ditunjukkan

melalui

persentase hasil pengamatan

1.

dari 73,19% pada siklus I dan

a. Guru hendaknya lebih memotivasi

75,19% pada siklus II.
e. Indikator

siswa

siswa agar berani berinteraksi dan
tidak

berpartisipasi

terpengaruh teman mengalami
peningkatan,

hal

Bagi Guru

pada

saat

diskusi

maupun kelompok.

ini

b. Guru hendaknya mampu memancing

ditunjukkan melalui persentase

kreativitas

hasil pengamatan dari 69,81%

mengembangkan gagasan baru, tidak

pada siklus I dan 83,59% pada

sekedar mencari solusi namun juga

siklus II.

seharusnya

f. Indikator siswa mengajukan
gagasan

asli

peningkatan,

dianalisis

agar

oleh

siswa

sendiri sehingga siswa akan lebih

mengalami
hal

siswa

aktif dalam proses pembelajaran.

ini

c. Guru sebaiknya lebih intensif dalam

ditunjukkan melalui persentase

pengawasan pembelajaran baik saat

hasil pengamatan dari 64,06%

diskusi maupun evaluasi, agar siswa

pada siklus I dan 74,31% pada

bekerja dengan mandiri.

siklus II.
7

d. Guru hendaknya lebih bervariatif
dalam

menerapkan

pembelajaran
terpancang

dan
pada

penelitian tindakan kelas dalam rangka

model

meningkatkan

tidak

hanya

pembelajaran

satu

model

menggunakan model pembelajaran yang

pembelajaran saja.
2.

hendaknya

tidak

hanya

dengan

Ajai, J. T, dkk. 2013. Comparison of The

terpancang pada sumber belajar tetapi

Learning

juga

Problem-Based Learning (PBL)

harus

mampu

menganalisis

membandingkannya

and

Effectiveness

of

sumber belajar yang lain untuk

Teaching Algebra. Journal

of

menambah

Education and Practice.4 (1), 131-

dan

Conventional

of

Method

wawasan

pada

meningkatkan kreativitas siswa.

135.

b. Siswa hendaknya lebih aktif dalam

Arikunto,

S.,

dkk.

2009.

Penelitian

kegiatan diskusi maupun presentasi

Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

kelompok

Aksara.

agar

guru

dan

siswa

memiliki kontribusi yang seimbang

Daryanto & Rahardjo, M. 2012. Model

untuk meningkatkan hasil yang baik.

Pembelajaran

Inovatif.

c. Siswa hendaknya berani mengajukan

Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

pendapat, mampu mempertahankan

Dwi, P. Ibnu. 2012. Pengembangan Tes

pendapatnya,

terpengaruh

Kreativitas

Siswa

teman, mengembangkan gagasan baru

Menengah

Pertama

dan

Yogyakarta Dalam Memanfaatkan

asli

tidak

sehingga

berlangsung

pembelajaran

menarik

dan

Sekolah
Negeri

6

Bola, Cones, dan Simpai. Diakses

menyenangkan.

pada tanggal 9 Januari 2015, dari

Bagi Peneliti

http://eprints.uny.ac.id/9225/3/BA

a. Perlu diadakannya penelitian sejenis

B%202%20-%2008601244215.pdf

dengan cakupan materi lain yang

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

lebih luas sehingga dapat diketahui

Republik Indonesia 2013. (2013).

sejauh mana penerapan model PBL

Pemeliharaan Mesin Kendaraan

dapat

Ringan

meningkatkan

kreativitas

belajar dan hasil belajar siswa.
4.

kelas

F. DAFTAR PUSTAKA

dengan

3.

di

proses

bervariatif.

Bagi Siswa
a. Siswa

kualitas

Mutu
hendaknya

2.

Jakarta:

Direktorat Jenderal Peningkatan

Bagi Sekolah
Sekolah

Semester

membuat

Pendidik

&

Kependidikan Tahun 2013.

kebijakan kepada guru untuk melakukan
8

Tenaga

Komsiyah, Indah. (2012). Belajar dan
Pembelajaran.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Yogyakarta:

Ilmu

Penerbit Teras.
Purnamaningrum,

Pendidikan.

Universitas

Sebelas Maret.
Arifah.

(2012).

Trianggraheni, Revina. 2013. Penerapan

Peningkatan Kemampuan Berpikir

Model Learning Cycle 7E Untuk

Kreatif Melalui Problem Based

Meningkatkan Pemahaman dan

Learning

pada

Kreativitas Belajar Matematika

Pembelajaran Biologi Siswa Kelas

Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1

X-10 SMA Negeri 3 Surakarta

Karanganyar

Tahun

Pelajaran

2012/2013.

Skripsi

Tidak

(PBL)

Universitas

2011/2012.

Dipublikasikan,
Sebelas

Fakultas

Maret,

Pelajaran

Skripsi,

Surakarta:

Keguruan

dan

Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas

Surakarta.
Purwanti,

Tahun

Maret.

Rika.

2010.

Peningkatan

Tsai, Kuan Chen. 2013. Two Channels of

Kreativitas Belajar Siswa Melalui

Learning:

Model

Dalam

Learning and Creative Learning.

Pembelajaran IPA Kelas V SDN

American International Journal of

Tepisari 02 Kabupaten Sukoharjo

Contemporary Research. 3 (1), 32-

Tahun

37.

Kontekstual

Pelajaran

Skripsi,

2009/2010.

Surakarta:

Fakultas

Transformative

Undang-Undang

Dasar

Republik

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Indonesia Tahun 1945. Diperoleh

Universitas Sebelas Maret.

9

Shahib,

Nurhalim.

2003.

Januari

2015,

dari

Pembinaan

http://222.itjen.depkes.go.id/public

Kreativitas Menuju Era Global.

/upload/unit/pusat/files/uud1945.p

Bandung: PT. Alumni.

df

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Proses

Belajar

Utami, Rara Sri. 2011. Pengaruh Metode

Mengajar.

Pembelajaran

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Learning
Hasil

Problem

Untuk
Belajar

dan

Cooperative Script Ditinjau dari

Susanti, Dwi. 2013. Penerapan Model
Pembelajaran

Portofolio

Kreativitas

Siswa

Terhadap

Based

Prestasi Belajar Geografi Siswa

Meningkatkan

Kelas X SMA Negeri 1 Plaosan

Pada

Magetan

Mata

Tahun

Pelajaran

Pelajaran Sosiologi Kelas IPS 1

2010/2011.

SMA Batik 1 Surakarta Tahun

Program Pascasarjana. Universitas

Pelajaran

Sebelas Maret.

2012/2013.

Skripsi,
9

Tesis,

Surakarta:

Warsono

2012.

Pelajaran Ekonomi Pada Siswa

Pembelajaran Aktif Teori dan

Kelas VIII SMP Muhammadiah 1

Asesmen. Bandung: PT Remaja

Surakarta Angkatan 2010/2011.

Rosdakarya.

Diakses pada tanggal 9 Januari

Widiarti,

&

Ninik.

Kreativitas

Hariyanto.

2011.
Belajar

Pengaruh

2015,

dan

dari

https://ninikeducated.files.wordpre

Pemanfaatan Media Pembelajaran

ss.com/2011/07/proposal.pdf

Terhadap Prestasi Belajar Mata

10

Dokumen yang terkait

Penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa di SDN Kramatjati 18 Pagi Kelas VI

1 7 115

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 2 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi PBL (Problem Based Learning) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi PBL (Problem Based Learning) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK3 SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 148

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN KELAS XI TKR A DI SMK PEMBAHARUAN PURWOREJO.

1 4 202

PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTIK BENGKEL OTOMOTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN.

4 16 103

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FINISHING BANGUNAN KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 -

0 0 40