Jurnal Atrium arief 2015

rssN2442-7756

/\TR I UM
JURN/\L

/\RSITEKTUR

VolumeI Nomor2 November2015

DAFTAR ISI

PENANDA KAWASAN
SEBAGAI PENGUAT
FILOSOFIS SUMBU UTAMA KOTA YOGYAKARTA
Azis Yon Haryono

NILAI

93 - 108

TINJAUAN

KONSEP PEDESTRIAN FRIENDLY
DI
LINGKUNGAN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
SRIWUAYA
DessySyarlianti,AbdurrachmanArief

r09 - 122

INTERPRETASI TEORI DELEUZE DAN GUATTARI DALAM
ARSITEKTUR
SolaimanBakir, Melania L. Pandiangan,Genie Anggita, Rangga
Alexander

r23 - 134

KORELASI KEPUASAN MENGHUNI DAN KARAKTBRISTIK
TEMPAT TINGGAL: STUDI META ANALISIS

Intan Rahmawati

135- 15 0

BUDAYA TEKTONIKA WOLOGAI ENDE. NUSA TENGGARA
TIMUR
Sebuah Seni Berkonstruksi Rumah Adat Desa Wologai Tengah,
Kecamatan Detusoko, Warisan Leluhur Wawo - Ata Lio di
Bawah Kaki Gunung Lepembusu
ReginaldoCh. Lake

151- 166

PENINGKATAN VISIBILITAS BANGUNAN LAMA, STUDI
KASUS JALAN KREMBANGAN BARAT SURABAYA
Setyo Nugroho

167- 180

DESAIN RUANG DAN PENCAHAYAAN BUATAN UNTUK

MENDUKUNG SUASANA KONTEMPLASI PADA GEREJA
KATOLIK REGINA CAELI, JAKARTA
Ariani Mandala

181- 196

TINJAUAN KONSEPPEDESTRIANFRIENDLY
DI LINGKUNGANFAKULTASTEKNIK UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
t

DessySymliantil, Abdurrachman Ariet'

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang- Prabumulih Km32, Ogan Ilir, SumateraSelatan
' Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang- Prabumulih Km32, Ogan Ilir, SumateraSelatan
dessvsvarli
anti@smail.com


Abstrak

Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya merupakan bagian dari skenario
pengembangan Masterplan Universitas Sriwijaya. Dengan adanya perubahan visi dan misi
Universitas mengakibatkan pula perubahan aktifitas serta fasilitas dan tata bangunan yang ada.
Konsep Pedestrian Friendly merupakan salah satu konsep yang menjawab persoalan umum yang
ada saat ini, isu sustainability, efisiensi energi, sekaligus menjadi usaha untuk memanusiakan
kembali kawasan yang semakin lama berorientasi pada kendaraan bermotor. Orientasi
pembangunan dan penataan kawasan seharusnya mempertimbangkan skala manusia sebagai
standar, terutama untuk pencapaian di dalam sebuah kampus. Dengan observasi dan analisis di
lapangan didapatkan beberapa persoalan terkait penerapan konsep tersebut. Metode Ends-mean
membantu mengklasifikasikan persoalan yang ada sehingga menjadi sebuah konsep pedestrian
friendly yang kontekstual.
kata kunci : pedestrianfriendly, Fakultas Teknik, metode ends-mean,Unsri, Indralaya

Abstract
Title : Review of Pedestrian Friendly Concept in Engineering Faculty Area of Sriwijaya
University

The Engineering Faculty is part of Sriwijaya {Jniversity Masterplan development scenario. The

change of the vision and mission of the University has caused amendment to the activities,
facilities and also the existing buitding structure. Pedestrian Fiendly Concept is a concept that
could answers common problems of the existing Engineering Faculty Design, such as the issue of
sustainability, energy fficiency, as well as e re-attempt to humanize region-oriented vehicle.
Orientation and arrangement of the siteplan should consider the human scale, especially for
achievementwithin a campus. The purpose of this observation and analysis is to obtained several
issues related to the implementation of the concept. Ends-mean method helps classify the existing
problems so that it becomesa contextualpedestrian-friendly concept.
Keywords : pedestrianfriendly, Engineering Faculty, ends-meanmethods, Unsri, Indralaya

Pendahuluan
Berjalan kaki memberikan manfaat
tidak hanya untuk kesehatan individu
dan penguranganpolusi, namun juga

menjadi usaha untuk mendekatkandiri
pada lingkungan. Jacobs (1993
yang
menyatakan jalan
selalu

dikenang, menimbulkan kesan yang
kuat dan positif merupakanjalan yang

109

ATRIUM, Vol. /, No. 2, November2015, 109-121

Penelitian, Terminal Kampus dan
lainnya. Pada lingkungan FT sendiri,
koneksi
antar bangunan kurang
terintegrasi dengan baik. Sehingga
berdasarkan hal
tersebut perlu
Jalan tidak hanya merupakan jalur dilakukan
tinjauan
lebih
lanjut
transportasi semata, namun juga mengenai konsep pedestrian
friendly

berfungsi sebagai ruang publik tempat pada lingkungan Fakultas Teknik
bersosialisasi dan dapat menarik kampus Indralaya sebagai bagian
banyak kegiatan lainnya. Pedestrian pertimbangan evaluasi masterplan
konsep Universitas Sriwijaya di masa yang
suatu
adalah
friendly
perancangan yang mempertimbangan akan datang.
penggunapejalan kaki sebagaihal yang
ini
Pentingnya konsep
utama.
diterapkan dalam perencanaan suatu ElemenPerancangan
kawasan adalah untuk meningkatkan Arsitektur dalam Konsep
efesiensi dan efektifitas kegiatan yang PedestrianFriendlv
berlangsung di dalamnya sekaligus
juga menjawabisu penghematanenergi Pengertian
(2009),
Dalam
Meyers

untuk
yang berkembangsaatini.
merancang sebuah lingkungan dengan
Penerapan konsep pedestrian friendly
konsep pedestrian friendly
dapat
terkait dengan kenyamananpencapaian mempertimbangkantiga hal ini:
oleh pejalan kaki. Dalam penelitian ini,
1. Fasilitas harus berada dalam jarak
objek pengamatan adalah lingkungan
berjalan kaki dari tempat tinggal
Fakultas Teknik Unsri. Pengamatan
atau tempat parkir
dari 2. Kombinasi rute dan tujuan di
dilakukan
sebagai bagian
pertimbangan evaluasi master plan
seluruh daerah harus aman dan
secara
kampus Indralaya Unsri

mendukung (ramah) pejalan kaki.
keseluruhan,mengingat bahwa selama
Pejalan kaki harus merasa nyaman
19 tahun terakhir perkembangaan
berjalan dari satu tempat ke yang
kebutuhandan program yang dilakukan
berikutnya dan kemudian akhirnya
sudah meningkat sedangkan Master
kembali ke tempat semula
plan kampus Indralaya Universitas 3. Area harus menarik bagi pejalan
Sriwijaya yang dibangun pada tahun
kaki dengan disajikan rute yang
1995 belum pernah dilakukan evaluasi.
aman dan nyaman.
baik dan ideal. Kesan tersebut
dinikmati perlahan-lahan secara terus
menerus sehingga menimbulkan efek
positif terhadapperilaku penggunanya.

Persoalan utama dari penelitian ini

adalah tidak terlihatnya perencanaan
yang berkesinambungandan berpihak
pada pedestrian pada lingkungan
Fakultas Teknik kampus Indralaya
Universitas Sriwijaya. Ditinjau dari
hubungan terhadap fasilitas di luar
lingkungan FT (Fakultas Teknik)
sendiri, tidak adanyajalur penghubung
yang baik dari Fakultas Teknik menuju
bangunan pendukung lain, seperti
Gedung Rektorat, Gedung Lembaga
110

Elemen Perancangan dalam Konsep
Pedestrian Friendly
Berdasarkan Meyers (2009) dapat
elemen
beberapa
diperhatikan
perancangandalam mendisain kawasan

dengan konsep pedestrian friendly,
yaitu: site plannlng, sirkulasi, massa
bangunan, proporsi, material, ritme,
transparansi,dan detail

Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan metode deskriptif
(2012)
analisis. Haryanto
dari
http :/lb elajarpsikologi.com/pendekatan
-j enis-dan-metode-penelitianpendidikan/ pada 09 Februari 2014
menyatakan bahwa penelitian tersebut
adalah penelitian yang memusatkan
perhatian kepada masalah-masalah
aktual sebagaimanaadanya pada saat
penelitian
Melalui
berlangsung.
penelitian ini,
peneliti berusaha
peristiwa
mendeskripsikan
dan
kejadian yang menjadi pusat perhatian
tanpa memberikan perlakukan khusus
terhadap peristiwa tersebut. Variabel
yang diteliti adalah kondisi eksisting
lingkungan FT Unsri Indralaya yang
dikaitkan denganteori yang didapatkan
dari studi literatur mengenai konsep
pedestrian
Tujuan
friendly.
penggunaan metode ini agar dapat
membuat deskripsi secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai konsep
pedestrian friendly di lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Kampus Indralaya, serta dapat menjadi
pertimbangan
dalam
evaluasi
masterplan Universitas Sriwijaya ke
depannya.
Ruahg lingkup dan batasan penelitian
ini adalah :
1. Lingkup
area
wilayah
atau
penelitian
Area penelitian meliputi Fakultas
Indralaya
Teknik
Kampus
Universitas Sriwij aya.
2. Lingkup materi penelitian
penelitian
Lingkup
materi
diarahkan untuk
merumuskan
konsep pedestrian friendly yang
kontekstual terhadap lingkungan
Fakultas
Teknik
Universitas
Sriwijaya.

Penelitian
dilakukan
dengan
tahapan:
a. Membuat daftar asumsi sebaga
dasar hipotesis dan prosedur,
yaitu bahwa konsep pedestrian
belum
menjadi
friendly
pertimbangan dalam perencanaan site plan kawasan Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya
Kampus Indralaya sehingga
aktivitas di dalamnya tidak
berjalan secara efektif dan
efisien.
b. Menyusun
untuk
kategori
mengklasifikasi
studi
data
literatur
konsep
terkait
pedestrian
pada
friendly
perencanaan
institusi
Pendidikan.
c. Pengamatanlangsungpadaobjek
penelitian, yaitu Fakultas Teknik
Kampus Indralaya Universitas
Sriwijaya untuk mengambil datadata yang diperlukan
d. Melakukan analisis deskriptif
terhadap data hasil sehingga
dapat dinilai apakahkawasan ini
tidak
menerapkan
konsep
perencanaanyang berpihak pada
pedestrian,
sehingga
menyebabkan ketidakefektifan
dan ketidakefisienan aktivitas di
dalamnya.
e. Mengidentifikasi persoalan dan
potensi dalam penerapankonsep
pedestrian
pada
friendly
lingkungan FT Unsri
f. Membuat klasifikasi persoalan
denganmetodeEnds mean
g. Merumuskan konsep pedestrian
yang
kontekstua
friendly
terhadap kawasan Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya
Kampus Indralaya
h. Membuat
kesimpulan hasil
temuan

11

ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November2015, 109-121

Tinjauan Fakultas Teknik
UniversitasSriwijaya Terhadap
PedestrianFriendly
Master Plan U niversitas Sriwijaya

Gambar 1. Master plarc Universitas
Sriwijaya dan lokasi Fakultas Teknik
Sumber: Unit layanan pengadaanUniversitas
Sriwijaya,2014

Kampus Utama Indralaya dengan luas
I 12 hektar terletak 38 kilometer ke
Palembang,
arah
selatan kota
merupakan Pusat Kegiatan Pendidikan
untuk jenjang Sarjana(S1). Di kampus
Indralaya juga terdapat Kantor Pusat
Administrasi (KPA), Perpustakaan
Pusat, Lembaga Bahasa, Lembaga
Penelitian, Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat, Pusat Komputer,
Pusat Kegiatan Mahasiswa, Pusat
KesehatanKomunitas.(gambar1)
Fakultas
Sriwijaya

Teknik

Universitas

Gambar 2. Petafigure ground pada
FakultasTeknik Unsri
Sumber:Analisis,2014

Berdasarkan
pengamatan
dan
wawancara, batas lingkup wilayah
pengembangan Fakultas Teknik tidak
terdefinisi dengan jelas (garnbar 2),
sehingga luasan wilayah FT Unsri
belum dapat ditentukan dengan pasti.
Berikut pembahasan lingkungan FI
Unsri berdasarkanelemen perancangan
konsep pedestrian friendly menurut
Meyers (2009);

Site Planning
I. Site Planning and Context
Fakultas Teknik tidak memiliki
tema./konteks khusus sehingga
tidak memiliki identitaslkarakter
yang kuat sebagai bangunan
pendidikan, yang menyebabkan
tidak
adanya
suguhan
pengalaman
ruang
dengan
kesan/karakter tertentu basi
pejalan kaki.

2. Site Planning and Connectivity

Beberapa hal yang harus ada
dalam perencanaan tapak yang
pedestrian friendly
bersifat
adalah:
o Semua sirkulasi kendaraan
sepeda,maupun pejalan kaki,
harus memiliki
hubungan
yang
baik
sehingga
memastikan konektivitas dari
dan ke bangunan.
o Keberadaan
sidewalks,
walhuays,
intersections,
crosswalks,
signage,
landscaping, dan lighting
harus sudah disadari sejak
membuatmasterplan

Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly

Kds€n06n:
----*
:*

Jalan K$daratn
Ja'an kiaien kak;
Jglar Setapak{ianah}
Pariqr

Gambar3. Petasirkulasipada Fakultas
TeknikUnsri
2014
: Analisis,
Sumber

3. Site Planning and Parking
pengamatan,
hasil
Berdasarkan
didapatkanbahwa:
i Hampir semua area parkir yang ada
di kawasan Fakultas Teknik berada
gedung
didepan
sehingga
memberikan kesan bangunan yang
jauh dan sulit dijangkau oleh pejalan
kaki
o Sebagian area parkir berada di sisi
jalan (on street) ataupun berada di
areajalur pejalan kaki menyebabkan
terganggunya akses pejalan kaki
tersebut

Berdasarkan hasil pengamatan Sirkulasi
1. Sirkulasi dan Sidewalks
didapatkanbahwa:
yang
harus
Beberapa
hal
o Tidak adanya elemen-elemen
perencanaan
dipertimbangkandalam
pedestrian yang jelas dan
yang
sirkulasi
dalam
tapak
jalur
khusus
terencanaseperti ;
pedestrian
friendly
adalah:
sidewalks,
sepeda,
o Sidewalk harus bersambung
crosswalks,
intersections,
dari blok satu ke blok lainnya,
signage, landscaping, dan
zona satuke zonalainnya.
mengakibatkan
lighting
o Sidewalk harus menyediakan
pejalan kaki tidak nyaman
rute yg bebas hambatan,
ketika memasuki kawasan
langsung serta lebar yg cukup
Fakultas Teknik (gambar4)
untuk menampung pejalan
o Pejalan
kesulitan
kaki
kaki
mengaksestiap-tiap bangunan
karena banyaknya akses antar
Berdasarkan pengamatan, didapatyang
tidak
bangunan
kan bahwa tidak terdapat sidewalk
terencana bahkan terputus
yang jelas sepanjangjalan didalam
' (gambar3)
kawasan fakultas teknik sehingga
. Pergerakanpejalan kaki tidak
hal ini
dapat membahayakan
terarah disebabkan tidak
keselamatan pejalan kaki yang
adanya signage (penanda)
jalur
bersebelahan
dengan
jelas
yang
kendaraan bermotor, dikarenakan
pejalan kaki
dapat langsung
berinteraksi dengankendaraan

Gambar 4. Beberapa kondisi jalur sirkulasi
pada Fakultas Teknik Unsri
Sumber: Observasi,2014

2. Sirkulasi dan Persimpangan
Dari hasil pengamatan didapatkan
bahwa hampir setiap persimpangan
yang ada di Fakultas Teknik
membentuk sudut 90 derajat yang
artinya tidak adanyaradius putar.

113

ATRIUM, Vol. 1, No. 2, November2015, 109-12/

3. Sirkulasidan Penyeberangan

2. Massadan Lantai dasar
Dasar bangunan pada umumnya
mengekspose tiang tiang struktur
(Gambar l)
serta sudut-sudu
dinding bangunan sebagai upaya
interaksi bangunanterhadappejalan
kaki.

Gambar 5. Kondisi penyeberangan pada
Fakultas Teknik Unsri
Sumber: Observasi.2014

Dari hasil pengamatan,didapatkan
bahwa: Tidak adanya tanda pada
tempat penyeberanganmenyebabkan pejalan kaki sulit mengenali
dimana tempat untuk menyeberang
(Gambar5)

Gambar 7. Penggunaan unsur tiang pada
Fakultas Teknik Unsri
Sumber: Observasi,2014

4. Sirkulasidan daerahPenyangga
Jalur kendaraan dan jalur pejalan
kaki harusmemiliki batasyangjelas 3. Massadan Kepadatan
misalnya
dengan penggunaan
Kerapatan dan variasi elemenbollard, pohon tepi jalan, batas
elemen bangunan yaitu dengan
parkir, street furniture atau lampu
membuat fasad bangunan menjadi
jalan
bagian-bagianyang lebih kecil dapat
membuatpejalankaki menjadi lebih
Massa bangunan
nyaman
1. MassaBangunandan SkalaManusia
Dari hasil pengamatan,didapatkan
sebaiknya
Massa
bangunan
b a h wa :
skala
menyesuaikan
dengan
o Sebagian
bangunan
besar
manusia, sehingga tidak terjadi
merupakan bangunan dengan
perbedaan ukuran yang terlalu
dimensi yang cukup panjang,
mencolok antata bangunan dan
lebar,tinggi dan masif
pejalan kaki. Bangunanyang ada di
o Sebagian besar fasad bangunan
kawasan FT hampir seluruhnya
cenderung datar dan berupa
merupakanbangunandiatas 2lantar
dinding yang lebar (Gambar8)
(Gambar6).

Gambar 8. Kerapatan dan variasi elemenelemen bangunan pada FT Unsri
Sumber: Observasi.2014
Gambar 6. Foto perbedaan ketinggian
manusia dan bangunan pada Fakultas
Teknik Unsri
Sumber: Observasi,2014
114

Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly

Proporsi
1. Proporsidan kedalrmanblok
Semakinbanyakpersimpanganantar
blok membuat jalur pejalan kaki
menjadi lebih nyalnan karena
men'lapatkan
pejalan
kaki
pengalaman ruang yang lebih
banyak, mudah untuk berpindah
blok, serta dapat memperlambat
kendaraan
Gambar 10. Foto rasio ketinggian bangunan
dan lebar jalan pada Fakultas Teknik Unsri
2014
Sumber:Observasi.

i Krlerangan:
, SilePhil Frkultns Tekrtik
l{ CedLn3 Dekailrt
: ll1 Cied Luliih
I H: Ged Lab Teknik l(intia
I Hl Ged Lab Teknik \1(-sin
H.+ ced i,at1 Teknik Tambang
Hi Cied Lab Teknik Sipil
H6 Cicd Lab llektro

Dari hasil pengamatan,didapatkan
bahwa rasio antaratinggi bangunan
dan lebar jalan cukup jauh, dimana
lebar jalan hanya setengah atau
sepertigadari tinggi bangunan.

3. Proporsidan Disain Fasad
Proporsi elemen arsitektural pada
berpengaruh
fasad
bangunan
terhadap visual pejalan kaki,
Gambar 9. Peta sirkulasi dan persimpangan
elemen2arsitekturalsepertiawning,
pada FT Unsri
pintu, jendela, kolom yang terlalu
2014
Sumber: Observasi,
banyakdapatmerusakvisual pejalan
kaki
Dari hasil pengamatan,didapatkan
bahwa Sistem penataan bangunan
yang organik menyebabkan tidak
terbentuknya blok-blok bangunan,
namun tetap memiliki banyak
persimpangan(Gambar9)
2. Proporsi dan Orientasi terhadap
Jalan
Rasio antara tinggi bangunan dan
lebar jalan didepannyaberpengaruh
terhadap lingkup visual bagi
pedestrian. Semakin lebar jalan,
maka akan semakin be'ar pula
lingkup visual yang akan didapatkan
oleh pejalankaki terhadapbangunan
tersebut(Gambar10)
Gambar 11.Elemenpadafasadbangunan
FT Unsri
Sumber:
Observasi.
2014

1't

ATRIUM, Vol. l, No. 2, November2015, 109-l2l

Dari hasil pengamatan, didapatkan
bahwa:
o Bangunan-bangunandi kawasan
Fakultas Teknik memiliki fasad
dengan pola yang hampir s€Ima,
dimana banyak menggunakan
pintu dan jendela alumunium.
o Bangunan banyak menggunakan
elemen berupa tiang-tiang pada
fasad bangunan, baik tiang
struktur maupun non struktur
o Penggunaan elemen jendela,
pintu, dan tiang yang berulangulang pada hampir seluruh
bangunan yang ada di dalam
kawasan(gambar11)

kawasan berupa tugu
(gambar13)

FT

Unsri.

Gambar l3.Kondisi material jalur
pedestrian FT Unsri
sumber: Observasi,2014

Ritme
Pola repetisi terlihat dari pengulangan
modul kolom bangunan, namun tidak
menerus antara satu bangunan dengan
bangunan lain sehingga kemenerusan
irama kurang terbaca oleh pedestrian
(Gambar14)

4. Proporsidan Penanda
Signage (penanda)harus diletakkan
pada tinggi yang tepat sehingga
terlihat jelas dan mudah dibaca oleh
pejalan kaki. Dari hasil pengamatan,
didapatkan bahwa tinggi signage
(penanda) pada kawasan Fakultas
Teknik berkisar diantara 2m-3m dart
permukaan tanah/lantai. (gambar
12\
Gambar 14. Ritme pada bangunan
laboratorium FT Unsri
Sumber: Observasi,2014

Gambar 12. Signagepada lingkungan FT
Unsri
2014
Sumber:Observasi,

Material
yang
digunakan pada
Material
lingkungan FT Unsri tidak beragam,
baik berupa jalan aspal perkerasandan
paving block. Elemen eksternal seperti
penanda, lanskap, pagar, bangku
taman, kebun, sculpture, arrwork, tidak
ditemui pada lingkungan FT Unsri
Indralaya, hanya terdapat penanda
116

Transparansi
Bangunan di lingkungan FT UNSRI
belum menyiratkan koneksi visual.
Lantai dasar tidak bersifat transpatan
hal ini dikarenakan fungsi bangunan
sebagai wadah kegiatan akademik dan
membutuhkan privasi. Jendela dan
pintu memiliki ukuran standar dan
kurang menjaga visual connectivity
bagrpedestrian.

Detail
Tidak ada permainan fasad, ornament
ataupun material dan tekstur yang
disajikan bagi pedestrian.DetaiI stree
furniture seperti lampu taman, bangku,
pagar, tempat sampah yang terdisain,
terutama untuk public art tidak terlihat
di lingkunganFT UNSRI.

Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly

AnalisisPersoalandan Potensi
dalam PenerapanKonsep
PedestrianFriendly di
LingkunganFT Unsri
Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan, didapatkan persoalan dan
potensi di lingkungan FT Unsri sebagai
berikut:

e. Tidak
penanda
adanya
penyebrangan/zebra cross untuk
pedestrian,
baik
berupa
pembedaan leveV split level,
penggunaan material yang unik,
terutama tanda penyeberangan
yangjelas.
f. Tidak ada penyeberangan yang
terdisain dari kantung parkir
menuju ke gedung pengajaran,
maupun ke gedungdekanat.
g. Tidak
ada bufferl
daerah
penyangga antar pedestrian dan
kendaraanbermotor
h. Tidak adajalur penghubungyang
jelas antara gedung Studio
Arsitektur dan gedungDekanat
i. Tidak ada jalur pehubung antara
Graha Patra Kemika
dan
bangunanlain di lingkungan FT

Site Planning
Persoalanyang didapatkanadalah:
a. Penempatan bangunan tidak
saling mendefinisikanruang luar
(outdoor
space),
sehingga
pedestrian tidak dapat membaca
kemenerusan ruang luar dan
dalam
b. Tidak ada jalur pedestrian atau
sepeda yang terdisain dengan
baik di dalam lingkungan FT
Potensi sirkulasi yang terdapat di
Unsri Indralaya
lingkungan FT Unsri adalah :
a. Terdapat jalur penghubung antar
Sedangkan potensi yang terdapat di
bangunan Mushola dan gedung
lingkungan FT Unsri adalah :
Dekanat
a. Kantong
parkir
tidak
b.
Terdapat slq
yang
bridge
mendominasibangunan,sehingga
mengubungkan gedung Arsitekbangunan tidak terisolasi dari
tur
dengangedungDekanat
pedestrian
c. Terdapat student centre sebagai
penghubungdari gedung Dekanat
Sirkulasi
menuju gedung-gedung LaboraPersoalan sirkulasi di lingkungan FT
torium
Unsri adalah :
Parking
d.
on street berlaku di
a. Tidak ada trotoar yang menerus
lingkungan FT Unsri, karena
dari satu bangunan ke bangunan
tidak
menyediakan kantung
yang lain
parkir khusus
b. Tidak terdapat rute trotoar yang
langsungdan jelas dari bangunan
pengajaranke bangunandekanat
c. Tidak terdapat rute trotoar yang
jelas
dan
langsung
antar
bangunan
pengajaran
dan
masing-masinglaboratorium
d. Lebar dan kondisi beberapa
trotoar tidak memungkinkan
untuk
pedestrian
berjalan
sekaligus
mewadahi
street
furniture

Massa Bangunan
Persoalan massa bangunan terkait
penerapan konsep pedestrian friendly
di lingkungan FT Unsri adalah sebagai
berikut :
a. Penambahanmassadi lingkungan
FT tidak memiliki ketentuan,
misal Graha Patra Kemika dan
Gedung Studio Arsitektur
b. Tidak terdapat stimulus visual
pada bagian lantai
dasar

117

ATRIUM, Vol. l, No. 2, November2015, 109-l2l

bangunan, seperti jalur pejalan
kaki yang tertutup, bentuk Yang
irregular, sudut bangunan, dan
lainnya.
c. Massa bangunan kurang kuat
pejalan
mendefinisikan jalur
kaki.

b. Disain fasad bangunan dekanat
pengajaran dan laboratorium
skala
mempertimbangkan
manusia

L. Material
terdapat penggunaan
a. Tidak
material unik dan khusus pada
jalur pedestrian maupun pada
tidak
sehingga
bangunan,
pengalaman
menciptakan
meruangbagi pedestrian.
b. Tidak ada street furniture yang
terdisain, seperti bangku taman,
pagar,sculpture,dan lain-lain

Potensi massabangunan di lingkungan
FT Unsri :
a. Bangunan masih memperhatikan
skala manusia.hal ini terlihat dari
permainan solid dan voi.d yang
banyak terdapat di bangunan
pengajarandan laboratorium.
b. Ukuran dan penempatanjendela
dan pintu pada masing-masing Ritme
saling
tidak
a. Bangunan
mempertimbangkan
bangunan
luar,
ruang
memperkuat
skala manusia
meskipun menggunakan pola
dikarenakan
yang
sama,
Proporsi
penempatan massa yang tidak
Persoalan
saling berkesinambungan
a. Ratio jalan dan tinggi bangunan
b. Ritme yang digunakan cenderung
yang mampu membuat visual
monoton.
enclosure bagi pedestrian adalah
bangunan dekanat dan jalan di
Transparasi
depannya.
b. Penempatan penanda (signage) Persoalan:
a. Kondisi bangunan di lingkungan
yang kurang nyaman bagi
FT Unsri belum menyiratkan
pedestrian.(gambar I 5)
koneksivisual.
b. Jendela dan pintu memiliki
ukuran standar yang kurang
menjaga visual connectivity bagi
pedestrian.
c. Posisi bangunan joga tidak
membentuk outdoor space, bark
bangunan laboratorium maupun
bangunan pengajaran, sehingga
Gambar 15. Penempatan signage yang
pedestriantidak dapat menikmati
mengganggu pedestrian dan visual enclosure
kemenerusannva.
kurang tercipta darijalan di depan
bangunan lab Teknik Pertambangan
Sumber : Observasi,2014

Detail
Persoalan
Potensi
a. Tidak ada permainan fasad
dengan
a. Blok bangunan sesuai
ornament, ataupun material dan
proporsi denganlebar kurang dari
tekstur yang disajikan bagi
150 m, sehingga jarak temPuh
pedestrian.
masih nyaman untuk Pedestrian
b. Detail street furniture sepert
118

Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly

lampu taman, bangku, pagar,
tempat sampah yang terdisain,
terutama untuk public art trdak
terlihat di lingkungan FT Unsri

Klasifikasi

KlasifikasiPersoalan
Untuk membuat konsep pedestrian
friendly yang kontekstual terhadap
lingkungan FT Unsri, perlu dilakukan
klasifikasi terhadap persoalan yang
telah diidentifikasi. Dengan metode
End-Means, persoalan perancangan
terbagi ke dalam tiga struktur (Rowe,
1987) yaitu persoalanyang terdefinisi
dengan baik (well defined problem),
persoalan
yang
kurang
tepat
didefinisikan (ill defined problem) dan
persoalan yang sulit didefinisikan
(wicked problem). Klasifikasi ini
pada
kemudahan
berdasarkan
merumuskan persoalan, kejelasan
solusi dan caranya. Berdasarkan
persoalan
metode
End-means,
pedestrian friendly di lingkungan FT
Unsri dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Persoalan di lingkungan
FT Unsri
NO

Persoalan

Klasifikasi

Merenovasi
bangunan
di
lingkungan
FT
Unsri agar saling
berhubungan dan
menciptakan
ruang luar yang
positif

I

' SITE
PI-A,NNING
a. Penempatan
bangunan tidak
saling
mendefinisikan
ruang luar
(outdoor space)
b. Tidakadajalur
pedestrian atau
sepedayang
terdisain
dengan baik di
dalam
lingkungan FT
Unsri
2
SIRKULASI
Tidak ada trotoar
yang menerus dari
satu bangunan ke
yang
bangunan
lain

Sarair

well

well

Membuat disain
jalur
pedestrian
dan sepeda yang
baik

Membuat trotoaf
yang menerus dari
satu bangunan ke
bangunan lain

3

Tidak
terdapat
rute trotoar yang
langsung dan jelas
dari
bangunan
pengajaran
ke
bangunan
dekanata.

well

Tidak
terdapat
rute fotoar yang
jelas dan langsung
antar
bangunan
pengajaran
dan
masing-masing
laboratorium
kbar dan kondisi
beberapa trotoar
tidak
memungkinkan
untuk pedestrian
berjalan sekaligus
mewadahi street
lumiture
Tidak
adanya
penanda
penyebrangan/
zebra cross untuk
pedeshian, baik
berupa
pembedaan leveV
split
level,
penggunaan
material
yang
unik,
terutama
tanda
penyeberangan
vans ielas.
ada
penyeberangan
yang terdisain dari
parkir
kantung
menuju ke gedung
pengajaran,
maupun
ke
seduns dekanat
Tidak ada buffer/
daerah penyangga
pedestrian
antar
dan
kendaraan
bermotor
Tidak ada jalur
penghubung yang
jelas
antara
gedung
Studio
Arsitektur
dan
gedung Dekanat

well

Tidak ada jalur
pengubung antara
Patra
Graha
Kemika
dan
bangunan lain di
lingkunsan FT
MASSA
BANGUNAN
a. Penambahan
massatidak
mempertimbanekan

I11

Membuat
rute
trotoar
dari
bangunan
pengajaran
ke
bangunan dekanat
serta
memanfaatkan
jalur penghubung
sudah ada
Membuat
rute
pedestrian
yang
dari
terdisain
pengajaran
menuju
ke
laboratorium

well

Membuat trotoar
dengan lebar min
100
cm
agar
mampu
menampung
pedestrian
dan
streetfumiture

well

Membuat penanda
sebagai
tempat
penyeberangan,
cat,
berupa
pembedaan
ketinggian,
ataupun material
yang unik

well

Membuat tempat
penyeberangan
yang terdisain dari
parkir
kantung
menuju bangunan

well

Membuat daerah
penyangga antaf
jalur
pedestrian
dan kendaraan

Ill

jalur
Membuat
penghubung antar
gedung
Studio
Arsitektur,
gedung Arsitektur
dan
Gedung
Dekanat
jalur
Membuat
penghubung antar
Graha
Patra
Kemika
dan
bangunan
Dekanat
Membuat sebuah
guideline
untuk
pengembangan
site plan di masa
yang akan datang

ll9

ATRIUM, Vol. l, No. 2, November2015, 109-121
NO

Persoalan

Klasifikasi

Samn

NO

Persoalan

Klasifikasi

dari ruangluar

konteks
lingkungan
b. Tidakterdapat
variasi stimulus
visual pada
lantai dasar
bangunan

4

5

6

well

c. Massa
bangunan
kurang
mendifinisikan
jalur pejalan
kaki
PROPORSI
a. ratiojalan dan
bangunan
kurang
menciptakan
visual
enclosure
b. penernpatan
stSnageyang
kurang nyaman
bagSped.estian

Ill

MATERIAL
a. Tidak terdapat
penggunaan
material yang
khusus dan
unik padajalur
pedestrian dan
bangunan
pembentuk
ial:or pedestrian

well

b. Tidakterdapat
streetfumiture
yang terdisain

well

RITME
a. Ritme antar
bangunan tidak
saling
berkesinambun

iII

b.Ritrne bangunan
cenderung
monoton

well

a. Bangunan tidak
menyiratkan
koneksi visual

Saran

Membuat
visual
stimulus
pada
bangunan,
cara
denganjalur
membuat
pejalan kaki yang
tertutup,
bentuk
yang
irregular,
detail
memberi
pada
sudut
bangunan
fasade
Redisain
agar
bangunan
saling berinteraksi
membentuk ruang
pejalan kaki
dan
Mendisain
melebarkan
yang
ffotoar
berhadapan
dengan bangunan,

well

Mengubah ukuran
sesuai
signage
skala
dengan
serta
manusia,
menempatkannya
dengan baik
Renovasi fasade
dan
bangunan
jdur
pedestrian
menggunakan
material unik dan
tekstur khusus

Menempatkan
street furninre
yang
terdisain
dengan baik
Menata
ulang
agar
bangunan
saling
berkesinambungan
Membuat
pemecah
irama
bangunan, berupa
yang
entrance
menarik perhatian
permainan
atau
wama dan kolom
pada
fasad
bangunan
bangunan
pada
terutama
lantai dasar, agar
bersifat
lebih
untuk
transpilan
memberikan
visual
koneksi

memperlebar
jendela
ukuran
dan pintu serta
penempatan yang
memungkinkan
koneksi visual
Memberi
detail
pada
bangunan,
misal penggunaan
atau
tekstur,
secondary skin

b. ukuranjendela
dan pintu
standar yang
menghalangi
koneksi visual
8

DETAIL
a. Detail
bangunan
kurang
mendapatkan
perhatian
b. Tidak ada detail
streetfumiture

Well

Mendisain
fumiture
menarik
pedestrian

street
yang

Analisis,2014
Sumber:

Konsep PedestrinnF riendly
untuk PengembanganFakultas
Teknik UniversitasSriwijaya

Berdasarkanklasifikasi tersebut diatas,
dapat dirumuskan beberapa konsep
pedestrian friendly yang kontekstual
Unsr
FT
terhadap lingkungan
Indralaya, yaitu :

Site Planning
di
bangunan
1. Merenovasi
lingkungan FT Unsri agar saling
berhubungan dan menciptakan
ruang luar yang positif
2. Membuat disain jalur pedestrian
dan sepedayang baik

Sirkulasi
1. Membuat trotoar yang menerus
dari satu bangunan ke bangunan
lain
2. Membuat rute trotoar dari
ke
pengajaran
bangunan
serta
dekanat
bangunan
memanfaatkanjalur penghubung
yang sudahada
3. Membuat rute pedestrian yang
terdisain dari pengajaran menuju
ke laboratorium
4 . Membuat trotoar dengan lebar
min 100 cm agar mampu

Syarlianti, Tinjauan Konsep Pedestrian Friendly

menampungpedestriandan street
furniture
penanda sebagai
5. Membuat
tempat penyeberangan, berupa
cat, pembedaan ketinggian,
ataupunmaterial yang unik
6. Membuat tempat penyeberangan
yang terdisain dari kantung parkir
menuju bangunan
7. Membuatdaerahpenyanggaantar
jalur pedestriandan kendaraan
8. Membuatjalur penghubungantar
gedungStudio Arsitektur, gedung
Arsitektur dan Gedung Dekanat
9. Membuat jalur penghubung antar
dan
Graha Patra Kemika
bangunanDekanat
Massa Bangunan
1. Membuat stimulus visual pada
bangunan, dengan cara membuat
jalur pejalan kaki yang tertutup,
bentuk yang irregular, memberi
detail padasudutbangunan
2. Redisain fasade bangunan agar
saling berinteraksi membentuk
ruang pejalan kaki
Proporsi
melebarkan
dan
1. Mendisain
trotoar yang berhadapan dengan
bangunan
2. Mengubahukuran signage sesuai
dengan skala manusia, serta
menempatkannyadenganbaik

permainanwarna dan kolom pada
fasadbangunan

Transparansi
Merenovasi fasad bangunan terutama
pada lantai dasar, agar lebih bersifat
transparan untuk memberikan koneksi
visual dari ruang luar

Detail
Memberi detail pada bangunan, misal
penggunaan tekstur, atau secondary
skin

Kesimpulan

Konsep pedestrian friendly belum
diterapkan pada lingkungan Fakultas
Teknik Unsri sehingga pengembangan
fisik kawasan kurang berpihak pada
pejalan kaki.
Tinjauan konsep
pedestrian friendly dengan metode
Ends-Mean membantu mengkategorikan persoalan mana yang terdefinisi
dengan jelas, sehingga mempermudah
dalam merumuskan konsep pedestrian
friendly yang bersifat terapan langsung
di lapangan. Diharapkan dengan
adanyapertimbangankonsep ini dalam
pengembangan di masa yang akan
datang dapat meningkatkan kualitas
aktivitas akademik maupun non
akademik di linskunean FT Unsri dan
secara
Universitas
Sriwijaya
keseluruhan.

Material
1. Renovasi fasade bangunan dan Daftar Pustaka
jalur pedestrian menggunakan
material unik dan tekstur khusus
Jacobs, A. B. (1993). Great street
2. Menempatkan street furniture
Cambridge:MIT Press.
yang terdisaindenganbaik
Meyers. (2009). Pedestrian Scale
Design Guidelines Manual.
Ritme
Ohio:MeyersAssociates.
1. Menata ulang bangunan agar Rowe, P.G. (1987). Design thinking
saling berkesinambungan
Cambridge:The MIT Press.
pemecah
irama
2. Membuat
bangunan, berupa entrance yang
perhatian
atau
menarik

121