Desember 2017

1

NEWSLETTER
Desember 2017
Edisi 12
PRAKATA
Supply
Chain
Indonesia
(SCI)
Newsletter merupakan buletin bulanan
yang memberikan informasi seputar
kegiatan pendidikan, pelatihan, berita,
artikel, dan info buku & jurnal bidang
logistik dan supply chain di Indonesia.
Kami harap SCI Newsletter menjadi
media informasi yang bermanfaat bagi
para praktisi, akademisi, birokrasi,
peneliti, dan pemerhati bidang logistik
dan supply chain di Indonesia.


Selamat membaca.

INFO REGULASI TERBARU
 Manifes Domestik Perdagangan

Antarpulau
Kementerian Perdagangan

 Konferensi Pers APBN 2018
Kementerian Keuangan

 Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap

XV)-Pengembangan Usaha dan
Daya Saing Penyedia Jasa Logistik
Nasional
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Indonesia

 Rancangan RKP 2018

Kementerian PPN/Bappenas
 Penyelenggaraan dan

Pengusahaan Jasa Pengurusan
Transportasi
Kementerian Perhubungan

Selengkapnya:
www.supplychainindonesia.com/new/unduh/ke
menterian-dan-lembaga-pemerintah/

CATATAN SCI

Perbaikan
Infrastruktur dan
Konektivitas Logistik
Nasional
Oleh: Setijadi, Chairman of
Supply Chain Indonesia
Pembangunan infrastruktur mendapatkan

banyak perhatian Pemerintahan Jokowi-JK.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
telah
ditetapkan
sejumlah
sasaran
pembangunan infrastruktur 2019, antara
lain
pengembangan
jalan
nasional
sepanjang 45.592 km (dari 38.570 km pada
baseline tahun 2014), pembangunan jalan
baru (kumulatif 5 tahun) sepanjang 2.650
km (dari 1.202 km), pengembangan jalan tol
(kumulatif 5 tahun) sepanjang 1.000 km (dari
807 km), panjang jalur kereta api 8.692 km
(dari 5.434 km), 450 pelabuhan (dari 278),
dan 252 bandara (dari 237).

Supply Chain Indonesia (SCI) memberikan
apresiasi atas rencana dan keberhasilan
Pemerintah Jokowi-JK merealisasikan
pembangunan infrastrukturnya.
Hasil pengembangunan kondisi infrastruktur Indonesia tercermin dari laporan
The Global Competitiveness )ndex GC)
2017- 8 yang disusun oleh World
Economic Forum. Infrastruktur merupakan
salah satu pilar dari dua belas pilar yang
dinilai.
Dari hasil penilaian terhadap 137 ekonomi,
infrastruktur Indonesia berada pada
peringkat 52 dengan nilai 4,5. Pada periode
sebelumnya (2016-2017), Indonesia pada
peringkat 60 dengan nilai 3,8. Hal ini
menunjukkan peningkatan infrastruktur
Indonesia sebesar 8 peringkat atau
peningkatan nilai sebesar 0,7.
Kualitas keseluruhan infrastruktur Indonesia
mengalami peningkatan dari nilai 3,8 (tahun

2016-2017) menjadi 4,1 (tahun 2017-2018)
atau dari peringkat 80 menjadi 68.
Peningkatan kualitas infrastruktur terjadi
pada semua kualitas infrastruktur, baik jalan

(dari nilai 3,9 menjadi 4,1), kereta api (dari
nilai 3,8 menjadi 4,2), pelabuhan (dari nilai
3,9 menjadi 4,0), dan bandara (dari nilai 4,5
menjadi 4,8).
Di antara negara-negara ASEAN, peringkat
Indonesia tersebut di bawah Singapore
(peringkat 2/nilai 6,5), Malaysia (22/5,5), dan
Thailand (43/4,7). Pada tahun 2016-2017,
Singapore pada peringkat 2/nilai 6,4;
Malaysia 24/5,5; dan Thailand 49/4,0.
Pada periode 2016-2017, kualitas infrastruktur Indonesia pada posisi yang sama,
yaitu peringkat 5 di bawah Singapore,
Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Berdasarkan analisis SCI, di antara negaranegara ASEAN, kualitas indikator-indikator
infrastruktur Indonesia selalu di bawah

Singapore, Malaysia, dan Thailand (kecuali
kualitas infrastruktur kereta api, Indonesia di
atas Thailand). Selain itu, kualitas
infrastruktur jalan di Indonesia di bawah
Brunei Darussalam.
Peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia
pada tahun 2017-2018 relatif lebih tinggi
daripada negara-negara ASEAN lainnya,
namun belum bisa mengejar kualitas
infrastruktur Singapore, Malaysia, dan
Thailand.
Peningkatan kualitas infrastruktur itu diharapkan akan meningkatkan peringkat
Logistics Performance Index (LPI) Indonesia
yang akan dikeluarkan oleh Bank Dunia
pada tahun 2018.
Pada tahun 2016, LPI berdasarkan enam
dimensi, yaitu: efisiensi customs dan bordermanagement clearance, kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi,
kemudahan pengaturan pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas jasa
logistik, kemampuan melakukan tracking &
tracing, dan frekuensi pengiriman tepat

waktu (timeliness).
Selengkapnya:
http://supplychainindonesia.com/new/perbaikaninfrastruktur-dan-konektivitas-logistik-nasional/

NEWSLETTER | Edisi 12/Desember 2017

BERITA DESEMBER 2017

Depo Kontainer Baru
Segera Dibangun
Sumber:bisnisbali.com
Oleh: aji/man/k15

Denpasar (Bisnis Bali) – Pengiriman/logistik
barang ekspor dari Bali, selama ini lebih
banyak melalui Pelabuhan Benoa. Wakil
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder
Indonesia (ALFI)/ILFA Bali, AA Bayu Joni,
Jumat (1/12) mengatakan, jalur Surabaya
menjadi salah satu alternatif

pengiriman
barang ekspor dari Bali ketika kapal
penggangkut peti kemas atau kontainer di
Pelabuhan Benoa mengalami keterlambatan kedatangan.
Ia mengungkapkan, banyaknya produk
ekspor dari Bali antara lain diakibatkan
permasalahan masih tingginya biaya
pengiriman (logistik) dan keterlambatan
waktu pengiriman. Keterlambatan pengiriman barang ekspor ini diupayakan
dicarikan jalur alternatif.
Ia menjelaskan, kalau kapal pengangkut peti
kemas kemungkinan akan terlambat
datang, anggota ALFI akan mengupayakan
pengiriman barang ekspor di Bali melalui
jalur darat. Ini menggunakan pengangkutan
truk guna mengejar jadwal pemberangkatan kapal peti kemas melalui
Surabaya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://bisnisbali.com/2017/12/02/jalursurabaya-alternatif-pengiriman-barangekspor-dari-bali/


Proyek Pembangunan
Jalur Ganda BogorSukabumi Dimulai
Sumber: tribunnews.com
Oleh: Ajat Sudrajat, Suryanto

TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA
-Kementerian Perhubungan, melaksanakan
groundbreaking pembangunan jalur ganda
KA lintas Bogor–Sukabumi.
Pelaksanaan Groundbreaking oleh Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan, Budi Karya
Sumadi, Kamis (14/12/2017).
Pembangunan jalur ganda KA ini didorong
oleh kondisi jalan raya yang menghubungkan Sukabumi–Bogor-Jakarta yang
sudah jenuh. Dibutuhkan waktu lebih dari 6
jam untuk menempuh jarak sekitar112 Km
dari Jakarta menuju Sukabumi begitupun
sebaliknya dari kondisi normal dengan


2
waktu tempuh yang seharusnya hanya
sekitar 4 jam.
Di satu sisi, pada lintas Jakarta–BogorSukabumi sudah terhubung dengan moda
transportasi KA. Untuk lintas Jakarta –
Bogor sepanjang kira-kira 55 Km sudah jalur
ganda dan sudah elektrifikasi.
Sedangkan lintas Bogor – Sukabumi
sepanjang kurang lebih 57 Km masih jalur
tunggal (single track). Saat ini dengan
menggunakan kereta api lama waktu
perjalanan dapat ditempuh selama sekira
3,5 jam. Lama waktu tempuh ini dapat
berkurang apabila jalur ganda ini sudah
terbangun.
Selain hal tersebut di atas, wilayah Jawa
Barat bagian Selatan, khususnya wilayah
Bogor dan Sukabumi memiliki banyak sekali
potensi ekonomi seperti: pariwisata,
perdagangan, industri, properti, pangan dan

lain sebagainya. Potensi ekonomi ini
diharapkan dapat lebih dimaksimalkan
dengan penggunaan moda transportasi KA
untuk memberikan pertumbuhan ekonomi
kawasan apabila jalur ganda KA ini sudah
beroperasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/12/
15/proyek-pembangunan-jalur-gandabogor-sukabumi-dimulai

Pengiriman Barang: SCI
Nilai Kurir Instan
Untungkan Usaha Kecil
Bisnis Indonesia, edisi cetak Rabu,
20 Desember 2017

Jakarta — Supply Chain Indonesia menilai
kehadiran layanan kurir instan atau on
demand logistics menguntungkan
pengusaha kecil yang tengah menapaki
usaha.
Konsultan senior Supply Chain Indonesia
(SCI) Zaroni mengatakan teknologi
membuat model bisnis kurir dan logistik
berubah drastis, terutama layanan
penjemputan dan pengantaran barang.
Disrupsi teknologi memberikan peluang
bagi pengusaha kecil untuk memanfaatkan
jasa penyedia on demand logistics dengan
biaya murah dan tingkat fleksibilitas yang
tinggi, katanya kepada Bisnis, Selasa
(19/12).
Layanan kurir berbasis aplikasi memungkinkan penjemputan dan pengantaran
barang dilakukan seketika dan dapat
diakses di mana pun sesuai kebutuhan
pelanggan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Rabu, 20
Desember 2017

Relokasi Pelabuhan
Bongkar Muat Mandek
Sumber: batampos.co.id
Oleh: Tri

batampos.co.id – Pemerintah Karimun
dinilai tidak serius merelokasi pelabuhan
bongkar muat Taman Bunga. Wacana
relokasi pelabuhan bongkar muat ke
Pelabuhan Parit Rempak sudah berlangsung
dua tahun lalu, tetapi aktivitas bongkar
muat barang di Pelabuhan Taman Bunga
masih berlangsung.
Menurut saya, pemerintah tidak serius
mengurus pelabuhan itu. Dua tahun sudah
sejak diwacanakan, tapi belum juga
bergerak, sergah mantan anggota DPRD
Karimun, Jurantiaz, Selasa (26/12) kemarin.
Apabila ada keseriusan, lanjut Juriantiaz,
dipastikan relokasi tidak molor hingga dua
tahun. Prosesnya bisa dilihat dan dievaluasi
setiap semester maupun triwulan. Sehingga
kendala-kendala
yang
ada
dapat
diselesaikan bersama stakeholder terkait.
Dengan demikian relokasi bisa dilaksanakan
dengan berbagai catatan oleh pemangku
kebijakan dari Pusat.
Anda bisa lihat sendiri, kondisi pelabuhan
bongkar muat di Taman Bunga sudah tidak
layak lagi. Dan saya tidak optimis Dirut BUP
Karimun yang baru bisa menyelesaikan
relokasi tadi, tegasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://batampos.co.id/2017/12/27/relokasipelabuhan-bongkar-muat-mandek/

BACA JUGA BERITA LAINNYA
 Tiga Pelabuhan Pelindo III
Terapkan Sistem Wndows

 Pusat Konsilidasi: Sulitnya Priok
Jadi Transhipment Port
 Pelindo I Digitalisasi Pelabuhan
BICT
 ALFI Pacu Urban Logistics

 Pelindo I Siapkan Investasi Rp6
Triliun di 2018
 Penerbangan Subsidi Perintis
Kargo Diresmikan

 Pelindo III Kucurkan Rp6 T untuk
Megaproyek Pelabuhan Kendal
KUNJUNGI
www.SupplyChainIndonesia.com

NEWSLETTER | Edisi 12/Desember 2017

3

DOKUMENTASI KEGIATAN

ARTIKEL

Jalan Panjang
Implementasi Green
Logistics di
Indonesia
Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division
Supply Chain Indonesia
Inti dari aktivitas logistik adalah
memindahkan material dari pemasok ke
produsen untuk proses produksi, dan
memindahkan barang dari produsen ke
konsumen. Aktivitas logistik memerlukan
transportasi, peralatan penanganan material (material handling equipment), dan
gudang. Selain itu, untuk mendukung
aktivitas transportasi, diperlukan bahan
bakar dan infrastruktur berupa jalan raya, rel
kereta api, terminal, depo, stasiun,
dermaga, pelabuhan, dan bandar udara.
Lebih dari 70% aktivitas logistik berasal dari
transportasi.
Peningkatan aktivitas sektor ekonomi, baik
sektor primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan
pertambangan. Sektor sekunder seperti,
manufaktur dan industri pengolahan,
maupun sektor tersier seperti jasa, akan
mendorong peningkatan aktivitas logistik.
Transportasi pun semakin meningkat, baik
jumlah kendaraan, volume barang yang
diangkut, frekuensi angkutan, maupun rute
yang dilayani.
Transportasi berdampak pada penurunan
kualitas lingkungan dan kesehatan melaui
polusi udara, kemacetan, dan kebisingan
suara. Peningkatan jejak karbon, terutama
karbon monoksida (CO), karbon dioksida
(CO2), dan Particular Matter (PM) yang
dihasilkan dari emisi pembakaran bahan
bakar di mesin kendaraan berdampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain
itu, aktivitas transportasi berisiko pada
kecelakaan.
Peningkatan pemasanan global, perubahan
iklim dunia, dan efek Gas Rumah Kaca (GRK)
atau Greenhouse Gas Emission (GGE) telah
menjadi kecemasan global penduduk bumi
menyangkut masa depan bumi dan masa
depan manusia. Data dari Bank Dunia,
kontribusi Indonesia dalam emisi gas rumah
kaca saat ini berkisar 4,47% atau setara
2.161 metric tonCO2 (MtCO2e) dari emisi
total di negara-negara seluruh dunia yang
sebanyak 48.257 MtCO2e (bandingkan
dengan Tiongkok 11,7% atau setara 5.646
MtCO2e).
Selengkapnya:
http://supplychainindonesia.com/new/jalan
-panjang-implementasi-green-logistics-diindonesia/

Logistik dan Layanan
Pelanggan
Oleh: Rahmat Eka Haryanto
Tim Ahli, Trainer, dan Konsultan
Supply Chain Indonesia
Penulis mendapatkan sebuah pelajaran
berharga dari salah satu perusahaan logistik
terbesar di Jepang yaitu Chronogate. Dalam
kunjungan studi tentang pengelolaan
logistik di Haneda Chronogate, penulis
menanyakan arti dari logo perusahaan
berupa gambar kucing yang sedang
menggendong anaknya.

In-House Training Supply
Chain Management
PT Pelayaran Nasional Indonesia
(Persero)
Hotel All Season Gajah Mada, Jakarta
12-14 Desember 2017

Dengan ramah karyawan Chronogate menjelaskan bahwa logo tersebut menggambarkan tentang kasih sayang induk
kucing kepada anaknya. Induk kucing akan
menjaga dengan baik dan penuh kasih
sayang anaknya agar terhindar dari
kecelakaan, kehilangan, serta hal-hal lain
yang tidak diinginkan.
Filosofi kasih sayang induk kucing ini
dianalogikan oleh pendiri perusahaan
dimana induk kucing adalah Chronogate
dan anak kucing adalah barang kiriman dari
pelanggan. Analogi tersebut dalam
implementasinya, Chronogate selaku induk
kucing memperlakukan barang kiriman
pelanggan sebagaimana anaknya agar
terhindar dari kerusakan, kehilangan, dan
hal-hal lain yang tidak diinginkan
pelanggan.
Selengkapnya:
http://supplychainindonesia.com/new/logis
tik-dan-layanan-pelanggan/

ARTIKEL LAINNYA
 Dinamika Logistik di Jepang:

Pemikiran Profesor Hirohito
Kuse
Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP
Head of Consulting Division
Supply Chain Indonesia

 Logistik dan Manajemen
Perusahaan

Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division
Supply Chain Indonesia

 Humanitarian Logistics, Sisi Lain

Peran Logistik dalam
Penanggulangan Bencana
Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division
Supply Chain Indonesia

KUNJUNGI

www.SupplyChainIndonesia.com

KUNJUNGI
www.SupplyChainIndonesia.com

NEWSLETTER | Edisi 12/Desember 2017

INFORMASI KEGIATAN

4

INFO BUKU & JURNAL

.

Pengukuhan Badan Pengurus
Pusat

“Gabungan Importir Nasional
Seluruh Indonesia Periode 20172022”
GINSI
Jakarta, 13 Oktober 2017

Business Gathering

“Making ‘IT’ Simple”
Indosat Ooredeo
Hotel Pullman, Jakarta, 17 Oktober 2017

Rembuk Nasional 2017

“Membangun untuk Kesejahteraan
Rakyat”
Jakarta, 23 Oktober 2017

Rapat Koordinasi

“Rapat Koordinasi Penataan
Distribusi Hasil Perikanan Berbasis
Lokasi Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu (SKPT)”
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Causes of Supply Chain Disruptions: An Empirical Analysis in Cold
Chains for Food and Pharmaceuticals
Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Verena Brenner
: Springer Fachmedien Wiesbaden
: 323 halaman

Essays on Supply Chain Management in Emerging Markets
Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Micha Hirschinger
: Springer
: 124 halaman

Bogor, 23 Oktober 2017

Focus Group Discussion

“Evaluasi Pengembangan Logistik di
Indonesia”
Kementerian Perhubungan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan
Jakarta, 7 November 2017

Focus Group Discussion

“Biaya Logistik”
Direktorat Logistik
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Jakarta, 29 November 2017

DOKUMENTASI KEGIATAN

Focus Group Discussion
Konsorsium Industri
“Perancangan City Logistic ”
Jakarta, 28 Desember 2017

TRUCKMAGZ Ed 42 Desember 2017
2018 Optimis Lebih Baik
Penerbit
Jumlah halaman

: Arveo Pionir Mediatama
: 94 halaman

Handbook of Ocean Container Transport Logistics:
Making Global Supply Chains Effective
Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Chung-Yee Lee, Qiang Meng
: Springer International Publishing
: 552 halaman

Selengkapnya:
www.SupplyChainIndonesia.com/category/
info-buku

INFORMASI MEDIA SCI
LinkedIn:
Supply Chain Indonesia

NEWSLETTER

Facebook:
Supply Chain Indonesia
Mailing list :
[email protected]
[email protected]
www.SupplyChainIndonesia.com

Telepon: +62 22 720 5375
Mobile: +62 821 1515 9595
Email:
[email protected]