RADIFAN DANNY H (21020111130085) BAB V
BAB V
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG
5.1. Program Dasar Perencanaan
Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan
perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan
penentu rancangan. dengan menggunakan pendekatan standar. Pendekatan perencanaan dan
perancangan menghasilkan program ruang dan persyaratan - prsyaratan desain dari segi kinerja ,
teknis, kontekstual, dan arsitektural yang nantinya akan diaplikasaikan dalam desain Sekolah
Menengah Kejuruan Agrobisnis di Semarang.
5.1.1. Program Ruang
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan berbagai pendekatan, maka dapat
disimpulakan besaran ruang yang diperlukan adalah sebagai berikut :
No
Nama Ruang
Sumber Jumlah Ruang
Luas
A. Ruang Kantor
1.
R. Kepala Sekolah
PM
1
18 m²
2.
R. Wakil Kepala Sekolah
PM
3
54 m²
3.
R. Guru
PM
1
92 m²
4.
R. TU
PM
1
52 m²
5.
R. Rapat
DA
1
60 m²
6.
R. Konseling
PM
3
36 m²
7.
R. Tamu
DA
1
15 m²
8.
Toilet
PM
6
18 m²
Total
345 m²
Sirkulasi 30%
103 m²
Jumlah Luas Ruang Kantor
±448 m²
Tabel 5.1. Besaran ruang kantor
Sumber : analisa pribadi
45
B. Ruang Teori
1.
R. Kelas
PM
12
768 m²
2.
R. Lab. IPA
PM
3
288 m²
3.
R. Lab. Komputer
PM
1
96 m²
4.
R. Lab. Bahasa
PM
1
96 m²
5.
R. Praktek Ilmiah
Agrobisnis
624 m²
tanaman pangan
dan hortikultura
6.
Ruang Lab.Pasca
PM
3
SB
1
48 m²
Panen
7.
Ruang Bengkel
SB
1
60 m²
Alsintan
8.
Ruang Unit Produksi
SB
1
48 m²
Bokasi
9.
Green House
SB
2
144 m²
6.
Toilet
Pria
Wanita
PM
6
5
33 m²
Total
2205 m²
Sirkulasi 30%
661 m²
Jumlah Luas Ruang Teori
±2866 m²
Tabel 5.2. Besaran ruang teori
Sumber : analisa pribadi
46
C. Ruang Penunjang
1.
Ruang Bersama / Aula
DA
1
225m²
2.
Perpustakaan
PM
1
96 m²
3.
Ruang OSIS
PM
1
12 m²
4.
Ruang Pramuka
PM
1
12 m²
5.
Gudang
PM
2
48 m²
6.
Rumah Traktor
SB
1
24 m²
Total
417 m²
Sirkulasi 30%
125 m²
Jumlah Luas Ruang Penunjang
±542 m²
Tabel 5.3. Besaran ruang penunjang
Sumber : analisa pribadi
No
Nama Ruang
Sumber
Jumlah Ruang
Luas
D. Ruang Pelayanan
1.
2.
Masjid
Ruang sholat
Tempat wudhu
Koperasi
DA
DA
SB
1
1
1
115 m²
28 m²
16 m²
3.
Kantin / Kafetaria
DA
1
96 m²
4.
Ruang UKS / Klinik
Kesehatan
Ruang Teknis
Ruang Genset
Ruang Pompa
Ruang Panel Listrik
PM
1
12 m²
AN
AN
AN
1
1
1
12 m²
9 m²
9 m²
Ruang Penjaga Sekolah
SB
1
12 m²
5
6.
Total
309 m²
Sirkulasi 30%
93 m²
Jumlah Luas Ruang Pelayanan
± 401 m²
Tabel 5.4. Besaran ruang pelayanan
Sumber : analisa pribadi
47
No
Nama Ruang
Sumber
Jumlah Ruang
Luas
1
413 m²
1
1
46 m²
60 m²
519 m²
E. Ruang Parkir
1.
2.
Tempat Parkir Siswa
DA/AN
Motor
Tempat Parkir
Pengelola, Guru & Staff
DA/AN
Pengelola Utama
DA/AN
Guru & Staff
Total
Sirkulasi 60%
311 m²
Jumlah Luas Ruang Parkir
± 830 m²
Tabel 5.5. Besaran ruang parkir
Sumber : analisa pribadi
REKAPITULASI JUMLAH RUANG TERBANGUN
No
1. Ruang Kantor
: 448 m²
2. RuangTeori
: 2.866 m²
3. Ruang Penunjang
: 574 m²
4. Ruang Pelayanan
: 401 m²
5. Ruang Parkir
: 830 m²
TOTAL LUAS BANGUNAN
: ± 5.119 m²
Nama Ruang
Sumber
Jumlah Ruang
Luas
LAHAN TAK TERBANGUN
1.
2.
Lahan Praktek ATPH
Lapangan
PM
3
2.400 m²
PM
1
1152 m²
Total
± 3.552 m²
Tabel 5.6. Besaran lahan tak terbangun
Sumber : analisa pribadi
TOTAL LUAS LAHAN TAK TERBANGUN YANG DIBUTUHKAN : ± 3.552 m²
48
5.1.2. Tapak
Tapak yang akan digunakan untuk perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah
Kejuruan Agrobisnis di Kabupaten Semarang ini berada di Jalan DI. Panjaitan no.9
Tarabudaya, Ungaran Barat. Spesifikasi tapak ini adalah sebagai berikut :
179 m
75 m
77 m
178 m
Gambar 5.1 Lokasi Tapak
Sumber : Google maps, 2016
Tapak menggunakan lahan SPMA H Moenadi yang berada di Jalan DI. Panjaitan no.9
Tarabudaya, Ungaran Barat
Status
: Pemerintah
Lebar jalan depan tapak
:7m
Luas Lahan
: ± 13.528 m²
KDB
: 60 %
KLB
: maksimal 4 lantai
GSB
: 9,5 meter
Batas - Batas
: Utara
: Kantor BPTPH
Timur
: Permukiman
Selatan
: Lahan kosong
Barat
: Permukiman
49
Sesuai dengan ketentuan KDB yang brlaku 13.528 x 60% = 8.117, maka lahan yang boleh
dibangun pada tapak adalah : 8.117 m². Dengan total kebutuhan ruang sebesar 5.119 m²,
maka lahan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan bangunan SMK Agrobisnis di
Kabupaten Semarang serta ditambah ± 3.552 m² untuk lahan praktek dan lapangan.
5.2. Program Dasar Perancangan
5.2.1. Aspek Kinerja
a. Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami diperlukan dalam perancangan unit bangunan, karenanya kegiatan
belajar mengajar membutuhkan penerangan yang cukup. Selain menggunakan
pencahayaan alami, penerangan buatan dikonsentrasikan untuk menggunakan lampu lampu hemat energi, seperti : lampu berjenis flourescent / bulp.
b. Sistem Penghawaan
Dalam suatu ruangan diperlukan adanya aliran udara agar ruangan tersebut tidak
pengap dan ruangan tersebut akan selalu mendapat pergantian udara segar.
c. Sistem Jaringan Air Bersih
Kebutuhan air bersih dibangunan sekolah kira - kira adalah ± 50 liter perhari / orang,
dengan sumber air bersih berasal dari PAM dan sumur artetis. Penggunaannya untuk
lavatory, service, kantin dan pemadam kebakaran (jika ada).
d. Sistem Pembuangan Air Kotor
Jaringan air kotor di sekolah ini menggunakan sistem pemisahan saluran antara air
kotor dan air hujan. Air hujan yang jatuh di atap bangunan dapat ditampung untuk
kemudian digunakan kembali, sedangkan air hujan yang jatuh di tanah bisa langsung
diserap oleh tanah resapan. Untuk air kotor dialirkan melalui saluran yang mengalir ke
saluran utama kota. Khusus untuk air limbah kamar mandi akan dialirkan dengan
kemiringan 0,5-1% ke dalam penampungan yang disebut septictank.
e. Sistem Jaringan Listrik
Jaringan listrik digunakan untuk memenuhi kebutuhan penunjang kegiatan belahar
mengajar, sebagai sumber penerangan buatan , pompa, AC, dan peralatan elektronik
lainnya.
f. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya masing-masing yaitu sampah
organik dan sampah anorganik melalui tempat sampah dengan pemisah jenis sampah.
Kemudian sampah tersebut diolah lagi, yang organik diolah menjadi kompos dan yang
anorganik di buang ke tempat pembuangan akhir.
g. Sistem Pencegahan Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran yang dapat digunakan pada sekolah ini berupa Hydrant
(Hydrant di dalam gedung dan di luar gedung) dan Fire Extinguisher.
h. Sistem Komunikasi
50
Untuk kelancaran komunikasi dan menunjang aktivitas di dalam kawasan sekolah, maka
bangunan dilengkapi dengan alat komunikasi, seperti telepon, internet dan faximile.
Sedangkan untuk komunikasi di dalam antar bangunan digunakan interkom.
i. Sistem Penangkal Petir
Sistem penangkal petir yang dipakai adalah sistem Sangkar Faraday yang berupa tiang
panjang setinggi 30 cm dan dipasang di atap untuk kemudian menghantarkan petir ke
tanah melalui kabel-kabel timah yang telah diberi isolator.
5.2.2. Aspek Teknis
a. Sistem Struktur
Mengingat ukuran-ukuran ruang pada perencanaan dan perancangan Sekolah
Menengah Kejuruan ini tidak begitu besar, kemungkinan bentuk massa bangunannya
tidak terlalu rumit, maka struktur yang dapat atau mampu mendukung yaitu sistem
rangka dan pondasi setempat. Struktur yang digunakan juga harus mendukung citra
dan penampilan bangunan sebagai sebuah model sekolah menengah kejuruan.
b. Sistem Modul
Modul merupakan angka (ukuran) baku yang menjadi patokan untuk menentukan
ukuran-ukuran lebar, tinggi, jarak, elemen-elemen ruangan atau bangunan misalnya:
lebar koridor, tinggi lantai, jarak kolom, dan lain sebagainya.
Terdapat bermacam-macam penentuan modul, diantaranya dari pemakai dan
aktifitasnya, utilitas yang ada dan hal-hal yang bersifat khusus pada obyek
perencanaan.
5.2.3. Aspek Arsitektural
Pendekatan aspek arsitektural pada Sekolah Menengah Kejuruan Agrobisnisini ditekankan
pada konsep Green Architecture. Dengan memperhatikan penggunaan bahan - banah
bangunan yang akan digunakan , dengan memperhatikan elemen - elemen seperti
tanaman , air, dan tanah, yang diolah semaksimal mungkin, sehingga menciptakan nuansa
nyaman , tenang, dan relax . Sehingga harapannya dapat meningkatkan konsentrasi
belajar siswa. Dan juga memperhatikan keaadaan lingkungan sekitar.
51
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG
5.1. Program Dasar Perencanaan
Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan
perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan
penentu rancangan. dengan menggunakan pendekatan standar. Pendekatan perencanaan dan
perancangan menghasilkan program ruang dan persyaratan - prsyaratan desain dari segi kinerja ,
teknis, kontekstual, dan arsitektural yang nantinya akan diaplikasaikan dalam desain Sekolah
Menengah Kejuruan Agrobisnis di Semarang.
5.1.1. Program Ruang
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan berbagai pendekatan, maka dapat
disimpulakan besaran ruang yang diperlukan adalah sebagai berikut :
No
Nama Ruang
Sumber Jumlah Ruang
Luas
A. Ruang Kantor
1.
R. Kepala Sekolah
PM
1
18 m²
2.
R. Wakil Kepala Sekolah
PM
3
54 m²
3.
R. Guru
PM
1
92 m²
4.
R. TU
PM
1
52 m²
5.
R. Rapat
DA
1
60 m²
6.
R. Konseling
PM
3
36 m²
7.
R. Tamu
DA
1
15 m²
8.
Toilet
PM
6
18 m²
Total
345 m²
Sirkulasi 30%
103 m²
Jumlah Luas Ruang Kantor
±448 m²
Tabel 5.1. Besaran ruang kantor
Sumber : analisa pribadi
45
B. Ruang Teori
1.
R. Kelas
PM
12
768 m²
2.
R. Lab. IPA
PM
3
288 m²
3.
R. Lab. Komputer
PM
1
96 m²
4.
R. Lab. Bahasa
PM
1
96 m²
5.
R. Praktek Ilmiah
Agrobisnis
624 m²
tanaman pangan
dan hortikultura
6.
Ruang Lab.Pasca
PM
3
SB
1
48 m²
Panen
7.
Ruang Bengkel
SB
1
60 m²
Alsintan
8.
Ruang Unit Produksi
SB
1
48 m²
Bokasi
9.
Green House
SB
2
144 m²
6.
Toilet
Pria
Wanita
PM
6
5
33 m²
Total
2205 m²
Sirkulasi 30%
661 m²
Jumlah Luas Ruang Teori
±2866 m²
Tabel 5.2. Besaran ruang teori
Sumber : analisa pribadi
46
C. Ruang Penunjang
1.
Ruang Bersama / Aula
DA
1
225m²
2.
Perpustakaan
PM
1
96 m²
3.
Ruang OSIS
PM
1
12 m²
4.
Ruang Pramuka
PM
1
12 m²
5.
Gudang
PM
2
48 m²
6.
Rumah Traktor
SB
1
24 m²
Total
417 m²
Sirkulasi 30%
125 m²
Jumlah Luas Ruang Penunjang
±542 m²
Tabel 5.3. Besaran ruang penunjang
Sumber : analisa pribadi
No
Nama Ruang
Sumber
Jumlah Ruang
Luas
D. Ruang Pelayanan
1.
2.
Masjid
Ruang sholat
Tempat wudhu
Koperasi
DA
DA
SB
1
1
1
115 m²
28 m²
16 m²
3.
Kantin / Kafetaria
DA
1
96 m²
4.
Ruang UKS / Klinik
Kesehatan
Ruang Teknis
Ruang Genset
Ruang Pompa
Ruang Panel Listrik
PM
1
12 m²
AN
AN
AN
1
1
1
12 m²
9 m²
9 m²
Ruang Penjaga Sekolah
SB
1
12 m²
5
6.
Total
309 m²
Sirkulasi 30%
93 m²
Jumlah Luas Ruang Pelayanan
± 401 m²
Tabel 5.4. Besaran ruang pelayanan
Sumber : analisa pribadi
47
No
Nama Ruang
Sumber
Jumlah Ruang
Luas
1
413 m²
1
1
46 m²
60 m²
519 m²
E. Ruang Parkir
1.
2.
Tempat Parkir Siswa
DA/AN
Motor
Tempat Parkir
Pengelola, Guru & Staff
DA/AN
Pengelola Utama
DA/AN
Guru & Staff
Total
Sirkulasi 60%
311 m²
Jumlah Luas Ruang Parkir
± 830 m²
Tabel 5.5. Besaran ruang parkir
Sumber : analisa pribadi
REKAPITULASI JUMLAH RUANG TERBANGUN
No
1. Ruang Kantor
: 448 m²
2. RuangTeori
: 2.866 m²
3. Ruang Penunjang
: 574 m²
4. Ruang Pelayanan
: 401 m²
5. Ruang Parkir
: 830 m²
TOTAL LUAS BANGUNAN
: ± 5.119 m²
Nama Ruang
Sumber
Jumlah Ruang
Luas
LAHAN TAK TERBANGUN
1.
2.
Lahan Praktek ATPH
Lapangan
PM
3
2.400 m²
PM
1
1152 m²
Total
± 3.552 m²
Tabel 5.6. Besaran lahan tak terbangun
Sumber : analisa pribadi
TOTAL LUAS LAHAN TAK TERBANGUN YANG DIBUTUHKAN : ± 3.552 m²
48
5.1.2. Tapak
Tapak yang akan digunakan untuk perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah
Kejuruan Agrobisnis di Kabupaten Semarang ini berada di Jalan DI. Panjaitan no.9
Tarabudaya, Ungaran Barat. Spesifikasi tapak ini adalah sebagai berikut :
179 m
75 m
77 m
178 m
Gambar 5.1 Lokasi Tapak
Sumber : Google maps, 2016
Tapak menggunakan lahan SPMA H Moenadi yang berada di Jalan DI. Panjaitan no.9
Tarabudaya, Ungaran Barat
Status
: Pemerintah
Lebar jalan depan tapak
:7m
Luas Lahan
: ± 13.528 m²
KDB
: 60 %
KLB
: maksimal 4 lantai
GSB
: 9,5 meter
Batas - Batas
: Utara
: Kantor BPTPH
Timur
: Permukiman
Selatan
: Lahan kosong
Barat
: Permukiman
49
Sesuai dengan ketentuan KDB yang brlaku 13.528 x 60% = 8.117, maka lahan yang boleh
dibangun pada tapak adalah : 8.117 m². Dengan total kebutuhan ruang sebesar 5.119 m²,
maka lahan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan bangunan SMK Agrobisnis di
Kabupaten Semarang serta ditambah ± 3.552 m² untuk lahan praktek dan lapangan.
5.2. Program Dasar Perancangan
5.2.1. Aspek Kinerja
a. Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami diperlukan dalam perancangan unit bangunan, karenanya kegiatan
belajar mengajar membutuhkan penerangan yang cukup. Selain menggunakan
pencahayaan alami, penerangan buatan dikonsentrasikan untuk menggunakan lampu lampu hemat energi, seperti : lampu berjenis flourescent / bulp.
b. Sistem Penghawaan
Dalam suatu ruangan diperlukan adanya aliran udara agar ruangan tersebut tidak
pengap dan ruangan tersebut akan selalu mendapat pergantian udara segar.
c. Sistem Jaringan Air Bersih
Kebutuhan air bersih dibangunan sekolah kira - kira adalah ± 50 liter perhari / orang,
dengan sumber air bersih berasal dari PAM dan sumur artetis. Penggunaannya untuk
lavatory, service, kantin dan pemadam kebakaran (jika ada).
d. Sistem Pembuangan Air Kotor
Jaringan air kotor di sekolah ini menggunakan sistem pemisahan saluran antara air
kotor dan air hujan. Air hujan yang jatuh di atap bangunan dapat ditampung untuk
kemudian digunakan kembali, sedangkan air hujan yang jatuh di tanah bisa langsung
diserap oleh tanah resapan. Untuk air kotor dialirkan melalui saluran yang mengalir ke
saluran utama kota. Khusus untuk air limbah kamar mandi akan dialirkan dengan
kemiringan 0,5-1% ke dalam penampungan yang disebut septictank.
e. Sistem Jaringan Listrik
Jaringan listrik digunakan untuk memenuhi kebutuhan penunjang kegiatan belahar
mengajar, sebagai sumber penerangan buatan , pompa, AC, dan peralatan elektronik
lainnya.
f. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem distribusi sampah dibedakan menurut jenisnya masing-masing yaitu sampah
organik dan sampah anorganik melalui tempat sampah dengan pemisah jenis sampah.
Kemudian sampah tersebut diolah lagi, yang organik diolah menjadi kompos dan yang
anorganik di buang ke tempat pembuangan akhir.
g. Sistem Pencegahan Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran yang dapat digunakan pada sekolah ini berupa Hydrant
(Hydrant di dalam gedung dan di luar gedung) dan Fire Extinguisher.
h. Sistem Komunikasi
50
Untuk kelancaran komunikasi dan menunjang aktivitas di dalam kawasan sekolah, maka
bangunan dilengkapi dengan alat komunikasi, seperti telepon, internet dan faximile.
Sedangkan untuk komunikasi di dalam antar bangunan digunakan interkom.
i. Sistem Penangkal Petir
Sistem penangkal petir yang dipakai adalah sistem Sangkar Faraday yang berupa tiang
panjang setinggi 30 cm dan dipasang di atap untuk kemudian menghantarkan petir ke
tanah melalui kabel-kabel timah yang telah diberi isolator.
5.2.2. Aspek Teknis
a. Sistem Struktur
Mengingat ukuran-ukuran ruang pada perencanaan dan perancangan Sekolah
Menengah Kejuruan ini tidak begitu besar, kemungkinan bentuk massa bangunannya
tidak terlalu rumit, maka struktur yang dapat atau mampu mendukung yaitu sistem
rangka dan pondasi setempat. Struktur yang digunakan juga harus mendukung citra
dan penampilan bangunan sebagai sebuah model sekolah menengah kejuruan.
b. Sistem Modul
Modul merupakan angka (ukuran) baku yang menjadi patokan untuk menentukan
ukuran-ukuran lebar, tinggi, jarak, elemen-elemen ruangan atau bangunan misalnya:
lebar koridor, tinggi lantai, jarak kolom, dan lain sebagainya.
Terdapat bermacam-macam penentuan modul, diantaranya dari pemakai dan
aktifitasnya, utilitas yang ada dan hal-hal yang bersifat khusus pada obyek
perencanaan.
5.2.3. Aspek Arsitektural
Pendekatan aspek arsitektural pada Sekolah Menengah Kejuruan Agrobisnisini ditekankan
pada konsep Green Architecture. Dengan memperhatikan penggunaan bahan - banah
bangunan yang akan digunakan , dengan memperhatikan elemen - elemen seperti
tanaman , air, dan tanah, yang diolah semaksimal mungkin, sehingga menciptakan nuansa
nyaman , tenang, dan relax . Sehingga harapannya dapat meningkatkan konsentrasi
belajar siswa. Dan juga memperhatikan keaadaan lingkungan sekitar.
51