t pk 0704817 chapter5

220

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang
didasarkan pada analisis temuan-temuan penelitian “Studi Tentang Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits (Penelitian
Kualitatif Pada MTs Negeri 1 dan 2 di Kota Bandung).
A. Simpulan.
Berdasarkan hasil deskripsi, analisis dan pembahasan dari data penelitian baik pada
lokasi satu maupun lokasi dua, yang meliputi; (1) perencanaan penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (dokumen satu dan dua) mata pelajaran alqur’an Hadits; (2) pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan mata pelajaran
al-qur’an hadits; (3) penilaian kurikulum tingkat satuan pendidikan mata pelajaran
al-qur’an hadits; dan (4) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dapat disimpulkan adalah sebagai berikut;
1. Perencanaan KTSP Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Untuk melakukan perencanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Analisis potensi, kekuatan dan kelemahan yang ada di madrasah baik yang
berhubungan dengan peserta didik, guru, kepala sekolah, komite madrasah,
tenaga administrasi, sarana prasarana dan pembiayaan serta program yang

disusun oleh sekolah/madrasah.
2. Analisis peluang dan tantangan yang ada pada madrasah, masyarakat,
lingkungan sekitar baik yang bersumber dari tenaga kependidikan maupun
non-kependidikan seperti komite madrasah, tenaga ahli, dunia industri,
dunia kerja, serta sumber daya alam, sosial dan seni budaya.
220

221

3. Menjalin hubungan kerja sama baik tenaga pendidik dengan kependidikan,
siswa, orang tua siswa, masyarakat, komite madrasah, pemerintah, dalam
rangka proses perencanaan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
4. Mengidentifikasi dan memahami Standar Isi (SI) yang dibuat oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), yang harus dijadikan salah satu rujukan dalam
pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, bahwa format perencanaan
penyusunan KTSP mengarah kepada struktur KTSP yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan. Struktur KTSP terdiri dari dua dokumen, pertama

meliputi acuan pengembangan KTSP yang memuat latar belakang, tujuan dan
prinsip pengembangan, tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum,
kalender pendidikan. Dan dokumen dua meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan. Pengembangan KTSP sangat tergantung kepada visi dan misi serta
tujuan yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.
Untuk menentukan visi dan misi serta tujuan penyelenggaraan
pendidikan, satuan pendidikan melakukan musyawarah dengan beberapa pihak
seperti, tenaga pendidik dan kependidikan, siswa, orang tua siswa, masyarakat,
komite sekolah/madrasah serta pemerintah. Visi dan misi serta tujuan
penyelenggaraan pendidikan secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi dan
dikendalikan setiap kurun waktu tertentu untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) baik pada tingkat satuan maupun pada tingkat nasional.
Struktur dan muatan kurikulum merupakan pola atau susunan serta
kedalaman mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam

222

kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran perminggunya antara 40-49 jam
pelajaran dengan setiap jam pelajaran lamanya 40 menit. Penambahan jumlah
jam pembelajaran ini disebabkan adanya spesifikasi mata pelajaran pendidikan

agama dan pendalaman mata pelajaran tertentu dengan pertimbangan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam menyusun program
pembelajaran biasanya dilakukan sendiri dan jika menemukan kendala atau
permasalahan akan dibicarakan dengan guru-guru sesama mata pelajaran sejenis
dan selanjutnya akan dimusyawarahkan dalam kegiatan MGMP.
2. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Al-Qur’an Hadits bahwa
penyajian materi mata pelajaran, pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan
tuntutan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Materi mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits disamping menekankan pada aspek pengetahuan juga menekankan aspek
sikap dan prilaku sehari-hari. Pada pelaksanaan pembelajaran guru Al-Qur’an
Hadits terkadang tidak memperhatikan program pembelajaran seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran, jika keadaan tidak sesuai dengan apa yang
diperkirakan sebelumnya.
Metode pembelajaran yang dilakukan guru Al-Qur’an Hadits telah
menggunakan model pembelajaran bermakna yang terdiri dari lima tahapan
yaitu; tahap pemanasan, tahap ekplorasi, tahap konsolidasi pembelajaran, tahap
pembentukan sikap dan prilaku dan tahap penilaian.
Sarana dan sumber belajar yang tersedia belum sepenuhnya menunjang

proses pembelajaran yang diharapkan, guru hanya berpedoman kepada diktat
dan buku LKS. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan observasi

223

dilakukan di kelas, terdapat beberapa macam perbedaan misalnya pada saat
siswa membaca ayat-ayat al-qur’an ada yang menekankan hukum bacaan ada
yang tidak, ini disebabkan antara lain (1) tingkat pemahaman masing-masing
guru tentang materi bahan ajar berbeda; (2) basic pendidikan keagamaan yang
ditempuh guru mempengaruhi proses pembelajaran. Misalnya guru yang basic
pendidikannya ada dari pesantren akan berbeda dengan basic pendidikan guru
yang formal saja; (3) faktor pengalaman mengajar juga mempengaruhi,
semangkin lama mengajarnya (berpengalaman), maka semangkin baik pula
dalam proses pembelajaran; (4) faktor sarana dan sumber belajar, belum adanya
buku pegangan guru dan murid akan mempengaruhi pada proses pembelajaran.
3. Penilaian KTSP Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Fokus penilaian dalam penelitian ini adalah dipusatkan kepada penilaian
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Penilaian
terhadap proses pembelajaran di kelas merupakan bagian integral dalam proses
pembelajaran yang dilakukan sebagai pengumpulan dan pemanfaatan informasi

yang menyeluruh mengenai hasil belajar siswa untuk menetapkan tingkat
ketercapaian dan penguasaan kompetensi. Penilaian hasil belajar yang
dilakukan guru berdasarkan KTSP adalah sebagai berikut :
a. Guru sudah mencoba melakukan penilaian terhadap tiga aspek yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik, akan tetapi belum menggunakan
keanekaragaman alat penilaian yang dapat mendorong kemampuan
penalaran

dan

kreativitas

siswa,

seperti

selain

penilaian


kinerja

(performance) juga penilaian tertulis, penilaian produk dan penilaian
portofolio.

224

b. Dalam pembuatan soal-soal penilaian, guru hanya membuat soal ulangan
harian dan ujian tengah semester sementara untuk soal semesteran selalu
dibuat oleh kelompok kerja madrasah (KKM) yang difasilitasi oleh
musyawara kerja kepala madrasah (MK2M).
c. Untuk penilaian akhir atau nilai raport, selain penilaian terhadap
pengetahuan juga menekankan pada penilaian sikap dan prilaku peserta
didik sehari-hari, sehingga penetapan nilai raport diharapkan akan
menggambarkan kemampuan yang dimiliki peserta didik selama satu
semesteran.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan KTSP
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan tidak terlepas dari
berapa


faktor

yang

mempengaruhi

pengembangannya.

Diantara

yang

memberikan pengaruh adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
dukungan dari masyarakat.
Dari ketiga faktor tersebut, dalam pengembangan KTSP akan selalu
memberi, mengisi dan saling keterkaitan sehingga jika ada salah satu faktor
tersebut yang tidak terpenuhi atau terlibat maka pengembangan kurikulum tidak
akan mendapatkan hasil yang lebih optimal, efisien dan efektif.
B. Rekomendasi
Dari hasil


penelitian dan analisis temuan-temuan di lapangan, maka akan

dikemukakan beberapa rekomendasi untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan
di masa sekarang dan yang akan datang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rekomendasi untuk Kepala Madrasah:
Kepala

sekolah/madrasah

merupakan

manajer

sekolah/madrasah,

hendaknya selalu meningkatkan perannya dalam memberikan bimbingan,

225


pembinaan, fasilitas dan pengawasan serta kerja sama dengan stakeholder dalam
rangka pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Oleh karena itu
kepala sekolah/madrasah diharapkan mampu untuk: (1) memfasilitasi
sekolah/madrasah untuk membentuk dan memberdayakan tim pengembangan
kurikulum terutama pada saat perencanaan penyusunan KTSP, pelaksanaan dan
penilaian terhadap perkembangan KTSP itu sendiri; (2) Mengarahkan tim
pengembangan kurikulum untuk mengupayakan kesesuaian kurikulum dengan
kebutuhan siswa, dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS), tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan stakeholder; (3)
memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan sekolah/madrasah agar
mampu menyediakan dokumen-dokumen kurikulum yang relevan dengan
tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua dan masyarakat; (4) memfasilitasi guru
untuk mengembangkan standar kompetensi setiap mata pelajaran yang
diajarkan; (5) memfasilitasi guru untuk menyusun silabus dan RPP setiap mata
pelajaran; (6) memfasilitasi guru untuk memilih sumber, dan bahan ajar serta
memilih media dan alat pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran; (7)
melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian kurikulum.
Selain kegiatan diatas, kepala sekolah diharapkan dapat mensosialisasi
kepada guru-guru menyangkut pembuatan soal-soal semester oleh KKM yang

difasilitasi oleh MK2M. Sebab dari hasil temuan dilapangan masih banyak
guru-guru yang beranggapan bahwa pembuatan soal semester tersebut
dilakukan oleh Kanwil, Kepala Sekolah/Madrasah dan sebagainya. Padahal
tujuan utama pembuatan soal oleh KKM yang difasilitasi oleh MK2M semata-

226

mata untuk memenuhi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta untuk
penghematan pembiayaan.
2. Rekomendasi untuk guru :
a. Sosialisasi KTSP dirasakan belum merata sementara pelaksanaannya sendiri
selalu bersifat buru-buru, oleh karena itu hendaknya guru mencari sumber
informasi tentang KTSP yang mudah dipahami dan meningkatkan kegiatan
MGMP

dengan

mendatangkan

pakar


kurikulum

atau

ahli

yang

berkompetensi dibidangnya.
b. Dalam membuat perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) hendaknya tidak
hanya untuk memenuhi administrasi guru, akan tetapi diusahakan diterapkan
semaksimal mungkin di dalam proses pembelajaran. Dan jika dalam
perangkat pembelajaran (RPP) yang disusun tidak memungkinkan untuk
diterapkan hendaknya semester berikutnya dilakukan revisi/perbaikan.
c. Dalam membuat perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) guru hendaknya
melakukan pengembangan misalnya dengan bertahap meningkatkan standar
kompetensi kompetensi dasar dari yang ditetapkan oleh Pemerintah.
d. Dalam melakukan penilaian hendaknya menggunakan keragaman bentuk
dan jenis penilaian

yang bisa mendorong kemampuan penalaran

dan

kreativitas siswa, dapat mencerminkan kompetensi setiap keterampilan, dan
menyusun dokumentasi hasil penilaian terhadap siswa apakah dalam bentuk
penilaian portofolio atau dalam bentuk lain sebagai bahan penilaian hasil
belajar siswa yang akan dilaporkan kepada orang tua siswa.
e. Guru hendaknya selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni-budaya dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan kualitas pendidikan secara umum.

227

3. Rekomendasi untuk Kandep. Agama Kota Bandung
Penerapan KTSP di MTs Negeri Kota Bandung pada tahun 2008/2009 dari hasil
temuan penelitian bahwa sudah mengarahkan kepada tuntutan dan kebutuhan
siswa serta kondisi sekolah, walaupun dalam sosialisasi dirasakan belum merata
sehingga sekolah/madrasah menggalakan kegiatan MGMP hanya saja
terkendala

dengan

pendanaan.

Oleh

karena

itu,

diharapkan

dapat

mengalokasikan dana untuk kegiatan MGMP tersebut. Guru-guru juga
merasakan begitu bermanfaat dengan kegiatan MGMP sebab guru-guru dapat
menyusun sendiri kegiatan yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhannya.
Selain itu, Kandepag Kota Bandung dalam hal ini Kasi Mapenda diharapkan
dapat pro-aktif dalam rangka pembinaan dan pengawasan serta melakukan
penilaian terhadap pelaksanaan KTSP di tingkat satuan pendidikan.
4. Rekomendasi untuk Peneliti selanjutnya.
Pada tahun ini 2008/2009, KTSP telah memasuki tahun ke tiga ini berarti tahun
ini satuan pendidikan telah mengeluarkan peserta didik yang telah menerapkan
KTSP. Untuk itu, perlu diadakan penelitian-penelitian lebih lanjut atau
menemukan permasalahan yang ada di lapangan khususnya yang berkenaan
dengan KTSP. Salah satu contoh apakah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan pembelajaranan sudah meningkatkan hasil ujian nasional ?. Penelitian
ini hanya sebagain kecil dalam mengungkap data yang berhubungan dengan
studi tentang pengembangan KTSP mata pelajaran al-qur’an hadits. Oleh karena
itu, para peneliti yang tertarik oleh masalah ini hendaknya melakukan penelitian
lebih lanjut.