S SOS 1202897 Chapter5

117

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
studi dokumentasi juga pembahasan pada bab sebelumnya maka peneliti dapat
membuat suatu simpulan dari hasil penelitian ini, yaitu:
a. Bentuk pendidikan yang dilaksanakan oleh program Kelas Layanan Khusus
(KLK) meliputi bentuk pemberian pendidikan secara formal yang meliputi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun, pada program Kelas Layanan
Khusus (KLK) guru lebih menekankan pada pembinaan akhlak mulia dan
motivasi pentingnya belajar di sekolah bagi anak. Setiap guru tidak
memaksakan bahwa anak harus menyelesaikan tugas yang diberikan atau
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang dicapai, asalkan anak
duduk manis serta mau mendengarkan guru menyampaikan materi maka
sudah suatu keberhasilan yang di raih. Bentuk pendidikan yang dilaksanakan
oleh program Kelas Layanan Khusus (KLK) di SDN Luginasari 2 telah
seimbang. Artinya kebutuhan akan pengetahuan, sikap/budi pekerti luhur,
pengembangan minat bakat, dan kesehatan jasmani pun diberikan kepada
anak-anak putus sekolah yang terbina dalam program Kelas Layanan Khusus

(KLK). Kepala sekolah SDN Luginasari 2 itu berharap bahwa dengan adanya
pengembangan bakat minat bisa menggali potensi anak-anak yang notabene
adalah anak jalanan dan DO (drop out) sehingga pada saat anak di transfer ke
kelas reguler anak tersebut bisa menyesuaikan diri dengan iklim kelas reguler
yang heterogen. Lebih jauh dari itu, harapannya bahwa anak tersebut bisa
mengembangkan keterampilannya di dunia luar dan menambah semangat
untuk mengenyam pendidikan.
b. Kondisi peserta didik program Kelas Layanan Khusus (KLK) sedikit demi
sedikit berkurang, namun tetap ada yang bertahan. Anak sudah pandai
menulis, berhitung, dan membaca. Namun, masih saja ada sifat malas dan
terkadang membolos sekolah. bahwa secara keseluruhan kondisi peserta didik
yang ada di program Kelas Layanan Khusus (KLK) mengundurkan diri dan
memilih kembali ke kehidupan awalnya akibat tuntutan perekonomian
Harni Marisa, 2016
EKSISTENSI PROGRAM KELAS LAYANAN KHUSUS (KLK) DALAM MEMBANTU TERCIPTANYA
PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI SDN LUGINASARI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

118


keluarga. Tantangan berat dari kondisi perekonomian keluarga yang lemah
mengharuskan ana terpaksa kembali bekerja, walau memang pihak sekolah
memaparkan tidak semua orang tua menekankan anaknya harus bekerja, tetapi
pola pikir anak yang sudah berorientasi kepada materil yang kadang susah
dinasehati. Akibatnya anak lebih memilih untuk bekerja daripada sekolah.
Selain hal itu, kurangnya pemahaman dan perhatian dari keluarga
menyebabkan anak dibirakan untuk tidak bersekolah. Meskipun dari sekian
banyak siswa yang keluar akibat seleksi alam, masih ada siswa yang berhasil
bertahan di program Kelas Layanan Khusus (KLK) sampai akhirnya mereka
di transfer ke kelas reguler.
c. Peran orang tua

secara keseluruhan pihak orang tua mendukung

keberlangsungan program Kelas Layanan Khusus (KLK). Mereka dengan
senang hati dapat menitipkan anaknya di SDN Luginasari 2. Mereka dengan
senang hati dan mempercayakan sepenuhnya proses pendidikan kepada pihak
sekolah di SDN Luginasari 2. Adapun perihal pemberian motivasi pendidikan
kepada anak dirasa masih kurang akibat latar belakang pendidikan yang
rendah, serta beban ekonomi yang sangat berat harus dipikul oleh orang tua

sehingga mereka cenderung untuk lebih banyak bekerja ketimbang
memperhatikan kondisi proses pendidikan anak.
d. Kendala yang dihadapi oleh guru bahwa seringkali anak melakukan bolos
sekolah, perangai yang terkadang menjengkelkan guru tersebut. Hal yang
memang menjadi dilematis bahwa ketika anak membolos lama, guru
memberikan toleransi yang penuh. Segala upaya telah guru lakukan demi
keberlangsungannya program Kelas Layanan Khusus (KLK) ini oleh karena
itu kepala sekolah SDN Luginasari 2 dengan bijak memaparkan bahwasannya
target yang dicapai dari program Kelas Layanan Khusus (KLK) ini bukanlah
kuantitas namun lebih kepada kualitas siswa itu sendiri. Semua guru dengan
sukarela membantu para wali kelas yang memang dirasa kewalahan saat
mengajar di program Kelas Layanan Khusus (KLK). Upaya yang dilakukan
oleh guru dalam mengatasi kesulitan setiap guru mengupayakan agar anak
yang belajar pada program Kelas Layanan Khusus (KLK) untuk dapat
mencintai suasana sekolah terlebih dahulu. Guru dituntut untuk lebih sabar
Harni Marisa, 2016
EKSISTENSI PROGRAM KELAS LAYANAN KHUSUS (KLK) DALAM MEMBANTU TERCIPTANYA
PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI SDN LUGINASARI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


119

dalam menghadapi setiap karakter siswa yang berbeda-beda. Guru
mengupayakan agar setiap pembelajaran yang diberikan disukai oleh anakanak, serta guru memberikan model pembelajaran yang menarik.
5.2 Implikasi
Sehubungan adanya program Kelas Layanan Khusus (KLK) maka perlu
adanya pembinaan bagi orang tua anak putus sekolah mengenai pendidikan dan
pemberian keterampilan bagi anak putus sekolah lebih dikembangkan oleh SDN
Luginasari 2. Hal tersebut dilakukan agar anak dan orang tua memiliki pandangan
yang lebih baik terhadap pendidikan dan mampu mengarahkan anaknya untuk
mendapatkan pendidikan sampai pada jenjang yang lebih tinggi. Adapun upaya
untuk membantu terlaksananya program Kelas Layanan Khusus (KLK) lebih baik
lagi perlu diadakannya penambahan buku dan alat peraga/model pembelajaran
yang menarik.
Implikasi selanjutnya bagi keberlangsungan dunia sosiologi pendidikan
yakni dinyatakan hadirnya Kelas Layanan Khusus (KLK) dirasa mempunyai
implikasi terhadap proses pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan banyaknya
fenomena yang harus dikaji melalui pisau analisis Sosiologi Pendidikan.
Eksistensi Kelas Layanan Khusus (KLK) merupakan salah satu bahasan yang
termaktub dalam pokok-pokok sosilogi pendidikan, dimana menceritakan perihal

proses sosialisasi dan interaksi antara sekolah, masyarakat, keluarga, individu
serta kelompok. Kajian ini sangat bagus dan menarik apabila disajikan oleh
pendidik sosiologi (guru sosiologi) secara rinci dan sederhana, penelitian ini bisa
dituangkan kepada peserta didik agar mereka dapat memahami pentingnya
seseorang mengakses pendidikan yang diselipkan ke dalam materi pembelajaran
sosiologi di persekolahan.
5.3 Rekomendasi
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah informasi bagi masyarakat
dan referensi bagi mahasiswa mengenai eksistensi program Kelas Layanan
Khusus (KLK) yang terselenggara di SDN Luginasari 2. Berdasarkan hasil
penelitian dan temuan di lapangan, berikut ini beberapa rekomendasi bagi pihakpihak terkait, yaitu sebagai berikut:
Harni Marisa, 2016
EKSISTENSI PROGRAM KELAS LAYANAN KHUSUS (KLK) DALAM MEMBANTU TERCIPTANYA
PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI SDN LUGINASARI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

120

a. Pemerintah Kota Bandung khususnya Dinas Pendidikan Kota Bandung supaya
lebih menata kembali daerah yang memang banyak masyarakat yang kurang

mampu, sehingga program ini dapat disebarluaskan dan diberlakukan oleh
sekolah lain.
b. Pihak sekolah SDN Luginasari 2 Bandung agar menambah tenaga pendidik
yang mengajar, sehingga wali kelas tidak kewalahan dalam mengolah Kelas
Layanan Khusus (KLK). Selain itu juga perlu adanya pelatihan dan
pendidikan agar guru menguasai berbagai macam model pembelajaran
menarik bagi siswa.
c. Orang tua peserta didik program Kelas Layanan Khusus (KLK) agar terus
berkomunikasi baik dengan pihak sekolah, supaya pengetahuan dan wawasan
akan pentingnya pendidikan terbuka lebar. Selain itu, sesekali orangtua harus
diundang dalam kegiatan sosialisasi.
d. Masyarakat sekitar supaya mendukung secara penuh dan berperan aktif dalam
hadirnya program Kelas Layanan Khusus (KLK). Hal ini bisa dilakukan
dengan bekerjasama antara masyarakat dan pihak sekolah untuk mengadakan
kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan, supaya warga sekolah dan
warga masyarakat sekitar turut andil dalam mendukung program Kelas
Layanan Khusus (KLK).
e. Bagi Pendidikan Sosiologi supaya bisa menggali bahasan skripsi ini dengan
berbagai tinjauan keilmuan sosiologi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkaji
dari sudut Sosiologi Pendidikan dan Sosioliogi Perubahan Sosial.

f. Peneliti selanjutnya agar skripsi ini dijadikan referensi untuk permasalahan
anak putus sekolah di daerah perkotaan.

Harni Marisa, 2016
EKSISTENSI PROGRAM KELAS LAYANAN KHUSUS (KLK) DALAM MEMBANTU TERCIPTANYA
PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI SDN LUGINASARI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu