S PSIP 1001316 Chapter1

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat di era informasi. Hal ini timbul karena kebutuhan manusia mengalami peningkatan dari segi apapun, baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Begitupun dengan kebutuhan akan sebuah informasi yang berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, perpustakaan sebagai lembaga yang memberikan layanan jasa informasi harus dapat memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Informasi yang terus berkembang secara cepat menuntut perpustakaan harus dapat memberikan kebutuhan informasi bersifat cepat dan mudah.

Informasi yang saat ini berkembang dalam berbagai bentuk baik konvensional (tercetak) maupun dalam bentuk digital (elektronik). Peran teknologi informasi sangat mempengaruhi berbagai macam bentuk informasi tersebut. Dalam hal ini posisi perpustakaan sebagai penyedia, pengelola, dan penyebar informasi sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perpustakaan dan pengelolanya saat ini tidak hanya menunggu pengunjung untuk datang ke perpustakaan, melainkan harus berani mempromosikan dan memberikan informasi secara langsung dengan bantuan teknologi informasi berupa komputer dan aplikasinya yang memberikan kemudahan dan kebermanfaatan baik untuk pemustaka perpustakaan maupun pustakawan dalam memberikan layanannya.

Informasi merupakan bagian yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat, kebutuhannya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Suatu informasi dikatakan berguna untuk memenuhi kebutuhan akan informasi apabila disajikan secara akurat, tepat waktu dan relevan.


(2)

Semakin berkembangnya teknologi informasi di setiap lembaga atau organisasi maka semakin banyak pula juga masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi di dalam kehidupannya. Menurut kamus Oxford (dalam Kadir, 2003, hlm. 13) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan pemustakaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan menyebarluaskan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Hal ini memungkinkan pemustaka atau pencari informasi di perpustakaan menginginkan akses untuk mendapatkan informasi yang mudah, cepat dan relevan. Penelusuran informasi merupakan tindakan awal pemustaka ketika datang ke perpustakaan. Penelusuran informasi ini akan berkaitan erat dengan sebuah sistem temu balik informasi. Menurut Baeza-Yates dan Riberio-Neto (dalam Pendit, 2007, hlm. 95) temu balik informasi berhubungan dengan representasi, penyimpanan, pengorganisasian dan pengukuran terhadap bagian informasi. Masalah yang saat ini terjadi adalah berkaitan dengan penempatan koleksi yang ada di perpustakaan, terkadang pemustaka perpustakaan mengalami kesulitan dalm menemukan kembali informasi yang diinginkannya.

Dalam memenuhi kebutuhan seorang pemustaka dalam mencari informasi di perpustakaan dan pusat informasi lainnya menyediakan berbagai jenis alat bantu. Jenis alat bantu yang digunakan sangat bervariatif mulai dari yang bersifat manual seperti kartu katalog ataupun yang sudah terautomasi seperti penerapan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Seseorang yang mencari informasi sebelum berkembangnya teknologi informasi di perpustakaan menggunakan katalog perpustakaan yang dibuat untuk mengetahui tempat penyimpanan koleksi atau informasi yang dicarinya. Setelah berkembangnya teknologi informasi untuk perpustakaan, hal ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pencarian informasi. Salah satunya adalah ditemukannya sebuah sistem temu balik informasi yang diterapkan di perpustakaan saat ini.


(3)

Perpustakaan dikatakan berhasil apabila perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pemustakanya dan memiliki koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasinya serta memiliki sistem untuk dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasinya.

Kecepatan perubahan dan penambahan informasi menyebabkan

dibutuhkannya suatu sistem yang dapat mengakses dan menyediakan berbagai informasi tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat berbagai sistem banyak ditemukan untuk menelusur atau untuk menemukan kembali informasi yang diinginkan. Pada dasarnya sebuah sistem temu balik informasi merupakan suatu sistem yang sederhana. Misalkan seorang pencari informasi memformulasikan sebuah kata kuNCI atau pertanyaan pada sebuah sistem yang berisikan sekumpulan dokumen atau data. Jawaban dari sistem tersebut akan memunculkan sebuah data yg sesuai atau hampir mendekati data yang diinginkan.

Sistem temu kembali informasi dibuat untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Sistem ini bertujuan untuk menjembatani sumber informasi dengan kebutuhan informasi pemustaka. Oleh karena itu, sistem ini sangat diperlukan dalam sebuah pusat informasi seperti perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Temu balik informasi merujuk pada keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi (representation), penyimpanan (storage), pengaturan (organization), dan pengambilan (access).

Bagi seorang pustakawan atau pengelola perpustakaan, mereka akan merasa bangga ketika mengetahui koleksi perpustakaan dan apa yang terkandung didalamnya serta mereka mampu memberikan gambaran dimana dapat memperoleh informasi yang diinginkan oleh pemustaka. Biasanya seorang pustakawan menggunakan katalog ataupun indeks untuk menemukan informasi yang dibutuhkan pemustaka. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat umum dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Kehadiran sebuah jaringan


(4)

internet berbasis web atau dalam bentuk lainnya yang menerapkan kemajuan teknologi informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.

Menurut Katz Gurevitch dan Haas dalam Yusup (1995, hlm. 3-4) jenis kebutuhan informasi terbagi atas lima jenis, yaitu : a) kebutuhan kognitif ; b) kebutuhan Afektif ; c) kebutuhan intergrasi personal ; d) kebutuhan integrasi sosial ; dan e) kebutuhan berkhayal. Selain itu, menurut Menurut Guha (dalam Saepudin, 2009, hlm. 1) mengemukakan bahwa ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi yaitu Current need approach, Everyday need approach,

Exhaustic need approach, Catching-up need approach.

Melihat jenis kebutuhan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa banyak jenis kebutuhan yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu kebutuhan akan informasi harus dapat diberikan secara relevan dan dapat dengan mudah diakses.

Untuk dapat memenuhi akan kebutuhan informasi tersebut, perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi harus dapat melayani dan memberikan informasi secara relevan, mudah, dan cepat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Perpustakaan harus memiliki atau membuat sebuah sistem yang dapat memudahkan para pengakses informasi dalam memenuhi kebutuhan kognitifnya.

Menurut penelitian terdahulu yang ditulis oleh Zaenab (2002) yang berjudul

“efektivitas sistem temu balik informasi dengan menggunakan bahasa alami CD

rom AGRIS dan CAB Abstracts” berasumsi bahwa sistem temu balik informasi

dengan menggunakan bahasa alami CD ROM AGRIS lebih efektif daripada CAB Abstracts. Dari asumsi tersebut walaupun tidak sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, hal tersebut menunjukkan bahwa sebuah sistem temu balik informasi sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi oleh pemustaka perpustakaan.

Fungsi perpustakaan sebagai sarana informasi ini menunjukkan betapa pentingnya perpustakaan bagi kehidupan masyarakat, termasuk perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang bagi perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan


(5)

serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi yang menaunginya. Wijayanti (2004:3) mengemukakan tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistem administrasi dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi.

Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat perkembangan sebuah teknologi informasi memungkinkan setiap unit yang ada di dalamnya menerapkan teknologi informasi dalam proses kerjanya, termasuk juga perpustakaan. Dalam perkembangannya, perpustakaan perguruan tinggi sudah menerapkan sistem teknologi informasi dalam proses kerjanya baik secara teknis maupun non teknis. Namun demikian, penerapannya masih belum maksimal karena kekurangan tenaga ahli maupun kekurangan alat penunjang penerapan teknologi informasi dalam perpustakaannya.

Perpustakaan perguruan tinggi umumnya berada di dalam lingkungan kampus, pemustakanya adalah civitas akademika perguruan tinggi tersebut. Tugas dan fungsi utamanya adalah untuk menunjang proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Salah satu hal terpenting dalam perpustakaan perguruan tinggi adalah koleksinya. Koleksi sebuah perpustakaan harus bisa memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Kelengkapan koleksi akan memberi pengaruh terhadap keefektifan peminjaman koleksi. Selain itu, pelayanan juga tidak kalah penting dalam penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi karena koleksi yang ada harus dapat diakses oleh pemustaka.

Kemajuan teknologi informasi ini menuntut perpustakaan untuk menerapkan sistem temu kembali informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Oleh karena itu penting bagi perpustakaan untuk mengubah sistem dari manual menjadi sistem terautomasi untuk mempermudah penelusuran/temu balik informasi yang dibutuhkan oleh pemustakanya.


(6)

Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) merupakan perpustakaan pusat yang ada di lingkungan kampus, perpustakaan ini menjadi pusat diantara perpustakaan jurusan yang ada di ITENAS. Perpustakaan ini sudah menerapkan sistem automasi perpustakaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Perpustakaan ini menggunakan perangkat lunak bernama NCI Bookman.

Perangkat lunak tersebut merupakan sistem yang terintegrasi mulai dari pengolahan hingga pelayanan sirkulasi seperti sistem temu kembali informasi.

Dari hasil wawancara dengan pihak perpustakaan ITENAS, sistem penelusuran atau sistem temu balik informasi terbagi-bagi atas beberapa sistem. Jadi sistem yang digunakan tidak hanya satu sistem saja. Sistem tersebut terbagi atas koleksi tugas akhir, koleksi buku, dan koleksi non book material. Sistem yang digunakan berbasis web dan dapat diakses di luar perpustakaan. Namun demikian, pemustaka yang sering berkunjung ke perpustakaan lebih senang menggunakan sistem yang menggunakan NCI Bookman tersebut.

Menurut pustakawan yang ada di perpustakaan ITENAS menyebutkan

bahwa sistem penelusuran/sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI

Bookman ini sangat membantu para pemustaka dalam mencari koleksi yang dibutuhkannya. Namun terkadang sistem ini tidak berjalan dengan baik, ketika pemustaka memberikan keywords pada sistem ini dan menunjukkan keberadaan koleksi yang dibutuhkan, koleksi yang dicari tidak ada berada ditempat/raknya. Hal ini disebabkan karena call number tidak sesuai dengan rak penyimpanan koleksi. Ketidaksesuaian ini timbul karena para pemustaka setelah membaca menyimpan pada tempat yang salah. Padahal sudah diberitahukan bahwa koleksi yang sudah dibaca harap disimpan di meja. Hal tersebut menimbulkan masalah yang harus diselesaikan.

Selain itu, penerapan sistem temu balik informasi ini masih belum maksimal. Masih terdapat kekurangan terutama belum maksimalnya sistem automasi dalam hal penelusuran informasi dan layanan sirkulasinya. Para


(7)

pengunjung perpustakaan atau pemustaka di perpustakaan ITENAS masih mengalami kesulitan dalam mengakses informasi karena kurangnya kinerja dari sistem yang telah tersedia. Muncul pertanyaan apakah sistem yang telah tersedia ini sudah disosialisasikan atau apakah para pemustaka belum mengerti cara menggunakan sistem yang ada. Permasalahan tersebut harus kita teliti. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Tecnology

Acceptance Model (TAM) untuk melihat kebermanfaatan dan kemudahan dalam menggunakan sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI Bookman

dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Selain itu, pemustakaan (attitude) menjadi fokus dalam memanfaatkan sistem balik informasi tersebut. Menurut Davis (dalam Khakim, 2011, hlm. 14) TAM memiliki tujuan menjelaskan dan memprediksikan penerimaan pemustakaan teknologi. TAM memprediksi penerimaan pemustaka berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu

persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

pemustakaan (perceived ease of use).

Berkaitan dengan uraian di atas, permasalahan di dalam penelitian ini adalah apakah penerapan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan mengangkat judul “Pemustakaan NCI Bookman Sebagai Sistem Temu Balik Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Pemustaka Di Perpustakaan ITENAS”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi bahwa sistem temu balik informasi merupakan hal yang sangat pemting dan mutlak diperlukan di dalam sebuah perpustakaan sebagai pusat informasi. Namun demikian, fasilitas yang sudah tersedia terkadang tidak termanfaatkan dengan baik karena kurang maskimalnya kinerja sistem yang sudah tersedia. Selain itu, kurangnya tingkat pemahaman para pemustaka perpustakaan


(8)

dalam menggunakan sistem yang ada pun menjadi penyebab terhambatnya kinerja sistem tersebut. Hal tersebut akan berdampak pada tingkat layanan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang kurang maksimal karena ketersediaan sistem yang terbatas.

Berbagai bentuk sistem temu balik informasi telah banyak diciptakan. Sistem temu balik informasi dapat berbentuk CD Room, berbentuk software

seperti Open Biblio, Senayan, NCI Bookman, dan banyak yang lainnya. Namun dalam pemustakaannya sistem-sistem tersebut masih belum berjalan dengan baik dan belum maksimal. Masalah tersebut timbul karena kurang pahamnya pemustaka dalam mengoperasikan sistem tersebut. Oleh karena itu hal ini perlu diteliti karena pemustakaan sebuah sistem temu balik informasi mutlak diperlukan dalam melayani pemustaka guna memenuhi kebutuhan informasinya.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian tentang Pengaruh Sistem

Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman Dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas yaitu :

a. Rumusan masalah umum

Bagaimana Penggunaan NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali

Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan ITENAS?

b. Rumusan masalah khusus

1. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS?

2. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS?


(9)

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan Sistem Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman

Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas. Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.

2. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis.

a. Manfaat teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2. Sebagai acuan di bidang penelitian ilmu perpustakaan dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.

3. Mengenalkan Technology Acceptance models dalam bidang ilmu

perpustakaan dan informasi

b. Manfaat praktis

1. Dapat dijadikan masukan bagi para pengelola perpustakaan/pustakawan dalam mengembangkan atau menerapkan sistem temu kembali informasi di perpustakaan


(10)

2. Dapat dijadikan referensi bagi pemustaka perpustakaan dalam menelusur informasi di perpustakaan.

3. Dapat dijadikan masukan untuk pustakawan/pengelola perpustakaan dalam

memberikan layanan informasi kepada pemustaka. F. Struktur Organisasi Penulisan

Penyusunan skrispsi ini terdiri dari lima bab. Uraian mengenai isi pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, berisi uraian umum dan merupakan bagian awal dalam skripsi. BAB I berisi latar belakang penelitian, identifkasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian mengenai pemustakaan NCI Bookman

sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB II Kajian teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Kajian teori ini merupakan hal penting sebagai landasan teoritik dalam menyusun

pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis mengenai pemustakaan NCI

Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB III Metode Penelitian, merupakan penjabaran rinci termasuk beberapa komponen sebagai berikut : lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan dari permasalahan yang telah diteliti, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan analisis temuan mengenai

pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam


(11)

BAB V Simpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan dari hasil penemuan oleh peneliti mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas. Kemudian saran atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan akan diajukan kepada lembaga terkait, pemustaka perpustakaan, dan peneliti selanjutnya.


(1)

Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) merupakan perpustakaan pusat yang ada di lingkungan kampus, perpustakaan ini menjadi pusat diantara perpustakaan jurusan yang ada di ITENAS. Perpustakaan ini sudah menerapkan sistem automasi perpustakaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Perpustakaan ini menggunakan perangkat lunak bernama NCI Bookman.

Perangkat lunak tersebut merupakan sistem yang terintegrasi mulai dari pengolahan hingga pelayanan sirkulasi seperti sistem temu kembali informasi.

Dari hasil wawancara dengan pihak perpustakaan ITENAS, sistem penelusuran atau sistem temu balik informasi terbagi-bagi atas beberapa sistem. Jadi sistem yang digunakan tidak hanya satu sistem saja. Sistem tersebut terbagi atas koleksi tugas akhir, koleksi buku, dan koleksi non book material. Sistem yang digunakan berbasis web dan dapat diakses di luar perpustakaan. Namun demikian, pemustaka yang sering berkunjung ke perpustakaan lebih senang menggunakan sistem yang menggunakan NCI Bookman tersebut.

Menurut pustakawan yang ada di perpustakaan ITENAS menyebutkan

bahwa sistem penelusuran/sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI

Bookman ini sangat membantu para pemustaka dalam mencari koleksi yang dibutuhkannya. Namun terkadang sistem ini tidak berjalan dengan baik, ketika pemustaka memberikan keywords pada sistem ini dan menunjukkan keberadaan koleksi yang dibutuhkan, koleksi yang dicari tidak ada berada ditempat/raknya. Hal ini disebabkan karena call number tidak sesuai dengan rak penyimpanan koleksi. Ketidaksesuaian ini timbul karena para pemustaka setelah membaca menyimpan pada tempat yang salah. Padahal sudah diberitahukan bahwa koleksi yang sudah dibaca harap disimpan di meja. Hal tersebut menimbulkan masalah yang harus diselesaikan.

Selain itu, penerapan sistem temu balik informasi ini masih belum maksimal. Masih terdapat kekurangan terutama belum maksimalnya sistem automasi dalam hal penelusuran informasi dan layanan sirkulasinya. Para


(2)

pengunjung perpustakaan atau pemustaka di perpustakaan ITENAS masih mengalami kesulitan dalam mengakses informasi karena kurangnya kinerja dari sistem yang telah tersedia. Muncul pertanyaan apakah sistem yang telah tersedia ini sudah disosialisasikan atau apakah para pemustaka belum mengerti cara menggunakan sistem yang ada. Permasalahan tersebut harus kita teliti. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Tecnology

Acceptance Model (TAM) untuk melihat kebermanfaatan dan kemudahan dalam menggunakan sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI Bookman dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Selain itu, pemustakaan (attitude) menjadi fokus dalam memanfaatkan sistem balik informasi tersebut. Menurut Davis (dalam Khakim, 2011, hlm. 14) TAM memiliki tujuan menjelaskan dan memprediksikan penerimaan pemustakaan teknologi. TAM memprediksi penerimaan pemustaka berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu

persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

pemustakaan (perceived ease of use).

Berkaitan dengan uraian di atas, permasalahan di dalam penelitian ini adalah apakah penerapan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan mengangkat judul “Pemustakaan NCI Bookman Sebagai Sistem Temu Balik Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Pemustaka Di Perpustakaan ITENAS”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi bahwa sistem temu balik informasi merupakan hal yang sangat pemting dan mutlak diperlukan di dalam sebuah perpustakaan sebagai pusat informasi. Namun demikian, fasilitas yang sudah tersedia terkadang tidak termanfaatkan dengan baik karena kurang maskimalnya kinerja sistem yang sudah


(3)

dalam menggunakan sistem yang ada pun menjadi penyebab terhambatnya kinerja sistem tersebut. Hal tersebut akan berdampak pada tingkat layanan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang kurang maksimal karena ketersediaan sistem yang terbatas.

Berbagai bentuk sistem temu balik informasi telah banyak diciptakan. Sistem temu balik informasi dapat berbentuk CD Room, berbentuk software seperti Open Biblio, Senayan, NCI Bookman, dan banyak yang lainnya. Namun dalam pemustakaannya sistem-sistem tersebut masih belum berjalan dengan baik dan belum maksimal. Masalah tersebut timbul karena kurang pahamnya pemustaka dalam mengoperasikan sistem tersebut. Oleh karena itu hal ini perlu diteliti karena pemustakaan sebuah sistem temu balik informasi mutlak diperlukan dalam melayani pemustaka guna memenuhi kebutuhan informasinya.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian tentang Pengaruh Sistem

Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman Dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas yaitu :

a. Rumusan masalah umum

Bagaimana Penggunaan NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali

Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan ITENAS?

b. Rumusan masalah khusus

1. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS?

2. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS?


(4)

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan Sistem Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman

Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas. Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.

2. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis.

a. Manfaat teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2. Sebagai acuan di bidang penelitian ilmu perpustakaan dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.

3. Mengenalkan Technology Acceptance models dalam bidang ilmu

perpustakaan dan informasi

b. Manfaat praktis

1. Dapat dijadikan masukan bagi para pengelola perpustakaan/pustakawan dalam mengembangkan atau menerapkan sistem temu kembali informasi di perpustakaan


(5)

2. Dapat dijadikan referensi bagi pemustaka perpustakaan dalam menelusur informasi di perpustakaan.

3. Dapat dijadikan masukan untuk pustakawan/pengelola perpustakaan dalam

memberikan layanan informasi kepada pemustaka.

F. Struktur Organisasi Penulisan

Penyusunan skrispsi ini terdiri dari lima bab. Uraian mengenai isi pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, berisi uraian umum dan merupakan bagian awal dalam skripsi. BAB I berisi latar belakang penelitian, identifkasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB II Kajian teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Kajian teori ini merupakan hal penting sebagai landasan teoritik dalam menyusun

pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis mengenai pemustakaan NCI

Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB III Metode Penelitian, merupakan penjabaran rinci termasuk beberapa komponen sebagai berikut : lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan dari permasalahan yang telah diteliti, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan analisis temuan mengenai

pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam


(6)

BAB V Simpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan dari hasil penemuan oleh peneliti mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas. Kemudian saran atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan akan diajukan kepada lembaga terkait, pemustaka perpustakaan, dan peneliti selanjutnya.