ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULSI PADA TN. D DI RUANG CEMPAKA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULSI
PADA TN. D DI RUANG CEMPAKA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan
Diploma III Keperawatan

Disususn Oleh :
Ati Setiyaningsih
A01301728

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
2016

i

LE卜 I BAR

PENGESAHAN PEル l BI 卜 I BI NG

Lapor an Hadl l l i an Kompr ehenJ f t dah di t e五 ma dan di set t l i ui ol eh Penl bi mbi ng

Kar ya Tul i s 11l ni ah Di pl oma I I I Keper a、 vat an STI KES NI l l hammadi yah Gonl bong
pada:

t

,

Hari/Tanggal
Tempat

{ err\o ./

L,^

\,\t^\



i STI Kes NI uhammadi yah Gombong




ギ │. I I I ・ 1. ・ . _│ツ 学

(Podo Yuw'ono,



\

.Kep. Ns, CWCS)

?O

fL

・・


ASUⅡAN KEPERAWATAN PEPI ENUⅡ AN KEBLTTuI I AN

TERI I OREGULASI PADA Tn. D DI RUANG CEW■

PAKA

RSUD dr . SOEDI RLI AN KEB■ l PI EN

/ Yt t g d¶

l Tr Smdぬ



A01301728

t el ah di per t ahankan di dcpan Dewan Pcng可

i

pada t angga1 02 Agust us 2016


Susunan Dewan Pengulr

1. Ike Mardiati, M. Kep Sp. Kep J




2 Podo Yuwono, M Kep Ns, CWCS( …

l r.
… … … ■ …… … …)

ヽ4cngct ahui

Kct ua Pr ogr am St udi DHI Kcper awat an

Kep. Ns, M. Sc)

¨■


齊ヒ

Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016
Ati Setiyaningsih1, Podo Yuwono2 M. Kep.Ns, CWCS

ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
TERMOREGULASI PADA TN.D DI RUANG CEMPAKA
RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang : pada pasien febris muncul masalah keperawatan mengenai ketidakefektifan
dalam pemenuhan kebutuhan thermoregulasi. Dalam hal ini penulis melakukan tindakan kompres
hangat guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan thermoregulasi.
Tujuan penulisan : mendeskripsikan asuhan keperawatan tentang pemenuhan kebutuhan
thermoregulasi secara komperhensif.
Asuhan Keperawatan : asuhan keperawatan pada Tn.D di ruang Cempaka RSUD dr. Soedirman
Kebumen pasien mengeluh demam sejak 4 hari yang lalu, suhu tubuh 39ºC, pasien merasa lemas,
keluarga pasien juga mengatakan napsu makan berkurang. Sehingga muncul masalah keperawatan

hipertermi, devisit perawatan diri, dan kurang pengetahuan terhadap informasi kesehatan.
Analisa Tindakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tindakan kompres hangat cukup efektif
untuk penaganan pertama pada pemenuhan kebutuhan thermoregulasi.

Kata kunci : Hipertermi, Asuhan Keperawatan, Kompres Hangat.

1 : Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong
2 : Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

iv

Nursing Studies Program DIII
College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong
KTI, August 2016
Ati Setiyaningsih1, Podo Yuwono2 M. Kep. Ns, CWCS

ABSTRACT
NURSING CARE OF FULLFILMENT THE THERMOREGULATION TO
Mr.D IN CEMPAKA

Dr. Sudirman KEBUMEN
Background: in patients with febrile appear nursing problems about the ineffectiveness in fulfilling
the needs of thermoregulation. In this case I do a warm compress action to improve the fulfillment
of thermoregulation.
The purpose of writing: describe the nursing care of comprehensively meeting the needs of
thermoregulation.
Nursing: nursing care at Tn.D in space Cempaka dr. Sudirman Kebumen patients complaining of
fever since four days ago, the body temperature of 39ºC, the patient feels weak, the patient's family
also said that the appetite is reduced. It emerges nursing problems hyperthermia, self-care deficit,
and lack of knowledge of health information.
Analysis of action. The results showed that the warm compresses action is effective for the first
penaganan on meeting the needs thermoregulation.

Keywords : Hipertermi, Nursing, Warm Compress.

1: University Student Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science Institute
Of Gombong
2 : Lecturer Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science Institute Of
Gombong


v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi pada TN. D di
Ruang Cempaka RSUD dr. Soedirman“. Tak lupa Sholawat serta slam
tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhamad SAW, sehinga penulis dapat
menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini dengan mudah dan lancar. Sehinga
penulis memberikan penghargan dan memberikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES
Muhammadiyah Gombong.
2. Bapak Sawiji, S.Kep. Ns, M.Sc, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak Podo Yuwono S.Kep.Ns, M.Kep, selaku pembimbing yang telah
berkenan memberikan pengarahan dan bimbingannya.
4. Tim Penguji Komperhensif yang telah memberikan saran dan arahan.
5. Segenap Dosen dan Karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong.
6. Segenap Staf dan Karyawan RS PKU Muhammadiyah Gombong.
7. Bapak serta Ibu (Orang tua) yang telah memberikan dukungan serta

semangat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas KTI ini.
8. Teman-teman seperjuangan khususnya (Anissa S, Anggun, Anis L,
Fernina, Akhyen, Alifatun) yang telah membantu dalam penyusunan

vi

karya tulis ilmiah ini dan mampu menjadi saudara yang sabar
menghadapi saya selama menempuh pendidikan.
9. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah
memberikan saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari. Harapan
penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah
SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. Amin.

Gombong, Juli 2016

Penulis


vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 3
C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 5
A. Pemenuhan Kebutuhan Thermoregulasi .................................. 5
B. Faktor yang mempengaruhi thermoregulasi ............................... 5
C. Manfaat Kompres Hangat ........................................................... 7
D. Posedur Kompres Hangat............................................................ 7

BAB III RESUME KEPERAWATAN .................................................. 9
A. Pengkajian ................................................................................... 9
B. Analisa Data ................................................................................ 9
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ............................................. 11
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................... 16
A. Definisi Hipertermi ..................................................................... 16
B. Patofisiologi fokus ...................................................................... 17
C. Implementasi .............................................................................. 18
D. Analisa Tindakan ........................................................................ 22
BAB V PENUTUP .................................................................................. 24

viii

A. Kesimpulan ................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulis mengambil kebutuhan termoregulasi karena pasien
mengalami gangguan termoregulasi (suhu mencapai 39ºc). Termoregulasi
itu sendiri adalah suatu mekanisme yang dimiliki tubuh manusia untuk
mempertahankan suhu internal agar berada dalam kisaran yang dapat
ditolerir (Andriyani, 2015) usaha yang dimiliki tubuh untuk menyetabilkan
suhu dalam kisaran normal. Adapun tanda gejala termoregulasi yaitu suhu
tubuh mengalami demam diatas 38ºc, menggigil, berkeringat dingin, kulit
terasa hangat, lemas, bahkan bisa menyebabkan kejang dan dehidrasi.
Menurut Lubis (2009), Demam yaitu gejala akan tetapi bukan suatu
penyakit. Adanya demam tersebut memberikan respon yang normal bagi
tubuh yang karena adanya infeksi. Infeksi yang dimaksud dalam hal
tersebut adalah mikrorganisme yang berupa virus, bakteri, parasit maupun
jamur. Tetapi kebanyakan demam terjadi akibat infeksi virus, demam juga
dapat menyebabkan dehidrasi jika demam tersebut berangsur-angsur lama,
tergantung pada sistem imum setiap individu.
Panas atau demam kondisi dimana otak mamatok suhu diatas setting
normal yaitu diatas 38°C. Namun demikian, panas yang sesunguhnya
adalah bila suhu lebih dari 38,5°C. Akibat tuntunan peningkatan tersebut
tubuh akan memproduksi panas (Purwanti, 2008).
Data yang di dapat pada Puskesmas Kartasura Sukoharjo di dapat
jumlah pasien demam kurang dari 1 tahun adalah 290 anak, pada bulan
2014 sendiri sebanyak 16 pasien (Isneini, 2014). Faktor yang sering
mempengaruhi demam adalah faktor wilayah yang tropis, seperti indonesia
sangat baik untuk kuman berkembangbiak. Penyakit itu di sebabkan

1

2

karena mewabah pada musim peralihan, maka di sarankan untuk berhati
hati dalam menangani demam, karena demam juga dapat menyebabkan
kelemahan, keletihan, juga dapat menyebabkan kehilangan cairan sehingga
badan merasa lemas.
Hipertermi adalah suhu tubuh yang tidak mampu menghilangkan
maupun

mengurangi

produksi

panas,

hal

itu

terjadi

karena

ketidakmampuan mengimbangi panas yanag berlebihan dari batas normal.
Hipertermi juga ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh dan hal
tersebut di ketahui dengan adanya pembacan suhu, karena setiap waktu
pembacan suhu berbeda setiap jamnya pada satu hari itu, maka perlu
dibandingkan dengan suhu normal pada umumnya (Potter & Perry, 2010).
Demam atau febris ialah suatu pengeluaran panas yang tidak
mampu mengontrol kecepatan pengeluaran dan kelebihan produksi panas
yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu dalam batas normal. Demam
yang diakibatkan karena infeksi berkisar antara 29-52% sedangkan demam
yang disebabkan karena keganasan sekitar 11-12%, keganasan lainya
disebabkan adanya dehidrasi yang sedang hingga berat sehinga dapat
menyebabkan kerusakan neurologis (Firebiologi W, 2007).
Febris juga merupakan keluhan utama dari 50% pasien di UGD
Amerika serikat, Eropa dan Afrika. Febris atau demam tidak hanya terjadi
pada anak-anak, tetapi pasien dewasa maupun lansia. Febris juga sering
terjadi tergantung dari sistem imun dari masing-masing individu itu sendiri
(Depkes R. , 2013).
Kerugian yang bisa terjadi karena disebabkan oleh febris atau demam
yaitu penderita febris mengalami dehidrasi karena pada sat demam
mengalami peningkatan pengeluaran cairan tubuh

yang berlebih

(Purwanti, 2008).
Demam yaitu peningkatan titik patokan suhu hipotalamus, dengan
peningkatan suhu tersebut maka hipotalamus akan mengirimkan sinyal
untuk meningkatkan suhu tubuh. Sehinga tubuh merespon dengan cara
mengigil (Elizabeth, 2009). Sedangkan menurut (Brunner, 2008) kisaran

3

suhu ndalam batas normal adalah antara 35,5°-37,5°C itu nilai normal dari
pemeriksan suhu oral ataupun mulut, sedangkan suhu di aksila atau ketiak
nilai normalnya antara 34,7°-37,3°C, dan untuk nsuhu dibagian rektal atau
anus berkisar antara 36,6°-37,9°C, untuk suhu antara 35,5°-37,5°C nilai
normal di bagian telinga. Maka dari itu disarankan mengecek suhu tubuh
tidak ditelinga karena telinga mempunyai ruang yang sempit dan
terkadang telinga itu m6ynhjhyang akurat adalah dibagian
Menurut (Depkes, 2010), memperlihatakan bahwa gambaran 10
penyakit

terbanyak

pasien

rawat

inap

dirumah

sakit

Jakarta

memperlihatkan demam mempunyai prosentase 3,26%.
Penanganan untuk pasien demam dengan cara meminum banyak, karena
demam dapat menimbulkan dehidrasi, kompres dengan air hangat, dan
berikan obat penurun panas (Purwanti, 2008) Penanganan demam tersebut
yang paling utama adalah diberikan kompres hangat karena kompres
hangata dapat menurunkan suhu tubuh sampai 0,447°C. Melihat efe dari
demam itu sendiri dapat mengakibatkan dehidrasi berat bukan hanya
dehidrasi tetapi juga dapat menyebabkan kejang hingga kematian
sehiungga peran perawat sangat penting untuk mengatasi demam atau
hipertermi tersebut baik melalui peran mandiri maupun kolaborasi dengan
tim medis lainya (Setiawati, 2009).
Jadi berdasarkan beberapa para ahli dapat ditarik kesimpulan
bahwa febris atau demam adalah peningakatan suhu tubuh yang disertai
naiknya suhu tubuh diatas 38,5°C, sedangkan suhu tubuh normal ialah
37,5°C sampai 37,5°C. Demam juga dapat menyebabkan dehidrasi pada
tubuh untuk mengurangi dehidrasi tersebut maka disarankan untuk banyak
minum, untuk mengurangi dehidrasi tersebut. Penanganan demam selain
meminum obat penurun panas seperti parasetamol dan antibiotik lainya,
terlebih dahulu di kompres dengan menggunakan air hangat. Karena
kompres dengan mengunakan air hangat lebih cepat ketimbanag
mengunakan air dingin, sebab air hangat akan membuka pori-pori dikulit

4

tubuh kita lebih cepat melebar sehinga penguapan suhu panas cepat
menguap keluar.

B. Tujuan
Tujuan disusun dalam 2 hal :
1. Tujuan Umum
Menjelaskan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan
Asuhan Keperawatan yang diberikan pada pasien TN. D dengan
Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi : Febris
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memaparkan hasil pengkajian pada TN. D dengan
pemenuhan kebutuhan termoregulasi: Febris
b. Mampu

memaparkan

Diagnosa

Keperawatan

pada

TN.

D

pemenuhan kebutuhan termoregulasi: Febris
c. Mampu Merencanakan dan Melakasanakan Tindakan Keperawatan
pada TN. D dengan pemenuhan kebutuhan termoregulasi: Febris
d. Mampu melaksanakan Evaluasi hasil Asuhan Keperawatan pada
pasien TN. D dengan pemenuhan kebutuhan termoregulasi: Febris

C. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Keilmuan
Sebagai media informatif

tentang febris keluarga mampu

melakukan cara perawatan serta penanganan yang benar dengan cara
mengompres hangat.
2) Manfaat Aplikatif
a) Dapat menjadikan saran bagi rumah sakit terkait dalam evaluasi
yang diperlukan dalam memberikan pelayanan pada pasien.
b) Dapat menjadikan wacana bagi para mahasiswa dalam memberikan
informasi terkait tentang asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
termoregulasi dengan febris.

DAFTAR PUSTAKA

Alves, J., & Almeida, N. (2008). Tepid Sponging Plus Dipyrone Versus Dipyrone
Alone in Reducing Body Temperature in Febrile Childen 6. Sao Paulo
Medical Journal , 126 (2), 107-111.
Andriyani, Rikaa dkk. (2015) Buku ajar biologi dan perkembangan. Yogyakarta.
Deepublish.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:EGC
Burrner, D. C., Suddarth, J., H. (2008). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta: EGC
Depkes, R. (2010), Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Depkes, R. (2013). Sistem Pedoman Pengendalian Penyakit Demam Tifoid.
Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit & Penyehatan
Lingkungan.
Elizabeth, C. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran. EGC.
Firebiologi W. (2007). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Arruzz
Media.
Herdman. (2012-204). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Harsono. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi II. Jakarta: EGC.
Isneini, M. A. A. (2009). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh antara Kompres
Hangat dan Water Sponge pada Anak Usia 6 Bulan sampai 3 Tahun dengan
Demam di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. Jurnal Ilmu Kesehatan , Vol 1
No 1.
Lubis, (2009).
Belajar.

Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka

Mohamad, F. (2012). Jurnal Efektivitas Kompres Hangat dalam Menurunkan
Demam pada Pasien Thypoid Abdominalis di Ruang GI lantai 2.
NANDA. (2013). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klarifikasi 2013-2014.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Perry & Potter. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Proses
dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Jakarta: EG
Purwanti & Ambarawati. (2008). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Perubahan Suhu Tubuh pada Pasien Hipertermi. Surakarta: Vol.1. No.2.,
Juni 2008, 81-86.
Purwanti. (2008). Pengaruh Kompres Haangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh
pada Pasien Anak Hipertermia di Ruang Rawat Inap RSUD Surakarta
Berita Ilmu Kesehatan, No 2.
Susanti, N. (2012). Jurnal Efektivitas Kompres Dingin dan Hangat pada
Penatalaksanaan Demam. Keperawatan, Vol. 1, No.1.
Setiawati, T. (2009). Pengaruh Tepis Sponge. Jakarta : Fakultas Ilmu Kedokteran
Universitas Indonesia.
Tamsuri. A (2006). Tanda – Tanda Vital Suhu Tubuh. Jakarta: EGC.
Wilkinson. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC
dan NOC. Jakarta: EGC.
Wilkinson, J. M. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.



│_l i ヽ

I BAR KONSl l L

Nama l At i Set i yani ngsi h

NI R/ 1 i A01301728
Pr odi l D I I I Keper awat an13ヘ

Pcmbi mbi ng i Podo Yuヽ 、ono_M Kep Ns、 Cヽ ' CS
NO

'I gi/ Jant

BAB

Materi Konsul



/



ι ′ぅ

レ′

お特

/


いレ
“卜け
“ つ楊
7AtS


V

la4y'4wt'