PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL (BPTPM) KOTA CILEGON DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) - FISIP Untirta Repository

  

PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI BADAN

PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL (BPTPM)

KOTA CILEGON DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU (PTSP)

  SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

  Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh FITRIA YULIANTI NIM 6661110450

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

  

ABSTRAK

FITRIA YULIANTI. NIM. 6661110450. Pelayanan Perizinan Penanaman Modal

di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon

dalam Mewujudkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Pembimbing I Drs. H. Oman Supriyadi, M.Si, Pembimbing II

Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si.

  Kata Kunci : Pelayanan, Penanaman Modal, BPTPM Investasi merupakan salah satu upaya pemerintah kota Cilegon untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. BPTPM Kota Cilegon sebagai instansi pemerintah penyelenggara perizinan penanaman modal berkewajiban untuk mengimplementasikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelayanan perizinan penanaman modal di BPTPM Kota Cilegon, serta hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan penanaman modal khususnya pelayanan terpadu satu pintu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek dari penelitian ini adalah pegawai BPTPM Kota Cilegon, penanam modal Kota Cilegon. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan perizinan penanamam modal Kota Cilegon dalam mewujudkan pelayanan terpadu satu pintu masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya upaya lain dari BPTPM dalam sosialisasi mengenai prosedur perizinan penanaman modal, waktu penyelesaian surat perizinan tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan perizinan. Untuk meningkatkan mutu pelayanan BPTPM melakukan inovasi dalam memperkenalkan pelayanan perizinan penanaman modal, Melakukan evaluasi terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia.

  

ABSTRACT

FITRIA YULIANTI. NIM. 6661110450. Licensing Investment Service at

Integrated Licensing Agency and Investment (BPTPM) Cilegon City in Realize

One Stop One Service (PTSP). Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Department of Public Administration, Faculty of Social Science and Political

st

  

Sciences. University of Sultan Ageng Tirtayasa. 1 Advisor Drs. H. Oman

nd Supriyadi, M.Si. 2 Advisor Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si.

  Keyword : Service, Investor, Integrated Licensing Agency and investment (BPTPM) Investment is one of a government effort for stimulating the economic growth. Integrated Licensing Agency and Investment (BPTPM) Cilegon as the government agency have incumbent for implementation of one stop one service. The method used in this research is qualitative descriptive. Methods of data collection are by observation, interview and documentation. The subjects of this study are employes in BPTPM Cilegon, investors in Cilegon city. These results indicate the services in realizing one stop one services are still not optimal. it is due Integrated Licensing Agency and Investment (BPTPM) Cilegon have not effort for socialize about investment licensing procedure, the timeliness of the licensing letter does not match with the Standard Operational Procedure (SOP) that have been established, the facilities and infrastructure is less to support licensing service. To increase the quality of service Integrated Licensing Agency and Investment (BPTPM) Cilegon have do innovation to introduce about licensing investment service, have evaluating related Standard Operational Procedure (SOP) and to increase competency of human resources.

  Apapun yang terjadi hari ini, Tetaplah berharapan baik, Tidak ada kata putus asa

Pelajarilah ilmu, maka sesungguhnya mempelajarinya karena Allah adalah

perwujudan rasa takut kepadanya-Nya, menuntutnya merupakan ibadah,

mengingatnya adalah tasbih, mencarinya merupakan jihad, mengajarkannya

kepada yang belum mengetahui adalah shadaqoh dan memberikan pada

ahlinya adalah usaha pendekatan diri kepada Allah

(HR. IbnuAbdil Barr)

  Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta, Kakakku, dan keluarga yang senantiasamemberi cinta kasihnya sehingga memotivasiku untuk selalu berjuang dalam hidup

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Puji syukur penulis panjatkan

  Alhamdulillahirobbil A’lamin,

  kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

  Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Pelayanan Perizinan Penanaman Modal di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon dalam Mewujudkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu”.

  Hasil Penelitian ini tentunya tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan do’a, nasihat, cinta dan kasih sayang kepada peneliti yang tak hentinya serta bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materiil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M Pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan (WD) I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Iman Mukhroman, S.Ikom., selaku Wakil Dekan (WD) II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan (WD) III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus Selaku Dosen Pembimbing II Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Listyaningsih, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Riswanda, Ph. D selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Drs. H. Oman Supriadi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.

  9. Leo Agustino, Ph. D selaku Dosen Penguji I Skripsi dan telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  10. Ismanto S.Sos, MM selaku Dosen Penguji II Skripsi dan telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  11. Seluruh Dosen pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

  12. Seluruh Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu dalam hal keperluan akademik dan administrasi.

  13. Drs. A. Dita Prawira, M.Si. selaku Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon.

  14. Sapiudin, SE selaku Kepala Sub Bagian Umumm dan Kepegawaian 15.

  Nina Karlina, SH Selaku Kepala Bidang Informasi dan Pengaduan Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon.

  16. Seluruh Pegawai di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon.

  17. Seluruh Informan yang turut memberikan informasi dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

  18. Ibunda tercinta yang selalu sabar, memberikan nasihat, motivasi, baik secara materiil maupun non materiil dan doa kepada peneliti hingga saat ini.

  19. Kakakku Putri Andini yang selalu memberikan motivasi dan membantu dalam proses penyelesaian proposal baik secara materiil dan non materiil.

  20. Teman-temanku di program studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTIRTA yang saling memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi.

  Semoga kita semua sukses di masa depan dan akan selalu menjalin silaturahmi.

  Akhir kata penulis berdoa agar pihak-pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini mendapat imbalan dari Allah SWT serta penulis berharap agar skripsi iji dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Serang, 2016

   Fitria Yulianti

  

DAFTAR ISI

ABSTRAK LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………...……………………………..……..v

DAFTAR GAMBAR ………………………...……………...………………….viii DAFTAR TABEL ……………………………..……………………………..….ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………..…………………………...xi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah……………..……………………………..…..1

  1.2 Identifikasi Masalah……………..……………………………………17

  1.3 Batasan Masalah…………………...…………...…....……………….17

  1.4 Rumusan Masalah………………………………..…....…...…….…...18

  1.5 Tujuan Penelitian………………………...……..….……………..…..18

  1.6 Manfaat Penelitian…………………………...……...…………….….18

  1.7 Sistematika Penelitian……………………...…...…….…..………......19

  BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Deskripsi Teori………………………………………..……………….22

  2.1.3 Kepuasan Pelanggan ………………………....…….……...….…39

  3.6 Pengujian Keabsahan Data……………….……..………....…........…..65

  4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Cilegon……………….....…………...69

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian……………….....………………………...69

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  3.7.2 Waktu Penelitian …..………………...………………………….67

  3.7.1 Lokasi Penelitian ……………….....…………………………….67

  3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian……………….…..……………...………67

  3.6.2 Membercheck…………….……..………...…..........................…67

  3.6.1 Triangulasi…………….……..………...…........….……………..66

  3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data………...…………...……63

  2.1.4 Izin ……………….……………..………………………….……43

  3.4 Informan Penelitian……...………..……………………………….….62

  3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………..……………….…..61

  3.2 Instrumen Penelitian……………….………………………………….60

  3.1 Metode Penelitian…………..…………………………………………59

  BAB III METODELOGI PENELITIAN

  2.2 Kerangka Berpikir………….....……………...……….......…………...55

  2.1.6 Pelayanan Terpadu Satu Pintu ………..…………………..…….52

  2.1.5 Penanaman Modal ……..……………………………………..…50

  4.1.2 Profil BPTPM Kota Cilegon……………….....………………..71

  4.1.2.3 Rencana Strategis BPTPM Kota Cilegon……………...74

  4.4.5 Kelengkapan……………….....………...……………………...101

  5.2 Saran……………….....………………………………………………..142

  5.1 Kesimpulan……………….....…………………………………………141

  BAB V PENUTUP

  4.5 Pembahasan Hasil Penelitian……………….....……………………….127

  4.4.9 Atribut Pendukung Pelayanan Lainnya……………….....…….123

  4.4.8 Kenyamanan Dalam Memperoleh Pelayanan………...…….....117

  4.4.7 Pelayanan Pribadi……………….....…………………………..114

  4.4.6 Variasi Model Pelayanan……………….....……………...…...110

  4.4.4 Tanggung Jawab……………….....……………..……..……….97

  4.1.3 Profil PT. Riamas Housing and Propertyndo……………….....76

  4.4.3 Kesopanan dan Keramahan……………….....……...…..………95

  4.4.2 Akurasi Pelayanan……………….....………..…….….…..…….88

  4.4.1 Ketepatan Waktu Pelayanan………………........……………….85

  4.4 Penyajian Data……………….....……………………………………..84

  4.3 Deskripsi data……………….....……………………………………...83

  4.2 Deskripsi Informan……………….....………………………………..81

  ……………….....………..……………….……….79

  4.1.4 Profil PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT. KIEC)

  DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Alur Pelayanan Perizinan Penanaman Modal di BPTPM Kota Cilegon……………...…..………………………...11Gambar 2.1 Model segitiga pelayanan……………...…..………………………..29Gambar 2.2 Pengaruh harapan terhadap kepuasan

  ………………………...…….42 Gambar 2.3Skema kerangka berfikir

  ……………........................…………….…58

Gambar 3.1 Analisis data menurut Miles & Huberman…………………….....…64Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Riamas Housing and Propertyndo

  ……...…78

Gambar 4.2 Loket Bidang Informasi berada di sebalah loket pendaftaran

  ……..131

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel PDRB atas dasar harga berlaku

  Kota Cilegon tahun 2010

  • – 2014…………….......………….………….3

Tabel 1.2 PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha Kota Cilegon tahun 2014

  ………………………..…..…4

Tabel 1.3 Daftar pengelola kawasan industri dan luas

  Kawasan industri kota cilegon tahun 2014 ……………………..………5

Tabel 1.4 Realisasi jumlah proyek penanaman modal tahun 2010-2014

  ….…………………………….………………….…...8

Tabel 1.5 Daftar jenis-jenis perizinan BPTPM Kota Cilegon sesuai standar waktu

  pelayanan……………........………………...........9

Tabel 1.6 Realisasi Investasi Provinsi Banten Tahun 2014

  …...............................13

Tabel 1.7 Daftar Izin Prinsip dan Izin Usaha Penanam Kota Cilegon.

  ……………........………………....................................15

Tabel 1.8 Laporan Anggaran Belanja Badan Perizinan Terpadu dan Penananaman Modal Kota Cilegon tahun 2015

  ……………….......16

Tabel 3.1 D aftar informan………………...……………………………………...62Tabel 3.2 Jadwal penelitian

  ……………..…………………………….……….…68

Tabel 4.1 Jumlah Kelurahan, RW dan RT menurut KecamatanTabel 4.3 Status Kepegawaian BPTPM Kota Cilegon

  ……………...……………91

Tabel 4.4 Realisasi Anggaran kegiatan Penyusunan SIMPADU

  BPTPM Kota Cilegon Tahun 2014 ……………...………………..…106

Tabel 4.5 Realisasi Anggaran Kegiatan Pengadaan Sewa Gedung

  BPTPM Kota Cilegon ……………...………………………………...123

Tabel 4.6 Nilai Aset Tetap BPTPM Kota Cilegon Tahun 2014

  ……………......125

Tabel 4.7 Pembahasan dan Temuan di Lapangan

  ……………...…..…………...138

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Matriks Wawancara Lampiran 2 Kearsipan Lampiran 3 Dokumentasi Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang Masalah

  Pemerintahan Daerah merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan rpinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sesuai Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa Pemerintah Pusat menggunakan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Adapun yang dimaksud dengan desentralisasi menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 pasal 1 ayat (8) adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi. Selanjutnya, pengertian dekonsentrasi menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 pasal 1 ayat (9) adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum. Sedangkan, Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 pasal 1 ayat (11) menjelaskan pengertian tugas pembantuan adalah tugas pembantuan adalah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi.

  Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan otonomi daerah telah diberikan kewenangan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan. Kewenangan tersebut semestinya dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

  Peluang yang diberikan undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah semakin memberikan keleluasaan bagi kota Cilegon untuk mewujudkan cita-cita masyarakat dalam upaya pembangunan daerah khususnya dibidang ekonomi yaitu kegiatan investasi.

  Perekonomian Kota Cilegon pada Tahun 2011 meningkat sebesar 10,21% dari Rp 31.295.908.440 pada tahun 2010 menjadi Rp 34.490.322.440 pada tahun 2011. Pada tahun 2012 meningkat pula dengan persentase 10,81% yaitu dari Rp 34.490.322.440 pada tahun 2011 menjadi Rp 38.218.712.990 pada tahun 2012.

  Kemudian, Pada tahun 2014 Kota Cilegon mengalami peningkatan persentase laju pertumbuhan ekonomi sebesar 13,68% yaitu dari Rp 61.965.449.070 pada tahun 2013 menjadi Rp 70.446.488.240 pada tahun 2014. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon digambarkan dalam tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Cilegon tahun 2010 hingga tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Tabel Produk Domestik Regional Bruto Kota Cilegon tahun 2010-2014

  Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Cilegon tahun 2010-2014 (Rupiah) Laju Pertumbuhan PDRB

  2010 31.295.908.440 Milyar 2011 34.490.322.440 Milyar 10,21% 2012 38.218.712.990 Milyar 10,81% 2013 61.965.449.070 Milyar 14,04% 2014 70.446.488.240 Milyar 13,68%

  Sumber :BPS Kota Cilegon Tabel di atas menunjukan laju pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon yang terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan PDRB Kota Cilegon dari tahun

  2010 hingga tahun 2014 tidak terlepas dari peran penanam modal dalam memberikan kontribusinya terhadap PDRB Kota Cilegon dari tahun 2010 hingga 2014 yang berasal dari berbagai jenis kegiatan lapangan usaha. Berikut tabel mengenai PDRB atas harga berlaku menurut lapangan usaha kota Cilegon tahun 2014:

Tabel 1.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2014

  Lapangan Usaha Tahun 2014 (Rp)

  Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 205.702.440 Pertambangan dan Penggalian 33.404.780 Industri Pengolahan

  40.600.030.060 Pengadaan Listrik dan gas 5.281.204.810 Pengadaan air

  149.881.210 Konstruksi

  4.470.682.640 Perdagangan besar dan eceran 7.558.836.260 Transportasi dan pergudangan 2.044.633.790 Penyediaan akomodasi dan makanan minuman 1.502.508.090 Informasi dan komunikasi 519.562.390 Jasa Keuangan

  1.670.033.510 Real Estate

  3.904.277.740 Jasa Perusahaan

  221.729.440 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial 538.766.160 wajib Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 520.012.880 Jasal Lainnya

  686.955.970

  Jumlah 70.446.488.240

  Sumber : BPS Kota Cilegon (2014, 287) Kota Cilegon merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan antara pulau Jawa dan pulau Sumatera yang memiliki peran penting sebagai Kota industri, perdagangan, dan jasa yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan daerah lain, yang mempunyai unggulan di sektor industri. Selain itu Kota Cilegon juga sebagai Kota transit dari kota Jakarta menuju pulau Sumatera atau sebaliknya mempunyai peluang yang sangat besar bagi jasa usaha untuk meraih keuntungan yang signifikan. Serta akses jalan yang memadai dan infrastruktur yang lengkap pusat kota Provinsi, serta dapat langsung berhubungan ke pulau Sumatera melalui pelabuhan Merak yang dapat ditempuh lewat jalan tol Kota Cilegon. Kota Cilegon sebagai Kota industri mempunyai potensi secara geografis untuk membuka kawasan industri di daerah dan telah memiliki 4 (empat) pengelola kawasan industri yang di jelaskan melalui tabel sebagai berikut:

Tabel 1.3 Daftar Pengelola Kawasan Industri dan Luas Kawasan Industri Kota

  

Cilegon tahun 2014

No Nama Pengelola Potensi Terjual Belum Kawasan Kawasan Terjual

  1 Kawasan Krakatau 550 Ha 250,94 198,06 Ha Industrial Estate Kota Cilegon (KIEC I)

  2 Kawasan Krakatau 80,9 Ha 0,9 Ha

  80 Ha Industrial Estate Kota Cilegon (KIEC II)

  3 Kawasan Panca Puri 242 Ha

  72 Ha 170 Ha

  4 PT. Cipta Niaga

  22 Ha

  2 Ha

  20 Ha Internasional

  Sumber : Profil BPTPM Kota Cilegon (2014, 12) Sesuai Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

  Daerah pasal 344 ayat (1) menyebutkan pemerintah daerah wajib menjamin terselenggaranya pelayanan publik berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Daerah dapat membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

  (Perda) Nomor 18 tahun 2011 tentang pembentukan susunan organisasi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon. BPTPM Kota Cilegon sebagai bagian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Cilegon dimaksudkan sebagai upaya pemerintah daerah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, dengan memberikan pelayanan pada aspek: (1) kesederhanaan pelayanan, (2) kejelasan dan keamanan, (3) transparan, (4) efisiensi dan ekonomis dan (5) ketepatan waktu pelayanan.

  Investasi langsung baik melalui penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri merupakan salah satu upaya pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan percepatan pembangunan untuk bidang-bidang usaha tertentu dan/atau daerah-daerah tertentu. Disisi lain, peningkatan kegiatan investasi tersebut sangat erat kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan publik agar dapat meningkatkan kemampuan daya saing dan kualitas penanaman modal, sehingga dapat mernarik penanam modal untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik maka pemerintah membentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 24 tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

  Pengertian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat (11) adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan non-perizinan yang proses penanaman modal oleh Pemerintah dilaksanakan oleh BKPM di tingkat Pemerintah Pusat/PDPPM (Perangkat Daerah Provinsi di bidang Penanaman Modal di tingkat Pemerintah daerah provinsi/PDKPM (Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal) di tingkat Pemerintah daerah kabupaten/kota, atas dasar pelimpahan/pendelegasian wewenang dari menteri teknis/kepala Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND) yang memiliki kewenangan atas urusan Pemerintah di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri(Permendagri) Nomor 24 tahun 2006 pasal 2 tujuan penyelenggaraan fungsi PTSPialah meningkatkan kualitas layanan publik dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik.

  Disisi lain, peran Penyelenggaraan PTSP menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat (10) sebagai wujud penyederhanaan pelayanan dalam upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur dan biaya pemberian perizinan dan non-perizinan.

  Sebagaimana di atur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Cilegon Nomor 18 tahun 2011 tentang pembentukan susunan organisasi BPTPM Kota Cilegon mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi keamanan, dan kepastian serta pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal, mengingat jumlah

Tabel 1.4 Realisasi Jumlah Proyek Penanam Modal Tahun 2010 hingga 2014 Jenis Penanam Tahun Modal 2010 2011 2012 2013 2014

  PMA

  5

  7

  11

  23

  18

  1 - - PMDN

  4

  1 Jumlah

  5

  8

  11

  27

  19 Jumlah Total

  70 Proyek

  Sumber : Laporan Realisasi Jumlah proyek Penanam Modal Kota Cilegon dalam BPTPM Kota Cilegon,2014

  Proses pelayanan Perizinan diselenggarakan secara tatap muka (offline) di kantorBPTPM Kota Cilegon, para investor harus mengunjungi kantor layanan pada jam kerja yang telah ditentukan untuk melengkapi proses yang dibutuhkan. Investor diminta untuk melengkapi informasi serta menyerahkan dokumen yang dibutuhkan dalam proses pengajuan perizinan. Jika investorakan mengajukan permohonan baru maka proses pengajuan berkas permohonan perizinan harus mengalokasikan sumber daya manusia serta waktu yang dimiliki dalam melakukan pengurusan aplikasi permohonan yang diajukan.

  Dalam rangka mengimplementasikan Permendagri nomor 24 tahun 2006 tetang Pedoman PTSP, Ide dasar kebijakan ini adalah mengintegrasikan seluruh proses perizinan kedalam satu sistem atau sering disebut juga One Stop One

  

Service , menyelenggarakan prosedur perizinan dan mendelegasikan kewenangan

  penandatanganan perizinan kepada kepala BPTPM Kota Cilegon untuk melayani sebanyak 50 (lima puluh) pelayanan perizinan yang dipaparkan melalui tabel daftar pelayanan perizinan di BPTPM Kota Cilegon sesuai dengan standar waktu pelayanan, yakni sebagai berikut:

  

Tabel 1.5Daftar Jenis-Jenis Perizinan di BPTPM Kota Cilegon sesuai

Standar Waktu Pelayanan

A. SEKTOR PENANAMAN MODAL STANDAR WAKTU

  (15 Hari Kerja)

  17. Izin Menyelenggarakan Parkir Khusus Milik Swasta

  D. SEKTOR PERHUBUNGAN

  (15 Hari Kerja)

  16. Izin Pemasangan Reklame (Selain Spanduk dan umbul-umbul yang bukan di jalan protokol dan selain stiker)

  IMB untuk bangunan > 150 m (15 Hari Kerja)

  15. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

  C. SEKTOR TATA KOTA

  14. Izin Pengeluaran Limbah Industri (IPLI) (15 Hari Kerja)

  13. Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) (15 Hari Kerja)

  (15 Hari Kerja)

  12. Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Skala Kota)

  11. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

  1. Izin Prinsip Penanaman Modal (3 Hari Kerja)

  10. Izin Pengambilan Air Laut (IPAL) (15 Hari Kerja)

  9. Izin Lingkungan (15 Hari Kerja)

  B. SEKTOR LINGKUNGAN

  (7 Hari Kerja)

  8. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal

  7. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal (7 Hari Kerja)

  6. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal (7 Hari Kerja)

  5. Izin Usaha Penanaman Modal (7 Hari Kerja)

  (7 Hari Kerja)

  4. Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal

  3 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal (5 Hari Kerja)

  2. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal (3 Hari Kerja)

  (14 Hari Kerja)

  G. SEKTOR PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

  (15 Hari Kerja)

  37. Izin Pendirian Sekolah (Selain pemerintah sebagai pemrakarsa) (15 Hari Kerja)

  38. Izin Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal/PNF (Selain Taman Kanak-Kanak dan Pemerintah sebagai pemrakarsa)

  (15 Hari Kerja)

  39. Perpanjangan Izin memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)

  (4 Hari Kerja)

  40. Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)

  41. Izin Pemakaian Ketel Uap (15 Hari Kerja)

  20. Izin Usaha Kawasan Industri (15 Hari Kerja)

  42. Izin Pemakaian Bejana Uap (15 Hari Kerja)

  43. Pengesahan Pemakaian Bejana Tekan (15 Hari Kerja)

  44. Pengesahan Pemakaian Tangki Penimbun (Selain Bahan Bakar Minyak)

  (15 Hari Kerja)

  45. Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut (15 Hari Kerja)

  46. Izin Lift Litrik Untuk Pengangkut Orang (15 Hari Kerja)

  36. Surat Izin Praktik Fisioterapis (SIPF) (15 Hari Kerja)

  35. Izin Pelayanan Penyelenggaraan Radiologi (15 Hari Kerja)

  34. Izin Penyelenggaraan Laboratorium (15 Hari Kerja)

  (15 Hari Kerja)

  21. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang berbadan hukum (15 Hari Kerja)

  22. Izin Gangguan (Selain kewenangan walikota yang dilimpahkan kepada camat) (15 Hari Kerja)

  23. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) (15 Hari Kerja)

  24. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (15 Hari Kerja)

  25. Tanda Daftar Gudang (TDG) (15 Hari Kerja)

  26. Tanda Daftar Industri (TDI) (15 Hari Kerja)

  27. Izin Usaha Toko Modern (IUTM) (15 Hari Kerja)

  H. SEKTOR KESEHATAN

  28. Izin Apotik (15 Hari Kerja)

  29. Izin Penyelenggaraan Optikal (15 Hari Kerja)

  30. Izin Rumah Sakit Tipe C dan D (15 Hari Kerja)

  31. Izin Toko Obat (15 Hari Kerja)

  32. Izin Klinik (15 Hari Kerja)

  33. Surat Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional

I. SEKTOR PENDIDIKAN

J. SEKTOR TENAGA KERJA

  48. Izin Instalasi Penyalur Petir (15 Hari Kerja)

  49. Izin Instalasi Hydrant (15 Hari Kerja)

K. SEKTOR PEMADAM KEBAKARAN

  50. Surat Persetujuan Pemasangan Alat Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Baru/Lama

  (15 Hari Kerja) Sumber : Profil BPTPM Kota Cilegon, 2014

  Standar waktu pelayanan dibuat dan disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan kondisi BPTPM Kota Cilegon yang baru mulai berlaku pelayanan perizinannya pada tanggal 14 Juli 2014.Sedangkan, Standar waktu pelayanan mulai berlaku pada tanggal 16 Oktober 2014 dan secara periodik dilakukan peninjauan ulang dan evaluasi. Adapun alur pelayanan perizinan di BPTPM Kota Cilegon dipaparkan dalam skema sebagai berikut:

Gambar 1.1 Skema Alur Pelayanan Perizinan Penanaman Modal di

  

BPTPM Kota Cilegon

  Berkas Permoho

  Bidang Perizinan

  • nan SK Perizinan BPTPM Kota Cilegon

  Sekretaris BPTPM

  Kota Cilegon

  Front Office

  (Verifika- si) Staff

  Bagian Umum

  Kota Cilegon

  (Sesuai Bidang Usaha)

  Kepala BPTPM

  Pemo- hon

  (Survey/ Tidak Dalam proses penerbitan izin BPTPM sebagaimana ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut: a.

  Pemohon menyerahkan berkas permohonan kepada petugas Front Office (FO); b. Berkas permohonan izin diverifikasi oleh front office apabila berkas lengkap dan benar diberikan tanda terima apabila berkas permohonan tidak lengkap dikembalikan kepada pemohon. Front Office menyerahkan berkas permohonan ke staff bagian umum; c.

  Staff Bagian Umum melakukan verifikasi kembali yang kemudian dilanjutkan penyerahan berkas permohonan ke Bidang Perizinan sesuai bidang usaha; d. Bidang perizinan membuat konsep izin untuk diverifikasi lebih lanjut dan diparaf oleh masing-masing kepala bidang perizinan kemudian dilanjutkan penyerahan ke sekretaris badan; e. Sekretaris badan memverifikasi dan menandatangani serta menyerahkan berkas permohonan ke kepala badan; f.

  Kepala badan melakukan disposisi untuk menentukan apakah perizinan dilakukan proses survey atau tanpa survey. Perizinan yang memerlukan survey harus dikeluarkan Surat Perintah ke lapangan dan Bidang perizinan menyiapkan tim teknis untuk proses survey. Jika tidak memerlukan survey maka berkas permohonan langsung diserahkan ke staff bagian umum g.

  Staff bagian umum menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perizinan kepada front office; h.

  Front office menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perizinan kepada pemohon.

  Berdasarkan observasi dan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di BPTPM Kota Cilegon karena peneliti melihat beberapa masalah dalam hal yang menyangkut pelayanan perizinan di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon ialah pertama,tidak adanya upaya lain dari SKPD BPTPM Kota Cilegon dalam memperkenalkan prosedur perizinan penanaman modal sehingga kota Cilegon menempati urutan keempat dalam jumlah investor di Provinsi Banten, yang di paparkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1.6 Realisasi Investasi Provinsi Banten Tahun 2014

  Kota/ Kabupaten

  Realisasi Investasi Provinsi Banten Tahun 2014 (Rp)

  Kabupaten Pandeglang - Kabupaten Lebak 5.563.600.000 Kabupaten Tangerang 579.734.453.000 Kabupaten Serang 1.397.009.807.000 Kota Tangerang 998.788.048.000 Kota Cilegon 6.928.976.000 Kota Tangerang Selatan 3.119.421.000 Kota Serang 309.882.000

  Jumlah

  Sumber : BKPMPT Provinsi Banten

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa Kabupaten Serang menempati urutan pertama dalam realisasi investasi provinsi Banten dengan jumlah investasi sebesar Rp 1.397.009.807.000. Sedangkan kota Cilegon menempati urutan keempat dalam realisasi investasi di provinsi Banten dengan jumlah realisasi investasi sebesar Rp 6.928.976.000.

  Kedua, waktu penyelesaian surat perizinan di BPTPM Kota Cilegon belum optimal yaitu tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman PTSP pasal 11 yang menyebutkan bahwa jangka waktu penyelesaian pelayanan perizinan dan non perizinan ditetapkan paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung mulai sejak diterimanya berkas permohonan beserta seluruh kelengkapannya. Hal ini membuat beberapa investor tidak melanjutkan dalam pengurusan izin. Misalnya, Pengurusan Izin Prinsip penanaman modal seharusnya dilanjutkan dengan Izin Usaha. Peraturan Kepala (Perka) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 5 Tahun 2013 pasal 1 ayat 17 menyebutkan pengertian Izin Prinsip Penanaman Modal yang selanjutnya disebut Izin Prinsip adalah izin dari pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang wajib dimiliki dalam rangka memulai usaha. Sedangkan Peraturan Kepala (Perka) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 5 Tahun 2013

  pasal 1 ayat 18 menyebutkan pengertian Izin Usaha adalah izin dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang wajib undangan sektoral. Berikut tabel daftar izin prinsip dan izin usaha Kota Cilegon tahun 2010 sampai tahun 2014:

Tabel 1.7 Daftar Izin Prinsip dan Izin Usaha Penanam Modal Kota Cilegon Jenis Izin Tahun Total Perizinan

  2010 2011 2012 2013 2014

  Izin Prinsip

  37

  47

  66 95 105 350 Izin Usaha

  5

  8

  11

  27

  19

  70 Sumber : BPTPM Kota Cilegon Berdasarkan tabel tersebut digambarkan bahwa dari 350 investor yang melakukan izin prinsip di BPTPM Kota Cilegon tercatat hanya 70 perusahaan yang melanjutkan melakukan pengurusan izin usaha di BPTPM Kota Cilegon. Sedangkan, untuk melakukan kegiatan produksi bagi penanam modal diharuskan memiliki izin usaha.

  Ketiga,kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan seperti proses administrasi oleh front office masih dilakukan secara manual yaitu hanya mengandalkan tulisan tangan dan belum menggunakan teknologi komputer. Tidak di dukungnya sarana tekonologi menyebabkan durasi yang di tempuh dalam penerbitan surat perizinan membutuhkan waktu yang lebih lama dari Standar Operasional Prosedur yang telah di tetapkan. Berikut tabel pelaksanaan anggaran belanja langsung di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon tahun 2015:

Tabel 1.8 Laporan Anggaran Belanja Badan Perizinan Terpadu dan Penananaman Modal Kota Cilegon tahun 2015

  Kategori Jumlah Pengeluaran

  Belanja Pegawai Rp. 52.850.000 Belanja Barang dan Jasa

  Belanja Cetak dan Pengadaan Rp 73.775.000 Belanja Makanan dan Minuman Rp 2.025.000 Belanja jasa konsultasi Rp 49.500.000

  Total Anggaran Rp 176.125.000

  Sumber : BPTPM Kota Cilegon tahun 2015 Dari tabel di atas total anggaran belanja di BPTPM Kota Cilegon adalah

  Rp 176.125.000 yang meliputi anggaran belanja pegawai dan belanja barang dan jasa yang mencakup belanja cetak dan pengadaan, belanja makanan dan minuman, dan belanja jasa konsultasi. Dari tabel anggaran belanja BPTPM Kota Cilegon tersebut belum siap melakukan pengadaan belanja barang dan jasa media elektronik. Sedangkan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006